Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/366465689

Hepatitis B

Book · December 2022

CITATIONS READS

0 1,752

3 authors:

Wulan Pingkan Julia Kaunang Wingky Rante Padang


Sam Ratulangi University Sam Ratulangi University
110 PUBLICATIONS 24 CITATIONS 3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Valentina Onsu
Sam Ratulangi University
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Valentina Onsu on 21 December 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


[DOCUMENT TITLE]
[Document subtitle]

[DATE]
[COMPANY NAME]
[Company address]
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan mini
skripsi yang berjudul "Hepatitis B".

Mini skripsi ini ditulis untuk memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai hepatitis B
disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Mini skripsi ini disusun dengan
berbagai kendala, baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar, namun
dengan penuh kesabaran dan kerjasama dari berbagai pihak, akhirnya mini skripsi ini dapat
terselesaikan.Semoga mini skripsi ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, umum,
khususnya pada diri penulis sendiri, dan semua orang yang membaca mini skripsi penulis ini,
serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dalam mini skripsi ini, sehingga penulis turut mengharapkan adanya saran dan
kritik yang bersifat membangun demi mini skripsi ini.

Manado, 26 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 4
1.3 TUJUAN PENULIS ......................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Hepatitis B ...................................................................................................... 5
2.2 Sejarah Hepatitis B ........................................................................................................... 6
2.3 Seseorang Yang Bisa Terkena Hepatitis B ...................................................................... 6
2.4 Penularan Penyakit Hepatitis B ........................................................................................ 6
2.5 Penyebab Penyakit Hepatitis B ....................................................................................... 8
2.6 Pencegahan Hepatitis B .................................................................................................... 8
BAB IV .................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 10
3.2 Saran ............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hepatitis adalah peradangan sel-sel hati, biasanya disebabkan infeksi (virus, bakteri,
parasit), obat-obatan (termasuk obat tradisional), konsumsi alkohol, lemak berlebih,
dan penyakit autoimun. Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai virus seperti virus
hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV), dan
hepatitis E (HEV).1
Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Berdasarkan
data WHO pada tahun 2015, sebanyak 257 juta penduduk hidup dengan hepatitis B
kronik dan sebanyak 887 ribu kematian akibat kanker hepar. Pada tahun 2016, sekitar
10,5% penduduk hidup dengan hepatitis B, hanya 4,5 miliar (16,7%) pasien yang
mencari pengobatan.2 Virus hepatitis B (VHB) telah menginfeksi 2 milyar orang di
dunia, 240 juta di antaranya menjadi hepatitis B kronik; sebanyak 1,5 juta penduduk
meninggal dunia setiap tahun karena hepatitis.1 Indonesia merupakan negara dengan
endemisitas hepatitis B

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan hepatitis B?

2. Dimana hepatitis terjadi?

3. Siapa saja yang dapat terkena hepatitis B?

4. Kapan seseorang bisa terkena hepatits B?

5. Mengapa seseorang bisa terkena hepatitis?

6. Bagaimana cara pengendalian penyakit hepatitis B?

1.3 TUJUAN PENULIS


Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakit Hepatitis B dan pencegahannya

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hepatitis B


Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh “Virus
Hepatitis B” (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut
menjadi sirosis hati atau kanker hati. Virus ini tidak menyebar melalui makanan atau
kontak biasa, tetapi dapat menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari penderita
yang terinfeksi. Seorang bayi dapat terinfeksi dari ibunya selama proses kelahirannya.
Juga dapat menyebar melalui kegiatan seksual, penggunaan berulang jarum suntik,
dan transfusi darah dengan virus di dalamnya.
Hepatitis B merupakan suatu penyakit yang berbahaya, karena seseorang
yang menderita penyakit ini lebih banyak tidak menunjukkan gejala yang khas,
sehingga penderita akan mengalami keterlambatan diagnosis. Hepatitis adalah suatu
proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan
oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.3. Penyakit ini
menyerang semua umur, gender dan ras di seluruh dunia.Hepatitis B dapat menyerang
dengan atau tanpa gejala hepatitis. Sekitar 5% penduduk dunia mengidap hepatitis B
tanpa gejala.
Virus Hepatitis B merupakan virus berkapsul, berdiameter 42 nm yang
termasuk dalam keluarga Hepadinaviridae dan memiliki genom yang berbentuk
sirkular dengan panjang molekul 3,2 kb terdiri dari molekul DNA ganda. Telah
ditemukan beberapa bentuk antigen yang penting secara klinis dalam mengkonfirmasi
perkembangan infeksi virus hepatitis B, yaitu HepatitisVirus B s antigen (HBsAg)
yang menandakan adanya infeksi virus hepatitis B, Hepatitis B e Antigen (HBeAg)
yang menandakan adanya replikasi virus, serta transaktivator HBx yang berkaitan
dengan kemampuan virus tersebut dalam menyatukan genomnya dengan
genom host serta kemampuannya dalam menyebabkan suatu bentuk penyakit
keganasan (onkogenisitas).
Virus Hepatitis B memiliki masa inkubasi antara 6 minggu sampai
dengan 6 bulan dengan rata-rata yaitu 90 hari (3 bulan). Virus ini menular secara
perkutaneus (luka pada kulit) atau mukosa yang terpapar oleh darah, cairan tubuh

