Anda di halaman 1dari 12

CYBERBULLYING PADA KOLOM KOMENTAR AKUN

INSTAGRAM @fuji_an

Nama Kelompok

Deswita Dwi Rahayu 2270201102


Nasywa Amalia Putri 2270201131
Selamitha Hayari 2270201162

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

i
Daftar isi

Daftar isi.................................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
Pendahuluan..........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
1.3 Tujuan penelitian.........................................................................................................................2
1.4 Batasan penelitian.......................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
2.1 Landasan Teori.............................................................................................................................3
a. Tujuan Komunikasi.....................................................................................................................3
b. Bentuk komunikasi.....................................................................................................................4
c. Fungsi.........................................................................................................................................4
2.1.2 Media baru...............................................................................................................................4
2.1.3 Media Sosial..............................................................................................................................5
2.1.4 Instagram..................................................................................................................................5
2.1.5 Cyberbullying............................................................................................................................5
2.2 Hasil Penelitian............................................................................................................................6
2.2.1 Gambaran Subjek Umum Penelitian.........................................................................................6
2.2.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan.............................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
3.1 kesimpulan...................................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................................8

ii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Media sosial merupakan tempat dimana seseorang dapat membuat web page pribadi dan terhubung
dengan setiap orang yang bergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media
sosial menggunakan internet.1 Media sosial sebagai tempat dimana proses komunikasi baru yang
memberikan dampak yang cukup besar dalam perilaku cyberbullying di kalangan remaja. Perempuan
dan laki-laki di usia remaja memiliki peluang untuk menjadi korban ataupun pelaku dari perilaku
cyberbullying. Sangat penting bagi para orang tua dan orang terdekat para remaja untuk memberikan
arahan dalam penggunaan media sosial yang baik. Para orang tua dan individu dari remaja itu sendiri
diharapkan sadar akan dampak dari penggunaan media sosial yang tidak sewajarnya atau bermasalah.
Karena setiap ketikan, postingan, dan hal lainnya yang dilontarkan di internet atau media sosial akan
meninggalkan ‘bukti digital’ (rekam jejak)2
Melalui media sosial kita bisa berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh sekali pun
(Subarjo & Setianingsih, 2020), dan dengan orang yang tidak dikenal sekalipun. Media sosial identik
dengan menggunggah gambar, video, ataupun tulisan yang dilengkapi fitur like (kecuali WA), komen,
dan share. Fitur-fitur yang dihadirkan dalam media sosial ini membuka peluang bagi kita untuk bebas
berekspresi dengan mengunggahnya, dan netizen (internet citizen) atau warganet diberi peluang untuk
berkomentar. Tak sedikit mereka yang mengunggah foto di instagram dihujani dengan ribuan like dan
beragam komentar positif, namun ada pula komentar negatif berada dalam deretan komentar tersebut 3
Cyberbullying adalah tindakan negatif yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu dengan
cara mengirimkan pesan teks, foto, dan video ke akun media sosial seseorang dengan tujuan untuk
menyindir, menghina, melecehkan, mendiskriminasi bahkan mempersekusi individu. Berdasarkan
hasil data statistik, sebagian besar pelaku cyberbullying didominasi adalah remaja. 4
Definisi dari Cyberbullying yaitu tindakan mengancam melalui media atau perangkat elektronik,
tindakan perundungan di media sosial adalah tindakan yang disengaja oleh pelaku dengan maksud
atau tujuan yang menyebabkan timbulnya kerugian, tindakan yang selalu dilakukan secara konsisten
atau berulangulang, Cyberbullying selalu melibatkan suatu unsur hubungan yang ditandai dengan
adanya ketidakseimbangan kekuatan5 Cyberbullying ini berupa penindasan secara verbal yang
dilakukan berulang-ulang melalui perangkat media sosial dengan tujuan untuk melecehkan korban.
Kejadian perilaku bullying/cyberbullying berbanding lurus dengan adanya perkembangan TIK. 6

1
Nurul Wahyu Septiani, ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分
散構造分析 Title’, 7.2 (2017), 1–14.
2
Laila Fazry and Nurliana Cipta Apsari, ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyberbullying Di Kalangan
Remaja’, Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2.2 (2021), 272
<https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.34679>.
3
Fazry and Apsari.
4
Dody Riswanto and Rahmiwati Marsinun, ‘Perilaku Cyberbullying Remaja Di Media Sosial’, Analitika, 12.2
(2020), 98–111 <https://doi.org/10.31289/analitika.v12i2.3704>.
5
Riswanto and Marsinun.
6
anugrah ragil Ismiray, Sri Rahayu, and Melati Fajrini, ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap Cyberbullying Pada
Remaja: Lierature Reviw’, Wellness and Healthy Magazine, 4.1 (2022), 31–38
<https://doi.org/10.30604/well.185412022>.

