Anda di halaman 1dari 99

EFEKTIVITAS KOMBINASI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIME TOKEN DENGAN PICTURE


PUZZLE PADA MATERI SISTEM PEREDARAN
DARAH DI SMP N 2 GABUS KABUPATEN PATI

skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh
Alfiatun Nuriah
4401408081

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang


berjudul “Efektivitas Kombinasi Kooperatif Time Token dengan Picture Puzzle
pada materi Sistem Peredaran Darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati” disusun
berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber
informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam
program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, Januari 2013

Alfiatun Nuriah
4401408081

ii
PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :


“Efektivitas Kombinasi Kooperatif Time Token dengan Picture Puzzle pada
materi Sistem Peredaran Darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati”
disusun oleh
nama : Alfiatun Nuriah
NIM 4401408081
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal 21
Januari 2013.

Panitia Ujian
Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.si Andin Irsadi, S.Pd, M.Si


NIP. 196310121988031001 NIP. 197403102000031001
Penguji Utama

Andin Irsadi, S.Pd, M.Si


NIP. 197403102000031001

Anggota Penguji/ Anggota penguji/


pembimbing utama pembimbing pendamping

Dra. Aditya Marianti, M.Si drh. Wulan Crhistijanti, M.Si


NIP. 196712171993032001 NIP. 196809111996032001

iii
ABSTRAK
Nuriah, Alfiatun. 2013. Efektivitas Kombinasi Pembelajaran Kooperatif
Time Token dengan Picture Puzzle pada Materi Sistem Peredaran Darah di
SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.
Dra. Aditya Marianti, M.Si. dan drh. Wulan Christijanti, M.Si.

Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas siswa adalah dengan cara
menerapkan suatu model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dan kreatif.
Penerapan kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan permainan
picture puzzle bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi model
pembelajaran time token dengan picture puzzle pada materi sistem peredaran
darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Gabus,
sebagai sampel adalah siswa kelas VIIIA, VIIIB dan kelas VIIIE yang diambil
dengan teknik random sampling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
one shot case study. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kombinasi
pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle, sedangkan variabel
terikatnya adalah hasil belajar, aktivitas dan motivasi siswa. Variabel kendali
dalam penelitian ini adalah guru, jam pelajaran dan sarana prasarana.
Hasil penelitian menunjukkan keaktifan siswa pada kelas VIIIA mencapai
83%, kelas VIIIB sebanyak 81% sedangkan kelas VIIIE 86%. Ketuntasan klasikal
untuk kelas VIIIA sebesar 78,26%, kelas VIIIB 86,96% dan kelas VIIIE 95,24%
telah melampaui KKM ≥75. Rata-rata motivasi siswa setiap kelas mencapai
100%, serta siswa dan guru memberikan tanggapan positif terhadap kombinasi
pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi
pembelajaran kooperatif tipe time token dengan picture puzzle efektif diterapkan
pada materi sistem peredaran darah.

Kata Kunci :pembelajaran kooperatif time token, picture puzzle, sistem


peredaran darah

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Kombinasi Pembelajaran
Kooperatif Time Token dengan Picture Puzzle pada Materi Sistem Peredaran
Darah di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati”.
Skripsi ini terselesaikan berkat dukungan dari semua pihak yang terkait,
untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan kemudahan administrasi
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Aditya Marianti,M.Si selaku dosen pembimbing I dan drh. Wulan
Christijanti, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan tulus dan sabar
memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, dan saran yang sangat berharga
kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Andin Irsadi, S.Pd, M.Si. selaku dosen penguji yang telah dengan sabar
memberikan arahan dan bimbingan penulis dalam menyusun skripsi.
6. Bapak dan Ibu dosen jurusan Biologi yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis. Seluruh staf administrasi di Unnes termasuk perpustakaan
jurusan Biologi dan perpustakaan pusat Unnes yang telah membantu dan
memperlancar penyusunan skripsi ini.
7. Kepala SMP N 2 Gabus yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian. Ibu Hannatur Rosyidah, guru Biologi SMPN 2 Gabus yang telah
berkenan membantu dan bekerja sama dengan penulis dalam melaksanakan
penelitian. Siswa kelas VIIIA, VIIIB, dan VIIIE yang telah membantu dan
berkenan menjadi sampel dalam penelitian.

v
8. Orang tua tercinta (bapak Suhadi dan ibu Lin Parlina) dan 2 saudaraku
terima kasih atas kasih sayang, semangat, dan doanya yang selalu
mengiringi setiap langkah penulis. Ekky Armanda yang telah memotivasi,
mendukung, dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat terbaikku “Amaronthus” seluruh rombel 4 pendidikan
biologi angkatan 2008 yang telah memberikan semangat penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak dan instansi yang telah membantu penulis selama penelitian
dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan dan pengorbanan yang telah
diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah
SWT. Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, Januari 2013


Penulis

Alfiatun Nuriah
4401408081

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..........................................................ii
PENGESAHAN................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................3
C. Penegasan Istilah...............................................................................3
D. Tujuan Penelitian..............................................................................4
E. Manfaat Penelitian............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS


A. Tinjauan Pustaka...............................................................................5
B. Hipotesis..........................................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................16
B. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................16
C. Variabel Penelitian...........................................................................17
D. Rancangan Penelitian.......................................................................17
E. Prosedur Penelitian..........................................................................18
1. Persiapan penelitian....................................................................18
2. Pelaksanaan penelitian...............................................................21
F. Data dan Cara Pengumpulan Data...................................................22
G. Metode Analisis Data.......................................................................23

vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...............................................................................27
B. Pembahasan.....................................................................................32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan.........................................................................................40
B. Saran................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................41
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................44

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1 Langkah- langkah pembelajaran time token...............................................6
2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba...................................................19
3 Hasil analisis indeks kesukaran butir soal..................................................21
4 Hasil analisis daya pembeda soal................................................................22
5 Soal yang digunakan...................................................................................22
6 Pelaksanaan pembelajaran dengan time token dikombinasikan puzzle.......23
7 Rekapitulasi persentase aktivitas siswa pada proses pembelajaran
kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle.............................28
8 Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan belajar.......................................29
9 Rekapitulasi motivasi siswa secara klasikal...............................................30
10 Persentase kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan
kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle.............................31
11 Rekapitulasi tanggapan siswa tiap aspek pernyataan angket......................32

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus pembelajaran............................................................... 44
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)............................. 46
3. Lembar diskusi siswa (LDS)................................................... 52
4. Kunci coba LDS.............................................................................. 55
5. Contoh LDS............................................................................ 58
6. Analisis uji coba soal evaluasi................................................ 60
7. Perhitungan validitas soal uji coba ........................................ 61
8. Perhitungan reliabilitas soal uji coba...................................... 62
9. Perhitungan tingkat kesukaran soal uji........................... 62
10. Perhitungan daya pembeda soal uji coba................................ 62
11. Soal evaluasi............................................................................ 63
12. Contoh hasil evaluasi siswa.................................................... 67
13. Rekapitulasi hasil belajar siswa.............................................. 68
14. Contoh lembar observasi aktivitas siswa................................ 72
15. Rekapitulasi aktivitas siswa..................................................... 73
16. Contoh angket motivasi siswa................................................. 77
17. Rekapitulasi motivasi siswa.................................................... 78
18. Contoh angket tanggapan siswa.............................................. 82
19. Rekapitulasi angket tanggapan siswa...................................... 83
20. Contoh lembar observasi kinerja guru.................................... 87
21. Rekapitulasi data kinerja guru................................................. 90
22. Hasil wawancara guru............................................................. 91
23. Dokumentasi penelitian........................................................... 94
24. Uji normalitas data awal kelas VIII......................................... 95
25. Uji homogenitas data awal kelas VIII..................................... 96
26. Surat Ijin Penelitian.................................................................. 102
27. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian........................ 103

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari (Pujiatin 2011). Biologi sebagai bagian dari IPA memiliki karakteristik
yang berbeda dari mata pelajaran lain. Objek biologi yang berupa makhluk hidup
seharusnya menjadi daya tarik tersendiri yang dapat menarik minat dan perhatian
siswa untuk memahaminya. Kesalahan klasik yang selalu muncul dalam
memahami mata pelajaran ini adalah biologi dianggap materi yang harus
dihafalkan, sehingga banyak siswa beranggapan biologi adalah mata pelajaran
yang membosankan. Untuk mengubah anggapan siswa dalam pembelajaran
biologi dibutuhkan adanya peran aktif guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Peran aktif siswa dalam pembelajaran akan membangkitkan
motivasi sehingga tercipta suatu pembelajaran yang efektif.
Salah satu cara agar siswa aktif dalam pembelajaran yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dan kreatif.
Model pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan model pembelajaran
yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan
kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan
serta pemikiran anggota lain. Model ini memiliki struktur pengajaran yang
sangat cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk
menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali
(Suyatno 2009). Selain mengembangkan model pembelajaran yang aktif, agar
tercapai tujuan pembelajaran seorang guru juga harus dapat memotivasi siswa.
Suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan lebih memotivasi
siswa, sehingga tercapai pembelajaran yang efektif. Salah satu cara untuk

1
2

menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelas adalah dengan


menyajikan suatu permainan. Puzzle merupakan salah satu permainan yang
sederhana dan menarik serta mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran.
Permainan picture puzzle adalah permainan menyusun potongan- potongan
gambar agar tercipta suatu gambar yang utuh.
Fakta di lapangan membuktikan banyak hasil penelitian diberbagai
sekolah yang menyatakan siswa kesulitan dalam memahami materi sistem
peredaran darah dikarenakan materi tersebut berisi proses dalam tubuh yang
tidak dapat dilihat dengan mudah dan tingkat keaktifan siswa yang kurang
dalam proses pembelajaran (Ardianti 2011; Pujiatmi 2011). Sama halnya dengan
hasil observasi yang dilakukan di SMPN 2 Gabus ternyata banyak siswa yang
tidak berani bertanya karena takut pertanyaan yang akan ditanyakan adalah
pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan dan dianggap sebagai siswa yang bodoh,
dengan alasan itu mereka kesulitan dalam menyampaikan pendapat ketika ada
materi yang belum mereka mengerti yaitu pada materi sistem peredaran darah.
Memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran, guru harus
merancang suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan
motivasi siswa sehingga pemahaman dalam proses pembelajaran siswa akan
meningkat.
Berdasarkan masalah tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang
pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token yang
dikombinasikan dengan picture puzzle pada materi sistem peredaran darah.
Hasil akhir yang diharapkan adalah dengan diterapkannya model pembelajaran
kombinasi tersebut pembelajaran akan lebih efektif. Keaktifan siswa akan
meningkat dengan model pembelajaran kooperatif tipe time token, dan suasana
pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran dengan disajikannya permainan sederhana namun
menarik yaitu picture puzzle.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang muncul
dalam penelitian ini adalah: “Apakah model pembelajaran kooperatif time token
yang dikombinasikan dengan picture puzzle efektif diterapkan pada materi
sistem peredaran darah di SMPN 2 Gabus, Kabupaten Pati?”

C. Penegasan Istilah
1. Efektivitas model pembelajaran time token dikombinasikan picture puzzle
Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan efektivitas adalah dapat
membawa hasil, berhasil guna (usaha, tindakan). Efektivitas yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah didapatkannya hasil belajar yang diinginkan
dengan pemanfaatan model pembelajaran time token yang dikombinasikan
picture puzzle. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh ketuntasan belajar
individual yang mencapai standar KKM sekolah tersebut yaitu ≥ 75 dan
ketuntasan belajar secara klasikal mencapai ≥ 80%. Selain itu ditunjukkan
dengan aktivitas siswa dan motivasi siswa yang meningkat sebesar ≥80%.
2. Materi Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah merupakan materi yang diajarkan pada siswa
SMP/MTs kelas VIII semester gasal. Materi tersebut mempunyai standar
kompetensi memahami berbagai sistem dalam kehidupan dan kompetensi
dasar mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut
akan diterapkan model pembelajaran time token yang dikombinasikan dengan
picture puzzle. Melalui kombinasi model ini maka diharapkan dapat memberi
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik pada materi sistem peredaran
darah. Siswa akan lebih memahami sistem peradaran darah pada manusia
meliputi organ yang berperan dan fungsi dari masing-masing organ serta
gangguan atau kelainan dari organ tersebut.
4

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
Mengetahui efektivitas kombinasi model pembelajaran kooperatif time token
dengan picture puzzle pada pembelajaran sistem peredaran darah di SMPN 2
Gabus, Kabupaten Pati.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk
pengembangan dunia pendidikan khususnya memperkaya macam-macam
model dan pengembangannya yang efektif diterapkan dalam pembelajaran
dalam hal ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe time token yang
dikombinasikan dengan picture puzzle.
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai acuan menerapkan model pembelajaran
kooperatif yang dikombinasikan dengan picture puzzle untuk meningkatkan
keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
b. Bagi guru
Menambah wawasan dan pengalaman yang baru mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan picture
puzzle dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka
1. Metode pembelajaran Time Token
Metode pembelajaran time token merupakan salah satu contoh
pembelajaran kooperatif. Menurut Suyatno (2009), pembelajaran kooperatif
adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama
saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau
inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak
partisipasif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 siswa heterogen
(kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitasi dan meminta
tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Langkah
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siwa.
b. Menyajikan informasi
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja.
e. Evaluasi.
f. Memberikan penghargaan.
Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning.
Hasil yang maksimal akan tercapai jika lima unsur model pembelajaran
gotong royong diterapakan. Unsur- unsur tersebut yaitu,
a. Saling ketergantungan positif.
b. Tanggung jawab perseorangan.
c. Tatap muka.
d. Komunikasi antar anggota.
e. Evaluasi proses kelompok.
Menurut Widodo (2009) metode pembelajaran Time Token merupakan
metode pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat melatih kemampuan
berbicara siswa atau mengajarkan keterampilan sosial siswa. Metode

5
6

pembelajaran ini dapat menghindari siswa yang mendominasi pembicaraan


atau siswa yang diam sama sekali karena setiap siswa sudah diberi
kesempatan masing-masing dengan waktu yang sama. Wiyarsi (2010) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa metode time token dapat meningkatkan
aktivitas, minat serta hasil belajar kognitif siswa, serta menyarankan metode
time token dapat dikombinasikan dengan metode lain untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang lebih luas terutama ketuntasan belajar siswa. Langkah-
langkah pembelajaran time token menurut Suprijono (2010) seperti pada tabel
di bawah ini.
Tabel 1 Langkah- langkah pembelajaran time token
Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa
Mengorganisasikan Guru membagi siswa Siswa berpindah tempat
siswa ke dalam dalam kelompok, dan duduk sesuai dengan
kelompok- menjelaskan tentang kelompok yang telah
kelompok belajar aturan main time ditentukan.
token.
Membagikan kupon Guru membagi kupon Siswa menerima kupon,
bicara bicara dengan waktu setiap siswa mendapatkan
30 detik kepada tiap 2 kupon bicara.
siswa.
Melakukan diskusi Guru membimbing Siswa berdiskusi dengan
siswa untuk kelompoknya.
berdiskusi.
Melakukan Guru membimbing Salah satu kelompok
presentasi hasil siswa untuk presentasi melakukan presentasi,
diskusi kelompok. sementara kelompok lain
memperhatikan, dan mulai
menggunakan kupon
bicara untuk bertanya
ataupun mengemukakan
pendapatnya, tiap
berbicara satu kupon
diserahkan. Siswa yang
telah habis kuponnya
tidak diperbolehkan bicara
lagi. Yang masih
memeegang kupon harus
bicara sampai kuponnya
habis.
Melakukan evaluasi Guru bersama siswa Siswa memperahtikan
menyimpulkan hasil kesimpulan yang
7

diskusi dan kemudian dielaskan oleh guru,


memberikan evaluasi kemudian mengerjakan
kepada siswa. evaluasi yang diberikan
guru.

