Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN, DAN PEMANFATAN TANAH


DAN SISTEM INFORMASI PERTANAHAN
TARUNA TINGKAT III PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN
SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

A. Pendahuluan
Praktik Kerja Lapangan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan
Pemanfaatan Tanah dan Sistem Informasi Pertanahan (PKL IP4T DAN SIP) dilaksanakan di
Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. PKL P4T dan SIP pada dasarnya adalah melakukan pengumpulan
(inventarisasi) data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah di
wilayah lokasi PKL serta mengelola data tersebut dalam sebuah Sistem Informasi
Pertanahan sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk manajemen
pertanahan.
Desa Bangunjiwo terdiri dari 19 Dusun. Namun demikian mengingat waktu
pelaksanaan PKL hanya 11 hari dengan jumlah Taruna 82 orang, maka Invetarisasi data
P4T hanya akan dilaksanakan pada 3 dusun atau kurang lebih sebanyak 3000-4000 bidang.
Peserta PKL dibagi menjadi 15 kelompok, sehingga tiap kelompok mengumpulkan data
P4T sesuai dengan pembagian wilayah yang terdiri dari 1-2 RT.
Pada PKL ini, pada dasarnya taruna yang terbagi dalam kelompok harus mampu
melakukan pengumpulan (inventarisasi) data P4T yang kemudian disajikan dalam
informasi sebaran P4T, Struktur Pemilikan dan Penguasaan Tanah, serta Analisis
Ketimpangan Penguasaan Tanah melalui Sistem Informasi Pertanahan
Semua hasil kegiatan PKL yang dilakukan baik berupa peta-peta maupun deskripsi
wilayah harus sudah selesai dalam bentuk softcopy sebelum hari terakhir pelaksanaan
PKL di lapangan.

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 1


1. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar PKL adalah agar Taruna mampu melaksanakan inventarisasi
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) dalam pelaksanaan
Landreform Indikator Kompetensi yang diperoleh melalui PKL P4T dan Sistem Informasi
adalah:
a. Mampu menyiapkan peta bidang serta mengumpulkan data P4T yang terkait dengan
bidang tanah;
b. Mampu membuat basis data P4T;
c. Mampu melakukan analisis data P4T;
d. Mampu menyajikan hasil analisis data P4T menjadi informasi struktur dan ketimpangan
P4T, potensi obyek Landreform;
e. Mampu Mendiskripsikan Potensi Desa.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Peserta dan Instruktur


Peserta PKL IP4T dan SIP adalah Taruna Semester V Konsentrasi Manajemen dan
Perpetaan sejumlah 82 orang. Peserta PKl IP4T dan SIP dibagi menjadi 15 Kelompok
kerja (Terlampir di Lampiran .....). Instruktur terdiri dai 29 Instrktur dengan pembagian
sebagaimana terlampir pada Lampiran...
b. Wilayah Kerja/Lokasi
Dusun Ngentak, Lemahdadi, dan Salakan, Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan
Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan PKL P4T dan SIP Taruna Tingkat V STPN dilakukan mulai Tanggal 25
Oktober sampai dengan Tanggal 04 November 2016

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 2


d. Output/Laporan
Output pelaksanaan PKL P4T dan Sistem Informasi terdiri dari
1) Laporan P4T tingkat Dusun yang berisi :
a) Data tekstual yang terdiri dari hasil pendataan P4 dan Potensi Dusun b) Data spasial
yang terdiri dari peta lokasi kegiatan P4T, peta bidang tanah yang sudah
distandarisasi, dan peta tematik P4T berbasis bidang
c) Hasil analisis P4T meliputi, struktur dan ketimpangan P4T, potensi obyek
landreform, potensi sengketa P4T
2) Laporan pelaksanaan PKL P4T harus disusun paling lambat 14 hari setelah PKL selesai
dilaksanakan. Laporan dibuat oleh Koordinator PKL P4T dan Sistem Informasi
Pertanahan Tahun 2015.

