Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 1 (2017) 38-53

ISSN (Print) : 1858-4985


http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI

STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA, DAN PRESTASI BELAJAR


Roni Priyo Jatmiko
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana
Universitas Kanjuruhan Malang

Abstract
This research was try to explain the influence of student’s parents social economic status and student’s
learning style to student’s learning achievement, especially at VIII th Graders Student 2015/2016
Academic Year of SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo. The subjects were 56 stud ents. Data obtained
by questionnaire and documentation mode, for analyst by multiple regression methode, while the
hypothesises are tested by using F test and Ttest . The result of research indicate that by togetherness,
student’s parents social economic status and student’s learning style is own the influence to student’s
learning achievement. There are positive values of regression coefficient among student’s parents
social economic status and student’s learning with student’s learning achievement. The T test values
indicate that student’s parents social economic status has and student’s learning style have
significance influence to student’s learning achievement.

Kata Kunci: Status Sosial Ekonomi, Gaya Belajar, Prestasi Belajar.

PENDAHULUAN didalamnya termasuk kebutuhan


Faktor ekonomi orang tua akan pendidikan bagi anak-anaknya.
sedikit banyak menentukan Gaya belajar merupakan salah
keberhasilan belajar anak. Dalam satu faktor dari dalam diri siswa
hal ini keadaan ekonomi yang cukup (faktor internal) yang mempengaruhi
baik, secara umum akan berpengaruh prestasi belajar. Setiap kegiatan
positif terhadap penyediaan media pembelajaran tentunya selalu
belajar yang memudahkan anak mengharapkan akan menghasilkan
belajar. Termasuk dalam faktor pembelajaran yang maksimal. Namun
lingkungan keluarga, tinggi setiap individu peserta didik tidak
rendahnya status sosial ekonomi hanya belajar dengan kecepatan yang
orang tua memegang peran penting berbeda tetapi juga memproses
karena berkaitan dengan pemenuhan informasi dengan cara yang
kebutuhan yang meliputi kebutuhan berbeda. Ada siswa yang lebih
primer, sekunder, dan tersier yang senang menulis hal-hal yang telah
disampaikan oleh guru ketika proses
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

pembelajaran berlangsung. Ada lagi belajar terhadap prestasi belajar siswa,


siswa yang lebih senang dan 3) kondisi status sosial ekonomi
mendengarkan materi yang orang tua dan gaya belajar secara
disampaikan oleh guru, dan ada pula bersama-sama terhadap prestasi belajar
siswa yang lebih senang praktik secara siswa, pada mata pelajaran geografi
langsung. kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan
Potensi dan prestasi akademik Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.
mata pelajaran geografi siswa-siswi Proses belajar mengajar,
kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan perlu bagi seorang pendidik untuk
Ponorogo grafiknya selalu tidak mengetahui keberhasilan proses
menentu. Ada kecurigaan bahwa belajar mengajar tersebut. Seberapa
terdapat korelasi antara status sosial jauh kemampuan siswa dalam
ekonomi orang tua siswa maupun gaya memahami dan menerima berbagai
belajar terhadap prestasi belajar siswa hal yang telah disampaikan oleh guru.
itu sendiri, hingga akhirnya tertarik Rangkaian kegiatan peserta didik yang
untuk mengadakan penelitian tentang menyangkut unsur cipta, rasa dan
prestasi belajar siswa ditinjau dari karsa, serta ranah kognitif, afektif dan
faktor status sosial ekonomi orang tua psikomotorik adalah sebuah siklus
dan gaya belajar siswa, dengan judul tak terputus dalam penilaian dan
penelitian “Pengaruh Status Sosial evaluasi prestasi belajar peserta
Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar didik.Gunarso (2000: 57)
Terhadap Prestasi Belajar (Studi Pada mengemukakan bahwa “Prestasi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 belajar adalah hasil maksimal
Ponorogo Tahun Pelajaran yang dicapai seseorang setelah
2015/2016)”. melakukan usaha belajar”, sedangkan
Secara spesifik, penelitian yang Djamarah (2000: 24)
dilakukan bertujuan untuk mengetahui mengemukakan bahwa “Prestasi
ada tidaknya pengaruh: 1) kondisi belajar adalah penilaian tentang
status sosial ekonomi orang tua kemajuan siswa dalam segala hal
terhadap prestasi belajar siswa, 2) gaya yang dipelajari di sekolah yang

