PENUAAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Faal Terapan
Dosen Pengampu :
Kartika Indah Sari, drg., M.Kes
Disusun oleh :
Astrid Widhowaty Santoso (160721210008)
i
ii
ii
DAFTAR GAMBAR
dapat berkontribusi pada penuaan diferensial pada jaringan yang berbeda melalui
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Perubahan yang berhubungan dengan usia pada sistem saraf pusat6. .... 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
maupun sosial dalam berinteraksi dengan orang lain1. Antara tahun 2015-2050,
dimana lanjut usia didunia yang di atas 60 tahun diperkirakan hampir dua kali
distribusi cadangan fisiologis yang lebih luas untuk setiap individu. Status
fisiologis populasi ini. Dalam istilah sederhana, orang dewasa yang lebih tua yang
sehat lebih tidak seperti orang dewasa muda yang sama-sama sehat di sebagian
mulut selama rentang hidup tampaknya memiliki prinsip yang sama dari penuaan
fisiologis normatif seperti sistem organ dan proses fisiologis lainnya. Penuaan
dihadapi masyarakat yang menua. Banyak fungsi fisiologis yang dipelajari dengan
baik dari populasi orang dewasa yang lebih tua berdampak pada rongga mulut.
Banyak dari perubahan fisiologis ini berkontribusi pada ambang batas yang lebih
1
2
6. Apa saja pengaruh paa proses menua secara hormonal dan imunologi?
1.3 Tujuan
dan berbagai hal yang berkaitan dengan proses tersebut serta perubahan-
perubahan yang dihasilkan dalam proses tersebut juga sebagai tugas dari mata
TINJAUAN PUSTAKA
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah
dan regeneratif pada jaringan dan organ. Pengurangan ini bermanifestasi sebagai
seiring waktu pada semua organisme dan muncul pada tingkat molekuler, seluler,
3
4
setelah kira-kira berusia 30 tahun. Untuk memenuhi kriteria sebagai bagian dari
merusak6.
menu dan degenerasi sel termasuk masalah-masalah yang ditemui dan harapan
(Bahasa Yunani) yang berartu orang tua dan logos yang berarti ilmu, dengan
demikian dapat dikatakan bahwa gerontologi adalah ilmu yang mempelajari orang
tua. Sementara Geriatri merupakan bagian dari ilmu kedokteran untuk golongan
orang lanjut usia. Geriatri berasal dari kata Geros yang berarti lanjut usia dan
5
eatria sama dengan kesehatan. Geriatri dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
jasmani dan rohani yang mungkin mengenai lanjut usia, serta bagaimana cara
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh 4. sLanjut Usia
menjadi usia lanjut(60-69 tahun) dan usia lanjut dengan risiko tinggi (lebih dari 70
3. Lansia risiko tinggi ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan 11
4. Lansia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan
5. Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
bertambahnya usia pada nilai absolut forced vital capacity dan volume ekspirasi
paksa dalam 1 detik (FEV1). FEV1 menurun dengan kecepatan 25-30 ml/tahun
yang menyebabkan penurunan volume tidal. Perubahan perfusi terkait usia kurang
7
ventilasi/perfusi6.
kartilago kosta dan pengurangan kekuatan otot. Hal ini berkontribusi pada
Konsekuensi dari perubahan ini adalah paru-paru orang yang lebih tua
memiliki lebih sedikit cadangan untuk mengatasi perubahan fungsi yang akut,
temuan umum hipertensi sistolik terisolasi, dan, karena ventrikel kiri harus
bekerja lebih keras untuk mengeluarkan darah ke aorta yang lebih kaku,
kiri. Ditambah dengan perubahan ini, aktivitas renin plasma (PRA) dan
8
respons PRA terhadap postur tegak berkurang atau bahkan tidak ada, dan respons
risiko kardiovaskular, seperti hipertensi dan diabetes, tetapi usia juga merupakan
usia ada penebalan arteri, yang menjadi lebih kaku, dan meningkatkan resistensi
perifer total. Untuk mengatasi peningkatan ini, ventrikel kiri mengalami hipertrofi
dan dengan sendirinya menjadi kaku, menurunkan cadangan ventrikel kiri dan
dilatasi atrium kiri. Ini terkait dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium.