1
Tindakan cyberbullying pada media sosial instagram dipengaruhi oleh tiga hal yakni interaktivitas
yakni seberapa besar proses interaksi diantara para pengguna instagram konektivitas yakni berkaitan
dengan kemampuan dan jangkuan akses diantara pengguna instagram. 7 Cyberbullying adalah masalah
besar, dan dapat menimbulkan beragam dampak atau akibat pada remaja. Menurut Priyatna (2010)
remaja yang mengalami cyberbullying dilaporkan merasa marah, sakit, malu atau takut. Emosi-emosi
tersebut dapat membuat korban bereaksi untuk membalas dendam pada pelakunya, menarik diri dari
pergaulan dan aktivitas yang biasa dilakukan sebelumnya dan “berubah” menjadi sama-sama suka
melakukan cyberbullying8

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana fuji menanggapi komentar terkait cara berpakaiaannya ?
2. Bagaimana prilaku cyberbullying dengan media instagram pada akun @fuji_an ?

1.3 Tujuan penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku cyberbullying pada akun fuji_an.

1.4 Batasan penelitian


Penelitian ini memiliki keterbatasan untuk Untuk memudahkan penulis dalam melakukan pembahasan
agar tidak keluar dari permasalahan yang akan diteliti maka penulis membatasi penelitian ini pada
topik Perilaku Cyberbullying pada kolom komentar akun Instagram @fuji_an dan juga penelitian
membahas perbedaan perilaku cyberbullying yang terjadi. namun peneliti tidak fokus pada akibat
yang dihasilkan pada pengalaman menggunakan instagram oleh pelaku terhadap perilaku
cyberbullying. Peneliti hanya melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk yang dilakukan pelaku
kepada korban cyberbullying.

7
Riswanto and Marsinun.
8
Ayu Puput Budi Kumala and Agustin Sukmawati, ‘Dampak Cyberbullying Pada Remaja’, Alauddin Scientific
Journal of Nursing, 1.1 (2020), 55–65 <https://doi.org/10.24252/asjn.v1i1.17648>.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Secara
etimologi (bahasa), kata “komunikasi” berasal dari bahasa Inggris “communication” yaitu
membangun pertahanan bersama. Sedangkan secara epistemologis (istilah), terdapat ratusan uraian
eksplisit (nyata) dan implisit (bersembunyi) untuk menggambarkan definisi komunikasi. Di antara
ratusan definisi tersebut ada baiknya kita simak beberapa diantaranya yaitu: menurut Wilbur Shcram
menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu perwujudan persamaan makna antara komunikator dan
komunikan.9
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan
tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan. Setiap pelaku
komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan,
menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.
Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala
seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan
kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.10

a. Tujuan Komunikasi
1. Mengubah Sikap (To Change The Attitude) Komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perilaku
seseorang. Setelah seseorang mengemukakan informasi apa yang ingin disampaikan (komunikasi)
maka tahap selanjutnya adalah apakah seseorang akan terpengaruh atau tidak 25 terhadap informasi
atau pesan yang disampaikan dan selanjutnya apakah hal tersebut akan merubah sikap orang tersebut
atau tidak. Komunikasi diharapkan dapat merubah sikap seseorang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh komunikannya.

9
Astari Clara Sari and others, ‘Komunikasi Dan Media Sosial’, Jurnal The Messenger, 3.2 (2018), 69
<https://www.researchgate.net/profile/Astari-Clara-Sari/publication/
329998890_KOMUNIKASI_DAN_MEDIA_SOSIAL/links/5c2f3d83299bf12be3ab90d2/KOMUNIKASI-DAN-MEDIA-
SOSIAL.pdf>.
10
Fitriyah Sa’atuzzamani, ‘MK . Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan : Definisi Komunikasi Dan
Organisasi’, 1996.

