Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang dijabarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam pasal 64 ayat 3 menyatakan penilaian

hasil belajar kelompok mata pelajaran Agama dilakukan melalui pengamatan

terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan

kepribadian peserta didik serta ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk

mengukur aspek kognitif peserta didik. Penilaian hasil belajar PAI memerlukan

penilaian praktik karena diharapkan para siswa betul-betul bisa mendalami dan

memahami makna dari apa yang diajarkan oleh agamanya, sehingga mereka bisa

menjadi generasi penerus yang memiliki kecerdasan dan keimanan, bukan hanya

sekadar intelek yang tahu agama.

Kurangnya evaluasi praktik pelajaran PAI di sekolah, diduga karena guru

mengalami kesulitan dalam proses penilaian praktik, terutama berkenaan degnan

alat penilaian yang digunakan, karena dalam tes praktik guru harus menilai kinerja

siswa. secara keseluruhan sehingga memerlukan perangkat tes yang spesifik yang

berfungsi untuk menghidari subjektivitas penilaian. Tes praktik juga memerlukan

waktu yang lebih lama dan menuntut kejelian guru dalam proses peniliaannya

dibandingkan penilaian menggunakan bentuk tes tertulis. Salah satu alat penilaian

kinerja yang bisa digunakan oleh guru adalah penilaian rubrik. Terdapat dua jenis

rubrik yang bisa dijadikan guru sebagai pedoman dalam menilai kinerja siswa,

yaitu analitik dan holistik.


Rubrik holistik memberikan skor tunggal terhadap keseluruhan dari

kinerja siswa. Sedangkan rubrik analitik, pensekoran dilakukan terhadap setiap

indikator kinerja siswa. Rubrik analitik cocok digunakan untuk menilai kinerja

siswa yang kompleks yang memiliki beberapa dimensi. Selain itu juga digunakan

untuk memberikan informasi atau feedback yang spesifik terhadap kinerja siswa.

Feedback atau umpan balik yang tepat memberikan gambaran kepada siswa

maupun guru untuk mengetahui secara detail setiap dimensi atau indikator 5 yang

membutuhkan perhatian yang lebih dari siswa. Rubrik ini dianggap tepat untuk

menilai hasil belajar praktik siswa pada pelajaran PAI di sekolah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Penilaian Rubrik ?

2. Apa Fungsi penilaian Rubrik ?

3. Apa saja langkah-langkah penilaian Rubrik ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui Pengertian Penilaian Rubrik.

2. Untuk mengetahui Fungsi penilaian Rubrik.

3. Untuk mengetahui langkah-langkah penilaian Rubrik.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Rubrik
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang

diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan

siswa Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu

ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk

mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut. Rubrik menurut beberapa

pandangan para ahli adalah:

Menurut Arens : Rubrik adalah Deskripsi terperinci tentang tipe kinerja

tertentu dan kriteria yang akan digunakan untuk menilainya.

Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett : Rubrik adalah dalah alat

skoring untuk asesmen yang bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set

kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan

diases ke anak didik.

Menurut Nitko : Rubrik adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan

yang digunakan untuk mengases kualitas dari performansi/kinerja mahasiswa/

peserta didik.

Menurut Heidi Goodrich Andrade : Rubrik adalah suatu alat penskoran

yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung.

Tujuan dari penilaian rubrik yaitu siswa diharapkan secara jelas


memahami dasar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerja
siswa. Kedua pihak (guru dan siswa) akan mempunyai pedoman bersama yang
jelas tentang tuntutan kinerja yang diharapkan. Rubrik diharapkan pula dapat
menjadi pendorong atau motivator bagi siswa dalam proses pembelajaran.
B. Fungsi Penilaian Rubrik
Adapun fungsi atau kegunaan dari penilaian rubrik adalah sebagai berikut:

a. Rubrik menjelaskan deskripsi tugas.


