ELY
O
L
E
H
AMELIA LOBAIN (20311022)
Dalam hubungannya dengan pembelajaran, maka sastra memiliki tempat yang strategis
dengan dimuatnya dalam kurikulum tentang pembelajaran sastra. Mata pelajaran bahasa
Indonesia yang tercantum dalam kurikulm (K-13) menuntut siswa agar mampu
menumbuhkan sikap apresiasitif terhadap hasil karya kesastraan Indonesia. Penumbuhan
sikap apresiastif bagi siswa dapat dilakukan dengan lebih meningkatkan pembelajaran
sastra sehingga kemampuan siswa berpikir logis dan bernalar, serta kepekaan perasaan
semakin meningkat. Sesuai dengan standar kompetensi tersebut, maka siswa diharapkan
mampu mengapresiasi karya sastra, baik prosa, puisi, maupun drama melalui pembelajaran
sastra di sekolah. Pembelajaran sastra di sekolah merupakan suatu tindakan atau kegiatan
yang harus dilakukan secara terencana. Pembelajaran drama dapat mencapai hasil atau
paling tidak dapat mendekati arah dan tujuan apabila faktor-faktor yang menjadi
penghambat pembelajaran drama dapat diatasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pembelajaran sastra khususnya drama disebabkan oleh media pembelajaran yang kurang
inovatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam makalah
ini yaitu,
1. Apakah dalam penyusunan RPP Guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Muhammadiyah
1 Unismuh Makassar telah tercermin model Pembelajaran Gerlach dan Ely?
TINJAUAN PUSKATA
Penelitian relevan yang pertama ditemukan oleh penulis adalah penelitian yang dituliskan ke
dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Gerlach dan Ely terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa” yang ditulis oleh Elsa Nopita Sitorus dan
Martina Mutiara Purba Mahasiswa Universitas Medan. Penelitian ini menggunakan
eksperimen dengan Pretest-posttest control grup. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan. Sampel diambil dengan teknik simple random
sampling sejumlah 1 Kelas. model pembelajaran Gerlach dan Ely mempengaruhi kemampuan
komunikasi matematika sebesar 82,34% dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Hubungan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Penulis ini adalah kesamaan
penggunaan model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Gerlach dan Ely
serta jenjang sekolah yang dijadikan subjek penelitian, sehingga peneliti tertarik untuk
menjadikan rujukan untuk membantu proses pengerjaan penelitian yang dilakukan oleh
penulis.
Penelitian Relevan yang kedua berjudul “Desain Model Pembelajaran Gerlach dan Ely yang
Berciri Nilai-nilai Ke-Islaman untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis”
yang ditulis oleh Reza Setiawati dkk. berdasarkan hasil penelitian dan analisis maka dapat
disimpulkan bahwa desain model Gerlach dan Ely yang berciri nilai-nilai keislaman dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis.
Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Reza Setiawati dkk, adalah persamaan
model yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan pada kemampuan dalam proses
belajar mengajar materi tertentu.
Penelitian relevan yang ketiga yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hasnur Ruslan
Pascasarjana Unismuh Makassar. Penelitiannya bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang penerapan model pembelajaran Gerlach dan Ely dalam pembelajaran mengapresiasi
drama siswa SMA. Jenis desain penelitian ini adalah eksprimen one group pretest dan posttest
design yang bersifat deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Pinrang tahun pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
penerapan model penbelajaran metode Gerlach dan Ely dalam pembelajaran
mengapresiasikan isi drama sisiwa kelas XI SMA Negeri 1 Pinrang dikategorikan cukup
dibandingkan dengan metode normaonal atau penugasan
Hubungan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Penulis ini adalah kesamaan
penggunaan model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Gerlach dan
Ely serta jenjang sekolah yang dijadikan subjek penelitian, sehingga peneliti tertarik untuk
menjadikan.
Ada beberapa model pembelajaran yang digunakan, salah satunya adalah model
pembelajaran Gerlach dan Ely yang dikembangkan tahun 1971. Gerlach dan Elly mendesain
sebuah model pembelajaran yang cocok digunakan untuk segala kalangan termasuk untuk
pendidikan tingkat tinggi, karena di dalamnya terdapat penentuan strategi yang cocok
digunakan oleh peserta didik dalam menerima materi yang akan disampaikan. Disamping itu,
model Gerlach dan Ely menetapkan pemakaian produk teknologi pendidikan sebagai media
dalam menyampaikan materi.
a. Pelacakan Pendahuluan
b. Penentuan Sikap Praktis
c. Introduksi dan Penyajian
Kelas/Semester : XI / Genap
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran sintesis pedagoge
genre, problem based learning dan CLIL, peserta didik dapat mendata, alur, konfliks,
penokohan, dan hal yang menarik dalam drama yang dipentaskan, memerankan salah satu
tokoh dalam naskah drama yang dibaca sesuai dengan watak tokoh tersebut, mengidentifikasi
isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton, merancang pementasan dan
mendemonstrasikan drama sebagai seni pertunjukan dengan memperhatikan tata panggung,
kostum, tata musik, dan sebagainya, memberikan tanggapan terhadap pementasan drama
kelompok lain dengan rasa syukur, ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap
bersahabat/ komunikatif, serta dapat bekerja sama.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat
2. Penerapan model Gerlach dan Ely oleh guru bahasa Indonesia kelas XI SMA
3. Alat evaluasi yang digunakan oleh guru bahasa Indonesia Kelas XI SMA