39
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

menyangkut pengetahuan, kecakapan belajar penting sekali artinya dalam


atau ketrampilan yang dinyatakan membantu siswa mencapai prestasi
sesudah penilaian. Penilaian dalam belajar yang sebaik-baiknya.Faktor-
proses belajar mengajar menjadi tolak faktor yang mempengaruhi prestasi
ukur dalam sebuah proses panjang belajar siswa menurut pendapat
pembelajaran, tatap muka dan Slameto (1999: 54) banyak jenisnya,
petemuan dalam proses belajar tetapi dapat digolongkan menjadi dua
pendidik dengan peserta didik golongan, yaitu faktor internal dan
menghasilkan sebuah kesimpulan utuh faktor eksternal. Sehubungan dengan
untuk menilai kemampuan dan faktor-faktor yang memengaruhi
penerimaan peserta didik. Secara garis prestasi belajar siswa, peneliti
besar dapat disimpulkan bahwa menghubungkannya dengan kondisi
prestasi belajar adalah sebagai hasil status sosial ekonomi orang tua dan
perubahan yang telah dicapai gaya belajar siswa.
seseorang setelah melakukan usaha Pada kamus Wikipedia
belajar dalam suatu waktu tertentu disebutkan bahwa sosial dalam
yang dibuktikan dengan keberhasilan bahasa latin berasal dari “socius” yang
menguasai sejumlah pengetahuan dan berarti kawan atau berteman dan
ketrampilan yang dikembangkan oleh “societies” yang berarti masyarakat.
mata pelajaran yang lazimnya Hal ini berarti bahwa manusia tidak
dinyatakan dalam bentuk huruf dan lepas dari kehidupannya, berteman
angka yang diperoleh melalui tes. atau bermasyarakat. Sebagai makhluk
Faktor-faktor yang sosial maka ia akan berintegrasi
mempengaruhi prestasi belajar pada dengan lingkungan yang ada di
hakikatnya sama dengan faktor sekelilingnya dan keluarga merupakan
prestasi yang dicapai seorang bentuk sosial pertama kehidupan anak
individu merupakan hasil interaksi dimana didalamnya akan terbentuk
antara berbagai faktor yang adanya situasi sosial. Selanjutnya,
mempengaruhinya. Pengenalan faktor- Gerungan (2000: 72) menjelaskan
faktor yang mempengaruhi prestasi bahwa yang dimaksud status sosial

40
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

adalah setiap status dimana saling barang serta kesempatan untuk


berhubungan antara manusia satu memperoleh penghasilan dalam
dengan manusia lain.Status sosial pasaran komoditi atau pasaran kerja.
adalah situasi dimana saling Sedangkan menurut Soerjono Sukanto
berhubungan antara manusia yang satu (2004: 49) status ekonomi ditunjukkan
dengan manusia yang lain di dalam dalam sudut pandang keuangan
lingkungannya, sehingga tercapai masyarakat tempat tinggal objektik
kehidupan sosial yang diinginkan. dalam kultur masyarakat tertentu.status
Dengan koneksitas antar individu ekonomi adalah kedudukan seseorang
menjadikan status sosial dalam dalam masyarakat yang diukur
masyarakat semakin saling berdasarkan kemampuan seseorang
berinteraksi dalam menjalain sebuah tersebut dalam memenuhi kebutuhan
kehidupan manusia. hidupnya. Dalam beberapa daerah
Status ekonomi merupakan penghargaan pada kekayaan dan
salah satu bentuk dari stratifikasi sosial status ekonomi mempunyai kriteria
dalam masyarakat. Stratifikasi tertentu. Belum tentu dalam suatu
sosial dalam masyarakat mencakup masyarakat, uang menjadi salah satu
berbagai dimensi antara lain tolak ukur ekonomi, banyak di
berdasarkan usia, jenis kelamin, beberapa daerah kekayaan di ukur
agama, kelompok etnis, kelompok ras, dari kreteria selain uang dan
pendidikan formal, pekerjaan dan kepunyaan. Adapun beberapa
ekonomi. Menurut Weber (dalam kriterium tinggi rendahnya status
Kamanto Sunarto: 1999) kelas sosial ekonomi dalam penelitian ini
ditandai oleh beberapa hal, antara lain adalah pekerjaan, besarnya anggota
kelas merupakan sejumlah orang keluarga, pola konsumsi, keadaan
yang mempunyai persamaan dalam hal rumah beserta perabotnya. Dapat
peluang untuk hidup atau disimpulkan bahwa status sosial
nasib.peluang untuk hidup orang-orang ekonomi adalah kedudukan orang tua
tersebut ditentukan oleh kepentingan dalam hubungannya dengan orang tua
ekonomi berupa penguasaan atas lain atau masyarakat mengenai