3
2. Mengubah Opini / Pendapat / Pandangan (To Change The Opinion) Selanjutnya komunikasi
bertujuan untuk mengubah pendapat atau opini seseorang sesuai yang diharapkan oleh komunikannya.
Selaras dengan kata dasar dari communication yaitu common, yang bila kita definisikan dalam bahasa
Indonesia berarti “sama”, maka kita sudah dapat melihat dengan jelas bahwa memang tujuan dari
komunikasi yaitu mencapai suatu kesamaan dalam hal pendapat atau opini.
3. Mengubah Perilaku (To Change The Behavior) Setelah memperoleh suatu informasi, tujuan dari
komunikasi adalah agar seseorang penerima informasi tersebut akan berperilaku sesuai dengan
stimulus yang diberikan atau dengan kata lain berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh si
pemberi informasi.
4. Mengubah Masyarakat (To Change The Society) Dalam poin sebelumnya, perubahan perilaku yang
diharapkan lebih kepada individu atau perorangan, pada poin ini perubahan yang dititik beratkan pada
suatu kelompok manusia yang lebih luas jangkauannya. Sehingga perubahan yang terjadi sifatnya
secara masal. (Effendy, 2002:55)

b. Bentuk komunikasi
1. Komunikasi Intrapribadi (Intapersonal Communication) Komunikasi intrapribadi adalah
komunikasi dengan diri sendiri, baik disadari atau tidak. Contohnya berpikir. Komunikasi ini
merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya,
meskipun dalam disiplin ilmu komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas. Dengan kata
lain, komunikasi intrapribadi ini inheren dalam komunikasi dua-orang, tiga-orang, dan
seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya berkomunikasi
dengan dirisendiri (mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain), hanya saja
caranya sering tidak disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung
pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri11

2. komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), yaitu komunikasi yang berlangsung


secara dialogis antara dua orang atau lebih. Karakteristik komunikasi antar pribadi yaitu:
pertama dimulai dari diri sendiri. Kedua, sifatnya transaksional karena berlangsung serempak.
Ketiga, komunikasi yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan yang
dipertukarkan, tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi. Keempat, adanya kedekatan fisik
antara pihak-pihak yang berkomunikasi. kelima, adanya saling ketergantungan antara pihak-
pihak yang berkomunikasi. Keenam, tidak dapat diubah maupun diulang. Maksudnya jika
salah dalam pengucapan mungkin dapat minta maaf, tetapi itu bukan berarti menghapus apa
yang telah diucapkan

c. Fungsi
Terdapat empat fungsi komunikasi adalah (1) menginformasikan (to inform):Yaitu memberikan
informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang
terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain,
((2) Mendidik (to educate) yaitu : fungsi komunikasi sebagai sarana pendidikan. Melalui
komunikasi, manusia dalam masyarakat dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang
lain sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. (3) Menghibur (to entertain)

11
Nicholas Bloom and John Van Reenen, ‘済無 No Title No Title No Title’, NBER Working Papers, 2013, 89
<http://www.nber.org/papers/w16019>.

4
yaitu: Fungsi komunikasi selain menyampaikan pendidikan, dan mempengaruhi, komunikasi juga
berfungsi untuk memberi hiburan atau menghibur orang lain. (4) Mempengaruhi (to influence)
yaitu: fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha saling
mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku
komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan.12

2.1.2 Media baru


Menurut Marshall McLuhan media baru atau new media adalah perkembangan teknologi komunikasi
yang dalam sejarahnya telah memperluas jangkauan komunikasi manusia. media baru merupakan
perkembangan teknologi komunikasi yang berperan dalam memperluas jangkauan komunikasi
manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa istilah media baru tidak berujuk pada suatu teknologi
yang spesifik. Dari media baru ini juga memberikan efek budaya yang luas, sulit diprediksi, dan
mengubah dinamika hubungan manusia.
Media baru mengubah proses komunikasi manusia bermakna, dengan hadirnya media baru maka
proses komunikasi melalui media bisa berubah dari one-way flow menjadi two-way flow bahkan,
multi-way flow. Dalam makna yang lebih luas, kehadiran media baru pun bisa memediasi
komunikasi-komunikasi antarmanusia dalam berbagai konteks. Misalnya, untuk menyampaikan
pesan, atau untuk berkumunikasi tatap muka dari jarrah jauh. Hadirnya media baru dalam kehidupan
kita, membuat proses komunikasi bisa berlangsung kapan pun, di mana pun, dan melalui teknologi
komunikasi apa pun 13.

