MAKALAH Kelompok 9
MAKALAH Kelompok 9
Kelompok 9 :
Sarlina (2521116)
DOSEN PENGAMPU
SUPRIADI
TA.2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, shalawat serta salam semoga dilimpah curahkan kepada Nabi
Muhamad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang
mudah, penuh rahmat dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan
akhirat.
Berkat karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
Kami berusaha semaksimal mungkin berkarya dengan harapan makalah ini dapat
membantu pencapaian kompetensi mahasiswa dalam rangka mengingkatkam
kualitas bangsa Indonesia.
Makalah ini disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami serta memuat
aspek mengenai Komponen Strategi dan Komponen Evaluasi dalam Pengembangan
Kurikulum.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia. Kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk memperbaiki makalah ini
yang jauh dari kesempurnaan.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN iii
A. Latar Belakang Masalah iii
B. Rumusan Masalah iii
C. Tujuan Penulisan iii
BAB II PEMBAHASAAN 1
A. pengertian komponen kurikulum strategi 1
B. pengertian komponen kurikulum evaluasi 2
C. Keterkaitan antara komponen strategi dan komponen evaluasi………………….. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
iii
3. Dapat memahami keterkaitan antara komponen strategi dan komponen
evaluasi
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komponen Strategi
Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani “Strategos” (Stratis = militer dan Ag
= memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para
jendral dalam membuat rencana untuk memenangkan perang.[1]
Dari dua pengertian di atas, ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu;
1
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik. (Jakarta: Bina
Aksara, 1996, Cet. Ke-1, hal. 19
2
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Nodern
English Press, 1991), Edisi ke-1, h. 1463
3
A. Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV
Remaja Rosdakarya, 1984), Cet. Ke-1, h.165
1
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang terlah disusun tercapai secara
optimal. Metode juga digumakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Dalam suatu stategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Strategi
berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada Plan of Operation Achieving
Something”, sedangkan metode adalah “A Way in Achieving Something”.
Istilah lain yang juga memiliki kemiripan dengan strategi adalah Pendekatan
(Approach). Sebenarnya pendekatan berbeda dengan strategi maupun metode.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran. Roy Killer (1998), ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu :
B. Komponen Evaluasi
Tujuan evaluasi yang komprehensif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni
dimensi I (Formatif-Sumatif), dimensi II (Proses-Produk), dimensi III (Operasi
keseluruhan proses kurikulum atau hasi belajar siswa). Dengan adanya tiga dimensi
itu, maka dapat digambarkan sebagai kubus. Selain itu dapat lagi kurikulum data
ditinjau dari segi historis, yakni bagaimanakah kurikulum sebelumnya yang
dipandang oleh antesden.
a) Dimensi I
b) Dimensi II
Produk : yang dievaluasi ialah hasil-hasil yang nyata, yang dapat dilihat
dari silabus, satuan pembelajaran dan alat-alat pembelajaran yang
dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil siswa berupa hasil test, karangan,
termasuk tesis, makalah, dsb.
c) Dimensi III
Hasil belajar siswa : disini yang dievaluasi ialah hasil belajar siswa
berkenaan dengan kurikulum yang harus dicapai, dinilai berdasarkan
standar yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan determinan
kurikulum, misi Lembaga Pendidikan serta tuntutan dari pihak konsumen
luar.
3
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir
(Olivia, 1988). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Fungsi
evaluasi menurut Scriven (1967) adalah evaluasi sebagai fungsi sumatif dan
evaluasi sebagai fungsi formatif. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan
pencapaian tujuan dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu :
1. Tes
Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua
kriteria, yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas. Tes sebagai suatu
alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas seandainya dapat mengukur
yang hendak diukur. Tidak dikatakan tes memiliki tingkat validitas
seandainya yang hendak diukur kemahiran mengoperasikan sesuatu,
tetapi yang digunakan adalah tertulis yang mengukur keterpahaman suatu
konsep.
Tes memiliki tingkat reliabilitas atau kendala jika tes tersebut dapat
menghasilkan informasi yang konsisten. Ada beberapa Teknik untuk
menentukan tingkat reliabilitas tes, yaitu :
b) Jenis-jenis tes
b. Tes essai adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan secara terbuka yaitu menjelaskan atau
5
menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri.
e. Tes perbuatan adalah tes dalam bentuk paragraph. Tes ini cocok
manakala kita ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan
seseorang mengenai sesuatu.
2. Non-Tes
a) Observasi
6
tetapi ia berperan semata-mata hanya sebagai pengamat saja.
b) Wawancara
c) Studi kasus
d) Skala penilaian
7
kurikulum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari dua pengertian di atas, ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu;
DAFTAR PUSTAKA