Sedangkan menurut Ardianti (2011) langkah-langkahnya adalah sebagai


berikut,
a. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperatif learning/ CL).
b. Guru menjelaskan materi secara singkat sesuai kompetensi yang ingin
dicapai.
c. Guru menyiapkan kumpulan soal dimana tiap-tiap soal telah digulung dan
diletakkan pada suatu wadah (toples).
d. Setiap siswa diberi 3 tiket bicara dengan waktu masing-masing satu menit.
e. Siswa ditunjuk secara acak untuk berhitung satu sampai lima. Siswa yang
menyebutkan angka 5 mendapat kesempatan menggunakan tiket bicara.
f. Siswa mengambil salah satu gulungan soal pada wadah dan menjelaskan
jawaban dari soal yang telah dipilihnya sesuai tiket bicara.
g. Bila telah selesai bicara selama satu menit, tiket belajar yang dipegang
siswa diserahkan kepada guru kemudian siswa menunjuk salah satu teman
secara acak untuk menjawab pertanyaan berikutnya.
h. Siswa yang tidak punya tiket bicara tidak boleh bicara lagi.
i. Kegiatan tersebut berlanjut sampai semua soal tersebut habis.
j. Memberi evaluasi dan kesimpulan.

2. Permainan Picture puzzle


Metode adalah cara yang digunakan seseorang untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya 2006). Metode ini
menggunakan permainan dalam proses pembelajarannya. Metode ini tetap
relevan dengan materi pelajaran, tetapi lebih dapat memotivasi dan mengurangi
kejenuhan siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian Wahyuni dan
Maureen (2010), puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
8

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Park dan Park (2010) dalam


analisisnya menyebutkan bahwa permainan puzzle dapat meningkatkan
konsentrasi, minat serta mengembangkan kecerdasan. Jenis permainan yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah picture puzzle. Picture puzzle disini
adalah permainan menyusun kepingan-kepingan gambar sehingga terbentuk
suatu gambar yang utuh. Puzzle merupakan alat peraga sederhana yang mudah
dibuat tetapi sangat mengasyikkan digunakan sebagai media belajar siswa.
Menurut Chumala (2012), manfaat puzzle adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kapasitas anak dalam mengamati dan melakukan
percobaan
b. Membedakan bagian-bagian dari sebuah benda dan meminta anak-anak
untuk menyatukannya kembali
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
d. Mengembangkan koordinasi motorik halus.
Puzzle secara bahasa Indonesia diartikan sebagai tebakan. Tebakan adalah
sebuah masalah atau "enigma" yang diberikan sebagai hiburan, yang biasanya
ditulis, atau dilakukan. Banyak tebakan berakar dari masalah matematika dan
logika serius. Lainnya seperti masalah catur, diambil dari permainan papan.
Lainnya lagi dibuat hanya sebagai pengetesan atau godaan otak. Puzzle
merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreatifitas dan ingatan
siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa
mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab dapat di
ulang-ulang. Tantangan dalam permainan ini akan memberikan efek ketagihan
untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil (Syukron
2011).
Puzzle termasuk salah satu alat permainan edukatif yang dirancang untuk
mengembangkan kemampuan anak belajar sejumlah keterampilan, misal
motorik halus, melatih anak untuk memusatkan perhatian dan melatih konsep
tertentu seperti bentuk, warna, ukuran dan jumlah. Puzzle dibuat dengan bahan
yang mudah dibongkar pasang, mempunyai gerigi yang berpasangan satu sama
9

lain. Gerigi tersebut apabila dipasangkan satu dengan yang lain akan
membentuk suatu gambar yang utuh (Wahyuni dan Maureen 2010).
Syukron (2011) menyatakan bahwa pada umumnya siswa menyukai
permaianan dan mereka dapat memahami dan melatih cara penggunaan kata-
kata, puzzle, crosswords puzzle, anagram dan palindron.
Berikut ini ada beberapa jenis puzzle yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan memahami kosakata:
a. Spelling puzzle, yakni puzzle yang terdiri dari gambar-gambar dan huruf-
huruf acak untuk dijodohkan menjadi kosakata yang benar.
b. Jigsaw puzzle, yakni puzzle yang berupa beberapa pertanyaan untuk
dijawab kemudian dari jawaban itu diambil huruf-huruf pertama untuk
dirangkai menjadi sebuah kata yang merupakan jawaban pertanyaan yang
paling akhir.
c. The thing puzzle, yakni puzzle yang berupa deskripsi kalimat-kalimat yang
berhubungan dengan gambar-gambar benda untuk dijodohkan.
d. The letter(s) readiness puzzle, yakni puzzle yang berupa gambar-gambar
disertai dengan huruf-huruf nama gambar tersebut, tetapi huruf itu belum
lengkap.
e. Crosswords puzzle, yakni puzzle yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab dengan cara memasukan jawaban tersebut ke dalam kotak-
kotak yang tersedia baik secara horisontal maupun vertikal.
Sedangkan menurut Wahyuni 2010 ada satu jenis puzzle yang lain yaitu
picture puzzle . Picture puzzle merupakan kategori puzzle yang menggunakan
suatu gambar sebagai teka- teki untuk dipecahkan. Media picture puzzle adalah
permainan edukatif berupa gabungan beberapa potongan gambar yang dapat
membantu mengembangkan kreativitas berpikir anak. Media ini hanya
mengandalkan unsur- unsur visual semata dan tidak diikuti unsur lain seperti
audio maupun gerak. Media picture puzzle yang baik hendaknya
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas berpikir anak. Picture puzzle
termasuk dalam media visual dua dimensi yang mempunyai kemampuan untuk
10

menyampaikan informasi secara visual tentang segala sesuatu sebagai pindahan


dari wujud sebenarnya.

3. Efektivitas Pembelajaran IPA


a. Pembelajaran IPA yang ideal
Hakikat pembelajaran IPA yaitu sebagai produk, proses, teknologi dan
nilai-nilai, sehingga pembelajaran IPA bukan hanya menekankan pada
pemahaman konsep-konsep IPA tetapi juga membekali peserta didik
keterampilan dalam melakukan pengamatan yang melibatkan semua indera,
penelitian, penggunaan alat dan keterampilan berfikir (berfikir ilmiah) serta
melakukan investigasi, eksplorasi, refleksi dan representasi melalui kegiatan
inkuiri. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada memahami IPA dalam
konteks sosial dan kerjasama dengan siswa lain dalam mempelajari gejala-
gejala alam melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitar dengan
melibatkan berbagai macam indera dan penggunaan alat sebagai landasan
untuk menanamkan sikap ilmiah pada siswa. Dalam pembelajaran guru
bertindak sebagai partner dalam proses pembelajaran yang menuntun,
mengarahkan dan memfasilitasi pengalaman IPA untuk mecapai pemahaman
yang lebih tinggi serta membimbing dalam memecahkan masalah
(Rochintaniawati 2009).
Berdasar uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran
Biologi, hal mendasar yang harus dipahami oleh siswa ialah belajar Biologi
adalah sebuah proses yang nantinya menghasilkan sekumpulan pengetahuan.
Pengetahuan– pengetahuan tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari- hari
dan ilmu Biologi banyak memberikan kontribusi untuk kehidupan sehari- hari.
Pembelajaran biologi di dalamnya sangat melekat nilai-nilai ilmiah akan
berbagai fenomena yang terjadi.
Pengertian belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang menyebabkan
terjadinya perubahan tingkah laku dan berasal dari pengalaman–pengalaman
(Sardiman 2007). Menurut Sudjana (2008) belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan ditunjukan
11

dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan, sikap, tingkah laku, keterampilan,


kecakapan, kemampuan, daya kreasi, daya penerimaan dan aspek yang ada
pada individu.
Menurut Hamalik (2007) belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior throught experiencing). Artinya bahwa belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar antara:
a. Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para
siswa.
c. Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong oleh motivasi dari
dalam/dasar kebutuhan/kesadaran.
d. Belajar merupakan proses percobaan dan pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka
menentukan isi pelajaran.
f. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif
mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain bila
dibandingkan dengan belajar hafalan.
g. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan.
h. Bahan pelajaran yang bermakna/ berarti, lebih mudah dan menarik untuk
dipelajari dari pada bahan yang kurang bermakna.
i. Informasi tentang kelakuan baik pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan
siswa banyak membantu kelancaran dan kegairahan belajar.
Belajar bermakna (meaningful learning) akan terjadi jika siswa terlibat
secara langsung dalam proses belajar mengajar tanpa adanya tekanan/hambatan
untuk mengemukakan pendapatnya dan mempunyai motivasi yang kuat untuk
segala aktivitas dalam proses belajar mengajar (Gulo 2002).
12

b. Aktivitas
Sardiman (2007) menjelaskan bahwa salah satu ciri terjadinya proses
belajar adalah ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Aktivitas siswa dalam
belajar tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim pada
pembelajaran umumnya. Namun hendaknya mencakup aktivitas yang bersifat
fisik (jasmani) dan mental (rohani). Aktivitas siswa dalam belajar digolongkan
menjadi 8 macam yaitu sebagai berikut :
1) Visual activities, aktivitas yang termasuk didalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar, demonstrasi maupun percoban.
2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan intrupsi.
3) Listening activities, sebagai contoh yaitu mendengarkan uraian, percakapan,
diskusi, dan intrupsi.
4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket dan
menyalin.
5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta dan
diagram.
6) Motor activities, termasuk didalamnya adalah melakukan percobaan,
membuat konstruksi, bermain, berkebun, dan beternak.
7) Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan soal, menganalisis,
melihat hubungan dan mengambil keputusan.
8) Emotional activities, misalnya menaruh minat, gembira, semangat, berani,
tenang dan gugup.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar dengan berbagai aktivitas yang
telah diuraikan akan menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan
dan kegiatan belajar mengajar akan berjalan maksimal.

c. Hasil belajar
Menurut Sudjana (2008) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Menurut Anni
(2009) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
13

setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya


perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam
bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya. Horward Kingsley diacu dalam Sudjana (2008)
membagi tiga macam hasil belajar yaitu :
1) Keterampilan dan kebiasaan
2) Pengetahuan dan pengertian
3) Sikap dan cita-cita
Selanjutnya Benyamin S Bloom mengkategorikan hasil belajar dalam
tiga ranah (Anni 2009), yaitu :
1) Ranah kongnitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek yaitu : pengetahuan dan ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan penilaian.
2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap, ranah ini merupakan hasil belajar
yang paling sukar diukur. Terdiri dari lima aspek yaitu : penerimaan,
penanggapan, penilaian, organisasi, dan pembentukan pola hidup.
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak dalam penjabaranya ranah ini sangat sukar karena
seringkali tumpang tindih dengan ranah kongnif dan afektif . Ranah ini
meliputi enam aspek yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, kreativitas.
Hasil belajar siswa pada materi klasifikasi mahluk hidup berupa nilai
yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi, sehingga hasil belajar tersebut
termasuk dalam kategori ranah kongnitif.

d. Konsep sistem peredaran darah


Sistem peredaran darah merupakan materi yang diajarkan pada siswa
SMP/MTs kelas VIII semester gasal. Materi tersebut mempunyai standar
kompetensi memahami berbagai sistem dalam kehidupan dan kompetensi dasar
mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya
14

dengan kesehatan. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut akan


diterapkan model pembelajaran time token yang dikombinasikan dengan
picture puzzle. Melalui kombinasi model ini maka diharapkan dapat memberi
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik pada materi sistem peredaran
darah. Siswa akan lebih memahami sistem peradaran darah pada manusia
meliputi organ yang berperan dan fungsi dari masing-masing organ serta
gangguan atau kelainan dari organ tersebut.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh
darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh
darah. Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu:
bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem
transportasi pada manusia dan hewan adalah sama. Pembuluh darah ada 3
macam yaitu arteri, vena, dan kapiler. Darah berfungsi membantu memasok
bahan-bahan yang diperlukan sel-sel tubuh dan mengalirkan sisa metabolisme
tubuh. Jantung berfungsi untuk memompa darah, sedangkan pembuluh darah
berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Kelainan pada
sistem peredaran darah biasa terjadi pada darah, jantung maupun pembuluh
darah. Darah merupakan salah satu vektor penularan penyakit, contoh penyakit
yang dapat ditularkan melalui darah adalah aids.
15

B. KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS


a. Kerangka berfikir

Pembelajaran IPA yang ideal


Peran aktif siswa dalam pembelajaran Motivasi belajar siswa yang tinggi
Proses pembelajaran yang menyenangkan
Metode yang ditawarkan

Fakta di lapangan

Metode pembelajaran Time siswa kesulitan memahami


Token materi sistem peredaran
Digunakan untuk darah karena prosesnya
meningkatkan keaktifan tidak dapat dilihat sehingga
siswa.
perlu divisualisasikan.
Picture puzzle
tingkat keaktifan siswa
Bertujuan untuk
menciptakan suasana kurang
menyenangkan dalam kelas motivasi siswa rendah
agar motivasi belajar siswa perlu suatu metode
pembelajaran yang dapat
memotivasi siwa agar
terlibat aktif dalam

Penerapan metode time token yang dikombinasikan dengan picture puzzle, agar tercipta
suatu pembelajaran efektif sehingga tujuan pembelajaran tercapai

Terjadi proses pembelajaran yang efektif

Hasil yang diharapkan sesuai dengan KKM

Gambar 1. Kerangka berfikir efektivitas kombinasi model pembelajaran


kooperatif tipetime token dengan picture puzzle pada materi sistem
peredaran darah
16

b. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif time
token yang dikombinasikan dengan picture puzzle efektif diterapkan pada
pembelajaran materi sistem peredaran darah di SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini adalah SMPN2 Gabus Kabupaten Pati. Penelitian
dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Gabus
yang berjumlah 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 3 kelas yang
diambil dari 5 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik random
sampling. Teknik tersebut digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu: 1)
semua kelas sampel diajar oleh guru yang sama, 2) kelas sampel yang
digunakan memiliki tingkat prestasi yang hampir sama dan 3) tidak terdapat
perbedaan dalam pembagian kelas di SMPN 2 Gabus.
Nilai awal siswa kelas VIII digunakan sebagai sampel untuk di uji
normalitas dan homogenitasnya. Nilai awal disini adalah nilai hasil ulangan
pada materi sebelumnya. Pengujian normalitas dan homogenitas dilakukan
dengan rumus sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
kk 22
22 OOE E
iiii
ii 11EEii

Keterangan:
= chi kuadrat
= frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
k = banyaknya kelas interval
Kriteria = Ho diterima jika tabel < data
Distribusi data disebut normal jika atau dengan taraf konfidensi 0,95 derajat
kebebasan k-3, data 0,95 (k-1)

17
18

b. Uji homogenitas

Keterangan : B =

Keterangan:
= varian gabungan dari semua sampel
= harga satuan Bartlet
= jumlah siswa
= varian nilai kelas
hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan dengan taraf
signifikan 5% populasi bersifat homogen apabila < .

C. Variable Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan picture puzzle.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, aktivitas dan
motivasi siswa selama pembelajaran.
3. Variabel Kendali
Variabel kendali dalam penelitian ini adalah guru, jumlah jam pelajaran dan
sarana prasarana.

