2 5
Identifikasilah masalah yang akan ditanyakan dari informasi yang
diberikan!
Ditanyakan:
Mengapa darah dapat mempertahankan pHnya
4 Tuliskan sistem penyangga utama yang ada di dalam darah yang dapat 5
mempertahankan pH darah?
H2CO3 dan HCO3 -
5 Sistem penyangga karbonat di dalam darah dalam bentuk H 2CO3 dan HCO3 15
-
. Cara kerjanya yaitu ketika ada ion H+ (asam) masuk ke dalam darah
senyawa penyangga yaitu HCO3 - akan mengikat H+ sehingga pH darah
stabil. Reaksi: H+ (aq) + HCO3 - (aq) → H2CO3(aq). Jika ion OH- (basa) yang
masuk ke dalam darah akan ditangkap oleh senyawa penyangga H 2CO3
agar pH darah tetap stabil. Reaksi: OH- (aq) + H2CO3(aq) → HCO3 - (aq)
+ H2O(l).
6 H2PO4-(aq) + H+(aq)=> H2PO4(aq) 5
H2PO4-(aq) + OH- (aq) => HPO 4 2- (aq) ) + H2O(aq)
7 Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam 15
mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat
(H2PO4-) dengan monohidrogen fosfat (HPO42-). apabila ada makanan asam
(H+) yang masuk ke dalam tubuh, maka akan diikat oleh senyawa
penyangga basa konjugasi (HPO42-). Sebaliknya, apabila ada
makanan/minuman yang mengandung basa masuk ke dalam sel, maka akan
ditangkap oleh senyawa penyangga asam (H2PO4-).
8 ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan basa konjugasi membentuk 15
asam asetat. Hal ini mengakibatkan konsentrasi dari asam asetat meningkat
dan konsentrasi basa konjugasinya menurun. Dapat kita ketahui bahwa ion
H+ tidak mempengaruhi konsentrasi
9 Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan 15
bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat
dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya
komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan
tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan
air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)