struktural tambahan, dengan stenosis aorta menjadi bentuk paling umum dari
jantung sebagian besar merupakan penyakit orang dewasa yang lebih tua, dengan
50% dari semua diagnosis gagal jantung dan 90% dari semua kematian akibat
gagal jantung terjadi di atas 70-an6,10. Fibrosis terjadi pada sistem konduksi
jantung dan pada miosit jantung. Hal ini, di samping penurunan jumlah sel pacu
ventrikel pada orang dewasa tua yang sehat meningkat sehingga korelasinya
curah jantung terhadap stresor seperti sepsis, sehingga dekompensasi lebih awal
dapat terlihat6.
olahraga, respon denyut jantung turun, meningkatkan efek pada curah jantung.
Selain itu, ada penurunan progresif dalam jumlah sel alat pacu jantung atrium
selama istirahat tetap stabil seiring bertambahnya usia, tetapi peningkatan curah
jantung yang berhubungan dengan olahraga melemah, bahkan pada penuaan yang
sehat8.
umumnya terlihat pada orang dewasa yang lebih tua dan berkontribusi secara
Sebaliknya, terdapat juga insiden hipotensi postural yang tinggi, terlihat pada 20%
lansia yang tinggal di komunitas. Tonus venomotor dan baroreseptor serta refleks
berpengaruh terhadap asupan makanan secara oral. Kelemahan otot faring dan
tahap kedua diatur oleh kontrol saraf tak sadar, yang mengarah pada relaksasi
kurang efisien8.
dan pepsin dan sedikit peningkatan pH lambung. Terdapat bukti penurunan terkait
usia dalam penyerapan beberapa zat yang diserap oleh mekanisme aktif (misalnya
vitamin B12). Tidak jelas apakah kegagalan untuk meningkatkan absorpsi kalsium
sebagai respons terhadap diet rendah kalsium merupakan cerminan dari defisiensi
Di usus kecil, orang yang lebih tua lebih cenderung memiliki pertumbuhan
bakteri yang berlebih. Ini telah dikaitkan dengan penurunan sekresi asam
lambung. Hal ini dapat menyebabkan diare kronis, berat badan rendah dan
kekurangan gizi. Terkait dengan usus besar, ada insiden tinggi sembelit, yang
yang lama, penurunan sensasi pada area rektal, mobilitas berkurang dan obat-
obatan tertentu6.
Mulut
Xerostomia Penurunan asupan oral dan
perubahan konsistensi makanan
Kehilangan gigi
Nutrisi buruk
Penurunan pengecapan
Penurunan kekuatan otot-otot
mastikasi
Traktus
Penurunan motilitas Peningkatan kemungkinan refluks
gastrointestinal atas
12
Massa hati dan aliran darah hati berkurang seiring bertambahnya usia.
Terjadi perubahan metabolisme obat di hati terutama karena perubahan ini dan
bukan karena penurunan aktivitas enzim. Kisaran normal tes fungsi hati sama
baik pada orang dewasa yang lebih tua maupun pada orang muda, jadi kelainan
Sekitar 20% dari volume otak hilang di usia 85 tahun. Kehilangan white
matter tampak tidak merata, dimana kehilangan grey matter beragam. Lobus
13
yang terpelihara dengan baik. Jumlah neuron tidak berubah tetapi terdapat
kehilangan spina dendritik dan sinapsis, serta akson bermielin yang lebih pendek.
adanya atrofi pada area tertentu, misalnya atrofi lobus temporal pada demensia
Alzheimer. Demensia adalah diagnosis klinis dan temuan radiologis yang sering
berkorelasi buruk dengan tingkat keparahan penyakit.. Secara klinis, hal ini
bagaimanapun, meningkat secara bertahap dari orang dewasa paruh baya ke orang
tua muda tetapi kemudian menurun pada orang yang sangat tua. Tabel di bawah
ini menunjukkan variasi di area otak dan bagaimana hal tersebut dapat
Tabel 2. Perubahan yang berhubungan dengan usia pada sistem saraf pusat6.
