PROPOSAL
SUSI LIDIYAWATI
NIM.21112353
2023
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 6
C. Tujuan............................................................................................... 6
1. Tujuan Umum.............................................................................. 6
2. Tujuan Khusus............................................................................. 6
D. Manfaat penulisan............................................................................ 7
1. Bagi penulis.................................................................................. 7
2. Bagi Akademik / STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG...... 7
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 8
A. Konsep Dasar Lanjut Usia............................................................... 8
1. Pengertian..................................................................................... 8
2. Batasan Lansia.............................................................................. 9
3. Ciri-Ciri Lansia menurut (Agustian Maunaturrohmah, 2020)..... 9
4. Perkembangan Lansia.................................................................. 11
5. Konsep Penyakit Gout Arthritis................................................... 11
6. Manifestasi Klinik........................................................................ 13
7. Klasifikasi Gout Arthritis............................................................. 15
8. Patofisiologi................................................................................. 17
9. Penatalaksanaan Gout Arthritis.................................................... 20
10. Komplikasi................................................................................. 21
B. Konsep Dasar Askep........................................................................ 24
1. Pengkajian.................................................................................... 24
2. Identitas........................................................................................ 24
3. Alasan Masuk............................................................................... 24
4. Riwayat Kesehatan....................................................................... 25
5. Pengkajian nyeri........................................................................... 25
ii
6. Pemeriksaan Fisik........................................................................ 26
7. Aktivitas Sehari-hari.................................................................... 31
8. Pengkajian Khusus lansia............................................................. 33
9. Diagnosa Keperawatan................................................................. 37
10. Intervensi Keperawatan.............................................................. 38
11. Implementasi Keperawatan........................................................ 41
12. Evaluasi Keperawatan................................................................ 42
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun keatas. Setiap makhluk hidup akan mengalami semua proses penuaan yang
dinamakan tua atau menua . Proses bukanlah suatu penyakit , tetapi merupakan
dimana terdapat proses menurunna daya tahan tubuh seseorang dalam meghadapi
ransangan baik dari luar maupun dari dalam atau yang dikenal dengan proses
Menua merupakan proses sepanjang hidup yang sudah di mulai dari suatu
waktu tertentu , yang dimana proses itu sudah dimulai sejak seseorang lahir.
Menjdi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang sudah akan
melewati tiga tahap kehidupan yaitu masa anak-anak, dewasa dan tua
(Mawaddah 2020).
Social Affairs).(2019). Di dunia ada 703 juta lansia yang berusia 65 tahun ke atas
di tahun 2019. Populasi terbesar di dunia adalah dari asia timur dan asia tenggara
260 juta jiwa. Dan peningkatan terkecil yaitu di Australia dan selandia baru lebih
dari (84%)dan eropa, Amerika utara lebih dari 48%. Jumlah penduduk di 11
negara anggota World Health Organization (WHO) kawasan asia tenggara yang
1
berusia di atas 60 tahun berjumlah 124 juta orang dan di perkirakan terus
26,82 juta jiwa. Berdasarkan data survei Sosial Ekonomi Nasional pada maret
2020, dan enam provinsi yang memasuki fase sruktur penduduk tua yaitu
presentase penduduk lansia yang berada di atas (10%) yaitu daerah istimewa
Yogyakarta (14,71%) jawa tengah (13,81%) jawa timur (13,38%), Bali (11,58%),
42.111 orang.
(BPS Sumbar, 2019). Pada tahun 2020 jumlah lansia di kota padang
sebanyak 33.618 jiwa (laki-laki) dan 37.781 jiwa (perempuan) sehingga total
lansia di kota padang tahun 2020 yaitu sebanyak 71.399 jiwa (BPS
sumbar,2020).
Masalah yang timbul pada lansia adalah gangguan kesehatan fisik karena
Masalah ini dapat dilihat dari penyakit yang paling banyak dialami oleh lansia
adalah penyakit yang tidak menular salah satu diantaranya adalah penyakut
kronis, penyakit degeneratif yang paling sering dialami oleh lansia adalah gouth
2
sampai mengalami pembengkakan , Sehingga seseorang yang mengalami asam
urat pasti akan merasakan nyeri tak tertahankan yang dapat menganggu aktivitas
pada pola makan. Pola makan sehat adalah pola makan yang mengandung
tubuh kemudian berubah pada pola makan yang mengandung purin , protein,
terutama protein hewani yang dapat mengakibatkan kenaikan kadar asam urat
dalam darah dan mengakibatkan timbulnya penumpukan Kristal asam urat yang
Bidjuni, 2019). Masalah utama yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini adalah
komplikasi .
