Anda di halaman 1dari 17

METEDEOLOGI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

TRI WAHYUDI NOVIANTO


ARIEF MARSYAL SYARIF
SINDI HERIYANTI
ANISA DARA TISTA
ANGGI SHINTA PRATAMA
ELYA PUSPA
FITRI AMALIA
RENITA
RYANA SEVIRGEONI DWI TARA
SHERLIA PINASTIKA
YUPITA ANGGRAINI
DEVI RESTI
MAGFIRA AUDIA PUTRI

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maksud dan tujuan kami dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi keperawatan Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Demikianlah yang hanya dapat kami sampaikan mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan dalam upaya
evaluasi diri.kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah
ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis dan pembaca . Amin ya Rabbal
‘alamin.

Baturaja, 14 April 2021

Penulis
ASKEP Diare

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang rmsih nrmpakan rmsalah
rmsyarakat indonesia. Dan diare nrmpakan penyebab utanüi rmrbiditas dan rmrtalitas pada anak
di negara
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang ai- besar yang tidak nornul atau bentuk
tilja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biìsanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
Diperkirakan angka kesakitan berkKar antara 150-430 per seribu penduduk setahunnya.
Dengan uapaya yang sekaranag telah dilaksanakan, angka kermtian di RS dapat ditekan nenjadi
kurang dari 3%. Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditermkan penderita diare sekitar
60 juta kejadim setiap tahunnya. Sebagian besar antara dari penderita adalah anak dibawah urmr
5 tahun (kurang lebih 40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (I-2%) akan jatuh kedalam
dehidrasi dan apablla tidak segera dianggulangi dengan benar akan berakibat bumk. Untuk itu
saya tertark Asuhan Keperawatan Kepada NY. "S" urnur 23 tahun dengan Gastroenteritis di
Balai Pengobatan "XAS SY[FA" Desa Wam Kulon Pucuk Larmngan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan t_.hmm
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan Keperawatan
nyata serta nrndapatkan pengahman dalam nynrcahkan rmsalah pada Ny.'S' dengan
Gastroenteritis atau diare.
1.2.2 Tujuan khusus
l) Untuk nrngetahui tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh pasien Ny.'S".
2) Untuk nrngetahui altematif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis.

13 Metode pembahasan
I .3.1 Metode adalah nrtode yang digunakan untuk kasus nyata pada klien
dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan " AS SYIFA " Desa Warukulon Pucuk Larmngan.
1.3.2 cara nrndapatkan data :
l) Wawancara langsung dengan pasien atau keluarga pasien 2)
Melakukan pengamatan hngsung dan penrriksaan fiisik
1.3.3 Studi Kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan kasus yang diìhmi.

1.4 Sistermtika Penulisan


BAB I : Pendahuluan
BAB 2 : Tinjauan Pustaka
BAB 3 : Tinjauan Kasus
BAB 4 : Penutupsss
DAFTAR PUSTAKA
Daftar isi

Kata pengantar .....................................................................................................i


Datar isi................................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.2 ANALISA DATA
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.4 INTERVENSI
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3.6 EVALUASI
KEPERAWATAN BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Gastroenteritis atau diare diałtikan sebagai buang ai- besar yang tidak norrml atau bentuk
tilja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biłsanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
Gastroenteritis adalah inflałmsi pada daerah lanbung dan intestinal yang disebabkan oleh
bakteri yang berrmcam-macam, virus dan parasit yang patogen (Whaley dan wang's, 1995)
2.2 Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaiu
a) Faktor infeksi
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencemaan rmkanan yang merupakan penyebab utama
diare mehputi
l) Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, Campyio bacter, Aeromonas
2) Infeksi virus : Enteriviru ( virus echo, coxsacle, poliomyelitis ), Adenovirus, Astrovirus,
dil
3) Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa (entamoeba histoticia,
trimonas hominis), Jamur (candida albacus) Infeksi parental adahh infeksi diluar alat pencemaan
rmkanan sepełti otitis akut (ONIA), Bronco pneurmnia, dan sebagaiłya.
b) Faktor Malabsołbsi
l) Malabsorbsi karbohidrat 2)
Malabsorbsi Lema
c) Faktor Makanan
Makanan yang tidak bersih, basi, beracun dan abrgi terhadap rmkanan.

