Anda di halaman 1dari 56

JOB DESCRIPTION PENGURUS &

TATA ORGANISASI
PERMATA GBKP

ANUGERAH SEMBIRING,S.T
Pengurus Klasis PERMATA GBKP Medan Delitua
2017-2020
BAB I
KELENGKAPAN ORGANISASI
 Nama Organisasi :

“PERMATA GBKP”
 Lambang :
 Panji/ Bendera :

- Dibuat dari kain dasar berwarna kuning


- Berbentuk persegi panjang dengan perbandingan 3:2
- Di tengah-tengah Panji tersebut terdapat lambang PERMATA GBKP
- Penempatan Panji PERMATA GBKP di sebelah kiri Bendera Merah Putih
- Hak Cipta hanya milik Pengurus Pusat PERMATA GBKP
 Lencana :

- Digunakan pada acara resmi PERMATA GBKP


- Ukuran 2x3 cm
- Penempatan di dada atas sebelah kiri
- Hak Cipta hanya milik Pengurus Pusat PERMATA GBKP
 Mars : Mars PERMATA GBKP
Cipt : Pt. Mengkat B.
Bb = Do
Tahun 1960

Revisi Tahun 2018


BAB II
PERSIDANGAN

 Mupel (Musyawarah Pelayanan)


 MPL (Musyawarah Pengurus Lengkap)
 MPPK (Musyawarah Pelayanan PERMATA GBKP Klasis)
 MPLPK (Musyawarah Pengurus Lengkap PERMATA GBKP Klasis)
 MA (Musyawarah Anggota)
 MAT (Musyawarah Anggota Tahunan)
 MPPK (Musyawarah Pelayanan PERMATA GBKP Klasis)

- MPPK memegang kekuasaan tertinggi PERMATA GBKP di tingkat


pelayanan klasis dan tunduk di bawah keputusan Sidang Majelis Klasis
GBKP.

- MPPK bersidang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun.

- Tugas MPPK adalah:


▪ Mendengar, menilai dan mengesahkan/tidak mengesahkan
pertanggungjawaban Pengurus Klasis PERMATA GBKP.
▪ Menyusun dan menetapkan program umum yang mengacu pada
amanah MUPEL.
▪ Memilih Pengurus Klasis PERMATA GBKP.
Jadwal Acara Persidangan
 Pra Persidangan
 Persidangan
- Paripurna I :
1. Pengesahan Sidang
2. Pembahasan Jadwal dan Tata Tertib Persidangan
3. Pemilihan Pemimpin Sidang

- Paripurna II :
1. Pembacaan LPJ
2. Pembahasan LPJ
3. Pandangan Umum dan Pengesahan LPJ
4. Pembagian Sidang Komisi
Lanjutan…
- Sidang Komisi

- Paripurna III :
1. Pembahasan Hasil Sidang Komisi
2. Pengesahan Hasil Sidang Komisi
3. Penyerahan Hasil Sidang Komisi

- Paripurna IV : Pemilihan Pengurus

- Paripurna V :
1. Penyerahan Program Kerja
2. Pemberhentian Pemimpin Sidang
3. Penutupan Persidangan
BAB III
SURAT MENYURAT DAN ADMINISTRASI
 Model dan Komponen Surat

1. Kepala Surat (Kop)


- Nama organisasi
- Tingkatan dan inisial pengurus

2. Leher Surat
- Tempat dan tanggal surat
- Nomor
- Lampiran
- Hal
- Alamat yang dituju

3. Badan Surat
- Salam pembuka
- Kalimat pembuka
- Isi surat
- Kalimat penutup
Lanjutan …
4. Kaki Surat
- Nama Kepengurusan
- Tanda tangan
- Nama & jabatan
- Stempel
- Tembusan

5. Catatan Kaki (Footer)


- Alamat, nomor telepon
- Nomor rekening (jika ada)
- Alamat web/email/akun media sosial lainnya
 Model dan Komponen Surat

No : …/...*/PKP-...**/...***/2018 Kabanjahe, 12 September 2018


Lamp : 1 (Satu) Berkas
Hal : Undangan Rapat

Keterangan:
* : Kode Bidang yang mengeluarkan surat keluar, yaitu:
A: Umum
B: Bidang Pembinaan
C: Bidang Konsolidasi
D: Bidang Partisipasi
E: Bidang Keuangan
** : Inisial Nama Klasis
*** : Bulan (dalam angka romawi )
 Stempel

