Anda di halaman 1dari 15

Dosen Pengampu:

apt. Feri Setiadi, M.Farm


Iis Wintari Maryuni Febri Nurdia Putra
12020006 12020026

Novi Luthfianti Asna Muhammad Dharaini


12020015 12019029
Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi
menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. TBC adalah penyakit infeksi menular yang
umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat
merusak organ tubuh lainnya

Bakteri TBC menyebar melalui percikan udara saat


seseorang dengan TBC batuk atau bersin. Faktor risiko
termasuk sistem kekebalan yang lemah dan paparan
terus-menerus terhadap orang yang terinfeksi
batuk berkepanjangan, demam,
berat badan turun drastis,
kelelahan, dan keringat malam

pemeriksaan fisik, tes darah,


tes kulit, dan rontgen paru-
paru. Tes sputum digunakan
untuk mendeteksi bakteri TBC
pada dahak
Pencegahan
Imunisasi BCG, menjaga kebersihan yang baik, makan
makanan bergizi, olahraga teratur

Pengobatan
Waktu pengobatan biasanya berlangsung 6 bulan, bisa
lebih bahkan sampai 12 bulan tergantung pada berat
ringannya penyakit TBC pasien
Obat Fungsi Efek Samping

• hepatitis
Menghambat pertumbuhan bakteri
Isoniazid • neuropati perifer
tuberkulosis
• ruam atau gatal

• peningkatan enzim hati


Bertindak sebagai antibiotik bakterisidal,
Rifampicin • perubahan warna urin
menghambat sintesis protein bakteri
• ruam atau gatal

Membunuh bakteri tuberkulosis dalam • hepatitis


Pyrazinamide fase pertumbuhan aktif di dalam sel-sel • peningkatan asam urat
makrofag dalam darah

Menghambat sintesis sel dinding bakteri • neuropati optik


Ethambutol
tuberkulosis
▪ Nutrisi yang baik untuk pemulihan pasien TB dan
memperkuat sistem kekebalan tubuh

▪ Isolasi dirumah atau fasilitas perawatan untuk mencegah


adanya penularan

▪ Menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran infeksi

▪ Istirahat yang cukup

▪ Olahraga yang teratur


• Fase awal atau fase intensif • Setelah fase intensif selesai,
dalam pengobatan TBC biasanya pasien kemudian beralih ke fase
berlangsung selama 2 bulan lanjutan atau fase kontinuitas,
yang berlangsung selama 4 bulan
• Regimen pengobatan umumnya
terdiri dari kombinasi empat obat • Kombinasi obat yang digunakan
antituberkulosis, yaitu Isoniazid, bisa berkurang menjadi dua obat,
Rifampicin, Pyrazinamide, dan yaitu Isoniazid dan Rifampicin
Ethambutol
Tahap Awal
01 Diagnosis dan penentuan jenis TBC
yang diderita pasien

Tahap Pengobatan
02 Pemberian antibiotik dalam jangka waktu
yang lama dengan pemantauan teratur

Tahap Pemulihan
03 Memantau kemajuan pasien dan
memastikan pemulihan yang sukses
Konseling farmasi adalah proses interaksi antara
seorang farmasis dan pasien untuk memberikan
informasi, panduan, serta dukungan terkait
penggunaan obat dan manajemen penyakit

Tujuan konseling farmasi adalah memastikan pasien


memahami dengan baik obat yang digunakan, dosis yang
diberikan, efek samping, serta memberikan edukasi
terkait manajemen penyakit untuk mencapai hasil
terapi yang optimal
➢ Penjelasan tentang obat antituberculosis (OAT)

➢ Pengelolaan efek samping

➢ Pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan

➢ Edukasi penularan dan pencegahan

➢ Peran gaya hidup sehat

➢ Monitoring dan evaluasi


Tn. K, 50 tahun, seorang pekerja petani karet datang dengan
keluhan batuk tidak berdahak. Pasien mengatakan batuk dirasakan
lebih sering pada malam hari dibandingkan pagi atau siang hari.
Keluhan tersebut telah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
juga mengatakan adanya demam, keringat malam, penurunan nafsu
makan, dan penurunan berat badan yang awalnya 50kg menjadi
47kg dalam satu bulan. Pada saat keluhan muncul pasien dibawa
oleh keluarganya ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Pemeriksaan fisik yang telah dilakukan kepada pasien didapatkan hasil
berat badan pasien 47 kg, tinggi badan 163 cm, IMT 18,0 (underweight),
terlihat sakit ringan. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit,
frekuensi napas 17 x/menit, suhu tubuh 37°C. Konjungtiva mata anemis,
sklera anikterik. Telinga dan hidung dalam batas normal. Pada mulut
tampak gigi dan oral hygiene cukup. Tenggorokan, jantung, dan abdomen
dalam batas normal. Pada pemeriksaan paru, inspeksi, palpasi, perkusi
dalam batas normal, auskultasi adanya suara ronkhi pada pulmo dekstra
dan sinistra. Ekstremitas superior dan inferior dalam batas normal,tidak
sianosis, tidak oedem, dan akral hangat. Status neurologis: Reflek
fisiologis normal, reflek patologi(‐).
• Pasien mendapatkan obat yang termasuk golongan fixed dose combination
yaitu dalam satu obat sudah termasuk empat macam OAT dengan
masing‐masing dosisnya. Rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400
mg dan ethambutol 275 mg. Obat diminum 1x1 sehari 1 tablet sesudah makan

• Dalam pengobatan TB diperlukan adanya PMO (Pengawas Minum Obat) yang


syaratnya terdiri dari seseorang yang dikenal dan dipercaya oleh pasien,
dalam hal ini yang menjadi PMO untuk pasien adalah Ny. J yang merupakan
anak pasien dan adanya petugas kesehatan yang tinggal dekat dengan rumah
pasien untuk mengawasi dan mengontrol minum obat dan juga memberikan
dukungan kepada pasien agar tidak putus minum obat.

Anda mungkin juga menyukai