41
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

kehidupan sehari-hari dan cara belajar atau modalitas belajar siswa.


mendapatkannya serta usaha Gaya belajar merupakan suatu
memenuhi kebutuhan hidup kombinasi dari bagaimana ia
keluarganya. menyerap, dan kemudian mengatur
Dalam kehidupan serta mengolah informasi (Porter, De.,
bermasyarakat, kondisi sosial dkk & Hernacki, 2002: 110). Dunn &
ekonomi masing- masing keluarga Dunn dalam Sugihartono (2007: 53)
tentu berbeda dengan lainnya. menjelaskan bahwa gaya belajar
Tak ada lapisan masyarakat yang merupakan kumpulan karakteristik
homogen atau serba sama. Dengan pribadi yang membuat suatu
demikian dapat kita katakana bahwa pembelajaran efektif untuk beberapa
di masyarakat terdapat lapisan-lapisan orang dan tidak efektif untuk orang
masyarakat yang dapat membedakan lain. Keefe (dalam Sugihartono, 2007)
satu dengan yang lain.Menurut menyatakan bahwa gaya belajar
Soekanto (2001: 263), status sosial berhubungan dengan cara anak belajar,
ekonomi seseorang di ukur dari: 1) serta cara belajar yang disukai. Gaya
ukuran kekayaan; 2) ukuran belajar adalah cara yang konsisten
kekuasaan; dan 3) ukuran kehormatan; yang dilakukan oleh seorang murid
dan 4) ukuran ilmu pengetahuan. dalam menangkap stimulus atau
Secara menyeluruh status sosial informasi, cara mengingat, berfikir,
ekonomi orang tua memperlancar dan memecahkan soal (Nasution,
proses belajar mengajar di sekolah. 2003: 94).
Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya Siswa pada umumnya akan
hampir sebagian besar kebutuhan sulit memproses informasi dalam satu
anak. Oleh karena itu, sangat cara yang dirasa tidak nyaman bagi
dimungkinkan terdapat hubungan mereka. Siswa memiliki kebutuhan
antara status sosial ekonomi orang tua belajar sendiri, belajar dengan cara
dengan prestasi belajar siswa. yang berbeda, serta memproses
Cara belajar yang dimiliki informasi dengan cara yang berbeda.
siswa sering disebut dengan gaya Sebagian orang mungkin memiliki

42
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

gaya belajar tertentu yang dominan katakan. Mereka dapat mencerna


digunakan dalam berbagai situasi, dengan baik informasi yang
sehingga kurang menggunakan gaya disampaikan melalui tone suara,
yang berbeda untuk situasi yang pitch (tinggi rendahnya), kecepatan
berbeda. berbicara dan hal-hal auditori lainnya.
Menurut De Porter & Hernacki Informasi tertulis terkadang sulit
(2001: 112) terdapat tiga gaya belajar diterima oleh siswa bergaya belajar
seseorang yaitu gaya belajar visual, auditori. Siswa yang mempunyai gaya
auditorial, dan kinestetik. Walaupun belajar kinestetik belajar melalui
masing-masing siswa belajar dengan bergerak, menyentuh, dan melakukan.
menggunakan ketiga gaya belajar ini, Siswa seperti ini tidak tahan untuk
kebanyakan siswa lebih cenderung duduk berlama-lama mendengarkan
pada salah satu diantara gaya belajar pelajaran dan merasa bisa belajar lebih
tersebut. baik jika prosesnya disertai kegiatan
Siswa yang bergaya belajar fisik. Kelebihannya, mereka memiliki
visual, yang memegang peranan kemampuan mengkoordinasikan
penting adalah mata/penglihatan sebuah tim disamping kemampuan
(visual), mereka cenderung belajar mengendalikan gerak tubuh.
melalui apa yang mereka lihat. Siswa Kerangka pemikiran pada
yang mempunyai gaya belajar visual dasarnya merupakan arahan
harus melihat bahasa tubuh dan penalaran untuk dapat sampai pada
ekspresi muka gurunya untuk mengerti pemberian jawaban sementara atas
materi pelajaran.Siswa yang bertipe masalah yang telah dirumuskan.
auditori mengandalkan kesuksesan Terdapat 2 variabel bebas (X) dalam
belajarnya melalui telinga (alat penelitian ini, yaitu status sosial
pendengarannya). Siswa yang ekonomi orang tua (X1) dan gaya
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar siswa (X2), dimana keduanya
belajar lebih cepat dengan akan dilihat ada tidak pengaruhnya
menggunakan diskusi verbal dan terhadap variabel Y, prestasi belajar
mendengarkan apa yang guru akademik mata pelajaran geografi