2.1.3 Media Sosial


Media sosial adalah sebuah media online, yang didalamnya para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual.14
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.15

2.1.4 Instagram
Instagram menurut Madcoms adalah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai tempat
untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada di belahan dunia untuk dapat
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Instagram merupakan situs pertemanan yang dapat
digunakan oleh manusia untuk bertukar informasi, berbagi foto, video, dan lainnya. Sedangkan
menuut Evi Nuryani Instagram adalah sebuah layanan jejaring sosial di dunia maya yang digunakan
untuk mencari teman baru, teman lama dan lainnya. Para remaja memanfaatkan Instagram untuk

12
Lutfi Basit, ‘Fungsi Komunikasi’, Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan, 9.2 (2018),
26–42 <https://doi.org/10.32505/hikmah.v9i2.1737>.
13
Jandy Luik, ‘Media Baru Sebuah Pengantar’, Ilmu Komunikasi, 2020, 152hlm
<http://repository.petra.ac.id/19444/3/44_Publikasi1_06002_6825>.
14
Nurul Istiani and Athoillah Islamy, ‘Fikih Media Sosial Di Indonesia’, Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah Dan
Perbankan Islam, 5.2 (2020), 202–25 <https://doi.org/10.32923/asy.v5i2.1586>.
15
A Rafiq, ‘327205602’, 2015, 18–29.

5
mempromosikan diri sendiri dengan cara meng-upload foto, meng-update status, dan lain sebagainya.
Selain itu Instagram digunakan untuk bisnis online.16

2.1.5 Cyberbullying
Cyberbullying merupakan perilaku seseorang atau kelompok secara sengaja dan berulang kali
melakukan tindakan yang menyakiti orang lain melalui komputer, telepon seluler, dan alat elektronik
lainnya. Cyberbullying merupakan istilah yang ditambahkan ke dalam kamus OED (Oxford English
Dictionary) pada tahun 2010. Istilah ini merujuk kepada penggunaan teknologi informasi untuk
menggertak orang dengan mengirim atau posting teks yang bersifat mengintimidasi atau mengancam.
Pengertian cyberbullying adalah teknologi internet untuk menyakiti orang lain dengan cara sengaja
dan diulangulang”. Cyberbullying juga diartikan sebagai bentuk intimidasi yang pelaku lakukan untuk
melecehkan korbannya melalui perangkat teknologi. Pelaku ingin melihat seseorang terluka, ada
banyak cara yang mereka untuk menyerang korban dengan pesan kejam dan gambar yang
mengganggu dan disebarkan untuk mempermalukan korban bagi orang lain yang melihatnya. 17

Bentuk Perilaku Cyberbullying Menurut (Willard, 2005), aspek-aspek dari cyberbullying memiliki 7
bagian, yaitu:18
1) Amarah (Flaming) Flaming memiliki arti perlakuan secara frontal yang menggunakan kata-kata
kasar berupa pengiriman pesan, media sosial, bahkan di dalam chat group untuk menghina seseorang.
2) Fitnah atau Pencemaran Nama Baik (Denigration) Denigration merupakan perilaku mengumbar
keburukan atau memfitnah seseorang dengan tujuan untuk merusak citra dan reputasi orang lain yang
dilakukan tidak sesuai dengan fakta dan kebenarannya

2.2 Hasil Penelitian


penelitiannya menyatakan bahwa cyberbullying yang dilakukan pada kolom komentar fujian
merupakan bentuk perilaku pencemaran nama baik. yang dilakukan di media melalui kolom komentar
dipostingan instagram fuji_an secara luas dan dapat diketahui oleh banyak orang dalam waktu yang
singkat. Cyberbullying terjadi karena cara berpakaian yang tidak sopan melainkan seorang influencer
hubungan yang terjadi seringkali menjadi alasan menyerang lawan melalui media sosial, baik dengan
kata-kata yang langsung ditujukkan pada korban, atau berupa sindiran.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, perilaku bullying atau perundungan pada sebagian besar kasus
biasanya diawali dengan salah satu foto yang di posting pada akun @fuji_an . Selanjutnya foto
tersebut dikritik dengan kalimat-kalimat ‘nyinyir’ atau sindiran serta hinaan, selanjutnya foto meme
tersebut diposting di akun media sosial dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik atau feedback
dari para user berupa komentar-komentar ‘nyinyir’ yang melihat foto postingan tersebut. Maksud para
pelaku bullying awalnya ditujukan hanya sebagai media hiburan atau mengandung unsur humor
belaka agar dapat menghibur para user atau pengguna internet, namun hal ini tidak berlaku bagi para
korban tersebut, yang menganggap hal itu adalah suatu tindakan yang mengandung unsur hinaan dan
bersifat bullying.

