Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA NYAMAN

Oleh :

Nanda Indah Utami

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendauluan Gangguan Rasa Nyaman di Poli Klinik RSUD


Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang yang dilakukan oleh :

Nama : Nanda Indah Utami

NIM : 1920045

Prodi : Program Studi Sarjana Keperawatan

Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas studi klinik Program Studi
Sarjana Keperawatan Departemen Keperawatan Dasar yang di laksanakan pada
tanggal 17 Januari 2022 - 21 Januari 2022 telah di setujui dan di sahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Malang, 21 Januari 2022

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(……………………) (……………………)
A. Konsep Dasar Nyeri
1. Definisi
Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau nyaman baik
secara mental, fisik maupun sosial (Keliat, Windarwati, Pawirowiyono, & Subu,
2015).
Kenyamanan menurut (Keliat dkk., 2015) dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Kenyamanan fisik; merupakan rasa sejahtera atau nyaman secara fisik.
b. Kenyamanan lingkungan; merupakan rasa sejahtera atau rasa nyaman yang
dirasakan didalam atau dengan lingkungannya
c. Kenyamanan sosial; merupakan keadaan rasa sejahtera atau rasa nyaman
dengan situasi sosialnya.
Gangguan rasa nyaman adalah perasaan seseorang merasa kurang nyaman dan
sempurna dalam kondisi fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya dan sosialnya
(Keliat dkk., 2015).
Menurut (Keliat dkk., 2015) gangguan rasa nyaman mempunyai batasan karakteristik
yaitu: ansietas, berkeluh kesah, gangguan pola tidur, gatal, gejala distress, gelisah,
iritabilitas, ketidakmampuan untuk relasks, kurang puas dengan keadaan, menangis,
merasa dingin, merasa kurang senang dengan situasi, merasa hangat, merasa lapar,
merasa tidak nyaman, merintih, dam takut. Gangguan rasa nyaman merupakan suatu
gangguan dimana perasaan kurang senang, kurang lega, dan kurang sempurna dalam
dimensi fisik , psikospiritual, lingkungan serta sosial pada diri yang biasanya
mempunyai gejala dan tanda minor mengeluh mual (PPNI, 2016).
Gangguan rasa nyaman sendiri dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan keadaan seseorang mengeluh ketidaknyamanan dan merasakan
sensasi yang tidak nyaman, tidak menyenangkan selama 1 detik sampai dengan
kurang dari enam bulan.
b. Nyeri Kronis
Nyeri kronis adalah keadaan individu mengeluh tidak nyaman dengan adanya sensasi
nyeri yang dirasakan dalam kurun waktu yang lebih dari enam bulan.
c. Mual
Mual merupakan keadaan pada saat individu mengalami sensai yang tidak nyaman
pada bagian belakang tenggorokan, area epigastrium atau pada seluruh bagian perut
yang bisa saja menimbulkan muntah atau tidak.
2. Etiologi
Dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2016) penyebab
Gangguan Rasa Nyaman adalah:
a. Gejala penyakit.
b. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan.
c. Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan
pengetahuan).
d. Kurangnya privasi.
e. Gangguan stimulasi lingkungan.
f. Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi dan kemoterapi).
g. Gangguan adaptasi kehamilan.
3. Tanda dan gejala
Gejala dan tanda gangguan rasa nyaman (mual) dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut (PPNI, 2016):
a. Gejala dan tanda mayor: Data subjektif:
1) Mengeluh tidak nyaman
2) Mengeluh mual
3) Mengeluh ingin muntah
4) Tidak berminat makan
Data objektif:
(tidak tersedia)
b. Gejala dan tanda minor
Data subjektif:
1) Merasa asam di mulut
2) Sensasi panas/dingin
3) Sering menelan
Data objektif:
1) Saliva meningkat
2) Pucat
3) Diaphoresis
4) Takikardi
5) Pupil dilatasi
4. Pathway gangguan rasa nyaman

Etiologi belum di ketahui

Faktor Genetik Faktor Alergen

Merangsang sel T
dan sel Mast

Penurunan kapasitas Gangguan


air Integritas kulit

Kehilangan air pada


transepidermal

Kulit kering

Gangguan rasa
Gatal Iritasi
nyaman

Nyeri
Nyeri Akut
Kronis

5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat melihat apakah ada
perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat menyebabkannya
rasa nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
b. Melakukan pemeriksaan fisik
1) Inspeksi : ditemukan kulit tampak pucat, menggigil, gelisah dan lemah
2) Palpasi : pada permukaan ini ditemukan kulit teraba dingin, nadi lambat
3) Auskultasi : tekanan darah menurun
c. Melakukan pengukuran intensitas nyeri
Derajat nyeri dapat diukur dengan berbagai macam cara yang sering digunakan
untuk menilai intensitas nyeri pasien adalah skala numerik dan skala verbal.
Skala numerik terdiri dari dua bentuk yaitu verbal dan tulisan.
1) Verbal descriptive scale (VSD)
Verbal Descriptive Scale merupakan pengukuran derajat nyeri yang
sering digunakan. VDS merupakansebuah garis yang terdiri dari tiga sampai
lima kata yang mendeskripsikanperasaannyeri, tersusun jarak yang sama di
sepanjang garis. Kata – kata yang digunakan untuk mendeskripsikan tingkat
nyeriyang tidak tertahankan
2) Faces Rating Scale
Skala penilaian wajah biasanya digunakan untuk mengukur
intensitas nyeri pada anak- anak. Foto wajah seorang anak yang
menunjukkan rasa tidak nyaman dirancang sebagai petunjut untuk memberi
pengertian kepada anak-anak sehingga dapat memahami makna dan tingkat
keparahan nyeri. Skala tersebut terdiri dari eman wajah dengan profil kartun
yang menggambarkan wajah dari mulai gambar wajah yang sedang
tersenyum (tidak merasa nyeri) kemudian secara bertahap meningkat
menjadi wajah kurang bahagia (sangat nyeri).

