Anda di halaman 1dari 19

Kesehatan dan Keselamatan kerja

Abu Bakar Abdul Karim Al mukmin, ST.


Definisi
• Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan kepanjangan dari K3 adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. ( PP 50 Tahun 2012)
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. (OHSAS 18001)
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebuah ilmu untuk antisipasi, rekoginis, evaluasi dan
pengendalian bahaya yang muncul di tempat kerja yang dapat berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan pekerja, serta dampak yang mungkin bisa dirasakan oleh komunitas sekitar dan lingkungan
umum. (ILO 2008)
Tujuan Keselamatan kerja
Tujuan Keselamatan dan kesehatan kerja adalah mewujudkan masyarakat dan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera, sehingga akan tercapai :
• Suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman.
• Tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.
• Meningkatnya produktivitas dan efisiensi perusahaan.
• Meningkatnya kesejahteraan masyarakat tenaga kerja.
Kewajiban dan hak tenaga kerja
Sesuai Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 12, dengan peraturan perundangan diatur
kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk :
• Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh Pegawai Pengawas dan atau Ahli
Keselamatan Kerja.
• Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
• Memenuhi dan taat akan semua syarat-syarat keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang
diwajibkan.
• Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan kerja dan kesehatan
kerja yang diwajibkan.
• Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja
serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh Pegawai Pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggungjawabkan.
Definisi K2 dan K3
• K3 = Kesehatan dan Keselamatan kerja
• K2 = keselamatan Ketenagalistrikan
K3 = K2 =
Kesel. & Kesehatan Kerja Keselamatan Ketenagalistrikan

Tenaga Kerja
Masy.Umum sekitar Instalasi
Instalasi
Tenaga Kerja Lingkungan Instalasi

UU 15/1985
ttg.Ketgalistrikan ttg.Ktngalistkan (K2)
( Kesel.Kerja Kesel. Umum )

UU No.1/1970
ttg. Kesel.Kerja PP 3/2005 Psl.21 (K2)

UUK 30 / 2009

6
Kecelakaan Kerja
• Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi pada seseorang karena
hubungan kerja, dan kemungkinan disebabkan oleh bahaya yang ada kaitannya
dengan pekerjaannya.
• Kecelakaan dinas ialah kecelakaan yang terjadi karena hubungan kerja, baik
karena pekerjaan langsung ataupun dalam perjalanan menuju tempat kerja
sampai kembali ke rumah melalui jalan normal.
Hirarki keselamatan ketenagalistrikan

National Fire Protection Association (NFPA) article 70E


Proses terjadinya kecelakaan
Keselamatan Dalam Bekerja
Pekerjaan pada sistem elektrikal

• Hal penting diperhatikan bila memasuki ruang kerja listrik :


• Mendapat ijin yang berwenang dan diawasi oleh petugas.
• Jangan sendirian (dua orang).
• Sehat jasmani dan rohani.
• Pakaian kering dan bersepatu dengan sol berbahan isolasi.
• Gunakan alat pengaman yang diperlukan sesuai spesifikasinya (misal: tegangan ijin, daya hantar, dll).
• Perhatikan rambu-rambu peringatan yang ada
• Berada pada jarak yang aman
Bekerja Pada Bebas Tegangan :

• Perhatikan perlengkapan bebas tegangan.


• Tempat kerja telah dinyatakan aman oleh Pengawas.
• Perlengkapan yang dikerjakan harus dibumikan.
• Pekerjaan boleh dimulai bila semua persyaratan tersebut atas telah dipenuhi.
Bekerja Pada Keadaan Bertegangan

• Memiliki ijin kerja dari yang berwenang sesuai kompetensinya.


• Minimum harus 2 (dua) orang ( 1 pengawas, 1 pekerja).
• Pekerja dalam keadaan sadar, tidak mengantuk, tidak mabuk.
• Pekerja berdiri di tempat yang berisolasi.
• Pekerja menggunakan alat pengaman diri dan peralatan kerja utama yang diwajibkan.
• Semua peralatan harus telah diperiksa setiap kali mau dipakai sesuai petunjuk yang diberikan.
• Cuaca harus baik, tidak mendung, tidak hujan.
• Dilarang menyentuh peralatan listrik bertegangan tanpa alat pengaman.
• Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan di ruang dengan bahaya kebakaran, ruang lembab, ruang sangat panas.
Bekerja di dekat instalasi bertegangan

• Harus tahu jarak minimum aman dari perlengkapan bertegangan


• Perlengkapan yang digunakan bebas dari kebocoran isolasi atau imbas yang membahayakan, selain harus
dibumikan.
• Tidak menggunakan peralatan yang panjang, tali dari logam, tangga yang diperkuat dengan logam.
• Jika jarak tidak aman, harus menggunakan pengaman dari bahan isolasi.
Pekerjaan pada ketinggian

• Dipasang pijakan kaki dan penghalang yang cukup kuat atau semi permanen.
• Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti pada poin di atas, maka harus digunakan perancah atau scaffolding
• Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding, maka harus dikenakan alat pengaman kerja (body harnes / safety belt) yang mampu
mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggian.
• Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang
dalam posisi yang stabil, serta jangan memaksakan meraih alat ataupun bahan yang sulit dijangkau.
• Untuk pekerjaan mengecat di ketinggian gunakan rol dan pasang galah, sesuaikan dengan ketinggian.
• Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus dilaporkan pada pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak aman
untuk dilaksanakan.
Unsafe condition
Dampak dari sengatan listrik
Pertolongan pertama pada korban sengatan listrik
Terima kasih
Keep work safely

Anda mungkin juga menyukai