infeksi sekunder , batu ginjal, dan fraktur pada sendi. Sitokin, kemokin,
protease, dan oksin yang berperan dalam proses inflamasi akut juga berperan
kartilago dan denorosi tulang. Penyakit ini tidak hanya menganggu aktivitas
dalam jangka pendek tetapi juga jangka lama,Serta juga berpotensi menimbulkan
Salah satu dampak dari gout arthiritis adalah Nyeri yang menimbulkan rasa
tidak nyaman pada penderita karena terjadi kerusakan pada jaringan sehingga
menimbulkan rasa sakit bagi yang merasakannya menurut Smelzer (2015) dalam
(Radharani , 2020). Sampai saat ini masih banyak tenaga kesehatan di rumah
3
sakit yang menggunakan teknik farmakologi untuk mengurangi nyeri di
relaksasi dan simulasi kulit dengan melakukan terapi kompres hangat dan
penderita asam urat yaitu dengan kompres hangat jahe. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) prevelensi kasus asam urat sebanyak 5-30% dari
popilasi umum dan mungkin akan lebih tinggi pada kelompok etnis tertentu.
pengobatan pada asam urat yang bisa digunakan untuk meredakan nyeri pada
salisilat dan golongan obat anti inflamasi nonsteroid. Obat non-opioid aering
ini. Salah satu efek serius NSAID adalah pendarahan gastrointestinal. Resiko
lebih besar dengan dosis yang tinggi , penggunaan campuran dan usia pasien
4
Salah satu teknik non farmakologi untuk mrngurangi rasa nyeri dan kejang
pada otot akibat asam urat yaitu dengan terapi yaitu dengan terapi komplementer
kompres hangat menurut Purnamasari & Listyarini (2015) dalam (Nadia, 2019)
Peran perawat pada pasien Gout Arthritis adalah sebagai care giver dengan
memberikan solusi untuk meminimalisir rasa cemas, takut tentang penyakit yang
di derita pasien . Peran perawat sebagai pelindung pada pasien Gout Arthritis
dengan memberikan rasa aman dan nyaman dalam pengambilan tindakan dan
melindungi pasien dari efek yang tidak di harapkan , peran perawat sebagai
berdasarkan hukum, peran perawat sebagai edukator pada pasien Gout Arthritis
yang boleh dan tidak boleh di konsumsi , olahraga secara teratur, bagaimana
pola diet yang seimbang dengan mengurangi makanan yang mengandung tinggi
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , didapat rumusan masalah pada kasus ini
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
benar, tepat dan sesuai dengan Standar profesi Keperawatan pada Lansia
2. Tujuan Khusus
Arthritis
6
e. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada pasien
D. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh,
membaik dan usia harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut
usia makin bertambah. Banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan
bernegara.
menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
8
2. Batasan Lansia
3). Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
2). Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas, 3) Usia lanjut beresiko yaitu
kesehatan.
maka akan mempercepat proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga
lansia yang memiliki motivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik pada
9
b. Lansia memiliki status kelompok minoritas. Kondisi ini sebagai akibat
diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih
menjadi negatif, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa
karena usianya.
Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia
diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan bahkan memiliki harga diri
yang rendah.
10
4. Perkembangan Lansia
manusia di dunia. Tahap ini dimulai dari 60 tahun sampai akhir kehidupan.
Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua (tahap penuaan). Masa tua merupakan masa
hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat
degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan
dengan orang dewasa lain. Untuk menjelaskan penurunan pada tahap ini,
terdapat berbagai perbedaan teori, namun para ahli pada umumnya sepakat
bahwa proses ini lebih banyak ditemukan pada faktor genetik (Siti Nur
Kholifah, 2019).
Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai
atau penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan
oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di
11
dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat
inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang (Haryani and
dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa
jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa
purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau keringat.
Asam urat merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang sangat
Kadar asam urat normal pada wanita: 2,6 – 6 mg/dl, dan pada pria: 3 – 7
mg/dl (Marlinda and Putri Dafriani 2019). Purin adalah zat yang terdapat
dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup.
deformitas, sendi dan cedera pada ginjal (Şenocak, 2019) Kelainan ini
pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi.
