Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PARASITOLOGI

PERANAN PARASIT DENGAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH

Dosen Pengampu :
Prayudhy Yushananta , SKM.MKM

Kelompok 4
Disusun Oleh :
1. Devina Oktrin Arbina Bangun (2213351007)
2. Enisa Rahma Wati (2213351009)
3. Intan Amanda Puspita Devi (22133510113)
4. Nisa Nurul Hasanah (2213351015)
5. Rensi Amelia (2213351016)
6. Risna Sari (2213351017)
7. Selvia Laras Safitri (2213351018)
8. Ayu Widia Lestari (2213351034)
9. Derry Widiyanto Pramono (2213351038)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul

“Peranan Parasit Dengan Air Minum dan Air Limbah” ini.

Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak,

kami telah berusaha untuk dapat memberikan hasil yang terbaik dan sesuai dengan harapan.

Walaupun dalam pembuatannya kami mendapatkan beberapa kesulitan karena factor

keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki dan

menyempurnakan tugas yang akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna bagi rekan-rekan

dan semua pihak yang berkepentingan.

Bandar Lampung, 4 Mei 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Parasit Dengan Air Minum............................................................................ 2

B. Parasit Dengan Air Limbah............................................................................ 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 9

B. Saran .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Air limbah kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta secara garis besar
dapat dibagi menjadi tiga yaitu air limbah industri dan air limbah domestik yakni yang
berasal dari buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah dari perkantoran
dan pertokoan (derah kemersial). Saat ini selain pencemaran akibat
limbah industri, pencemaran akibat limbah domistikpun telah menunjukkan
tingkat yang cukup serius. Di Jakarta misalnya, sebagaiakibat masih minimnya fasilitas
pengolahan air buangan kota (sewerage system) mengakibatkan tercemarnya badan –
badan sungai oleh air limbah domistik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai
bahan baku air minumpun telah tercemar pula. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta bersama-sama dengan Tim JICA (1989),
jumlah unit air buangan dari buangan rumah tangga per orang per hari adalah 118 liter
dengan konsentrasi BOD rata- rata 236 mg/lt dan pada tahun 2010 nanti diperkirakan
akan meningkat menjadi 147 liter dengan konsetrasi BOD rata-rata 224 mg/lt.Air limbah
domestik selain potensial menyebabkan pencemaran badan air akaibat kandungan polutan
baik organik maupun anorganiik juga mengandung mikroorganisme patogen yang sangat
berbahaya terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu perlu penanganan yang lebih
serius.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Etiologi, Epidimiologi dan Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh


Parasit di dalam Air Minum ?
2. Bagaimana Etiologi, Epidimiologi dan Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh
Parasit di dalam Air Limbah ?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui Etiologi, Epidimiologi dan Pencegahan penyakit yang disebabkan


oleh Parasit di dalam Air Minum.
2. Untuk mengetahui Etiologi, Epidimiologi dan Pencegahan penyakit yang disebabkan
oleh Parasit di dalam Air Limbah.
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PARASIT DENGAN AIR MINUM


Sanitasi dasar meliputi penyehatan air bersih, penyehatan pembuangankotoran,
penyehatan lingkungan perumahan, penyehatan air buangan / limbah, pengawasan
sanitasi tempat umum dan penyehatan makanan dan minuman
Air merupakan materi penting dalam kehidupan, semua makhluk hidup membutuhkan
air. Bagi manusia, kebutuhan akan air adalah mutlak karena 70% zat pembentuk tubuh
manusia terdiri dari air. Kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari berbeda untuk setiap
tempat dan setiap tingkatan kehidupan. Biasanya semakin tinggi taraf kehidupan maka
semakin meningkat pula jumlah kebutuhan air (Apriliana, Ramadhian dan Gapila, 2014).
Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara
60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap
orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air
tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum (termasuk untuk masak) air
harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi
manusia (Tombeng, Polii dan Sinolungan, 2013)
Ditinjau dari sudut Ilmu Kedokteran Preventif dan Komunitas, penyediaan sumber air
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang
terbatas akan memudahkan timbulnya berbagai penyakit di masyarakat. Air yang
diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman
(Lidiawati, 2016).

