Anda di halaman 1dari 5

STROBE Statement—Checklist of items that should be included in reports of cohort studies

Item
No Recommendation
Title and abstract 1 (a) Indicate the study’s design with a commonly used term in the title or the abstract
Hubungan defisiensi vitamin D pada orang dewasa Malawi dengan tuberkulosis paru: studi
kohort

(b) Provide in the abstract an informative and balanced summary of what was done and what
was found
Tidak ada hubungan antara vitamin D dengan tuberkulosis.
Introduction
Background/rationale 2 Explain the scientific background and rationale for the investigation being reported
Faktor risiko yang berkontribusi terhadap outcome buruk pada setiap pasien, dan strategi untuk
memperbaiki faktor risiko ini, belum teridentifikasi.

Objectives 3 State specific objectives, including any prespecified hypotheses


Mengetahuai adanya hubungan defisiensi vitamin D pada orang dewasa Malawi dengan
tuberkulosis paru.

Methods
Study design 4 Present key elements of study design early in the paper
Studi kohort prospektif

Setting 5 Describe the setting, locations, and relevant dates, including periods of recruitment, exposure,
follow-up, and data collection
Penelitian ini merupakan bagian dari studi kohort longitudinal mengenai respons terhadap
pengobatan anti-tuberkulosis di antara orang dewasa Malawi di Rumah Sakit Pusat Queen
Elizabeth di Blantyre, Malawi, dari tahun 2010 hingga 2012.

Participants 6 (a) Give the eligibility criteria, and the sources and methods of selection of participants.
Describe methods of follow-up
Semua pasien
(b) For matched studies, give matching criteria and number of exposed and unexposed
Pasien dengan keadaan dahak TBC negatif sejak akhir pengobatan atau yang berhenti batuk dan
tetap sehat didefinisikan sebagai penyembuhan yang stabil'. Pasien yang positif pada akhir
pengobatan dianggap 'gagal'. Pasien yang negatif pada akhir pengobatan, namun kemudian
1
timbul lagi adalah 'kambuh'. Hasil akhir pengobatan yang 'tidak menguntungkan' berupa
kegagalan atau kekambuhan.

Variables 7 Clearly define all outcomes, exposures, predictors, potential confounders, and effect modifiers.
Give diagnostic criteria, if applicable
Demografi dan nutrisi, perekrutan, Parameter HIV, Tingkat penyakit secara radiologis dan
mikrobiologis
Data sources/ 8* For each variable of interest, give sources of data and details of methods of assessment
measurement (measurement). Describe comparability of assessment methods if there is more than one group
Dari 169 pasien, 52 (36%) memiliki rongga pada CXR; 98(58%) terinfeksi HIV, dengan jumlah
CD4 rata-rata 163 sel/ll. retensi dan kemajuan pasien melalui pengobatan peserta penelitian.
Pada 8 minggu, 147 orang tetap mengikuti penelitian ini. Untuk mereka yang memiliki hasil
pemeriksaan pada saat ini, 22/141 (16%) pasien tetap BTA-positif dan 39/131 (30%) tetap
positif. Secara keseluruhan, 133 pasien tetap dalam penelitian sampai alokasi dari hasil akhir:
118 (89%) mencapai kesembuhan yang stabil, sementara 15 (11%) memiliki hasil yang tidak
menguntungkan.

Bias 9 Describe any efforts to address potential sources of bias


Desain, seleksi atau bias responden/peserta, anlisis, pengumpulan data
Study size 10 Explain how the study size was arrived at
169
Quantitative 11 Explain how quantitative variables were handled in the analyses. If applicable, describe which
variables groupings were chosen and why
Dengan analisis univariat, bivariat dan mutivariat
Statistical methods 12 (a) Describe all statistical methods, including those used to control for confounding
Regresi linier sederhana, regresi logistik
(b) Describe any methods used to examine subgroups and interactions
Kuantitatif
(c) Explain how missing data were addressed
Imputasi; menghitung ulang nilai-nilai yang hilang dari sebuah data
(d) If applicable, explain how loss to follow-up was addressed
Kasusnya tidak terselesaikan dan dapat memperparah keadaan
(e) Describe any sensitivity analyses
Untuk melihat dampak suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil atau analisis
Results
Participants 13* (a) Report numbers of individuals at each stage of study—eg numbers potentially eligible,
examined for eligibility, confirmed eligible, included in the study, completing follow-up, and
analysed

2
Karakteristik dasar dari 169 pasien yang direkrut diuraikan dalam Tabel. Usia rata-rata adalah
31 tahun; 116 (69%) adalah laki-laki. Indeks massa tubuh rata-rata (BMI) adalah 18,4 kg/m22,
dan 33 (20%) pasien melaporkan kerawanan pangan (didefinisikan sebagai sering melewatkan
lebih dari satu kali makan per hari dalam sebulan terakhir). Dari 169 pasien, 52 (36%)
mempunyai rongga pada CXR; 98 (58%) terinfeksi HIV, dengan jumlah CD4 rata-rata 163

(b) Give reasons for non-participation at each stage


Datanya hilang
(c) Consider use of a flow diagram
Sangat penting untuk memahami diagram alir penelitian, karena dari sini kita dapat mengetahui
langkah-langkah terpisah dari suatu proses secara berurutan.
Descriptive data 14* (a) Give characteristics of study participants (eg demographic, clinical, social) and information
on exposures and potential confounders
Dari 169 pasien usia rata-rata adalah 31 tahun; 116 (69%) adalah laki-laki. Indeks massa tubuh
rata-rata (BMI) adalah 18,4 kg/m22, dan 33 (20%) pasien melaporkan kerawanan pangan
(didefinisikan sebagai sering melewatkan lebih dari satu kali makan per hari dalam sebulan
terakhir). Dari 169 pasien, 52 (36%) mempunyai rongga pada CXR; 98 (58%) terinfeksi HIV,
dengan jumlah CD4 rata-rata 163.