3) Numeric Rating Scale (NRS)


Skala numerik merupakan alat bantu ukur intensitas nyeri pada pasien
yang terdiri dari skala horizontal yang dibagi menjadi 10 segmen dengan
nomor 0 bermakna intensitas nyeri yang minimal (tidak nyeri sama sekali)
dan angka 110 bermakna nyeri yang sangat (nyeri yang paling parah ). Pasien
kemudian dimintai untuk menandai angka yang menurut mereka paling tepat
dalam mendeskripsikannyeri yang mereka rasakan pada suatu waktu.

6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan (tindakan) keperawa-tan gangguan nyaman nyeri diantaranya ada yang
bersifat farmakologi dan ada juga yang bersifat non farmakologi.
1. Farmakologi
pemberian obat analgesik, dilakukan guna mengganggu atau memblok transmisi stimulus
agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri.
a) Analgesik narkotik
Analgesik narkotik terdiri dari berbagai derivate opium seperti morfin dan kodein.
Narkotik dapat memberikan efek penurunan nyeri dan kegembiraan karena obat ini
mengaktifkan penekan nyeri endogen pada susunan saraf pusat. Namun penggunaan obat
ini menimbulkan efek menekan pusat pernapasan di medulla batang otak sehingga perlu
pengkajian secara teratur terhadap perubahan dalam status pernapasan jika menggunakan
analgesik jenis ini (Wahyudi & Abd.Wahid, 2016).
b) Analgesik non narkotik
Analgesik non narkotik seperti aspirin, asetaminofen, dan
ibuprofen selain memiliki efek anti nyeri juga memiliki efek anti inflamasi dan anti
piretik. Obat golongan ini menyebabkan penurunan nyeri dengan menghambat produksi
prostalglandin dari jaringan yang mengalami atau inflamasi. Efek samping yang paling
umum terjadi adalah gangguan pencernaan seperti adanya ulkus gaster dan perdarahan
gaster (Wahyudi & Abd.Wahid, 2016).
2. Non farmakologi
a) Distraksi
Distraksi adalah memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri, atau dapat
diartikan lain bahwa distraksi adalah suatu tindakan pengalihan perhatian pasien ke hal-
hal di luar nyeri. Dengan demikian, diharapkan pasien tidak terfokus pada nyeri lagi dan
dapat menurunkan kewaspadaan pasien terhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi
terhadap nyeri.
Distraksi diduga dapat menurunkan presepsi nyeri dengan menstimulasi sistem kontrol
desenden, yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak.
Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri. Berikut jenis-jenis teknik distraksi:
1. Distraksi visual/penglihatan
Yaitu pengalihan perhatian selain nyeri yang diarahkan ke dalam tindakan-tindakan
visual atau melalui pengamatan.
2. Distraksi audio/pendengaran
Yaitu pengalihan perhatian selain nyeri yang diarahkan ke dalam tindakan melalui organ
pendengaran.
3. Distraksi intelektual
Yaitu pengalihan perhatian selain nyeri yang dialihkan ke dalam tindakan-tindakan
dengan menggunakan daya intelektual yang pasien miliki (Andarmoyo, 2017).
b) Relaksasi
Relaksasi adalah suatu tindakan untuk membebaskan
mental dan fisik dari ketegangan dan stres sehingga dapat meningkatkan toleransi
terhadap nyeri. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas abdomen dengan
frekuensi lambat, berirama. Pasien dapat memejamkan matanya dan bernapas dengan
perlahan dan nyaman. Irama yang konstan dapat dipertahankan dengan menghitung
dalam hati dan lambat bersama setiap inhalasi (“hirup, dua, tiga”) dan ekhalasi
(“hembuskan, dua, tiga”). Pada saat perawat mengajarkan ini, akan sangat membantu bila
menghitung dengan keras bersama pasien pada awalnya. Napas yang lambat, berirama,
juga dapat digunakan sebagai teknik distraksi. Hampir semua orang dengan nyeri
mendapatkan manfaat dari metode-metode relaksasi.
Periode relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan
otot yang terjadi dengan nyeri akut dan yang meningkatkan nyeri (Andarmoyo, 2017).
c) Imajinasi terbimbing
Imajinasi terbimbing adalah menggunakan imajinasi
seseorang dalam suatu cara yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek positif
tertentu. Tindakan ini membutuhkan konsentrasi yang cukup. Upayakan kondisi
lingkungan klien mendukung untuk tindakan ini. Kegaduhan, kebisingan, bau menyengat,
atau cahaya yang sangat terang perlu dipertimbangkan agar tidak mengganggu klien
untuk berkonsentrasi. Beberapa klien lebih rileks dengan cara menutup matanya
(Andarmoyo, 2017).
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit
b. Nyeri akut b.d gejala penyakit
2. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman b.d gejala Perawatan kenyamanan (I.08245)
penyakit Tindakan :
Observasi
- Periksa ketegangna otot, frekuensi
nadi, tekanan dara, dan suhu
sebelum dan sesuda latihan
- Monitor respon terhadap terapi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Gunakan nada lembut dengan irama
lambat dan berirama
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan,
dan jenis relaksasi yang tersedia
(misal musmusiceditasi, napas
dalam, relaksasi otot progesif
- Anjurkan mengambil posisi yang
nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
2. Nyeri akut b.d gejala penyakit Manajemen nyeri (I.08238
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2284/3/BAB%20II.pdf

https://jurnalskhg.ac.id/index.php/medika/article/download/84/82/

Anda mungkin juga menyukai