Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Asma bronchiale merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan yang


banyak di jumpai di masyarakat. Penyakit pernapasan ini merupakan penyebab
tingginnya angka kesakitan (Morbiditas) dan angka kematian ( Mortalitas )
terbanyak di Indonesia ( Sihombing ,2010).
Saluran pernapasan tersebut bereaksi dengan cara menyempit dan
menghalangi udara yang masuk sampai menimbulkan manisfestasi
klinis sehingga miuncul masalah. Salah satu masalah tersebut adalah
gangguan pertukaran gas. Gangguan pertukaran gas merupakan
masalah utama yang muncul pada penyakit asma brochiale . Karena
pada umumnya pasien dengan penyakit Asma akan mengeluh sesak
nafas ( Muttaqin,2008)
Asma brochiale dapat menyerang dari semua golongan usia dari
usia anak
– anak hingga dewasa. Yang paling umum terjadi pada anak –
anak dan sebagian besar kematian terjadi pada orang dewasa .
Menurut WHO terbaru, ada 383.000 orang meninggal akibat asma
pada tahun 2015 ,sebagian besar kematian terkait asma terjadi di
negara ber pengahasilan rendah dan menengah ke bawah. Sekitar 235
juta orang saat ini menderita asma.
Di Indonesia pada tahun 2015, kematian akibat penyakit asma
mencapai 16 % balita di perkirakan 920.136 balita , secara nasional
terdapat 3,55% penderita asma ( Profil Kesehatan Indonesia ,2016) Di
Propinsi Jawa Tengah sebesar 2,46 % yang menderita asma ( Profil
Kesehatan Indonesia ,2016
Asma bronchiale di sebabkan oleh beberapa faktor penyebab
diantaranya allergen, polusi, infeksi napas, Perubahan cuaca, aktivitas
berlebihan dan sebagainya. Salah satu gejala dari reaksi tersebut
adalah dengan adanya sesak napas .
Sesak napas ini disebabkan oleh adanya penyempitan saluran
napas Penyempitan saluran napas terjadi karena adanya
hypereaktivitas dari saluran napas sehingga proses pertukaran gas
terganggu. Gangguan pertukaran gas menjadi masalah utama yang
sering muncul pada pasien asma. Apabila masalah pertukaran gas ini
tidak segera di tangani akan dapat menimbulkan masalah yang lebih
berat seperti pasien mengalami obtruksi saluran napas yang lebih
parahnya akan menimbulkan kematian ( Muttaqin,2008).
Upaya yang dapat dilakukan pada pasien asma bronchiale adalah
memulihkan kemampuan pernapasan, terutama pada pasien dengan
gangguan pertukaran gas. Pengobatan, renang dan senam asma
dilakukan secara rutin oleh pasien asma dapat memulihkan
kemampuan pernapasan , dengan cara melemaskan otot- otot
pernapasan , mengendalikan pernapasan bahkan meningkatkan
kapasitas pernapasan . Kebutuhan cairan dan nutrisi harus terpenuhi ,
mengontrol emosional serta menjaga lingkungan yang bersih dan
aman ( Muttaqin,2008). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut ,
penulis tertarik untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut
tentang penyakit gangguan pernapasan khususnya asma brochiale
dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah( KTI ) yang berjudul Asuhan
Keperawatan pada klien Asma brochiale dengan masalah Gangguan
Pertukaran Gas di Ruang IGD RSUD SIMO Boyolali .
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada klien yang
mengalami Asma Bronchiale dengan Gangguan Pertukaran
Gas di Ruang Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) RSUD SIMO
Boyolali
C. Tujuan Penelitihan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya studi kasus ini adalah untuk
mendapatkan Asuhan Keperawatan pada klien asma
bronchiale dengan masalah Gangguan pertukaran Gas Di
Ruang Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) RSUD SIMO Boyolali
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penulisan proposal karya tulis ini untuk :
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang
mengalami asma bronchiale dengan masalah
gangguan pertukaran gas di ruang IGD RSUD
SIMO Boyolali
b. Merumuskan diagnosis keperawatan pada klien
yang mengalami asma bronchiale dengan maslah
gangguan pertukaran gas di ruang IGD RSUD
SIMO Boyolali
c. Menyusun perencanaan keperawatan pad klien yang
mengalami asma bronchiale dengan masalah
gangguan pertukaran gas di ruang IGD RSUD
SIMO Boyolali
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada klien
yang mengalami asma bronchiale dengan gangguan
pertukaran gas di IGD RSUD SIMO Boyolali
e. Melaksanaka evaluasi keperawatan pada klien yang
mengalami asma bronchiale di ruang IGD RSUD
SIMO Boyolali
D. Manfaat Penelitihan
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis studi kasus ini adalah untuk
pengembangan ilmu keperawatan terkait asuhan
keperawatan pada klien asma bronchiale dengan
masalah gangguan pertukaran gas
2. Manfaat praktis
a. Bagi klien dan keluarga klien
Dari segi pengetahuan klien dan keluarga klien
diharapakan dapat mengambil manfaat karya
tulis ini yang berkaitan dengan informasi
mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi mortalitas asma,sehingga klien
dan keluarga klien tahu tentang asma serta
mampu memberikan pertolongan pertama pada
klien asma bronchiale
b. Bagi Perawat
Dapat digunakan dalam pengkajian sampai
evaluasi keperawatan dengan teliti yang
mengacu pada fokus permasalahan yang tepat
sehingga dapat melaksanakan asuhan
keperawatan secara tepat khususnya pada klien
asma bronchiale
c. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ( KTI) ini dapat


di jadikan refrensi untuk penelitihan selanjutnya
tentang masalah gangguan pertukaran gas pada
klien asma bronchiale

Anda mungkin juga menyukai