Lobus (yang paling Bertanggung jawab untuk Korelasi Klinis
sering terkena)
Frontal Working memory (memori kerja) Atrofi yang berkaitan
dengan waktu berjalan yang
Episodic memory (memori
lamban dan langkah yang
episodik)
lebih pendek
Pengurutan
Cara berjalan dipengaruhi
Pengorganisasian lebih lanjut oleh koordinasi
Abstraksi dan keseimbangan
Perencanaan
Temporal Belajar Demensia Alzheimer
Memori spasial dan episodic
Pengenalan wajah
Parietal Fungsi kortikal somatosensori Keseimbangan yang buruk
primer
Sering terjatuh
Fungsi kortikal sekunder yang
Peningkatan ketergantungan
terhubung dengan jaringan visual
pada umpan balik visual
auditori, gustatory dan olfaktori
untuk tugas motorik
Oksipital Tugas-tugas korteks visual primer Proses visual lebih lamban
panjang dan sensasi perifer. Sepertiga dari orang dewasa yang lebih tua memiliki
setelah usia 60 tahun serta pengurangan jumlah sel otot yang dipersarafi oleh
15
setiap akson, berkontribusi pada atrofi terkait usia. Secara klinis, hal ini
menghasilkan waktu reaksi yang sedikit berkurang dan oleh karena itu
Selain itu, adanya defisit simpatis pada usia yang lebih tua menyebabkan pupil
mengecil dengan refleks yang berkurang. Hal ini membuat hal-hal tersebut di atas
menjadi tanda yang kurang dapat diandalkan secara klinis, misalnya ketika
menilai bukti toksisitas opiat, hal tersebut juga berkontribusi pada penurunan
kemampuan untuk melihat dalam kondisi yang lebih gelap dan meningkatkan
menua terhadap infeksi dan pemulihan yang tertunda/tidak efektif. Baik respon
imun bawaan maupun dapatan dipengaruhi oleh perubahan terkait usia. Fungsi
seiring bertambahnya usia. Sel dendritik menurun jumlahnya tetapi tampak tidak
adanya infeksi. Fungsi sel B dan T, yang merupakan andalan imunitas adaptif,
juga dipengaruhi oleh usia. Involusi timus dimulai saat lahir dan mencapai 90%
pada usia 60 tahun. Fungsi sel T-helper gagal berkembang dengan efikasi
untuk berkembang biak di bawah ancaman. Respon humoral yang dimediasi oleh
tersebut meningkatkan risiko reaktivasi infeksi virus dan mikrobakteri yang tidak
dasarnya tidak terkait dengan penuaan tetapi dengan adanya kondisi patologi.
terhadap perdarahan akut. Jumlah limfosit berkurang tetapi jumlah total sel darah
putih, neutrofil, dan monosit tidak berubah. Meskipun secara kuantitatif konstan,
17
respons kualitatif sebagai respons terhadap stres tumpul, seperti yang diamati dari
aliran darah ginjal per dekade dari usia 30 tahun yang menunjukan terdapat
pengurangan luas permukaan yang berfungsi untuk filtrasi dan penurunan perfusi.
Kisaran normal untuk kreatinin bernilai sama pada orang dewasa yang lebih tua
seperti pada populasi yang lebih muda; namun, kreatinin 'normal' pada pasien
dengan massa otot rendah dapat menutupi penurunan eGFR atau cedera ginjal
akut6.
ginjal yang mengalami proses penuaan lebih rentan terhadap perubahan tekanan
renin dan angiotensin yang lebih rendah, sehingga lebih sulit untuk memekatkan
yang diekskresikan melalui ginjal. Hal ini sangat penting untuk obat-obatan yang
memiliki jendela terapi sempit (narrow thetapeutic window) atau sangat beracun
ketika terakumulasi, seperti digoxin atau aminoglikosida. Untuk alasan ini, sangat
18
penting untuk menyesuaikan dosis sesuai dengan fungsi ginjal. Karena eGFR
tidak dapat digunakan pada orang tua, perhitungan klirens kreatinin harus
dipertimbangkan6.
