Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Alat Pernapasan Makhluk Hidup


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar IPA SD
Dosen Pengampu : Ana Fitrotun Nisa, S.Pd.I, M.Pd.I.

Disusun oleh :

1. Argin Nur Nafeta Devi (2016015320)


2. Hanifah Riani Safitri (2016015342)
3. Guntari (2016015345)
4. Matis Iga Raspati (2016015355)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Alat Pernapasan Pada Manusia..................................................................................4
1. Hidung...................................................................................................................4
2. Faring....................................................................................................................4
3. Laring....................................................................................................................5
4. Tenggorokan (trakea)............................................................................................5
5. Bronkus.................................................................................................................6
6. Bronkiolus.............................................................................................................6
7. Alveolus................................................................................................................7
8. Paru-paru...............................................................................................................7
B. Alat Pernapasan Khusus Pada Hewan.......................................................................7
1. Mamalia................................................................................................................7
2. Reptil.....................................................................................................................8
3. Aves.......................................................................................................................9
4. Pisces...................................................................................................................10
5. Amphibi..............................................................................................................12
6. Serangga..............................................................................................................13
C. Proses Respirasi Pada Tumbuhan............................................................................14
1. Glikolisis.............................................................................................................14
2. Daur Krebs (daur trikarboksilat).........................................................................15
3. Transpor Elektron...............................................................................................16
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
Job Description.........................................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pernapasan penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Fungsi pernapasan akan
bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses metabolisme pada tubuh dapat
berjalan dengan baik. Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Sistem respirasi atau sistem pernapasan terdapat pada
manuasia, hewan begitu juga tumbuhan.
Sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui saluran penghantar udara yaitu alat-
alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh, dimana masing-masing alat pernapasan
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sedangkan pada hewan memiliki alat
pernapasan masing-masing tergantung jenis hewan tersebut, contohnya ikan dan kelinci
memiliki alat pernapasan yang berbeda karena ikan dan kelinci bukan hewan sejenis atau
segolongan. Dan pada tumbuhan bernapas melalui daun atau stomata dengan cara
menyerap O2.
Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya, sebagian besar dari
kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut. Maka dari itu
kelompok kami akan membahas alat pernapasan pada makhluk hidup (manusia, hewan,
dan tumbuhan).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alat pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana alat pernapasan khusus pada hewan?
3. Bagaimana proses respirasi pada tumbuhan?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan alat pernapasan pada manusia
2. Mengidentifikasi alat pernapasan khusus pada hewan
3. Menjelaskan proses respirasi pada tumbuhan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Pernapasan Pada Manusia


Respirasi atau pernapasan adalah proses pertukaran oksigen (O 2) dan karbondioksida
(CO2). Organ pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, faring, laring, tenggorokan
(trakea), bronkus, bronkiolus, alveolus (gelembung paru-paru), dan paru-paru

1. Hidung
Hidung adalah tempat pertama untuk keluar masuknya udara pernapasan. Pada
hidung, udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung itu berlapis selaput lendir, dan di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Proses masuknya udara di dalam
hidung akan melalui tiga tahapan, yaitu :
a. Penyaringan, udara yang masuk ke dalam hidung akan disaring oleh rambut-
rambut hidung (silia), sehingga debu tidak masuk ke dalam paru-paru.
b. Penghangatan, udara yang masuk hidung akan diatur dan disesuaikan suhunya
dengan suhu tubuh dengan bantuan konka yang mengandung banyak pembuluh
kapiler darah.
c. Pelembapan, udara yang masuk hidung akan dilembapkan oleh selaput lendir.
2. Faring
Alat pernapasan selanjutnya yaitu Faring. Udara dari rongga hidung masuk ke
faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan
(nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian

4
belakang. Fungsi faring untuk menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara
sebelum bergerak ke dalam trakea.
Ketika tidak sedang digunakan untuk mentransfer makanan, faring menyediakan
tempat untuk udara untuk pemanasan dan memperoleh tingkat kelembaban yang tepat
sebelum memasuki trakea dan bergerak ke paru-paru. Udara melewati hidung atau
mulut langsung ke faring. Lapisan lendir faring menyaring partikel debu dan
kontaminan lainnya dari udara. Udara kemudian mengalir melalui laring di bagian atas
trakea dan terus ke paru-paru.
3. Laring
Laring merupakan bagian dari pangkal tenggorokan yang membengkak, terdiri
dari lempeng-lempeng tulang rawan. Pada laring terdapat glotis, yaitu celah yang
menghubungkan faring dangan trakea. Di dalam laring terdapat pita suara yang
menghasilkan suara.
Fungsi laring adalah melindungi tabung trakea dari masuknya makanan,
membuka jalan pernapasan, menghubungkan faring dengan trakea, mengarahkan
makanan masuk ke esofagus dan menghasilkan nada suara.
4. Tenggorokan (trakea)
Trakea adalah saluran berongga panjang yang terdiri atas cincin tulang rawan. Di
dalam trakea terdapat selaput lendir dan silia yang berfungsi menyaring debu dan
mikroorganisme agar tidak masuk ke dalam paru-paru. Trakea bercabang dua, kiri dan
kanan yang di sebut bronkus.
Fungsi utama dari trakea pada sistem pernapasan adalah :
a. Menyaring, melembabkan, dan mengatur suhu udara agar sesuai dengan suhu
tubuh.
b. Sebagai penyedia saluran napas atau jalan napas, trakea menghubungkan laring
dan paru-paru agar udara bisa masuk dan keluar dari paru-paru.
c. Sel-sel epitel yang melapisi trakea menghasilkan lendir yang dapat menangkap
debu dan kontaminan lain dan mencegahnya mencapai/masuk ke paru-paru.
d. Silia pada permukaan sel epitel dapat memindahkan lendir menuju faring dimana
debu dan kontaminan dapat tertelan dan dicerna dalam saluran pencernaan.
e. Trakea juga memungkinkan udara untuk melewati antara laring dan bronkus.
Trakea ini memungkinkan udara untuk dibagi dan dialihkan ke kedua paru-paru
dan berakhir di dua bronkus utama.

5
5. Bronkus
Trakea bercabang dua ke kiri dan ke kanan disebut bronkus (cabang batang
tenggorokan). Di dalam paru-paru, tiap bronkus membentuk cabang-cabang disebut
bronkiolus, yang menuju tiap lobus pada paru-paru. Ada beberapa fungsi dari bronkus
diantaranya :
a. Sebagai saluran utama menuju alveolus.
b. Menangkap debu yang hendak masuk ke paru-paru. Dinding bagian dalam bronkus
yang dilapisi lendir dapat membuat partikel asing dan debu menempel di lapisan
lendir tersebut.
c. Mengeluarkan debu dan partikel asing dari paru-paru dengan bantuan silia (bulu-
bulu halus bergetar) yang banyak terdapat di dinding bronkus.
d. Sebagai konduktor udara antara atmosfer dan alveoli.
e. Menghubungkan tenggorokan dan paru-paru.
f. Mencegah infeksi paru-paru dengan mencegah partikel atau bakteri penyebab
infeksi masuk ke paru-paru.
g. Membantu paru-paru untuk bernapas lebih dalam dan lebih cepat setelah
berolahraga atau setelah melakukan pekerjaan berat. Ketika kondisi tubuh sangat
letih, tubuh akan melepaskan hormon norepinefrin yang dapat membuat otot polos
bronkus beristirahat sehingga lebih banyak lagi udara yang masuk ke paru-paru.
h. Mengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru-paru dengan konstriksi
dan dilatasi.
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang lebih halus dan berakhir pada
alveolus (gelembung udara paru-paru). Fungsi utama dari bronkiolus adalah
menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli, dan untuk mengontrol jumlah udara yang
di distribusikan melalui paru-paru dengan konstriksi dan dilatasi.
Bronkiolus berfungsi sebagai bagian dari sistem yang lebih besar, yang
menghubungkan jalur udara utama ke alveoli yang kecil, dimana pertukaran gas
berlangsung. Kombinasi dari alveoli, memberikan luas permukaan untuk pertukaran
gas, dan percabangan bronkiolus, memberikan udara ke alveoli, memungkinkan paru-
paru untuk memaksimalkan ruang di dalam tubuh untuk respirasi dan meningkatkan
laju pertukaran gas.