Patogenesis dasar yang menyebabkan


timbulnya diare.
l) Gangguan asłmtik
Akibat terdapatnya rmkanan atau zat yang tidak dapat dŔerap akan tekanan
asłmtik dalam rongga usus sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk sehingga tinbul diare.
2) Gangguan sekresi
Akibat adanya rangsangan toksin pada dinding utenłs sehiłgga akan terjadi peningkatan
sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat
peningkatan isi rongga usus.
3) Gangguan rmtilitas usus
Hiperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesenpatan usus untuk rmkanan sehingga
tinbul diare. Bila peristaltik akan menyebabkan bakteri tunbuh berlebihan, sehingga tinbul diare juga.

2.4 Penggolongan Diare


2.4.1 Diłre Akut
Adalah diare yang awalnya nxłndadak dan berlangsung siłgkat dahm beberapa jam sanpai 7
atau 14 hari.
a) Penularan
l) Transmisi orang keorang aerosolisasi
2) Tangan yang terkontaminasi (clostridium diffale)
b) Penyebab
l) Faktor penyebab yang nempengaruhi adahh penetrasi yang nerusak sel nmlkosa 2)
Faktor penjanml adalah kenunpuan penahanan tubuh terhadap mikroorganisme
c) Manifestasi klilis
Pasien sering nengalami nmmtah, nyeri perut akibat diare akibat infeksi dan nenyebabkan pasien
nerasa haus, lidah kering, turgor kulit menunm karena kekurangan cairan.
2.4.2 Ihre Kronik
Adalah (Inre yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa dan 2 minggu bagi bayi
dan anak.

2.5 Patofisiologi
Dipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan rmtilitas usus gangguan proses nekank
dan enzirmtik disertai gangguan nmlkosa akan menpengaruhi pertukaran ai- dan elektrolit sehingga
menpengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.
2.6 Konviikasi
Akibat (Inre karena kehilangan cairan dan elektrolit secara nendadak dapat terjadi berbagai
konvlikasi sebagai berikut
a) Dehidrasi
b) Renjatan hVofolomi
c) Hipokakmi
d) Hipoglikemi
e) Kejang, terjadi pada dehilrasi hipertonk
i) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan (Inre jika larm atau kronik)
2.7 Pengobatan
PrinsV pengobatan diare adahh nenggantikan cairan yang hilang nelalui tinja dengan atau
tanpa nmmtah, dengan cairan yang nengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat Iain
(guh,air tajin, tepung beras dan sebagainya).
l) Obat anti sekres
a) Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum 30 mg
b) Klotpronvuin, 0,5-1 mg/kg BB/hr
2) Obat spasrmlitik
Seperti papaverin, ekstrak beladona, opinum loperamid, tidak untuk nengatasi diare akut
lagi.
3) Antibiotik
Tilak diberikan bila tilak ada penyebab yang jelas, bula penyebab kobra, diberkan
tetrasklil 25-50 mg/kg BB/hr. Juga diberkan bila terdapat penyakipenyerta seperti : OMA,
farilgitis, bronkitis, atau bronkopneurmnia ( Ngastiyah, 1997 : 149)

2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Medik
Dasar pengobatan diare adalah penberian C%fran, dietetik (cara penbernn makanan) dan ob at-
obatan. Penbernn cairan Penbernn cairan pada pasien diare dengan derajat
dehidrasi dan keadaan