B. Pelaksanaan Praktik Kuliah Lapang (PKL) Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan,


Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T) dan Sistem Informasi Pertanahan Pelaksanaan
PKL P4T dan sistem Informasi Pertanahan dilaksanakan dengan merujuk pada Tata Cara kerja
kegiatan Inventarisasi Data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T)
yang dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional melalui Kantor Wilayah BPN.
Tata cara pendataan P4T di lakukan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan dilaksanakan penetapan lokasi PKL P4T dan Sistem Informasi,
Penetapan Instruktur Koordinator Lapangan, Instruktur dan pendamping, dan Kelompok
Kerja taruna serta pembagian tugasnya, penyusunan waktu pelaksanaan kegiatan (time
schedul), pembekalan (coaching), serta persiapan administrasi dan keuangan
a. Lokasi PKL P4T ditetapkan di Dusun Ngentak, Dusun Lemahdadi, dan Dusun Salakan
yang terletak di Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 3


b. Koordinator Instruktur Lapangan (Korwil) ditetapkan sebanyak 5 orang, dan masing
masing Korlap bertugas membimbing 3 Kelompok Kerja Taruna.
c. Instruktur ditetapkan sebanyak 29 orang, dan masing-masing mempunyai wilayah kerja
2-3 RT, dan membimbing 1 Kelompok Kerja Taruna. Pembagian Wilayah dan Kelompok
Kerja Taruna, Instruktur dan Koordinator Lapangan disajikan di Lampiran 1.
d. Kelompok Kerja Taruna terdiri dari 1 orang Koordinator Data Spasial, dan 1 orang
Koordinator Data Tekstual, 15 Kelompok Kerja Pengumpul data P4T data Potensi serta
profil dusun, dengan jumlah personil 4-6 orang.
e. Penyusunan waktu pelaksanaan PKL IP4T dan Sistem Informasi Pertanahan (time
schedul) dapat dilihat di Lampiran 2
f. Pembekalan dilaksanakan oleh Koordinator PKL bersama Subag Pendidikan dan Kerjasana
kepada seluruh pelaksana kegiatan PKL yang terlibat. Materi pembekalan meliputi
persiapan administrasi keuangan, teknis pelaksanaan pendataan, penyiapan peta
bidang tanah, analisa P4T dan pelaporan.

2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi penyuluhan, penyiapan peta bidang tanah, pendataan P4T,
pengumpulan data potensi desa/dusun, pengolahan/tabulasi data P4T, penggabungan
(merging) data spasial dan tekstual, analisa data P4T, serta kontrol kualitas
a. Penyuluhan dilaksanakan oleh tim yang ditunjukoleh Prodi DIV dan diberikan
Surat Tugas oleh Ketua STPN. Materi penyuluhan meiliputi gambaran kegiatan
PKL P4T dan Sistem Informasi Pertanahan mencakup latar belakang, tujuan
dan tahapan pelaksanaan PKL
b. Penyiapan peta bidang tanah dilakukan oleh Koordinator Data Spasial dari
Taruna yang ditunjuk oeh Koordinator PKL.
c. Pendataan atau survei P4T dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Taruna dibimbing
oleh Instruktur masing-masing. Formulir Isian survei inventarisasi P4T
menggunakan formulir pada Lampiran 3.

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 4


d. Pengumpulan data potensi desa/dusun dilaksanakan oleh Koordinator Data
Tekstual yang ditunjuk dari taruna oleh Koordinator PKL dibantu Koordinator
Kelompok Kerja Taruna yang berada pada satu Dusun. Isian untuk survei data
potensi dusun menggunalan formulir pada Lampiran 4.
e. Pengolahan atau tabulasi data dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Taruna,
dengan melakukan entri data pada Aplikasi IP4T yang disediakan oleh
Koordinator PKL. Kontrol kualitas data tekstual yang dientry dilaksanakan oleh
Koordinator Data Tekstual.
f. Penggabungan data spasial dan tekstual dilakukan oleh Kelompok Kerja Taruna
menggunakan software ArcGIS 10/Quantum GIS 2.4-Chugiak. Penggabungan
atau merge dilakukan menggunakan field kunci Nomor Induk Bidang (NIB) atau
Nomor identifikasi Bidang.
g. Analisis data P4T dilakukan dengan menggunakan Query Builder yang ada di
software ArcGIS 10/Quantum GIS 2.4 Chugiak. Tabel hasil analisis P4T dapat
dilihat pada Lampiran 5
h. Kontrol kualitas data P4T baik berupa data spasial maupun data tekstual
dilakukan secara terus menerus mulai dari penyiapan peta bidang digital
dampai dengan pendataan P4T, serta data potensi Desa/Dusun. Kontrol
kualitas dilaksanakan oleh Koordinator Data Spasial, koordinator Data Tekstual,
Koordinator Lapangan, dan koordinator PKL IP4T dan Sistem Informasi tahun
2016.

