Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEMBACA NOVEL

“ARAH LANGKAH” KARYA “FIERSA BESARI”

DISUSUN OLEH : Nadan Anugrah Cahya Alam


KELAS : XII IPA 5
MAPEL : B. INDONESIA
GURU PEMBIMBING : RITA YENNI S.Pd

TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024


SMAN 8 KOTA JAMBI
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang besar kami panjatkan kepada Allah SWT, sebab atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal manfaat saat akan
membaca buku novel berjudul “Arah Langkah” karya “Fiersa Besari”
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya sastra merupakan sebuah struktur yang dimana memiliki arti bahwa
didalamnya terdapat susunan unsur-unsur yang bersistem dan setiap unsur yang terdapat
pada novel tersebut memiliki hubungan timbal balik dan saling menguntungkan.
Kesatuan unsur dalam sebuah karya sastra bukan sekedar kumpulan atau tumpukan
benda yang berdiri sendiri, melainkan semua itu saling terikat, berkaitan, dan
bergantung. Karya sastra merupakan sebuah bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif,
yang pada dasarnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk
mengungkapkan kehidupan manusia.
Pemilihan novel Arah Langkah sebagai kajian ini dilatarbelakangi karena menurut
kami novel ini berisi nilai budaya, nilai sosial, dan nilai ekonomi yang patut kita jadikan
contoh. Serta buku ini berisi perjalanan hidup pengarang saat berpetualang dengan dua
sahabatnya untuk melihat semua keindahan alam semesta yang ada di Indonesia. Buku
ini dapat disebut novel karena di dalamnya terdapat beberapa kalimat yang merupakan
fiksi atau bermakna kiasan.
1. “…satu satunya penghalang langkah kita adalah rasa takut kita sendiri” halaman
280. Maksud dari kata tersebut yaitu yang menjadi penghalang dari semua keinginan
kita dan semua tujuan kita bukun karena orang lain tetapi karena diri kita sendiri yang
takut untuk mencoba.
2. “… yang paling aku senangi dari bertualang adalah: sejauh apapun jalan yang
kita tempuh, tujuan akhir selalu rumah.” halaman 235. Maksud dari kalimat diatas
yaitu kemanapun kita pergi, sejauh apapun kita pergi, dan senyaman apapun dengan
suatu tempat tujuan utamanya yaitu rumah kita, karena kita berasal dari rumah dan
harus Kembali kerumah.
3. “… bukanlah kenangan buruk yang akan membuat kita bersedih, tapi kenangan
terindah yang takkan bisa terulang lagi” halaman 246. Dalam kalimat tersebut
memiliki arti bahwa yang membuat sedih bukan sebuah peristiwa buruk tetapi sebuah
peristiwa yang indah tetapi sungkar untuk terulang Kembali.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur yang membangun dalam novel Arah Langkah karya Fiersa
Besari?
2. Bagaimana aspek sosial dalam novel Arah Langkah karya Fiersa Besari?

1.3 Tujuan Pembuatan Resensi


1. Mendeskripsikan aspek sosial dalam novel Arah Langkah karya Fiersa Besari.
2. Mendeskripsikan implementasi aspek sosial dalam novel Arah Langkah karya Fiersa
Besari.

1.4 Manfaat Pembuatan


Manfaat dalam penulisan ini yaitu mempermudah pembaca novel untuk
mengetahui apa saja yang berada dalam novel tersebut dan apasaja yang ingin
disampaikan penulis kepada pembaca