Insiden penyakit gout sebesar 1- 2%, terutama terjadi pada usia 30-40
tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini
12
b. Etiologi Gout Arthritis
serum asam urat lebih tinggi daripada wanita, yang meningkatkan resiko
angka kejadian artritis gout menjadi sama antara kedua jenis kelamin
setelah usia 60 tahun. Prevalensi gout artritis pada pria meningkat dengan
pada pria dan wanita. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak faktor,
seperti peningkatan kadar asam urat serum (penyebab yang paling sering
obat diuretik, dan obat lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat
6. Manifestasi Klinik
Tanda dan Gejala Menurut (Sapti, 2019), tanda dan gejala yang biasa
13
a. Kesemutan dan linu.
b. Nyeri terutama pada malam atau pagi hari saat bangun tidur.
e. Urutan sendi yang terkena serangan gout berulang adalah ibu jari kaki
f. Nyeri hebat dan akan merasakan nyeri pada tengah malam mejelang
pagi.
g. Sendi yang terserang gout akan membengkak dan kulit biasanya akan
berwarna merah atau kekuningan, serta terasa hangat dan nyeri saat
digerakkan serta muncul benjolan pada sendi (tofus). Jika sudah agak
lama (hari kelima), kulit di atasnya akan berwarna merah kusam dan
terserang gout bias memicu rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri ini
akan berlangsung selama beberapa hari hingga sekitar satu minggu, lalu
menghilang.
h. Gejala lain yaitu demam, menggigil, tidak enak badan, dan jantung
14
7. Klasifikasi Gout Arthritis
dirinya sendiri (self medication). Sehingga dalam waktu lama tidak mau
disertai tofi yang banyak dan poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit
depan, mengatasi rasa sakit dan peradangan dengan cepat dan aman,
tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal
15
c. Gout Arthritis Stadium Kronik
Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Lansia tidur
tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat
utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengn gejala sistemik
dan siku. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal,
diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat
asam urat berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal. Gout
yang sama. Dan buruknya jika kita mengalami penyakit yang disebabkan
dari gen. Sulit sekali untuk disembuhkan. Makannya untuk keluarga mana
16
menyerang pada anggota keluarganya. Masih ada banyak lagi penyakit
obatan.
1). Obat-obatan
terjadi karena adanya efek dari obat ini yang berefek terhambatnya
Penyebab asam urat bisa terjadi jika memiliki tekanan darah yang
terlalu tinggi, atau pun memiliki kadar gula darah yang terlalu tinggi,
tubuh dengan baik seperti limbah asam urat, oleh sebab itu salah satu
8. Patofisiologi
tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi dan sistem ekskresi
17
Asam urat yang tidak adekuat akan mengasilkan akumulasi asam urat yang
iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi. Banyak faktor yang berperan
dalam mekanisme serangan Gout Arthritis salah satunya yang telah diketahui
Gout Arthritis akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan yaitu,
misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. kristal urat yang bermuatan negatif
respon leukosit dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit
18
intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan (Amin & Hardhi 2019). Saat asam
urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat
tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang akan
penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon inflamasi
akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom ini tidak hanya merusak
Serangan Gout Arthritis akut awalnya biasanya sangat sakit dan cepat
memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama
ini timbul rasa nyeri berat yang menyebabkan tulang sendi terasa panas dan
terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut dan tulang sendi pinggang.
(Priscilla, Dkk 2019). Periode interkritikal adalah periode dimana tidak ada
serangan kedua pada bulan ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama.
menyerang tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan
demam. Tahap akhir serangan Gout Arthritis akut atau Gout Arthritis kronik
ditandai dengan Polyarthritis yang berlangsung sakit dengan Tofi yang besar
pada kartigo, membrane sinovial, tendon dan jaringan halus. Tofi terbentuk di
jari tangan, kaki, lutut, ulna, helices pada telinga, tendon achiles dan organ
19
9. Penatalaksanaan Gout Arthritis
a. Tindakan farmakologis
(Putri et al., S.Susanti, dkk. Al, 2017). Dalam penelitian (Lexy Oktora
alloporinol.