l) Cairan per oral


Pada paăn dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral beberapa cairan yang
bełisikan NaCL,NaHC03,KCL dan Glukosa. Untuk diłre akut dan kolera pada anak diatas umn-
6 bulan dengan dehidrasi ringan/sedang, kadar Natrium 50-60 mEg/l formłla lengkap sering
disebut oralit. Sebagai pengobatan senkłntara yang dibuat sendiri (fonmla tidak lengkap) hanya
air gula dan garam (NaCL dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula.
2) Cairan parental
Pada umłnmya digunakan Ringel laktat (RL) yang penberiannya bergantung pada berat
riłgannya dehidrasi, yang diperhiungkan dengan kehilangan cairan sesuai umn- dan berat
badannya (Ngastiyah, 1997 : 146)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
: 02 2013 Jam : 18.00
WIB
No Ruangan
Pengkajian tanggal : 03 Mei 2013 Jam : 16.00
WIB
A.ldentitas Pasien
Nama pasien
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Alałmt : Ds.Wału kulon pucuk
: ishm
Pekerjaa : Swasta
Suku bangsa : Jawa
Diagnosa : Gastroenteritis
Yang bertanggung jawab

Pekerjaan : Swasta
Alarmt : Ds. Wanł Kubn Pucuk
• Islam
Pendidikan : SMP
Hub. Dengan pasien : Ayah
B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utarm
SaatMRS : Dermm, diare, disertai młntah
Saat pengkajnn . Klien bahwa badannya terasa Emas, dermm, disertai

II. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari wama kuning kehijauan
bercanpur lendir, dan dŔertai dengan młntah 2x/hari, lalu dibawa ke Balai
Pengobatan AS SYIFA Desa Wanł Kubn Pucuk Larmngan.
III. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu nxžngatakan bahwa dahulu pemah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali wama
kuning, disertai młntah, badan panas dan tidak Imu rmkan.
IV. Riwayat Penyaki Keluarga
Ibu dahm anggota keluarga ada yang pema mengahmi sakit diłre seperti yang di
alami khen. V. Riwayat Sosial
Ibu bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan ingin
sekali cepat senbuh dan pulang kenłmah.
C. FŔik
Keadaan umłm : klien lermh, panas, muntah dan diare
Kesadaran
: Tensi 80/50mmHg, Nadi 112xhmt, suhu 390 C,RR 22x./nmt
Head to toe
a. Kepala : Bentuk kepala bulat, warna ranbut hitam, tilak ada benjohn,kulit kepala bersih.
b. Mata . tidak ada sekret, konjungtiva merah młda, skEra putih, rmta cowong.
c. Mulut Mukosa bibir kering, tidak ada stormtitis, lidah bersih.
d. Hidung . Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pemafasan cuping tidak ada polip.
e. Tehnga : Simetris, tidak ada benjohn, lubang telinga bełsih, tidak ad
f. Leher Tidak ada penbesaran kenjar tyroid, linphe, tilak ada bendungan vena jugularis, tilak ada
kaku kuduk.
g. Dada
Inspeksi . dada bentuk bulat datar, pergerakan dindiłg dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu
pernapasan. Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : paru-panł sonor, jantung dullnes
Auskultasi : Iranvł nafas teratur, suara nafas vesikuler, tilak ada suara nafas tambahan.
h. Perut Inspeksi :
Auskultasi : Peristahik 40xhmt
Pahasi : Turgor kuli tidak hngsung kenthali dalam I detik
Perkusi : kenthung
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tilak ada nyeri gemk.
Genetalü : jenis kelamil perenpuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kuli perineal

: Tidak ada benjolan daerah anus kemerahan. Ekstremitas


Inngan kiri temasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem

D. Pengkajian Fungsional Gordon


l. Persepsi dan kesehatan
Keluarga kesehatan hal yang penting, jka ada keluarga yang saki ımka akan segera diba wa ke
pelayanan kesehatan terdekat.
2. Pola nutrisi dan
Makan : Ny. ” S ” tidak nafsu makan, rmkan hanya 3 sendok, tapi sebelurn sakit düre rmu I
porsi imkan.
Minum : Ny. ” S ” minumnya tidak terlahl banyak.
3. Pola Eliminasi
BAK :5x./hari
BAB •5x/hari warna kuning kehijauan bercanpur Endir
4. Pola aktifitas dan latihan
Pasien leımh dan kesakitan
5. Pola is&ahat tidur
Pasien sering tentang sulit untuk tülur
6. Pola persepsi sensork dan kognitif
Pasien sudah nııngenal dengan orang-orang di sekilingnya
7. Pola hubungan dengan orang lain
Pasien sudah saling orang-orang disekitarnya
8. Pola reprodüksi / seksual
Klien berjenis kelamin perenpuan, tidak mengalami gangguan genetalia
9. Pola persepsi (fri dan konsep diri Klien ingin senthuh dengan cepat
10. Pola koping
Jika pasien tidak enak badan, ımka akan kesakitan I I . Pola nılai kepercayaan /
keyakinan
Keluarga serma beragaım İslam, keluarga yakin seımanya sudah diatur oleh Allah SWT.