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sinopsis Novel


Novel ini menceritakan tentang perjalanan ketiga teman yang bernama Baduy,
Prem nama panggilan akrab si Anisa, dan Bung. Ketiganya memiliki keinginan yang
sama yaitu sama-sama ingin menyusuri Indonesia akan tetapi dengan latar belakang
masalah yang berbeda-beda.
Prem memiliki keinginan untuk melakukan perjalanan tersebut dengan alasan
karena ia memang benar-benar ingin melihat apa sih Indonesia itu ,dan ingin mengetahui
budaya yang ada di Indonesia, sedangkan kalau si Bung memiliki latar belakang patah
hati karena ditinggal sang pacar yang memiliki orang lain, kalau si Baduy juga karena
mau melihat Indonesia seperti apa. Ketiganya memiliki karakter yang berbeda tetapi
saling melengkapi.
Perjalanan menyusuri Indonesia dimulai dari Bandar Lampung, Padang,
Bukittinggi, Pulau Nias, Sibolga, Medan, Aceh, dan Pulau Weh. Diakhiri dengan kisah
Prem yang tidak bisa meneruskan perjalanan karena bekal habis dan di suruh pulang oleh
sang ibu, walaupun juga si Bung di suruh pulang oleh sang ibu, tetapi dia tetap
bersiteguh dengan tujuan awal yakni ingin menyusuri Indonesia. Baduy juga tidak bisa
meneruskan perjalanan yang dikarenakan karena kehabisan bekal. Sehingga puncak
pergolakan batin Bung apakah tetap melanjutkan perjalanan ke Timur apa tidak, karena
keteguhannya dia tetap melanjutkan ke Timur sendiri.
Perjalanan ketiga teman tersebut bukan hanya perihal kisah liburan semata,
melainkan memberi sisi humanis yang tak bisa didapatkan jika kita hanya menjadi turis.
Membaur bersama masyarakat lokal memberinya pemahaman baru tentang banyak hal
dalam hidup. Begitu pun tentang arti perjalanan itu sendiri.
Novel Arah Langkah bukan sekadar catatan perjalanan yang melukiskan keindahan
alam, budaya, dan manusia lewat teks dan foto. Tetapi juga memberikan cerita lain
tentang kondisi negeri yang tidak selalu sebagus seperti di layar televisi. Meskipun
begitu, semua daerah memang memiliki cerita yang berbeda-beda. Namun, di dalam
perbedaan itu, cinta dan persahabatan selalu bisa ditemukan.

3
2.2 Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Dalam sebuah karya sastra salah satunya karya sastra tulis berbentuk novel pasti
tidak akan lepas dari adanya unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dan dalam novel “Arah
Langkah” memiliki unsur intrinsic dan ekstrinsik sebagai berikut :
➢ Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema merupakan makna dalam sebuah cerita. Tema yang terkandung dalam
novel berjudul "Arah Langkah" Karya Fiersa Besari adalah tentang "Perjalanan
menyusuri Indonesia " yang dilakukan oleh Tokoh Utama sekaligus penulis. Kutipan
dari novel adalah sebagai berikut.
"Pada bulan April 2013, di dasari nestapa, saya bersama dua orang sahabat
saya melakukan sebuah perjalanan menyusuri Indonesia. (Besari, 2018: 1)"

2. Tokoh dan Penokohan


Tokoh atau pelaku dan penokohan yang digunakan pengarang dalam
menggambarkan peristiwa cerita pada novel berjudul "Arah Langkah" Karya Fiersa
Besari ialah sebagai berikut.

 Tokoh Aku (Bung/ Fiersa Besari)


Tokoh Aku didalam Novel Arah Langkah merupakan tokoh utama dalam
cerita yang juga merupakan penulis cerita menggambarkan sosok yang pantang
menyerah, mandiri. Hal itu dapat kita lihat dalam kutipan sebagai berikut:
"Lucu betapa patah hati bias menuntun seseorang hal-hal dramatis dalam
hidupnya". Jika patah hati menuntun beberapa orang untuk menyilet tangan,
menggantung diri, atau memaki distatus media sosial, patah hati justru
menuntutku untuk berkelana menyusuri Indonesia pekikku bangga. (Besari, 2018:
6)".

 Tokoh Prem (Anisa Andini)


Tokoh Prem atau dengan nama asli Anisa Andini dalam cerita menggambar
sosok wanita yang hebat dengan hobi hal-hal ekstrem.

 Tokoh Baduy

4
Merupakan sosok pria yang mandiri terbukti dia sudah memiliki usaha
sendiri yaitu tour and travel. Hal tersebut dapat dilihat ari kutipan sebagai berikut:
"jika dibandingkan denganku-dilihat dari tiga pertemuan sebelumnya baduy
memang lebih berpengalaman perihal hidup dialam bebas. Bagaimana tidak? Ia
pernah bekerja sebagai pemandu wisata sebelum akhirnya membuat usaha tour
and travelnya sendiri. (Besari, 2018: 7)."

3. Latar
Latar tempat yang digunakan pengarang dalam novel berjudul "Arah Langkah"
Karya Fiersa Besari adalah sebagai berikut.

a. Latar Tempat 
Kamar
"Kuangkat ransel besar berukuran 75 liter yang tergolek disudut kamar.
(Besari, 2018: 3)"

 Terminal
"Ditemani panas matahari yang makin beringas aku tiba diparkiran terminal
Leuwi Panjang. (Besari,2018: 6)"

 Pelabuhan Merak
"Bulan sabit mengawasi dari atas sana. Warung-warung memadati sisi jalan
masuk Pelabuhan Merak. (Besari, 2018:1).

