Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENELTIAN KUE MOCHI

Dosen Pengampuh: Asriani

Disusun Oleh:

Muh. Alqadri MZ (2209308110006)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR MAJU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercrahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat Rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah tepat waktu. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang (Peneltian Kue Mochi), yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagi sumber informasi, referensi, baik itu dating dari sendiri maupun dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan Allah SWT makalah ini
dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberi wawsan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya Mahasiswa STIE
Makassar Maju. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya minta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa akan datang dan mengharap kritik
dan saran dari pembaca.

Makassar, 01 Jan 2024

Muh. Alqadri MZ

i
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 1

BAB II ................................................................................................................ 2

PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

A. Proses Pembuatan .................................................................................... 2

B. Strategi Pemasaran ................................................................................... 6

C. Manajemen Persediaan ............................................................................. 8

BAB III ............................................................................................................. 14

PENUTUP ........................................................................................................ 14

A. KESIMPULAN ........................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mochi adalah sejenis kue yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk hingga
lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Makanan mochi sendiri
sebenarnya berasal dari Jepang, tetapi cukup populer juga di China dan Taiwan
setelah mengalami proses kulturisasi, perubahan resep, dan sebagainya,
sehingga akhirnya China dan Taiwan mempunyai mochi tersendiri dengan ciri
khasnya masing-masing. Tidak seperti yang terjadi di tempat asalnya, di mana
mochi merupakan sesuatu yang diistimewakan, di China dan Taiwan, mochi
merupakan makanan ringan yang dapat dinikmati kapan saja. Bentuk dan cara
penyajian mocha di kedua negara tersebut pun berbeda dengan yang ada di
Jepang.
Mochi Mochi adalah sebuah merek dagang asli Indonesia yang menjual
produk makanan mochi khas Taiwan dengan varian rasa yang beragam. Mochi
Mochi sendiri didirikan sejak Februari 2009, dan sampai saat ini sudah membuka
25 cabang di sekitar Jakarta. Namun dibalik kesuksesan yang diraih oleh Mochi
Mochi, terdapat masalah dalam hal inkonsistensi logo serta ketiadaan system
identitas pada brand-nya, yang mengakibatkan masyarakat sulit membedakan
antara Mochi Mochi dengan brand lainnya yang menjual produk sejenis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Proses Pembuatan Kue Mochi?
2. Bagaimana Strategi Pemasaran Dalam Menjual Kue Mochi?
3. Bagaimana Manajemen Persediaannya?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Pembuatan
➢ Ada beberapa alat dan bahan untuk pembuatan kue mochi :
1. Alat
• Blender
• Tempayan
• Wajan besar
• Sendok
• Kompor gas
• Daun pisang
• Panci besar
• Guntin
• Pembungkus makanan ukuran sedang
2. Bahan
• Tepung ketan
• Tepung maizena
• Tepung sagu
• Kacang hijau
• Kacang tanah
• Gula pasir
• Garam
• Minyak goreng
• Air hangat

2
➢ Proses pembuatan kue mochi
1. Campur tepung ketan putih, garam, gula, dan minyak. Aduk
rata. Sisihkan.
2. Campur maizena dengan air hangat, Aduk rata
3. Masukkan adonan maizena ke dalam campuran tepung. Aduk
rata. Tambahkan sisa air. Aduk rata sampai kalis. Diamkan
10 menit dengan ditutup plastik

4. Hancurkan kacang tanah dengan blender hingga menjadi


potongan kasar.

3
5. Rebus sebentar kacang hijau yang telah dibersihkan hingga
cukup empuk namun tidak sampai lunak.

6. Ambil adonan tepung lalu beri isi kacang tanah dan kacang
hijau lalu bentuk seperti bola bola kecil berukuran kira kira
2 cm.

4
7. Taruh adonan yang telah dibentuk bola di panci besar lalu
kukus hingga matang merata.
8. Selagi hangat, angkat segera dan baluri di campuran tepung
sagu dan lada halus dan letakkan di pembungkus makanan
yang telah dialasi dengan daun pisang.

