Anda di halaman 1dari 2

Kontra - Kelas unggulan di sekolah

Kelas unggulan adalah kelas yang diikuti oleh sejumlah siswa yang unggul dalam
penilaian dengan kecerdasan di atas rata-rata yang dikelompokkan secara khusus.

Pada dasarnya, Supriyono (2009) menyatakan bahwa, “kelas unggulan adalah suatu
kelas yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam proses dan hasil pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdaan dan bakat yang istimewa“. Dari
pengertian tersebut, maka dapat diartikan adanya pengelompokkan kepada kelas tertentu
bagi siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dibandingkan teman yang lainnya.

Pendapat Suyanto, “keberadaan kelas unggulan berarti memisahkan anak


dari kehidupan alamiah yang ada di sekelilingnya sehingga akan mengalami keterlambatan
dalam bersosialisasi”.

Secara psikologis, program yang mendeskriminasikan siswa bisa menimbukan


stigmatisasi pada siswa di luar kelas uggulan. Mereka akan kehilangan rasa percaya diri.Di
pihak lain, siswa yang masuk dalam kategori kelas unggulan biasanya memiliki
kecenderugan arogan, elitis, dan eksklusif.

Jika program ini terus dipertahankan, justru akan


terjadi proses dehumanisasi secara sistematik di sekolah, karena tidak mencerminkan
kehidupan masyarakat yang bercorak heterogen.

Dampak yang ditimbulkan kelas unggulan terhadap siswa kelas non ungggulan tersebut
yaitu siswa kelas non unggulan sulit untuk berkomunikasi dengan siswa kelas unggulan
dan adanya rasa minder untuk bisa bisa saling menyapa karena sifat yang mungkin
ditunjukkan oleh siswa kelas unggulan terhadap siswa kelas non unggulan.

Hasil wawancara saya menyatakan bahwa pengelompokan yang terjadi antara siswa kelas
unggulan dan kelas non unggulan dalam lingkungan sekolah membuat siswa di kelas non
unggulan sangat dirugikan. Siswa kelas non unggulan darisisi psikologis mental mereka
menjadi turun.

Akan terbentuk
dalam pemikiran dalam diri mereka bahwa mereka adalah golongan anak-anak kelas bawah
membuatnya untuk sungkan berkomunikasi dengan siswa yang ada di kelas unggulan, karena
secara tidak langsung juga siswa di kelas unggulan juga terbentuk pemikiran dalam diri mereka
bahwa mereka mempunya kemampuan dan keterampilan yang lebih dari siswa kelas non
unggulan yang membuat siswa kelas unggulanpun sombong dan terkesan cuek dalam
berinterkasi dengan siswa kelas non unggulan.

Diskriminasi bisa berupa guru yang cenderung lebih rajin dan semangat mengajar di kelas
unggulan daripada di kelas non unggulan, diskriminasi dari segi pemanfaatan fasilitas sekolah
dalam protes belajar dan diskriminasi dari segi pemilihan siswa yang mewakili sekolah dalam
perlombaan olahraga dan cerdas cermat.

Anda mungkin juga menyukai