Catatan : Setiap surat yang dibuat dan dikeluarkan haruslah dibubuhi stempel.
Bentuk stempel berbentuk oval dan berwarna violet, dan stempel
dibubuhkan/ terletak disebelah kiri tanda tangan.
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Penulisan laporan dapat dibuat dalam 2 bentuk/model penulisan yang
berbeda. Setiap Klasis, Runggun ataupun Sektor dapat memilih bentuk/model
penulisan sesuai dengan yang dibutuhkan. Dua bentuk/model penulisan
tersebut antara lain :
 Model Narasi
 Model Tabel

Note: Penulisan Laporan Tidak Menggunakan Kop Surat


 Sistematika LPJ

- BAB I PENDAHULUAN
1. Realitas keberadaan Pengurus
2. Hubungan Kerja
Note : penjelasan akan laporan umum.

- BAB II LAPORAN KEGIATAN


A. Umum
1. Administrasi dan Kesekretariatan
2. Inventaris
3. Realisasi Program Kerja
4. Buku Kas
5. Realisasi Anggaran
6. Laporan Tim/Badan/Biro (bila ada)
7. Lampiran (opsional)
 Contoh Tabel Inventaris
 Lanjutan

B. Bidang Pembinaan
1. Realisasi Program Kerja
2. Laporan Tim/Badan/Biro (bila ada)
3. Lampiran (opsional)

C. Bidang Konsolidasi
Seperti penjelesan sebelumnya

D. Bidang Partisipasi
Seperti penjelesan sebelumnya

E. Bidang Keuangan
Seperti penjelesan sebelumnya
 Lanjutan

- BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Menjelaskan rangkuman program kerja secara keseluruhan secara singkat.

2. Saran
Evaluasi yang didapatkan selama menjalankan program kerja.

- BAB IV PENUTUP
Ucapan terima kasih dan kalimat penutup.
 Contoh LPJ Tabel

Hasil
No. Kegiatan Tujuan Tempat Waktu Target Fisik Kendala Solusi Keterangan
Kuantitas Kualitas

❖ Target Fisik : capaian yang harus dikerjakan.


❖ Kuantitas : hasil yang dicapai dalam bentuk jumlah/nominal
❖ Kualitas : hasil yang dicapai dalam bentuk indikator/taraf pelaksanaan
❖ Kendala : faktor yang menjadi hambatan/halangan dalam pelaksanaan
❖ Solusi : pemecahan masalah dari hambatan yang terjadi
 Laporan Buku Kas
 Laporan Realisasi Anggaran Pengeluaran
 Laporan Realisasi Anggaran Pengeluaran
 Contoh Proker Umum
 Contoh Proker Bidang Pembinaan
 Contoh Proker Bidang Konsolidasi
 Contoh Proker Bidang Partisipasi
 Contoh Proker Bidang Keuangan
 Contoh Anggaran Pendapatan
 Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi adalah rapat yang dilakukan dalam setahun sekali (waktu
disesuaikan) untuk memaparkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam waktu dekat serta membahas hal-hal yang menjadi hambatan yang
dihadapi dalam kepengurusan.

Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat koordinasi antara lain:


1. Jenis kegiatan yang terdekat
2. Tujuan kegiatan
3. Jadwal dan tempat kegiatan
4. Hal-hal tentang kegiatan tersebut
5. Hambatan yang terjadi dalam kepengurusan (bila ada)

Ada 2 bentuk / model penulisan yang dapat dipilih dalam memaparkan


kegiatan (program kerja) terdekat yaitu:
1. Model Narasi
2. Model Tabel
 Model Narasi
- Bab I Pendahuluan
- Bab II Program Kerja
- Bab III Penutup

 Model Tabel

PELAKSANAAN
BIDANG NAMA KEGIATAN TUJUAN TANGGAL KETERANGAN
BULAN
MINGGU
 Contoh Bahan Rakor
BAB V
PENGUKUHAN DAN PERGANTIAN PENGURUS