D. Rancangan Peneitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan
rancangan one shot case study (Arikunto 2006b). Penelitian ini dilaksanakan pada
tiga kelas sampel yang akan dipilih secara acak dari total lima kelas.
Adapun digambarkan sebagai berikut :
19

XO

Keterangan :
X: Kelas perlakuan
O: Hasil sesudah perlakuan

E. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan meliputi tahapan persiapan,
pelaksanaan, dan analisis data.
1. Persiapan penelitian
Kegiatan pada tahap persiapan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan instrumen dan perangkat pembelajaran.
1) Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah : lembar
observasi keaktifan siswa, angket motivasi siwa, lembar observasi kinerja guru,
lembar angket tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran.
2) Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LDS (Lembar Diskusi
Siswa) dan soal uji coba.
b. Penyusunan soal uji coba, dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Pembatasan materi yang akan diteskan
2) Menentukan kisi-kisi soal
3) Menentukan tipe soal
4) Menentukan batas waktu dan jumlah soal yang akan diuji cobakan.
c. Pelaksanakan tes uji coba soal
Uji coba soal dilakukan untuk mengetahui kelayakan soal dalam
pengambilan data. Uji coba soal diberikan kepada siswa yang telah
mendapatkan materi sistem perdaran darah.
d. Analisis tes hasil uji coba
Analisis perangkat tes yang dilakukan adalah:
1). Validitas butir soal
Validitas adalah suatu ukuran kesahihan atau kevalidan instrumen. Sebuah soal
20

dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki
kesejajaran antara hasil tes dengan kriteria. Validitas butir soal ditentukan dengan
rumus rpbis(Arikunto2006a), sebagai berikut:
MpMt
rpbis = p
St q
Keterangan:
rpbis = analisis validitas.
Mp = rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar.
Mt = rata-rata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah.
Kriteria validitas soal: apabila t hitung > t tabel maka butir soal valid
n2
t hitungpbis r
1 r2
Jika thitung ≥ t (1- ) dk (n-2) dengan taraf signifikan 95% maka butir soal adalah
valid.Soal yang digunakan adalah soal yang mempunyai kategori valid.
Tabel 2 Analisis validitas butir soal
Jenis Instrumen Valid Tidak Valid
Soal pilihan ganda 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9,11,13, 14, 4, 5, 10, 12, 16, 21, 23,
1-30 15, 17, 18,19, 20,22,24, 26, 28, 30.
25,27, 29.
*Data selengkapnya pada Lampiran 12

2). Reliabilitas soal


Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik (Arikunto2006 a). Tes
dikatakan reliabel apabila memilki hasil tes yang tetap pada kesempatan yang lain.
Untuk menentukan relibialitas digunakan rumus K-R 21, sebagai berikut:
21

k1 Mk M
r11 =
k1 kVt
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes
M = rata-rata skor total
k = banyaknya butir soal
Vt = varians total
Reliabilitas r11 yang diperoleh dibandingkan dengan harga r tabel product moment,
bila r11> r tabel maka tes bersifat reliabel (Arikunto 2006 a).Soal yang digunakan
yaitu soal yang reliabel.

3). Tingkat kesukaran butir soal


Tingkat kesukaran butir soal dihitung dengan cara membandingkan siswa yang
menjawab benar dengan jumlah seluruh peserta tes. Tingkat kesukaran butir soal
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto 2006a):
B
IK
JS

Keterangan :
IK = indeks kesukaran
JB = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = banyaknya siswa
Kriteria tingkat kesukaran soal yaitu:
0,00– 0,10 = kategori sukar sukar
0,11 – 0,30 = kategori sukar
0,31 – 0,70 = kategori sedang
0,71 – 0,90 = kategori mudah
P – 0,90 = kategori sangat mudah
Hasil analisis perhitungan indeks kesukaran butir soal uji coba disajikan pada
Tabel 3.
22

Tabel 3 Hasil perhitungan indeks kesukaran

Kriteria jumlah Nomor soal


Sukar 6 6, 9, 16, 26, 27, 30

Sedang 21
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 28, 29
Mudah 2 11, 12
Sangat mudah 1 21
*Data selengkapnya pada Lampiran 13

4). Daya pembeda soal


Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah
(Arikunto 2006a). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut
indeks diskriminasi, (D). Rumus untuk menentukan nilai D adalah sebagai
berikut:

BA BB
D JA JB
Keterangan :
D = daya pembeda
BA = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
BB = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok
bawah JA = banyaknya siswa pada kelompok atas
JB = bnyaknya siswa pada kelompok
bawah Kriteria daya pembeda:
Negatif atau 0 =sangat jelek
0,00 – 0,20 = jelek
0,21 – 0,40 = cukup
0,41 – 0,70 = baik
0,71 – 1,00 = sangat baik
Kriteria yang dipakai dalam penelitian ini adalah soal yang
mempunyai D=0,40-1,00, yaitu daya pembeda sedang, baik dan sangat
baik.
Hasil analisis daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4 Analisis daya pembeda soal
23

Kriteria jumlah Nomor soal


Sangat
baik
Baik 13 1, 2, 7, 9, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 24
Cukup 11 3, 4, 6, 8, 15, 23, 25, 26, 27, 28, 29
Jelek 6 5, 10, 12, 16, 21, 30
Sangat
jelek
*Data selengkapnya pada lampiran 14
Soal yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5 Soal yang digunakan
Kriteria Jumlah Nomor soal
Dipakai 20 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,
22, 24, 25, 27, 29
Dibuang 10 4, 5, 10, 12, 16, 21, 23, 26, 28, 30
*Data selengkapnya pada lampiran 14

2. Tahap pelaksanaan penelitian


Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan
dalam RPP. Setiap kelas mendapatkan materi dan jumlah jam pelajaran yang sama
yaitu 3 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit setiap pertemuan. Pada
saat guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dilakukan observasi terhadap
kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada akhir pembelajaran (pertemuan terakhir)
dibagikan angket pada siswa dan guru. Pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif time token yang dikombinasikan
dengan picture puzzle disajikan pada tabel 6 berikut :
24

Tabel 6 Pelaksanaan pembelajaran dengan time token kombinasi picture puzzle


Kegiatan Tingkah Laku Guru Tingkah Laku Siswa
Memulai Menyampaikan informasi Mendengarkan informasi
pembelajaran tentang pokok bahasan yang yang disampaikan oleh
akan dipelajari yaitu sistem guru.
peredaran darah.
Menjelaskan Menjelaskan proses Menyimak penjelasan
proses pembelajaran yang akan yang disampaikan guru.
pembelajaran yang digunakan, kemudian
akan diterapkan menyampaikan materi sistem
peredaran darah.
Mengorganisasikan Membagi siswa menjadi 5 Berpindah tempat duduk
siswa kedalam kelompok, setiap kelompok sesuai dengan
kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa yang kelompoknya.
dipilih secara acak.
Membagikan Membagikan kupon dan Menerima kupon bicara
kupon bicara dan LDSyang dilengkapi picture tiap siswa 2 kupon, dan
LDS puzzle. LDS untuk tiap
kelompok.
Melakukan diskusi Memberikan waktu selama 30 Melakukan diskusi,
menit kepada kelompok untuk menyusun puzzle, dan
berdiskusi. mengisi LDS.
Melakukan Memberikan kesempatan Mempresentasikan hasil
presentasi hasil perwakilan kelompok untuk diskusi, memperhatikan
diskusi presentasi. serta menanggapi hasil
presentasi dari kelompok
lain menggunakan kupon
bicara.
Menutup Membahas hasil diskusi dan Bersama guru membuat
pembelajaran membuat kesimpulan dari kesimpulan dari
pembelajaran, dan evaluasi. pembelajaran yang telah
dialksanakan,
mengerjakan soal.

3. Tahap analisis
Data yang terkumpul meliputi aktivitas siswa, hasil belajar, kinerja guru dan
tanggapan siswa dan guru mengenai pembelajaran kemudian dianalisis.

F. Data dan Cara Pengambilan Data


1. Sumber Data dan Jenis Data
Sumber data yaitu siswa dan guru IPA kelas VIII SMPN 2 Gabus.
Jenis data terdiri dari:
25

a. Hasil belajar siswa pada pembelajaran materi sistem pereradaran darah dengan
model pembelajaran kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan
metode permainan picture puzzle.
b. Aktivitas siswa selama pembelajaran.
c. Motivasi siswa selama proses pembelajaran.
d. Kinerja guru dalam proses pembelajaran.
e. Tanggapan siswa dan guru terhadap proses pembelajaran menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan picture
puzzle.

2. Cara pengambilan data


a. Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai akhir hasil dari rata-rata nilai LDS dan
tes tertulis. Tes yang digunakan adalah tes obyektif yang berupa pilihan ganda
berjumlah 20 butir soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai hasil
tes adalah sebagai berikut :

Nilai Evaluasi Akhir jumlah skor yang diperoleh


= jumlah skor maksimal x 100

b. Data penilaian aktivitas siswa diambil saat proses pembelajaran berlangsung


dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa
c. Data penilaian motivasi siswa diambil setelah proses pembelajaaran
berlangsung dengan menggunakan angket motivasi siswa.
d. Data kinerja guru dalam pembelajaran diambil dengan lembar observasi kinerja
guru.
e. Data tentang tanggapan siswadan guru dalam pembelajaran.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis hasil belajar
a. Nilai LDS
Nilai LDS diperoleh dari hasil diskusi yang dikerjakan oleh, rumus yang
digunakan untuk menghitung nilai LDS adalah:

Nilai LDS jumlah skor yang diperoleh


= jumlah skor maksimal x 100
26

b. Nilai akhir pembelajaran


Nilai akhir pembelajaran dihitung dengan rumus:
NA=1 x nilai LDS + 2 x nilai tes akhir X 100
3
c. Rata-rata kelas
Nilai rata-rata kelas adalah sebagai berikut :

=
Keterangan :
: rata-rata kelas
∑x : jumlah nilai siswa
N : jumlah siswa

d. Ketuntasan klasikal
Presentase siswa yang tuntas belajar (nilai ≥ 75)

K= x 100%
Keterangan :
K : persentase siswa yang tuntas
∑ni : jumlah siswa yang tuntas belajar
N : jumlah siswa

2. Analisis data aktivitas siswa


Pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas siswa bertujuan mengetahui
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan permainan picture
puzzle. Data aktivitas siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat aktivitas jumlah skor yang diperoleh


= jumlah skor maksimal x 100
%

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :


66% - 100% = Aktif
31% - 65 % = Cukup Aktif
0%- 30 % = Kurang Aktif
27

Keaktifan klasikal
K= x 100%
Keterangan :
K : persentase siswa yang aktif
∑ni : jumlah siswa aktif
N : jumlah siswa

3. Analisis motivasi siswa


Pengamatan dan penelitian terhadap motivasi siswa bertujuan mengetahui
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan permainan picture puzzle.
Data motivasi siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat motivasi jumlah skor yang


x 100 %
= diperoleh jumlah skor
maksimal

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :


66% - 100% = Termotivasi
31% - 65 % = Cukup Termotivasi
0%- 30 % = Kurang Termotivasi

Motivasi klasikal

K= x 100%
Keterangan :
K : persentase siswa yang termotivasi
∑ni : jumlah siswa yang termotivasi
N : jumlah siswa

4. Analisis kinerja guru


Pengamatan dan penilaian terhadap kinerja guru bertujuan mengetahui dan
menilai cara mengajar guru. Hal ini dikarenakan guru memegang peranan yang
sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Data kinerja
guru dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat kinerja jumlah skor yang diperoleh


= jumlah skor maksimal x 100
%
28

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :


66% - 100% = Baik
30% - 65 % = Cukup Baik
0% - 30 % = Kurang Baik

5. Analisis hasil tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran


Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe time token yang dikombinasikan dengan permainan picture puzzle
dianalisis menggunakan skala likert untuk mengetahui nilai persetujuan angket.
Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Nilai jumlah skor yang diperoleh


= jumlah skor maksimal x 100 %

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :


66% - 100% = Baik
30% - 65 % = Cukup Baik
0% - 30 % = Kurang Baik

6. Tanggapan guru terhadap proses pembelajaran


Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
tanggapan guru terhadap keefektifan penggunaan media dan model dalam proses
pembelajaran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Aktivitas siswa
Hasil rekapitulasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan
kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle disajikan pada tabel 7.
Tabel 7 Rekapitulasi persentase aktivitas siswa pada proses pembelajaran
kombinasi kooperatif time token dan picture puzzle
Pertemuan Kelas
No
Jenis kegiatan
. VIIIA VIIIB VIIIE
I II III I II III I II III
1. Kemauan menerima 87 90 86 81 86 87 80 80 82
pelajaran
2. Kemauan belajar dengan 91 93 94 90 90 91 86 85 92
kombinasi time token dan
puzzle
3. Kemauan bertanya, 73 59 73 69 70 70 59 65 65
menjawab dan
mengungkapkan
pendapat
4. Kemampuan bekerja 61 63 64 66 67 63 71 74 74
sama dalam kelompok
5. Bertanggung jawab 56 51 54 60 64 57 62 65 67
sebagai anggota tim

Tingkat keaktifan siswa 83 81 86


Rata-rata 83
*Data selengkapnya diajikan pada lampiran 15

Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa kemauan siswa menerima pembelajaran


cukup tinggi dengan persentase rata- rata 83%. Selain itu minat siswa terhadap
pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe time token yang
dikombinasikan permainan picture puzzle juga terlihat baik, seperti yang terlihat
pada tabel pada jenis kegiatan nomor 2. Keaktifan siswa terlihat cukup baik,
terbukti lebih dari 50% siswa bertanya, berpendapat, menjawab dan bekerja sama
dengan kelompoknya.

29
30

Tingkat aktivitas siswa secara klasikal ditentukan berdasarkan jumlah siswa


yang memperoleh kriteria “aktif”, selanjutnya dihitung persentasenya dan
dikonfirmasikan dengan parameter. Berdasarkan analisis data dapat diketahui
bahwa rata-rata tingkat aktivitas siswa secara klasikal dari ketiga kelas selama tiga
kali pertemuan sebesar 83%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat keaktifan
siswa secara klasikal termasuk dalam kategori sangat aktif. Persentase keaktifan
klasikal ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini yaitu ≥ 80% aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
tinggi yaitu dalam kategori aktif.

2. Hasil belajar siswa


Hasil belajar siswa diperoleh dari rata-rata nilai LDS (LDS 1, LDS 2 & LDS
3), dan nilai evaluasi akhir. Analisis hasil belajar siswa menunjukkan bahwa
pembelajaran sistem peredaran darah pada manusia dengan memanfaatkan
kombinasi kooperatif time token dan permainan picture puzzle diperoleh hasil
belajar yang memuaskan. Hal tersebut terlihat dari ketuntasan belajar secara
klasikal yang diperoleh masing-masing kelas yaitu untuk kelas VIIIA ketuntasan
klasikalnya 78,26% dengan nilai rata-rata 77,84. Kelas VIIIB 86,96% dengan nilai
rata-rata 79,40 dan kelas VIIIE 95,24% dengan nilai rata-rata 78,64 (Tabel 8).
Tabel 8 Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan belajar
Variasi Kelas
VIIIA VIIIB VIIIE
Jumlah siswa 23 23 21
Rata-rata hasil belajar 77,84 79,40 78,64
Nilai tertinggi 87,78 85,78 86,67
Nilai terendah 62,22 65,78 76
Siswa tuntas 18 20 20
Siswa tidak tuntas 5 3 1
Ketuntasan klasikal tiap kelas 78,26% 86,96% 95,24%
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 13
Persentase ketuntasan pada masing-masing kelas termasuk dalam kriteria
ketuntasan siswa yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kombinasi
kooperatif time token dan permainan picture puzzle efektif diterapkan pada materi
sistem peredaran darah dan mampu mencapai indikator keberhasilan yang ingin
31

dicapai yaitu hasil belajar peserta didik secara klasikal menunjukkan ≥ 80% dari
jumlah peserta didik mampu mencapai KKM dengan nilai ≥ 75.

