Yogi Saputra
21.7.04.095
TEKNIK KELAUTAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2024
PROPOSAL KERJA PRAKTIK AKHIR
Yogi Saputra
21.7.04.095
TEKNIK KELAUTAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2024
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Roberto Patar Pasaribu, DESS Roni Sewiko, S.Pi., M.Si
Diketahui oleh:
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya Proposal Kerja Praktik Akhir (KPA) yang berjudul “Pembuatan Peta
Batimetri Hasil Pemeruman Unmanned Surface Vehicle Di Laguna Samas Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta” ini dapat diselesaikan sesuai dengan target dan
waktu yang direncanakan.
Proses persiapan pelaksanaan dan penyusunan proposal ini melibatkan
konstribusi pemikiran dan saran konstruktif banyak pihak. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. DH.Guntur Prabowo, A.Pi,M.M selaku direktur Politeknik
Kelautan dan Perikanan Karawang.
2. Roni Sewiko, S.Pi.,M.Si selaku Ketua program studi Teknik
kelautan dan juga Dosen Pembimbing II atas kesediaan waktu
yang telah diberikan serta masukan dan bimbingannya.
3. Ir.Roberto Patar Pasaribu, DESS selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan arahan dan masukan re
4. PT.Geoarta Sinar Mandala yang telah memberi izin untuk
melaksanakan Pengambilan data survei batimetri.
5. Keluarga saya ,Aak,Teteh dan khususnya ibu saya serta sahabat-
sahabat yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Proposal
Kerja Praktik Akhir.
Penulis menyadari bahwa proposal Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini masih
jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan proposal ini. Akhirnya
penulis berharap semoga proposal ini memberikan informasi dan manfaat bagi
semua pihak.
i
Yogi Saputra
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
1. PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.4 Tujuan..........................................................................................................2
1.5 Manfaat........................................................................................................2
2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Survei Batimetri..........................................................................................3
2.2 Unmanned Surface Vehicle (USV).............................................................4
2.3 Pemeruman..................................................................................................6
2.4 Singlebeam Echosounder............................................................................6
2.4.1 Bagian Bagian Singlebeam Echosounder (SBES).................................6
1. Time base......................................................................................................7
2. Transmitter....................................................................................................7
3. Recorder........................................................................................................7
4. Transducer.....................................................................................................8
5. Receiver.........................................................................................................8
3. METODOLOGI...............................................................................................10
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................................10
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................11
3.3 Diagram Alir...................................................................................................12
3.4 Prosedur Kerja...............................................................................................13
3.4.1 Tahap persiapan...................................................................................13
3.4.2 Pengolahan data batimetri....................................................................13
ii
3.4.3 Pembuatan Peta Batimetri....................................................................13
3.4.4 Analisis Peta Batimetri Laguna...........................................................13
3.5 Rencana Kegiatan..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Survei batimetri dapat diartikan sebagai proses penggambaran dasar perairan,
yang dimulai dari pengukuran, pengolahan, hingga visualisasi dasar perairan.
Survei batimetri juga merupakan proses untuk mendapatkan data kedalaman dan
kondisi topografi dasar perairan, termasuk menemukan lokasi objek yang terdapat
pada dasar perairan (Faridatunnisa dkk., 2018). Output dari survei batimetri itu
sendiri biasanya berupa peta yang biasa disebut Peta Batimetri. Peta Batimetri
umumnya diproduksi untuk mendukung keselamatan navigasi permukaan atau sub
permukaan, selain itu juga bisa difungsikan untuk menunjukkan relief dasar laut
atau daerah dasar laut sebagai garis kontur dan pemilihan kedalaman, serta mampu
menyediakan informasi mengenai navigasi permukaan.
1
hidrografi menggunakan Singlebeam Echosounder dan standar operasional
prosedur (SOP).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan pada Kerja Praktik Akhir ini adalah sebagai
berikut:
a. Dapat mengolah data hasil pemeruman Unmanned Surface Vehicle di
laguna Samas Bantul.
b. Dapat membuat Peta batimetri laguna samas Bantul
c. Mampu memvisualisasikan dan menganalisis Peta digital batimetri laguna
samas Bantul
1.3 Manfaat
Adapun tujuan manfaat yang didapatkan pada Kerja Praktik Akhir ini adalah
sebagai berikut :
a. Memberikan informasi untuk pembuatan peta batimetri
b. Dapat menjadikan pembaruan peta batimetri untuk pengelolaan tata ruang
terbaru wilayah pesisir Bantul.
c. Dapat memberikan informasi tentang rencana pemanfaatan wisata
berkelanjutan laguna samas Bantul.
