Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR (MA) 1

NAMA GURU : ITA MAESAROH, S.Pd


INSTANSI : SMP N 2 KERJO

MATA PELAJARAN : Prakarya – Kerajinan


FASE/KELAS/SEMESTER : D/VII/I
ELEMEN : Observasi dan Eksplorasi
MATERI ALOKASI : Kerajinan Bahan Alam Lunak
WAKTU DIMENSI : 2 JP (2 x 40 menit)
PPP : Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis,
Kreatif, dan Berkebhinekaan Global

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
1. Menunjukkan berbagai produk kerajinan beserta displai atau kemasannya
berdasarkan karakteristik bentuk, bahan, alat, teknik, prosedur pembuatan dan
cara pemasarannya berdasarkan potensi lingkungan/kearifan lokal.
2. Menganalisis produk kerajinan beserta displai atau kemasan yang berdasarkan
potensi lingkungan/kearifan lokal untuk menentukan produk kerajinan yang
dimodifikasi, bernilai praktis, ekonomis, dan bernilai budaya.

B. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam menjelaskan bahan, alat, teknik
dan prosedur pada produk kerajinan dan displai/kemasan.
2. Peserta didik menunjukkan kemampuannya menjelaskan cara promosi produk
kerajinan.
3. Peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam membuat mind mapping
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pendahuluan
 Peserta ddidik berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.
 Peserta didik melakukan ice breaking tebak gambar.
 Peserta didik membaca potongan berita dari sumber tentang kekayaan sumber daya
bahan alam lunak di salah satu daerah yang dibagikan oleh guru.
Kegiatan Inti
 Peserta didik mengisi asesmen awal (diagnostik) dengan centang yang diberikan
guru di awal materi, agar guru dapat memiliki data dari mana memulai
pembelajaran dan menentukan peserta didik yang perlu remediasi serta pengayaan
di dalam langkah-langkah pembelajaran.
Asesmen Awal
 Guru melakukan uji pemahaman awal dengan centang menanyakan
beberapa hal berikut:
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya dapat menjelaskan bahan, alat, teknik dan
prosedur pembuatan produk kerajinan dan
displai/kemasan.
2 Saya dapat membuat produk kerajinan bahan
alam lunak dengan penerapan ciri khas
lokal/daerah yang ekonomis dan bernilai budaya..
3 Saya dapat membuat displai/kemasan untuk
sebuah produk.
4 Saya pernah melakukan persiapan promosi
produk seperti; membuat desain poster, leaflead
atau lainnya.
 Pertanyaan pemantik:
Apa yang membuat orang suka pada produk kerajinan bahan alam lunak?
Peserta didik sumbang saran menyatakan pendapatnya secara terbuka.

 Peserta didik menghubungkan potongan berita yang didiskusikan dengan materi


yang akan dipelajari tentang kerajinan bahan alam lunak. (Kolaborasi -Bergotong
royong).

Materi : Bahan Alam Lunak

Pengertian bahan alam lunak adalah bahan atau material yang ada di alam sekitar
kita yang berkarakter lembut, lentur, lembek, reda, bahkan hingga elastis. Bahan
alam terdapat di alam dan ditemukan di tanah atau bagian dari hewan atau
tumbuhan

Bahan alam lunak terdiri dari :


a. Tanah Liat
Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC, sedangkan
earthenware hanya sampai 9000C. Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui
proses pembakaran. Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
Campuran tanah liat adalah air.
b. Playdough (adonan tepung)
Playdough dapat dibuat sendiri dan digunakan untuk membuat produk
kerajinan yang kreatif dan inovatif. Adonan ini terdiri dari tepung terigu,
pewarna makanan dan air.
c. Getah Nyatu
Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih, sehingga
getah tersebut mudah diberi warna.
d. Flour Clay (clay tepung)
Flour clay atau clay tepung merupakan kerajinan tangan yang terbuat dari
bahan tepung Selain bisa memakai
tepung terigu, dapat pula
menggunakan tepung tapioka,
tepung beras, tepung almon, tepung
ubi, atau semacamnya. Bahan
pendukung lainnya adalah pewarna
makanan, air, dan lem putih.
e. Bubut Kertas
Bubur kertas dibuat dari campuran
kertas yang direndam dalam air dan
dicampur lem putih. Apabila ingin
ingin menghasilkan bubur kertas yang berwarna-warni perlu diberi cat.
f. Bubur Tisu
Bubur tisu hampir sama dengan bubur kertas, hanya saja bahan utamanya
adalah kertas tisu yang lembut.