3. Motivasi siswa
Berdasarkan angket motivasi siswa terhadap pembelajaran time token yang
dikombinasikan dengan picture puzzle diperoleh data persentase motivasi siswa
masuk dalam kriteria baik. Pada ketiga kelas sampel menunjukkan hasil 100%
siswa termotivasi (Tabel 9).
Tabel 9 Rekapitulasi persentase motivasi siswa secara klasikal
No. Kriteria Kelas
VIIIA VIIIB VIIIE
1. Termotivasi 23 23 21
2. Cukup Termotivasi 0 0 0
3. Kurang Termotivasi 0 0 0
jumlah 23 23 21
Persentase 100% 100% 100%
Rata- rata 100%
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 17
Persentase motivasi siswa secara klasikal termasuk dalam kriteria tinggi,
karena 100% siswa termotivasi.
Artinya dengan adanya pembelajaran menggunakan kombinasi antara model
pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle siswa menjadi lebih
termotivasi untuk belajar materi sistem peredaran darah.

4. Kinerja guru
Rekapitulasi hasil kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan
kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle dapat dilihat pada tabel 10.
32

Tabel 10 Persentase kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan


kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle
No Kelas
Jenis Kegiatan VIIIA VIIIB VIIIE
.
1. Persiapan pembelajaran kooperatif 2 3 3 3 3 3 3 3 3
time token dengan puzzle
2. Membuat RPP 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3. Penentuan alokasi waktu 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4. Membuka pelajaran 2 2 2 3 3 3 3 3 3
5. Menyampaikan materi 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6. Kooperatif tipe time token 2 3 3 3 3 3 3 3 3
7. Permainan puzzle 2 2 2 2 3 3 2 2 2
8. Melaksanakan proses penilaian atau 3 3 3 3 3 3 3 3 3
evaluasi
9. Rekognisi 2 2 3 2 2 2 2 2 2
10 Menutup pelajaran 3 3 3 3 3 3 2 2 2
Rata-rata ketiga pertemuan (%) 88,67 95,67 90
Kriteria Baik
*Data selengkapnya pada Lampiran 21

Dari Tabel 10 tampak bahwa rata-rata kinerja guru dari ketiga kelas
selama proses pembelajaran pada materi sistem peredaran darah menggunakan
kombinasi kooperatif time token dengan permainan picture puzzle termasuk dalam
kriteria baik. Mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pembuatan rencana
pembelajaran sesuai dengan indikator. Persentase paling rendah ada pada aspek
rekognisi, karena guru dalam kondisi ini hanya memberikan penghargaan kepada
kelompok yang paling baik. Namun secara umum guru sudah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

5. Tanggapan siswa
Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif time token yang
dikombinasikan dengan picture puzzle diperoleh dari angket yang diberikan
kepada para siswa kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIE yang merupakan kelas sampel
penelitian. Tanggapan siswa secara individual digolongkan ke dalam tiga kategori
yaitu baik, cukup baik, dan kurang baik. Persentase tanggapan siswa secara
33

klasikal adalah siswa dengan tingkat tanggapan sangat baik dan baik. Berdasarkan
angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran, lebih dari 90% siswa merasa
senang terhadap pembelajaran materi sistem peredaran darah yang baru saja
dipelajarai. Selain itu siswa merasa lebih tertarik mengikuti pembelajaran materi
sistem peredaran darah karena adanya metode kooperatif time token kombinasi
permainan picture puzzle terbukti dengan lebih dari 80% setuju (Tabel 12).
Tabel 12 Rekapitulasi tanggapan siswa tiap aspek pernyataan angket

Kelas
No. Pernyataan Angket
VIIIA VIIIB VIIIE
1. Senang pembelajaran materi sistem
96 96 91
peredaran darah
2. Lebih tertarik mengikuti pembelajaran
karena adanya kombinasi time token dengan 96 83 86
puzzle
3. Pengetahuan bertambah setelah mengikuti
67 75 86
pembelajaran
4. Bekerjasama dengan kelompok saat
88 92 86
mengerjakan LDS
5. Teman dalam kelompok membantu dalam
79 83 77
menerima pembelajaran
6. Lebih mudah menguasai materi 96 92 91
7. Lebih mudah menarik kesimpulan
92 92 91
pembelajaran
8. Benar-benar memahami materi 92 96 91
9. Suasana kelas lebih menyenangkan 92 92 86
10. Lebih aktif selama pembelajaran kali ini 75 83 91
dibandingkan pembelajaran sebelumnya
Rata-rata per kelas 87,3 88,4 87,6
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 19

6. Tanggapan guru
Data tanggapan guru terhadap pembelajaran tentang kombinasi model
pembelajaran kooperatif tipe time token dengan picture puzzle diperoleh dari
wawancara kepada guru IPA kelas VIII, hasilnya secara umum mendapatkan
tanggapan yang baik. Hannatur Rosyidah, S.Pd selaku guru IPA kelas VIII SMPN
2 Gabus memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran. Hal ini dapat
diketahui dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa dalam pembelajarannya,
anak lebih aktif, lebih perhatian dan tertarik terhadap pembelajaran serta hasil
34

belajar menjadi lebih baik. Beliau juga menyebutkan setelah menerapkan


pembelajarannya guru relatif tidak mengalami kesulitan hanya saja siswa
membutuhkan pengawasan dan bimbingan ekstra dalam pembelajaran.
Selain metode mengajar yang berbeda dengan yang biasa dilakukan guru,
LDS yang disediakan juga menarik dan lain dari LKS yang biasa digunakan oleh
siswanya. Adanya permainan picture puzzle yang tercantum dalam LDS membuat
siswa bersemangat untuk melakukan diskusi kelompok, padahal biasanya
membuat diskusi dalam kelas itu merupakan hal yang cukup sulit dan memakan
waktu. Meskipun pengelolaan kelas yang dilakukan secara umum memang tidak
jauh berbeda, namun siswa lebih bisa terkontrol dengan pembelajaran yang baru
saja dilakukan. Guru mengaku tertarik untuk menggunakan metode yang sama
dalam materi yang berbeda selanjutnya.

B. Pembahasan
Pembelajaran kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle
dilakukan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Guru menunjuk
beberapa siswa sebagai ketua kelompok yang bertugas untuk mengatur dan
bertanggung jawab atas anggota kelompoknya. Setiap ketua kelompok diberikan
kupon bicara yang nantinya dibagikan kepada anggota kelompoknya masing-
masing mendapat dua kupon. Kupon bicara digunakan pada saat diskusi baik
dalam kelompok maupun diskusi kelas untuk memberikan pendapat, bertanya
ataupun menjawab pertanyaan. Setiap siswa yang telah menggunakan kupon
bicara dapat mengumpulkan kupon tersebut pada ketua kelompoknya. Lembar
diskusi siswa (LDS) dibagikan kepada setiap kelompok dan dikerjakan dengan
cara diskusi kelompok. Siswa mengerjakan LDS sesuai dengan petunjuk.
Pembelajaran dengan kombinasi model pembelajaran kooperatif time token
dengan picture puzzle efektif terhadap aktivitas siswa. Hal ini dapat dibuktikan
dari data yang diperoleh persentase rata-rata aktivitas siswa secara klasikal dari
ketiga kelas telah melampaui nilai aktivitas siswa yang telah ditetapkan yaitu
≥80%. Aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tinggi yaitu dalam
35

kategori aktif dengan persentase secara klasikal dari ketiga kelas 83% siswa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa secara individual
digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu aktif, cukup aktif, dan kurang aktif.
Persentase keaktifan siswa secara klasikal adalah hanya siswa dengan tingkat
keaktifan aktif. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase aktivitas
siswa secara klasikal untuk kelas VIIIA cenderung meningkat pada pertemuan
ketiga meskipun pada pertemuan kedua sempat mengalami penurunan. Kelas
VIIIB pada pertemuan pertama dan kedua stabil dengan jumlah persentase sama
namun pada pertemuan ketiga mengalami penurunan sebesar 5%. Pada kelas
VIIIE menunjukkan kenaikan yang signifikan pada tiap pertemuan. Rata – rata
aktivitas siswa dari ketiga kelas tersebut pada tiap pertemuan meningkat. Hal ini
disebabkan karena siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran menggunakan
kombinasi kooperatif time token dan picture puzzle. Dibandingkan dengan
pembelajaran sebelumnya, pada pembelajaran ketiga siswa terlihat lebih percaya
diri untuk mengungkapkan pendapatnya. Hal tersebut memberikan efek posistif
pada siswa karena siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Seperti hasil
penelitian Wiyarsi (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan metode time token
dapat meningkatkan aktivitas, minat serta hasil belajar kognitif siswa, dan
disarankan untuk mengkombinasikan dengan metode lain untuk tujuan belajar
yang lebih luas .
Pembelajaran kooperatif time token dalam kelas menuntut siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam mengungkapkan pendapat ataupun pertanyaannya.
Metode time token dapat merangsang siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
(Ardianti, 2010). Meskipun awalnya siswa terkesan malu- malu karena tidak
terbiasa, namun dengan dibagikannya kupon bicara siswa menjadi lebih
bersemangat untuk menggunakan kupon yang dimiliki. Kupon bicara dapat
digunakan baik dalam diskusi kelas ataupun diskusi kelompok. Siswa yang belum
terbiasa mengungkapkan pendapat di depan teman- teman satu kelas, melatih
keaktifannya mulai dari berpendapat di dalam kelompok diskusinya. Setiap
36

kelompok diskusi mempunyai satu ketua kelompok yang bertugas mengumpulkan


kupon bicara, dan meminta kepada guru apabila kupon bicara yang mereka miliki
telah habis.
Lembar diskusi siswa yang menyajikan permainan picture puzzle untuk
diselesaikan juga memberikan kesan tersendiri pada siswa. Meskipun ada
beberapa siswa yang awalnya tidak mengetahui apa itu puzzle, tetapi mereka
bersemangat dan tertarik untuk menyelesaikannya. Siswa yang biasanya hanya
mengandalkan teman satu kelompoknya untuk mengerjakan LDS tidak lagi
membiarkan temannya menyelasikan semua soal sendirian, karena pada umumnya
siswa tertarik untuk menyusun picture puzzle yang disediakan. Perintah menyusun
puzzle yang dicantumkan pada soal nomor satu membuat mereka tertarik untuk
melanjutkan mengerjakan soal berikutnya. Seperti yang diungkapkan Rahmatina
(2007) bahwa permainan merupakan salah satu perlakuan untuk menciptakan
pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan. Ketertarikan dan
aktivitas inilah yang menjadikan motivasi siswa meningkat dan hasil akhirnya
yaitu hasil belajar yang mencapai kriteria yang diinginkan.
Keberhasilan dalam penelitian ini diketahui dengan pemberian test evaluasi
dan LDS. Ketuntasan klasikal kelas VIIIA mencapai 78,26% kelas VIIIB 86,96%
dan kelas VIIIE 95,24% dengan KKM ≥ 75. Persentase ketuntasan klasikal dari
ketiga kelas sampel sebesar 86,56% telah mencapai indikator kinerja yang ingin
dicapai. Tingginya persentase ketuntasan klasikal ini menunjukkan bahwa
kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan picture puzzle yang telah
diterapkan ini dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi sistem
peredaran darah. Ketuntasan belajar secara klasikal diperoleh dari jumlah siswa
yang tuntas dibagi seluruh siswa. Penentuan ketuntasan tiap siswa berdasarkan
nilai akhir yang diukur dari nilai LDS dan evaluasi akhir dengan nilai evaluasi
akhir bobotnya paling tinggi yaitu dua kali. Rata-rata ketuntasan klasikal dari
ketiga kelas mencapai 86,82%.
Pada kelas VIIIA terdapat lima anak yang hasil belajarnya tidak tuntas, di
kelas VIIIB ada tiga anak yang tidak tuntas dan kelas VIIIE ada satu anak yang
tidak tuntas. Hal itu disebabkan karena tiga anak yang tidak tuntas memang tidak
37

hadir pada beberapa pertemuan, sehingga nilai yang mereka dapatkan kurang dari
KKM. Selebihnya yaitu enam anak yang tidak tuntas, mendapatkan nilai ulangan
harian kurang dari KKM yaitu ≥75. Siswa yang tuntas sebagian besar merupakan
siswa dengan kategori aktivitas aktif. Keberhasilan dalam pembelajaran tidak
terlepas dari peran guru, baik sebagai motivator maupun fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya
proses belajar, dengan kata lain guru harus mampu menciptakan kondisi belajar
yang sebaik-baiknya. Guru juga sudah berperan sebagai motivator yaitu
memberikan motivasi kepada siswa agar mereka terpacu untuk menjadi lebih aktif
dan belajar lebih giat lagi. Sebagai fasilitator, guru sudah memberikan fasilitas
atau jalan keluar apabila siswa mengalami kesulitan selama proses pembelajaran
berlangsung. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator ini dapat terpenuhi
dengan pemilihan strategi pembelajaran yang menarik. Seperti hasil penelitian
Charlton (2005) menunjukkan bahwa permainan dapat meningkatkan hasil belajar
ketika dikombinasikan dengan penjelasan materi oleh guru.
Apabila motivasi belajarnya baik maka hasil belajar juga dapat menjadi
lebih baik. Motivasi belajar siswa tersebut dapat menjadi pendorong bagi mereka
untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini didukung oleh Sardiman (2007)
yang mengemukakan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha
dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi. Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya. Keberhasilan proses belajar mengajar sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar yang nantinya berpengaruh terhadap ketuntasan belajar yang
dicapai oleh siswa. Kombinasi model pembelajaran kooperatif time token dengan
picture puzzle dapat berhasil diterapkan dan dapat dikatakan efektif terhadap hasil
belajar siswa karena mampu mencapai indikator kinerja yaitu hasil belajar peserta
didik secara klasikal menunjukkan ≥ 80% dari jumlah peserta didik mampu
mencapai KKM dengan nilai ≥ 75. Hal ini sependapat dengan Ardianti (2010)
yang menyebutkan time token dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
hasil belajar yang optimal
38

Berdasarkan angket motivasi siswa yang dibagikan setelah siswa mengikuti


pembelajaran, terbukti bahwa hampir seluruh siswa merasa termotivasi dengan
adanya pembelajaran menggunakan kombinasi kooperatif time token dengan
picture puzzle pada materi sistem peredaran darah. Terbukti dari hasil persentase
data motivasi siswa dari tiga kelas yaitu kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIE
mendapatkan 100%. Hasil persentase tersebut menandakan bahwa siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa yang
belum pernah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran menggunakan
kombinasi kooperatif time token dengan picture puzzle. Meskipun pada awalnya
ada beberapa siswa yang mengaku belum pernah bermain picture puzzle, dan
belum mengetahui apa itu time token. Namun setelah pembelajaran berlangsung,
guru menjelaskan tentang pembelajaran menggunakan time token dan bagaimana
cara bermain picture puzzle, siswa terlihat sangat tertarik untuk mengikuti
pembelajaran.
Adanya motivasi pada diri siswa akan timbul minat belajar siswa, sehingga
siswa akan berkonsentrasi dan bersikap aktif pada saat pembelajaran, serta
berusaha memperoleh prestasi yang lebih baik dengan cara belajar lebih tekun dan
sungguh-sungguh. Sesuai dengan yang diungkapkan Aritonang (2008) ada
hubungan yang signifikan antara minat dan motivasi belajar yang menunjukkan
minat dan motivasi besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar. Motivasi
belajar yang kuat dalam diri siswa tersebut akan meningkatkan prestasi belajar
siswa. Kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengn picture puzzle ini
terbukti dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Hal ini
sependapat dengan Chumala (2012) yang menyebutkan bahwa dengan
menggunakan Media Puzzle geografi menjadikan pembelajaran IPS-Geografi
lebih menyenangkan sehingga membangkitkan minat belajar siswa. Bangkitnya
minat belajar siswa, akan memacu peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu hasil
penelitian dari Cahyo (2012) menyimpulkan bahwa dengan puzzle siswa lebih
antusias dan termotivasi untuk belajar.
Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan
dengan kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa
39