6
7. Alveolus
Alveolus merupakan bagian paru-paru yang berbentuk gelembung-gelembung
udara berdinding tipis, selalu lembab dan banyak mengandung kapiler darah. Alveolus
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan penyimpan udara dalam tubuh untuk
sementara waktu.
8. Paru-paru
Alat pernapasan yang paling umum dikenal orang adalah Paru-paru. Paru-paru
terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian sampingnya dibatasi oleh otot dan
rusuk dan di bagian bawahnya dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru
ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan
paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua
selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi
paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi
rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura
parietalis).
Selaput pleura memiliki membrane rangkap dua yang diantaranya terdapat
cairan limfa. Limfa berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan pada saat respirasi.
Fungsi paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari
darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas.

B. Alat Pernapasan Khusus Pada Hewan


1. Mamalia
Mamalia bernafas hanya dengan paru-paru, pangkal tenggorokan memiliki tali/pita
suara dan memiliki diafragma yang memisah dengan sempurna antar rongga dada
dengan rongga perut.

7
Contohnya sistem pernapasan pada sapi, sapi ternyata memiliki sistem dan
mekanisme pernapasan yang sama seperti manusia. Alat-alat pernapasanya terdiri atas
hidung, batang tenggorok dan juga paru-paru. Pada paru-paru terdapat gelembung
(aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas sari lapis sel. Dinding alveolus
berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas satu lapis sel.
O2 masuk ke dalam kapiler darah dan CO 2 di keluarkan dari kapiler darah melalui
difusi.
Contoh hewan mamalia lainnya ialah anjing, kucing, platypus, kelinci, dll
2. Reptil
Tidak seperti hewan amphibi yang hidup di dua alam yakni air dan darat, hewan
reptil hanya menghabiskan hidupnya didarat meskipun ada beberapa spesies reptil yang
hidup diperairan. Sistem pernapasan pada hewan reptil dengan menggunakan paru-paru.
Paru-paru pada reptil dapat bekerja secara optimal namun ada beberapa spesies yang
memiliki pengecualian yakni :

a. Pada ordo Testudiane atau kura-kura sistem pernapasan tidak dapat berlangsung
secara maksimal dikarenakan struktur tubuhnya yang memiliki tempurung atau
karapaks yang keras dan kaku. Tempurung kura-kura menggangu proses respirasi
yang berlangsung di paru-paru sehingga kura-kura memiliki alternatif mekanisme
pernafasan lain yang dibantu sel epitel mulut dan anus. Pertukaran gas juga dapat
berlangsung secara difusi pada kulit penyu yang hidup dan menghabiskan sebagian
hidupnya di air.