5
B. Strategi Pemasaran
Langkah langkah pemasaran yang kami lakukan antara lain :
1. Berpromosi kepada teman maupun kerabat baik dengan memberikan
contoh produk ataupun melalui jejaring social
2. Memberikan harga khusus kepada pembeli yang membeli dalam jumlah
besar.

➢ Target Pasar
1. Acara acara seperti pesta ulang tahun maupun pesta pernikahan.
2. Memberikan harga khusus kepada pembeli yang membeli dalam jumlah
besar.
➢ Analisis SWOT
1. Kekuatan
Produk kami termasuk produk baru sehingga niscaya akan membuat
calon pembeli penasaran akan produk kami, selain itu kami menjamin
bahwa produk kami halal dan bersih baik pada proses pembuatan
maupun proses penjualan
2. Kelemahan
Sebagai produk baru sudah barang pasti kami masih memiliki
kekurangan baik dalam penyajian maupun dari segi cita rasa, namun
kami sangat terbuka akan kritik maupun saran dari pembeli demi
tercapainya kepuasan pelanggan.
3. Peluang
Selain merupakan tergolong produk baru bagi masyarakat
Pangkalpinang, sehingga belum ada nya kompetitor usaha merupakan
suatu peluang yang paling menggiurkan.
4. Ancaman
Apabila produk kami diterima baik oleh masyarakat, pastinya ini akan
mengundang orang lain untuk menekuni usaha yang sama, tentunya ini
akan mengancam keberlangsungan usaha namun ini akan kami hadapi
dengan melakukan beragam pembaruan terhadap produk seperti

6
penambahan cita rasa isian mochi kami serta perbaikan di beberapa sisi
yang kami perlu demi menjaga kesetiaan pelanggan.
➢ Peluang Usaha
Seperti yang disinggung di bagian pendahuluan tadi, masyarakat kita
khususnya di daerah Pangkalpinang termasuk ke dalam tipe yang
menggemari wisata kuliner khususnya kudapan kecil apalagi ditambah
dengan diferensiasi sehingga menjadi nilai tambah produk. Adapun
beberapa alasan kuat yang menjadi bahan pertimbangan antara lain :
1. Mochi merupakan jenis makanan ringan sehingga cocok untuk dijadikan
cemilan.
2. Bahan dasarnya yang terbuat dari tepung ketan yang kadar
karbohidratnya rendah dan memiliki ukuran yang kecil sehingga cocok
bagi yang orang yang takut gemuk atau sedang menjalani program diet.
3. Bisa dibilang semua kalangan akan menyukai mocha ini baik anak anak,
dewasa, pria maupun wanita.
4. Ketiadaan dari penjual yang menjual produk yang sama membuat
peluang usaha ini sangat besar.
➢ Hitungan Ekonomi
1. Biaya modal bahan
Biaya modal bahan kami untuk 40 kemasan yang masing masing
terdiri dari 6 buah mochi adalah kurang lebih Rp.83.000,.
Adapun rincian biayanya dibawah ini
• Tepung Ketan 2 Kg………………………… Rp.22.000,.
• Tepung Maizena 350 Gr…………………... Rp.9.000,.
• Tepung Sagu 500 Gr………………………. Rp.4.000,.
• Kacang Hijau 500 Gr………………………. Rp.9.000,.
• Kacang Tanah 500 Gr……………………... Rp.8.000,.
• Gula Pasir 1 Kg…………………………….. Rp.6.000,.
• Garam 1 Bungkus…………………………. Rp.1.000,.
• Minyak Goreng 1 Liter…………………….. Rp.12.000,.
• Lada Bubuk………………………………… Rp.5.000,.

7
• Pembungkus Makanan…………………… Rp.12.000,.