43
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

kelas VIII SMPN 3 Kecamatan terhadap prestasi belajar siswa pada


Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016. mata pelajaran geografi kelas VIII
Hubungan antara variabel status SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo
ekonomi orang tua (X1), gaya belajar tahun pelajaran 2015/2016.
(X2) dengan prestasi akademik (Y) METODE PENELITIAN
tersebut dapat penulis gambarkan Dalam penelitian ini, peneliti
seperti gambar 1 skema kerangka pikir menggunakan metode deskriptif
penelitian berikut ini. kuantitatif korelasional karena
penelitian ini bermaksud
menggambarkan sifat atau keadaan
yang sementara sedang berjalan dan
berusaha meneliti sejauh mana
hubungan antara variabel satu dengan

Gambar 1. Skema kerangka berpikir variabel lainnya. Penelitian ini tidak


hanya berusaha menggambarkan suatu
Hipotesis dalam penelitian ini fenomena yang sesuai dengan fakta
adalah: 1) Terdapat pengaruh antara yang ada tetapi juga mencari hubungan
kondisi status sosial ekonomi orang diantara variabel- variabel yang diteliti
tua terhadap prestasi belajar siswa dengan cara menguji hipotesis.
pada mata pelajaran geografi kelas Adapun variabel tersebut adalah
VIII SMP Negeri 3 Kecamatan variabel bebas yang dalam hal ini
Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016; adalah status sosial ekonomi orang tua
2) Terdapat pengaruh antara gaya yang diberi kode (X1) dan gaya belajar
belajar terhadap prestasi belajar siswa siswa yang diberi kode (X2),
pada mata pelajaran geografi kelas
sedangkan variabel terikat dalam hal
VIII SMP Negeri 3 Kecamatan ini adalah prestasi belajar siswa yang
Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016; diberi kode (Y).
dan 3) Terdapat pengaruh antara Populasi dalam penelitian ini
kondisi status sosial ekonomi orang adalah keseluruhan siswa-siswi kelas
tua dan gaya belajar secara bersama VIII SMP Negeri 3 Kecamatan

44
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 lain (sebagai kriterium), sedangkan uji


yang berjumlah 224 siswa, terbagi hipotesis penelitian menggunakan uji
dalam 8 kelas paralel (VIII-A s.d. regresi ganda dengan aplikasi SPSS
VIII-H) dimana masing-masing kelas for windows.
beranggotakan 28 siswa. Selanjutnya, HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan teknik teknik Hasil uji instrumen
proporsional random sampling, menunjukkan bahwa seluruh item
ditentukan sampel penelitian sejumlah penelitian dikatakan valid , dimana
56 (lima puluh enam) responden. angka koefisien korelasinya diatas
Data penelitian diperoleh nilai r kritis yaitu N : 56 α : 0,05 =
dengan metode kuisioner/angket dan 0.25. Hal ini berarti bahwa tiap-tiap
metode dokumentasi. Metode item yang valid dapat digunakan untuk
kuisioner/angket digunakan untuk mengukur variabel. Demikian juga
memperoleh data variabel bebas (X), bahwa seluruh item penelitian
baik data variabel status sosial dikatakan reliabel, dimana angka
ekonomi orang tua siswa (X1) maupun koefisien alpha diatas nilai r kritis
data variabel gaya belajar siswa (X2), yaitu N : 56 α : 0,05 = 0.259. Hal ini
sedangkan metode dokumentasi berarti jawaban responden atas
metode dokumentasi digunakan untuk pertanyaan mengenai status sosial
memperoleh data variabel terikat (Y), ekonomi orang tua, gaya belajar siswa
yaitu prestasi belajar siswa berupa dan prestasi belajar siswa dapat
nilai rapor mata pelajaran geografi diandalkan (reliabel), dalam arti
siswa semester genap tahun pelajaran jawaban mereka tidak mengarah
2015/2016. kepada jawaban-jawaban tertentu
Teknik analisis data yang sehingga apabila dilakukan penelitian
digunakan dalam penelitian ini sejenis pada waktu yang berbeda maka
adalah teknik analisis regresi ganda responden akan memberikan jawaban
yaitu cara atau teknik khusus untuk yang sama dengan penelitian saat ini.
mencari hubungan antar dua variabel
(sebagai prediktor) dengan variabel

45
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

Hasil uji linieritas variabel- F-Linearity berada pada rentang


variabel penelitian masing-masing signifikan (F=18,021; p < 0.05).
adalah sebagai berikut. dengan demikian variabel Gaya
Tabel 1. Hasil Uji Linieritas Variabel X1*Y Belajar Siswa (X2) mempunyai
ANOVA Table
hubungan yang linier dengan variabel
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
PB * X1 Between (Combined) 4064.178 19 213.904 8.154 .000 Prestasi Belajar Siswa (Y).
Groups Linearity 3002.727 1 3002.727 114.468 .000
Deviation from Linearity 1061.451 18 58.969 2.248 .019 Sedangkan hasil uji normalitas
Within Groups 944.356 36 26.232
Total 5008.534 55 instrumen adalah sebagai berikut.
Hasil Uji Normalitas Variabel Status
Berdasarkan tabel 1 di atas
Sosial Ekonomi Orang Tua dan Gaya
diketahui bahwa nilai F linierity
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
sebesar 114,468 dengan tingkat
Siswa.
signifikansi 0.000. Hal ini berarti
Tabel 3. Uji Normalitas
asumsi linieritasnya cukup kuat karena
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
F-Linearity berada pada rentang X1 X2 PB
N 56 56 56
Normal Parameters a,b
signifikan (F=114,468; p<0.05). Mean
Std. Deviation
40.04
5.163
50.55
3.959
75.88
9.543
Most Extreme Absolute .115 .107 .167
dengan demikian variabel Status Sosial Differences Positive .115 .063 .167
Negative -.074 -.107 -.107
Ekonomi Orang Tua (X1) mempunyai Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
.862
.447
.800
.544
1.252
.087
a. Test distribution is Normal.
hubungan yang linier dengan variabel b. Calculated from data.

Prestasi Belajar Siswa (Y).


Berdasarkan hasil perhitungan
Tabel 2. Hasil Uji Linieritas Variabel X2*Y
normalitas diketahui bahwa tingkat
ANOVA Table

Sum of signifikansi dari variabel status sosial


Squares df Mean Square F Sig.
PB * X2 Between (Combined) 2251.999 15 150.133 2.179 .025
Groups Linearity
ekonomi orang tua, gaya belajar dan
1241.906 1 1241.906 18.021 .000
Deviation from Linearity 1010.093 14 72.149 1.047 .431
Within Groups
prestasi belajar memiliki tingkat
2756.536 40 68.913
Total 5008.534 55
signifikansi diatas 0.05. Hal ini berarti
Berdasarkan tabel 2 di atas data berdistribusi normal.
diketahui bahwa nilai F linierity Sehubungan dengan pengaruh
sebesar 18,021 dengan tingkat status sosial ekonomi orang tua dan
signifikansi 0.000. Hal ini berarti gaya belajar terhadap prestasi belajar
asumsi linieritasnya cukup kuat karena siswa (Studi Pada Siswa Kelas VIII

46
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo hasil perhitungan regresi sebagai


Tahun Pelajaran 2015/2016) diperoleh berikut.
Variabel Koefisien Simpangan t-hitung Tingkat
Regresi Baku Signifikansi
Status Sosial 1.480 0.085 17.351 0.000
Ekonomi Orang Tua
Gaya Belajar 1.295 0.111 11.642 0.000

Konstanta : -48.839
R2 : : Determina : 0.887
Koefisien si
R : Multiple R : Multiple R : 0.942
F-hitung : 208.886 0.000
Dengan pengujian uji F
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar
regresi pada tabel diatas didapatkan 208.886 dengan tingkat signifikansi
suatu persamaan garis regresi sebagai 0.000, karena ρ < 0,050 maka data
berikut: Y = - 48.839 + 1.480 X1 + yang diperoleh korelasinya signifikan
1.295 X2 + e. maka hipotesis nol (Ho) di tolak dan
Berdasarkan rekapitulasi hasil Hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal
analisis regresi berganda dari masing- ini menunjukkan bahwa kedua variabel
masing variabel yaitu status sosial independent secara bersama-sama
ekonomi orang tua dan gaya Belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa.
berpengaruh terhadap prestasi belajar Untuk mengetahui ada tidaknya
siswa (Y), ternyata memiliki multiple pengaruh masing-masing variabel
R (korelasi berganda) sebesar 0.942 bebas terhadap variabel terikat
dan mempunyai pengaruh dengan dilakukan pengujian secara parsial
koefisien determinasi 0.887, artinya digunakan uji t. Adapun hasil uji t
kontribusi status sosial ekonomi orang untuk Koefisien B1, B2 dan B3 adalah
tua dan gaya belajar terhadap prestasi sebagai berikut.
belajar siswa sebesar 88,7 %
sedangkan sisanya 11,3 % dipengaruhi
variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji Parsial
Variabel T hitung T tabel Tingkat

47
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

Signifikansi pengujian statistik diperoleh thitung


X1 17.351 1.674 0.000
X2 11.642 1.674 0.000 sebesar 11.642, karena nilai thitung α
ttabel dan p < 0.050, maka Ho ditolak
Variabel X1 (Status Sosial dan Hi diterima. Dengan demikian
Ekonomi Orang Tua). Dengan dapat diambil kesimpulan bahwa
menggunakan test dua arah, derajat variabel bebas X2 adalah signifikan
bebas 53 (56-3-1) dan taraf nyata 5%, pada taraf nyata α = 5 % dengan
diperoleh nilai ttabel sebesar 1.674 . tingkat kepercayaan 95 %.
Sedangkan dengan pengujian statistik
diperoleh thitung sebesar 17.351
dengan p = 0.000 < 0.050 , karena nilai
thitung α ttabel, dan p < 0.050 maka
Ho ditolak dan Hi diterima. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan Gambar 2. Daerah Penerimaan dan
Penolakan H 0 dengan menggunakan uji
bahwa variabel bebas X1 adalah t terhadap variabel X2
signifikan pada taraf nyata α = 5 %
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan tingkat kepercayaan 95 %.
regresi telah diketahui bahwa variabel
Status sosial ekonomi Orang Tua dan
Gaya Belajar Siswa berpengaruh
terhadap Prestasi Belajar Geografi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Gambar 1. Daerah Penerimaan dan Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran
Penolakan H 0 dengan menggunakan uji
t terhadap variabel X1. 2015/2016.
Berdasarkan pada hasil
Variabel X2 (Gaya Belajar). perhitungan regresi diperoleh nilai ko
Dengan menggunakan test dua arah, efisien regresi yang positif antara
derajat bebas 53 (56-2-1) dan taraf Status Sosial Ekonomi Orang Tua
nyata 5 %, diperoleh nilai ttabel dengan Prestasi Belajar Geografi
sebesar 1.674. Sedangkan dengan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

48
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran menunjukkan bahwa dengan tiap


2015/2016. Uji t menunjukkan bahwa t terjadinya peningkatan gaya beajar
hitung > t tabel dan p < 0.050, hal ini akan meningkatkan Prestasi Belajar
menyatakan bahwa Status sosial Belajar Geografi Siswa Kelas VIII
ekonomi mempunyai pengaruh yang SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo
signifikan. Sedangkan angka koefisien Tahun Pelajaran 2015/2016.
regresi dalam perhitungan KESIMPULAN
menunjukkan pengaruh variabel bebas Berdasarkan hasil uji statistik
terhadap variabel terikat. Hal ini maupun kondisi empirik diketahui
menunjukkan bahwa dengan tiap bahwa Status Sosial Ekonomi Orang
terjadinya peningkatan status sosial Tua dan Gaya Belajar merupakan
ekonomi orang tua akan meningkatkan faktor yang menentukan Prestasi
Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas Belajar Belajar Geografi Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 3 Kecamatan VIII SMP Negeri 3 Kecamatan
Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016. Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016,
Selanjutnya, diketahui nilai dimana multiple R (Korelasi berganda)
koefisien regresi yang positif antara sebesar 0.972 dan mempunyai
Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar pengaruh dengan koefisien determinasi
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII 0.887 artinya kontribusi Status Sosial
SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar
Tahun Pelajaran 2015/2016. Uji t terhadap Prestasi Belajar Belajar
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel Geografi Siswa Kelas VIII SMP
dan p < 0.050, hal ini menyatakan Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun
bahwa gaya belajar yang terdiri gaya Pelajaran 2015/2016 sebesar 88.7 %,
belajar visual, auditorial dan gaya sedangkan sisanya 11.3 % dipengaruhi
belajar kinestik belajar pengaruh yang faktor-faktor lain seperti gaya
signifikan. Sedangkan angka koefisien mengajar guru, faktor ekternal
regresi dalam perhitungan lingkungan sekolah, kedisipilinan
menunjukkan pengaruh variabel bebas siswa, motivasi belajar dan lain
terhadap variabel terikat. Hal ini sebagainya.