5
seperti serum, semen dan air liur yang telah tercemar oleh virus tersebut. Replikasi
virus Hepatitis B sebagian besar terjadi di sel hati. Virus Hepatitis B yang
menginfeksi manusia akan menyebabkan terjadinya infeksi akut yang kemudian dapat
berkembang menjadi kronik sebanyak 10%, memberi gejala hepatitis akut sebanyak
25% yang kemudian sembuh, 65% akan tidak bergejala kemudian sembuh dan < 1%
yang akan menjadi hepatitis B fulminan. Pasien yang terinfeksi Hepatitis B akan
menjalani 4 fase penyakit yaitu fase immune tolerant, fase immune clearance, fase
pengidap inaktif, dan fase reaktivasi. Keempat fase ini dibedakan lewat kadar DNA
dan kadar enzim hatinya.

2.2 Sejarah Hepatitis B


Hepatitis B, salah satu penyakit hepatitis yang paling berbahaya, adalah
mikroorganisme terkecil yang dapat melewati saringan bakteri, yang oleh Beijerinck
disebut Contagium Vivum fluidum. Virus ini juga memiliki tropisme tertentu, virus
neurotropik, virus pneumotropik, virus dermatotropik, virus kumis, dan juga virus
pantritropik. Virus ini merupakan jenis mikroorganisme terkecil yang pernah
ditemukan dan biasanya tidak dapat dilihat di bawah mikroskop standar, kecuali virus
cacar. Ukuran virus ini bervariasi dari sekitar 300 x 250 x 100 nm hingga
segerombolan berdiameter sekitar 20 nm.
Virus ini merupakan penyebab penyakit manusia dan juga hewan yang
dapat menular dari orang ke orang dan terjadi dengan cepat. Infeksi hepatitis B,
hepatitis, adalah hepatitis yang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum
dan penting di seluruh dunia, karena sekitar 350 juta orang hidup dengan hepatitis B
di seluruh dunia, 3/4 di antaranya di Asia Tenggara. Wilayahnya, termasuk Indonesia,
menurut data WHO tahun 1987

2.3 Seseorang Yang Bisa Terkena Hepatitis B


Penyakit hepatitis B akut lebih sering terjadi pada orang dewasa,
sedangkan kronis lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak.

2.4 Penularan Penyakit Hepatitis B

6
Cara Penularan Hepatitis B bahkan bahaya tingkat penularannya 100 kali
lebih cepat dibanding dengan virus HIV. Ada 2 golongan cara penularan infeksi VHB,
yaitu penularan horinzontal dan penularan vertikal. Cara penularan horizontal terjadi
dari seorang pengidap infeksi VHB kepada individu yang masih rentan di
sekelilinginya. Penularan horinzontal dapat terjadi melalui kulit atau melalui selaput
lendir, sedangkan penularan vertikal terjadi dari seorang pengidap yang hamil kepada
bayi yang dilahirkannya.
1. Cara Penularan Hepatitis B melalui kulit
Penularan ini terjadi jika bahan yang mengandung partikel virus hepatitis
B (HBsAg) masuk ke dalam kulit. Contohnya, kasus penularan terjadi akibat
transfusi darah yang mengandung HBsAg positif, hemodialisis (cuci darah)
pada penderita gagal ginjal kronik, serta melalui alat suntik yang tidak steril,
seperti penggunaan jarum suntik bekas, jarum akupuntur yang tidak steril, alat
tato, alat cukur dan yang saat ini merupakan cara penularan terbanyak adalah
melalui penyuntikan narkoba secara bergantian. Virus hepatitis B tidak bisa
menembus pori-pori kulit, tetapi dapat masuk melalu kulit yang terluka dan
mengalami kelainan dermatologik.
2. Cara Penularan Hepatitis B melalui selaput lender
Penularan dapat terjadi melalui mulut (peroral) yaitu jika bahan yang
mengandung virus mengenai selaput lendir mulut yang terluka, misalnya
karena peradangan mulut atau sesudah mencabut gigi dan bisa juga melalui
ciuman. Selain itu, penularan virus hepatitis B dapat melalui selaput lendir alat
kelamin (seksual) akibat berhubungan seksual dengan pasangan yang
mengandung HBsAg positif yang bersifat infeksius, baik dengan pasangan
heteroseksual maupun homoseksual.
3. Cara Penularan Hepatitis B vertika (penularan perinatal)
Merupakan penularan VHB dari ibu yang menderita hepatiti B akut atau
pengidap hepatitis B kronis kepada bayinya pada saat dalam kandungan (masa
kehamilan) atau sewaktu persalinan. Jika infeksi hepatitis akut terjadi pada
masa kelamilan trisemester pertama dan kedua, umumnya penularan jarang
terjadi. Namun, jika hepatitis akut terjadi pada masa kehamilan trisemester
ketiga maka penularan lebih sering terjadi. Penularan dari ibu pengidap
hepatitis B kornis kepada bayinya mengidap hepatitis B kronis. bayi yang

7
terinfeksi tersebut mungki menderita hepatitis akut atau lebih sering terjadi
adalah akan berkembang menjadi infeksi yang menetap dan menjadi kronik.