3. Tahap Pelaporan dan Penilaian


a. Pelaporan
Laporan PKL P4T dan Sistem Informasi ditargetkan selesai 7 hari setelah PKL selesai
dilaksanakan. Laporan berisi deskripsi pelaksanaan PKL IP4T dan Sistem Informasi disertai
peta lokasi kegiatan P4T, peta bidang tanah yang sudah distandarisasi, dan peta tematik
P4T berbasis bidang dan Hasil Analisis P4T.
Analisis P4T yang dibuat dibuat disajikan secara deskriptif dilengkapi dengan

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 5


∙ Peta Struktur Pemilikan berdasarkan Luas Tanah, Peta Struktur Pemilikan
Berdasarkan Mata Pencaharian, Peta Struktur Penguasaan Tanah, Peta Struktur
Penguasaan Tanah Gadai/Sewa/Bagi Hasil, peta potensi obyek landreform, dan
peta potensi sengketa P4T

∙ Analisis Ketimpangan P4T,


Format laporan dilihat di lampiran 6
b. Penilaian
Capaian kompetensi yang diperoleh Taruna semester V melalui pelaksanaan PKL ini
dapat diukur melalui 2 aspek
1) Unjuk Kerja Lapangan
Penilaian terhadap unjuk kerja taruna dilapangan dilakukan terhadap
∙ Kemampuan teknis

∙ Kemampuan bekerja secara berkelompok (team work)


∙ Kemampuan beradaptasi
∙ Kemampuan berkomunikasi
∙ Kreatifitas
∙ Tanggung jawab
∙ Disiplin
Rubrik Penilaian Unjuk kerja lapangan termasuk Rubrik Penilaian
KemampuanTeknis dijelaskan dalam Lampiran 7
2) Unjuk Kerja Penulisan Laporan dan penyajian lisan
Penilaian terhadap unjuk kerja penulisan laporan penyajiannya melalui ujian
responsi dinilai meliputi unsur :
o Kesesuaian dengan format laporan yang sudah ditentukan
o Substansi Laporan
o Kemampuan mempresentasikan laporan dalam durasi waktu tertentu o
Kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Dosen penguji Rubrik
Penilaian Unjuk Kerja Penulisan Laporan dan Penyajian Lisan dijelaskan pada
Lampiran 7
Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 6
Nilai akhir merupakan nilai akumulasi penilaian unjuk kerja lapangan dan unjuk
kerja penulisan laporan dan presentasinya dengan proporsi 60:40.
Formulir penilaian menggunakan Lampiran 7

C. Landasan Teori Inventarisasi P4T dan Sistem Informasi Pertanahan (Sistem Informasi
P4T)
1. Konsep dan Pengertian
Salah satu kelemahan dalam melaksanakan manajemen pertanahan secara
nasional saat ini adalah rendahnya data dan informasi bidang tanah baik secara kualitas
dan kuantitas. Tap MPR Nomor IX tahun 2001 tentang PPAN khususnya pasal 5 ayat (1.c)
menyatakan bahwa untuk menentukan arah kebijakan Pembaruan Agraria perlu
diselenggarakan pendataan pertanahan melalui inventarisasi dan registrasi Penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah secara komprehensif dan sistematis
dalam pelaksanaan landreform.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi maka proses
pendataan/inventarisasi data P4T sampai dengan penyajian informasi P4T dalam bentuk
tabulasi P4T dan pemetaan P4T dapat dilakukan dengan menggunakan sisitem informasi.
Sistem informasi yang digunakan untuk mengelola data pertanahan dengan satuan data
terkecil adalah bidang tanah atau sering disebut juga Sistem Informasi Geospasia Berbasis
Bidang (Parcel Based Geo-Information System) dikenal sebagai Sistem Informasi
Pertanahan atau Land informastion System. Proses pengumpulan /inventarisasi P4T,
tabulasi data, analisis data, sampai penyajiannya dalam format data tekstual mauupun
dalam bentuk peta-peta dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan.
Untuk memudahkan pemahaman dan pelaksanaan kegiatan Inventarisasi P4T,
berikut ini dipaparkan beberapa pengertian yang berkaitan dengan kegiatan IP4T serta
pengelolaanya dalam Sistem Informasi Pertanahan :

