Anastesi Spinal
Anestesi spinal adalah injeksi obat anestesi setengah badan ke dalam ruang intratekal
yang menghasilkan analgesia. Pemberian obat lokal anestesi ke dalam ruang intratekal atau
ruang subaraknoid di regio lumbal. anastesi spinal disuntikan pada lumbal 4-5 untuk
memblok torakal 4-6. Obat yang digunakan adalah golongan buvipacain hingga
menggunakan katapres jika durasi durasi anastesi butuh lebih panjang. Posisi spinal dapat
dilakukan dengan cara duduk (kepala menunduk dengan kaki bersila, lurus maupun kebawah)
dan tidur (miring dengan kepala menunduk dan kaki dilipat ke bagian atas)
Efek dari anastesi spinal adalah turunnya tekanan darah, mual, muntah, pusing, lemas, nadi
menurun (bradikardi) dan menggigil. Jika muncul efek bradikardi, maka tatalaksananya
adalah
1. Loading cairan
2. Penggunaan epedrin
3. Penggunanan sa untuk meningkatkan nadi
jika muncul gejala menggigil, tatalaksanannya adalah penggunaan selimut dan laoding nacl
hangat.
Anastesi Umum
Tahapan:
Mesin Anastesi
dalam melakukan anastesi, perlu diperhatikan fungsi mesin anastesi seperti cek kembali
apakah mesin dapat digunakan dengan cara cek kebocoran dan kalibrasi. Komponen anastesi
terdiri dari 3 komponen:
stress operasi:
Operasi Berat 8 x BB
Operasi Sedang 6 x BB
Operasi Ringan 4 x BB
balance cairan ibu hamil: 10 x BB per 24 Jam (BB= BB awal - BB post op (berat bayi,
plasenta dan ketuban)
EKG (Elektrokardiogram)
Pemasangan EKG dilakukan jika pasien diatas 35 tahun dan lakukan persiapan yang akan di
lakukan dari alat dan cara pemasangan EKG.