➢ Omset keuntungan
Dengan harga jual per kemasan sebesar Rp.8.000,. maka omset yang
akan kami dapatkan adalah Rp.320.000,. yang bila dipotong dengan
biaya modal bahan maka akan diperoleh keuntungan sebesar
Rp.237.000,. Namun perhitungan ini masih merupakan perkiraan
apabila dalam satu hari kami mampu memasarkan sebanyak 40 kemasan,
angka ini akan semakin besar bila dirasa respon masyarakat terhadap
produk kami baik yang tentunya kami akan menaikkan jumlah produksi
kami.

C. Manajemen Persediaan
Persediaan yang ada dalam perusahaan adalah bagian dari aset
perusahaan, oleh karena itu pimpinan perusahaan memiliki kewajiban untuk
memantaunya. Pemantauan ini memiliki tujuan untuk mencegah hilangnya
persediaan dan agar tersedia sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan untuk
memastikan kelangsungan operasi bisnisnya serta fungsi perusahaan.
Pengendalian persediaan adalah fungsi manajerial yang sangat penting karena
banyak persediaan fisik memerlukan investasi yang sangat besar. Jika
perusahaan menginvestasikan terlalu banyak uang dalam persediaan, maka
timbul biaya pengalihan yang berlebihan Jika perusahaan tidak memiliki
persediaan yang cukup, biaya tambahan timbul karena kurangnya bahan.
Pada umumnya, persediaan merupakan semua sumber daya organisasi
yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan Persediaan merupakan sebagai aset
yang meliputi aset perusahaan dengan maksud dalam periode aktivitas formal
atau persediaan aset yang masih dalam proses produksi, atau persediaan bahan
mentah dalam proses produksi (Assauri S. 2004). Persediaan yang disebut
meliputi material, suku cadang, pekerjaan dalam proses, barang setengah jadi,
peralatan, produk jadi dan bahan terkait lainnya (Ogawa, 1996).

8
Pengendalian persediaan adalah untuk menjaga persediaan pada tingkat yang
diinginkan (Jay & Barry, 2005). Persediaan ini dapat dibagi menjadi 4 jenis,
yaitu:
1. Persediaan bahan baku
Persediaan yang dibeli oleh perusahaan agar diproses menjadi barang
setengah jadi dan akhirnya menjadi barang akhir perusahaan.
2. Persediaan sedang dalam proses
Persediaan yang keluar dari bagian mana pun dalam proses produksi atau
bahan yang telah diolah menjadi bentuk yang harus lagi diproses untuk
menjadi barang jadi nanti.
3. Inventarisasi bahan tambahan
Persediaan barang atau bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk
mendukung keberhasilan produksi di perusahaan, tetapi bukan komponen
dari produk jadi.
4. Persediaan produk jadi
Persediaan barang yang diolah atau diproses di pabrik yang siap dijual.

Persediaan perusahaan dapat dibedakan berdasarkan metode dan tujuan


pembelian sebagai berikut:
1. Batch Stock atau Lot Size Inventory
Batch Stock merupakan persediaan bahan atau barang yang disimpan atau
disediakan lebih dari jumlah yang diperlukan karena diangkut dalam jumlah
besar. Keuntungan dari Batch Stock atau Lot Size Inventory adalah:
a. Agar mendapatkan diskon
b. Mendapatkan efisiensi produksi karena proses produksi yang lancar.
c. Biaya pengiriman per unit lebih rendah.
2. Fluctuation Stock
Fluctuation Stock merupakan persediaan untuk mengatasi fluktuasi
permintaan yang tidak dapat diprediksi.
3. Anticipation Stock

9
Anticipation Stock merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk
memperkirakan permintaan dan fluktuasi yang dapat diprediksi.