Pemeriksaa Serolo limnolo


Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Nonnaı
Tes widal

-O - (Negatif) Ne gatif
1/80 Negatif
- (Negatif) Negatif
-(Ne gatif) I Negatif
Therapy
Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk nengganti tubuh yang hilang.
2. Injeksi Novalgin 3xl anv (netanpiron 500 mg/ml) : Gobngan Analgesk
3. Injeksi Ukikur 3xl anv (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus
4. Injeksi Cefotaxine 3xl anv (sefotaksim 500mg/ml) : Antibi)tik.

3.2 ANALISA DATA


Narm pasien No. Ruangan
Unmn• : 23 tahun
Data Masalah keperauatan Etiologi
DS : klien nengatan berak Gangguan kesein%angan Output yang berlebihan
kehj auan bercanpur lendir cmran
DO : Turgor kulit nenunm,
nlllut ke nulas nuk an
DS : Pasien nengatakan Gangguan rasa nyaman Hiperperistaltik
bahwa nengalami penn (nyeri)
kembung
DO : setehh dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tanpak
nenahan kesakitan.
Peristaltik : 40x/ nenit
Skala nyeri :
P : sebelum dan sesudah
BAB
Q : nyeri seperti tererms
R : pada regio epigastrium
S : skala nyeri 5
T . sering
DS : klien nengatakan bahwa Gangguan pola eliminasi Infeksi bakteri
klien BAB berkalikali BAB
DO :klien tanpak lerms, rmta
cowong.

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan cairan b/d output yang berkbihan
2. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik
3. Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri

3.4 INTERVENSI
No.
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Setelah Dilakukan pantau tanda kekurangan caran Menentukan intervensi selanjutnya
1 Tindakan Keperawatan observasi/catat hasil intake Mengetahui angan
2x24 Jam denganTuj output cairan anjurkan klien caran
uan volunr cairan dan untuk banyak mmum jelaskan Mengurangi kehilangan cairan
elektrolit dalam tubuh pada ibu tanda kekurangan Meningkatkan partisipasi dalam
(kurangnya cairan dan cairan berikan terapi sesuai peraw atan nrngganti cairan yang
elektrolit terpenuhi) advis Infus RL 15 tpm keluar dan mengatasi dnre
Dengan KH .
Turgor kulit cepat

nornul
n11kosa
basah
Intake o
ut
2 S etelah dilakukan tild Teliti keluhan nyeri, cacat IdentitVuasi karakteristik nyeri &
akan keperawatan 2x24 intensitasnya (dengan skalaO10). factor yang berhubungan
jam dengan Tujuan rasa Anjurkan klien untuk nempakan suatu hal yang armt
nyanun terpenuhi, nrnghindari allergen penting untuk nemilih iltervensi
terbebas dari distensi Lakukan konpres hangat pada yang cocok & untuk nrngevaluasi
daerah pemt
abdomen dengan KH . ke efektifan dari terapi yang
Klien tidak menyeringai Kolaborasi
diberikan.
kesakitan. Berikan obat sesuai indikasi Mengurangi beratnya
Steroid oral, IV, & inhalasi
Klien nrngungkapkan penyakit.
Analgesik : injeksi novalgin 3x1
verbal (-) Dengan konpres hangat,
anp (500mg/mI)
Wajah Antasida dan ulkus injeksi distensi abdomen akan
Skala nyeri 0-3 ulskur 3x1 anp (200mg/ 2ml) nrngalami relaksasi, pada kasus
peradangan akut/peritonitis akan
nrnyebabkan penyebaran
ilfeksi.
Kortikosteroid untuk nrncegah
reaksi alergi.
Analgesik untuk nrngurangi nyen.