a. Pendataan atau Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan atau pencarian keterangan


mengenai penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.
Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 7
b. Penguasaan Tanah adalah hubungan penguasaan langsung secara fisik antara orang per
orang, kelompok orang, atau badan hukum dengan tanah yang didasarkan kepada
hubungan hukum tertentu seperti sewa, gadai, hak milik serta hubungan hukum
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Pemilikan Tanah adalah hubungan hukum antara per orang, kelompok orang, atau
badan hukum yang dilengkapi dengan bukti kepemilikan baik yang sudah terdaftar
(sertipikat hak atas tanah) maupun yang belum terdaftar.
d. Penggunaan Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan
bentukan alami maupun buatan manusia (PP Nomor 16 Tahun 2004). e. Pemanfaatan
Tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah wujud fisik
penggunaan tanahnya. (PP Nomor 16 Tahun 2004). f. Peta bidang tanah adalah
Penggambaran Bidang Tanah dalam bentuk digital yang diolah dari Peta Pendaftaran
g. Hak Atas Tanah adalah hak-hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960, seperti: HM, HGB, HGU, HP dan hak atas tanah
lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 PMNA 3 Tahun 1997.
h. Bidang Tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang berbatas
(Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997).
i. Data Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah serta satuan
rumah susun, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian
bangunan di atasnya (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997).
j. Data Yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah
susun, pemegang haknya dan pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya
(Peraturan Pemerintah Nomor 24 Nomor 3 Tahun 1997).
k. Sistem Informasi Pertanahan adalah sistem informasi P4T berupa aplikasi yang
digunakan untuk entri data tekstual, yang kemudian digabungkan dengan data spasial
bidang tanah dengan menggunakan field kunci NIB atau No Identifikasi Bidang,
sehingga memperoleh basis data P4T yang terintegrasi data spasial dan tekstualnya.
Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 8
Basis data P4T memngkinkan pengolahan dan analisis data P4T secara digital dan
menghasilkan informasi P4T.

2. Pemilihan Lokasi Pendataan P4T oleh Kantor Pertanahan


Sesuai Petunjuk Pelaksanaan Landreform yang diterbitkan oleh Badan
Pertanahan Nasional Tahun 2015 pemilihan lokasi kegiatan IP4T diarahkan pada
desa/kelurahan yang memenuhi prioritas/pertimbangan sebagai berikut:

a. Desa/Kelurahan yang merupakan lokasi tanah obyek landreform (TOL) sesuai SK. TOL
Lama atau SK. Kepala Inspeksi Agraria (Kinag) yang belum teridentifikasi secara tepat
bidang-bidang Tanah dimaksud dalam SK.
b. Desa/kelurahan yang memiliki potensi Tanah Negara dengan penggunaan tanah
pertanian maupun non pertanian sebagai potensi Tanah Obyek Landreform. c.
Desa/kelurahan yang terdapat tanah pertanian atau tanah pertanian dalam rangka LP2B;
d. Desa/kelurahan yang masih terdapat indikasi banyak terjadinya kegiatan pemanfaatan
tanah bersama (seperti bagi hasil, sewa, dan gadai) dan atau terdapat indikasi tanah
kelebihan maksimal dan atau absentee.
e. Desa/Kelurahan dengan kategori IDT/miskin/jumlah penduduk miskin/penerima BLT
relatif banyak;

Pelaksanaan PKL IP4T dan Sistem Informasi mempertimbangkan pemilihan


lokasi PKL lebih didasarkan pada ketersediaan data peta bidang dalam format digital,
oleh karena waktu pelaksanaannya hanya 11 hari sehingga tidak dimungkinkan
melakukan pengukuran bidang tanah. Wilayah yang diambli datanya juga dibatasi hanya
3 Dusun yaitu Dusun Ngentak, Lemahdadi, Salakan. yang bersebelahan dengan dusun
dusun lokasiPKL IP4T dan SIP tahun 2015. Jumah bidang yang akan didata berjumlah
kurang lebih 4000 bidang yang tersebar dalam 21 RT. Adapun hasil kegiatan Inventarisasi
atau pendataan P4T harus dikelola dalam sebuah Sistem informasi

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 9


Pertanahan. Pengelolaan data P4T harus mendukung proses analisa Data P4T Per Dusun
sehingga dapat diperoleh :
a. Gambaran penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah untuk 3
dusun;
b. Struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah ntuk 3 dusun; c.
Potensi obyek landreform (tanah kelebihan maksimum, tanah absente, tanah bekas
swapraja dan tanah-tanah yang telah ditegaskan sebagai tanah obyek landreform) serta
tanah-tanah garapan yang berstatus tanah negara.

3. Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (IP4T)


Pelaksanaan kegiatan Inventarisasi P4T di BPN dilaksanakan melalui tahapan tahapan
Penyuluhan, Pembuatan Sket Bidang Tanah dan Pendataan P4T (Data Primer P4T),
Pengumpulan Data Sekunder yang berkaitan dengan Potensi Desa atau Dusun, Kontrol
Kualitas, Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah, Pengolahan (Tabulation) Data,
Penggabungan (Merge) Data Spatial dan Data Tekstual, serta Analisa Data. a. Penyuluhan
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan IP4T sangat ditentukan oleh kegiatan penyuluhan.
Penyuluhan dikoordinasikan oleh Ketua Pelaksana selaku Koordinator Kegiatan. Para
Penyuluh (Satgas Penyuluhan) adalah mereka yang memahami dan mengerti kegiatan
IP4T. Materi penyuluhan meliputi:

1) Gambaran Umum Kegiatan IP4T yang mencakup: latar belakang, tujuan, tahapan. 2)
Kewajiban masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan IP4T antara lain : ikut
berpartisipasi secara aktif dalam memberikan informasi tentang P4T (terhadap bidang
tanahnya masing-masing), serta menetapkan dan memasang batas-batas bidang
tanahnya.
b. Pembuatan Peta Bidang Tanah dan Pendataan P4T
Peta bidang tanah adalah gambaran umum bidang-bidang tanah dalam satu
Desa/Kelurahan atau satu Dusun untuk memastikan posisi relatif tiap-tiap bidang tanah
yang terdapat dalam satu desa/kelurahan atau dusun lokasi IP4T. Penyiapan data spasial
Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 10
bidang tanah dapat dibuat dengan menggunakan data/peta yang bersumber dari peta
PBB, peta garis, citra satelit, foto udara, google earthmap dan data/peta lainnya. Sket
bidang-bidang tanah dibuat sebelum melakukan pendataan P4T yang digunakan sebagai
peta kerja kegiatan IP4T.
Pendataan data primer P4T dilakukan dengan mengumpulkan data/informasi
setiap bidang tanah yang ada di dusun baik sudah bersertipikat maupun yang belum
bersertipikat mengenai penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah,
serta informasi lain sesuai.
Penyediaan data spasial bidang tanah dalam PKL ini dilakukan dengan mengolah
peta pendaftaran utnuk Dusun Ngentak, Dusun Lemahdadi, Dusun Salakan dengan
melakukan clean up dan membangun topologi bidang tanah.
Data spasial dapat dilekati informasi tekstual apabila bidang atau feature
geometri tersebut sudah dibangun topologinya. Topologi dapat dilakukan jika feature
geometri tersebut bebas dari kesalahan plotting/penggambaran seperti overshoot,
undershoot, dangling, pseudonode, duplikasi, sliver, dan sebagainya. Proses pembersihan
dilakukan dengan Clean-Up menggunakan software AutoCad Map atau FASAS mapun
GeoKKP.
c. Inventarisasi/Pendataan data P4T bidang tanah
Inventarisasi dilakukan dengan mewawancarai anggota masyarakat yang pada saat
ini menguasai atau memiliki bidang tanah, sekaligus mengidentifikasi penggunaan dan
pemanfaatan tanahpada bidang tanah tersebut. Hasil wawancara ersebut diisikan pada
Formulir Data Primer P4T sebagaimana terlampir di Lampiran 3 Panduan ini.

d. Pengumpulan Data Sekunder


Pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang berisi gambaran umum
dan potensi desa yang diperoleh dari Kantor Desa lokasi IP4T dan atau data profil desa
dari Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. Data Sekunder nantinya digunakan
untuk penyusunan laporan IP4T per desa/kelurahan.
e. Pengolahan Data

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 11


Data Primer P4T dan data sekunder hasil kegiatan di lapangan selanjutnya diolah
atau ditabulasi. Pengolahan data menggunakan format *.xls (Excel). Pengolahan data
dapat juga dilakukan dengan perangkat lunak Sistem Manajemen Basis Data (SMBD)
seperti MS Acces, atau dapat juga dikembangkan dengan prangkat lunak yang lain, seperti
mysql, sqlserver.

