Anda di halaman 1dari 1

Pemerintah Siapkan Skenario Insentif Bagi Guru Daerah 3T

Menteri Perdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyebut bahwa
pemerintah tengah mempersiapkan skenario untuk insentif bagi guru di daerah tertinggal,
terdepat dan terluar (3T) pada Rabu (29/11). Guru di daerah 3T perlu diberi perhatian khusus
oleh pemerintah, mengingat pengabdian mereka terhadap anak-anak bangsa di daerah yang
secara akses gografis sulit terjangkau.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan keguruan, jurusan Bahasa Indonesia, semester 6, Dora
menjelaskan bahwa guru yang bertugas di daerah 3T memiliki tugas yang lebih berat dibanding
dengan guru yang berada di kota besar. Hal tersebut karena guru 3T memiliki tugas tambahan
untuk membuat para siswa di daerah 3T tidak tertinggal dalam hal pendidikan serta tentu risiko
yang akan dihadapi terkadang lebih tinggi.
“Guru 3T itu menurut saya lebih berat begitu ya bebannya. Pendidikan di daerah 3T itu kan pasti
tertinggal dari yang di kota. Nah itu menjadi tugas guru 3T biar tidak tertinggal tu secara
pendidikan. Tapi sampai sekarang kayaknya masih tertinggal juga kan. Selain itu risiko
pekerjaannya lebih besar sih, terutama di daerah yang rawan konflik begitu kayak di Papua kan
ada OPM dan Papua juga termasuk daerah 3T,” pungkas Dora pada Rabu (29/11).
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), semester 5,
Darin mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyusun formasi guna mengirim guru ke
daerah 3T. Namun sering kali pendaftaran tersebut jarang terisi. Maka dari itulah pemerintah
membuat skenario untuk guru di daerah 3T agar mendapat intensif, sehingga meningkatkan
minat para guru muda untuk menjadi bagian dari guru 3T.
“Sudah jelas sih, kan pemerintah memang ada program yang pengiriman guru ke daerah yang
dalam banget begitu ya. Jarang tu yang mau karna ya pasti alasannya jauh gak sih. Mereka jadi
harus merantau ke daerah yang dalam banget. Belum tentu juga kan mereka tahu medannya
bagaimana. Banyak lah risiko sama tentu yang jadi pertimbangan guru mudah gak mau daftar.
Mungkin insentif itu tu ya buat narik guru muda buat gabung ke program itu,” jelasnya pada
Rabu (29/11).
(Nikita Earlene Salsabila)

Anda mungkin juga menyukai