 Peserta didik mengeksplorasi sumber daya lingkungan bahan alam lunak dimana
peserta didik tinggal. (Mengenal dan menghargai budaya - Berkebhinekaan global).
 Peserta didik mulai mengumpulkan data
yang dihasilkan dan dibuat selama proses
pembelajaran sejak elemen ke-1 hingga
elemen ke-4 untuk dimasukkan ke dalam
portofolio.
 Peserta didik melakukan pengamatan
produk kerajinan bahan alam lunak dan
diskusi bersama
kelompok (aspek
pengamatan
tergambar di LKPD).
 Peserta didik melengkapi LKPD dengan mengidentifikasi hal hal berikut:
- jenis bahan alam lunak (tanah liat, playdough (adonan tepung), getah
nyatu, flour clay (clay tepung), bubur kertas, bubur tisu, dan sebagainya,
- karakteristik dari bahan alam lunak,
- produk kerajinan yang dihasilkan dari bahan alam lunak,
- fungsi kerajinan bahan alam lunak,
- display atau kemasan yang disajikan,
- harga jual
(Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan - Bernalar kritis). Hasil
LKPD dimasukkan ke dalam portofolio.
 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKPD yang telah
diselesaikan bersama. (Berbagi - Bergotong royong).
 Peserta didik membuat mind mapping dari hasil diskusi dan pencarian informasi
(browsing google, buku, majalah, dan sebagainya) dalam menentukan produk
kerajinan yang dimodifikasi, bernilai praktis, ekonomis, dan bernilai budaya.
(Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan -
Kreatif).
 Peserta didik menilai hasil karya
mind mapping buatan dirinya dan
juga buatan temannya lalu disimpan
ke dalam portofolio.
 Guru membuat jurnal harian yang
merupakan catatan perilaku dan
perkembangan kemampuan peserta
didik selama kegiatan diskusi dan
pembuatan mind mapping.
 Guru membantu peserta didik yang mengalami kesulitan membuat mind mapping
dan mendorong peserta ddik yang memiliki kemampuan untuk berbuat lebih kreatif
dan berbagi kepada teman sebaya.
Penutup
 Peserta didik melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan:
- Hal baru apa yang didapatkan setelah mengikuti pembelajaran observasi
dan eksplorasi produk kerajinan bahan alam lunak hari ini?

D. ASESMEN Asesmen
Formatif
1. Portofolio (mengevaluasi pembelajaran diri sendiri)
Guru dapat meminta peserta didik membuat portofolio berupa map atau folder yang
memuat berbagai informasi, diantaranya :
 LKPD identifikasi produk kerajinan bahan alam lunak.
 Mind mapping eskplorasi produk kerajinan bahan alam lunak dan penilain
individu/kelompok.
E. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. KKTP 1-2 dengan deskripsi kriteria
No Bukti (eviden) Memadai Kurang
Tujuan Pembelajaran memadai
1 Mampu menjelaskan v
karakteristik bentuk produk,
bahan dan alat.
2 Mampu menjelaskan karakteristik
teknik dan prosedur pembuatan v
dengan jelas.
3 Mampu menjelaskan cara promosi v
produk kerajinan.
Kesimpulan :
Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 3 kriteria
memadai. Jika ada 1- 2 kriteria tidak tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar
pencapaian peserta didik bisa diperbaiki.
2. KKTP 3 dengan rubrik
Bukti (eviden) Baru
Tujuan Berkemb Layak Cakap Mahir
Pembelajaran ang

1 Mampu membuat mind Mind map Mind map Mind map Mind map lebih
map yang memuat terdiri dari terdiri dari lebih dari 10 dari 10 cabang
pembuatan cabang. 3 cabang 4- cabang
10 cabang

2 Mampu membuat mind Hanya ada Terdapat Terdapat Terdapat


map memuat cabang nilai penjelasan penjelasan cabang nilai
penjabaran produk praktis dan singkat lebih praktis dan
ekonomis ekonomis
kerajinan yang
dari produk nilai praktis untuk nilai dan anak
dimodifikasi, bernilai dan praktis dan cabang
praktis dan ekonomis. ekonomis ekonomis lebih detail
dari produk dari produk

3 Mampu membuat mind Hanya ada Terdapat Terdapat Terdapat


map yang memuat cabang nilai penjelasan penjelasan cabang nilai
penjabaran produk budaya singkat lebih budaya
nusantara nusantara
kerajinan yang
nilai budaya untuk nilai dan anak
dimodifikasi bernilai nusantara budaya cabang
budaya nusantara. nusantara lebih detail

Kesimpulan :
Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria mencapai
minimal tahap cakap. Jika ada kurang dari itu, maka perlu dilakukan intervensi agar
pencapaian peserta didik bisa diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai