432 688 1 SM
432 688 1 SM
Safri Mardison
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang
Abstrak: Usia sekolah anak dalam tahap integrasi perkembangan, mengatur dan memadukan
berbagai keterampilan perkembangan untuk menyesuaikan tugas yang semakin rumit, salah
satunya adalah perkembangan berbahasa. Perkembangan bahasa pada dasarnya adalah
kemampuan individu untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Komunikasi dipergunakan untuk
menjalin relasi dengan orang lain sehingga kita merasa menjadi bagian dari lingkungan.
Kemampuan bahasa berkembang sepanjang masa sekolah. Siswa makin mampu memahami dan
menginterpretasi komunikasi baik lisan, tulisan maupun bahasa tubuh yang membuat diri mereka
dipahami dan memahami orang-orang yang ada disekitarnya. Perkembangan bahasa terkait
dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelegensi sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kemampuan berbahasa. Semakin besar anak tumbuh dan berkembang,
kemampuan bahasanya mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju yang
kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan karena bahasa pada dasarnya
merupakan hasil belajar dari lingkungannya. Anak belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang
lain, yaitu dengan meniru dan mengulang kata-kata yang dipakai orang dewasa.
dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapan/ 6) Berbicara sendiri sambil menentukan
kata-kata yang didengarnya. Kedua proses ini langkah-langkah yang diperlukan
berlangsung sejak masa bayi dan kanak-kanak, untuk memecahkan masalah sederhana
sehingga pada usia anak memasuki sekolah (walaupun “logika”nya mungkin tidak
dasar sudah sampai pada tingkat (1) dapat jelas bagi orang dewasa).
membuat kalimat yang lebih sempurna, (2) 7) Menirukan ucapan populer dan kata-
dapat membuat kalimat majemuk, (3) dapat kata kotor; menganggap ucapan-
menyusun dan mengajukan pertanyaan. ucapan jorok sangat lucu.
8) Senang menceritakan lelucon dan teka-
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia teki; biasanya, humornya jauh dari
Sekolah Dasar halus.
Kemampuan berbahasa yang paling 9) Senang dibacakan cerita dan
nampak dalam kehidupan keseharian adalah mengarang cerita.
berbicara. Anak pada awal masa kanak-kanak 10) Mampu belajar lebih dari satu bahasa;
mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk melakukanya dengan spontan dalam
berbicara karena: (1) Sebagai sarana keluarga dwibahasa atau multibahasa.
bersosialisasi. Kalau mereka tidak dapat
berbicara, tidak dapat diterima sebagai anggota b. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa
kelompok, (2) Mereka belajar berbicara sebagai Anak Usia 7 Tahun:
sarana untuk memperoleh kemandirian. Kalau 1) Senang bercerita; suka menulis cerita
mereka tidak dapat berbicara, orang tua tidak pendek, menceritakan dongeng
mengerti keingianan anak, sehingga anak selalu khayalan.
dibantu seperti bayi, akibatnya tidak mandiri. 2) Menggunakan susunan kalimat dan
(Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004: 43). bahasa percakapan seperi orang
K. Eileen dan Lynn R. Marotz (2020: 159- dewasa; pola kalimat mencerminkan
215) menjelaskan tentang profil perkembangan perbedaan budaya dan letak geografis.
dan pola pertumbuhan anak termasuk 3) Menjadi semakin tepat dan luas dalam
perkembangan berbicara dan berbahasa anak hal penggunaan bahasa; semakin
usia 6-12 tahun, diantaranya adalah: banyak menggunakan kata sifat
a. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa deskriptif dan kata keterangan.
Anak Usia 6 Tahun: 4) Menggunakan gerak tubuh untuk
1) Berbicara tanpa henti; bisa menggambarkan percakapan.
digambarkan seperti pengoceh. 5) Mengkritik hasil karyanya sendiri:
2) Bercakap-cakap seperti orang dewasa; “Saya tidak menggambar dengan
banyak bertanya. benar,” “Gambarnya lebih bagus dari
3) Mempelajari lima sampai sepuluh kata dari gambarku.”
setiap hari; kosa katanya terdiri dari 6) Membesar-besarkan kejadian adalah
10.000 sampai 14.000 kata. hal yang wajar: “Saya makan sepuluh
4) Menggunakan bentuk kata kerja, hot dog pada waktu piknik.”
urutan kata dan struktur kalimat yang 7) Menjelaskan kejadian sesuai dengan
tepat. kemampuan atau kebutuhannya: “Hari
5) Menggunakan bahasa dan bukan ini tidak hujan karena saya akan pergi
tangisan disertai teriakan atau agresi piknik.”
fisik untuk mengungkapkan 8) Menggambarkan pengalaman secara
ketidaksenangan: “Ini punyaku! rinci: “Pertama, kami memarkir mobil,
Kembalikan, Kamu bodoh”. lalu kami berjalan mendaki jalanan
637
638 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643
kecil yang jauh, setelah itu kami duduk 2) Mengungkapkan perasaan dan emosinya
di atas pohon yang rubuh di dekat secara efektif melalui kata-kata.
danau dan makan…” 3) Memahami dan menggunakan bahasa
9) Memahami dan menjalan perintah sebagai sistem komunikasi dengan orang
dalam beberapa tahap (sampai lima lain.
tahap): kadang minta diulang 4) Menggunakan ucapan populer yang sering
perintahnya karena tidak diucapkan teman sebayanya: “manis”,
mendengarkan seluruhnya pada saat “keren”, “top-abis”.
pertama kali disampaikan. 5) Mengenali bahwa beberapa kata
10) Senang menulis pesan dan catatan mempunyai arti ganda, “panjang tangan”,
singkat untuk temannya. “mengadu domba”.
6) Menganggap perumpamaan yang tidak
c. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa masuk akal (permainan kata) dalam lelucon
Anak Usia 8 Tahun: dan tekan-teki sebagai sesuatu yang lucu.
1) Senang menceritakan lelucon dan teka- 7) Menunjukan pemahaman tingkat tinggi
teki. mengenai urutan tata bahasa; mengenali
2) Mengerti dan melakukan instruksi apabila ada kalimat yang tata bahasanya
beberapa tahap (sampai lima tahap); tidak tepat.
mungkin minta diulang karena tidak
mendengar seluruhnya. e. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa
3) Membaca dengan mudah dan Anak Usia 11-12 Tahun:
memahaminya. 1) Menyelesaikan sebagian besar
4) Menulis surat atau mengirim pesan perkembangan bahasa pada akhir fase ini;
kepada teman, termasuk deskripsi hanya sedikit perbaikan masih diperlukan
yang imajinatif dan mendetail. selama beberapa tahun mendatang.
5) Menggunakan bahasa untuk 2) Senang berbicara dan berargumentasi,
mengkritik dan memuji orang lain; sering tidak pernah berhenti, dengan siapa
mengulang-ulang ucapan popular dan pun yang mau mendengarkan.
kata umpatan. 3) Menggunakan struktur bahasa yang lebih
6) Memahami dan mengikuti aturan tata panjang dan kompleks.
kalimat dalam percakapan dan bentuk 4) Semakin menguasai kosa kata yang
tertulis. kompleks, bertambah 4.000 sampai 5.000
7) Berrminat mempelajari kode kata kata baru tiap tahun, menggunakan kosa
rahasia dan menggunakan bahasa kata dengan terampil untuk
kode. mengembangkan cerita dan
8) Bercakap-cakap dengan orang dewasa menggambarkannya dengan jelas.
dengan lancar, mampu berpikir dan 5) Menjadi pendengar yang suka berfikir.
berbicara mengenai masa lampau dan 6) Mengerti bahwa kalimat dapat memiliki
masa depan; “Jam berapa kita arti yang tersirat (bertujuan): ketika ibunya
berangkat berenang minggu depan.” bertanya, “Apakah PR mu sudah selesai?”
beliau bermaksud untuk mengatakan kamu
d. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa sebaiknya berhenti bermain, ambil bukumu
Anak Usia 9-10 Tahun: dan mulai kerjakan PRmu.
1) Senang berbicara, sering kali tidak berhenti 7) Memahami konsep ironi dan sarkasme;
dan tanpa alasan yang jelas; kadang mempunyai selera humor dan senang
digunakan sebagai alat untuk mendapatkan menceritakan lelucon, teka-teki, dan sajak
perhatian. untuk menghibur orang lain.
Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 639
8) Menguasai beberapa gaya bahasa, bisa dengan orang tua dan teman sebaya juga
berubah-ubah berdasarkan situasi: gaya membuat perbendaharaan kata makin
yang lebih formal ketika berbicara dengan meningkat. Interaksi di sekolah antara anak
guru, gaya yang lebih kasual dengan orang tanpa membedakan jenis kelamin di
tua, dan gaya yang sering memakai sekolah membuat perkembangan bahasa
ungkapan populer dan kata rahasia ketika anak perempuan maupun laki-laki
mengobrol bersama teman. berkembang dengan optimal
e. Hubungan keluarga, pola asuh keluarga
3. Faktor yang Mempengaruhi yang demokratis dan autoritatif yang
Perkembangan Bahasa Anak. memandang dan menempatkan anak
Menurut Yusi Riksa (2009: 148) sebagai bagian dari keluarga membuat
perkembangan bahasa dipengaruhi oleh anak belajar dan memperoleh contoh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut sebagai bagaimana berkomunikasi dengan baik dan
berikut: memiliki kebebasan untuk menyatakan dan
a. Kesehatan, kondisi kesehatan yang kurang mengekspresikan apa yang dipikirkan dan
baik memuat anak mengalami kelambanan dirasakan melalui beragam bahasa
perkembangan bahasa. Asupan gizi f. Akses komunikasi, keterbukaan dan
mempengaruhi daya kerja otak, dan daya dukungan untuk bergaul dengan
kerja otak mempengaruhi kemampuan lingkungan sekitar baik keluarga inti,
memproses informasi. Selain itu kesehatan kelaurga besar, masyarakat, institusi atau
yang buruk membuat interaksi anak dengan lembaga pendidikan maupun media
lingkungan menjadi terbatas sehingga komunikasi mendorong kemampuan
perbendaharaan kata anak juga menjadi berbahasa anak berkembang dengan
terbatas. optimal.
b. Intelegensi, tingkatan intelektual
mempengaruhi perkembnagan bahasa. 4. Kemampuan Bicara Anak Pada Umur
Anak dengan keterbelakangan mental yang Tertentu
paling rendah sangat miskin dalam Sekitar umur 2-3 tahun, anak sudah dapat
berbahasa. Anak-anak dengan kategori membuat kalimat yang terdiri dari tiga kata atau
intelegensi normal pada dasarnya akan empat kata, terutama kata benda. Sesudah anak
memiliki kemampuan berbahasa secara berumur 3 tahun, pada umumnya sudah dapat
baik. Anak-anak dengan kecerdasan yang membuat kalimat yang terdiri atas enam sampai
tinggi mampu membaca dan memahami delapan kata. Kesulitan yang dihadapi anak
pembicaraan pada usia yang sangat muda dalam berbicara, mereka sulit mengucapkan
c. Status sosial ekonomi, anak keluarga huruf-huruf mati; Z, W, D, S, G, dan kombinasi
miskin mengalami hambatan dalam huruf mati: St, Str, Dr, Fl, yang diduga akan
berbahasa karena akses untuk literasy yaitu berlanjut sampai anak masuk sekolah dasar
mengenal huruf sebagai lambang dan bunyi kelas satu.
terbatas. Selain itu kesempatan belajar serta Mengenai isi pembicaraan pada awalnya
asupan gizi yang diperoleh juga terbatas. pembicaraan anak bersifat egosentris, yaitu dia
Anak-anak miskin cenderung menjadi berbicara tentng dirinya sendiri, kesenangannya
ilaterasy atau buta huruf atau buta aksara sendiri. Mereka tidak berusaha untuk bertukar
baik latin maupun arab. ide atau memperhatikan pendapat orang lain.
