PENULISAN ILMIAH:
MENULIS DENGAN KAIDAH ILMIAH
29-30 2018
0
Mengapa pelatihan ini diadakan?
Menulis menjadi salah satu hal penting bagi kalangan mahasiswa. Melalui karya tulis,
mahasiswa dapat mengemas hasil penelitiannya untuk kemudian dipublikasikan sebagai referensi di
bidang ilmu pengetahuan. Menulis dengan menggunakan kaidah ilmiah yang baik dan benar masih
menjadi tantangan bagi kalangan mahasiswa khususnya S1. Hal ini berdampak pjumlah publikasi
karya ilmiah mahasiswa dimasa kini yang terbatas, terutama bila kampus tidak mewajibkan
publikasi sebagai syarat kelulusan.
Media jurnal publikasi masa kini kian berkembang dalam hal kualitas maupun ada kuantitas.
Semakin tingginya penelitian ilmiah yang dilakukan dan dipublikasi, mendorong setiap media jurnal
publikasi menerapkan syarat dan aturan tertentu bagi setiap tulisan yang ingin dipublikasi. Tidak
jarang draft artikel ilmiah atau manuskrip ditolak oleh media jurnal publikasi karena tidak memenuhi
syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Pemahaman akan syarat dan ketentuan tersebut, hingga
memilih media jurnal publikasi yang tepat akan membantu kesuksesan publikasi setiap karya ilmiah.
Oleh karena itu, sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan animo semangat menulis,
pelatihan ini diadakan untuk memberi pemahaman sedini mungkin kepada mahasiswa mengenai
aturan menulis sesuai kaidah ilmiah serta langkah mempublikasikannya. Hal ini juga dapat membantu
mahasiswa untuk memiliki bekal kemampuan menulis ketika berkompetisi di dunia kerja, khususnya
pada bidang penelitian ilmiah. Lebih rinci tujuan pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Memberi pemahaman mengenai cara penulisan dengan menggunakan kaidah ilmiah yang
baik dan benar:
a. Teknik penulisan struktur karya tulis: Abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan
kesimpulan.
b. Membedakan teknik penulisan untuk kebutuhan TA dan artikel ilmiah.
c. Mensitasi literatur dan menulis daftar acuan/pustaka.
d. Penggunaan perangkat lunak Mendeley sebagai pendukung manajemen file referensi
dalam proses penulisan ilmiah.
2. Memberi pemahaman mengenai langkah-langkah publikasi ilmiah:
a. Tahapan dalam melakukan publikasi.
b. Memilih media jurnal publikasi dan memahami syarat ketentuan setiap media jurnal
publikasi .
c. Memahami kode etik dalam melakukan penelitian dan publikasi; penentuan penulis
(authorship) dan jenis-jenis pelanggaran yang sering dilakukan sebelum publikasi
(Plagiarism, Simultaneous submission, Research fraud etc.).
Menulis adalah kebiasaan. Seseorang semakin ahli dalam menulis karena dia sering menulis dan
mau belajar hal baru ataupun dari kesalahan. Modul ini tentunya tidak akan mampu membahas semua
pengetahuan yang perlu Anda ketahui dalam membuat tulisan yang baik. Akan tetapi infomasi
ringkas, tips dan trik, serta latihan di modul ini diharapkan mampu mendorong Anda untuk
menjadikan kegiatan menulis sebagai kebiasaan.
1
Sebelum penulisan ilmiah: mengulas teknik penulisan yang baik.
Sebelum kita lebih mendalami mengenai penulisan ilmiah, mari kita melihat ulang teknik-
teknik menulis yang baik. Menulis dengan kaidah ilmiah tentu memiliki teknik yang berbeda jika
dibanding menulis untuk artikel populer ataupun diari. Kita tidak mungkin menulis laporan dengan
judul seperti di bawah:
Jelas tulisan di gambar atas tidak menggunakan teknik penulisan yang baku, tapi memang
memikat pembaca dengan judulnya yang “nyeleneh”. Tulisan ilmiah adalah bentuk tulisan yang
formal sehingga perlu mengikuti kaidah penulisan yang baik. Berikut adalah beberapa teknik
penulisan yang perlu kita cermati dan perdalam untuk digunakan ke depannya.
