Anda di halaman 1dari 1

OUTCAME 1.

Risiko Ketidakseimbangan Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses


DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Mempertahankan keseimbangan caran Elektrolit dinamik, karena metabolism tubuh membutuhkan
b. Menunjukkan adanya keseimbangan cairan 2. Risiko Ketidakseimbangan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap
seperti outpu adekuat, tekanan darah normal, Cairan
stressor fisiologis dan lingkungan (Juffie M, 2014).
3. Kesiapan Peningkatan
membrane mukosa lembab, turgor kulit baik. DEFINISI Keseimbangan cairan yaitu keseimbangan antara
Keseimbangan Cairan
c. Secara verbal pasien mengatakan penyebab intake dan output. Dimana pemakaian cairan pada
kekurabgan cairan dapat teratasi. orang dewasa anatara 1.500 ml – 3.500 ml/hari,
biasanya pengaturan cairan tubuh dilakukan dengan
INTERVENSI : PEMANTAUAN CAIRAN mekanisme haus.
INTERVENSI : MANAJEMEN CAIRAN
1. Monitor frekuensi dan tekanan nadi,
1. Monitor status hidrasi (frekuensi dan a. Umur
frekuensi nafas, tekanan darah, berat ETIOLOGI
kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, b. Diet
badan, waktu pengisian kapiler,
tekanan darah) c. Stress
kadar albumin, intake dan output KEBUTUHAN CAIRAN DAN d. Kondisi sakit
2. Monitor berat badan harian KOMPOSISI
cairan. ELEKTROLIT e. Tindakan medis
3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium ELEKTROLIT
2. Identifikasi tanda-tanda f. Pengobatan
4. Catat intake-output dan hitung balance
hipovolemia dan hypervolemia. g. Pembedahan
cairan
3. Atur interval waktu pemantauan
5. Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
sesuai dengan kondisi pasien SUMBER 1. Elektrolit Intraseluler KOMPOSISI
6. Kolaborasi pemberian diuretic, jika perlu 2.Elektrolit Ekstraseluler
4. Dokumentasikan hasil pemantauan CAIRAN
3.Non Elektrolit

GANGGUAN KESEIMBANGAN
Juffie, M. (2014). Gangguan Keseimbangan Cairan 1. Cairan Intraseluler (CIS)
MANIFESTASI KLINIS dan Elektrolit pada Penyakit Saluran Cerna. Sari 2. Cairan Ekstraseluler (CES)
Pediatri, 6 (1), 52-59. - Cairan intravaskuler (plasma) yaitu
1. Cairan : Overdehidrasi, Dehidrasi Leksana, E, (2015). Strategi Terapi Cairan pada
cairan di dalam sistem vaskuler.
2. Elektrolit : Hiponatremia, Dehidrasi. CDK-224,42(1), 70-73.
Pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar - Cairan interstitial yaitu cairan yang
Hipernatremia, Hiperkalemia, terletak diantara sel.
anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi1. Jakarta
Hipokalsemia - Cairan transeluler adalah cairan
mental, konstipasi dan oliguria, PPNI.
3. Asam Basa : Asidosis respiratorik, Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar sekresi khusus seperti cairan
peningkatan nadi, suhu, turgor kulit
Asidosis metabolic, Alkalosis Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi1. Jakarta serebrospinal, cairan intraokuler,
menurun.
respiratorik, Alkalosis metabolic PPNI. dan sekresi saluran cerna.

Anda mungkin juga menyukai