NPM : 721112969 KELAS : 2021 FISIP.B TUGAS : UTS ADMINISTRASI PEMERINTAH DAERAH
1. Belum optimalnya penyusunan kebijakan daerah oleh Biro-biro di lingkup
Sekretariat daerah kepada Sekretaris daerah jelaskan proses penyelesaian dengan prinsip Good Governance. Keberhasilan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik sangat ditentukan oleh keterlibatan dan sinergi tiga aktor utama yaitu aparatur pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Melihat kompleksitas masalah dan implikasinya terhadap pengembangan praktik Good Governance, maka bertujuan untuk menganalisa bagaimana penerapan prinsip-prinsip Good Governance pada biro pemerintahan dan otonomi daerah sekretariat daerah dan mengetahui faktor kendala dalam penerapan prinsip-prinsip good governance pada biroPemerintahan dan otonomi daerah sekretariat daerah. Dalam penyelenggaraan pemerintahan,pejabat pemerintah merupakan salah satu aktor penting yang mengendalikan proses pemerintahan yang sedang berlangsung.Keterlibatan aparatur pemerintah dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan sangat ditentukan antara lain oleh pemahaman terhadap konsep good governance dan praktiknya yang berkaitan erat dengan birokrasi pemerintahan dan manajemen birokrasi. Konsep yang dapat ditawarkan melalui good government tingkat provinsi dalam pelayanan publik yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Partisipasi masyarakat di dalam setiap proses pembuatan kebijakan publik merupakan hal penting sebagai cermin asas demokrasi di suatu negara. Tata kelola yang baik harus segera diterapkan agar permasalahan yang timbul dapat segera teratasi dan proses pemulihan perekonomian dapat berjalan dengan baik dan lancar. Adanya transparansi tertentu dalam seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan merupakan syarat mutlak bagi penyelenggaraan pemerintahan yang baik.Sekretariat daerah sebagai fasilitator dan penasehat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang mandiri, aman, damai, bersih dan bermartabat, berupaya melaksanakan tugasnya dinas dan fungsi membantu gubernur dalam perumusan kebijakan dan koordinasi dinas daerah, bidang layanan regional organisasi dan organisasi teknis. Kunci utama untuk memahami tata kelola yang baik adalah memahami prinsip-prinsipnya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, prinsip- prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sebagai berikut: a. Profesionalisme, peningkatan kapasitas dan etika penyelenggara pemerintahan sehingga dapat memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan akurat dengan biaya yang terjangkau . b. Akuntabilitas dan peningkatan tanggung jawab pengambil keputusan di bidang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. c. Transparansi, menciptakan rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan akses terhadap informasi yang akurat dan lengkap. d. Pelayanan prima, penyelenggaraan pelayanan publik yang meliputi prosedur yang baik, tarif yang jelas, kepastian waktu,kemudahan akses, sarana dan prasarana yang memadai serta pelayanan yang ramah dan disiplin. e. Demokrasi dan partisipasi, mendorong seluruh warga negara untuk menggunakan haknya untuk menyatakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan yang secara langsung dan tidak langsung berkaitan dengan kepentingan masyarakat. F. Dari prinsip-prinsip tersebut akan tercapai standar bagi berfungsinya suatu pemerintahan terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab. g. Supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat,tercapainya penerapan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa terkecuali,dari prinsip-prinsip tersebut akan tercapai standar bagi berfungsinya suatu pemerintahan. 2. Untuk meningkatkan optimalisasi upaya harmonisasi pencapaian tujuan pembangunan daerah oleh perangkat daerah dapat dilakukan melalui penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan tata pemerintahan. Begini prosesnya: a. Perencanaan yang baik (Good Planning) - Menyusun rencana pembangunan yang jelas dan terukur. - Memastikan tujuan pembangunan daerah selaras dengan kebutuhan masyarakat. b. Transparansi (Transparancy) - Memastikan masyarakat dapat dengan mudah mengakses semua informasi terkait proyek dan anggaran publik. - Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. c. Tanggung Jawab (Accountability) - Meminta pertanggungjawaban manajer daerah dalam membelanjakan anggaran dan mencapai tujuan. - Membangun sistem pemantauan dan pengendalian yang efektif. d. Partisipasi masyarakat (Community Participation) - Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah. - Melibatkan masyarakat dalam perumusan kebijakan dan pemantauan program pembangunan. e. Efektivitas dan efisiensi (Efficiency and Effectiveness) - Memastikan penggunaan sumber daya yang wajar dan efektif. - Memantau dan mengevaluasi proyek secara berkala untuk memastikan tujuan tercapai. f. Kemampuan Peralatan Daerah (Capacity Building) - Memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi staf peralatan daerah. - Pastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola proyek dengan sukses. g. Komitmen Kepemimpinan (Leadership Commitment) - Memastikan komitmen dari pimpinan Perangkat Daerah untuk mendukung prinsip-prinsip good governance. - Pimpinan harus menjadi contoh dalam menjalankan pemerintahan yang baik. h. Keterbukaan dalam Pengadaan (Open Procurement) - Memastikan proses pengadaan proyek berjalan dengan transparan dan adil. - Meminimalkan risiko korupsi dalam proses pengadaan. i. Evaluasi dan pembelajaran (Evaluation and Learning) - Melakukan evaluasi terhadap proyek yang telah selesai. - Gunakan hasil penilaian untuk pembelajaran dan peningkatan di masa depan. j. Pemantauan independen (Independent Monitoring) - Berkolaborasi dengan organisasi independen atau masyarakat sipil untuk memantau proyek pembangunan. - Memastikan pengendalian eksternal yang obyektif. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan tata kelola untuk memperlancar upaya mencapai tujuan pembangunan daerah, diharapkan efisiensi, akuntabilitas dan partisipasi Partisipasi masyarakat akan meningkat, yang pada akhirnya dapat membantu mencapai tujuan pembangunan daerah yang lebih baik.
3. Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat
menjalankan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah secara optimal, hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan pemerintahan dan tata kelola pemerintahan yang baik. Berikut proses implementasinya: a. Analisis kebutuhan (needs assessment) - Melakukan analisis untuk menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel. - Identifikasi keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan operasional Kantor Operasi Domain. b. Perencanaan pelatihan (Tranning Planning) - Perencanaan pelatihan berdasarkan hasil analisis kebutuhan. - Tetapkan tujuan dan sasaran pelatihan yang jelas. c. Pelatihan dan pengembangan (Training and development) - Memberikan program pelatihan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan. - Memastikan pelatihan mencakup berbagai aspek manajemen dan fungsi Kantor Sekretaris Daerah. d. Mentoring dan Bimbingan (Mentoring and Coaching) - Sediakan program mentoring dan bimbingan bagi pegawai Sekretariat Daerah. - Bantu mereka dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pekerjaan sehari-hari. e. Kemitraan dengan Lembaga Pendidikan (Partnerships with Educational Institutions) - Jalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan universitas untuk mendapatkan akses ke sumber daya dan keahlian tambahan. f. Kemitraan dengan pihak ketiga (Third-Party Engagement) - Melibatkan organisasi atau konsultan independen untuk memberikan informasi dan perspektif objektif mengenai peningkatan kapasitas sumber daya manusia. g. Pengukuran Kinerja (Performance Promation) - Mengidentifikasi indikator kinerja yang dapat mengukur peningkatan kapasitas SDM. - Gunakan data kinerja untuk terus memantau kemajuan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. h. Promosi Transparansi (Transparency Promotion) - Pastikan bahwa seluruh program pengembangan SDM dilakukan secara terbuka dan transparan. - Informasikan kepada pegawai tentang pelatihan yang tersedia dan cara mereka dapat mengaksesnya. i. Komitmen Kepemimpinan (Leadership Commitment) - Pemimpin di Sekretariat Daerah harus mendukung dan mendorong pengembangan SDM. - Hendaknya memberi contoh dengan ikut serta dalam pelatihan dan pengembangan. j. Evaluasi dan pembelajaran berkelanjutan (Countinous Evaluation and Learning) - Evaluasi program pelatihan secara berkala dan gunakan hasilnya untuk meningkatkan program. - Mendukung budaya pembelajaran berkelanjutan dalam organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance dan governance untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Sekretariat Daerah, diharapkan para pegawai mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara lebih efektif, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan. kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
4. Untuk meningkatkan optimalitas fungsi bimbingan dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan di Madura dapat dilakukan melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen pemerintahan dan tata kelola pemerintahan yang baik. Berikut proses yang telah selesai: a. Audit Kinerja (Performance Audit) - Melakukan audit kinerja instansi pemerintah di Madura untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan. - Memastikan bahwa audit dilakukan oleh badan independen untuk tujuan obyektif. c. Pengukuran Kinerja (Performance Measurement). - Menyusun indikator kinerja organisasi pemerintah di Madura yang jelas dan terukur. - Indikator ini harus mencerminkan tujuan dan hasil yang diharapkan. d. Review Berkala (Periodik Evaluation). - Melakukan review berkala terhadap kebijakan dan program pemerintah di Madura. - Pastikan penilaian ini melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan masyarakat. e. Transparansi dan Akses Informasi (Transparency and Information Access). - Memastikan bahwa informasi terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan di Madura mudah diakses oleh masyarakat. - Aktif berkomunikasi tentang program dan kebijakan pemerintah. f. Partisipasi Masyarakat (Community Participation). - Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses evaluasi dan perencanaan kebijakan. - Kesempatan untuk memberikan masukan dan masukan. g. Akuntabilitas (Accountability). - Membangun sistem akuntabilitas yang kuat untuk memastikan bahwa lembaga pemerintah bertanggung jawab atas kinerjanya. - Sanksi atau tindakan korektif harus dikenakan jika terjadi penyimpangan. h. Komitmen Pimpinan (Leardership Commitmet). - Pemimpin Madura harus memberikan contoh komitmen terhadap prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan penilaian kinerja yang baik. - Mereka harus mendukung proses evaluasi dan perbaikan. j. Peningkatan Kapasitas (Capacity Building). - Memberikan pelatihan dan pengembangan bagi pegawai pemerintah di Madura. - Pastikan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. k. Kerjasama dengan LSM dan Universitas (Partnerships With ngos and Academia) - Kolaborasi dengan LSM dan akademisi untuk melakukan penelitian dan evaluasi independen. - Dapatkan informasi rinci dari pihak ketiga yang obyektif. l. Pengawasan Independen (Independent Monitoring) - Pembentukan organisasi atau komisi pengawas independen yang dapat melakukan pengawasan administratif terhadap pemerintahan di Madura. - Memastikan transparansi dan integritas proses pemantauan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan dan good governance dalam penilaian penyelenggaraan pemerintahan di Madura, diharapkan transparansi, partisipasi masyarakat, akuntabilitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan semakin meningkat, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat Madura secara keseluruhan.