2
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Survei Batimetri
Survei batimetri merupakan proses penggambaran garis-garis kontur
kedalaman dasar perairan yang meliputi pengukuran, pengolahan, hingga
visualisasinya. Pada survei batimetri akan didapatkan garis-garis kontur
kedalaman, dimana garis-garis tersebut didapatkan dengan menginterpolasikan
titik-titik pengukuran kedalaman yang tersebar pada lokasi yang dikaji
(Djunarsjah, 2005). Batimetri diartikan sebagai suatu teknik yang
menggambarkan kedalaman laut atau profil dasar laut dari hasil analisis data
kedalaman (Badan Standardisasi Nasional, 2010). Batimetri merupakan kegiatan
pengumpulan data kedalaman dasar laut dengan metode penginderaan atas
rekaman dari permukaan dasar perairan, yang akan diolah untuk menghasilkan
relief dasar perairan, sehingga dapat digambarkan susunan dari garis-garis
kedalaman (kontur).
3
untuk mengukur jarak antara lain Theodolith, Electronic Distance Measurement
(EDM), atau Global Positioning System (GPS). Sedangkan pengukuran
kedalaman dilakukan dengan menggunakan echosounder. Pengukuran
kedalaman dapat dilakukan dengan beberapa cara yang dikelompokkan menjadi
3 metode sebagai berikut :
4
Aktivitas pemantauan yang dilakukan secara terus menerus pada lokasi yang
cukup luas dapat dipermudah jika dilakukan dengan menggunakan USV,
sehingga perlu dilakukan pengembangan pada teknologi USV. Unmanned
Surface Vehicle (USV) dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah lambung kapal
yang digunakan, yakni katamaran dan trimaran. Kapal katamaran adalah kapal
yang memiliki dua lambung yang terikat menjadi satu. Sedangkan kapal trimaran
merupakan kapal yang memiliki satu lambung utama pada bagian tengah kapal
dan dua lambung yang terletak disamping kapal untuk menyeimbangkan saat
berlayar. Kapal jenis katamaran memiliki daya angkut lebih besar, sehingga
cocok digunakan diperairan dangkal dan lebih stabil dibanding kapal trimaran.
Desain kapal katamaran juga disebut sebagai desain terbaik untuk kapal laut,
karena dapat mengakomodasi kebutuhan akan kecepatan, stabilitas, dan kapasitas
yang besar dalam sebuah kapal ( Iskendar, 2013).
5
kedalaman suatu titik. Echosounder dibagi menjadi 2, berdasarkan pada
cakupan pengukurannya, yakni singlebeam dan multibeam echosounder.
2.3 Pemeruman
Pemeruman adalah proses dan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh
gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan (seabed surface).
Proses penggambaran dasar perairan tersebut (sejak pengukuran, pengolahan
hingga visualisasi) disebut dengan survei batimetri. Model batimetri (kontur
kedalaman) diperoleh dengan menginterpolasikan titi-titik pengukuran
kedalaman bergantung pada skala model yang hendak dibuat. Titik-titik
pengukuran kedalaman berada pada lajur-lajur pengukuran kedalaman yang
disebut sebagai lajur perum (sounding line). Jarak antar titik-titik fiks perum
pada suatu lajur pemeruman setidak-tidaknya sama dengan atau lebih rapat dari
interval lajur perum.
6
tersebut adalah :
1. Time base
Time base berfungsi sebagai penanda pulsa listrik untuk
mengaktifkan pemancaran pulsa yang akan dipancarkan oleh
transmitter melalui transducer. Suatu perintah dari time base
akan
memberikan saat kapan pembentuk pulsa bekerja pada unit
transmitter dan receiver.
2. Transmitter
Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan
dipancarkan. Suatu perintah dari kotak pemicu pulsa
padarecorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa
bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat
oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut disalurkan ke
tranducer. Oscillator itu sendiri adalah suatu rangkaian yang
menghasilkan luaran (pulsa listrik) yang amplitudonya berubah -
ubah secara periodik dengan waktu.