3 Setelah Dilakukan
Mengobservasi 'ITV kehilangan caran yang aktif secar
Tindakan Keperawatan Jelaskan pada tentang terus nrnerus akan nrnpenga ruhi
2x24 Jam penyebab dari dnrenya TTV
denganTuj uan Pantau leukosit setiap hari Klien d apat nrngetahui
: Konsistensi BAB Kaji poh eliminasi klien setiap penyebab dari diarenya.
lembek, frekwensi I kali hari Berguna untuk nrngetahui
perhari dengan KH Kolaborasi penyenbuhan infeksi
Konsul ahh giñ untuk nrnberikan Untuk nrngetahui konsistensi dan
Tanda vital dalam batas diet sesuai kebutuhan klien. frekuensi BAB
norm (N: 12060 xhmt, S; Antibiotik: cefotaxinr 3x1 anv Metode nukan dan kebutuhan
36-37,50 c, (500mg/ml)
kaloridilasarkan pada kebutuhan.

Leukosit
11.000
Hitung jenis Eukosit
1-3/2-6/50-70/20-
80/28
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama pasien No.
mangan l_Jrmr : 23 tahun
TGL/ NO.
IMPLEMENTASI RESPON PS
JAM
Jurmt, Mengkaji keluhan pasEn DS : Klien nrngatakan bahwa BAB
1
03/5/13 Mengobservasi TI'V setiap 8 berkah-kah, mmtah,
16.00 J am dan perut kenbung.
DO : Turgor kuli nrnunm, muhlt
kermg, IMta cowong, dan
menahan kesakian
TD = 80/50 mMg, S = 390C, N= 1
12, tanpak lermh ,RR 22xhmt

16.15 Menentukan tand a- tanda DS : klien mengatakan akan


kekurangan cairan mmum yang banyak
Mermsang infus RL 15 tpm DO :Turgor kulit berkurang, mukosa
rmlut kering,disefiai

16.25 Menfierikan obat: DS : expesi wajah klien sedikit


Injeksi Novalgin I amp riEks
Injeksi Ukikur I anv DO : keluarga kooperatif,dan akan
Injeksi Cefotaxime I anv nrnberikan banyak minum agar
Menganjurkan untuk klien klien tidak dehidrasi
banyak minum

21.00 Menganjurkan klien untuk DS :


istirahat dan nrlakukan
konpres hangat pada daerah perut DO :Ny. s keluarga
Mengobservasi TIV kooperatif
Mengganti infus RL 15 tpm
1 Mengkaji pola eliminasi klien DS
DO 100/70, S = 380,
06.30 Menberikan obat: N = I RR = 20x/mnt
Injeksi Novalgin I amp
Injeksi Ukikur I anp
2,3 Injeksi Cefotaxime I anp
DS
07.30 Observasi/catat hasil intake output
DO : Keluarga kooperatif
cairan
Menganjurkan makan dalam porsi
1 sedikit tapi sering.
DS : Klien akan makan
dalam porsi kecil tapi sermg.
08.50 Menyuruh pasien banyak miłum
agar tidak dehilrasi Jelaskan pada DO : Keluarga kooperatif
keluarga tandatanda kekurangan DS : pasien nmgatakan akan
cairan miłum sesering mmgkin
DO : Ny. kooperatif
11.30 Menberikan obat:
Injeksi Dexa I anp DS :
Injeksi Ukikur I anp
DO : Ny. s keluarga
3,2 Injeksi Cefotaxime I anp
kooperatif
14.00
Mengopservasi TTV
Mengganti cairan infus + drț3
Neurobio
DO : m = 100/70, s = 370, N =
I RR = 22x/mnt
Menganjurkan makan dalam porsi
dikit tapi seriłg DS : klien nmgatakan akan makan
05/5/13
dalam porsi kecil tapi sermg.
06.00 3 DO : keluarga kooperatif
06.30 Mengopservasi tanda tanda DS :
dehidrasi DO : Turgor kulis sedikit
menbaik , rmkusa młlut lenbab,
1,3 berkurang,diare berkurang.