2
B. PARASIT DENGAN AIR LIMBAH
Beberapa mikroorganisme patogen dan parasit biasanya ditemukan di dalam air
limbah domestik dan juga di dalam efluen dari unit pengolahan air limbah. Beberapa
penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi yang sering ditemukan didalam air limbah
antara lain adalah sebagai berikut.
1. Salmonella
Salmonella adalah Enterobacteriaceae yang terdistribusi secara luas di dalam
lingkungan, dan meliputi lebih dari 2000 stereotipe. Salmonella merupakan bakteria
patogen yang paling utama yang terdapat di dalam air limbah, yang dapat
menyebabkan demam tipus dan paratipus, dan gastroenteristis (radang lambung/perut).
Konsentrasi salmonella di dalam air limbah berkisar dari beberapa sel sampai
mencapai 8000 organisme per 100 ml air limbah (Feachem et.al., 1983). Diperkirakan
bahwa hampir 0,1 % dari penduduk mengeluarkan salmonella di dalam tinja. Di
Amerika Serikat, salmonellosis terutama disebabkan karena kontaminasi makanan,
tetapi transmisi lewat air minum masih menjadi perhatian yang utama (Sobsey and
Olson, 1983).
Salmonella typhi adalah agen infeksi demam tipus, suatu penyakit yang tidak
segera diobati dapat menyebabkan kematian. Penanggulangan penyakit tersebut telah
dilakukan dengan cara menggunakan teknologi proses pengolahan air yang memadai
misalnya dengan filtrasi dan khlorinasi. Salmonella thypi tersebut menghasilkan
endotoxin yang dapat menyebabkan demam, mual dan diare, dan dapat berakibat fatal
apabila tidak diobatai dengan antibiotik (Sterrit and Lester, 1988).
Species salmonella yang sering terdapat pada makanan yang terkontaminasi
antara lain yakni salmonella paratyphi dan salmonella typhimurium. Species tersebut
dapat tumbuh dengan cepat di dalam makanan yang terkontaminasi tersebut. Species
salmonella seperti S. typhimurium dan S. enteriditis dapat menyebabkan
gastroenteristis (radang lambung) dengan gejala diare dan kejang perut.
Agen Bakteria Penyakit Utama Reservoir Utama Daerah yang diserang
Salmonella Demam Tinja Saluran
Typhoid manusia Gastrointestinal
Typhi
(Tiphus)
Salmonella Demam Tinja Saluran
paratyphi paratyphoid manusia Gastrointestinal
(paratiphus)

3
a. Etiologi Penyakit DemamTyphoid dan Demam Paratyphoid

b. Epidimiologi Penyakit Demam Typhoid dan Demam Paratyphoid

c. Pencegahan Penyakit Demam Typhoid dan Demam Paratyphoid

2. Shigella
Shigella secara sepintas adalah agen disentri bacillus, suatu penyakit diare
yang menyebabkan berak darah sebagai akibat peradangan dan pendarahan selaput
atau dinding usus. Ada empat species shigella yang bersifat patogen yakni Shigella
flexneri, Shigella dysentriae, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. Ke empat shigella
patogen tersebut dapat berpindah dengan cara kontak langsung dengan penderita yang
telah terinfeksi, yang mana orang yang terkena infeksi mengeluarkan shigella di dalam
tinjanya dengan konsentrasi lebih dari 109 shigella per gram tinja. Dosis infeksi dari
shigella relaitif kecil yakni sekitar 10 organisme.
Meskipun perpindahan atau penularan shigella melalui kontak orang ke orang
adalah merupakan moda penularan yang utama, tetapi penularan melalui makanan atau
melalui air juga perlu diperhatikan. Sebagai contoh, telah diketahui bahwa penggunaan
air tanah mempunyai andil terhadap shigellosis yang terjadi di Florida, yang telah
menginfeksi sekitar 1200 orang. Meskipun demikan shigella kurang tahan di
lingkungan dibandingkan dengan fecal coliforms. Shigella sangat sulit dikultivasi
(dibiakkan), oleh karena itu belum ada data secara kuantitatif tentang kehadirannya
dan efisiensi penghilangan pada instalai penjernihan air maupun instalsi pengolahan
air limbah.
Agen Bakteria Penyakit Utama Reservoir Utama Daerah yang diserang
Shighella Dysentri basiler Tinja Intestine bawah
manusia