Efisiensi produksi dapat ditingkatkan dengan mengendalikan sistem


persediaan bahan baku. Efisiensi ini dapat dicapai jika fungsi persediaan
bahan baku dapat dioptimalkan. Fungsi persediaan bahan baku sebagai
berikut:
1. Mengurangi risiko keterlambatan bahan baku untuk mendukung proses
produksi perusahaan.
2. Mengurangi risiko menerima bahan baku yang dipesan dan tidak cocok
dengan pesanan yang harus dikembalikan.
3. Menyimpan bahan barang yang diproduksi secara musiman sehingga
dapat digunakan bahkan ketika bahan barang tersebut tidak tersedia di
pasar
4. Menjaga stabilitas operasi produksi perusahaan yang artinya
memastikan proses produksi yang lancer
5. Mengoptimalkan untuk penggunaan mesin untuk menghindari
terhentinya proses produksi karena kurangnya persediaan.
6. Tingkatkan pelanggan terhadap langganan dengan lebih baik
Tercukupinya barang yang tersedia di pasaran dalam setiap waktu.
Terutama dalam hal barang pesanan dan barang dapat dikirim tepat
waktu.
Ada tiga alasan mengapa bisnis membutuhkan persediaan:
1. Ketidakpastian permintaan (permintaan mendadak).
2. Ketidakpastian pemasok
3. Ketidakpastian batas waktu pesanan

Sistem persediaan merupakan mekanisme untuk mengelola input terkait


persediaan dalam output yang membutuhkan umpan balik untuk
memastikan bahwa output memenuhi standar tertentu. Mekanisme sistem
ini yaitu untuk membuat kebijakan yang memantau persediaan, menentukan

10
persediaan yang dijaga kapan persediaan harus diis: kembali, dan berapa
banyak pesanan (Baroto, 2002). Tujuan dari sistem ini adalah untuk
menentukan dan menjamin ketersediaan barang jadi, barang dalam proses,
komponen dan bahan baku secara optimal, dalam jumlah yang optimal dan
pada waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah untuk meminimalkan
semua biaya terkait persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan
dan biaya untuk kekurangan persediaan.
Secara umum, tujuan dari sistem persediaan adalah untuk menemukan
solusi optimal terhadap semua masalah yang berhubungan dengan
persediaan. Dalam konteks tujuan umum darı perusahaan, tingkat kontrol
persediaan yang optimal.
seringkali diukur dengan laba maksimum. Karena perusahaan memiliki
banyak subsistem lain selain persediaan, tidak mudah untuk mengukur
kontribusi pengendalian persediaan terhadap total laba Optimalisasi
pengendalian persediaan biasanya diukur dengan biaya total minimum
selama periode waktu tertentu.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi besarnya pengadaan persediaan,
dan faktor-faktor ini saling terkait sebagai berikut:
1. Diperkirakan penggunaan bahan
Saat menentukan jumlah persediaan yang dibutuhkan, harus sesuai
dengan kebutuhan untuk penggunaan bahan-bahan ini dalam jangka
waktu tertentu Merencanakan penggunaan bahan baku pada periode
sebelumnya dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan bahan,
karena penggunaan bahan pada periode sebelumnya menunjukkan
penyerapan bahan selama proses produksi. Jadi jika kondisinya sama,
itu berarti jumlah bahan baku yang dimaksud dapat ditentukan di masa
mendatang.
2. Harga bahan
Harga bahan yang dibutuhkan ialah faktor lain yang dapat
mempengaruhi jumlah pengadaan persediaan. Mengalikan bahan ini

11
dengan jumlah bahan yang dibutuhkan adalah kebutuhan modal yang
harus dipenuhi untuk membeli persediaan.
3. Biaya persediaan
Ada berbagai jenis biaya persediaan bahan baku: biaya pemesanan dan
biaya penyimpanan bahan baku.
4. Waktu tunggu pesanan (lead time)
Waktu tunggu pesanan merupakan waktu antara pesanan dengan waktu
hingga pesanan tiba di gudang. Masa tenggang harus diperhitungkan
sehingga bahan baku yang dipesan tiba tepat waktu.