20
2). Terapi kompres hangat menggunakan kain atau handuk yang
4). Kompres dengan air hangat dengan menggunakan kain yang sudah di
10. Komplikasi
21
a. Kerusakan sendi Arthritis gout
dalam sendi dan menjadi kristal yang menganggu sendi. Sendi yang
b. Terbentuk Tofi
timbul di sekitar tulang rawan sendi, synovial, bursa, atau tendon. Di luar
sendi, tofi juga bisa ditemukan di jaringan lunak, otot jantung (miokard),
lengan sekitar siku, ibu jari kaki, bursa di sekitar tempurung lutut
(prepatela), dan pada tendon achilles. Tofi baru ditemukan pada kadar
asam urat 10-11 mg/dL. Pada kadar >11 mg/dL, pembentukan tofi
22
cairan kental seperti kapur yang mengandung MSU. Dengan adanya tofi,
c. Penyakit Jantung
Bila penumpukan asam urat terjadi di pembuluh darah arteri maka akan
d. Batu Ginjal
menimbulkan batu ginjal. Batu ginjal terbentuk dari beberapa zat yang
disaring dalam ginjal. Bila zat tersebut mengendap pada ginjal dan tidak
bisa keluar bersama urine maka membentuk batu ginjal. Batu ginjal yang
terbentuk diberi nama sesuai dengan bahan pembuat batu tersebut. Batu
ginjal yang terbentuk dari asam urat disebut batu asam urat.
e. Gagal Ginjal
ginjal atau nefropati gout. Tingginya kadar asam urat berpotensi merusak
ginjal. Bila gagal ginjal terjadi ginjal tidak dapat membersihkan darah.
23
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Identitas
3. Alasan Masuk
Keluhan utama paling sering dirasakan oleh penderita asam urat gout
24
4. Riwayat Kesehatan
(Widyanto, 2014).
dan terasa kaku. Didapatkan adanya keluhan nyeri pada otot sendi.
adanya benjolan atau tofi pada sendi atau jaringan sekitar. (Widyanto,
2014).
Gout Arthtritis merupakan penyakit yang tidak menular baik dalam factor
dan lain-lain.
5. Pengkajian nyeri
hal, yaitu pemicu nyeri, kualitas nyeri, lokasi nyeri, intensitas nyeri, dan
25
Q : Quality atau kualitas nyeri, misalnya rasa tajam atau tumpul.
R : Region atau lokasi, yaitu perjalanan ke bagian lain
S : Severity atau keparahan, yaitu intenstias nyeri.
T : Time atau waktu, yaitu jangka waktu serangan dan frekuensi
nyeri.
memperhatikan mimik wajah pasien pada saat nyeri tersebut menyerang. Cara
ini diterapkan pada pasien yang tidak dapat menyebutkan intensitas nyerinya
6. Pemeriksaan Fisik
Terdiri dari inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari ujung rambut
pengamatan bagian lutut pasien misal kulit daerah persendian bentuk posisi
saat pergerakan saat diam dll. Palpasi ialah perabaan bagian nyeri pada kulit
a. Data Klinik
mengalami lemah.
2). Kesadaran
26
3). TTV
b. Kepala
1). Rambut
Biasanya kulit kepala dan rambut menipis serta berwarna kelabu efek
(Tamtomo, 2016).
2). Mata
berbentuk cincin dibagian tepi kornea, selain itu pada lansia terjadi
27
3). Hidung
2011)
c. Leher
28
d. Dada/Thorak
1). Inspeksi Biasanya dada simetris kiri dan kanan, bentuk dada normal,
kali/menit)
2). Palpasi Biasanya tidak ada nyeri tekan dan gerakan diantara paru-
4). Auskultasi Biasanya suara napas terdengar normal, tidak ada bunyi
suara tambahan
e. Jantung
f. Abdomen
tympani
g. Genitourinaria
29
kandung kemih yang tidak teratur sering terjadi keadaan ini menyebabkan
h. Ekstremitas
tangan kurang aktif tidak ada luka dan tidak ada udem
Derajat 0 : tidak ada kontraksi otot sama sekali atau lumpuh total
Derajat 1 : ada sedikit kontraksi otot tetapi persendian tidak bisa
digerakkan
Derajat 2 : pasien bisa menggerakkan ekstremitas tetapi gerakan ini tidak
mampu melawan gaya berat, misalnya pasien bisa menggeser lengan
tetapi tidak dapat mengangkatnya
Derajat 3 : kekuatan otot sangat lemah tetapi anggota tubuh dapat
digerakkan melawan gaya gravitasi.
Derajat 4 : kekuatan otot lemah tetapi anggota tubuh dapat digerakkan
melawan gaya gravitasi dan dapat menahan sedikit tahanan yang diberikan
Derajat 5 : tidak ada kelumpuhan maupun kelemahan (kondisi normal).