1. Tanda baca
Penggunaan tanda baca yang baik dapat memperjelas maksud dan makna dari sebuah kalimat
atau paragraf. Terdapat beberapa tanda baca yang umum kita gunakan seperti (.) (,) (“) (?).
Contoh: Anda ingin menanyakan status populasi harimau sumatera kepada seseorang. Anda menulis
kalimat berikut.
“Kondisi harimau di Sumatera baik ya”
Tanpa ada tanda (?), pembaca akan mengira bahwa kondisi harimau saat ini sedang baik. Padahal
banyak ancaman seperti deforestasi dan perburuan yang menurunkan populasi harimau.
2
Atau, Anda ingin menyampaikan banyak informasi di dalam satu kalimat.
©D. Rochkin
“Badak sumatera saat ini hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser Bukit
Barisan Selatan dan Way Kambas tidak di tempat yang lain di Pulau Sumatera”
Tanpa ada tanda (,) Anda akan kesulitan membaca kalimat ini karena tidak ada jeda (coba
Anda baca dengan suara, Anda akan merasa bahwa kalimat ini panjang) dan dapat membingungkan.
Akan jauh lebih baik apabila ditambahkan tanda baca (,) di kalimat atas.
“Badak sumatera saat ini hanya dapat ditemukan di Leuser, Bukit Barisan Selatan, dan Way
Kambas, tidak di tempat yang lain di Pulau Sumatera”
Latihan
Kalimat di bawah masih membutuhkan tanda baca, berikan tanda baca yang menurut Anda rasa
sesuai.
(.) (,) (?) (!) (:) (;) (“)
1. Presiden Jokowi berkata Saya optimis jika populasi harimau dapat ditingkatkan dalam
lima tahun terakhir
2. Pertanyaan terbesar bagi para konservasionis adalah bagaimana cara mengukur
keberhasilan program yang dijalankan
3. Terdapat tiga faktor yang merusak hubungan jarak jauh jarang bertemu kurangnya rasa
percaya dan rindu yang tidak tersampaikan
Untuk lebih memahami penggunaan tanda baca, Anda bisa mulai memperhatikan tanda baca di surat
kabar (koran atau berita elektronik) seperti Kompas, DetikNews, dan Liputan 6 atau majalah seperti
Mongabay dan National Geographic. Membaca artikel populer relatif lebih mudah karena tidak
panjang dan banyak mengandung tanda baca untuk kutipan dan sebagainya. Selain itu Anda juga bisa
memilih artikel yang menarik bagi Anda.
3
2. Penggunaan huruf kapital
Menggunakan huruf kapital merupakan salah satu syarat dalam penulisan yang baik. Kata
yang diberi huruf kapital biasa memiliki makna khusus. Berikut beberapa aturan dalam menggunakan
huruf kapital:
1. Huruf kapital diberikan di awal kalimat.
2. Huruf kapital diberikan jika kata tersebut merupakan:
• Nama tempat (Kota Jakarta, Gunung Krakatau, Gang Dolly)
• Nama orang (Raisa, Dian Sastro, Nicholas Saputra)
• Nama lembaga (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perhatikan bahwa
kata hubung “dan” tidak diberikan huruf kapital).
• Jabatan diikuti nama (Presiden Jokowi, Ratu Elizabeth, Kepala Desa Sumanto)
3. Nama binatang tidak perlu diberi huruf kapital: badak sumatera, orangutan kalimantan, dan
owa jawa.
Latihan
Perhatikan kalimat di bawah ini, apakah ada yang salah dalam pemberian huruf kapital? Jika ada,
lingkari kata yang salah dan diperbaiki.
1. harimau sumatera itu merasa sedih ketika kekasihnya direbut oleh Harimau lainnya.
2. Menteri Siti Nurbaya meresmikan acara kemah konservasi di taman nasional Bukit Barisan
Selatan, Provinsi Lampung.
4
4. Pengejaan
Kesalahan pengejaan merupakan salah satu kesalahan penulisan yang paling sering ditemui.