f. Penggabungan (Merge) Data Spasial dan Data Tekstual

Integrasi Data Spasial dan Data Tesktual merupakan kegiatan penggabungan antara
Peta Bidang-bidang Tanah dengan Data P4T hasil pendataan dengan menggunakan field
kunci, yaitu NIB atau nomor identitas lain, sepanjang dukomen itu bisa
dipertanggungjawabkan. Penggabungan data dilaksanakan dengan menggunakan software
ArcGIS/Quantum GIS 2.7 Chugiak
h. Analisa Data P4T Per Desa/Kelurahan

Analisa Data P4T Per Desa/Kelurahan/Dusun adalah kegiatan kategorisasi dan


perhitungan-perhitungan terhadap hasil pengolahan data primer dan data sekunder per
dusun menggunakan system informasi yang ada untuk memperoleh informasi tentang: 1)
Gambaran penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; 2) Struktur
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; 3) Potensi obyek landreform
(tanah kelebihan maksimum, tanah absente, tanah bekas
swapraja dan tanah-tanah yang telah ditegaskan sebagai tanah obyek landreform)
serta tanah-tanah garapan yang berstatus tanah negara.
4. Output dan Pelaporan
Out put kegiatan IP4T dapat dipilah menjadi dua kelompok yaitu output untuk internal dan
output untuk eksternal.
a. Output internal.
Output kegiatan IP4T dalam kelompok ini terdiri dari:
1) Buku Kegiatan IP4T Per Desa/Kelurahan yang berisi;
a. Data tekstual terdiri dari hasil pendataan P4T.

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 12


b. Data spasial P4T terdiri dari peta lokasi kegiatan, peta bidang-bidang tanah, dan
peta tematik hasil analisis P4T.
c. Hasil Analisis P4T yang meliputi: Struktur dan ketimpangan P4T yang terdiri dari
perhitungan jumlah dan luas bidang yang dikuasai oleh Petani, potensi obyek
landreform, dan kegiatan pertanahan lainnya.
Buku IP4T per Desa/Kelurahan oleh Koordinator Kegiatan didistribusikan ke Kantor
Pertanahan lokasi kegiatan IP4T. Dalam PKL IP4T yang dilaksanakan di Dusun Ngetak,
Lemahdadi, dan Salakan output yang dihasilkan adalah Buku Kegiatan IP4T tingkat
Dusun, yang akan diserahkan kepada Pemerintah Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

2) Buku Hasil Kegiatan IP4T Provinsi


Buku Hasil Akhir Kegiatan IP4T Povinsi merupakan hasil rekapitulasi seluruh laporan
kegiatan IP4T dan analisa data per desa/kelurahan. Analisis P4T dilakukan secara
berjenjang mulai dari desa/ kelurahan, kabupaten/kota hingga provinsi yang
bersangkutan. Buku Hasil Kegiatan IP4T Provinsi oleh Koordinator Kegiatan Kegiatan
dikirimkan ke BPN RI cq Direktorat Landreform seebagai bahan pengambilan
kebijakan.

Buku Hasil Kegiatan IP4T Provinsi tidak dapat ditetapkan sebagai output PKL IP4T
dan Sistem Informasi Pertanahan ini, karena pendataan atau inventarisasi P4T di PKL
ini hanya akan dilaksanakan di 3 Dusun, untuk bidang tanah yang sudah terdaftar.

C. Penutup

Demikian Buku Panduan Praktik Kerja Lapangan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan,


Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (PKL IP4T) dan Sistem Informasi Pertanahan disusun
dengan tujuan untuk memberikan panduan bagi pelaksanaan PKL IP4T dan Sistem Informasi
yang pada tahun 2016 ini merupakan kegiatanyang baru pertama kali dilaksanakan.

Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 13


Evaluasi terhadap Panduan ini sebagai pedoman tata laksana PKL IP4T dan SIP harus
terus dilaksanakan sehingga akan dapat diperoleh formulasi yang paling tepat agar
kompetensi yang diharapkan akan didapatkan Taruna Semester V Program Studi Diploma IV
Pertanahan dapat dicapai secara efektif.
Buku Panduan PKL IP4T dan SIP Tahun 2016 | 14

Anda mungkin juga menyukai