16
Machsun Rifauddin, ‘Fenomena Cyberbullying Pada Remaja (Studi Analisis Media Sosial Facebook)’, Khizanah
Al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 4.1 (2016), 35–44
<https://doi.org/https://doi.org/10.24252/kah.v4i1a3>.
17
Rifauddin.
18
Piedad Magali Guarango, ‘No Title5–2003 ,2022 ,8.5.2017 ,‫ הארץ‬,’‫הכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים‬.

6
Sebagian besar kasus menunjukkan bahwa pemilik account di media sosial merasa terganggu dengan
adanya komentar-komentar ‘nyinyir’ atau negatif tersebut, yang pada akhirnya membuat beberapa
pemilik account membuat keputusan untuk menutup kolom komentar di akun media sosial mereka.
Para remaja sering tidak memahami bahwa komentar-komentar ‘nyinyir’ atau negatif mereka di akun
media sosial seseorang adalah masuk dalam ranah bullying, yang bisa dijerat ke pengadilan
berdasarkan tindak unsur pidana, tentang pasal pencemaran nama baik, khususnya pasal undang-
undang ITE. Pelaku pencemaran nama baik seseorang di dunia maya atau media sosial dapat
dipidanakan berdasarkan pasal 27 ayat 3 dan pasal 28 ayat 2 tentang undangundang nomor 19 pada
tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 pada tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi elektronik berupa ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau membayar denda
sebesar paling banyak 750 juta rupiah
Tindakan verbal perundungan di media sosial memiliki pengaruh terhadap kondisi psikologi para
korban, seperti merasa tidak nyaman, merendahkan harga diri, curiga terhadap setiap orang yang
menulis komentar, adanya intimidasi dari lingkungan sosial, dan membiasakan verbal perundungan
sebagai sebuah percakapan biasa atau hanya sekedar lelucon.19
Pelaku bullying atau perundungan di media sosial seringkali tidak memikirkan dampak yang
ditimbulkan Dampak yang ditimbulkan dari tindakan perundungan atau bullying kepada para korban,
biasanya berupa rasa emosional seperti tersinggung, marah, kesal, menangis, stress, depresi, perasaan
bersalah, mengurung diri, merasa tidak berharga atau terdiskriminasi, menjauh dari pertemanan atau
lingkungan sosial dan emosi-emosi negatif lainnya.

2.2.1 Gambaran Subjek Umum Penelitian


Subjek dalam penelitian ini ialah pada akun instagram @fuji_an penelitian ini mendeskripsikan
tentang cyberbullying. Menjelaskan perilaku dan cara berpakaian fuji yang menurut netizen kurang
sopan dan tidak mencerminkan sebagai seorang influencer yang baik untuk ditiru dan sebagai anak
dari orang tua yang bergelar haji.

2.2.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

19
Riswanto and Marsinun.

7
Pada kolom komentar tersebut termasuk bentuk cyberbullyig Amarah (Flaming) yang memiliki arti
perlakuan atau ucapan secara frontal yang menggunakan kata-kata kasar berupa pengiriman pesan
pada kolom komentar. Tindakan ini juga termasuk provokasi, penghinaan, mengejek, sehingga
menyinggung orang lain. Flaming dalam penelitian ini dapat dilihat pada salah satu komentar netizen
dalam postingan instagram yang dilakukan oleh rena_liano : “Bebas bgt lo lama lama, kek ga ada
didikan ortu .”

Pada postingan yang sama beberapa komentar tersebut masuk ke dalam Fitnah atau Pencemaran
Nama baik Dalam penelitian ini, unsur atau bentuk Cyberbullying berupa fitnah tidak ada. Tetapi
lebih ke pencemaran nama baik yang dilakukan oleh akun Instagram yang bernama
rezzaardiansyah_real13 : “Kayya Wanitta Mallam”