(Aritonang, 2005). Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari


peran guru baik sebagai motivator maupun fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. Hasil observasi kinerja guru menunjukan hasil yang sangat baik
kinerja guru mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Hal ini membuktikan
bahwa pembelajaran menggunakan kombinasi kooperatif time token dengan
picture puzzle dapat dilaksanakan dengan mudah oleh guru sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan lembar observasi kinerja guru, dapat
dilihat hasil rekapitulasi data kinerja guru dengan persentase rata- rata dari ketiga
kelas yaitu 91,45%, yang artinya masuk dalam kriteria baik.
Dalam proses pembelajaran menggunakan kooperatif time token yang
dikombinasikan dengan permainan picture puzzle terjadi interaksi langsung antara
siswa dengan guru (dua arah), hal tersebut dapat dilihat pada kegiatan diskusi
kelompok dan diskusi kelas yang dilaksanakan. Hal tersebut seperti yang
dikatakan oleh Hamalik (2007) bahwa hasil belajar dapat optimal apabila tercipta
suatu komunikasi dua arah yang selaras antara siswa dengan guru dalam proses
belajar mengajar.
Data mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran diperoleh dengan
pemberian angket tanggapan siswa kepada kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIE yang
merupakan kelas sampel. Angket terdiri atas sepuluh pertanyaan tentang
kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan metode permainnan picture
puzzle pada materi sistem peredaran darah yang berupa jawaban ya dan tidak.
Data hasil analisis angket tanggapan siswa menunjukkan siswa yang merasa
tertarik terhadap pembelajaran kooperatif time token yang dikolaborasikan dengan
permainan picture puzzle ini dari ketiga kelas mencapai lebih dari 90%, kesan
pertama ini sangat penting karena akan mempengaruhi keterlaksanaan
pembelajaran dan hasil belajar siswa. Sebanyak lebih dari 80% jawaban angket
menyebutkan bahwa siswa lebih tertarik dengan pembelajaran materi sistem
peredaran darah dengan kombinasi pembelajaran kooperatif time token dengan
metode permainnan picture puzzle. Rasa suka/senang terhadap pembelajaran
merupakan kesan akhir siswa setelah mengalami sendiri pembelajaran dengan
pembelajaran kooperatif time token dengan metode permainnan picture puzzle
40

pada materi sistem peredaran darah. Siswa yang merasa terbantu dalam
memahami materi sistem peredaran darah sebesar lebih dari 90%. Siswa yang
merasa terbantu dengan desain pembelajaran yang diterapkan dan media yang
digunakan sebagian besar tuntas KKM.
Ketertarikan dan tanggapan positif yang ditunjukkan siswa terhadap desain
pembelajaran yang diterapkan dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan yang
berlangsung dalam pembelajaran. Kegiatan berdiskusi dengan time token
membuat siswa aktif untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya, baik
dalam kelompok maupuan dalam kelas. Setiap siswa mempunyai dua kupon
bicara yang dapat digunakan untuk mengungkapkan pendapat, pertanyaan ataupun
menjawab pertanyaan. Baik itu di dalam kelas maupun dalam kelompok mereka
bisa menggunakan kupon tersebut. Adanya permainan picture puzzle dalam LDS
membuat siswa tertarik untuk menyelesaikan dan mengerjakan LDS dengan baik.
Sebanyak 90% siswa setuju dengan suasana kelas yang lebih menyenangkan
dengan adanya pembelajaran kooperatif time token dikombinasikan dengan
permainan picture puzzle. Berdasarkan hasil analisis tanggapan siswa diketahui
bahwa rata- rata dari ketiga kelas tanggapan siswa mencapai 94%, yang artinya
tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan kombinasi kooperatif time
token dengan permainan picture puzzle dalam kategori baik. Ini berarti siswa
memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap kegiatan pembelajaran
dengan kombinasi kooperatif time token dengan permainan picture puzzle.
Penerapan strategi pembelajaran yang menarik dan sesuai yang dapat memotivasi
siswa untuk belajar akan berpengaruh pada meningkatnya aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran akan
berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar. Seperti hasil penelitian Brahim
(2007) menyebutkan penerapan strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat mndorong aktivitas siswa dan
berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar.
Wawancara dengan Ibu Hannatur selaku guru kelas VIII bertujuan untuk
mengetahui tanggapan guru terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil
wawancara dengan guru tentang pembelajaran menggunakan kombinasi
41

kooperatif time token dengan permainan picture puzzle pada materi sistem
peredaran darah menunjukkan respon yang baik. Secara umum guru memberikan
tanggapan yang positif dan kesan yang baik terhdap pembelajara, seperti yang
ditunjukkan pada tabel hasil wawancara tanggapan guru. Tidak ada kesulitan yang
dialami saat guru mengajar dengan kooperatif time token dikombinasikan
permainan picture puzzle. Hanya saja perlu pengawasan dan bimbingan yang
ekstra pada proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif time token cukup
membantu meningkatkan keaktifan siswa, terutama keaktifan dalam berpendapat
dan bertanya. Permainan picture puzzle sukses membangkitkan motivasi siswa,
sehingga siswa lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
Sesuai dengan yang telah diungkapkan oleh Park dan Park (2010) dalam
analisisnya menyebutkan bahwa permainan puzzle dapat meningkatkan
konsentrasi, minat serta mengembangkan kecerdasan.
Berdasarkan penuturan guru, pembelajaran kooperatif time token yang
dikombinasikan dengan permainan picture puzzle baru pertama dilakukannya.
Pembelajaran menjadi lebih bervariatif siswa lebih antusias dan semangat untuk
belajar sehingga memacu keaktifan siswa. Adanya peran aktif dan keterlibatan
siswa yang tinggi maka pembelajaran menjadi efektif dan efisien sehingga siswa
lebih mudah memahami materi dan hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Namun dalam penerapannya ada beberapa hal yang harus lebih diperhatikan
antara lain berhubungan dengan pengelolaan kelas dan waktu. Pengelolaan kelas
harus lebih terkendali agar siswa mampu menyelesaikan tugasnya dan
menggunakan waktu lebih efektif dan efisien. Salah satu cara untuk
mempermudah pengelolaan kelas adalah dengan guru membagi kelas menjadi
beberapa kelompok kemudian memberikan tugas pada tiap ketua kelompok untuk
bertanggung jawab atas anggota kelompoknya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Kombinasi pembelajaran kooperatif tipe time token dengan picture
puzzle efektif diterapkan pada materi sistem peredaran darah. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan 83% siswa aktif dalam pembelajaran dan hasil
belajar siswa 86,56% telah melampaui KKM ≥75. Rata-rata motivasi siwa
mencapai 100%.

B. Saran
1. Perlu persiapan yang matang dalam pembuatan picture puzzle mulai dari
bahan, pemilihan gambar, pembuatan picture puzzle sampai pemotongan
hingga menjadi puzzle yang siap digunakan.
2. Karena penggunaan metode pembelajaran kooperatif time token dengan
permainan picture puzzle merupakan hal yang baru bagi siswa, hendaknya
guru mampu memberi penjelasan yang cukup kepada siswa tentang aturan
main yang harus dijalankan, sehingga pembelajaran berjalan dengan
lancar.
3. Pengelolaan kelas harus benar- benar dikuasai oleh guru, agar siswa dapat
mengikuti pembelajaran dengan aktif sesuai dengan yang dikehendaki.

42
4

DAFTAR PUSTAKA

Anni CT & Rifa’i A. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang : UNNES Press.

Ardianti, SD.2011. Pengaruh Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time


Token terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Sistem organisasi
Kehidupan di SMP N 1 Sluke Rembang. (Skripsi). Semarang : Universitas
Negeri Semarang

Arikunto S. 2006a. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2006b. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, KT.2008.Minat dan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar


siswa.Jurnal pendidikan penabur No. 10 Tahun 7:11-21

2005. kompensasi kerja, disiplin kerja guru,dan kinerja guru SMP


Kristen BPK penabur jakarta No.4 Tahun.IV:1-16

Brahim, TK.2007.Peningkatan hasil belajar sains siswa kelas IV sekolah dasar


melaui pendekatan pemanfaatan sumber daya alam hayati di lingkungan
sekitar.Jurnal pendidikan penabur No. 9 Tahun 6:37-49

Cahyo, UD. 2012. Penerapan Media Puzzle Picture pada Kemampuan Berbicara
Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Tumpang. (Skripsi). Malang : Universitas
Negeri Malang

Charlton B, R.L.Williams dan T.F.McLaughlin.2005. Educational games: a


technique accelerate the acquisition of reading skills of children with
learning disabilities. The International Journal of Special Education 2005,
Vol 20, No.2:66-72.

Chumala, N. 2012. Penggunaan Media Puzzle Geografi untuk Meningkatkan


Minat dan Hasil Belajar IPS Geografi Siswa Kelas IXD SMP
Muhammadiyah 2. On line at http://mala_ting2.guru-
indonesia.net/artikel_detail-21695.html [diakses 6 November 2012]

Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hamalik O. 2007. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Husein, M. 2010. Implementasi Cooperative Learning melalui Strategi


Crossword Puzzle dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah
Akhlak pada Siswa Kelas VII MTS Yaspuri di Malang.(Skripsi).
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

43
44

Park E.Y dan Park Y.H. 2010. A Hierarchical Interface Design of a Puzzle Game
for Elementary Education. International Journal of u- and e- Service,
Science and Technology Vol. 3, No. 2:43-49

Pujiyatmi, A. 2011. Efektifitas Metode Permainan Didukung dengan Media Slide


Presentation pada Materi Sistem Peredaran Darah di SMPN5 Ungaran.
(Skripsi). Semarang : Universitas Negeri Semarang

Rahmatina. 2007.Penggunaan permainan dalam pembelajaran IPS di sekolah


dasar. Jurnal Sekolah Dasar Vol.16 No.1

Rochintaniawati D, A.R.Wulan, dan S.Sriyati. 2009. Kebutuhan guru sekolah


dasar di cimahi dan kabupaten bandung dalam melangsungkan
pembelajaran IPA. Jurnal Penelitian Vol.10 No.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Sudjana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Aglesindo.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.


Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pusataka.

Syukron, M. 2011. Upaya Penggunaan Media Games Puzzle untuk Meningkatkan


Pemahaman Siswa. On line at http//penggunaan-media-games-
puzzle.html/ [diakses tanggal 25 April 2012]

Wahyuni, N dan Mauren IY. 2010. Pemanfaatan media puzzle metamorfosis


dalam pembelajaran sains untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2
SD Sawunggaling 1/382 Surabaya. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol.10
No.2: 77-87.

Widodo, R. 2009. Metode Pembelajaran Time Token. On Line at


http://wywId.wordpress.com / [diakses tanggal 11 Maret 2012]

Wiyarsi, A. 2010. Implementation of cooperative learning tipe time token to


increase the student activity and ineterest learning on general chemistry.
Jurnal Pendidikan Kimia UNY
45

LAMPIRAN 1
SILABUS
Sekolah :
Mata pelajaran:
Kelas / semster :
Standar kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Materi pokok/ Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber


dasar pembelajaran pembelajaran Teknik Bentuk Contoh waktu belajar
instrume instrumen
n
Mendeskripsik 1. Komponen- Penjelasan Menyebutkan Pilihan Sistem Pertemuan Buku
an sistem komponen materi oleh organ penyusun gandda peredaran darah 1 (2 x 40 belajar
peredaran darah guru sistem peredaran manusia terdiri menit) IPA kelas
darah manusia 2. Alat- alat Diskusi darah manusia atas organ- VIII edisi
dan peredaran dengan tipe organ sebagai Pertemuan 2 BSE
Menjelaskan
hubungannya darah time token berikut... 2 (2 x 40
struktur dan fungsi
dengan 3. Proses yang dibantu A. Jantung – menit)
jantung, pembuluh
kesehatan peredaran dengan media ginjal –
darah, dan darah
darah puzzle hati Pertemuan
dalam sistem
4. Penggolonga Menyampaika B. Jantung – 3(2 x
peredaran darah.
n darah n hasil diskusi paru-paru 40menit)
sistem ABO Menyebutkan C. Jantung –
5. Penyakit contoh penyakit pembuluh
dan yang berhubungan darah –
gangguan dengan sistem Tes darah
sistem peredaran darah tertulis D. Jantung –
peredaran yang biasa ginjal – paru-
darah dijumpai dalam paru
kehidupan sehari-
hari.

Pati,.......................2012
Guru Mapel IPA Biologi
46

(......................................)
47

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah : SMP
Kelas / Semester : VIII / 1
Mapel : IPA
Alokasi waktu : 6 x 40 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia
Kompetensi Dasar
1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan
Indikator
1. Menyebutkan organ penyusun sistem peredaran darah manusia
2. Menjelaskan struktur dan fungsi jantung, pembuluh darah, dan darah dalam sistem
peredaran darah.
3. Menyebutkan contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah
yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari- hari.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. Mengenali organ-organ penyusun sistem peredaran darah beserta fungsinya.
2. Mengenali bagian-bagian jantung.
3. Membedakan sistem perdaran darah besar dan kecil.
4. Mendefinisikan sistem peredaran tertutup.
5. Menyebutkan golongan darah berdasar peredaan aglutinogen dan aglitinin yang
terkandung dalam darah.
6. Menemukan berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah.
B. Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah Manusia
1. Darah
a. Komponen sel- sel darah.
b. Jenis- jenis sel darah.
c. Karakteristik sel darah merah, sel darah putih dan keping darah.
d. Proses pembekuan darah.
2. Jantung dan Pembuluh Darah
48

a. Struktur dan fungsi jantung.


b. Tekanan darah.
c. Jenis- jenis pembuluh darah.
d. Ciri- ciri pembuluh nadi, pembuluh balik dan pembuluh kapiler,
3. Mekanisme Proses \peredaran Darah
a. Proses peredaran darah kecil dan proses peredaran darah besar.
4. Golongan Darah
a. Penggolongan darah sistem ABO.
b. Transfusi darah.
5. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia
a. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia yang
berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.
b. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia yang
berhubungan dengan darah.
C. Metode pembelajaran
1. Pendekatan
- Pendekatan konsep
2. Metode pembelajaran
- Ceramah
- Diskusi dengan tipe time token dibantu dengan permainan puzzle
3. Model pembelajaran
- Cooperative learning
D. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pertemuan ke – 1 (2 x 40 menit) :
Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa
Kegiatan awal - Mengkondisikan suasana kelas. - Duduk tenang dan
(5 menit) - Menyampaikan tujuan memperhatikan
pembelajaran. penjelasan guru
- Memberikan apresepsi awal, - Menjawab apresepsi
“apakah kalian pernah terluka? yang diberikan guru
Bagaimana jika kita terluka?” - Termotivasi
- Memberikan motivasi, “apakah
fungsi darah?”
Kegiatan inti Eksplorasi
(70 menit) - Menyampaikan materi sistem - Memperhatikan
peredaran darah tentang darah penjelasan dari guru
- Mengorganisasikan siswa ke - Membentuk
dalam suatu kelompok diskusi, kelompok, dan
49

masing- masing kelompok terdiri berpindah tempat


dari 4-5 siswa. sesuai dengan
- Menyampaikan aturan main kelompoknya
diskusi tipe time token. - Mendengarkan, dan
- Membagikan kupon bicara menerima kupon
dengan waktu ±30 detik pada bicara masing-
tiap siswa dan LDS pada tiap masing 2 kupon,
kelompok. serta menerima satu
LDS tiap kelompok.
Elaborasi
- Membimbing jalannya diskusi - Menyusun puzzle
- Menunjuk beberapa kelompok yang terdapat pada
untuk mempresentasikan hasil LDS
diskusi secara bergiliran - Mendiskusikan
jawaban dari soal
yang terdapat pada
LDS
- Menyampaikan
pendapat dengan
menggunakan kupon
bicara, tiap
berbicara satu kupon
sampai kuponnya
habis.
Konfirmasi
- Memberikan penguatan materi - Memperhatikan
yang berhubungan dengan penguatan materi
jawaban diskusi siswa yang disampaikan
oleh guru
Kegiatan - Bersama dengan siswa - Ikut membuat
penutup membuat kesimpulan hasil kesimpulan bersama
(5menit) pembelajaran dengan guru
- Menyudahi pembelajaran dan
menyampaikan materi yang
akan dipelajari pertemuan
berikutnya
2. Pertemuan ke – 2 (2 x 40 menit):
Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa
Kegiatan awal - Mengkondisikan suasana kelas. - Duduk tenang dan
(5 menit) - Menyampaikan memperhatikan
tujuan pembelajaran. penjelasan guru
- Memberikan apresepsi - Menjawab apresepsi
awal, “pernahkah kalian yang diberikan guru
berlari? - Termotivasi
Apakah yang terjadi
dengan jantung kita?”
- Memberikan motivasi, “mengapa
darah berada di seluruh tubuh?
Dan bagaimana cara
beredarnya?”
Kegiatan inti Eksplorasi
50

(70 menit) - Menyampaikan materi sistem - Memperhatikan


peredaran darah tentang alat penjelasan dari guru
peredaran darah - Membentuk
- Mengorganisasikan siswa ke kelompok, dan
dalam suatu kelompok diskusi, berpindah tempat
masing- masing kelompok terdiri sesuai dengan
dari 4-5 siswa. kelompoknya
- Menjelaskan peraturan diskusi - Mendengarkan, dan
dengan tipe time token. menerima kupon
- Membagikan kupon bicara bicara masing-
dengan waktu ±30 detik kepada masing 2 kupon,
tiap siswa dan LDS pada tiap serta menerima satu
kelompok. LDS tiap kelompok.