3. Recorder
Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal
echo dan juga berperan sebagai pengatur kerja transmitter dan
mengukur waktu antara pemancaran pulsa suara dan penerimaan
echo atau recorder memberikan sinyal kepada transmitter untuk
menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama recorder juga
mengirimkan sinyal ke receiver untuk menurunkan
sensitifitasnya.
7
Gambar 2.3 Time Base, Transmitter,Recorder Pada SBES
Sumber : Dokumentasi Pribadi
4. Transducer
Fungsi utama dari tranducer adalah mengubah energi listrik
menjadi energi suara, ketika suara akan dipancarkan ke medium
air, dan mengubah energi suara menjadi energi listrik ketika
energi diterima dari suatu target. Selain itu, fungsi lain dari
tranducer adalah memusatkan energi suara yang dipantulkan
sebagai beam.
5. Receiver
Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display
atau recorder sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah
yang dihasilkan oleh tranducer, harus diperkuat beberapa ribu kali
sebelum disalurkan ke recorder. Selama penerimaan berlangsung
tranducer menerima echo dari target, dimana target yang
terdeteksi oleh tranducer terletak dari pusat pulsa suara dan echo
dari target akan dikembalikan dan diterima oleh tranducer pada
waktu yang bersamaan.
8
2.5 Pemetaan Digital
Pemetaan Digital merupakan kegiatan pemanfaatan teknologi digital
(komputer) dalam bidang / pekerjaan pemetaan. Pekerjaan pemetaan meliputi
proses perolehan data, pengolahan data, dan penyajian data. Pemetaan digital
dimaksudkan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pekerjaan pada
lingkup pemetaan digital. Pemetaan Digital dapat mengurangi sumbersumber
kesalahan berupa kesalahan karena faktor manusia dan kesalahan karena distorsi
media. Produk dari proses pemetaan digital adalah peta digital. Kelebihan Peta
Digital adalah pada segi Accuracy, Changeability dan Flexibility :
Accuracy (akurasi). Berkurangnya kesalahan-kesalahan yang terjadi
pada proses pemetaan digital, tentunya akan menghasilkan peta yang
memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu sumber sumber
penurunan kualitas citra seperti generalisasi dan kehilangan data pada
saat transfer data dapat benar benar dikurangi.
Changeability (kemampuan untuk berubah-ubah). Informasi spasial
jarang sekali bersipat stabil. Penggunaan metode konvensional dalam
merevisi peta seringkali harus melakukan pengulangan pada setiap
tahap reproduksinya, dan seringkali biaya untuk proses revisi semahal
membuat peta baru. Saat ini dengan cepatnya perubahan yang terjadi,
kemudahan proses revisi sangat perlu diperhatikan.
9
3. METODOLOGI PRAKTIK
3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA) akan dilaksanakan pada tanggal
23 Januari – 7 April 2024. di Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan. Jl.
Lingkar Tanjungpura, Karang pawitan, Kec. Karawang Barat, Karawang, Jawa
Barat
41315
10
3.2 Alat dan Bahan
Gambar 3.2 Lokasi Survei Batimetri
Alat dan bahan yang digunakan dalam pada kerja praktik akhir ini dapat
dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
Table. 1 Alat dan Bahan
11
3.3 Diagram Alir
Berikut adalah diagram alir kerja pada kegiatan Praktik Kerja Lapang
berikut:
12
Batasan masalah yang dikerjakan dalam pelaksanaan kerja praktik akhir ini
adalah pengolahan hasil data batimetri dapat digunakan dan diolah dalam suatu
bentuk data batimetri perairan laguna samas yang berguna untuk dimanfaatkan dan
dianalisis potensi wisata atau rancangan pembangunan berkelanjutan di periode
kedepannya.
13
3.5 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan KPA tentang “Pembuatan Peta Batimetri Hasil
Pemeruman Unmanned Surface Vehicle Di Laguna Samas Bantul Daerah
Istimewa Yogyakarta” akan dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2024 sampai
7 April 2024 di Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang. Jadwal
rencana kegiatan pelaksanaan KPA dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Rencana Kegiatan
14
DAFTAR PUSTAKA
Maclennan, J.E. (2005). Fisheries acoustics: Theory and practice: Second edition.
15