8
BAB III

PENUTUP
3.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari Cyberbullying di media sosial Instagram, Hasil dari penyajian data
dan analisis data dari kolom komentar postingan foto Instagram yang di unggah oleh akun @fuji_an
pada tanggal 9 Desember 2023, ada beberapa hal yang ditemukan dalam fenomena cyberbullying
yang saat ini sering ditemukan dalam platform media sosial. Banyak pengguna yang membalas
dengan tujuan mendukung komentar negatif tersebut, Media sosial sebagai tempat dimana proses
komunikasi baru yang memberikan dampak yang cukup besar dalam perilaku cyberbullying di
kalangan remaja. Perempuan dan laki-laki di usia remaja memiliki peluang untuk menjadi korban
ataupun pelaku dari perilaku cyberbullying. Karena setiap ketikan, postingan, dan hal lainnya yang
dilontarkan di internet atau media sosial akan meninggalkan ‘bukti digital’ (rekam jejak), Hasil dari
penelitian ini bisa disimpulkan bahwa Media Sosial berpengaruh terhadap penyimpangan perilaku
remaja (Cyberbullying). Bentuk bentuk cyberbullying di kalangan remaja seperti memaki,
menggunakan kata-kata kasar, marak dan bertengkar di media sosial menjadi beberapa contoh yang
dilakukan oleh remaja. Di satu sisi, dengan adanya media sosial remaja menjadi bebas berpendapat
dan hal ini bagus apabila disertai dengan pemahaman tentang fungsi media social, akan tetapi
kebebasan ini juga memiliki kecendungan yang negatif apabila remaja tidak dipandu dan memiliki
pemahaman yang bagus tentang fungsi media sosial.

3.2 Saran
Setelah mengetahui besarnya dampak cyberbullying serta kemudahan terbentuknya cyberbullying
oleh pelakunya, saran yang berikan adalah bagi semua pihak yang menggunakan sosial media harus
terus mengedukasi diri mereka tentang bahaya cyberbullying dan cara mencegahnya, sebelum
berkomentar dan mengunggah foto di sosial media alangkah baiknya memikirkan dampak yang akan
di dapat dari hal tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA
Basit, Lutfi, ‘Fungsi Komunikasi’, Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan,
9.2 (2018), 26–42 <https://doi.org/10.32505/hikmah.v9i2.1737>
Bloom, Nicholas, and John Van Reenen, ‘済無 No Title No Title No Title’, NBER Working Papers,
2013, 89 <http://www.nber.org/papers/w16019>
Fazry, Laila, and Nurliana Cipta Apsari, ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyberbullying Di
Kalangan Remaja’, Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2.2 (2021),
272 <https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.34679>
Guarango, Piedad Magali, ‘No Title,2022 ,8.5.2017 ,‫ הארץ‬,’‫הכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים‬
5–2003
Ismiray, anugrah ragil, Sri Rahayu, and Melati Fajrini, ‘Pengaruh Media Sosial Terhadap
Cyberbullying Pada Remaja: Lierature Reviw’, Wellness and Healthy Magazine, 4.1 (2022), 31–
38 <https://doi.org/10.30604/well.185412022>
Istiani, Nurul, and Athoillah Islamy, ‘Fikih Media Sosial Di Indonesia’, Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu
Syari’Ah Dan Perbankan Islam, 5.2 (2020), 202–25 <https://doi.org/10.32923/asy.v5i2.1586>
Kumala, Ayu Puput Budi, and Agustin Sukmawati, ‘Dampak Cyberbullying Pada Remaja’, Alauddin
Scientific Journal of Nursing, 1.1 (2020), 55–65 <https://doi.org/10.24252/asjn.v1i1.17648>
Luik, Jandy, ‘Media Baru Sebuah Pengantar’, Ilmu Komunikasi, 2020, 152hlm
<http://repository.petra.ac.id/19444/3/44_Publikasi1_06002_6825>
Rafiq, A, ‘327205602’, 2015, 18–29
Rifauddin, Machsun, ‘Fenomena Cyberbullying Pada Remaja (Studi Analisis Media Sosial
Facebook)’, Khizanah Al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 4.1
(2016), 35–44 <https://doi.org/https://doi.org/10.24252/kah.v4i1a3>
Riswanto, Dody, and Rahmiwati Marsinun, ‘Perilaku Cyberbullying Remaja Di Media Sosial’,
Analitika, 12.2 (2020), 98–111 <https://doi.org/10.31289/analitika.v12i2.3704>
Sa’atuzzamani, Fitriyah, ‘MK . Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan : Definisi
Komunikasi Dan Organisasi’, 1996
Sari, Astari Clara, Rini Hartina, Reski Awalia, Hana Irianti, and Nurul Ainun, ‘Komunikasi Dan
Media Sosial’, Jurnal The Messenger, 3.2 (2018), 69
<https://www.researchgate.net/profile/Astari-Clara-Sari/publication/
329998890_KOMUNIKASI_DAN_MEDIA_SOSIAL/links/5c2f3d83299bf12be3ab90d2/
KOMUNIKASI-DAN-MEDIA-SOSIAL.pdf>
Septiani, Nurul Wahyu, ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関
する共分散構造分析 Title’, 7.2 (2017), 1–14

10

Anda mungkin juga menyukai