Terdapat beberapa penyebab seseorang salah mengeja dalam tulisannya:
1. Belum tahu tentang pengejaan yang baku.
Survey = Survei Ijin = Izin
Poto = Foto Illegal = Ilegal
Solusi: Banyak membaca dan memperhatikan istilah baku. Bisa juga mengecek FB Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, seringkali ada postingan tentang “Ejaan Hari
Ini”
2. Tidak teliti.
Solusi: Penulis perlu membaca ulang atau meminta orang lain untuk mengecek.
Latihan
Berikut adalah lima kosakata yang sering salah dieja, lingkari kata yang Anda rasa belum tepat dan
tuliskan ejaan yang benar.
1. Aktifitas
2. Efektivitas
3. Analisa
4. Dilapangan
5. Kalendar
5
3. Gelar warisan dunia diberikan kepada Taman Nasional Gunung Leuser oleh UNESCO.
©WCS-IP
Prinsip kalimat efektif adalah menyampaikan informasi dengan ringkas dan jelas.
Apabila banyak informasi yang ingin disampaikan dapat dibagi menjadi dua kalimat atau lebih. Untuk
kalimat contoh di atas, akan jauh lebih baik jika ditulis seperti berikut:
“Kami menemukan tanda cakaran besar harimau di tubuh kambing”
Latihan
Ubah kalimat di bawah ini menjadi dua kalimat yang efektif.
Tanda keberadaan pemburu di taman nasional sangatlah banyak yang ditandai oleh temuan
jerat, bekas bangkai satwa buruan, dan kemah pemburu sehingga tiga upaya yang harus
dilakukan adalah patroli intensif, penindakan pelaku di lapangan, dan penegakan hukum yang
tegas.
>
>
6
Menulis paragraf
Paragraf adalah kumpulan tiga kalimat atau lebih yang menjelaskan tentang satu ide utama.
Struktur paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan didukung oleh kalimat-kalimat penjelas. Kalimat
utama biasa terletak di awal atau akhir paragraph, walaupun bisa juga di tengah.
Latihan
1. Buatlah paragraf dengan ide pokok “Kenapa mahasiswa harus menulis ilmiah”.
7
Rangkuman Tips dan Trik!
Supaya Anda bisa semakin mantap dalam menulis, berikut adalah rangkuman tips dan trik penulisan
yang baik:
1. Rajin membaca. Bisa memulai dari surat kabar ataupun majalah. Lebih lanjut banyaklah
membaca laporan penelitian, skripsi/tesis, dan artikel ilmiah. Perhatikan teknik-teknik
penulisannya.
2. Gunakan situs KBBI Online (kbbi.web.id) dan Facebook Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa untuk mengecek ejaan dan istilah baku.
3. Atur settingan di Ms. Word Anda. Pilih File > Options > Language > Add Indonesian ke dalam
Editing Language dan aktifkan. Word akan membantu Anda mengecek struktur dan ejaan tulisan
Anda.
4. Teliti. Rajin membaca ulang tulisan yang Anda buat atau minta teman untuk membantu
memeriksa.
5. Latihan, latihan, dan latihan!
8
PENULISAN ILMIAH
b. Penulis
Seluruh penulis harus berkontribusi dalam penelitian, analisis, dan/atau penyusunan
artikel. Selalu pastikan bahwa seluruh penulis telah membaca manuskrip sebelum submisi dan
menyetujuinya.
c. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau versi mini dari artikel Anda. Abstrak memiliki
batasan jumlah kata, umumnya antara 200-350 kata. Komponen yang perlu dituliskan dalam
abstrak meliputi komponen dalam artikel Anda yakni pendahuluan, metodologi, hasil, diskusi,
kesimpulan dan/atau rekomendasi.
d. Kata kunci
Kata kunci biasanya dibatasi maksimal lima kata. Tampilkan kata-kata yang
merepresentasikan penelitian yang Anda bawakan. Kata kunci umumnya meliputi objek studi,
metodologi, hasil penting, dan isu yang diangkat. Jangan mengulangi kata yang terdapat di
judul abstrak, lebih baik jika ditampilkan sinonim/padanan kata lainnya.
e. Pendahuluan
Bagian pendahuluan menjelaskan secara rinci mengenai latar belakang;
permasalahan/pertanyaan ilmiah yang diangkat; urgensi penelitian; tujuan dari penelitian
Anda; dan dalam beberapa artikel, hipotesis dari penelitian Anda. Pada bagian ini, Anda
dituntut untuk melakukan review literatur secara komprehensif dari studi-studi yang sudah
dilakukan sebelumnya. Perlu dicatat bahwa bagian pendahuluan memegang peranan penting
dalam membuka artikel Anda, umumnya pembaca melihat bagian ini untuk mendalami
pertanyaan penelitian, tujuan, dan mengapa penelitian ini penting untuk dilakukan.
