Anda di halaman 1dari 2

TATA CARA SHOLAT DALAM PERJALANAN

Ada beberapa jenis syarat dan tata cara melakukan sholat ketika dalam perjalanan
yang diperbolehkan menurut Jumhurul Ulama antara lain :

Syaratnya :
1. Perjalanan ditempuh lebih dari 90 KM (16 Farskah atau 2 Marhalah)
2. Melakukan perjalanan bukan untuk maksiat
3. Perjalanan masih berlangsung sampai terlaksnanya sholat (Baqo’ Saffar)

Maka tata cara sholatnya diperbolehkan dengan 4 cara yaitu :

1. TAMAM (Normal)
 Tamam artinya normal, yaitu seperti sholat kita pada umumnya dan dengan
niat yang biasa pada umumnya sesuai pada waktu dikerjakan.
2. QOSHOR (Meringkas)
 Qoshor artinya meringkas tanpa menggabungkan waktu sholat, dan yang di
qoshor atau diringkas hanya yang jumlah rakaatnya 4 (Dzuhur, Ashar dan
Isya). adapun aturannya dalam meringkas (Qoshor) adalah : (1) Tidak boleh
bermakmum kepada orang yang sholatnya normal (Tamam). (2) Rakaat yang
diringkas (Qoshor) yang berjumlah 4 rokaat saja.
 Niatnya :

3. JAMAK (Menggabungkan 2 waktu Sholat dalam satu waktu tanpa mengurangi


angkat rokaatnya)
 Yang bisa dikerjakan adalah (Dzuhur - Ashar) dan (Maghrib - Isya)
 Dapat menggunakan metode Taqdim (Didahulukan) atau Ta’khir
(Mengakhirkan)
 Jika niat Jamak Taqdim maka yang harus didahulukan untuk dikerjakan
adalah yang mempunya waktu lebih dulu. (Tertib)
 Harus (Muallat) jangan dijeda dengan sholat dulu.
 (Baqo’ Ussafar) Masih dalam perjalanan
 Niat Sholat Jamak Taqdim aladah :
 Niat Sholat Jamak Takhir adalah :

4. JAMAK + QOSHOR ( Menggabungkan 2 waktu sholat dan meringkasnya)


 Harus niat menjamak pada waktu niat sholat yang pertama
 Apabila jama takhir boleh dikerjakan berdasarkan sholat yang awal atau yang akhir
 Adapun niat jamak + Qoshor adalah :

Anda mungkin juga menyukai