ELEKTROFORESIS
ELEKTROFORESIS
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang ilmu kimia karena
kebanyakan materi yang terdapat dialam dapat berupa campuran. Untuk memperoleh
materi murni dari suatu campuran , kita harus melakukan suatu pemisahan. Berbagai
teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran .Seiring dengan
kemajuan zaman yang semakin pesat di negara-negara berkermbangakan selalu diikuti
pula dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin marak di bidang teknologi. Salah
satu diantaranya adalah pengembangan di bidang Biologi Molekuler.Bidang ilmu
pengetahuan Biologi Molekuler ini telah dimulai pada akhir abad ke 19, setelah rnetode
elektroforesis ditemukan dan dipakai untuk menganalisa berbagai kegiatan penelitian di
bidang Kimia, Biologi (Genetika, Taksonomi dan Bio-sistematik). Ringkasnya metode
elektroforesis ini mulai berkembang akhir abad ke 19 setelah ditemukan penelitian yang
menunjukkan adanya efek dari listrik terhadap partikel-partikel atau molekul-
molekulyang bermuatan listrik, dalam ha1 ini termasuk juga protein (Pornet, Quincke,
Hardy. dalamRichardson dkk, 1986). menurut passteur dkk. (1988) elektroforesis berasal
dari bahasaJunani yang mempunyai arti transport atau perpindahan melalui partikel-
partikel listrik.
Pemisahan elektroforesis pertama diterbitkan pada tahun 1930 oleh ilmuwan
SwediaArne Tiselius, ia memisahkan protein serum sesuai dengan change mereka dalam
tabung berbentuk u diisi dengan buffer. untuk ini dan lainnya accomplishments.Tiselius
dianugerahi hadiah nobel pada tahun 1948. Hari elektroforesis terbentuk baik pada gel
slab atau slab gelelektroforesis dikembangkan pada tahun 1950 dan sejak itu menjadi
teknik standar yang digunakan di laboratorium biokimia. elektroforesis Capilary
dikembangkan lebih baru pada1980-an. CE dapat dengan mudah otomatis dan sekarang
merupakan metode yang berkembang sangat cepat dalam dunia akademis dan industri .
banyak modus yang berbedaelektroforesis telah dikembangkan untuk dilakukan baik
dalam gel dan capilaries. fokus disini adalah set pada teknik yang sering digunakan
untuk analisis DNA dan protein.
B. Tujuan
a. Mengetahui definisi teori elektroforesis
b. Mengetahui Jenis-Jenis Elektroforesis
c. Mengetahui medium pendukung dari Elektroforesis
d. Mengetahui komponen alat elekroforesis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau
partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif,
biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey
2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi
partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current).
Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan
dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular
ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada
spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk
konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga
memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada
pada makromolekul misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang
bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari
suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan
bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut
tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk
molekulnya.
Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat
dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris lingkungan:
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan
listrik.
Skema Elektroforesis
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai
fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah
ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi
sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada
muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan,
konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.
2. Elektroforesis gel
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase
diam untuk memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan
dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang
lebih besar seperti protein-protein. Kemudian elektroforesis gel berkembang
dengan menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai gel media.
Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam
dan fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi "menyaring" objek yang akan
dipisah, sementara fase bergerak berfungsi membawa objek yang akan dipisah.
Sering kali ditambahkan larutan penyangga pada fase bergerak untuk menjaga
kestabilan objek elektroforesis gel. Elektroda positif dan negatif diletakkan pada
masing-masing ujung aparat elektroforesis gel.
Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom (disebut well) pada sisi
elektroda negatif. Apabila aliran listrik diberikan, terjadi aliran elektron dan zat
objek akan bergerak dari elektroda negatif ke arah sisi elektroda positif.
Kecepatan pergerakan ini berbeda-beda, tergantung dari muatan dan berat molekul
DNA. Kisi-kisi gel berfungsi sebagai pemisah. Objek yang berberat molekul lebih
besar akan lebih lambat berpindah.
Gambar Prosedur Kerja Elektroforesis Gel
3. Elektroforesis kapiler
Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk
memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan
resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer. Metode ini
mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940 untuk aplikasi dalam
berbagai bidang seperti bioteknologi, kimia, lingkungan, dan analisis farmasi.
Elektroforesis kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang
menyebabkan semua komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda.