9
f. Metodologi
Umumnya metodologi dibagi kembali menjadi beberapa bagian yakni: 1) lokasi dan
waktu penelitian; 2) metode pengambilan data; dan 3) analisis data yang digunakan. Inti dari
bagian ini adalah menjelaskan secara terperinci seluruh detail penelitian yang Anda lakukan.
g. Hasil
Bagian hasil menyampaikan secara temuan-temuan yang didapatkan dari penelitian
Anda. Umumnya hasil merupakan produk dari analisis data yang telah dikumpulkan. Hasil
yang ditampilkan dapat berupa hasil deksriptif (untuk penelitian kualitatif), visualisasi data
dalam tabel dan grafik, hingga pemodelan statistik. Komentar atau tanggapan terkait hasil
ditampilkan di diskusi. Penting untuk menggarisbawahi hasil yang penting dan relevan
dengan tema penelitian Anda karena seringkali peneliti menampilkan seluruh hasil dari data
yang dikumpulkan bahkan yang tidak relevan sekalipun.
h. Diskusi
Bagian diskusi berisikan penjelasan hasil penelitian yang telah didapatkan. Paragraf
pertama biasa diisi dengan rangkuman hasil secara keseluruhan (meliputi hanya sedikit/tanpa
angka). Paragraf berikutnya berisikan diskusi hasil yang dikomparasi/didukung dengan
literatur dari studi terdahulu atau terkait. Anda juga dapat membuat spekulasi terutama jika
penelitian yang Anda lakukan ada novel (yang pertama, belum pernah dilakukan) atau data
yang Anda miliki terbatas. Tapi ingat untuk selalu menyatakan dengan jelas bahwa Anda
melakukan spekulasi di dalam diskusi dan menyertakan logika di dalamnya (dengan literatur
jika tersedia).
Seni dari membuat sebuah diskusi adalah merangkum seluruh hasil yang Anda
dapatkan menjadi satu cerita yang berkesinambungan untuk menjawab tujuan besar penelitian
Anda. Seringkali ditemukan artikel ilmiah yang membahas hasil satu demi satu dan
melewatkan “diskusi paripurna” yang membahas keseluruhan hasil yang ada.
Catatan
Tergantung pada media jurnal yang Anda pilih, beberapa jurnal biasa menggabungkan bagian
diskusi dan kesimpulan-rekomendasi menjadi satu bagian. Perhatikan panduan penulisan dari
jurnal yang Anda tuju untuk mengenali format yang akan digunakan.
10
k. Daftar pustaka
Tampilkan seluruh literatur yang Anda gunakan dalam artikel. Selalu mensitasi
literatur di badan artikel sebelum menampilkan di daftar pustaka. Format penulisan daftar
pustaka beragam menyesuaikan institusi/media jurnal yang dituju.
Terkait manajemen literatur dan pembuatan daftar pustaka akan dibahas lebih rinci pada bagian
penggunaan perangkat lunak Mendeley.
Untuk bacaan lanjut tentang struktur artikel ilmiah baca Daltry, J.C., Fisher, M. & Furey, N.M.,
2012. How to write a winning paper. Cambodian Journal of Natural History, 2012(2),
pp.97–100.
2. Wajib membaca sebelum mensitasi – bacalah bacalah dan bacalah dengan baik!. Jangan
sesekali mensitasi tanpa membaca artikel yang bersangkutan sebelumnya. Hal ini akan
memungkinkan terjadinya plagiarisme dalam proses menulis. Bila Anda kesulitan dalam
mengakses secara lengkap sumber artikel yang bersangkutan, dianjurkan melihat bagian
abstrak dari karya tulis tersebut. Abstrak umumnya akan menjelaskan Anda mengenai isi
penting dari setiap artikel ilmiah. Namun, membaca artikel secara lengkap masih tetap lebih
dianjurkan!.