b. Rubrik memberikan informasi bobot penilaian.
c. Siswa memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat
d. Penilaian lebih objektif dan konsisten.
e. Para peserta didik jadi pembelajar aktif.
f. Para peserta didik memperoleh "content knowledge" dan "procedural
knowledge.
g. Para peserta didik dapat menilai kinerja kelompoknya sendiri.
h. Baik pendidik maupun peserta didik memperoleh alat refleksi yang
efektif tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung.
i. Sebagai alat atau pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja
mahasiswa.
C. Berbagai Variasi Penggunaan Rubrik
Rubrik tiga sampai lima level dan rubrik panduan penilaian merupakan

jenis rubrik yang sering digunakan dalam penilaian. Akan tetapi ternyata dalam

kelas – kelas khusus seperti lab, managemen, desain grafis dan studio seni perlu

dibuat jenis rubrik yang lain, walaupun secara essensi tidak berbeda dengan rubrik

yang baku.

Perbedaannya terletak pada proses pengembangan dan isi rubrik dalam

menetapkan kegiatan tugas, variasi ini kemudian membutuhkan sedikit format

sedikit berbeda, tetapi sebenarnya tidak berbeda dari rubrik yang telah di bahas

sebelumnya. Karena semua variasi dari rubrik ini menyertakan komponen dasar

dari skala, dimensi, dan deskripsi dimensi yang diatur dalam sebuah table.1

1
Guilford, J.P. Fundamental Syatistics in psycology and education.dalam Prinsip -
prinsip Evaluasi Pengajaran. ( Bandung : Pustaka Setia. 2010 )
1. Rubrik Bertahap
Untuk tugas yang dikerjakan bertahap rubrik ini dipakai untuk menilaia

dimanaproses pembuatan tugas sama pentingnya dengan hasil akhir. Rubrik ini

bisa digunakan untuk waktu lama, sehingga bisa menjadi alat monitoring

siswa. Rubrik ini memberikan pengetahuan penambahan pengetahuan siswa

tentang penyelesaian tugas sambil juga memberikan feedback cepat terhadap apa

saja yang sudah diperolehnya sejak awal. Kelemahan dari rubrik ini yaitu tidak

dapat sespesifik rubrik akhir (yang merupakan rubrik tak bertahap). Namun,

rubrik bertahap ini tidak hanya menunjukkan kepada siswa tentang langkah-

langkah yang sudah diselesaikan, tetapi juga langah-langkah yang harus dipenuhi.

2. Rubrik Makalah Riset


Digunakan biasanya untuk proyek yang perlu waktu lama. Rubrik ini

memiliki kesamaan dari rubrik bertahap, karena terdapat elemen dari rubrik

bertahap yang bisa diambil, akan tetapi rubrik ini juga bisa menjadi panduan

siswa untuk memulai penelitian dan juga menjadi bahan refleksi mengenai apa

yang harus dilakukan, semacam pengalaman.

3. Rubrik Rangkap
Rubrik ini dipakai untuk merencanakan penaksiran atau perkiaraan di

bandingkan untuk menilai. Rubrik ini digunakan untuk menilai – pada akhirnya

dipakai sebagai alat penilan juga – tugas yang kompleks. Pendekatan portofolio

rangkap menyatukan semua bagian-bagian dasar dari rubrik sederhana, tetapi

menciptakan rubrik-rubrik khusus untuk setiap dimensinya.2

2
Nana, Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. ( Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2002 )
D. Isi Rubrik
Dalam setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi. Setiap

dimensi harus didevinisikan supaya lebih jelas harus diberi contoh atau ilustrasi.

Dimensi-dimensi kinerja inilah yang akan ditentukan mutunya atau diberi

peringkat. Setiap kategori mutu sebaiknya diberi contoh-contoh kinerja agar

mempermudah guru atau pemberi peringkat. Secara singkat scoring rubrik terdiri

dari beberapa elemen, yaitu :

1. Dimensi, yang akan dijadikan dasar menilai kinerja anak didik.

2. Definisi dan contoh, yang merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi

3. Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi

4. Standar untuk setiap katagori kinerja.

Rubrik biasanya dibuat dalam bentuk tabel dua lajur, yaitu baris yang

berisi kriteria dan kolom yang berisi mutu. Kriteria dapat dinyatakan secara garis

besar. Kemudian dirinci menjadi komponen-komponen penting atau dapat pula

komponen-kpmponen ditulis langsung tanpa dikelompokkan dalam garis besar.

Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga

bersifat khusus atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik yang bersifat

menyeluruh dapat disajikan dalam bentuk holistic rubrik. Rubrik holistik adalah

pedonan untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua

kriteria. Serta dapat pula dalam bentuk analytic rubrik, rubrik analitik adalah

pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan. dengan

menggunakan rubrik ini dapat dianalisis kelemahan atau kelebihan siswa.3

3
Yani, Ahmad. Geografi SMA kelas XII. ( Bandung : Grafindo 2007. )
E. Macam-Macam Penilaian Rubrik
· 1. Jangkar Penampilan : Konsisten dan fokus
Menandai salah satu tugas dari sekian tumpukan tugas yang banyak

sebagai salah satu cara untuk fokus pada pekerjaannya. Beberapa orang

menggunakan trik dengan menempelkan permen karet pada setiap satu tugas yang

telah diselesaikan dari sekian jumlah tugas-tugas yang telah disusun (ditumpuk).

Melalui rubrik kita bisa memfokuskan perhatian pada tugas yang kita pikirkan

sebagai tugas terbaik atau terburuk.

· 2. Menyokong Feed back yang detail dan formatif


Dengan rubrik kita bias melakukan pekerjaan lebih cepat karena tidak

perlu menuliskan catatan-catatan ekstensif pada setiap makalah tugas. Karena

hanya dengan mencentang atau membuat lingkaran pada rubrik, atau menuliskan

satu atau dua kata pada rubrik panduan penilaian.

Kunci dari penilaian rubrik adalah cek, lingkaran dan kata-kata terpilih,

memudahkan dan mempercepat proses penilaian sambil tetap memberikan

feedback yang detail dan formatif. Pilahan – pilhan itu tergantung jenis rubrik

yang dipakai, seperti :

a. Rubrik tiga sampai lima level menggunakan kotak untuk dicenteng


b. Rubrik tiga sampai lima level menggunakan lingkaran pada teks (lingkaran)
c. Rubrik panduan penilaian untuk feedback naratif.
Rubrik tiga sampai lima level menggunakan kotak untuk dicenteng dalam

proses pembuatannya membutuhkan waktu yang banyak, tetapi membutuhkan

waktu sedikit dalam penggunaannya.

Rubrik tiga sampai lima level menggunakan kotak untuk dicenteng

merupakan rubrik yang dianggap paling tepat untuk menilai SesuAtu yang
membutuhkan feedback detail dan kecepatan presentasi oral. Rubrik tiga sampai

lima level sangat menghemat waktu dalam penilaiannya.

3. Feedback yang fleksibel dan individual (rubrik panduan penilaian)


Rubrik dengan skala level tiga sampai lima level baik yang dicentang

atau dilingkari ketika memberikan penilaian mampu melakukan penghematan

waktu dan ketika memberikan feedback kepada siswa dan kaya akan informasi.

Rubrik tiga samapai lima level memudahkan penggunaanya tetapi susah

pembuatannya. Hal ini berbeda dengan rubrik panduan penilaian. Rubrik panduan

penilaian mudah dalam pembuatannya tetapi lebih lama dalam melakukan

penilaian aktual terhadap siswa. Akan tetapi rubrik panduan penilaian pada

prakteknya ternyata terkadang lebih menghemat waktu, selain itu rubrik panduan

penilaian memiliki manfaat ganda, yaitu individualisasi dan fleksibelitas yang

lebih besar dalam penilaian.

Rubrik panduan penilaian dapat digunakan untuk menilai kegiatan siswa

dimana siswa bebas berkreasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam rubrik

panduan penilaian dimungkinkan adanya catatan-catatan terhadap karya siswa

pada rubrik. Catatan itu merupakan komentar terhadap kriteria (level) kemampuan

siswa dalam berbagai dimensi.

4. Menampilkan feedback sumatif : Menetapkan Nilai.


Apabila pada masing – masing dimensi pada rubrik telah ditetapkan,

maka penyimpulan dapat menjadi latihan matematis. Setiap dimensi dalam rubrik

diberi nilai sebagai point, dan siswa dinilai dari seberapa banyak mereka

menempuh point-point yang terdapat dalam rubrik.