2.5 Penyebab Penyakit Hepatitis B


Infeksi hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang menular secara
langsung melalui darah, air mani atau cairan tubuh lain. Ketika virus hepatitis B
masuk kedalam hati, virus ini akan menyerang sel hati dan melipat gandakan dirinya.
Hal ini akan menyebabkan pembengkakan pada hati dan memicu tanda dan gejala
infeksi hepatitis B.

Virus Hepatitis B menular dengan cara:


• Hubungan seksual
• Berbagi jarum suntik
• Kontak langsung dengan darah
• Menurun dari ibu kepada anak

Faktor risiko
Risiko hepatitis B akan meningkat jika anda:
• Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda tanpa
menggunakan alat pengaman
• Melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis B tanpa
menggunakan alat pengaman
• Memiliki penyakit seksual menular seperti gonorrhea atau Chlamydia
• Berbagi jarum suntik
• Satu rumah dengan seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B
• Memiliki pekerjaan yang mendekatkan anda dengan kemungkinan menyentuh
darah manusia
• Menjalani hemodialysis (cuci darah)

2.6 Pencegahan Hepatitis B

8
Upaya pencegahan infeksi hepatitis B merupakan hal terpenting karena
merupakan upaya yang paling ekonomis, mengingat masih mahalnya harga obat dan
pemeriksaan laboratorium untuk penatalaksanaan infeksi hepatitis B. Imunisasi adalah
salah satu bentuk upaya pencegahan transmisi (penularan) hepatitis B. Saat ini
terdapat dua jenis imunisasi yang tersedia, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
Imunisasi aktif dicapai dengan pemberian vaksin hepatitis B. Vaksin diberikan
dengan 3 dosis terpisah dengan interval 0,1 dan 6 bulan. Pemberian 3 dosis vaksin ini
akan mampu melindungi tubuh dari infeksi hepatitis B dengan tingkat keberhailan >
90 % selama lebih dari 20 tahun.
Pemberian vaksis hepatitis B direkomendasikan pada individu yg
berisiko tinggi terinfeksi VHB, diantaranya : individu terpapar produk darah pada
kerjanya, pasien ginjal yang menjalani cuci darah, orang yang berumah tangga atau
kontak seksual dengan penderita hepatitis B, tinggal di daerah endemis hepatitis B,
petugas kesehatan, dan anak yang lahir dari ibu dg hepatitis B. Imunisasi pasif
digunakan hepatitis B immune globulin (HBIg), dapat memberikaN proteksi secara
cepat dan biasanya diberikan segera setelah bayi lahir bila ibunya penderita infeksi
hepatitis B kronis.

9
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau
kanker hati.
Secara epidemiologik cara penularan hepatitis terbagi atas dua yaitu : Penularan
vertikal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu yang HBsAg positif kepada anak
yang dilahirkan yang terjadi selama masa perinatal. Resiko terinfeksi pada bayi mencapai 50-
60 % dan bervariasi antar negara satu dan lain berkaitan dengan kelompok etnik. Penularan
horizontal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari seorang pengidap virus hepatitis B
kepada orang lain disekitarnya, misalnya: melalui hubungan seksual.

3.2 Saran
Untuk menghadapi penyakit yang belum ditemukan obatnya seperti hepatitis ini,
tindakan pencegahan adalah pilihan utama kita. Setelah membaca dan mengetahui cara
penularanya, sebetulnya kita sudah mengerti apa yang harus kita kerjakan supaya terhindar
dari penyakit menahun ini. Karena jalur penularan terutama lewat suntikan,maka setiap kali
disuntik harus yakin bahwa jarumnya steril. Yang praktis adalah penggunakan jarum baru
atau disposibel ( sekali pakai buang). Dan yang paling penting adalah melakukan vaksinasi,
vaksin merupakan suatu zat ( antigen) yang jika disuntikan ke dalam tubuh kita dapat
merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan zat anti ( antibodi) terhadap antigen
tersebut,

10
DAFTAR PUSTAKA

Misna, R., Zein, U. and Suroyo, B. (2018) ‘Faktor Risiko Hepatitis B Pada Pasien di RSUD.
Dr. Pirngadi Medan’, Jurnal Kesehatan Global, 1(1), p. 37. doi:10.33085/jkg.v1i1.3908.

Pontolawokang, A. et al. (2016) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Imunisasi


Hepatitis B 0’, pp. 31–37.

Gozali, A.P. (2020) ‘Diagnosis, Tatalaksana dan Pencegahan Hepatitis B dalam


Kehamilan’, Cermin Dunia Kedokteran, 47(7), p. 354. doi:10.55175/cdk.v47i7.598.

Mckinnon, A. (1972) ‘Article Review’, Scottish Journal of Theology, 25(4), pp. 435–453.
doi:10.1017/S0036930600028568.

Andareto, O. (2015). Penyakit Menular di Sekitar Anda.

11

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai