Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T.yang Maha Pengasih lagi Maha


Panyayang,serta mari sama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kita semua, sehingga kami berdua dapat menyelesaikan makalah tentang “Definisi
permainan, fungsi dan manfaat permainan, serta jenis-jenis permainan dalam
bimbingan konseling”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah S.W.T yang
telah memberi kemudahan untuk menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang “Definisi


permainan, fungsi dan manfaat permainan, serta jenis-jenis permainan dalam
bimbingan konseling” untuk ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Gowa, 1 oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL……………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….…1

A. Latar belakang……………………………………………………………1

B. Rumusan masalah………………………………………………………..2

C. Tujuan…………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3

A. Definisi permainan dalam bimbingan dan konseling…………………….3

B. Fungsi dan manfaat permainan dalam bimbingan dan konseling………...6

C. Jenis-jenis permainan dalam bimbingan dan konseling…………………..9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………...11

A. Kesimpulan…………………………………………………………….…11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bimbingan dan konseling belajar adalah mata kuliah yang harus di
ambil mahasiswa. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa harus menguasai teor
i dan praktek bimbingan dan konsultasi belajar. Pengertian bimbingan dan
konseling belajar adalah nasehat akademik dan suatu proses yang menduk
ung dan membantu siswa berkembang, pemahaman dan ketrampilan dala
m belajar atau penelitian (Youssouf:2009). Tujuan umum bimbingan dan k
onseling belajar adalah membantu siswa dalam bimbingan dan konsultasi,
instruktur dan konsultan masa depan bisa membantu mahasiswa berkemba
ng di masa depan berbuat lebih baik secara akademis antara lain: Mungkin
mengatasi kesulitan belajar, masalah belajar, mendapatkan motivasi memp
elajari dan mengembangkan keterampilan mendorong keberhasilan akade
mik yang lebih optimal. Bimbingan dan konsultasi adalah salah satunya m
erupakan komponen penting dalam dunia pendidikan. Diadakannya Layan
an bimbingan dan konseling di sekolah bukan karena memang ada dasar h
ukumnya, namun pelayanan yang dilakukan cukup banyak untuk tujuan m
ulia dan positif bagi kehidupan siswa Karena pada dasarnya semua orang
membutuhkan pendidikan dan kesuksesan dalam suatu organisasi beberapa
pendidikan.
Pendidikan merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap indivi
du dan masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu upaya memberikan k
ekuasaan kepada suatu bangsa. Merupakan salah satu ujung tombak perub
ahan, pendidikan juga berperan dalam pembangunan potensi pribadi untuk
mewujudkan diri sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya. Menurut Ihsan
(2008:2), Pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan mutlak diselesai
kan sepanjang hidup. Tanpa pendidikan, hal ini mustahil terjadi sekelompo
k orang yang dapat hidup dan berkembang sesuai dengan itu cita-cita (idea
l) kemajuan, kesejahteraan dan kebahagiaan menyusul

1
konsep visi mereka. Pendidikan adalah sebuah proses diperlukan u
ntuk mencapai tujuan dan aspirasi pribadi seseorang. Pendidikan bertujuan
untuk mengekspresikan kepribadian individu pesertanya para siswa ini dih
arapkan dilatih melalui pendidikan. Sekolah adalah bagian dari pendidikan.
Di lapangan ini kegiatan belajar mengajar berlangsung secara ilmiah men
gajar dan mengembangkan siswa. Kegiatan pembelajaran mengajar di seko
lah merupakan kegiatan pendidikan yang penting di dunia sekolah. Apa pu
n yang diprogram akan berhasil dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar
Melalui kegiatan Belajar mengajar juga merupakan proses transfer dan tra
nsformasi pengetahuan. dapat memberikan pengetahuan kepada siswa.
Belajar mengajar merupakan interaksi antar guru komunikasikan m
ateri pelajaran dengan siswa. Siswa mencapai tujuan pendidikan kompone
n inti dalam kegiatan belajar mengajar terdapat guru dan siswa. Sekolah m
empunyai tanggung jawab yang besar dalam hal ini membantu siswa berha
sil dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, sekolah harus memberikan
dukungan kepada siswanya mengatasi permasalahan yang timbul pada saat
operasional.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini:
1. Bagaimana definisi permainan dalam bimbingan dan konseling?
2. Apa fungsi dan manfaat permainan dalam bimbingan dan konseling?
3. Apa jenis-jenis permainan dalam bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini:
1. Untuk mengetahui bagaimana definisi permainan dalam bimbingan da
n konseling.
2. Untuk mengetahui apa fungsi dan manfaat permainan dalam bimbinga
n dan konseling.
3. Untuk mengetahui apa jenis-jenis permainan dalam bimbingan dan kon
seling.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Definisi permainan dalam bimbingan dan konseling


Istilah play (bermain) dan games (permainan) mempunyai arti yang
berbeda dalam literatur konseling bermain (Rusmana, 2008). Menurut Sch
aefer dan Reid (2001), permainan dianggap sebagai perilaku alami yang d
itemukan dikehidupan manusia dan hewan. Terkadang bermain adalah akti
vitas sukarela dan spontan tanpa titik akhir atau tujuan tertentu. Mainkan s
ecara internal dimotivasi oleh keinginan untuk bersenang-senang (Garvey
dalam Schaefer & Reid, 2001; Rusmana, 2008).
Istilah play artinya bermain, sedangkan games artinya permainan,
Andang Ismail (2006:294) membedakan dua makna kata tersebut, yaitu da
pat bermain terasa seperti aktivitas murni bermain untuk bersenang-senang
tanpa melihat “menang-kalah”, sedangkan permainan adalah kegiatan men
yenangkan yang dilakukan untuk mencari kegembiraan dan kepuasan, teta
pi ditandai dengan pencarian "kemenangan". Bermain game bisa menjadi s
uatu aktivitas yang dilakukan seseorang tanpa ikut serta di dalamnya keha
diran orang lain sehingga kegembiraan dan kepuasan datang seutuhnya dar
i dalam diri.
Definisi bermain dijelaskan oleh Dockett & Fleer (2000) “sebagai
proses partisipasi, aktivitas tanpa tujuan tidak dapat ditentukan oleh aktivit
as melainkan oleh sikap mental.” Namun, bermain adalah proses partisipat
if yang melibatkan orang-orang yang berpartisipasi dalam suatu tujuan dar
ipada membentuk sikap.
Menurut Santrock (2006), bermain merupakan kegiatan yang meny
enangkan dilakukan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Erikson dan Fr
eud (Santrock, 2006) meyakini bahwa bermain adalah bentuk pengaturan d
iri seseorang yang sangat membantu dalam membantu anak mengatasi kec
emasan dan konflik. Piaget (Santrock, 2006) juga menganggap bermain se
bagai sebuah metode meningkatkan perkembangan kognitif anak.
Sementara itu, Hurlock (1997) mengusulkan memandang perjudian
sebagai aktivitas yang dilakukan untuk bersenang-senang dan tanpa memp

3
ertimbangkan hasil akhirnya. Kegiatan bermain dilakukan secara sukarela,
tidak terikat atau ditekan dari luar.
Pada intinya, games bersifat sosial, melibatkan proses belajar, mem
atuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri dan control emosional da
n adopsi peran-peran pemimpin dengan pengikut yang kesemuanya merup
akan komponen penting dari sosialisasi (Serok & Blum,1993; Rusmana, 2
009). Games memberi kesempatan untuk mengekspresikan agresi dalam ca
ra-cara yang dapat diterima secara sosial.
Hal ini menurut Milberg (1976) sesuai dengan teori yang mengatak
an bahwa bermain dan permainan atau games yang diciptakan oleh manusi
a untuk memberikan keluaran-keluaran (outlets) kemarahan dan permusuh
an yang dapat diterima yang merupakan jiplakan dari respons bertempur at
au berkelahi (Rusmana,2009).
Bermain memiliki andil yang sangat besar terhadap perkembangan
anak, seperti dikemukakan oleh Hurlock (1991:322) bahwa pengaruh berm
ain bagi perkembangan anak adalah: dapat mengembangkan otot dan melat
ih seluruh bagian tubuhnya, belajar berkomunikasi dalam arti mereka dapa
t mengerti apa yang disampaikan orang lain dan sebaliknya mereka harus b
elajar mengerti apa yang dikomunikasikan, penyaluran bagi energi emosio
nal yang terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan, memberik
an kesempatan mempelajari berbagai hal, merangsang kreativitas anak, da
pat membandingkan kemampuan yang mereka miliki dengan kemampuan
orang lain sehingga dapat membangun konsep diri.
Dan karakteristik bermain menurut Fromberg (1992) dan Dockett
& Fleer (2000) menggambarkan bahwa perjudian memiliki ciri-ciri sebaga
i berikut: simbolis, bermakna, dinamis, menyenangkan, disengaja, pengem
bangan peran, alur.
Persoalan mengenal “percaya diri” dalam belajar penting untuk dik
etahui agar siswa tidak cepat merasa bosan selama proses pembelajaran. M
embantu siswa menyelesaikan studinya dengan lancar dan mempersiapkan
diri untuk pendidikan tinggi (Norman C. Gysbers dan Patricia Handerson,

4
2012:665), (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:197). Siswa memiliki
keterampilan dalam membangun tujuan dan rencana pendidikan seperti me
nyiapkan jadwal, menyiapkan dokumen untuk ujian, pelajari mata pelajara
n tertentu untuk maju ke jenjang pendidikan berikutnya. Membantu siswa
mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar dan melihat hubungan ant
ara akademik/pembelajaran dengan dunia kerja, kehidupan dan masyarakat
(Norman C. Gysbers dan Patricia Handerson, 2012:655), (Departemen Pen
didikan Nasional, 2007:197).
Kegiatan bimbingan dan nasehat akademis harus memberdayakan i
ndividu. Siswa didorong untuk berpikir kritis dan menggunakan kreativitas
nya untuk memecahkan kendala yang ada. Orang yang dinasihati adalah su
bjek pembelajaran, bukan subjek yang disuap oleh keputusan penasihat. Pa
ulo Freire (Paulo Freire, 2002: x-xi) menyebut kondisi ini sebagai “pendidi
kan gaya perbankan”. “Guru berbicara, siswa mendengarkan, guru.
Bermain dan permainan sudah ada sejak zaman prasejarah hingga s
aat ini. Teknik dan model juga berkembang seiring dengan peradaban man
usia. Dari awal yang tradisional hingga modern, dari yang sederhana hingg
a yang rumit, andalkan saja apa yang Anda miliki di dalam tubuh lalu mem
anfaatkan benda-benda disekitarnya hingga banyak kegunaannya dukunga
n yang dirancang untuk mengatur permainan menjadi seni, sehingga meny
enangkan, berguna dan bermakna bagi pemain.
Perkembangan teori permainan dan bukti hasil penelitian permaina
n ini, membawa angin segar bagi para pendidik di bidang ini. Pembelajara
n terjadi pendekatan yang menyenangkan dengan teknik permainan sehing
ga membuat siswa betah arahan dan bimbingan guru. Hal ini juga tidak ter
lepas dari dokumentasi dan pelayanannya. Berkonsultasi, menggunakan te
knik permainan dapat membantu siswa memahami dirinya dan lingkungan.
Permainan adalah kegiatan yang menyenangkan dilakukan untuk m
encari kesenangan dan kepuasan (Andang Ismail 2006; Suwarjo & Eliasa,
2011). Tawarkan permainan atau permainan tentu saja di grup ini pengirin
g bisa menginspirasi dan menyemangati siswa untuk memainkan peran ya

