Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

3
Akar Penyebab Masalah

Nama Pendidik : Dessi Arisandi


Asal Institusi : SMPN 01 Runjung
Agung

Masalah terpilih
Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Analisis akar penyebab masalah
No yang akan
Masalah Masalah (data pendukung)
diselesaikan
1 Berdasarkan permasalahan Pendidik tidak Dalam dunia pendidikan strategi Peserta didik
tentang: bisa menentukan diartikan sebagai a plan method or memiliki kesulitan
strategi series of activities, designed to melakukan tindakan
Kesulitan melakukan pembelajaran achieves a particular educational komunikasi Bahasa
tindakan komunikasi untuk goal. Sehingga strategi pembelajaran Inggris tentang
Bahasa Inggris tentang membiasakan dapat diartikan sebagai perencanaan menggambarkan
menggambarkan sifat siswa berbicara yang berisi tentang rangkaian sifat kepribadian
kepribadian seseorang, menggunakan kegiatan yang di desain untuk seseorang.
Bahasa Inggris mencapai tujuan pendidikan
maka, dapat dipaparkan tertentu.
hasil eksplorasi penyebab Blogger – Evo, Strategi Pembelajaran dalam
masalah sebagai berikut. www.sarjanaku.com/ diakses Tanggal 17
Januari 2016
1. Peserta didik kurang
menguasai kosakata 4 Ada empat strategi dasar dalam
dalam bentuk belajar yang meliputi hal-hal sebagai
adjective berikut:
2. Pendidik perlu 1) Mengidentifikasikan serta
memberikan latihan menetapkan spesifikasi dan
percakapan tentang kualifikasi perubahan tingkah
menggambarkan sifat laku dan kepribadian anak didik
kepribadian sebagaimana yang diharapkan.
seseorang 2) Memilih system pendekatan
3. Pendidik kurang belajar mengajar berdasarkan
membiasakan aspirasi dan pandangan hidup
penggunaan kosa masyarakat.
kata adjective dalam 3) Memilih dan menetapkan
kegiatan prosedur, metode dan teknik
pembelajaran belajar mengajar yang dianggap
4. Pendidik kurang bisa paling tepat dan efektif sehingga
mendesign dapat memperoleh tujuan.
pembelajaran yang 4) Menetapkan norma-norma dan
sesuai dengan kondisi batas minimal keberhasilan.
Djamarah, Strategi Belajar,... hal. 120
murid
5. Peserta didik perlu
Sedangkan pembelajaran dapat
diberikan game yang
diartikan sebagai proses kerjasama
berkaitan dengan
antara guru dan peserta didik dalam
materi
memanfaatkan segala potensi dan
sumber yang ada, baik potensi yang
bersumber dari dalam diri peserta
didik seperti bakat, minat dan
kemampuan dasar yang dimiliki
maupun potensi yang berasal dari
luar misalnya lingkungan, sarana dan
sumber belajar sebagai upaya untuk
mencapai tujuan belajar.
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain
Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana,
2009), hal. 26

Berdasarkan literature tersebut,


maka analisis akar penyebab
masalah di antaranya:
1. Strategi pembelajaran saya
tidak tepat
2. Design pembelajaran saya
dalam mengajar tidak runtut
3. Saya belum memanfaatkan
media yang ada di sekitar
pembelajaran ketika mengajar
4. Saya belum membiasakan siswa
untuk berbicara menggunakan
Bahasa Inggris
2 Berdasarkan permasalahan Pendidik belum Dalam pendekatan proses Peserta didik memiliki
tentang: mengaitkan pengajaran tata bahasa (process kesulitan dalam
pembelajaran approach to pedagogic grammar), menulis kalimat
Kesulitan dalam Simple Past Tense dinyatakan bahwa siswa mengenal sederhana
menulis kalimat dengan sebuah atau mempelajari pola kalimat dan menggunakan Simple
sederhana teks yang relevan kemudian mencoba dengan Past Tense pada
menggunakan menggunakan kalimat tersebut. kalimat verbal.
Simple Past Tense Tujuan utama dari pendekatan
pada kalimat verbal, proses adalah menekankan pada
makna untuk meningkatkan
maka, dapat dipaparkan kelancaran dalam berbicara
hasil eksplorasi penyebab (speaking) dan secara tertulis
masalah sebagai berikut. (written), begitu juga meningkatkan
kesadaran tentang kelompok kata
1. Pendidik sebaiknya dalam kalimat yang mendukung
mengaitkan terjadinya komunikasi.
pembelajaran simple
past tense dengan Selanjutnya Hadley (2002: 104),
sebuah teks yang mengatakan bahwa: “learner begin
relevan to recognize language pattern for
2. Contoh kosakata yang themselves and then to experiment
diberikan harus with the language. Some of the main
dipraktikkan dalam aims in a process approach,
sebuah kalimat therefore, are a focus on meaning,
3. Contoh kosakata increased fluency in speak and
sebaiknya diambil dari written discourse, as well as a
keseharian peserta heightened awareness of the
didik lexicalized “chunk” of language
which can facilitate communication”.

Teks Recount yaitu teks yang


bertujuan untuk menceritakan
peristiwa atau kejadian yang terjadi
pada waktu lampau, misalnya
kecelakaan, laporan kegiatan dan
sebagainya. Recount juga sering
digunakan untuk membuat
percakapan terdengar wajar. Yakni
cara pemaparan kejadian atau
peristiwa dengan menggunakan
simple past tense.