Salah satu faktor yang menentukan jumlah persediaan di atas adalah biaya
persediaan. Biaya persediaan adalah total biaya dan kerugian yang
disebabkan oleh persediaan. Biaya-biaya yang berkaitan adalah sebagai
berikut:
1. Harga pembelian
Biaya pembelian barang, jumlah yang sesuai dengan harga pembelian
persediaan itu sendiri atau harga pembelian
2. Biaya pemesenan
Biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan pemesanan pada pemasok,
yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah pesanan Biaya ini
termasuk biaya pemrosesan pesanan, biaya pengiriman upah, biaya
telepon faks, biava dokumentasi transaksi, biaya pengemasan, biaya
pemeriksaan dan biaya lainnya yang tidak tergantung pada jumlah
pesanan.
3. Biaya untuk penyiapan
Semua biaya yang berkaitan dengan persiapan produksi Biaya biaya ini
timbul jika barang diproduksi secara independen dan tidak dibeli dari
pemasok. Biaya-biaya ini termasuk biaya persiapan peralatan yang
diperlukan untuk produksi, biaya persiapan / penyetelan mesin, biaya
pembuatan gambar kerja, biaya persiapan tenaga kerja langsung, biaya

12
perencanaan dan penjadwalan produksi dan biaya lain yang tidak
tergantung pada jumlah barang yang diproduksi.
4. Biaya penyimpanan
Biaya yang berkaitan dengan penanganan penyimpanan bahan, barang
setengah jadi maupun barang jadi. Biaya penyimpanan tergantung pada
lamanya penyimpanan dan jumlah yang disimpan. Biaya ini biasanya
dibebankan per unit biaya per periode. Biaya penyimpanan termasuk
biaya peluang, biaya penyimpanan, biaya usang dan biaya lainnya, yang
ukurannya bervariasi tergantung pada jumlah barang.
5. Biaya kekurangan persediaan
Jika perusahaan kehabisan barang saat dibutuhkan, hal itu akan
mengakibatkan habisnya persediaan. Habisnya persediaan berarti
menyebabkan kerugian dalam bentuk biaya karena hilangnya peluang
keuntungan atau pelanggan yang kecewa yang mengarah ke
perpindahan ke produk vang pesaing.

Ada 2 cara yang umum dikenal dalam menentukan jumlah persediaan pada
akhir suatu periode:
1. Periodic system yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara
fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir
2. Perpetual atau disebut juga Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina
catatan administrasi persediaan. Dalam setiap mutasi dari persediaan
sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat
dalam kartu administrasi persediaannya.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mochi merupakan salah satu jenis kue basah yang umum dikonsumsi oleh
masyarakat dunia. Nama mochi diambil dari Bahasa Jepang, yaitu mua ci.
Keberadaan mochi di Indonesia ini diakibatkan karena adanya akulturasi budaya
Jepang selama pendudukannya saat masa penjajahan. Di Jepang mochi
umumnya disajikan ketika akhir tahun untuk menyambut datangnya tahun baru
maupun disajikan untuk beberapa upacara adat seperti mochi nage matsuri.
Kebiasaan membuat mochi di tahun baru ini biasa disebut sebagai mochitsuki.
Mochi dibuat dari bahan dasar tepung ketan, memiliki bentuk bulat dan
teksturnya kenyal saat digigit.
Mochi memiliki banyak varian rasa seperti pasta kacang merah, kacang
tanah, coklat maupun buah-buahan. Pengembangan produk mochi yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan varian rasa tape yang merupakan
makanan tradisional Indonesia.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penggunaan tepung garut
dapat digunakan sebagai bahan subtitusi menggantikan tepung protein tinggi
pada pembuatan mochi ketan hitam. Dari cara pembuatannya kue mochi, bahan-
bahan yang dipakai, proses pembuatan memiliki arti masing-masing. Setelah
selesai dan siap untuk dikonsumsi, tekstur yang lengket dan bulat memiliki arti
tersendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: BPFE
UniversitasIndonesia.
Baroto, T. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta:
GhaliaIndonesia.
https://www.academia.edu

15

Anda mungkin juga menyukai