5
ng lebih aktif. Karena permainan dalam kelompok orientasi ini, siswa tida
k anda bisa bermain tetapi juga menjadi kreatif kelompok dinamis bagi sis
wa mampu berinteraksi dengan rekan kerja dan meningkatkan hubungan i
nterpersonal murid.
Bimbingan konseling mengunakan games dapat menjadi metode
yang efektif untuk meningkatkan hubungan interpersonal siswa. Games
yang dimainkan, tidak hanya memberikan kesenangan tetapi juga dapat
memberikan manfaat bagi siswa.
B. Fungsi dan manfaat permainan dalam bimbingan dan konseling
Setiap manusia harus memilikinya kapasitas dalam dirinya, apakah
kemampuan yang berkaitan dengan fisik serta mental. kemampuan yang a
da itu hadiah Saya harus bersyukur memaksimalkan potensi yang ada menj
adi lebih manusiawi kadang-kadang, dengan kemampuan yang dia miliki
masyarakat akan bisa berkembang dan tumbuh dengan maksimalisasi Kele
bihan ada pada dirinya dan meminimalkan kekurangannya.
Permainan sebagai salah satu teknik dalam bimbingan konseling, d
ipaparkan oleh ahli konseling anak, yaitu Katryn Geldard bersama suamin
ya David Geldard dalam bukunya mengupas beberapa teknik permainan se
bagai jembatan komunikasi konseling.
Penggunaan media permainan dalam konseling berfungsi untuk:
1) Mendapatkan penguasaan diri atas permasalan yang dihadapi
2) Mendapat kekuatan dalam dirinya
3) Mengekspresikan emosinya
4) Membentuk pemecahan masalah dan kemampuan membuat keputusa
n
5) Membangun kemampuan sosial
6) Membangun self concept dan self esteem
7) Meningkatkan kemampuan komunikasi
8) Menambah wawasan
Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan mengatur diri sendiri ya
ng ada dalam diri masing-masing individu. Memberikan pendidikan di sek

6
olah dengan partisipasi siswa, pendidik, administrator dan orang tua siswa
mempunyai tujuan untuk itu mengembangkan potensi ini. Karena itu, Bim
bingan dan nasehat juga diperlukan dalam melaksanakan program pendidi
kan ini untuk membantu siswa dalam penyelesaian masalah. Ada siswa ya
ng tidak bisa melakukannya memperhatikan dan menyibukkan diri kegiata
n pribadi, seperti menggambar atau mengganggu teman-teman disekitarny
a.
Selain itu, kemampuan mengatur emosi juga buruk diamati pada si
swa yang biasanya tidak melaksanakan tugas yang diberikan. Siswa melan
ggar peraturan sekolah, siswa sering bertengkar dengan temannya, siswa k
urang sopan terhadap guru, siswa berani menentang guru, terlebih lagi ber
main daripada belajar, siswa adalah orang yang santai mudah tersinggung
dan mudah tersinggung. Menjadi tentang gejala ini, para siswa ini tidak m
emahami diri sendiri dan kekurangan dapat berorganisasi dan berekspresi.
Menurut (Gross, 2007) menyatakan mengatur emosi itu adalah seb
uah strategi dilakukan secara sadar atau tidak sadar mempertahankan, men
ingkatkan atau mengurangi satu atau lebih aspek respons emosional, khusu
snya pengalaman emosi dan perilaku. orang yang punya aturan emosi dapa
t mempertahankan atau menambah emosi yang dia rasa nyaman positif ata
u negatif. Mengatur emosi adalah proses penerimaan memelihara dan men
gendalikan sesuatu terjadinya, intensitas, dan durasi emosi kesadaran.
Sesuai dengan fungsi bimbingan dan konseling itu sendiri, yaitu pe
mahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan, dan pengembangan m
aka layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah memiliki perana
n yang penting dalam pengembangan diri siswa, termasuk membantu sisw
a dalam mengatur dirinya sendiri. Hal ini juga berkaitan dengan bidang bi
mbingan yang terdapat dalam bimbingan dan konseling, yaitu pribadi, sosi
al, belajar, dan karir dengan memanfaatkan layanan yang ada di bimbingan
dan konseling (layanan orientasi, informasi, penyaluran dan penempatan, p
enguasaan konten, konseling perorangan, konseling kelompok, dan bimbin
gan kelompok).

