ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM PEMASARAN JASA
PENDIDIKAN
A. PERAN PENTING SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM PEMASARAN
JASA PENDIDIKAN Dalam era globalisasi, mobilitas berbagai jenis sumber daya tidak memiliki batas. Oleh karena itu, kita perlu mengutamakan peran SDM dalam pemasaran jasa. Secara umum SDM jasa pendidikan dikelompokkan atas beberapa kelompok, yaitu; 1. Penghubung (contractor) 2. Pemodifikasi (modifier) 3. Pemberi pengaruh (influencer) 4. Pemisah (isolated) Sumber Daya Manusia jasa pendidikan merupakan orang-orang yang telah memiliki dampak terhadap sekolah (Lochart, 2005). SDM jasa pendidikan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu; 1. Siswa 2. Guru dan Karyawan sekolah 3. Orang tua dan Wali siswa B. PEMASARAN INTERNAL JASA PENDIDIKAN Pemasaran internal jasa pendidikan harus dilakukan menggunakan pendekatan keputusan dan strategi SDM jasa pendidikan. Tujuannya untuk memotivasi dan memungkinkan karyawan sekolah untuk memenuhi janji yang ditetapkan sekolah. Ada empat strategi utama yang dapat membangun budaya sekolah menurut Zeithaml dan Bitner (2000), diantaranya; 1. Mempekerjakan karyawan yang tepat. Cara untuk mencapai proses perekrutan karyawan sekolah secara efektif dan tepat yaitu; a. Bersaing mencari karyawan sekolah terbaik b. Mempekerjakan karyawan sekolah yang mempunyai komptensi dan kecenderungan melayani pelanggan jasa pendidikan c. Berusaha menjadi atasan yang disukai karyawan sekolah 2. Mengembangkan karyawan untuk menyampaikan kualitas jasa. Terdapat tiga hal penting yang perlu dilakukan, yaitu; a. Melatih karyawan sekolah agar mempunyai keterampilan teknis dan interaksi b. Memberdayakan karyawan sekolah dengan memberikan keterampilan, peralatan c. Memajukan kerja tim di sekolah 3. Menyediakan sistem pendukungan yang dibutuhkan. 4. Mempertahankan karyawan. C. LAYANAN KONSUMEN JASA PENDIDIKAN Strategi yang dapat dilakukan yaitu (Custumer Relationship Management-CRM). Berdasarjan sudut pandang siswa sebagai pelanggan jasa pendidikan, CRM jasa pendidikan dapat menyediakan interakksi antar bidang yang terkait dengan siswa, seperti penerimaan siswa, pendaftaran siswa, bantuan keuangan siswa, dan sebagainya melalui sistem tinggal sehingga menghasilkan pemahaman mendalam bagi setiap siswa yang memiliki keunikan tersendiri (Grant dan Anderson, 2002).Menurut Campbell dan Robert (2007), CRM jasa pendidikan terdiri dari tiga tahap penting, yaitu; 1. Manajemen Hubungan (Contact Management) Merupakan filosofi yang menyebabkan sekolah dapat melacak aktivitas dan interaksi setiap pelanggan jasa pendidikan secara elektronik. Ada dua prioritas utama yang perlu dilakukan sekolah agar manajemen hubungan dapat berhasil, yaitu; a. Mencatat setiap interaksi yang terjadi di sekolah. b. Memperbarui basis data sekolah secara terus menerus dengan informasi khusus yang dipelajari selama proses interaksi dengan pelanggan jasa pendidikan. 2. Manajemen Kampanye (Campaign Management) Merupakan proses perancangan dan pengotomatisasian strategi sekolah dan menjadi alat sekolah yang sangat ampuh untuk membangun, menjadwalkan, melacak aktivitas pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan Manajemen kampanye dikelompok menjadi dua kategori, yaitu; a. Kampanye relative b. Kampanye proaktif 3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data (Data-Driven Decision making) CRM jasa pendidikan bertujuan untuk mengetahui cara sekolah dalam mengambil keputusan secara cerdas berdasarkan data yang berkualitas. Ada tiga unsur dari lembaga pendidikan berdasarkan data, yaitu; a. Komitmen untuk memperoleh data. b. Meningkatkan penggunaan data. c. Menganalisis data. Ketika sekolah berfokus pada siswa sebagai pelanggan jasa pendidikan, keuntungan penerapan CRM jasa pendidikan itu mencakup fokus terhadap siswa, memperbaiki data siswa dan manajemen proses, serta meningkatkan kepuasa, loyalitas, dan retensi siswa pada program dan jasa pendidikan yang diberikan sekolah (Seeman dan O’Hara, 2006). Dalam menerapkan CRM jasa pendidikan, sekolah dihadapkan dengan beberapa tantangan berikut; 1) Melakukan surat-menyurat dengan pasar sasaran jasa pendidikan. 2) Perekrutan tenaga kerja di sekolah, serta program retensinya. 3) Pengelolaan siswa. 4) Perekrutan siswa. 5) Komunikasi sekolah dengan alumni. 6) Komunikasi tentang program belajar jarak jauh. 7) Pengelolaam aliran administrasi. 8) Kolaborasi antara siswa, guru, dan karyawan sekolah. D. DASAR LAYANAN KONSUMEN JASA PENDIDIKAN Kotler dan Fox (1995) mengemukakan tahapan pengambilan keputusan pelanggan jasa pendidikan yaitu; 1) Motivasi yang Diperlukan 2) Pengumpulan Informasi 3) umpulan Pilihan yang Dibentuk 4) enentuan Kriteria Evaluasi 5) valuasi Alternatif 6) engambilan Keputusan dan Pelaksanaan 7) Pengaruh terhadap Proses Keputusan 8) Bergerak dari Keputusan kepada Tindakan 9) Penilaian Setelah Pendaftaran 10) Tanggapan Sekolah E. PROSES MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM OPERASI JASA PENDIDIKAN Sekolah harus menjadi pemimpin di bidang operasi jasa secara inovatif. Akhirnya, sekolah juga harus dikenal sebagai tempat terbaik untuk bekerja, sekolah terkemuka pada praktik manajemen SDM, serta memiliki karyawan yang setia, produktif, dan berorientasi pelanggan jasa pendidikan. Meskipun pemimpin sekolah di setiap fungsi memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, namun tetap dibutuhkan koordinasi yang efektif. Heskett dkk. (1994) menyebutkan delapan mata rantai dalam rantai manfaat jasa, yaitu; 1) Loyalitas pelanggan yang menggerakkan profibilitas dan pertumbuhan. 2) Kepuasan pelanggan yang menggerakkan loyalitas pelanggan. 3) Nilai yang menggerakkan kepuasan pelanggan. 4) Produktivitas karyawan yang menggerakkan nilai. 5) Loyalitas karyawan yang menggerakkan loyalitas. 6) Kepuasan karyawan yang menggerakkan loyalitas. 7) Kualitas internal yang menggerakkan kepuasan karyawan. 8) Kepemimpinan manajemen puncak yang mendasari keberhasilan rantai.