30
Biasanya pada lansia atau pasien yang menderita gout arthtritis akan
i. Sistem Integumen
atropi, kendur tidak elastis, kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan
j. Sistem Neurologi
Pada lansia akan terjadi penurunan jumlah sel pada otak yang
2016 ).
7. Aktivitas Sehari-hari
a. Biologi
1). Nutrisi
31
Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan pada
membran mukosa.
Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stres pada
sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan
g). Apakah harapan yang diinginkan lansia pada saat ini dan akan
dating
h). Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses
32
c). Bersama siapa dia tinggal,
rumah
i). Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginan fasilitas yang ada.
keyakinannya.
keagamaan.
berdoa.
Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, minum, kontinen (BAB/BAK),
berpindah, kekamar kecil, berpakaian dan mandi.
B Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
tersebut.
C CKemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan
33
satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam aktivitas hidup
seharihari,kecualimandi,berpakaian dan satu fungsi tambahan.
E Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil, dan satu fungsi tambahan.
F Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
berpakaian,kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut.
keterangan :
Mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi diangap tidak
melakukan fungsi meskipun ia anggap mampu.
b. Status kognitif/Afektif/Sosial
kecoklatan atau putih susu pada pupil, peningkatan air mata. Pengkajian
(SPMSQ).
34
No Pertanyaan Benar Salah
1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekarang?
3 Apa nama tempat ini?
4 Dimana alamat anda?
5 Berapa umur anda?
6 Kapan anda lahir? (minimal tahun)
7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
8 Siapa nama presiden sebelumnya?
9 Siapa nama ibu anda?
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetapkan
pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun?
Jumlah kesalahan total
Keterangan:
35
Maksimum
Orientasi
5 (Tahun) (musim) ( tanggal)
(Hari) (Bulan apa sekarang) ?
5 Dimana kita: (negara bagian)
(wilayah) (Kota) ?
Registrasi
3 Nama 3 objek :1 detik untuk
mengatakan masing-masing.
Kemudian tanyakan pada lansia
ke 3 objek setelah anda
mengatakannya. Beri 1 point
untuk jawaban yang benar,
Kemudian ulangi sampai lansia
mempelajari ke 3 nya dan
jumlahkan skor yang telah
dicapai dan catat
Perhatian dan kalkulasi
5 Pilihlah kata dengan 7 huruf,
misal kata “panduan”, berhenti
setelah 5 huruf, beri 1point tiap
jawaban benar, kemudian
dilanjutkan, apakah lansia
masih ingat Huruf lanjutannya
Mengingat
3 Minta untuk mengulangi ke 3
objek di atas, beri1 point untuk
tiap jawaban benar
36
Bahasa
9. Diagnosa Keperawatan
pasti tentang kasus kesehatan klien yang dapat diatasi dengan tindakan
gambaran tentang masalah dan status kesehatan, baik yang aktual maupun
Diagnosa Keperawatan yang dapat muncul pada pasien gout arthritis adalah :
37
10. Intervensi Keperawatan
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (SIKI DPP PPNI 2018) (SLKI
38
membaik pemilihan strategi
15. Tekanan darah meredakan nyeri
membaik Edukasi
16. Fokus membaik 13. Jelaskan penyebab,
17. Fungsi berkemih periode, dan pemicu
membaik nyeri
18. Perilaku membaik 14. Ajarkan teknik
19. Nafsu makan nonfarmakologis untuk
membaik mengurangi rasa nyeri
20. Pola tidur membaik 15. Anjurkan memonitor
21. Berfokus pada diri nyeri secara mandiri
sendiri menurun 16. Anjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat
17. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
kolaborasi
18. kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Gangguan mobilitas Mobilitas Fisik Dukungan Observasi
(L.05042) Setelah Mobilisasi 1. Identifikasi adanya
fisik berhubungan
dilakukan perawatan 3x (I.05173) nyeri dan keluhan fisik
dengan kekauan sendi 24 jam kunjungan lainnya