Elaborasi
- Membimbing jalannya diskusi - Menyusun puzzle
- Menunjuk beberapa kelompok yang terdapat pada
untuk mempresentasikan hasil LDS
diskusi secara bergiliran - Mendiskusikan
jawaban dari soal
yang terdapat pada
LDS
- Menyampaikan
pendapat dengan
menggunakan kupon
bicara, tiap
berbicara satu kupon
sampai kuponnya
habis.
Konfirmasi
- Memberikan penguatan materi - Memperhatikan
yang berhubungan dengan penguatan materi
jawaban diskusi siswa yang disampaikan
oleh guru
Kegiatan - Bersama dengan siswa - Ikut membuat
penutup membuat kesimpulan hasil kesimpulan bersama
(5menit) pembelajaran dengan guru
- Menyudahi pembelajaran dan
menyampaikan materi yang
akan dipelajari pertemuan
berikutnya
3. pertemuan ke 3 (2 x 40 menit)
Kegiatan Tingkah laku guru Tingkah laku siswa
Kegiatan awal - Mengkondisikan suasana kelas. - Duduk tenang dan
(5 menit) - Menyampaikan memperhatikan
tujuan pembelajaran. penjelasan guru
- Memberikan apresepsi awal, - Menjawab apresepsi
“apakah kalian pernah yang diberikan guru
mendengar kata anemia? Apa - Termotivasi
anemia itu?”
51

- Memberikan motivasi, “mengapa


darah dapat menimbulkan
berbagai penyakit? Apa saja
penyakit itu”
Kegiatan inti Eksplorasi
(70 menit) - Menyampaikan materi tentang - Memperhatikan
gangguan pada sistem peredaran penjelasan dari guru
darah - Membentuk
- Mengorganisasikan siswa ke kelompok, dan
dalam suatu kelompok diskusi, berpindah tempat
masing- masing kelompok terdiri sesuai dengan
dari 4-5 siswa kelompoknya
- Menjelaskan peraturan diskusi - Mendengarkan, dan
dengan tipe time token. menerima kupon
- Membagikan kupon bicara bicara masing-
dengan waktu ±30 detik masing 2 kupon,
kepada tiap siswa dan LDS serta menerima satu
pada tiap kelompok. LDS tiap kelompok.

Elaborasi
- Membimbing jalannya diskusi - Menyusun puzzle
- Menunjuk satu kelompok untuk yang terdapat pada
mempresentasikan hasil diskusi LDS
secara bergiliran - Mendiskusikan
jawaban dari soal
yang terdapat pada
LDS
- Mengumpulkan LDS
- Menyampaikan
pendapat dengan
menggunakan kupon
bicara, tiap
berbicara satu kupon
sampai kuponnya
habis.
Konfirmasi
- Memberikan soal evaluasi - Mengerjakan
evaluasi dengan
tenang dan percaya
diri
Kegiatan - Mengumpulkan lembar jawab - Mengumpulkan
penutup hasil evaluasi siswa jawaban
(5menit) - Menyebarkan angket tanggapan - Mengisi angket
siswa tanggapan siswa
E. Sumber Belajar
1. Buku belajar IPA kelas VIII edisi 2 BSE
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik penilaian
52

Diskusi
LDS
Tes evaluasi
b. Bentuk
Instrumen LDS
Soal evaluasi
Lembar observasi aktifitas siswa
…………………………….
Mengetahui
Kepala SMP…………….. Guru Mata Pelajaran IPA

…………………………… …………………..………

LAMPIRAN 3

LEMBAR DISKUSI SISWA


KOMPONEN – KOMPONEN DARAH
Standar Kompetensi
3. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia
Kompetensi Dasar
3.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
53

PETUNJUK UMUM
 Susunlah puzzle yang telah disediakan hingga terlihat suatu gambar yang utuh
seperti gambar di atas.
 Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar dan diskusikan dengan kelompokmu.
 Setiap siswa yang menyampaikan pendapatnya dapat mengumpulkan kupon bicara
pada ketua kelompok.
 Setiap anggota kelompok dapat menyusun puzzle secara
bergantian. SOAL
1. Susunlah puzzle pada kolom yang telah disediakan!
2. Gambar apakah yang terbentuk? Berikan keterangan 1, 2, dan 3 yang ada
pada gambar tersebut!
3. Berdasarkan gambar, apa sajakah komposisi darah?sebut dan jelaskan!
4. Jelaskan bagaimana proses pembekuan darah!
5. Sebutkan minimal 5 fungsi darah bagi tubuh kita!

LEMBAR DISKUSI SISWA


ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA
Standar Kompetensi
2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia
Kompetensi Dasar
2.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
54

PETUNJUK UMUM
 Susunlah puzzle yang telah disediakan hingga terlihat suatu gambar yang utuh
seperti gambar di atas.
 Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar dan diskusikan dengan kelompokmu.
 Setiap siswa yang menyampaikan pendapatnya dapat mengumpulkan kupon bicara
pada ketua kelompok.
 Setiap anggota kelompok dapat menyusun puzzle secara bergantian.

SOAL
1. Susunlah puzzle pada kolom yang telah disediakan!
2. Gambar apakah yang terbentuk?
3. Terdiri dari apakah alat peredaran darah pada manusia?
4. Sistem peredaran darah manusia dapat dibagi menjadi dua yaitu peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar. Jelaskan perbedaan antara keduanya!
5. Jelaskan perjalanan darah dalam sistem peredaran darah?

LEMBAR DISKUSI SISWA


GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan sehari-hari Manusia
Kompetensi Dasar
1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

PETUNJUK UMUM
55

 Susunlah puzzle yang telah disediakan hingga terlihat suatu gambar yang utuh.
 Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar dan diskusikan dengan kelompokmu.
 Setiap siswa yang menyampaikan pendapatnya dapat mengumpulkan kupon bicara
pada ketua kelompok.
 Setiap anggota kelompok dapat menyusun puzzle secara
bergantian. SOAL
1. Susunlah puzzle pada kolom yang telah disediakan!
2. Apa penyebab terjadinya penyakit seperti yang ditunjukkan pada gambar?
3. Bagaimana gejala atau ciri- ciri orang yang terkena penyakit seperti pada gambar?
Sebutkan setidaknya 5 ciri!
4. Tuliskan contoh penyakit pada sistem peredaran darah yang berhubungan dengan
darah!
5. Sebut dan jelaskan 2 penyakit yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada
jantung dan pembuluh darah!

KUNCI LDS
ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA

2. Gambar jantung
3. Alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah.
4. Perbedaan sistem peredaran darah kecil dan peredaran darah besar yaitu, pada
peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju
paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri, sedangkan
peredaran darah besar mengalir dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali
lagi ke jantung.
5. Pejalanan darah dalam sistem peredaran darah,
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari seluruh tubuh
masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah
yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke
ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru.
Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke
sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2
segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya
56

oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri,
bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke seluruh tubuh kecuali paru.

KUNCI LDS
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
2. Anemia disebabkan karena keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin. Kadar Hb
normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal 5
juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb kurang dari normal
3. Tubuh yang mengalami anemia akan menunjukkan gejala
seperti : Muka pucat
Lelah/Keletihan
Kurang energi/lemas
Mengantuk
Sakit kepala
Mudah lelah bila berolahraga
Sulit konsentrasi
Mudah lupa
Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan
Nyeri tulang
Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung bertambah
cepat, nafas tersengal dan pingsan.

4. Anemina, thalasemia, leukimia AIDS

Penyakit jantung merupakan penurunan kerja jantung, yang biasa disebabkan


karena kolesterol yang berlebihan. Karena kolesterol akan menyumbat
pembuluh nadi sehingga menghambat aliran darah.
Tekanan darah rendah, terjadi akibat pengembalian darah ke jantung
berkurang akibat kerja jantung menurun. Penyebabnya, antara lain perubahan
posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah tertimbun di
pembuluh balik pada kaki sehingga pengembalian darah ke jantung lambat.
Tekanan Darah Tinggi
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Penyebabnya
berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya
pembuluh nadi. Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan
merokok, dan minuman beralkohol.
Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok
terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban
misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah
anus dinamakan ambeien.
57

Contoh Picture Puzzle

Puzzle Komponen Darah Puzzle Alat Peredaran Darah


(Jantung)
58

Puzzle Anemia

LAMPIRAN 6

ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN, DAN


REABILITAS SOAL
No Soal
No Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-03 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
3 UC-02 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
4 UC-04 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1
5 UC-01 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
6 UC-06 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
7 UC-05 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1
8 UC-09 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
9 UC-14 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
10 UC-11 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1
11 UC-15 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
12 UC-16 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
13 UC-13 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
14 UC-08 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
59

15 UC-17 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
16 UC-18 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
17 UC-21 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1
18 UC-12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
19 UC-19 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
20 UC-10 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
21 UC-20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 11 12 12 14 12 3 7 9 5 7 16
Mp 17,36 16,58 16,83 15,57 15,08 22,00 18,43 18,56 21,60 14,86 15,94
Mt 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14
p 0,52 0,57 0,57 0,67 0,57 0,14 0,33 0,43 0,24 0,33 0,76
q 0,48 0,43 0,43 0,33 0,43 0,86 0,67 0,57 0,76 0,67 0,24
pq 0,2494 0,2449 0,2449 0,2222 0,2449 0,1224 0,2222 0,2449 0,1814 0,2222 0,1814
Validita
s

St 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213
rpbis 0,544 0,454 0,500 0,325 0,175 0,516 0,488 0,615 0,671 0,081 0,517
thitung 3,428 2,693 3,055 1,820 0,939 3,190 2,957 4,128 4,788 0,432 3,194
ttabel 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093
Tidak Tidak Tidak
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Kriteria Valid Valid Valid

BA 8 8 8 8 6 3 6 6 5 3 10
BB 2 3 4 5 5 0 1 2 0 4 5
Daya Pembeda

JA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
JB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
D 0,600 0,50 0,40 0,30 0,10 0,30 0,50 0,40 0,50 -0,10 0,50
Kriteria Baik Baik Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Cukup Baik Jelek Baik

B 11 12 12 14 12 3 7 9 5 7 16
Kesukaran
Tingkat

JS 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
P 0,524 0,57 0,57 0,67 0,57 0,14 0,33 0,43 0,24 0,33 0,76

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah

Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai
No Soal
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
60

1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
16 8 11 13 6 8 7 11 9 20 9
13,88 19,13 17,36 16,77 18,33 20,00 20,71 16,36 19,33 14,45 19,00
14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14
0,76 0,38 0,52 0,62 0,29 0,38 0,33 0,52 0,43 0,95 0,43
0,24 0,62 0,48 0,38 0,71 0,62 0,67 0,48 0,57 0,05 0,57
0,1814 0,2358 0,2494 0,2358 0,2041 0,2358 0,2222 0,2494 0,2449 0,0454 0,2449
6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213
-0,077 0,629 0,544 0,539 0,427 0,740 0,748 0,375 0,724 0,221 0,677
-0,409 4,282 3,428 3,385 2,496 5,814 5,962 2,140 5,546 1,200 4,868
2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093

Tidak Tidak
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid

6 7 8 8 4 7 6 8 8 10 7
9 0 3 4 2 1 1 3 1 9 1
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
-0,30 0,70 0,50 0,40 0,20 0,60 0,50 0,50 0,70 0,10 0,60

Jelek Baik Baik Cukup Jelek Baik Baik Baik Baik Jelek Baik

16 8 11 13 6 8 7 11 9 20 9
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
0,76 0,38 0,52 0,62 0,29 0,38 0,33 0,52 0,43 0,95 0,43
Sangat
Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Mudah

Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai

No Soal
Y Y2
23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 0 0 0 1 0 1 25 625
0 1 1 1 1 1 1 0 25 625
1 0 1 1 1 0 1 0 21 441
1 0 1 1 1 1 0 1 21 441
1 0 1 0 1 0 0 0 20 400
0 1 1 0 0 1 0 0 19 361
1 1 1 1 0 0 1 0 17 289
1 1 1 0 0 1 1 0 17 289
1 1 1 0 0 1 1 0 16 256
1 1 0 0 0 1 1 0 15 225
1 0 0 1 0 1 0 0 14 196
1 0 0 0 0 1 1 1 14 196
1 1 1 0 0 0 1 1 13 169
0 1 1 0 0 1 0 0 13 169
1 0 1 0 0 0 0 1 8 64
1 0 0 0 0 1 0 0 7 49
61

1 0 0 0 0 0 0 0 9 81
0 0 0 0 0 0 0 0 7 49
0 0 0 1 0 0 0 0 5 25
0 0 1 0 0 0 0 0 6 36
0 0 0 0 0 1 0 1 5 25
14 9 12 6 4 12 8 6 297 5011
15,50 17,78 16,33 17,17 21,75 15,92 17,25 14,33
14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14 14,14
0,67 0,43 0,57 0,29 0,19 0,57 0,38 0,29
0,33 0,57 0,43 0,71 0,81 0,43 0,62 0,71
0,2222 0,2449 0,2449 0,2041 0,1542 0,2449 0,2358 0,2041
6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213 6,213
0,309 0,507 0,407 0,308 0,594 0,330 0,392 0,019
1,719 3,110 2,359 1,712 3,907 1,848 2,257 0,103
2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093 2,093
Tidak Tidak Tidak Tidak
Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid

8 7 8 4 4 7 6 2
5 2 4 1 0 4 2 4
10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10
0,30 0,50 0,40 0,30 0,40 0,30 0,40 -0,20
Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek
14 9 12 6 4 12 8 6
21 21 21 21 21 21 21 21 k = 30
0,67 0,43 0,57 0,29 0,19 0,57 0,38 0,29 Vt = 40,529
Sedan
Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar M = 6,907
g
Dibuan
g Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang r11 = 0,899
LAMPIRAN 11
SOAL EVALUASI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)