Selain gambaran klinis gejala saluran kemih bagian bawah, ultrasonografi saluran
trabekulasi. Jika parah, mungkin ada bukti dilatasi ureter dan hidronefrosis6.
penuaan, tetapi banyak dari hal ini dijelaskan oleh variabel independen lainnya
testosteron pada pria yang lebih tua merupakan faktor penyumbang dalam
perkembangan sarkopenia8.
perubahan pola sekretori dan penurunan sensitivitas terhadap umpan balik dari
hormon perifer. Hal ini menyebabkan gangguan ritme sirkadian, perubahan siklus
menjadi komponen signifikan dalam fenotipe kelemahan dan terkait dengan risiko
individu lanjut usia. Penyakit tersebut luput dari perhatian karena gejalanya yang
tumpang tindih dengan apa yang dilihat sebagai bagian dari proses penuaan
disebut 'andropause' memiliki efek yang kurang pasti. Terapi penggantian hormon
pria masih menjadi topik kontroversial pada pasien 'normal' yang tidak diketahui
usia juga terjadi perubahan sekresi ghrelin, kolesistokinin, dan leptin yang
serum ADH yang lebih tinggi. Hal ini dapat dikatakan sebagai perubahan
kerentanan terhadap robekan dan gesekan kulit, serta kerusakan akibat tekanan.
Banyak dari hal tersebut berkontribusi pada gejala pruritus yang dialami hingga
50% orang dewasa yang lebih tua. Penyakit yang menyebabkan pruritus (gatal-
gatal), contohnya adalah defisiensi besi atau hipotiroidisme, juga lebih umum
terutama bulbus dan kelenjar rambut bulat, dan bermanifestasi sebagai fibrosis
dan atrofi kulit, juga sering diamati. Perubahan fungsi kulit juga terjadi, misalnya
ulkus dekubitus dan robekan kulit. Penuaan kekebalan paralel membuat kulit yang
menua rentan terhadap patologi, seperti infeksi virus dan jamur, dan neoplasia8.
21
bertambahnya usia. Ada 30% penurunan massa otot dari dekade ketiga ke
kedelapan, dan total luas penampang serat berkurang. Atrofi fisiologis ini
yang signifikan dalam jumlah maksimum oksigen yang dikonsumsi per kg per
22
menit dan kekuatan kontraksi. Perubahan struktur serat kolagen dalam sendi
Pria kehilangan tulang sekitar 1% per tahun setelah usia 50, dan wanita
usia8.
ketebalan dentin gigi, berkurangnya volume pulpa gigi, dan pergeseran proporsi
jaringan saraf, pembuluh darah, dan ikat. Akibatnya, ada peningkatan risiko
Gambar 2. Jaringan utama gigi (gambar sebelah kiri), dan, perkembangan periodontium
seiring dengan erupsi gigi (gambar sebelah kanan)12.
tertinggi pada tubuh, cusp dan pendataran puncak insisal, serta detil struktur pada
enamel mulai menghilang seiring usia dan fungsi. Diketahui bahwa lapisan terluar
enamel semakin mengeras seiring dengan usia. Saat usia 55 tahun, kekerasan dan
modulus elastisitas enamel lama meningkat lebih dari 12%. Akibat dari
permukaan enamel pada gigi yang mengalami penuaan. Gambar di bawah ini
menujukan penipisan enamel pada area dasar gigi yang dekat dengan gingiva
(cemento-enamel junction) dan penebalan pada area puncak insisal (lebar fasial-
Gambar 3. Meningkat seiring dengan Penuaan dari ketinggian dentin sekunder secara
fisiologis dan puncak insisal enamel-pulpa.
dentin sekunder dan sclerosis atau obturasi tubulus dentin. Dentin sekunder
terbentuk setelah pembentukan gigi selesai dan tediri dari dua tipe: dentin
sekunder fisiologis, yang terbentuk dengan stimulus normal, dan dentin sekunder
reparatif, yang terbentuk akibat adanya stimulus abnormal atau trauma. Dentin
sekunder tumbuh kearah dalam ke arah kamar pulpa sehingga menurunkan ukuran
25
kamar pulpa. Tubulus dentin, yang membangun struktur dentin, meluas dari
bertransmisi ke dalam pulpa. Karena dentin menua, cairan yang berada di dekat
tubulus dentin menjadi terobturasi oleh dentin peritubular. Saat usia 80 tahun,
hampir semua tubulus dentin teroklusi. Efek dari keduanya meningkatkan dentin
dekat apeks akar gigi seperti pada gambar di bawah ini. Ketebalan sementum
meningkat tiga kali lipat dari usia 10 hingga 75 tahun. Sebaliknya, sementum
gingiva12.
terjadi. Aliran darah ke pulpa sedikit terhambat pada dewasa yang lebih tua akibat
yang berkaitan dengan usia menunjukkan penurunan serat elastis dan penebalan
dan disorganisasi bundel kolagen di jaringan ikat. Mukosa menjadi kurang resilien
luka. Selain itu, perubahan epitel mulut ditemukan membesar dan merata dengan
usia di atas 50 tahun. Meskipun ada beberapa perubahan penting terkait usia pada
tingkat sel, beberapa perubahan signifikan secara klinis telah diamati atau
dengan surutnya gusi dan pengurangan jumlah papila lingual. Hasil akhirnya
waktu ke waktu, ini dapat menyebabkan kehilangan gigi dan kebutuhan akan gigi
Resesi pada dewasa tua terjadi lebih sering dikarenakan tekanan abrasif
sepanjang waktu. Seperti pada gambar di bawah ini, menunjukan adanya resesi
gingiva yang tampak jelas terlihat akibat kehilangan perlekatan gingiva. Gigi
tampak memanjang. Sebanyak 88% dari orang-orang yang berusia 65 tahun dan
lebih tua lagi menunjukan adanya resesi. Pada area yang terjadi resesi, sementum
terabrasi akibat adabta penggunaan secara mekanis dan kimiawi, setelah dentin
terbuka. Jika penggunaan lebih cepat terjadi dibanding pembentukan dari dentin
reparatif, gigi akan menjadi lebih sensitif. Namun, gigi sensitif ini lebih jarang
terjadi pada dewasa tua dikarenakan gigi yang mengalami penebalan akibat dentin
Air liur memainkan peran penting dalam kesehatan dan fungsi mulut.
Meskipun ada data yang tidak meyakinkan mengenai perubahan terkait usia dalam
fungsi kelenjar ludah dan produksi air liur, dalam sebuah studi diketahui terdapat
peningkatan konsentrasi IgA dan penurunan konsentrasi protein total dalam air
liur. Signifikansi klinis untuk perubahan terkait usia ini mungkin lebih tebal dan
lebih banyak air liur. Praktik kebersihan mulut setiap hari mungkin perlu lebih
waspada3.
spesies sebagai proses penuaan normatif. Pada orang dewasa sehat berusia
tahap awal kehidupan. Selain itu, perubahan terkait usia pada mukosa mulut, yang
menimbulkan penyakit3.
29
informasi dari memori. Kemampuan mengingat kejadian masa lalu lebih baik
sekerja saat masih aktif bekerja. Namun hal ini bukan merupakan hal yang mutlak
dialami oleh semua lansia. Keadaan ini dapat berbeda bagi lansia yang mampu
Pada usia lanjut, para lansia lebih matang dalam kehidupan keagamaan
dengan lebih banyaknya waktu luang yang dipakai untuk mempelajari kitab suci.
Hal ini turut berpengaruh dalam hal kecemasan tentang kematian. Lansia yang
cenderung berkurang. Pada usia ini, para lansia mengatur ulang secara perlahan
gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua. Tipe kepribadian mandiri, pada
tipe ini ada kecenderungan mengalami post power syndrome, apalagi jika pada
masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada
dirinya.
2) Tipe kepribadian tergantung, pada tipe ini biasanya sangat dipengaruhi oleh
masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal dunia
maka pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak
3) Tipe kepribadian bermusuhan, pada tipe ini setelah memasuki masa lansia
4) Tipe kepribadian kritik diri, pada lansia tipe ini umumnya terlihat sengsara,
karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat
diharapkan sesuai dengan jenis kelamin dan usianya. Penampilan fisik tubuh
menggambarkan kondisi kesehatan tubuh yang baik atau tidak baik. Demam
Menurut para tabib, saraf yang berjalan, denyut nadi, warna air seni, warna mata,
dan sebagainya menunjukkan apakah seseorang sehat atau sakit. Kelemahan pada
tubuh juga menunjukkan kesehatan yang buruk. Asupan alkohol secara metaforis
kusam, lemah dan menjadi gelap, kurang nafsu makan, mengantuk, tidak dapat
cekung, mata pucat dan kering, nyeri pada tubuh. Perubahan warna urin dan
denyut nadi yang lebih cepat juga menyiratkan kesehatan yang kurang baik.