 Pengukuhan Pengurus

 Pergantian Pengurus
- Penyisipan Pengurus
- Reposisi Pengurus

 Surat Peringatan
 Pengukuhan Pengurus

1. Kepengurusan dinyatakan sah setelah dikeluarkannya SK pada sidang.


2. Pengurus yang disisip dinyatakan sah apabila melalui Rapat Pengurus.
3. Pengurus yang direposisi dinyatakan sah melalui Rapat Pengurus.
4. Pelantikan Pengurus dilakukan oleh BP Majelis pada lingkungan
pelayanannya didampingi oleh Pengurus setingkat diatasnya.
5. Pelantikan Pengurus Pusat atau Klasis dilakukan pada saat Ibadah Penutup
Persidangan atau salah satu Ibadah Minggu; Pelantikan Pengurus
Runggun/Perpulungen/Sektor dilakukan pada salah satu Ibadah Minggu.
 Pergantian Pengurus
- Penyisipan Pengurus
Mekanisme Penyisipan:
▪ Ada posisi yang kosong di kepengurusan.
▪ Penyisipan Pengurus diputuskan pada rapat Pengurus.

Teknis Penyisipan:
▪ Dibicarakan pada Rapat Pengurus
▪ Ditanya kesediaan yang bersangkutan (sebaiknya melalui surat resmi)
▪ Diminta rekomendasi tertulis dari pengurus PERMATA GBKP tempat asal calon
Pengurus
▪ Diberi undangan untuk menghadiri rapat/kegiatan
▪ Diberikan SK Pengurus
- Reposisi Pengurus
Reposisi dalam kepengurusan dapat terjadi dalam kepengurusan pada
tingkat pelayanan masing-masing. Reposisi Pengurus dibahas dan diputuskan
dalam Rapat Pengurus. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan
antara lain: kekosongan pada salah satu bidang dan/atau tidak tepatnya
posisi seorang Pengurus pada bidang yang sedang dijabatnya. Hasil reposisi
dilaporkan pada BP Majelis setingkatnya agar dikeluarkannya SK reposisi dan
Pengurus setingkat diatasnya.
 Surat Peringatan
Pengurus memiliki wewenang untuk membicarakan dan menanyakan
Pengurus yang tidak aktif sesuai P3RT Pasal 14:3a. Wewenang tersebut dapat
dituangkan melalui Surat Peringatan yang diberikan kepada Pengurus yang
tidak aktif. Pemberian Surat Peringatan berpedoman pada Petunjuk
Pelaksana Pelayaan yang dibuat oleh Kepengurusan tersebut dan tidak
bertentangan dengan P3RT PERMATA GBKP. Surat Peringatan yang tidak
diindahkan selama 2 (dua) bulan berturut (Pasal 18: 1g) ditindaklanjuti
dengan pemberhetian pengurus tersebut dari jabatannya.

Kriteria tidak aktif, yaitu:


1. Tidak menghadiri rapat-rapat.
2. Tidak menghadiri kegiatan lain di luar rapat.
3. Tidak melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya atau tidak dapat
dipertanggungjawabkannya
Catatan:
1. Ketiga hal di atas saling berkaitan.
2. Masing-masing kepengurusan memiliki Petunjuk Pelaksana (JUKLAK) yang
membahas tentang hal ini dan harus mengacu kepada P3RT PERMATA
GBKP.
3. Jumlah Surat Peringatan yang dikeluarkan sebanyak 3 (tiga) kali.
4. Surat Peringatan dikeluarkan oleh Bidang Konsolidasi dan tembusan ke
Pengurus setingkat dibawahnya.

Isi Surat Peringatan:


1. Diberikan teguran.
2. Diberikan risalah rapat dan/atau jadwal kegiatan terdekat.
3. Diberi tenggang waktu evaluasi untuk pemberian Surat Peringatan
berikutnya.
 Contoh Juklak

- Syarat Peringatan
1. Tidak menghadiri rapat
2. Tidak menghadiri kegiatan PERMATA GBKP
3. Tidak melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya atau tidak dapat
dipertanggungjawabkannya