Kelas/ Semester : VIII/ Gasal
Waktu : 40 menit

1. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas organ- organ sebagai berikut...
E. Jantung – ginjal – hati
F. Jantung – paru-paru
G. Jantung – pembuluh darah – darah
H. Jantung – ginjal – paru-paru
2. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut...
A. Mengatur suhu tubuh
B. Mengangkut sari- sari makanan
C. Sebagai penawar racun
62

D. Membentuk sel baru


3. Peredaran darah dari jantung menuju ke paru- paru dan kembali lagi ke jantung,
disebut peredaran darah...
A. Peredaran darah kecil
B. Peredaran darah besar
C. Peredaran darah tersebar
D. Peredaran darah terbuka
4. Ketika serambi berkontraksi, yang terjadi adalah...
A. Darah dipompa dari serambi ke bilik
B. Darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi
C. Katup penghubung antara serambi dan bilik menutup
D. Darah dari bilik dipompa ke pembuluh nadi
5. Dalam sistem peredaran darah manusia darah manusia dikenal adanya 3
pembuluh darah, yaitu pembuluh nadi, pembuluh balik, dan pembuluh kapiler.
Pernyataan berikut ini yang benar dan berkaitan dengan pembuluh balik adalah...
A. Mengangkut darah dimana kadar O2 tinggi
B. Jalannya meninggalkan jantung
C. Mengangkut darah berkadar CO2 rendah
D. Mengangkut darah berkadar CO2 tinggi
6. Limfosit merupakan sel darah putih yang berfungsi sebagai...
A. Pembentuk antibody
B. Menguraikan antigen
C. Menghancurkan antigen
D. Memakn kuman penyakit
7. Perbedaan antara arteri (pembuluh nadi) dengan vena (pembuluh balik) adalah...
A. Arteri memiliki katp yang melekat pada dindingnya, sedangkan vena tidak
memiliki katup
B. Arteri memiliki dinding yang lebih tipis dari pada vena
C. Dinding arteri tidak elastis sedangkan dinding vena elastis
D. Arteri tidak memiliki katup disepanjang pembuluh, sedangkan vena mempunyai
katup disepanjang pembuluh

8. Perhatikan gambar disamping!


Bagian yang berisi darah dari paru- paru,
ada dibagian bernomor....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
9. Darah dari dalam tubuh akan dikumpulkan oleh kapiler dan akhirnya bersatu
di pembuluh balik (vena). Dari vena besar darah akan masuk kedalam....
63

A. Bilik kanan
B. Bilik kiri
C. Serambi kanan
D. Serambi kiri
10. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah...
A. A
B. B
C. AB
D. O

Pelajari diagram berikut ini, untuk menjawab soal no. 15, 16,
17! A A O O B B

AB

AB
11. Berdasarkan bagan diatas, golongan darah A dapat diberikan kepada...
A. A dan B
B. B dan AB
C. A dan AB
D. B dan O
12. Digunakan serum aglutinin a dan b, jika ternyata kedua serum tersebut
menggumpalkan darah tersebut, berarti golongan darah orang tersebut adalah...
A. O
B. A
C. B
D. AB
13. Pembuluh limfa memiliki fungsi untuk mengangkut...
A. Glukosa dari usus
B. Protein dari usus
C. Lemak dari usus halus
D. Karbon dioksida ke paru-paru
14. Sel darah putih memiliki sifat dapat memburu kuman penyakit itu sebabnya sel
darah putih dapat bergerak keluar pembuluh darah. Sifat ini dinamakan...
A. Diapedesis
B. Limfosit
C. Fagosit
D. Trombosit
15. Dalam tubuh manusia mempunyai beberapa tempat kelenjar limfa. Berikut yang
bukan tempat terdapat kelenjar limfa adalah...
A. Leher
B. Pergelangan tangan
64

C. Lipatan paha
D. Ketiak
16. Darah yang mengandung CO2 paling banyak terdapat pada...
A. Pembuluh nadi paru- paru
B. Pembuluh balik paru-paru
C. Serambi kiri
D. Bilik kiri
17. Daerah peredaran limfe kanan meliputi...
A. Dada kanan, leher kanan, tubuh bagian bawah
B. Kepala, dada kanan, lengan kanan
C. Kepala, lengan kanan, kaki kanan
D. Leher kanan, dada kanan, tubuh bagian bawah
18. Andi terjatuh dari sepeda, lututnya terluka dan darahnya pun keluar. Namun ia tak
khawatir karena lama kelamaan darahnya pasti akan...
A. Berhenti keluar karena lukanya akan tertutup oleh benang- benang fibrin
B. Berhenti keluar karena luka kering terkena sinar matahari
C. Terus mengalir karena keping darah pecah dan mengeluarkan trombokinase
D. Terus mengalir karena lukanya akan tertutup benang- benang fibrin
19. Seorang kakek bertekanan darah 80/60 mm/Hg sehingga menimbulkan gejala
pusing, lemas, dan pingsan. Penyakit yang diderita oleh kakek tersebut adalah...
A. Pingsan
B. Anemia
C. Hipertensi
D. Hipotensi
20. Bahaya yang terjadi jika resipien menerima transfusi darah dari donor yang golongan
darahnya tidak sama adalah ....
A. Aliran darah tidak akan berhenti jika ada luka
B. Tubuh resipien akan melemah
C. Mengakibatkan anemia
D. Terjadi penggumpalan darah
65

LAMPIRAN 13
NILAI AHIR KELAS VIIIA
N Kode LDS LD LD Rata- rata
o Siswa 1 S2 S3 LDS UH 2 x UH NA Ketuntasan
1 A-01 80 85 80 81,67 85 170 83,89 TUNTAS
2 A-02 85 90 80 85,00 75 150 78,33 TUNTAS
3 A-03 80 85 85 83,33 65 130 71,11 TIDAK TUNTAS
4 A-04 80 85 80 81,67 75 150 77,22 TUNTAS
5 A-05 90 95 95 93,33 85 170 87,78 TUNTAS
6 A-06 0 0 80 26,67 80 160 62,22 TIDAK TUNTAS
7 A-07 90 95 80 88,33 75 150 79,44 TUNTAS
8 A-08 90 92 95 92,33 0 0 30,78 TIDAK TUNTAS
9 A-09 90 95 90 91,67 75 150 80,56 TUNTAS
10 A-10 - - - - - - - -
11 A-11 80 85 85 83,33 75 150 77,78 TUNTAS
12 A-12 95 88 85 89,33 75 150 79,78 TUNTAS
13 A-13 85 90 85 86,67 80 160 82,22 TUNTAS
14 A-14 95 88 80 87,67 85 170 85,89 TUNTAS
15 A-15 90 92 95 92,33 65 130 74,11 TIDAK TUNTAS
66

16 A-16 90 92 90 90,67 80 160 83,56 TUNTAS


17 A-17 85 90 95 90,00 75 150 80,00 TUNTAS
18 A-18 85 90 90 88,33 85 170 86,11 TUNTAS
19 A-19 90 95 80 88,33 80 160 82,78 TUNTAS
20 A-20 90 92 80 87,33 75 150 79,11 TUNTAS
21 A-21 95 88 95 92,67 80 160 84,22 TUNTAS
22 A-22 90 95 85 90,00 85 170 86,67 TUNTAS
23 A-23 95 88 95 92,67 65 130 74,22 TIDAK TUNTAS
24 A-24 95 88 80 87,67 80 160 82,56 TUNTAS
JUMLAH 1790,33
RATA-
RATA
KELAS 77,84
ketuntasa
n klasikal 78%
Jumlah
siswa yang
tuntas 18

NILAI AHIR KELAS VIIIB


N Kode LDS LDS LDS Rata- rata
o Siswa 1 2 3 LDS UH 2 x UH NA Ketuntasan
1 B-01 85 70 80 78,33 85 170 82,78 TUNTAS
2 B-02 85 70 80 78,33 75 150 76,11 TUNTAS
3 B-03 88 85 90 87,67 70 140 75,89 TUNTAS
4 B-04 88 85 90 87,67 75 150 79,22 TUNTAS
5 B-05 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS
6 B-06 95 87 80 87,33 75 150 79,11 TUNTAS
7 B-07 85 70 80 78,33 75 150 76,11 TUNTAS
8 B-08 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS
9 B-09 85 95 95 91,67 75 150 80,56 TUNTAS
10 B-10 88 85 90 87,67 70 140 75,89 TUNTAS
11 B-11 85 95 95 91,67 65 130 73,89 TIDAK TUNTAS
12 B-12 90 92 80 87,33 70 140 75,78 TUNTAS
13 B-13 85 70 80 78,33 75 150 76,11 TUNTAS
14 B-14 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS
15 B-15 95 87 80 87,33 65 130 72,44 TIDAK TUNTAS
67

16 B-16 85 95 95 91,67 80 160 83,89 TUNTAS


17 B-17 85 95 95 91,67 75 150 80,56 TUNTAS
18 B-18 90 85 85 86,67 85 170 85,56 TUNTAS
19 B-19 88 85 90 87,67 80 160 82,56 TUNTAS
20 B-20 - - - - - - - -
21 B-21 95 87 80 87,33 80 160 82,44 TUNTAS
22 B-22 90 92 80 87,33 85 170 85,78 TUNTAS
23 B-23 90 92 80 87,33 55 110 65,78 TIDAK TUNTAS
24 B-24 95 87 80 87,33 75 150 79,11 TUNTAS
JUMLAH 1826,22
RATA-
RATA
KELAS 79,40
ketuntasa
n klasikal 87%
Jumlah
siswa yang
tuntas 20

NILAI AHIR KELAS VIIIE


Rata-
Kode LDS LDS LDS rata
No Siswa 1 2 3 LDS UH 2 x UH NA Ketuntasan
1 E-01 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS
2 E-02 0 0 88 0 75 150 0,00 TIDAK TUNTAS
3 E-03 90 85 87 88 70 140 76,00 TUNTAS
4 E-04 89 85 95 89,5 80 160 83,17 TUNTAS
5 E-05 89 85 95 89,5 85 170 86,50 TUNTAS
6 E-06 90 85 87 88 75 150 79,33 TUNTAS
7 E-07 - - - - - - - -
8 E-08 90 90 88 89,5 85 170 86,50 TUNTAS
9 E-09 90 90 88 89,5 75 150 79,83 TUNTAS
10 E-10 90 85 87 88 70 140 76,00 TUNTAS
11 E-11 89 85 95 89,5 70 140 76,50 TUNTAS
12 E-12 90 90 88 89,5 75 150 79,83 TUNTAS
13 E-13 89 85 95 89,5 75 150 79,83 TUNTAS
14 E-14 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS
15 E-15 90 85 87 88 80 160 82,67 TUNTAS
68

16 E-16 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS


17 E-17 90 85 87 88 75 150 79,33 TUNTAS
18 E-18 90 90 0 90 85 170 86,67 TUNTAS
19 E-19 97 80 85 89,75 80 160 83,25 TUNTAS
20 E-20 90 90 88 89,5 85 170 86,50 TUNTAS
21 E-21 89 85 95 89,5 80 160 83,17 TUNTAS
22 E-22 97 80 85 89,75 85 170 86,58 TUNTAS
1651,4
JUMLAH 2
RATA- RATA KELAS 78,64
ketuntasan klasikal 95%
Jumlah siswa yang tuntas 20

KETUNTASAN KLASIKAL
K= X 100%
K= presentase siswa yang tuntas
∑ni= jumlah siswa yang tuntas belajar
N : jumlah siswa
K= x 100% = 86,56%

Variasi Kelas
VIIIA VIIIB VIIIE
Jumlah siswa 23 23 21
Rata-rata hasil 77,84 79,40 78,64
belajar
Nilai tertinggi 87,78 85,78 86,67
Nilai terendah 62,22 65,78 76
69

Siswa tuntas 18 20 20
Siswa tidak 5 3 1
tuntas
Ketuntasan 78,26% 86,96% 95,24%
klasikal tiap
kelas
rata-rata
ketuntasan
klasikal kelas 86,82%
70

HASIL AKTIVITAS SISWA KELAS VIIIA


Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Nomor Item Jenis N Nomor Item Jenis N Nomor Item Jenis N
No. Nama Jml Jml Jml
Aktivitas (%) Kategori Aktivitas (%) Kategori Aktivitas (%) Kategori
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 A-01 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
2 A-02 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 1 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
3 A-03 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
4 A-04 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
5 A-05 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 3 3 2 14 93% Aktif 3 3 3 3 2 14 93% Aktif
6 A-06 2 2 2 2 1 9 60% Cukup Aktif 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 2 1 9 60% Cukup Aktif
7 A-07 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 1 12 80% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
8 A-08 3 3 3 2 3 14 93% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif
9 A-09 3 3 3 1 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 3 1 1 11 73% Aktif
10 A-10
11 A-11 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
12 A-12 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
13 A-13 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif
14 A-14 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif
15 A-15 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
16 A-16 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
17 A-17 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 1 2 1 10 67% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
18 A-18 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif
19 A-19 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
20 A-20 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
21 A-21 2 2 3 1 1 9 60% Cukup Aktif 2 2 1 1 1 7 47% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
22 A-22 2 2 2 2 1 9 60% Cukup Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 2 3 2 2 1 10 67% Aktif
23 A-23 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 1 2 2 11 73% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif
24 A-24 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
Skor Total 61 64 51 43 39 63 65 41 44 36 60 66 51 45 38
Persentase 87 91 73 61 56 90 93 59 63 51 86 94 73 64 54
71

HASIL AKTIVITAS SISWA KELAS VIIIB


Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Nomor Item Jenis N Nomor Item Jenis N Nomor Item Jenis N
No. Nama Jml Jml Jml
Aktivitas (%) Kategori Aktivitas (%) Kategori Aktivitas (%) Kategori
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 B-01 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 1 10 67% Aktif
2 B-02 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
3 B-03 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif
4 B-04 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
5 B-05 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
6 B-06 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
7 B-07 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif
8 B-08 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
9 B-09 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif
10 B-10 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
11 B-11 3 3 3 3 2 14 93% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif 3 3 3 3 2 14 93% Aktif
12 B-12 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
13 B-13 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif
14 B-14 2 3 1 2 2 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif
15 B-15 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif
16 B-16 3 3 3 2 1 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
17 B-17 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
18 B-18 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 3 1 1 1 8 53% Cukup Aktif
19 B-19 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 2 2 2 1 1 8 53% Cukup Aktif 3 2 2 1 2 10 67% Aktif
20 B-20
21 B-21 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
22 B-22 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
23 B-23 2 3 3 2 2 12 80% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif 2 3 3 2 2 12 80% Aktif
24 B-24 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
Skor Total 57 63 48 46 42 60 63 49 47 45 61 64 49 44 40
Persentase 81 90 69 66 60 86 90 70 67 64 87 91 70 63 57
72