Gejala sakit pada anak adalah tidak mau makan, kurang minat bermain, ngantuk,
badan panas dan sering menangis. Ciri-ciri fisik seperti warna tubuh pucat, ruam
pada tubuh, perut buncit dan bokong menyempit juga melambangkan kesehatan
peningkatan kadar glukosa dan insulin setelah pengujian glukosa oral. Glukosa
plasma 2 jam selama tes toleransi glukosa oral (TTGO) meningkat jauh lebih
tajam daripada kadar glukosa puasa dengan penuaan. Akibatnya, individu lanjut
dengan orang dewasa muda yang menggunakan kriteria diagnostik serupa untuk
glukosa puasa saja pada orang tua. Data dari Baltimore Longitudinal Study of
(IGT) yang hampir dua kali lipat tingkat perkembangan dari normal menjadi
glukosa puasa terganggu (IFG) setelah 20 tahun tindak lanjut. Temuan ini
termasuk di antaranya14,15:
3. Sarkopenia
33
4. Disfungsi mitokondrial
Kolesterol adalah molekul biologis yang penting untuk struktur dan fungsi
membran sel dan untuk sintesis hormon dan vitamin pada mamalia. Kelainan
yang dapat terjadi pada usia sangat muda. Namun, kepentingan utamanya terletak
arteri menengah dan besar dan bertanggung jawab atas sebagian besar penyakit
kolesterol di lapisan intima arteri, yang menghasilkan lesi yang dikenal sebagai
fatty streak. Karena proses ini berlanjut dari waktu ke waktu, proses ini mengarah
pada lesi yang lebih lanjut: plak aterosklerotik. Pertumbuhan plak ini menuju
tua (>65 tahun) dan sangat tua (>80 tahun), mungkin karena peningkatan paparan
agen berbahaya ini dari waktu ke waktu . Populasi lebih dari 65 merupakan sekitar
17% dan 14% dari populasi Eropa dan AS, masing-masing, pada tahun 2010 dan
meningkat di seluruh dunia. Peningkatan populasi yang menua dan gaya hidup
Barat yang dominan, yang juga diadopsi di negara berkembang, bergabung untuk
kematian. Namun, kematian yang disesuaikan dengan usia pada populasi yang
lebih muda membuatnya tampak bahwa ada tren penurunan di banyak negara
berkembang16.
terdiri dari ester kolesterol, ester asam lemak (trigliserida) dan sejumlah lipid dan
masing. Kolesterol berbagi transportasi plasma dengan lemak lain, seperti asam
IDL, LDL dan HDL. LDL mengangkut sebagian besar kolesterol plasma (sekitar
60%). Kolesterol plasma ini berfungsi untuk membawa kolesterol dari hati ke
kelebihan kolesterol dari sel, termasuk makrofag yang sarat dengan kolesterol
pubertas hingga usia 45 hingga 55 tahun pada pria, kemudian menurun. Pada
wanita, terus meningkat sampai sekitar 10 tahun kemudian, setelah itu menurun
penurunan sintesis LDL karena penurunan fungsi hati, tetapi juga dapat
disebabkan oleh bias kelangsungan hidup pada subjek dengan kadar yang lebih
fluktuasi variabel16.
36
struktur jaringan. Sel-sel ini juga mensekresikan faktor pertumbuhan yang dapat
praktiknya, kemungkinan besar merupakan interaksi dari banyak faktor ini dalam
DNA
setelahnya.
normal, menyebabkan individu yang lebih tua menjadi kurang gizi. Kurang gizi
sering terjadi pada orang tua (berusia> 65 tahun), dan telah terlibat dalam
endokrin yang terlibat dalam pengendalian nafsu makan dan makan, tetapi
aktivitas ghrelin18.
makanan yang lebih besar pada orang dewasa yang lebih tua daripada pada
individu yang lebih muda, menunjukkan bahwa sensitivitas terhadap efek kenyang
pada lansia yang kekurangan gizi. Resistensi leptin sentral dapat meningkat
seiring bertambahnya usia, dan konsentrasi leptin yang rendah leptin yang
penurunan yang signifikan dan relevan secara klinis dalam nafsu makan.