49
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

Selanjutnya, nilai koefisien terhadap prestasi belajar siswa,


regresi yang positif antara status sosial mestinya bisa disikapi secara positif
ekonomi orang tua dengan Prestasi oeh pihak-pihak terkait sehingga
Belajar Geografi Siswa Kelas VIII optimalisasi potensi siswa dapat
SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo tercapai.
Tahun Pelajaran 2015/2016. Uji t DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel
Afrizal. (2009). “Pengaruh Gaya
dan p < 0.050, hal ini menyatakan Belajar (Visual, Auditorial, dan
Kinestetik) Terhadap Prestasi
bahwa status sosial ekonomi orang tua
Belajar Akuntansi Keuangan
mempunyai pengaruh yang signifikan Siswa Kelas X Program
Keahlian Akuntansi SMKN 1
terhadap Prestasi Belajar Geografi
Depok Tahun Ajaran
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 2008/2009”. Skripsi tidak
diterbitkan. Yogyakarta: FE
Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran
UNY.
2015/2016. Ahmadi, Abu, dkk. (1991). Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Begitupun dengan koefisien
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur
regresi pada variabel Gaya Belajar Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
dengan Prestasi Belajar Geografi
____________. 2006. Prosedur
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Ed Revisi VI. Jakarta:
Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran
PT Rineka Cipta.
2015/2016, dihasilkan nilai yang Ary, Donald, (1982). Pengantar
Penelitian dalam Pendidikan,
positif. Uji t menunjukkan bahwa t
Terjemahan Arief Furchan
hitung > t tabel dan p < 0.050, hal ini dari judul asli “Introduction to
Research in Education”.
menyatakan bahwa gaya belajar
Surabaya: Usaha Nasional.
mempunyai pengaruh yang signifikan Azwar, Saifuddin. 2002. Tes Prestasi
Fungsi Pengembangan
terhadap Prestasi Belajar Belajar
Pengukuran Prestasi Belajar.
Geografi Siswa Kelas VIII SMP Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______________. 2002. Reliabilitas
Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun
dan Validitas. Yogyakarta:
Pelajaran 2015/2016. Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik
Kuatnya pengaruh status sosial
Indonesia. Jakarta: BPS.
ekonomi orang tua dan gaya belajar

50
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

Badan Pusat Statistik. 2014. Ponorogo Universitas Sebelas Maret


Dalam Angka. Ponorogo: BPS Surakarta.
Kabupaten Ponorogo. Hastarini, Dewi. 2015. Hubungan
B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi Gaya Belajar Dan Minat Baca
dan Pengukurannya. Jakarta: Dengan Prestasi Belajar Siswa
Bumi. Aksara. Kelas V SD Se-Kecamatan
Darminto, Dasar. 2014. Pengaruh Seyegan Sleman Yogyakarta
Gaya Belajar dan Motivasi Tahun Pelajaran 2014/2015.
Belajar terhadap Prestasi Skripsi: Universitas PGRI
Belajar Matapelajaran Pkn Yogyakarta.
Siswa Kelas XII SMA Negeri Hetherington, dkk (Alih Bahasa:
Babadan Kabupaten Ponorogo. Soemitro). 2000. Psikologi
Tesis: Universitas Kanjuruhan Perkembangan Anak dan
Malang. Remaja. Jakarta: Universitas
Departemen Pendidikan Nasional. Indonesia.
2008. Kamus Besar Bahasa Hurlock, Elizabeth B (Terjemahan
Indonesia. Jakarta: PT. Istiwidayati dan Soejarwo).
Gramedia Pustaka Utama. 2004. Psikologi Perkembangan
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Suatu Pendekatan Rentang
Didik dalam Interaksi Edukatif. Kehidupan. Jakarta: Anngota
Jakarta: PT. Rineka Cipta. IKAPI.
Effendi, Sofian, dkk., 1995. Metode Irawati, Aryana. 2004. Hubungan
penelitian Survei. Jakarta: PT Antara Keadaan Sosial
Raja Grafindo. Ekonomi Orang Tua Dengan
Gerungan. 2000. Psikologi Sosial. Minat Melanjutkan Ke
Bandung: Refika Aditama. Perguruan Tinggi Siswa Kelas
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi III Program Keahlian Tekstil
Analisis Multivariate Dengan SMK Negeri 2 Jepara Tahun
Program SPSS. Semarang: Ajaran 2003/ 2004. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Skripsi SI FT Universitas
Diponegoro. Negeri Semarang.
Gunarso, Singgih D., dkk. 2000. Kamanto, Sunarto. 1999. Pengantar
Psikologi Perkembangan Anak Sosiologi. Jakarta: Lembaga
dan Remaja. Jakarta Pusat: Penerbit Fakultas Ekonomi,
BPK Gunung Mulia. Universitas Indonesia.
Hadi, Sutrisno. 1996. Analisis Regresi. Kusumayanti, Rina Fitria. (2009).
Yogyakarta: Andi Offset. “Pengaruh Persepsi Siswa
Hassan, Muhammad. 2010. Hubungan Tentang Metode Mengajar
Antara Pola Asuh Orang Tua Guru dan Gaya Belajar Siswa
Dan Status Sosial Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar
Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X
Sosiologi Siswa Kelas X SMA Program Keahlian Akuntansi
Negeri 1 Mojolaban Tahun SMKN 2 Magelang Tahun
Pelajaran 2009/2010. Skripsi: Ajaran 2008/2009”. Skripsi