- Tata Cara
1. Tidak hadir tanpa pemberitahuan pada kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan atau undangan selama kurun waktu 1 (satu) bulan maka
Surat Peringatan I diterbitkan.
2. SP diberikan sebanyak 3 kali yaitu 1 (satu) bulan tanpa keikutsertaan,
kemudian 2 (dua) pekan selanjutnya dan 2 (dua) pekan berikutnya. Surat
Peringatan ketiga juga dapat sebagai Surat Pemberhentian.
- Isi Surat Peringatan
1. Diberikan Peringatan/teguran
2. Diberikan risalah rapat dan/atau jadwal kegiatan terdekat
3. Diberi tenggat waktu untuk mengindahkan Surat Peringatan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Selama dikenai Peringatan, yang bersangkutan wajib mengikuti segala
kegiatan PERMATA di lingkungan pelayanannya minimal 25 % dari seluruh
kegiatan dalam 2 pekan terhitung semenjak SP I dikeluarkan.
b. Selama dikenai Peringatan, yang bersangkutan wajib dikunjungi/bertemu
dengan pengurus lainnya.
c. Jika SP I dindahkan oleh yang bersangkutan maka SP I dianulir secara
otomatis dan yang bersangkutan kembali sebagai Pengurus aktif.
d. Jika SP I tidak diindahkan oleh yang bersangkutan maka yang
bersangkutan dikenakan SP II dengan syarat yang sama dengan SP I.
Demikian seterusnya sampai dengan SP III.
e. SP III juga dapat berlaku sebagai Surat Pemberhentian.

Note : dapat disesuaikan dengan keadaan di Runggun/Klasis/Pusat dan tidak bertentangan dengan
P3RT PERMATA GBKP
BAB VI
URAIAN TUGAS PENGURUS
Seluruh Pengurus PERMATA GBKP adalah satu kesatuan tubuh Kristus yang
bertanggungjawab menjalankan roda organisasi dan program PERMATA
GBKP secara kolektif.