Penelitian di masa depan akan menentukan apakah perubahan ini dapat dikoreksi
perubahan yang terjadi pada tubuh dari waktu ke waktu. Pada manusia, sebagian
besar glukosa dalam beban glukosa oral dibuang ke otot, konsentrasi glukosa
dan pembuangan glukosa menjadi lebih lambat selama seumur hidup. Studi yang
glukosa ini mungkin bukan karena berkurangnya sekresi insulin total sebagai
dalam persentase total tubuh, terutama visceral, lemak, dan perubahan rasio lemak
terhadap massa otot tanpa lemak. Tingkat obesitas relatif dan tempat penimbunan
insulin. Faktor-faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh asupan kalori total,
masih belum mencukupi dan tantangan populasi yang menua menuntut lebih
banyak upaya penelitian ke dalam kondisi klinis, kebutuhan orang tua, dan jalur
tumbuh seiring dengan gangguan perilaku dan psikologis terkait, yang menyoroti
demensia dan gangguan kognitif ringan, masalah lain seperti kelemahan, delirium
dan risiko masalah kesehatan mental atau kebutuhan yang tidak terpenuhi dari
orang tua, memerlukan perhatian yang jauh lebih besar dari para profesional dan
agen kebijakan. Beban masalah kesehatan mental sering dianggap sebagai bagian
tak terelakkan dari proses penuaan, memperburuk stereotip yang sudah negatif
usia tua sering diremehkan, menambah penderitaan sejumlah besar orang yang
dapat dirawat dan mendapat manfaat dari beragam intervensi perawatan sosial dan
mekanisme penyakit yang mendasari, diagnosis yang tepat waktu, dan intervensi
yang disesuaikan akan jauh lebih hemat biaya daripada hanya membiarkan
terbukti menjadi hasil yang merugikan dan mahal, baik untuk individu dan
masyarakat19.
BAB III
KESIMPULAN
Penuaan merupakan sebuah proses normal yang pasti akan dialami oleh
semua manusia. Proses ini merupakan suatu proses yang wajar dam berlangsung
tanda penuaan sendiri tampak berbeda-beda dalam setiap individu dan tidak
berjalan seragam bagi semua orang. Kondisi kesehatan di masa tua termasuk di
antaranya pengetahuan tentang konsep hidup sehat juga turut berperan dalam
tidak terbatas pada kesehatan fisik saja, melainkan juga kesehatan mental
seseorang. Maka dari itu, penting untuk menjaga keduanya hingga masa tua.
41
DAFTAR PUSTAKA
9. Maganti K, Rigolin VH, Sarano ME, Bonow RO. Valvular heart disease:
Diagnosis and management. In: Mayo Clinic Proceedings. 2010. p. 483–
500.
10. Strait JB, Lakatta EG. Aging-Associated Cardiovascular Changes and Their
Relationship to Heart Failure [Internet]. Vol. 8, Heart Failure Clinics. Heart
Fail Clin; 2012 [cited 2021 Nov 5]. p. 143–64. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22108734/
11. Farage MA, Miller KW, Elsner P, Maibach HI. Characteristics of the
42
43
Aging Skin. Adv Wound Care [Internet]. 2013 Feb [cited 2021 Nov
5];2(1):5–10. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24527317/
12. An G. Normal Aging of Teeth. Geriatr Ageing [Internet]. 2009 [cited 2021
Nov 6];12(10):513–7. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/281285079_Normal_Aging_of_T
eeth
14. Kalyani RR, Egan JM. Diabetes and Altered Glucose Metabolism with
Aging. Vol. 42, Endocrinology and Metabolism Clinics of North America.
2013. p. 333–47.
15. Goulet EDB, Hassaine A, Dionne IJ, Gaudreau P, Khalil A, Fulop T, et al.
Frailty in the elderly is associated with insulin resistance of glucose
metabolism in the postabsorptive state only in the presence of increased
abdominal fat. Exp Gerontol [Internet]. 2009 Nov [cited 2021 Nov
6];44(11):740–4. Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19723576/
17. Timiras PS. Physiological Basis of Aging and Geriatrics. 4th ed.
Physiological Basis of Aging and Geriatrics. London: Informa Healthcare;
2007.
18. van den Beld AW, Kaufman JM, Zillikens MC, Lamberts SWJ, Egan JM,
van der Lely AJ. The physiology of endocrine systems with ageing. Vol. 6,
The Lancet Diabetes and Endocrinology. 2018. p. 647–58.
19. Fernandes L, Paúl C. Editorial: Aging and mental health [Internet]. Vol. 9,
Frontiers in Aging Neuroscience. Frontiers Media SA; 2017 [cited 2021
Nov 7]. p. 25. Available from: /pmc/articles/PMC5301321/