7
Beberapa unsur yang ada dalam bimbingan dan konseling tersebut
dipadukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan karakter pribadi
siswa secara optimal, terutama dalam memahami dirinya sehingga ia bisa
mengatur dirinya sendiri baik itu dalam belajar, sosial, maupun karirnya di
masa yang akan datang. Layanan-layanan yang ada dalam bimbingan dan
konseling, bimbingan kelompok merupakan salah satu kegiatan layanan bi
mbingan dan konseling yang banyak dipakai karena lebih efektif dalam pel
aksanaannya.
Berikut ini manfaat permainan dalam bimbingan dan konseling
1. Mampu menguasai kepedulian-kepedulian kultural dan kebutuhan-
kebutuhan yang umum
2. Dapat mengembangkan instingtif dan instrumental pada pola
perilaku untuk dikemudian hari dalam kehidupan
3. Memfokuskan pada kesamaan antara perilaku bermain dengan
aktivitas kehidupan nyata.
4. Bersifat sosial dan melibatkan belajar dan mematuhi peraturan,
pemecahan masalah, disiplin diri, dan kontrol emosional.
5. Memberikan kesempatan untuk mengekspresikan agresi dalam cara-
cara yang dapat diterima secara sosial
6. Sebagai alat untuk belajar dalam mengungguli yang lain dengan
cara-cara yang dapat diterima secara sosial
7. Menekankan pada konsep katarsis yang melibatkan pelepasan energi
Sebagai suatu kendaraan untuk sublimasi impuls- impuls dasar.
8. Merupakan suatu kekuatan pendorong dalam perkembangan manusia
emosional dan psikis yang tertahan.
9. Sebagai pengganti bagi verbalisasi ekspresi fantasi atau asosiasi
bebas (Rusmana, 2009).
Permainannya adalah perpaduan harmonis antara musik pengiring
kelompok, untuk kegiatan yang menyenangkan dapat melatih siswa baik
secara kognitif, karenanya emosional dan psikomotorik mempunyai
kemampuan untuk membantu siswa berkembang mengeksplorasi,

8
melatih imajinasi, dan menciptakan peluang untuk terhubung dengan
orang lain juga saya tidak merasa bosan di rumah.
C. Jenis-jenis permainan dalam bimbingan dan konseling
Bagi anak-anak, bermain adalah salah satu caranya pengembangan
pribadi. Maria Montessori mengatakan itu “Bermain adalah pekerjaan
anak-anak” dan Gary Landreth menjelaskan, Anak-anak menggunakan
bahasa ketika mereka bermain untuk menunjukkan apa yang terjadi di
dunianya. Karena konselor sekolah dasar, jangan bertanya tentang
permainan apa yang harus digunakan tetapi bagaimana cara bermainnya
itu digunakan. Bagi anak-anak, bermain adalah hal yang penting selama
perkembangannya.
Ada 6 model permainan yang bisa digunakan Saran untuk anak-
anak:
1. Manufaktur dan konstruksi
2. Bekerja
3. Drama dan fantasi
4. Master dan pahlawan super
5. Pistol mainan
6. Pemecahan masalah
Menurut Piaget (Moeslichatun, 1999), jenis permainan dapat
dilihat dari angka-angkanya. berkelompok untuk bermain sendiri
(permainan soliter) saat para gadis berbicara dengan boneka, anak laki-
laki bermain mobil mainan, bahkan bermain secara kooperatif
(cooperative play) menunjukkan perkembangan sosial anak. Pendapat
ini sejalan dengan pendapat Gordan & Browne (Moeslichatun, 1999)
yang menjelaskan bahwa aktivitas bermain, dilihat dari perspektif
perkembangan sosial, diberi peringkat dalam 4 bentuk, yaitu
1. Bermain soliter
2. Bermain paralel
3. Bermain asosiatif
4. Bermain koperatif