Seluruh Pengurus PERMATA GBKP dalam menjalankan program dan kegiatan


PERMATA GBKP harus senantiasa berpedoman kepada Visi PERMATA GBKP
adalah “Menjadi kawan sekerja Allah untuk menyatakan rahmat Allah
kepada dunia” (Karo: “Aron Dibata guna jadi pasu-pasu man isi doni”, Inggris:
“To be God’s fellow-workers to manifest God’s mercy to the world”) dan Misi
PERMATA GBKP adalah mengembangkan spiritual jemaat berbasis Alkitab;
mempererat persaudaraan PERMATA GBKP yang saling menopang dan
membangun; memperkokoh sinergi jaringan organisasi PERMATA GBKP;
Menggali dan mengembangkan potensi PERMATA GBKP; Meningkatkan rasa
kemanusiaan dan keutuhan ciptaan Allah (P3RT PERMATA GBKP Bab I Pasal 4).
Tugas Fungsional Pengurus
A. Umum
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas kepada Allah di dalam
keberadaannya selaku PERMATA GBKP dan mampu mengemban Tri tugas
Gereja (Bersaksi, Bersekuru , Melayani).
2. Mewakili PERMATA GBKP pada setiap kegiatan baik di dalam dan atau ke
luar.
3. Mendorong terciptanya hubungan yang harmonis dengan seluruh
anggota PERMATA GBKP.
4. Memonitoring/mengadakan penggembalaan terhadap kegiatan
PERMATA GBKP setingkat di bawahnya.
5. Membangun jaringan dan kerjasama dengan organisasi lain baik intern
maupun ekstern.
- Ketua
▪ Mengoordinasi pelaksanaan setiap program.
▪ Bertanggung jawab dan wajib mengetahui keberadaan keuangan (sumber uang
masuk, uang keluar dan buku kas) bersama Bendahara menandatangani
surat/laporan/buku kas keuangan dan menutup pembukuan setiap akhir bulan.
▪ Mendistribusikan pekerjaan menurut tugas masing-masing bidang
▪ Memimpin jalannya rapat rutin Pengurus.
▪ Memimpin jalannya persidangan–persidangan pada tiap tingkatan masing –
masing, yaitu:
❖ Perpulungen / Sektor / Runggun: Musyawarah Anggota, Musyawarah Anggota
Tahunan
❖ Klasis: Rakor, MPLPK, MPPK
❖ Pusat: MPL, MUPEL
▪ Menjadi utusan, bersama dengan Sekretaris dan Bendahara ke rapat dan
persidangan–persidangan:
❖ Runggun: Sidang Runggun, Sidang ngawan
❖ Klasis: Rapat Orientasi Klasis, Sidang Klasis
❖ Pusat: Rakor Moderamen, Sidang Program dan keuangan Moderamen,
Sidang Kerja Majelis Sinode (SKMS), Sidang Sinode
- Sekretaris
▪ Bertanggung jawab penuh terhadap keberadaan kesekretariatan.
▪ Mempersiapkan administrasi rapat serta membuat notulen rapat dan mengarsipkan hasil–
hasil rapat, bila berhalangan dapat digantikan untuk sementara oleh sekretaris bidang
sesuai dengan batas kewenangannya.
▪ Bertanggung jawab dalam hal surat menyurat.
▪ Menjadi pusat informasi (Humas) setiap kegiatan.
▪ Mengetahui seluruh kegiatan dan program baik yang sudah lewat, sedang berjalan atau
yang akan dilaksanakan.
▪ Berhak mendelegasikan suatu kegiatan yang sifatnya mendadak (tidak sempat untuk
dirapatkan) kepada seluruh Pengurus setelah dikoordinasikan dengan ketua dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam Sidang Paripurna.
▪ Bertanggung jawab membantu Ketua dalam menjalankan tugasnya
▪ Menjadi Sekretaris persidangan pada tingkatan Pengurus masing – masing :
❖ Perpulungen/Sektor/Runggun: Musyawarah Anggota dan Musyawarah Anggota Tahunan
❖ Klasis: MPLPK dan MPPK
❖ Pusat: MPL dan MUPEL dan menyelesaikan RISALAH (P3RT Bab V Pasal 20 : 9;
Pasal 22 : 9; Pasal 24 : 9) setelah persidangan berakhir.
▪ Mempersiapkan laporan–laporan kegiatan ke rapat/persidangan.
▪ Membuat undangan atau pemberitahuan jika diadakan rapat.
▪ Menjadi utusan, bersama dengan Ketua dan Bendahara ke rapat dan persidangan
- Bendahara
▪ Bertanggung jawab terhadap keberadaan keuangan.
▪ Menutup buku kas setiap akhir bulan dan menandatanganinya bersama Ketua.
▪ Membuat laporan dan melaporkan keberadaan keuangan secara terperinci setiap
rapat Pengurus.
▪ Melaporkan keuangan ke persidangan–persidangan pada tiap tingkatan masing–
masing :
❖ Perpulungen/Sektor: Musyawarah Anggota dan Musyawarah Anggota Tahunan
❖ Runggun: Musyawarah Anggota, Musyawarah Anggota Tahunan
Sidang Majelis Runggun dan Sidang Ngawan
❖ Klasis: MPLPK, MPPK dan Sidang Majelis Klasis
❖ Pusat: MPL, MUPEL, Rakor Moderamen, Sidang Program &
Keuangan Moderamen, SKMS dan Sinode
▪ Bertanggung jawab dalam mengupayakan pencarian sumber keuangan bersama
dengan bidang keuangan.
▪ Menjadi utusan, bersama Ketua dan Sekretaris ke persidangan–persidangan.
▪ Bertanggungjawab terhadap keberadaan inventaris.