11
Kalimat Asli Kalimat Parafrase
12
Dua tips dalam menulis ilmiah
Anda akan menemukan banyak tips untuk membantu dalam penulisan ilmiah. Berikut adalah
beberapa tips berdasarkan pengalaman penulis yang mungkin dapat diadaptasi:
1. Pendahuluan
a. Penelitian terkait roadkill: definisi, kondisi, daftar spesies korban, ancaman terhadap
populasi spesies korban, dan dampak terhadap manusia/pembawa kendaraan (kecelakaan,
kerugian material dll).
b. Sekilas tentang komodo (Biologi, ekologi, status konservasi).
c. Sebaran dan populasi komodo di Flores, upaya konservasinya, serta ancaman yang
dihadapi.
d. Roadkill sebagai salah satu ancaman bagi populasi komodo. Highlight bahwa paper ini
merupakan dokumentasi roadkill komodo pertama yang dipublikasikan.
2. Metodologi.
a. Deskripsi mengenai Watu Pajung (lokasi roadkill).
b. Informasi konflik didapatkan dari hasil wawancara dengan penduduk lokal. Serangkaian
pertanyaan verifikasi diajukan meliputi tanggal, koordinat/lokasi spesifik kejadian,
deskripsi komodo korban, serta bukti dokumentasi jika ada.
c. Sebagai tindak lanjut, tim penulis melakukan verifikasi langsung ke lapangan untuk
mengambil titik koordinat. Jika memungkinkan tim bisa melakukan pendataan jumlah
kendaraan yang lewat (truk, mobil, dan motor) pada jam-jam aktif komodo.
d. Pemetaan titik-titik roadkill. Peta dibagi menjadi tiga area: hutan musim, jalan, dan hutan
pesisir. Jika dapat ditampilkan jalan di atas bukit yang dulu digunakan lebih baik untuk
menunjukkan alternatif jalan bagi pengendara.
e. Data tambahan bisa diambil dari hasil survei kamera penjebak sebagai verifikasi bahwa
area Watu Pajung merupakan habitat komodo.
13
e. Kaitan dengan wisata komodo di Watu Pajung dan bagaimana roadkill dapat mengancam
objek wisata Watu Pajung ini.
f. Prediksi arus lalu lintas ke depan (terkait perbaikan jalan, penambahan volume
kendaraan, dan makin dikenalnya Watu Pajung sebagai tempat wisata).
g. Dilanjutkan dengan rekomendasi untuk mengurangi potensi roadkill komodo dan juga
satwa lain (monyet, kambing ternak) ke depannya, contoh: 1) pemasangan rambu
peringatan, 2) pemasangan polisi tidur, 3) sosialiasi, 4) dalam kasus ekstrim: pengalihan
lalu lintas (jika ada alternatif jalan) atau pembatasan jumlah kendaraan.
XXXXX
Proposed Journal
Jurnal lokal (Media Konservasi, Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam)
Pertimbangan: dalam manuskrip terdapat rekomendasi pengelolaan yang diharapkan dapat
dibaca oleh pemangku kebijakan.
a. Meng-highlight kalimat/informasi penting di file literatur yang Anda baca. Anda bisa
menggunakan ini di PDF Reader atau di Mendeley.
14
b. Menulis ringkasan informasi penting (contoh dalam bullet point) dari literatur yang Anda
baca.
Amo, L., P. Lopez & J. Martin. 2006. Nature-based tourism as a form of predation risk affects
body condition and health state of Podarcis muralis lizards. Biological Conservation 131:
402-409.
1. The study were conducted to examine the effect of tourism on common wall lizards'
(Podarcis muralis) behavior, body condition, and health state.
2. Lizards showed similar antipredatory behavior regardless of the tourist pressure of the
areas.
3. Lizards inhabiting high tourism level areas showed higher intensity of ticks infection
(host-parasite relationship) and lower body condition at the end of breeding period.
4. Lower body condition and health state of the lizards in hight tourism areas probably
related to the high frequency of antipredatory behavior which is energy costly for the
lizards.
4. Proses review
Pada umumnya proses review dilakukan oleh dua reviewer ahli di bidang penelitian
yang Anda submisi (Peer review). Review dilakukan secara anonimus untuk menjaga
objektivitas (blind review), walau saat ini sudah mulai ada gerakan untuk menampilkan nama
reviewer sebagai bentuk transparansi dan penjagaan mutu publikasi.
