Salah satunya
kehadiran orang ketiga hingga berujung pernikahan siri tanpa pemberitahuan
ke istri pertama. Bisakah kasus ini dipidanakan?Hal itu menjadi pertanyaan
pembaca detik's Advocate yang dikirim ke email: redaksi@detik.com dan di-cc
ke andi.saputra@detik.comBerikut pertanyaan lengkapnya:Selamat siangSaya
mau bertanya, apakah jika suami menikah siri diam-diam tanpa sepengetahuan
istri sah hukum agama bisa dikasuskan? Dan tidak tahu apakah nikah sirinya
hamil duluan atau tidak. Dan apakah jika dilaporkan ke kantor suami bisa
diperkarakan di kantornya, misal dipecat. Suami saya seorang pegawai BUMN.
Mohon penjelasannya. Terima Kasih Salam Sisca Untuk menjawab masalah di
atas, tim detik's Advocate meminta pendapat hukum advokat Yudhi
Ongkowijaya, S.H., M.H. Berikut jawaban lengkapnya: Terima kasih atas
pertanyaan yang Saudari sampaikan. Kami akan coba membantu untuk
menjawabnya. Suatu perkawinan merupakan ikatan perjanjian yang kokoh
(mitssaqan ghalidzan), yang dengannya Allah Subhanahu wata'ala mengikatkan
hubungan suci antara laki-laki dan perempuan. Hal ini sesuai sebagaimana
ketentuan Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam (KHI), yang menyatakan bahwa
perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat
kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan
melaksanakannya merupakan ibadah. Perkawinan atau pernikahan,
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 KHI, bertujuan untuk mewujudkan
kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.