Anda di halaman 1dari 2

Nama : AGENSI

Nim : 2030103187
Mata Kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana
Dosen : Azwad Zamroodin Hakim SH., MH

Asas-asas Hukum Pidana


01. Actori Incumbit Onus Probandi, Actore Non Probante Reus Absolvitur
(siapa yang menuntut dialah yang wajib membuktikan, jika tidak dapat dibuktikan, terdakwa harus
dibebaskan)

02. Ad officium justiciariorum spectat unicuique coram eis placitanti justitiam


exhibere
(tugas penegak hukum untuk memberikan keadilan bagi siapa pun yang memohon)

03. Aequitas sequitur legem


(keadilan mengikuti hukum)

04. Affectus punitur licet non sequator effectus


(kesengajaan dapat dihukum walaupun kehendak atau tujuannya tidak tercapai)

05. Animus ad se omne jus ducit


(hukum pidana akan melihat unsur kesengajaan berdasarkan kasus per kasus)

06. Crimen trahit personam


(tempat di mana kejahatan itu dilakukan, memberikan pengadilan setempat untuk mengadili pelakunya)

07. Culpae poena par esto


(hukuman harus setimpal dengan kejahatannya).

08. Ex aequo et bono


(mohonputusan yang seadil-adilnya)

09. Fiat justitia et pereat mundus


(Keadilan meskipun langit runtuh, hukum harus ditegakkan)

10. Ignoscitur ei qui sanguinem suum qualiter redemptum voluit


(apapun yang dilakukan oleh seseorang karena ketakutan akan kehilangan hidupnya, tidak akan dihukum)
11. Imperitia culpae annumeratur
(berarti kealpaan adalah kesalahan)

12. In judicio non creditor nisi juratis


(dalam pengadilan, tidak ada yang bisa dipercaya keculai mereka yang disumpah)

13. Lex favor reo


(jika terjadi perubahan perundang-undangan, diterapkan aturan yang meringankan bagi setiap

14. Lex posterior derogat legi priori


(hukum baru menggantikan hukum lama)

15. Lex specialis derogat legi generali


(hukum khusus mengganti hukum umum)

(hukum yang hirakinya lebih tinggi menggantikan hukum yang lebih rendah)

16. Nemo punitur pro alieno delicto


(Asas umum dalam pertanggungjawaban pidana hanyalah mengenal pertanggungajawaban pribadi)

17. Nullum delictum, noela poena sine praevia lege poenali


(tidak ada perbuatan pidana, tidak ada pidana tanpa undang-undang Sebelumnya)

18. Eccatum peccato addit qui culpae quam facit patrocinium defensionis
adjungit
19. Presumption of innocent
(asas praduga tidak bersalah)

20. Qui per alium facit per seipsum facere videtur


(seseorang yang menyuruh orang lain melakukan suatu perbuatan, sama halnya dengan orang tersebut
melakukan perbuatan itu sendiri)

Anda mungkin juga menyukai