08.00 DS :pasien nyeri saat


Menberikan obat disuntik
Injeksi Ukikur I anp
Injeksi I anp
2,3

08.30
10.00 3 Observasi leukosit DO : Obat rmsuk tid ak ada
tanda abrgi

DO: Leukosit : 8600/nm3


Hiung jenis leukosit 1-3/2-
6/50-70/20-80/2-8
3.6 EVALUASI KEPERAWATAN
No.
Hari/tgl Catatan Perkembangan

1. Junnt,03/5/2013 S : Kien bahwa lerms


O:- rmsih tanpak Emas
Aktifitas klien rmsih dlbantu keluarganya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan
S : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa sakit
2. O : - Kien tanpak kesaklian
Klien terus perutnya
Skala nyeri 3
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkan
S : klien bahwa klien BAB berkali-kali,sudah
rmlai berkurang 2x/hari, masih Imal tapi tidak sampai młntah.
3. O: - BAB 2x/hari
- Turgor kulit kenbali < I detik
- Mata tidak cowong
Klien merasa Imal sehingga tidak porsi
rmkannya
- Klien tidak mmtah
A : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi 1-4 dilanjutkan
Kaji intak output cżfran setiap 8 jam
Pantau tanda-tanda dehidrasi

1. S : Klien mengatakan bahwa lebih sehat


O:- tanpak Ebih sehat
Klien lebih rmndiri dahm aktifitasnya
2. Turgor kulit I detik kenthali
Mata tidak cowong
Mukosa ımlut tidak kering
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentkan
3. Kien bahwa sakit perutnya sedikit berkurang
Klien menyeringai saki, skah nyeri 2
A : Masalah tenasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

S : Klien bahwa BAB sudah lenthek 1-2/hari ımal


sudah berkurang, tidak ımntah lagi.
O: - BAB 1-2x/hari, konsistensi sedkit lunak
Klien ımkanannya tilak ımntah
Turgor kulit kenthali I detik
Mata tidak cowong
Mukosa ımlut tidak kering
Klien minum 1000ccihari A :
Masalah temtasi sebagaian
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan

Minggu, S: Klien bahwa perutnya sudah tidak saki O : -


I. Skah nyeri O
05/5/2013
Klien tidak kesakitan
A : Masalah temtasi
P : Intervensi dihentkan
S : Klien bahwa sudah tilak nrrasa mual dan
ımntah, konsistensi BAB lunak.
O: - BAB dengan konsistensi kınak
Klien tidak imal dan ımntah
Klien porsi ımkannya dan minum kurang
Ebih 1500ccihari
2. Jumlah leukosit nonml
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah nelakukan Asuhan keperawatan pada NY. "S" GastroenteritS didapatkan
kesinpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang meliputi data subjektif dan
obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diìgnosa dan rmsahh berdasarkan data yang
nenunjang untuk dianfil suatu diagnosa. Setelah mehkukan pengkajian pada NY. 'S " didapatkan
diagnosa bahwa NY. 'S " degan Gastroenteritis dengan rmsalah gangguan keseimbangan cairan
dan resiko kemsakan integritas kulit.
Intervensi yang diberkan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan dalam
penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondKi yang ada. Evaluasi dilakukan setelah
inplenrntasi dllakukan. Dalam evahasi NY. 'S " menunjukkan suatu kemajuan yaitu frekwensi
BAB muhi berkurang, dehidrasi dapat ditangani, resiko kerusakan iltegritas kulit yang lebih
parah tidak terjadi.

4.2 Kritik dan Saran


Dahm nukalah ini tidak lepas dari kesalahan. Maka dari itu saya
nrngharapkan kritik dan saran yang bersifat nrmbangun guna penyempumaa penulisan askep
yang akan datang. Terirm kasih
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Jilid II Edisi 3. Media Aesculapius : Jakarta
Dongoes , Mariliynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakart
Carpenito-rmyet, Lynda juall. 2007, "Buku Saku Diagnosis Keperawatan", Jakarta

Anda mungkin juga menyukai