a. Etiologi Penyakit Dysentri Basiler

b. Epidimiologi Penyakit Dysentri Basiler

4
c. Pencegahan Penyakit Dysentri Basiler

3. Vibrio Cholerae
Vibrio cholerae adalah bakteri gramnegative yang berbentuk batang
melengkung (curvedrod), bakteri ini berjangkit atau berpindah melalui air. Vibrio
cholerae mengeluarkan atau melepaskan suatu enterotoxin yang menyebabkan diare
ringan sampai diare hebat, muntah, dan menyebabkan kehilangan cairan dengan cepat,
serta dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang relative singkat (Sterritt and
Lester, 1988). Meskipun jarang ditemukan di Amerika atau Eropa, vibrio cholerae
sering muncul sebagai endemik di banyak wilayah di Asia. Organisme patogen
tersebut terdapat di dalam air limbah dengan konsentrasi berkisar antara 10 - 104
organisme per 100 ml air limbah pada saat terjadi endemik (Kott and Betzer, 1972).
Ledakan endemik cholera dan demam tipus telah di dokumentasikan di Peru dan Chili,
yang disebabkan mengkonsumsi sayuran yang telah terkontaminasi oleh air limbah
domestic (Shuval, 1992).
Vibrio cholerae juga secara alamiah terdapat di alam dan melekat pada tanah
atau padatan, termasuk zooplankton (misal, copepod) dan phytoplankton (misalnya
volvox). Bakteria yang bergabung dengan phytoplankton tersebut berada dalam
kondisi yang tak dapat dibiakkan (nonculturable state) dan dapat dilihat dengan
mikroskop dengan cara teknik fluorecent-monoclonal antibody (Brayton et.al., 1987).
Agen Bakteria Penyakit Utama Reservoir Utama Daerah yang diserang
Vibrio Cholerae Kholera Tinja Saluran
manusia Gastrointestinal

a. Etiologi Penyakit Kholera

b. Epidimiologi Penyakit Kholera

c. Pencegahan Penyakit Kholera

5
Cara Pencegah Pencemaran Air

1. Melakukan pengolahan limbah dengan benar.


2. Menggunakan bahan - bahan yang ramah lingkungan.
3. Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya.
4. Menggunakan detergen yang ramah lingkungan.
5. Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air.
6. Menanam pohon di setiap lahan yang tersedia.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian tersebut di atas dapat kita lihatbahwa masalah air limbah domestik
merupakan sumber pencemaran yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena
aiir limbah domestikmengandung senyawa polutan organik maupunanorganik serta
mengadung banyakmikroorganisme patogen misalnya bakteriapatogen, virus,
cacing parasit, protozoa parasitdan lainnya , yang dapat
mengakibatkanterjangkitnya penyakit bawaan air terhadapmanusia.Masalah air
limbah domestik di Indonesiamenjadi lebih serius disebabkan
lajuperkembangan pusat pengolahan air limbahperkotaan (domestik) sangat
rendah. Di DKI Jakarta misalnya, hanya 3,5 % yang sudahterlayani oleh
sistem pengolahan air limbahterpusat. Untuk skala nasional belum ada datayang
akurat, yang jelas prosesentase penayanannya lebih rendah lagi. Untuk menanggulangi
masalah tersebut salah satu alternatif pengolahan air limbah domestik dapat
dilakukan secara individual atausemi komunal dengan menggunakan
prosesbiofilter anaerob-aerob.

7
DAFTAR PUSTAKA

iii

Anda mungkin juga menyukai