Berdasarkan literatur tersebut, maka


analisis akar penyebab masalah di
antaranya:
1. Saya belum melakukan
pendekatan sehingga peserta
didik sulit mempelajari pola
kalimat Simple Past Tense
2. Saya belum mampu
menghidupkan suasana dan
membuat materi membekas
pada peserta didik
3. Penyampaian materi yang
monoton karena saya masih
menerapkan teacher-centered

3 Berdasarkan permasalahan Pendidik perlu Salah satu penyempurnaan dalam Peserta didik memiliki
tentang: menggunakan proses pembelajaran adalah kesulitan membaca
metode pemanfaatan TIK dalam proses teks narrative dalam
Kesulitan membaca teks pembelajaran pembelajaran. Seperti yang Bahasa Inggris
narrative dalam Bahasa yang tercantum dalam Peraturan Mentri menggunakan
Inggris menggunakan menggunakan IT Pendidikan dan Kebudayaan Nomor pelafalan yang benar.
pelafalan yang benar, agar peserta didik 22 tahun 2016 menyatakan bahwa
tidak bosan di proses pembelajaran pada satuan
maka, dapat dipaparkan dalam proses pendidikan diselenggarakan secara
hasil eksplorasi penyebab pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan,
masalah sebagai berikut. menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta
1. Pendidik harus memberikan ruang yang cukup bagi
memberikan teks prakarsa, kreativitas, dan
bahasa Inggris dan kemandirian sesuai dengan bakat,
sering mengulang minat, dan perkembangan fisik serta
membacakan psikologis peserta didik.
kosakata sehingga
peserta didik paham Berdasarkan penjelasan dalam
cara pelafalan yang prinsip kurikulum 2013 disebutkan
baik pada point 12 bahwa perlunya
2. Pendidik harus pemanfaatan teknologi informasi
menjadi model dan komunikasi (TIK) untuk
pembelajaran bagi meningkatkan efisiensi dan
peserta didik efektivitas pembelajaran. Peran guru
3. Pendidik melakukan pada pemanfaatan teknologi
pembiasaan informasi dan komunikasi dalam
membaca nyaring proses pembelajaraan sangatlah
sehingga bisa sambil penting karena dapat memudahkan
mengkoreksi proses pembelajaran sehingga dapat
kesalahan pelafalan meningkatkan hasil belajar.
pada peserta didik
4. Pendidik perlu Berdasarkan literatur tersebut, maka
menggunakan analisis akar penyebab masalah di
metode antaranya:
pembelajaran yang 1. Saya tidak memperbarui
menggunakan IT agar wawasan saya tentang IT
peserta didik tidak 2. Saya kurang memotivasi peserta
bosan di dalam didik untuk membiasakan
proses pembelajaran membaca teks Bahasa Inggris
3. Metode yang saya gunakan tidak
bervariasi
4. Saya belum menjadi model
pembelajaran yang baik bagi
peserta didik

4 Berdasarkan permasalahan Pendidik kurang 5W+1H adalah rumus yang berupa Peserta didik memiliki
tentang: pembiasaan pertanyaan-pertanyaan yang kesulitan dalam
memberikan digunakan untuk mencari inti pokok menjawab
Kesulitan dalam pertanyaan berita, mengembangkan berita atau pertanyaan sebuah
menjawab pertanyaan menggunakan 5W sebuah cerita. teks recount terkait
sebuah teks recount + 1H 5W + 1 H dengan
terkait 5W + 1 H dengan Menurut Romli (2000:6), “Fakta yang tepat.
tepat, layak diberitakan harus memenuhi
unsur-unsur 5W+1H. 15 5W+1H
maka, dapat dipaparkan merupakan singkatan dari kata what
hasil eksplorasi penyebab (apa), where (di mana hal itu
masalah sebagai berikut. terjadi), when (kapan peristiwa itu
terjadi), who (siapa yang terlibat
1. Pendidik kurang dalam kejadian itu), why (mengapa
pembiasaan hal itu terjadi), dan how (bagaimana
memberikan peristiwa itu terjadi).”
pertanyaan
menggunakan 5W + Ahmad Taufik, (2010) menjelaskan
1H bahwa Secara umum proses belajar
2. Pendidik sebaiknya mengajar yang terjadi di sekolah kita
memberikan masih berkutat dan menekankan diri
pertanyaan pada penguasaan materi (content
menggunakan 5W + mastery), bukan penguasaan konsep
1H yang respon (conceptual mastery). Anak-anak kita
jawabnya singkat juga jarang, bahkan mungkin tidak
3. Pendidik harus lebih pernah, diajak dan dibiasakan
sering mengulang dengan pola berpikir tingkat tinggi
pertanyaan (high order thinking). Dan yang lebih
menggunakan 5W + parah, kita sebagai pendidik secara
1H dan menanyakan sengaja maupun tidak sengaja,
secara acak kepada mungkin tidak pernah menanamkan
peserta didik learn how to learn (belajar untuk
mempelajari sesuatu). Karena itu
wajar bila anak-anak kita tidak
berdaya ketika diminta berpikir dan
bukan menjawab soal.

Berdasarkan literatur tersebut, maka


analisis akar penyebab masalah di
antaranya:
1. Saya belum memberikan
penguasaan konsep 5W +1H
2. Saya tidak membiasakan
mengajak peserta didik berpikir
tingkat tinggi (HOTS)
3. Saya tidak menanamkan busaya
belajar untuk mempelajari
sesuatu
4. Saya tidak memberikan
pertanyaan menggunakan 5W
+1H ang respon jawabnya singkat

Anda mungkin juga menyukai