rumah diharapkan 2. Identifikasi toleransi
(D.0054)
dengan kriteria hasil: fisik melalui pergerakan
1. Pergerakan 3. Monitor frekuensi
ekstremitas meningkat jantung dan tekanan
2. Kekuatan otot darah sebelum memulai
meningkat mobilisasi Terapeutik
3. Rentang gerak 4. Fasilitasi aktivitas
(ROM) meningkat mobilisasi dengan alat
4. Nyeri menurun bantu
5. Kecemasan menurun 5. Fasilitasi melakukan
6. Kaku sendi menurun pergerakan,jika perlu
7. Gerakan tidak 6. Libatkan keluarga
terkoordinasi menurun untuk membantu pasien
8. Gerakan terbatas dalam meningkatkan
menurun pergerakan
9. Kelemahan fisik Edukasi
menurun 7. Jelaskan tujuan
danprosedur mobilisasi
8. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
39
9. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan(mis,duduk di
tempat tidur,duduk disisi
tempattidur,pindah dari
tempat tidur ke kursi)
3. Gangguan rasa Status Kenyamanan Terapi Observasi
nyaman berhubungan (L.08064) Setelah Relaksasi 1. Identifikasi penurunan
dengan gejala penyakit dilakukan perawatan 3x (1.09326) tingkat energi,
(D.0074) 24 jamkunjungan ketidakmampuan
rumah diharapkan berkonsentrasi, atau
dengan kriteria hasil : gejala lain yang
1. Kesejahteraan fisik mengganggu kemampuan
meningkat kognitif
2. Kesejahteraan 2. Identifikasi teknik
psikologis meningkat relaksasi yang pernah
3. Dukungan sosial efektif digunakan
dari keluarga 3. Identifikasi kesediaan ,
meningkat kemampuan, dan
4. Dukungan sosial penggunaan teknik
dari teman meningkat sebelumnya
5. Perawatan sesuai 4. Periksa ketegangan
keyakinan budaya otot, frekuensi nadi,
meningkat tekanandarah, dan suhu
6. Perawatan sesuai sebelum dan sesudah
kebutuhan meningkat latihan
7. Kebebasan 5. Monitor respons
melakukan ibadah terhadap terapi relaksasi
meningkat Terapeutik
8. Rileks meningkat 6. Ciptakan lingkungan
9. Keluhan tidak tenang dan tanpa
nyaman menurun gangguan dengan
10. Gelisah menurun pencahayaan dan suhu
11. Kebisingan ruang nyaman, jika
menurun memungkinkan
12. Keluhan sulit tidur 7. Berikan informasi
menurun tertulis tentang persiapan
13. Keluhan kedinginan dan prosedur teknik
menurun relaksasi
14. Keluhan kepanasan 8. Gunakan pakaian
menurun longgar
15. Gatal menurun 9. Gunakan nada suara
16. Mual menurun lembut dengan irama
17. Lelah menurun lambat dan berirama
40
18. Merintih menurun 10. Gunakan relaksasi
19. Manangis menurun sebagai strategi
20. Iritabilitas menurun penunjang dengan
21. Menyalahkan diri analgetik atau tindakan
sendiri menurun medis lain, jika sesuai
22. Konfusi menurun Edukasi
23. Konsumsi alkohol 11. Gunakan relaksasi
menurun sebagai strategi penunjang
24. Penggunaan zat dengan analgetik atau
menurun tindakan medis lain, jika
25. Percobaan bunuh sesuai relaksasi otot
diri menurun progresif)
26. Memori masa lalu 12.Jelaskan secara rinci
menurun intervensi relaksasi yang
27. Suhu ruangan dipilih
membaik 13. Anjurkan mengambil
28. Pola eliminasi posisi nyaman
membaik 14. Anjurkan rileks dan
29. Postur tubuh merasakan sensasi
membaik relaksasi
30. Kewaspadaan 15. Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
membaik
teknik yang dipilih
31. Pola hidup
16. Demonstrasikan dan
membaik
latih teknik relaksasi (mis
32. Pola tidur membaik
nepas dalam, peregangan,
atau imajinasi terbimbing)
41
42
11. Implementasi Keperawatan
yaitu dengan melakukan indentifikasi dari kualitas nyeri yang dirasakan klien
penulis dapat mengkaji kekuatan otot dan mengajarkan teknik ROM untuk
mengurangi kekakuan pada sendi pasien yang mengalami artritis gout serta
dapat meningkatkan pengetahuan pada pasien lansia tentang gout artritis serta
43
12. Evaluasi Keperawatan
ditetapkan sebelumnya.
hasil kemajuan
c. Perawat akan mencatat hasil evaluasi dalam lembar evaluasi atau dalam
hasil, perawat akan mencatat salah satu dari keputusan berikut, dalam
44
1). Lanjutkan: diagnosa masih berlaku, tujuan dan kriteria standar masih
relevan
tidak dilanjutkan
4). Dipakai lagi: diagnosis yang telah teratasi terjadi lagi Evaluasi juga
45
BAB III
46