Deteksi dapat dilakukan dengan teknik pendeteksian spektrometri atau
elektrokimia. Teknik pemisahan ini dipengaruhi oleh tegangan listrik,
koefisien difusi, panjang, dan diameter pipa kapiler, serta konsentrasi sampel.
Metode ini memiliki efisiensi dan selektivitas yang baik namun boros listrik
karena menggunakan tegangan tinggi dan alatnya juga mahal.
Elektroforesis kapiler (CE), juga dikenal sebagai zona elektroforesis kapiler, dapat
digunakan untuk memisahkan spesies ion oleh muatan mereka dan gesekan
kekuatan dan radius hidrodinamika. Elektroforesis , bermuatan listrik bergerak
analit dalam konduktif cairan menengah bawah pengaruh suatu medan listrik .
Diperkenalkan pada tahun 1960-an, teknik elektroforesis kapiler (CE) dirancang
untuk spesies terpisah berdasarkan ukuran mereka untuk mengisi rasio dalam
interior sebuah kapiler kecil penuh dengan elektrolit.
C. Medium pendukung
Elektroforesis untuk makromolekul memerlukan medium pendukung untuk
mencegah terjadinya difusi karena timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan.
Gel poliakrilamid dan agarosa merupakan medium pendukung yang banyak dipakai
untuk separasi protein dan asam nukleat. Efek penguapan juga dapat diturunkan
minimal jika elektroforesis dilakukan di medium pendukung yang dicelupkan dengan
larutan buffer. Pemisahan sempurna suatu campuran dapat terjadi efektif dalam zona
tertentu.
Meskipun medium pendukung relatif stabil (inert), komposisinya mungkin akan
menyebabkan penyerapan, migrasi elektron (elektro osmosis) atau penyaringan
berdasarkan ukuran molekulnya, yang kesemuanya mempengaruhi kecepatan gerak
senyawa.
1. Cellulose asetat
2. Larutan Buffer
Larutan buffer (penyangga) ini menstabilkan pH medium pendukung. Buffer juga
dapat mempengaruhi kecepatan gerak senyawa karena beberapa hal, yaitu :
a. Komposisi
Buffer harus tidak mengikat senyawa yang dipisahkan karena akan
mempengaruhi kecepatan gerak. Buffer borat dipakai untuk memisahkan
karbohidrat, karena dapat membentuk gabungan yang bermuatan listrik
dengan karbohidrat.
b. Konsentrasi
Dengan naiknya kekuatan ion buffer, jumlah arus listrik yang terbawa
meningkat dan bagian aliran yang dibawa sampel menurun, sehingga
memperlambat geraknya. Kekuatan ion tinggi dalam buffer akan
meningkatkan arus keseluruhan sehingga panas juga meningkat, biasanya
dipilih 0,05 -0,10M.
c. pH
Tingkat ionisasi asam-asam organik akan bertambah apabila pH bertambah,
sebaliknya untuk basa-basa organik,oleh sebab itu tingkat kecepatan geraknya
juga terpengaruh oleh pH. Kedua pengaruh dapat terjadi pada senyawa seperti
asam aminoyang memiliki sifat asam dan basa.
3. Medan elektrik
Apabila voltase diberikan diantara dua elektroda, arus ditentukan oleh tahanan
dalam medium.
a. Voltase
Apabila jarak antara dua elektroda adalah 1 meter dan perbedaan potensial
antara keduanya adalah V volt sehingga gradient potensialnya adalah V/1m.
Kenaikan gradient potensial akan menyebabkan kecepatan gerak ion.
b. Aliran listrik
Arus aliran listrik dalam larutan antara dua elektroda disebabkan umumnya
oleh ion buffer dan sedikit oleh ion dalam sampel. Kenaikan voltase akan
meningkatkan jumlah muatan yang dipindahkan setiap detik kearah elektroda.
Jarak yang ditempuh ion akan sebanding dengan waktunya.
c. Tahanan
Medium elektroforesa menimbulkan pada aliran ion sebanding dengan jenis
medium, jenis buffer dan konsentrasinya. Tahanan akan meningkat dengan
bertambahnya jarak antara elektroda, namun berkurang dengan bertambahnya
luas permukaan elektroda dan konsentrasi ion dalam buffer.
E. Manfaat
Elektroforesis gel secara luas digunakan untuk memperkirakan ukuran fragmen
DNA , misalnya dalam pemetaan pembatasan DNA kloning. Metode ini juga
digunakan dalam diagnosis genetika molekuler atau sidik jari genetik melalui analisis
PCR. Elektroforesis gel agarosa juga digunakan untuk menyelesaikan DNA melingkar
dengan perbedaan superkoil topologi, dan untuk menyelesaikan fragmen yang
berbeda karena sintesis DNA. Selain menyediakan media yang tepat untuk analisis
ukuran fragmen, gel memungkinkan pemurnian fragmen DNA.
