Anda di halaman 1dari 4

2

2007 Data pasien di Poli Klinik Paru RSUD Dr. Hardjono sebanyak

160 penderita selama tahun 2013 (Oemeti, 2010).

Prevalensi penderita asma menduduki peringkat nomer 19 di

banyuwangi yang mencapai 5423 semua kalangan mengalahkan penyakit

tuberculosis yang menduduki peringkat 20 dengan penderita mencapai 5259.

Berdasarkan hasil study pendahuluan di RSUD Blambangangan tahun 2017

didapatkan data penderita asma bronkhial di ruang penyakit dalam mencapai

22 % yang didominasi oleh pasien perempuan diatas usia 25 tahun

( DINKES, 2017 ).

Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus

yang menyebabkan sulitnya saat bernafas atau sesak serta keletihan yang

diakibatkan karena kurangnya suplai oksigen di dalam tubuh (GINA, 2016).

Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkiolus terhadap benda -

benda asing diudara, sehingga menimbulkan kesulitan saat bernafas atau

sesak, asupan oksigen menjadi tidak adekuat, sehingga aliran darah perifer

berkurang dan menyebabkan sianosis, jantung berdenyut lebih kuat, dan

terjadi peningkatan tekanan darah. Jika aliran darah ke otak berkurang, maka

akan tarjadi penurunan kesadaran. Sesak nafas juga dapat mengganggu

kemampuan untuk beraktifitas.

Penanganan pada kasus asma bronkhial sejauh ini hanya dilakukan

dengan pemberian terapi oksigen, dan pemberian bronkodilator. Kasus asma

bronkhial di Rumah Sakit Umum Blambangan khususnya dengan masalah

ketidakefektifan pola nafas sudah mampu diterapkan di rumah sakit, namun

untuk kasus dengan masalah intoleransi aktivitas masih belum dilakukan


3

penanganan atau intervensi yang sesuai oleh rumah sakit, sehingga apabila

tidak dilakukan penanganan pada kasus asma dengan intoleransi aktivitas

yang sesuai maka pasien akan mengalami terjadinya kelemahan pada otot dan

anggota gerak, atropi otot dan kontraktur pada sendi, oleh karena itu

dibutuhkan penanganan yang sesuai pada pasien asma agar tidak terjadi

komplikasi tersebut ( Murwani, 2011 ).

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

asuhan keperawatan pada klien asma bronkhial dengan masalah keperawatan

intoleransi aktivitas dengan beberapa rencana keperawatan diantaranya adalah

meningkatkan tirah baring atau pembatasan aktivitas dengan meningkatkan

jumlah waktu istirahat klien, serta mengajarkan klien cara bernafas dalam dan

relaksasi.

1.2 Batasan Masalah

Aspek kasus yang dibatasi untuk diangkat dalam topik studi kasus ‘’

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Asma Bronkhiale Dengan Masalah

Keperawatan Intoleransi Aktivitas Di RSUD Blambangan tahun 2018 ‘’

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien asma bronkhiale yang mengalami

masalah keperawatan intoleransi aktivitas di RSUD Blambangan tahun 2018 ?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan umum

Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien asma Bronkhiale

dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas Di RSUD

Blambangan tahun 2018.


4

1.4.2 Tujuan khusus

1) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien asma Bronkhiale

Dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas Di RSUD

Blambangan tahun 2018.

2) Menetapkan diagnosa keperawatan pada klien asma Bronkhiale

Dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas Di RSUD

Blambangan tahun 2018.

3) Menyusun rencana keperawatan pada klien asma Bronkhiale

Dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas Di RSUD

Blambangan tahun 2018.

4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien asma Bronkhiale

Dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas Di RSUD

Blambangan tahun 2018.

5) Melakukan evaluasi pada klien asma Bronkhiale Dengan Masalah

Keperawatan Intoleransi Aktivitas Di RSUD Blambangan tahun

2018.

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

penjelasan mengenai asma bronkhial pasa orang dewasa RSUD

Blambangan tahun 2018.


5

1.5.2 Manfaat praktis

1.5.2.1 Bagi klien

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan bagi pasien serta keluarga tentang penyakit

asma dan mencegah terjadinya asma bronkhial, serta

komplikasi yang dapat terjadi pada pasien asma bronkhial.

1.5.2.2 Bagi lahan praktik

Penulisan laporan ini, sebagai bahan informasi dan

evaluasi mengenai pelayanan asuhan keperawatan pada klien

asma bronkial di RSUD Blambangan.

1.5.2.3 Bagi perawat

Penulisan ini, dapat menambah bahan bacaan bagi

perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan yang

komprehensif khususnya pada klien dengan asma bronkhial

yang mengalami intoleransi aktivitas.

1.5.2.4 Bagi institusi pendidikan

Sebagai bahan kepustakaan bagi mahasiswa

keperawatan prodi DIII, S1, dan Profesi dalam pemberian

asuhan keperawatan intoleransi aktivitas pada penderita asma

Bronkhial.

Anda mungkin juga menyukai