51
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

tidak diterbitkan. Yogyakarta: Nazir, Moh. 1988. Metodologi


FE UNY. Penelitian. Jakarta: Ghalia
Limgiani. 2004. Pengaruh Keadaan Indonesia.
Sosial Ekonomi Orang Tua dan Porter, Bobbi De, dkk (Terjemahan:
Lingkungan Tempat Tinggal Ary Nilandari). 2002. Quantum
terhadap Prestasi Belajar Learning: Membiasakan
Matapelajaran IPS (Studi Pada Belajar Nyaman dan
Siswa Kelas III s/d Kelas VI Menyenangkan. Bandung:
SDN Sumberpucung Kaifa.
Kabupaten Malang). Tesis: Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi
Universitas Kanjuruhan Pendidikan. Bandung: Rosda
Malang. Karya.
Lestari, Erma. 2012. Pengaruh Pola Puspito, Hendro. 1989. Sosiologi
Asuh Orang Tua, Motivasi Sistematik. Yogyakarta:
Belajar, Dan Gaya Belajar Kanisius.
Terhadap Prestasi Belajar IPS. Santi, Sinta Dyana. 2009. Pengaruh
Skripsi: Universitas Kondisi Sosial Ekonomi Orang
Yogyakarta. Tua Terhadap Prestasi Belajar
Mardalis. 1999. Metode Penelitian Sosiologi Siswa Kelas XII IPS
Suatu Pendekatan Proposal. SMA N 1 Karang Tengah
Jakarta: Bumi Aksara. Kabupaten Demak Tahun
Mawardi, Wisnu. 2004. Analisis Ajaran 2008/2009. Skripsi:
Faktor Faktor Yang Universitas Negeri Semarang.
Mempengaruhi Kinerja Sardiman, A. M. 1996. Interaksi dan
Keuangan Bank Umum Di Motivasi Belajar Mengajar.
Indonesia (Studi Kasus Pada Jakarta: Grafindo.
Bank Umum Dengan Total Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-
Asset Kurang Dari 1 Trilyun). faktor yang
Masters Thesis, Program Mempengaruhinya. Jakarta:
Pascasarjana Universitas PT. Rineka Cipta.
Diponegoro. Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi
Narbuko, Cholid, dkk. 2007. Suatu Pengantar. Jakarta: PT
Metodologi Penelitian. Raja Grafindo Persada
Jakarta: Bumi Aksara. ______________. 2013. Pengantar
Nasution, S. 1999. Diktatik Azas-azas Sosiologi. Jakarta: Lembaga
Mengajar. Bandung: Penerbit Penerbit, FE UI.
Semmars. Soelaeman, M. Moenandar. 2001.Ilmu
____________. 2003. Metode Sosial Dasar. Bandung: CV
Penelitian Naturalistik- Alfabeta.
Kualitatif. Bandung: Tarsito. ______________. 2001.Ilmu Budaya
Nawawi, Hadari. 1995. Metode Dasar Suatu Pengantar (Edisi
Penelitian Bidang Sosial. Revisi). Bandung: Refika.
Yogyakarta: Gajah Mada Soemardi, Mulyanto, dkk. 1982.
University Press. Kemiskinan dan Kebutuhan

52
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53

Pokok. Jakarta: CV Rajawali


Citra Pers.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.
Sukardi, Ketut. 2008. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004.
Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sumaatmadja, Nursid. 1996. Studi
Geografi sebagai Suatu
Pendekatan Analisis
Keruangan. Bandung: Alumni
Bandung.
Surakhmad, Winarno. 1994.
Pengantar Penelitian Ilmiah:
Dasar, Metode dan Tekhnik.
Bandung: Tarsito.
Susanto , S Phil Astrid. 1999.
Pengantar Sosiologi dan
Perubahan Sosial. Jakarta:
Bina Cipta.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi
Pendidikan Dengan
Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.
Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Cemerlang.
Waridjan. 1991. Tes Hasil Belajar
Gaya Objektif. Semarang: IKIP
Press.
Y. Slamet, M.Sc. 2006. Metode
Penelitian Sosial. Surakarta:
UNS Press.

53

Anda mungkin juga menyukai