Anda di halaman 1dari 4

Kaum muslimin rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kehadirat Allah
SWT. Karena kedua unsure ini merupakan barometer keselematan kita di dunia dan di
akherat. Dengan iman dan takwa kita bisa mengendalikan diri kita agar selalu menjauhi
maksiat dan selalu meciptakan suasana taat kepada Allah dan Rasulnya. Maka beruntunglah
orang-orang yang bertakwa yang tak pernah berhenti untuk menjalankan segala hal yang
diperintakan Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.

Hadirin jamaah jumat yang dirahmati Allah SWT.

Kita sekarang berada dalam minggu pertama Tahun Baru Hiriyah 1 Muharram 1441 H,
dengan demikian berarti Allah SWT masih memberikan kasih saying-Nya kepada kita, yaitu
dengan dikaruniakan kesehatan dan umur panjang. Momentum ini hendaknya kita maknai,
bukan hanya secara seremonial saja, tetapi hendaknya kita isi dan hidupkan sisa umur kita
untuk beramal shaleh yang dilandasi keimanan dan ketakwaan. Sebagaimana Hadits
Rasulullah SAW;

Artinya “Sebaik-baik manusia yaitu orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya
dan sejelek-jeleknya manusia yang panjang usianya dan buruk amal perbuatannya” (HR.
Tirmizi)
Tepat sekali kiranya bila di awal tahun baru hijriyah ini kita senantiasa mengadakan
isntrospeksi diri, mengadakan muhasabah atau evaluasi diri. Sejauhmana prestasi amal saleh
kita dan kualitas ibadah kita, agar hari ini dan ke depan lebih baik lagi. Dengan demikian kita
akan mawas diri dan selalu berhati hati dalam melangkah, agar jangan sampai terperosok ke
dalam lubang kenistaan yang pada akhirnya akan merugikan diri kita dan keluarga kita

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Bulan muharram memiliki nilai keistimewaan tersendiri. Baginda Rasul Muhammad SAW
menamakan bulan muharram dengan sebutan syahrullah (bulan Allah) karena di bulan ini
Allah memberikan kemenangan kepada Rasulullah SAW dalam mengemban misi risalah
dengan berhijrah dari mekkah ke madinah, sebagai tonggak dalam mensyiarkan dan
menyebarkan dakwah islamiyah.

Dalam persepsi lain hakekat makna hijrah adalah menjauhi segala perbuatan maksiat dan
menjalankan ketaatan. Sebagimana sabda Rasulullah SAW

Artinya “ orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah meninggalkan apa yang dilarang
oleh Allah SWT (HR. Bukhari)

Hijrah maknawiyah adalah hijrah dengan hati menuju Allah dan Rasul-Nya, dan inilah hijrah
yang sebenarnya, karenaya hijrah jasadiyah akan mengikuti hijrah maknawiyah. Hijrah
maknawiyah menjadi fardhu ‘ain bagi setiap muslim kapan saja dan di mana saja dia berada.
Seseorang yang berhijrah pada hakikatnya berhijrah dari banyak hal, diantaranya:

Pertama: dia berhijrah dari mencintai selain Allah kepada cinta kepada-Nya. Bila kita
mencintai Allah secara benar dan lurus, maka apapun dan bagaimana pun perintah-Nya pasti
kita akan senatiasa mengikuti dan melaksanakan segala perintah-Nya, dan cara mencintai-
Nya adalah dengan mengikuti segala apa yang diperintah dan diajarkan oleh Rasulullah
SAW.

Yang kedua adalah: kita harus berhijrah dari penghambaan kepada selain Allah kepada
penghambaan hanya kepada-Nya. Kita harus membebaskan diri kita dari penghambaan
kepada manusia kepada penghambaan kepada Tuhan Manusia, dari penghambaan kepada
berhala dengan segala macam dan jenisnya kepada penghambaan kepada Allah SWT semata.

Hijrah yang ketiga yaitu: kita berhijrah dari rasa takut kepada selain Allah kepada takut
hanya kepada-Nya. Seringkali umat Islam merasa takut kepada selain Allah, takut kepada
penguasa zhalim, takut kepada atasan bahkan teman dekat dan kerabat yang menjanjikan nilai
hampa dan tak bermakna sehingga bila kita mentaatinya akan membawa kita kepada
kemaksiatan kepada Allah SWT. Seharusnya sebagai seorang Mukmin kita hanya takut
kepada Allah yang Kuasa atas segala sesuatu.

Keempat: kita harus berhijrah dari penyerahan urusan kita kepada selain Allah kepada
bertawakkal hanya kepada-Nya. Setelah kita berusaha dan bekerja secara optimal, kita iringi
dengan doa penuh harap, kita serahkan semua urusan kita hanya kepada-Nya. Kita
bertawakkal hanya kepada Allah SWT secara penuh dan totalitas. Sehingga kita merasa,
aman, nyaman dan yakin akan pertolongan Allah SWT, dan kita yakin bahwa segala urusan
kita cukuplah Allah di atas segala-galanya.

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah….

Akhirnya marilah kita mengikhlaskan niat dan membulatkan tekad kita untuk menjalankan
kehidupan di dunia ini meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT

Demikianlah semoga kita termasuk diantara orang-orang yang mampu berhijrah menuju
Allah SWT dan Rasul-Nya secara totalitas setiap saat dan di setiap kesempatan yang ada.
Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Anda mungkin juga menyukai