9
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasiannya
Bermain sebagai teknik konseling bagi anak. Pertama, konselor
membutuhkan dukungan dari staf sekolah lainnya, seperti administrator
dan guru mata pelajaran. Karena bagi yang belum paham dengan teknik
bermain ini akan mengira permainan itu hanya membuang-buang waktu
saja. Jadi di awal tahun ajaran baru konselor hendaknya bertemu dengan
anggota staf lainnya mendiskusikan dan menjelaskan pentingnya
implementasi permainan sebagai bagian dari program mentoring.
Kedua, menyediakan dan merancang tempat khusus untuk tips
bermain game. Bahkan jika sekolah melakukannya keterbatasan ruang,
namun penasehat harus memastikan di tempat lain di kelas, di mana
anak-anak berada benar-benar bisa merasakannya. Ruangan yang
digunakan ditata dan didekorasi seperti itu sehingga ruangan terbebas
dari gangguan dan menjadi sebuah tempat yang ideal untuk bermain.
Ketiga, pembatasan permainan. Karena ruang Orang yang biasa
bermain bisa bersebelahan dengan kelas, mentor harus menyediakan
batasan ditempatkan pada anak-anak ketika mereka bermain agar mereka
tidak bermain mengganggu aktivitas lain di kelas dan pembimbing juga
diperlukan kendalikan perilaku anak anda yang terlalu positif dan agresif
Jangan biarkan mereka melukai diri sendiri atau teman-temannya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah play (bermain) dan games (permainan) mempunyai arti yang
berbeda dalam literatur konseling bermain (Rusmana, 2008). Menurut Schaefer
dan Reid (2001), permainan dianggap sebagai perilaku alami yang ditemukan
dikehidupan manusia dan hewan. Sedangkan Andang Ismail (2006:294)
membedakan dua makna kata tersebut, yaitu dapat bermain terasa seperti aktivitas
murni bermain untuk bersenang-senang tanpa melihat “menang-kalah”, sedangkan

10
permainan adalah kegiatan menyenangkan yang dilakukan untuk mencari
kegembiraan dan kepuasan, tetapi ditandai dengan pencarian "kemenangan".
Fungsi permainan
1) Mendapatkan penguasaan diri atas permasalan yang dihadapi
2) Mendapat kekuatan dalam dirinya
3) Mengekspresikan emosinya
Manfaat permainan
1. Mampu menguasai kepedulian-kepedulian kultural dan kebutuhan-kebutuhan
yang umum
2. Dapat mengembangkan instingtif dan instrumental pada pola perilaku untuk
dikemudian hari dalam kehidupan
3. Memfokuskan pada kesamaan antara perilaku bermain dengan aktivitas
kehidupan nyata.
Jenis-jenis permainan dalam bimbingan konseling
1) Bermain soliter
2) Bermain paralel
3) Bermain asosiatif
4) Bermain koperatif

DAFTAR PUSTAKA
https://sg.docs.wps.com/module/common/loadPlatform/?
sid=sIKXRpO5Co9naqAY&v=v2
https://sg.docs.wps.com/module/common/loadPlatform/?
sid=sIFvRpO5C2NraqAY&v=v2
https://sg.docs.wps.com/module/common/loadPlatform/?
sid=sICzRpO5CxN3aqAY&v=v2
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132318571/pengabdian/Microsoft+Word+-
+PERMAINAN+DALAM+BK+_MGBK+SMA+Sleman_.pdf

11
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article/download/16955/12092
https://ejournal.umpri.ac.id/index.php/fokus/article/download/67/18
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/26113/23907

12

Anda mungkin juga menyukai