Cara Kerja
1. Buat 250 ml larutan buffer TAE 1x dengan cara mencampurkan 5 ml TAE 50x ke
dalam 245 ml akuades.
2. Buat gel agarosa 1% dengan cara menimbang agarosa 0,2 g untuk dilarutkan ke
dalam bufer TAE 1x hingga volume 20 ml. Larutan agarosa dididihkan hingga
larut sempurna.
3. Siapkan baki gel agarosa, lekatkan selotip di tiap ujung baki gel agarosa (pastikan
bahwa selotip melekat kuat dan tidak ada lubang pada masing-masing ujung baki)
4. Pasang sisir elektroforesis di salah satu ujung baki gel agarosa dengan posisi
hampir menyentuh dasar baki
5. Periksalah suhu larutan agarosa dengan cara menempelkan erlenmeyer ke tangan,
jika suhunya sudah turun hingga sekitar 50-60 0C, tambahkan 1 µl etidium bromid
(PERINGATAN KERAS!!, gunakan sarung tangan karena bersifat karsinogenik).
6. Larutan agarosa dihomogenkan sebentar, kemudian tuangkan larutan ke dalam
baki gel agarosa, biarkan hingga larutan berubah menjadi gel yang padat.
7. ambil sisir dengan hati-hati, lepaskan selotip dari ujung-ujung baki.
8. masukkan baki yang telah berisi gel agarosa ke dalam tangki elektroforesis yang
telah diisi dengan larutan bufer TAE 1x (pastikan bahwa gel terendam seluruhnya
dalam TAE).
9. siapkan sekitar 5 cm kertas parafilm di dekat tangki elektroforesis.
10. masukkan 10 µl sampel DNA dan 2 µl loading dye 6x ke dalam sumuran gel
agarosa dengan cara mencampurkan kedua bahan tersebut terlebih dahulu secara
merata pada kertas parafilm menggunakan mikropipet.
11. buatlah catatan mengenai nomor sumuran dan jenis sampel DNA yang
dimasukkan.
12. hubungkan kabel dari sumber arus ke tangki elektroforesis (pastikan bahwa kabel
yang tersambung ke kutub negatif berada di dekat sumuran; jika tidak demikian,
ubahlah posisi baki/gel ke arah sebaliknya).
13. nyalakan sumber arus, aturlah volatase dan waktu running hingga diperoleh angka
70 V dan 45 menit dengan cara menekan tombol yang sesuai pada sumber arus.
14. jalankan elektroforesis (lakukan running) dengan cara menekan tombol run pada
sumber arus.
15. elektroforesis akan berhenti apabila waktu yang ditetapkan sudah habis, yang
ditandai oleh adanya bunyi alarm. Matikan sumber arus dan angkatlah baki dari
tangki elektroforesis.
16. keluarkan gel dan letakkan di atas UV transluminator (letakkan selubung kaca
hitam di atas UV transluminator).
17. nyalakan UV transluminator, amati pita-pita DNA yang tervisualisasi.
Hasil
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-baru.blogspot.com/2012/06/elektroforesis.html
http://majalahkimia.blogspot.com/2011/12/elektroforesis.html
https://www.scribd.com/doc/183737663/Elektroforesis-adalah-teknik-pemisahan-komponen-
atau-molekul-bermuatan-berdasarkan-perbedaan-tingkat-migrasinya-docx
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/08/elektroforesis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroforesis
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uac=8&ved=0CBwQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fdownload.fa.itb.ac.id%2Ffilenya%2FHandout%2520Kuliah%2FAnalisis
%2520Senyawa%2520Aktif%2FEle
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEIQFjAG&url=http
%3A%2F%2Fkrishnapcandra.files.wordpress.com%2F2011%2F06%2Fpertemuan-ke-14-
dan-15_color.pdf&ei=hYwsVLq3OsWpuwTN4oLYDA&usg=AFQjCNFnRvYLpwMP-
30osiIuKXS6oZ5HIg&sig2=0j2IrFakZu8xGqt2itoh6Q&bvm=bv.76477589,d.c2E
http://helensonitahabibie.blogspot.com/2012/05/teori-elektrophoresis-kapiler.html
http://blog.ub.ac.id/fathulmubin/