· 5. Menilai metode pengajaran sendiri
Selain digunakan untuk menilai siswa, rubrik juga bisa digunakan untuk

menilai diri sendiri, untuk feedback pribadi. Kita bisa melihat pekerjaan siswa

untuk mengukur hasil pekerjaan diri sendiri.

F. Langkah Pengembangan Rubrik


Dalam pengembangan rubrik, perlu diperhatikan beberapa langkah. Donna

Szpyrka dan Ellyn B. Smith (1995) menyebutkan bahwa langkah-langkah

pengembangan rubrik adalah sebagai berikut :

1. Menentukan konsep, keterampilan atau kinerja yang akan diasesmen.


2. Merumuskan atau mendefinisikan dan menentukan urutankonsep atau
keterampilan yang akan diasesmen ke dalam rumusan atau definisi yang
menggambarkan aspek kognitif dan aspek kinerja.
3. Menentukan konsep atau keterampilan yang terpenting dalam tugas
yang harus diasesmen.
4. Menentukan skala yang akan diasesmen.
5. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan
kinerja yang tidak diharapkan (secara gradual). Deskripsi konsep atau
keterampilan kinerja tersebut dapat diikuti dengan memberikan angka pada setiap
gradasi atau member deskripsi gradasi.
6. Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja
dengan rubrik yang telah dikembangkan.
7. Berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja atau hasil kerja dari uji
coba tersebut kemudian dilakukan revisi terhadap deskripsi kinerja
maupun konsep dan keterampilan yang akan diasesmen.
8. Memmikirkan kembali tentang skala yang digunakan.
9. Merevisi skala yang digunakan.4

4
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 )
Walaupun suatu rubrik telah diupayakan untuk disusun dengan sebaik-

baiknya tetapi harus disadari bahwa tidak mungkin rubrik yang tersusun itu

merupakan sesuatu yang sempurna atau dianggap sebagai satu-satunya kriteria

untuk menialai kinerja siswa dalam satu kegiatan.

CONTOH RUBRIK PENILAIAN

No KRITERIA PENILAIAN KURANG CUKUP BAIK SANGAT BAIK


20 – 39 40 – 59 60 – 79 80 – 98

1 PENGUASAAN MATERI

2 ALAT PERAGA & POWER POINT

3 KEKOMPAKAN/PEMBAGIAN

KERJA

4 PENYAMPAIAN
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rubrik bisa berguna untuk memberikan penilaian dan sebagai alat

penilaian diri. Metode-metode penggunaan rubrik bervariasi, tetapi, secara

keseluruhan, metode dengan mencenteng, melingkar, atau memberikan komentar

merupakan metode yang lazim digunakan. Dari proses analisis dapat diketahui

bahwa berbagai macam cara rubrik dapat digunakan. Dari laboratorium sains,

kelas managemen bisnis, sampai program desain grafis, kita mengadaptasi rubrik

dasar untuk memperkenalkan sasaran-sasaran instruksional dan programatik.

Sebagai tambahan, rubrik bertahap dan rubrik rangkap menunjukkan cara lain

dalam mengadaptasi alat penilaian ini. Berbagai macam variasi lain tentu saja

dimungkinkan. Sekali Anda menguasai seni membuat dan menerapkan rubrik,

maka tak dapat diragukan lagi Anda bisa membuat banyak variasi yang didesain

untuk disesuaikan dengan disiplin ilmu, keahlian, dan gaya pengajaranmu yang

khas.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin Azwar, 2012. Reliabilitas dan Validitas, Edisi 4, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Basuki, Ismet dan Hariyanto. 2016. Asesmen Pembelajaran. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Giacobbi, Peter R, dkk. 2010. “A Measurement and Conceptual

Investigation of Exercise Imagery Establishing Construct Validity”. Research

Quarterly for Exercise and Sport, Vol.81, No.4:485-493.

Matondang, Zulkifli. 2009. “Uji Validitas dan Reliabilitas suatu

Instrumen Penelitian”. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol.6, No.1:87-97.

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Retnawati, Heri. 2016. Validitas Reliabilitas dan Karakteristik Butir.

Yogyakarta: Parama Publishing.

Anda mungkin juga menyukai