Proses review umumnya dimulai dengan mengirimkan undangan kepada reviewer.
Apabila terdapat reviewer yang bersedia menilai manuskrip Anda, proses review dapat segera
dimulai. Lama proses undangan kepada reviewer ini bervariasi tergantung kesediaan
reviewer, bisa dua minggu hingga berbulan. Selanjutnya dua reviewer akan melakukan review
terhadap manuskrip Anda dan memberikan keputusan. Proses ini juga memakan waktu yang
cukup panjang, umumnya antara sebulan atau hingga berbulan tergantung kesibukan
reviewer.
1. Pertama, jangan berkecil hati. Terima keputusan dari para reviewer. Tapi ingat, jika Anda
merasa review yang diberikan tidak sesuai Anda memiliki hak untuk mengajukan
banding.
2. Perbaiki manuskrip sesuai masukan dari reviewer. Kemudian Anda dapat memutuskan
untuk melakukan re-submisi ke jurnal yang sama atau memilih jurnal lain.
(tips: selalu memilih jurnal dengan impact factor yang tinggi untuk pilihan pertama,
kemudian berjenjang untuk pilihan jurnal berikut).
3. Dalam beberapa kasus, reviewer dapat menyatakan bahwa penelitian Anda belum siap
untuk dipublikasikan. Misalnya jika dirasa data Anda masih kurang, Anda dapat menunda
publikasi terlebih dahulu dengan mengumpulkan data yang lebih banyak. Ingat,
publikasikan penelitian Anda jika memang sudah layak untuk dipublikasi.
a. Kriteria dasar orang yang termasuk dan tidak termasuk kedalam bagian penulis artikel
ilmiah :
- Berkontribusi mulai dari proses pembuatan konsep, desain, pengambilan data,
analisis, dan intepretasi data
- Memberikan revisi atau evaluasi dalam konteks intelektual
17
- Orang yang memberikan persetujuan atau pengesahan dari versi akhir artikel
sebelum dipublikasikan
- Penentuan penulis utama dan penulis kontribusi (co-authors) ditentukan melalui
dikusi oleh setiap orang yang berkontribusi pada artikel tersebut
b. Tiga kriteria orang yang tidak patut dianggap sebagai kontributor penulisan :
- Ghost Authors - orang yang berkontribusi secara substansial namun tidak diakui.
Misalnya adalah sponsor pendanaan penelitian.
- Guest Authors – orang yang tidak berkontribusi dalam penulisan. Namun bila
dijadikan sebagai salah satu penulis, dapat membantu kesempatan publikasi
ilmiah.
- Gift Authors – orang yang berkontribusi hanya karena berada pada satu afiliasi.
2. Plagiarisme
Plagiarisme merupakan pelanggaran etika yang paling masif terjadi dalam penulisan
ilmiah. Ketika seorang penulis dengan sengaja mengambil atau mengutip sumber lain tanpa
adanya izin atau sitasi, atau pengakuan maka seorang penulis dapat dikategorikan sebagai
plagiarisme. Konteks pelanggaran etika plagiarisme dapat meliputi : data, kata, frase, ide, dan
konsep. Plagiarisme juga memiliki beberapa level kekerasan bergantung dari seberapa banyak
seseorang mengambil ide : dalam satu baris, paragraf, halaman, atau satu artikel penuh.
Kemudian bagian struktur artikel apa yang diambil : hasil, metode, atau latar belakang.
Ancaman secara nyata bagi seorang plagiarisme adalah reputasi dan kompentensi.
Sebagai seorang akademisi, reputasi menjadi hal yang paling penting agar segala sesuatu yang
kita kerjakan dapat berkontribusi kepada perkembangan ilmu pengetahuan. Sekecil apapun
bentuk pekerjaan orang lain atau bahkan pekerjaan Anda sebelumnya yang telah Anda kutip,
selalu ingat untuk selalu memberikan pengakuan (credit). Konsultasikan segala macam bentuk
artikel ilmiah Anda kepada supervisor atau orang yang dianggap berpengalaman, untuk sekedar
memeriksa berbagai bentuk plagiarisme yang mungkin terjadi.
18