 Kota Bandar Lampung


Tiba dikeramaian Kota Bandar Lampung. (Besari,2018: 19)"

 Kota Padang dan Pantai Air Manis


"Bus aman melenggang melintasi berbagai desa. Bus menepi di pemberhentian
terakhir kota Padang. (Besari,2018: 20)

 Lawang Park
"Setelah beberapa jam berlalu, kami tiba di Lawang Park, tempat melihat
keindahan Danau Maninjau di atas bukit. (Besari: 28)"

 Pulau Somasir
"Kapal lalu menepi di pelabuhan tomok, Pulau Somasir. (Besari, 2018: 76)".

5
 Bandara Sultan Hasanuddin
"Pesawat mendarat di bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. (Besari,2018:
131)".

 Kota Manado
"Selepas itu, kami bertiga melakukan perjalanan darat dari Gorontalo, hingga
akhirnya tiba di Manado, ibu kota Sulawesi Utara. (Besari,2018: 200)".

 Kapal Feri
"Dari atas kapal kutahan rasa sedih ku. (Besari,2018:291)".

b. Latar Suasana
 Suasana Tegang
 Suasana Menyenangkan
 Suasana Haru
Salah satu bukti kutipannya adalah sebagai berikut :
"Aa mau bawa ini? Sambil mencoba mengangkat ransel yang bersandar didinding.
"Berat banget nanti malah sakit lho. (Besari, 2018: 5).

4. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel berjudul "Arah Langkah" Karya
Fiersa Besari adalah menggunakan sudut pandang orang pertama dimana penulis
menempatkan dirinya sebagai tokoh utama atau sebagai tokoh "Aku". Dapat dilihat
berdasarkan kutipan berikut.

"Di penghujung 2013, seberes berkelana, saya mulai mengonversikan catatan


perjalanan saya menjadi sebuah naskah yang saya beri judul "Arah Langkah".
(Besari, 2018:1)."

5. Alur
Alur yang digunakan oleh pengarang dalam novel berjudul "Arah Langkah"
Karya Fiersa Besari adalah menggunakan alur maju (Progresif). Karena cerita
dimulai dari tahap menyituasikan, pemunculan konflik, peningkatan konflik, konflik
mencapai klimaks, dan penyesuaian.

6
6. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel berjudul "Arah Langkah" Karya Fiersa
Besari dan dapat kita ambil dan diaplikasikan dalam kehidupan kita adalah penulis
menyampaikan bahwa setiap permasalahan patuh yang kita hadapi dalam hidup ini
adalah merupakan suatu hal yang dapat mengubah diri kita menjadikan pribadi yang
lebih baik lagi.

Selain itu, nilai moral dalam keberagaman, nilai social yang sama rata,
menghargai satu sama lain, membantu satu sama lain dan semangat mengenalkan
bumi pertiwi merupakan nilai-nilai yang dapat kita ambil dan implementasikan
dalam kehidupan kita

➢ Unsur Ekstrinsik
(Nilai-nilai dalam masyarakat)
 Nilai Budaya : Menggambarkan sejarah dari suatu daerah dengan menganut
adat istiadat para leluhur
 Nilai Sosial : Menggambarkan perilaku tokoh dan hubungan antar masyarakat
satu dengan masyarakat lainnya
 Nilai Ekonomi : Menggambarkan kehidupan para tokoh yang ada didalamnya
dengan kehidupan yang sangat sederhana

7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap novel “Arah Langkah” Karya
“Fiersa
Besari”, kami menyimpulkan bahwa Novel “Arah Langkah” tersusun sebagai berikut :
1. Sudut pandang yang terdapat dalam Novel “Arah Langkah” menggunakan sudut
pandang orang pertama karena penulis menempatkan dirinya pada posisi tokoh utama
“aku”
2. Unsur alur yang terdapat pada novel “Arah Langkah” merupakan alur cerita maju
3. Tema pada novel “Arah Langkah” sebuah petualangan dari sang penulis yang sedang
patah hati dan nekat berpetualang

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini semoga dapat berguna bagi yang sedang membaca
buku novel “Arah Langkah” dapat mengetahui apa saja yang dimuat penulis dan hal apa
saja yang disampaikan penulis kepada pembaca, serta mungkin pembaca novel lain yang
mungkin bisa menarik minat untuk membaca novel karya “Fiersa Besari”. Sebuah novel
yang menceritakan seseorang yang patah hati dengan melampiaskannya melalui
berpetualang.

8
DAFTAR PUSTAKA
Novel “Arah Langkah” Karya “Fiersa Besari” 2018

Anda mungkin juga menyukai