HASIL AKTIVITAS SISWA KELAS VIIIE


Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Nomor Item Jenis Nomor Item Jenis N Nomor Item Jenis N
No. Nama Jml Jml Jml
Aktivitas N (%) Kategori Aktivitas (%) Kategori Aktivitas (%) Kategori
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 E-01 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
2 E-02 3 2 1 2 2 10 67% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
3 E-03 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
4 E-04 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
5 E-05 3 2 2 2 1 10 67% Aktif 2 3 2 2 1 10 67% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
6 E-06 2 3 3 3 1 12 80% Aktif 2 3 3 3 1 12 80% Aktif 2 3 3 3 1 12 80% Aktif
7 E-07
8 E-08 3 3 3 3 2 14 93% Aktif 3 2 2 3 2 12 80% Aktif 2 3 2 3 2 12 80% Aktif
9 E-09 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif
10 E-10 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif 3 3 3 2 2 13 87% Aktif
11 E-11 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
12 E-12 2 2 2 3 3 12 80% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 2 3 2 3 3 13 87% Aktif
13 E-13 2 3 3 3 3 14 93% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif 3 3 3 3 3 15 100% Aktif
14 E-14 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 2 2 2 2 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
15 E-15 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 2 2 2 2 11 73% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
16 E-16 2 3 1 3 2 11 73% Aktif 2 2 1 3 2 10 67% Aktif 3 3 1 3 2 12 80% Aktif
17 E-17 2 2 1 2 1 8 53% Cukup Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif 2 3 2 2 2 11 73% Aktif
18 E-18 2 3 1 2 2 10 67% Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif 2 2 1 2 2 9 60% Cukup Aktif
19 E-19 2 2 1 1 2 8 53% Cukup Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif
20 E-20 3 3 1 2 1 10 67% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 3 2 2 2 12 80% Aktif
21 E-21 3 3 2 2 2 12 80% Aktif 3 2 2 2 1 10 67% Aktif 3 3 2 2 1 11 73% Aktif
22 E-22 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif 3 3 2 3 3 14 93% Aktif
Skor Total 53 57 39 47 41 53 56 43 49 43 54 61 43 49 44
Persentase 80 86 59 71 62 80 85 65 74 65 82 92 65 74 67
73

REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA PADA PERTEMUAN I, II & III


Persentase Nomor Item Jenis
Aktivitas
Pertemuan Kelas 1 2 3 4 5
VIII A 87 91 73 61 56
VIII B 81 90 69 66 60
I VIII E 80 86 59 71 62
VIII A 90 93 59 63 51
VIII B 86 90 70 67 64
II VIII E 80 85 65 74 65
VIII A 86 94 73 64 54
VIII B 87 91 70 63 57
III VIII E 82 92 65 74 67
Rata-rata 84,3 90,2 67,0 67,0 59,6
Lampiran 17 74

ANALISIS ANGKET MOTIVASI SISWA


Kelas VIIIA
Nomor Pertanyaan Angket
NO. KODE Jumlah % KRITERIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 A-01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
2 A-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
3 A-03 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
4 A-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
5 A-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
6 A-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
7 A-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
8 A-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
9 A-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
10 A-10
11 A-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
12 A-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15 75 Termotivasi
13 A-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90 Termotivasi
14 A-14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
15 A-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
16 A-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
17 A-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
18 A-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
19 A-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
20 A-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
21 A-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi
22 A-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 85 Termotivasi
23 A-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi
24 A-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi
Jumlah 23 23 23 22 23 21 21 22 22 23 15 21 18 23 22 20 22 18 23 23
Persentase 96 96 96 92 96 88 88 92 92 96 63 88 75 96 92 83 92 75 96 96
Jumlah Kriteria Termotivasi 23
Jumlah Kriteria Cukup Termotivasi 0
Jumlah Kriteria Kurang Termotivasi 0
75

Jumlah 23
Persentase 100
ANALISIS ANGKET MOTIVASI SISWA
Kelas VIIIB
Nomor Pertanyaan Angket
NO. KODE Jumlah % KRITERIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 B-01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
2 B-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
3 B-03 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
4 B-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
5 B-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
6 B-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
7 B-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
8 B-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
9 B-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
10 B-10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 17 85 Termotivasi
11 B-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
12 B-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15 75 Termotivasi
13 B-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90 Termotivasi
14 B-14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
15 B-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
16 B-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
17 B-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
18 B-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
19 B-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
20 B-20
21 B-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi
22 B-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 85 Termotivasi
23 B-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi
24 B-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Termotivasi
Jumlah 23 23 23 23 23 20 21 22 22 23 15 21 17 23 21 20 22 18 23 23
Persentase 96 96 96 96 96 83 88 92 92 96 63 88 71 96 88 83 92 75 96 96
Jumlah Kriteria Termotivasi 23
76

Jumlah Kriteria Cukup Termotivasi 0


Jumlah Kriteria Kurang Termotivasi 0
Jumla 23
h
Persentase 100
ANALISIS ANGKET MOTIVASI SISWA
Kelas VIIIE
Nomor Pertanyaan Angket
NO. KODE Jumlah % KRITERIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 E-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
2 E-02 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 Termotivasi
3 E-03 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
4 E-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
5 E-05 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
6 E-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
7 E-07
8 E-08 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 Termotivasi
9 E-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi
10 E-10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 85 Termotivasi
11 E-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18 90 Termotivasi
12 E-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi
13 E-13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
14 E-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi
15 E-15 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Termotivasi
16 E-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 95 Termotivasi
17 E-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
18 E-18 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Termotivasi
19 E-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
20 E-20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
21 E-21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Termotivasi
22 E-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Termotivasi
Jumlah 18 21 21 17 21 17 20 20 20 19 20 21 20 18 21 20 16 20 21 21
77

Persentase 75 88 88 71 88 71 83 83 83 79 83 88 83 75 88 83 67 83 88 88
Jumlah Kriteria Termotivasi 21
Jumlah Kriteria Cukup Termotivasi 0
Jumlah Kriteria Kurang Termotivasi 0
Jumlah 21
Persentase 100
78

Rekapitulasi data motivasi siswa


No. Kriteria Kelas
VIIIA VIIIB VIIIE
1. Termotivasi 23 23 21
2. Cukup Termotivasi 0 0 0
3. Kurang Termotivasi 0 0 0
jumlah 23 23 21
Persentase 100% 100% 100%
Rata- rata 100%
79

LAMPIRAN 19
HASIL PERHITUNGAN ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP
PEMBELAJARAN
Kelas VIIIA
JUMLA
NO Nomor Pertanyaan Angket H
KODE % KRITERIA
. 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 SKOR
1 A-01 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
2 A-02 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
3 A-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
4 A-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
5 A-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
6 A-06 0 0
7 A-07 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 67 Baik
8 A-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
9 A-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
10 A-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
11 A-11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik
12 A-12 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 42 Baik
13 A-13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 75 Baik
14 A-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
15 A-15 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 67 Baik
16 A-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
17 A-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
18 A-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
19 A-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
20 A-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
21 A-21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 67 Baik
22 A-22 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 58 Baik
23 A-23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 67 Baik
24 A-24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 67 Baik
25 A-25
1 2 1 2 2 1
Jumlah 23 23 6 1 9 23 22 2 2 8
6 8 7 9 9 7
Persentase 96 96 7 8 9 96 92 2 2 5
Jumlah Tanggapan Baik 23
Jumlah Tanggapan Cukup Baik 0
Jumlah Tanggapan Kurang Baik 0
Jumlah 23

Persentase 100

Kelas VIIIB
80

Nomor Pertanyaan Angket JUMLAH


NO. KODE % KRITERIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR
1 B-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 67 Baik
2 B-02 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
3 B-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 75 Baik
4 B-04 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 67 Baik
5 B-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
6 B-06 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
7 B-07 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
8 B-08 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 75 Baik
9 B-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
10 B-10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
11 B-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
12 B-12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
13 B-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
14 B-14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 67 Baik
15 B-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
16 B-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
17 B-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
18 B-18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik
19 B-19 0 0
20 B-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
21 B-21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
22 B-22 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 67 Baik
23 B-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
24 B-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 75 Baik

Jumlah 23 20 18 22 20 22 22 23 22 20
Persentase 96 83 75 92 83 92 92 95,8 92 83
Jumlah Tanggapan Baik 23
Jumlah Tanggapan Cukup Baik 0
Jumlah Tanggapan Kurang Baik 0
Jumlah 23

Persentase 100

Kelas VIIIE
JUMLA
NO KOD Nomor Pertanyaan Angket H KRITERI
%
. E A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR
1 E-01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
2 E-02 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 75 Baik
3 E-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
4 E-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
81

5 E-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
6 E-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
7 E-07 0 0
8 E-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
9 E-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
10 E-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
11 E-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
12 E-12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 75 Baik
13 E-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
14 E-14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik
15 E-15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 75 Baik
16 E-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
17 E-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
18 E-18 0 0
19 E-19 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 67 Baik
20 E-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
21 E-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
22 E-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83 Baik
23
24
25
1 1 2 2 1
Jumlah 20 9 9 19 17 0 0 20 9 20
90, 8 8 86, 9 9 90, 8
Persentase 9 6 6 4 77 1 1 9 6 91
Jumlah Tanggapan Baik 20
Jumlah Tanggapan Cukup Baik 0
Jumlah Tanggapan Kurang Baik 2
Jumlah 20

Persentase 100

REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN


Kelas
No. Kriteria
VIIIA VIIIB VIIIE
2 Baik 23 23 20
3 Cukup Baik 0 0 0
4 Kurang Baik 0 0 0
Jumlah Siswa 23 23 20
Persentase Tanggapan
100 100 100
Siswa
82

Rata-
No. Nomor Aspek Kelas rata
VIIIA VIIIB VIIIE
(%) (%) (%) (%)
1. 1 96 96 91 94
2. 2 96 83 86 88
3. 3 67 75 86 76
4. 4 88 92 86 89
5. 5 79 83 77 80
6. 6 96 92 91 93
7. 7 92 92 91 92
8. 8 92 96 91 93
9. 9 92 92 86 90
10. 10 75 83 91 83
Rata-rata per
kelas 87,3 88,4 87,6
83

LAMPIRAN 21
ANALISIS DATA KINERJA GURU
PERTEMUAN 1
Skor Tiap Jenis Kegiatan
Kelas Persentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
VIIIA 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 83 Baik
VIIIB 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 93 Baik
VIIIE 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 90 Baik
jumlah 8 9 9 8 9 8 6 9 6 8
persentase 89 100 100 89 100 89 67 100 67 89
persentase keseluruhan 89
PERTEMUAN 2
Skor Tiap Jenis Kegiatan
Kelas Persentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
VIIIA 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 90 Baik
VIIIB 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 97 Baik
VIIIE 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 90 Baik
jumlah 9 9 9 8 9 9 7 9 6 8
persentase 100 100 100 89 100 100 78 100 67 89
persentase
keseluruhan 92
PERTEMUAN 3
Skor Tiap Jenis Kegiatan
Kelas Persentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
VIIIA 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 93 Baik
VIIIB 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 97 Baik
VIIIE 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 90 Baik
jumlah 9 9 9 8 9 9 7 9 7 8
persentase 100 100 100 89 100 100 78 100 78 89
persentase
keseluruhan 93
REKAPITULASI DATA KINERJA GURU
No Variasi Kelas VIIIA Kelas VIIIB Kelas VIIIE
I II III I II III I II III
Persentase 83% 90% 93% 93% 97% 97% 90% 90% 90%
1.
Kriteria Baik Baik Baik Ba Baik Baik Baik Baik Baik
2. i
k
Rata-rata per kelas 88,67% 95,67% 90%
Rata-rata ketiga
kelas 91,45%
Kriteria Baik
84

LAMPIRAN 26
KISI – KISI WAWANCARA GURU
No. INDIKATOR NO. SOAL
1. Mengetahui kesan guru biologi terhadap pembelajaran materi sistem
peredaran darah menggunakan kooperatif tipe time token yang 1
dikolaborasikan dengan puzzle
2. Mengetahui pendapat guru biologi apakah penggunaan pembelajaran
kooperatif time token yang dikolaborasikan dengan puzzle mampu
2
membantu dan mempermudah dalam mengajar materi sistem peredaran
darah
3. Mengetahui pendapat guru biologi apakah dengan pembelajaran
3
kooperatuf tipe time token mampu meningkatkan keaktifan siswa
4. Mengetahui pendapat guru biologi apakah dengan permainan puzzle
4
mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
5. Mengetahui pendapat guru biologi tentang pembelajaran dengan
menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle apakah 5
dapat menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan
6. Mengetahui pendapat guru biologi tentang minat siswa mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan kooperatif time token yang 6
dikombinasikan puzzle
7. Megatehui pendapat guru biologi tentang pemahaman siswa dalam
pembelajaran materi sistem peredaran darah menggunakan menggunakan 7
kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle
8. Mengethui tanggapan guru biologi tentang LDS yang berisi permainan
8
puzzle apakah menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan
9. Mengetahui pendapat guru biologi tentang adakah kelebihan atau
kekurangan dari pembelajaran menggunakan kooperatif time token yang 9
dikombinasikan puzzle
10. Mengetahui pendapat guru biologi apakah tertarik menggunakan
10
kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle pada materi lain.
85

Hasil Wawancara

Bagaimana kesan ibu terhadap pembelajaran materi sistem peredaran darah


menggunakan kooperatif tipe time token yang dikolaborasikan dengan puzzle?
Saya menemukan cara mengajar yang berbeda dengan yang
biasa saya lakukan, dan saya merasa tertarik untuk mencobanya
pada materi lain terutama dengan kooperatif time token.

Menurut pendapat Ibu, apakah penggunaan pembelajaran kooperatif time token yang
dikolaborasikan dengan puzzle mampu membantu dan mempermudah dalam mengajar
materi sistem peredaran darah?
Saya menemukan cara mengajar yang berbeda dengan yang
biasa saya lakukan, dan saya merasa tertarik untuk mencobanya
pada materi lain terutama dengan kooperatif time token.

Menurut pendapat Ibu, apakah dengan pembelajaran kooperatuf tipe time token mampu
meningkatkan keaktifan siswa?
Ya bisa, karena siswa menjadi lebih aktif dari biasanya yang
hanya diam dan mendengarkan saya menerangkan.

Menurut pendapat Ibu apakah dengan permainan puzzle mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa?
Ya bisa, dengan permainan puzzle siswa menjadi tertarik
dan motivasi juga meningkat.

Menurut pendapat Ibu bagaimana tentang pembelajaran dengan menggunakan kooperatif


time token yang dikombinasikan puzzle apakah dapat menciptakan suatu pembelajaran
yang menyenangkan?
Dengan pembelajaran tersebut menurut saya dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelas, dan
suasana yang lain dari hari biasanya.

Bagaimana pendapat Ibu, tentang minat siswa mengikuti pembelajaran dengan


menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle?
Menurut saya minat siswa mengikuti pembelajaran itu cukup
tinggi dari biasanya, mungkin karena siswa tertarik dengan
cara mengajar saya yang lain dari biasanya yaitu dengan time
token dan puzzle.

Bagaimana pendapat Ibu, tentang pemahaman siswa dalam pembelajaran materi sistem
peredaran darah menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle?
Tentunya siswa menjadi lebih paham ya, karena siswa dituntut
untuk berani menyampaikan pendapat yang hasilnya saya
menjadi tau apa yang ditangkap siswa dari penjelasan saya.

Bagaimana pendapat Ibu, tentang LDS yang berisi permainan puzzle apakah menarik dan
sesuai dengan materi yang diajarkan?
LDSnya cukup menarik ya, dengan permainan puzzle yang membuat siswa ingin tau.
Menurut saya isinya juga sesuai dengan materi sistem peredaran
86

darah.

Menurut pendapat Ibu, adakah kelebihan atau kekurangan dari pembelajaran


menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle
Kelebihannya siswa menjadi tertarik dan lebih aktif sehingga
tingkat pemahan siswa juga meningkat. Kekurangannya
mungkin pengelolaan kelasnya harus lebih terkendali.

Apakah Ibu tertarik menggunakan kooperatif time token yang dikombinasikan puzzle
pada materi lain.
Terus terang saya tertarik untuk menggunakan time token dengan
kombinasi puzzle lagi.
87

LAMPIRAN 23
Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Siswa berdiskusi mengerjakan

Keaktifan siswa saat menggunakan kooperatif time

Siswa presentasi hasil Guru membimbing dan membantu siswa


yang mengalami kesulitan
88

LAMPIRAN 26
89

LAMPIRAN 27

Anda mungkin juga menyukai