(b) Indicate number of participants with missing data for each variable of interest
147 responden
(c) Summarise follow-up time (eg, average and total amount)
147 orang tetap dalam penelitian.
Outcome data 15*

Report numbers of outcome events or summary measures over time


Pada analisis bivariat, tidak ada hubungan yang signifikan.

Main results 16 (a) Give unadjusted estimates and, if applicable, confounder-adjusted estimates and their
precision (eg, 95% confidence interval). Make clear which confounders were adjusted for and
why they were included
Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar 25(OH)D dan kemungkinan hasil BTA positif
dalam 2 bulan apusan dahak positif 2 bulan (OR 0,98, 95% CI 0,96-1,00, P ¼) 0.129) atau
kebiasaan dahak 2 bulan yang positif (OR0.99, 95% CI 0.97-1.01, P ¼ 0.231)

3
(b) Report category boundaries when continuous variables were categorized
Tidak relevan karena sebaiknya dibiarkan data numerik tetap numerik jangan dikategorikan
(c) If relevant, consider translating estimates of relative risk into absolute risk for a meaningful
time period
Jika risiko absolut rendah, dapat diperkirakan dengan mengalikan risiko relatifnya.
Other analyses 17 Report other analyses done—eg analyses of subgroups and interactions, and sensitivity analyses
Model multivariat juga dibangun untuk menentukan apakah penggabungan variabel lain
mempengaruhi respon terhadap pengobatan. Meskipun usia lanjut (OR 1,12, 95% CI 1.03-1.22,
P ¼ 0.008) secara independent terkait dengan apusan dahak 2 bulan yang positif, semua model
multivariat konsisten dengan kesimpulan yang ada bahwa tidak ada yang signifikan hubungan
antara konsentrasi 25 (OH) D dan respon pengobatan.

Discussion
Key results 18 Summarise key results with reference to study objectives
Hasil penelitian mendukung tiga uji klinis yang tidak menunjukkan manfaat vitamin D selama
pengobatan anti-tuberkulosis, meskipun ada peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi
25(OH) di antara pasien yang menerima suplemen

Limitations 19 Discuss limitations of the study, taking into account sources of potential bias or imprecision.
Discuss both direction and magnitude of any potential bias
Ada beberapa keterbatasan dalam pekerjaan ini. Seperti hanya pasien dengan TB BTA positif
yang diikutsertakan yang disertakan, tidak ada komentar yang dapat dibuat tentang kadar
vitamin D pada penyakit paru. Genotipe reseptor vitamin D pasien tidak diketahui, dan satu uji
klinis telah menyarankan bahwa individu dengan genotipe tt dari polimorfisme reseptor TaqI
lebih cenderung merespons suplemen vitamin D.

Interpretation 20 Give a cautious overall interpretation of results considering objectives, limitations, multiplicity
of analyses, results from similar studies, and other relevant evidence
Kekurangan vitamin D adalah umum terjadi di antara pasien TB di Malawi, tetapi hal ini tidak
mempengaruhi tanggapan pengobatan. Efek metabolik yang merugikan dari pengobatan dapat
dikompensasi oleh dampak positif dari pemulihan klinis yang mencegah eksaserbasi kekurangan
vitamin D selama pengobatan anti-tuberkulosis.

4
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external validity) of the study results
Penelitian sebelumnya hanya merekrut pasien pada bulan Juli, sementara kami merekrut
sepanjang tahun, dan tingkat kekurangan vitamin D kami untuk bulan Juli / Agustus adalah jauh
lebih tinggi, yaitu 70%.

Other information
Funding 22 Give the source of funding and the role of the funders for the present study and, if applicable,
for the original study on which the present article is based
Penelitian ini didukung oleh lembaga penelitian (London, Inggris) dengan beasiswa PhD Klinis
yang diberikan kepada DS (086757/Z/08/A) dan Hibah Inti Malawi Liverpool Wellcome Trust
(MLW) dari Wellcome Trust.

*Give information separately for exposed and unexposed groups.

Note: An Explanation and Elaboration article discusses each checklist item and gives methodological background and
published examples of transparent reporting. The STROBE checklist is best used in conjunction with this article (freely
available on the Web sites of PLoS Medicine at http://www.plosmedicine.org/, Annals of Internal Medicine at
http://www.annals.org/, and Epidemiology at http://www.epidem.com/). Information on the STROBE Initiative is
available at http://www.strobe-statement.org.

Anda mungkin juga menyukai