d. Jenis kelamin, vokalisasi anak perempuan Jadi dalam bicara egosentris tidak ada
lebih cepat sejak usia dua tahun. Interaksi komunikasi yang sesungguhnya. Nilai
yang lebih intens antara anak perempuan utamanya membantu anak memperoleh
639
640 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643
kemampuan berbicara dan mengetahui reaksi Dari gambar di atas tampak, anak yang
orang lain mendengar bicaranya. Bicara berumur satu tahun jumlah kosa kata yang
egosentris mendominasi pada saat anak dimiliki mendekati 0, pada umur 2 tahun
berbicara dengan orang dewasa, karena orang menguasai sekitar 300 kosa kata, pada umur 3
dewasa selalu menanyakan permasalahan anak tahun menguasai kosa kata sekitar 900, pada
itu sendiri. Menjelang akhir awal masa kanak- umur 4 tahun menguasai kosa kata 1.600, pada
kanak, pada saat anak berkumpul dengan teman umur 5 tahun menguasai sekitar 2.100 kosa
sebayanya, bicara mereka yang bersifat kata. Setelah anak masuk sekolah,
egosentris berkurang dan berubah kearah bicara perkembangan jumlah kosa kata sangat
yang berpusat pada orang lain (bicara yang mencolok. Hurlock dalam Sri Rumini dan Siti
bersifat sosialisasi), walaupun isinya banyak ke Sundari (2004: 46) , menyatakan bahwa anak
arah kritik, pengaduan, protes, perintah, kepada kelas 1 SD yang kira-kira berumur 7 tahun,
orang lain. Perubahan dari bicara yang bersifat dapat menguasai kosa kata 14.000 kata, bahkan
egosentris kearah sosialisasi, karena anak saling ada yang dapat samapi 24.000 kosa kata, dan
membutuhkan, saling ingin berkomunikasi. setelah anak duduk di kelas 6 SD, dapat
Perubahan ini tidak sepenuhnya tergantung mencapai 50.000 kosa kata.
pada umur, tetapi juga tergantung pada Mengenai kemampuan anak menggunakan
kepribadian anak, banyaknya kontak sosial awalan, akhiran, dan sisipan, mempunyai
anak, besarnya kelompok bergaul, kepuasan urutan sebagai berikut: anak kelas 1 SD sudah
anak dalam berkomunikasi. mengenal awalan me, di, pe dan sudah dapat
Selain ada perubahan isi pembicaraan, membuat kalimat yang jelas. Sebagai contah,
terjadi pula perubahan dalam bentuk dia sudah dapat mengatakan “Saya dapat
komunikasi, yaitu makin bertambah umur anak, menulis” bukan “Saya dapat ditulis”. Hal ini
makin berkurang bentuk komunikasi yang karena anak memiliki Inner Gramar, yaitu tata
sederhana (prabicara), karena prabicara tidak bahasa batin yang mereka peroleh dengan tidak
diterima dalam kelompoknya. Penolakan ini sadar berdasarkan hasil pendengarannya. Pada
menyebabkan anak lebih giat belajar berbicara. kelas-kelas yang lebih tinggi, anak-anak mulai
Senangnya anak berbicara yang tampak dapat menggunakan akhiran, dan setelah itu
pada awal masa kanak-kanak, masih tampak baru mereka dapat menggunakan sisipan.
pada saat waktu memasuki kelas 1 SD, namun Kesulitan bicara yang dihadapi anak SD
agak lama-kelamaan mengetahui bahwa teman- ialah mengunakan kata sambung dan kata “di”
teman tidak menyukai anak yang selalu sebagai awalan dan sebagai kata depan,
mendominasi pembicaraan, maka pembicaraan misalnya kata “dipukul” dan “di rumah”.
menjadi berkurang. Mengenai dwi bahasa, ternyata
kemampuan anak menggunakan dwi bahasa
Tabel. 1 Jumlah kosa kata Yang dikuasai sejak masa kanak-kanak dapat memiliki
2300 kepandaian bahasa tersebut melebihi orang-
2100 2100 orang yang mengunakan dwi bahasa setelah
2000 dewasa, karena masa peka untuk belajar dwi
1600 bahasa terjadi pada anak yang berumur sekitar
900 2 tahun - 10 tahun. Tidak hanya dwi bahasa,
600 empat bahasapun anak SD banyak yang
300 sanggup menggunakannya. Keempat bahasa
Usia 1 2 3 4 5 tersebut, untuk anak Indonesia antara lain:
anak bahasa Ibu, bahasa Indonesia, bahasa Inggris
dan bahasa Arab.
Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 641
yang terdiri dari dua kata yaitu subjek dan a. Tidak atau kurang menguasai keterampilan
objek, misalnya ade makan, maksudnya berbahasa. Permasalahan meliputi
ade sedang makan atau ade mau makan. kelambanan dalam mengenal dan
Memasuki umur empat hingga enam tahun mengingat huruf, miskinnya kosa kata,
menjadi kalimat sempurna subjek, prediket kelambanan memahami bunyi,
dan objek. Misalnya, ade mau berangkat ke ketidakmampuan mengucapkan atau
sekolah, atau ade mau pakai baju biru. Di melafalkan huruf. Anak yang tidak
sekolah dasar anak sudah mampu membuat menguasai keterampilan berbahasa
kalimat lengkap sempurna yang terdiri dari mengalami kesulitan untuk mengikuti
subjek, prediket, objek dan keterangan. proses pembelajaran di sekolah. Berbahasa
Misalnya ade berangkat ke sekolah diantar bukan hanya berkenaan dengann pelajaran
mama. Anak-anak yang cerdas dan dengan bahasa Indonesia tetapi meliputi semua
latar belakang ekonomi kelaurga menengah mata pelajaran
ke atas dapat membuat kalimat yang lebih b. Hambatan komunikasi. Komunikasi yang
panjang, lengkap dan dengan struktur dilakukan seringkali menghadapi hambatan
bahasa yang baik karena memiliki sehingga komunikasi tidak lancar.
perbendaharaan kata yang lebih baik. Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi
Perbendaharaan kata yang lebih diperoleh adalah: (1) menganggap diri berbeda
dari keterbukaan akses untuk dengan lawan bicara, menempatkan diri
berkomunikasi sdengan orang dewasa, lebih tinggi ataupun lebih rendah. (2) sikap
teman sebaya dan sumber-sumber bacaan menilai, meliputi: mengkritik, memberikan
d. Ucapan. Kemampuan mengucapkan panggilan yang tidak menyenangkan,
merupakan hasil belajar melalui peniruan mendiagnosis, dan melakukan evaluasi. (3)
berbangai bunyi yang didengar oleh anak- segera memberikan solusi, meliputi: sangat
anak dari orang-orang disekelilingnya. normatif, memberikan nasehat,
Kejelasan ucapan dalam pengertian vokal memberikan pertanyaan yang tidak tepat,
atau huruf hidup yaitu, a, i, u, e, o dan segera menyambung atau memberi
konsonan atau huruf mati, yaitu t, p, b, m, komentar berdasarkan pengalaman sendiri,
n, terjadi mulai usia tiga tahun. Huruf- dan memberikan gambaran hukuman atau
huruf mati tunggal seperti z, w, s, dan g; kemungkinan yang buruk. (4) mengganggu
diftong atau huruf mati rangkap seperti ny, perhatian atau pembicaraan: nyeletuk,
ng, dan dr serta huruf hidup rangkap seperti memotong pembicaraan, mengalihkan
au, ai, ia, merupakan huruf-huruf yang sulit pembicaraan, tidak memperhatikan dan
diucapkan dan baru berkembanag dan berargumen secara logis (5) takut, cemas
dikuasai memasuki usia sekolah pada anak dan kondisi emosional, perasaan yang
kelas awal kesulitan-kesulitan masih akan terganggu secara social emosional
dialami oleh beberapa anak. Sebagai guru psikologi membuat individu tidak dapat
harus memiliki kepekaan dan menstimulasi memberikan perhatian penuh terhadap
anak dengan bacaan sehingga anak dapat komunikasi (6) kualitas perhatian dalam
menguasai. komunikasi, kekuatan informasi tergantung
pada bagaimana komunikan memberikan
7. Masalah perkembangan bahasa perhatian pada informasi yang disampaikan
Masalah yang diahadapi anak berkenaan komunikator
dengan perkemabangan bahasa dapat c. Penggunaan bahasa kedua, sekolah sebagai
diidentifkasi dalam tiga kelompok (Yusi riksa: lembaga pendidikan formal menuntut anak
149), yaitu mempergunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar sehari-hari. Kondisi ini
Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 643
643