Tugas Bidang
B. Bidang Pembinaan
1. Mengoordinasikan kegiatan pembinaan iman dan kerohanian PERMATA GBKP.
2. Menyusun Program bidang Pembinaan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program bidang pembinaan.
3. Membuat rapat khusus Bidang dan wajib melaporkan kegiatan bidang dalam rapat
Pengurus.
4. Membimbing dan membina biro, koordinator, panitia, seksi, dan tim yang menjalankan
program bidang pembinaan.
5. Memonitoring/mengadakan penggembalaan terhadap kegiatan PERMATA GBKP
setingkat di bawahnya khusus bidang pembinaan dan dapat melakukan kunjungan
pelayanan.
6. Membuat renungan singkat setiap diadakan rapat Pengurus, memimpin doa serta
membuat kebaktian singkat untuk setiap kegiatan intern.
7. Memotivasi semua PERMATA GBKP untuk membina hubungan yang baik dengan
Tuhan.
C. Bidang Konsolidasi
▪ Bertanggung jawab untuk membina organisasi dan pengkaderan PERMATA GBKP.
▪ Menyusun Program bidang Konsolidasi dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program bidang Konsolidasi.
▪ Membuat rapat khusus Bidang dan wajib melaporkan kegiatan bidang dalam rapat
Pengurus.
▪ Membimbing dan membina biro, koordinator, panitia, seksi, dan tim yang
menjalankan program bidang konsolidasi.
▪ Memonitoring/mengadakan penggembalaan terhadap kegiatan PERMATA GBKP
setingkat di bawahnya khusus bidang Konsolidasi dan dapat melakukan kunjungan
pelayanan.
▪ Berhak melaksanakan konsolidasi terhadap semua Pengurus PERMATA GBKP di
tingkatan Pengurus masing–masing dan Pengurus PERMATA GBKP setingkat di
bawahnya.
▪ Membuat surat penggembalaan kepada Pengurus yang:
❖ Tidak hadir tanpa pemberitahuan apapun pada rapat Pengurus
❖ Tidak aktif mengikuti kegiatan
❖ Tidak melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya
▪ Menghimpun basis data PERMATA GBKP di masing-masing tingkat pelayanan.
D. Bidang Partisipasi
▪ Bertanggung jawab untuk melakukan aksi dan partisipasi di tengah–tengah gereja,
masyarakat, bangsa dan Negara serta menampung dan mengembangkan minat,
bakat dan talenta dari anggota PERMATA GBKP.
▪ Menyusun Program bidang Partisipasi dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program bidang Partisipasi.
▪ Membuat rapat khusus Bidang dan wajib melaporkan kegiatan bidang dalam rapat
Pengurus.
▪ Membimbing dan membina biro, koordinator, panitia, seksi, dan tim yang
menjalankan program bidang Partisipasi.
▪ Memonitoring/mengadakan penggembalaan terhadap kegiatan PERMATA GBKP
setingkat di bawahnya khusus bidang Partisipasi dan dapat melakukan kunjungan
pelayanan.
E. Bidang Keuangan
▪ Bertanggung jawab untuk melakukan penggalangan dana dan penggalian sumber–
sumber dana untuk pelayanan PERMATA GBKP.
▪ Menyusun Program bidang Keuangan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program bidang Keuangan.
▪ Membuat rapat khusus Bidang dan wajib melaporkan kegiatan bidang dalam rapat
Pengurus.
▪ Membimbing dan membina biro, koordinator, panitia, seksi, dan tim yang
menjalankan program bidang Keuangan.
▪ Memonitoring/mengadakan penggembalaan terhadap kegiatan PERMATA setingkat
di bawahnya khusus bidang Keuangan dan dapat melakukan kunjungan pelayanan.
▪ Membantu Bendahara dalam menyiapkan laporan keuangan dalam setiap rapat
dan persidangan.
▪ Dapat menngantikan tugas Bendahara bila yang bersangkutan berhalangan atas
seizin ketua.
▪ Membuat daftar pendistribusian barang dan daftar hutang piutang.
▪ Membuat Tim Verifikasi keuangan pra persidangan dari unsur PERMATA GBKP.
Tugas Ketua, Sekretaris & Anggota Bidang
 Ketua
▪ Mengoordinasi seluruh kegiatan bidang
▪ Dapat mengambil peran ketua (bila berhalangan) sesuai dengan bidangnya dan
batas kewenangannya
 Sekretaris
▪ Menyusun jadwal rapat bidang, notulensi rapat bidang dan membuat laporan
program bidang
▪ Bertanggung jawab terhadap program bidang bersama dengan ketua bidang
▪ Dapat mengambil peran Sekretaris (bila berhalangan) sesuai dengan bidangnya dan
batas kewenangannya
 Anggota
▪ Melaksanakan program bidang bersama dengan Ketua dan sekretaris bidang
▪ Berperan aktif dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan program bidang
▪ Dapat mengambil peran Ketua dan sekretaris bidang (apabila berhalangan) sesuai
dengan bidangnya dan batas kewenangannya
Lampiran
Bujur ras Mejuah-juah!
PERMATA GBKP
KLASIS MEDAN DELITUA

Anda mungkin juga menyukai