8
b. Pada spesies ular laut, pernafasan paru-paru tidak dapat berjalan dengan maksimal
sehingga pernapasan pada ular laut juga berlangsung melalui kulitnya yang lembab.
Hal ini berfungsi untuk menjaga suplai oksigen yang masuk ke dalam tubuh.
c. Pada beberapa spesies hewan reptil yang hidup di air, kulit mereka menjadi lebih
permeabel terhadap oksigen dan kloaka pada reptil juga bermodifikasi menjadi alat
bantu pernapasan yang dapat memperluas tempat pertukaran udara. Hal ini
merupakan salah satu cara adaptasi hewan terhadap lingkungannya.
a. Alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri dari lubang hidung, batang tenggorokan
dan Paru-paru. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara
(ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan yang sama dengan
mamalia.
b. Contohnya buaya, buaya memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorokan,
serta kerongkongan. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat
masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Contoh hewan reptil adalah kadal, buaya, kura-kura, dll.
3. Aves
Aves atau burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh otot-otot
yang terdapat pada dada. Penggunaan otot ini saat terbang akan mengganggu proses
inspirasi (pengambilan napas) oleh paru-paru. Maka, selain mempunyai paru-paru,
burung mempunyai alat bantu pernapasan yang khas yaitu pundi-pundi udara.
Saat terbang, pernapasan burung dibantu dengan pundi-pundi udara. Pundi-pundi
udara merupakan kantong dengan dinding selaput yang sangat tipis dan elastis. Pundi-
pundi udara tersebut terletak diantara otot, tulang, dan otot-otot tubuh.
Pada waktu terbang, sayap burung digerakkan oleh otot-otot dada. Aktivitas otot-
otot dada ini akan mengganggu proses pemasukan udara oleh paru-paru (inspirasi).
Udara pernapasan masuk melalui hidung lalu ke trakea dan bronkus menuju paru-paru
dan dialirkan ke pundi-pundi udara.
Oleh karena itu, oksigen diambil dari udara yang terdapat dalam pundi-pundi
udara. Udara dari pundi-pundi dialirkan ke paru-paru dengan cara menekan pundi-
pundi (ekspirasi). Dalam paru-paru terjadi lagi penyerapan oksigen. Jadi, penyerapan
oksigen dapat berlangsung dua kali yakni pada saat inspirasi dan ekspirasi.
Saat burung terbang melayang tanpa mengepakkan sayapnya, burung berkesempatan
mengisi kembali pundi-pundi udaranya. Ketika burung hinggap, burung bernapas
menggunakan paru-paru. Jalannya pernapasan pada burung yang terbang atau tidak

9
terbang adalah sebagai berikut:
Udara masuk melalui hidung → tenggorokan → paru-paru → pundi-pundi udara
→ paru-paru → keluar melalui hidung

Pada umumnya, burung memiliki lima pasang pundi-pundi udara yang diberi
nama sesuai dengan tempatnya, yakitu:
a. Sepasang pundi-pundi udara pangkal leher;
b. Sepasang pundi-pundi udara dada depan;
c. Sepasang pundi-pundi udara dada belakang;
d. Sepasang pundi-pundi udara perut; dan
e. Sepasang pundi-pundi udara antar-tulang selangka yang bercabang-cabang
membentuk pundi-pundi udara dibawah tulang lengan atas.
Contoh hewan aves adalah burung elang, burung gagak, dll.
4. Pisces
Sistem pernapasan pada pisces atau ikan berbeda dari hewan Amphibi karena ikan
hanya hidup di air tidak di dua alam meskipun amphibi juga memiliki salah satu organ
pernapasan yang sama dengan ikan. Sistem pernapasan ikan bergantung pada suatu
organ utama yang disebut insang. Insang pada ikan berfungsi untuk mengikat oksigen
dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai hasil respirasi. Organ insang juga
berhubungan langsung dengan pembuluh darah sehingga memungkinkan terjadinya
pertukaran langsung antara oksigen dan karbon dioksida. Insang pada ikan terletak di
dua sisi tubuh ikan bagian depan. Dapat dikatakan bahwa insang adalah salah satu dari
bagian – bagian tubuh hewan yang penting khususnya pada ikan.

10
Insang pada ikan dapat menarik oksigen lebih maksimal daripada paru-paru pada
sistem pernapasan pada manusia bahkan jika kadar oksigen dalam air dibawah 21%
atau 210ppm. Insang didesain dengan bentuk dan fungsi yang diadaptasikan untuk
hidup dalam air. Insang terdiri dari filamen-filamen yang langsung terhubung pada air
dan didesain agar air dapat terus masuk dan mengalirkan udara. Tidak seperti paru-
paru sebagai alat pernapasan pada manusia dimana udara yang baru akan masuk
setelah sisa udara yang lama dikeluarkan, pada ikan pertukaran udara berlangsung
otomatis tanpa perlu menunggu sisa udara lama dikeluarkan dan ikan tidak perlu
membuang energi untuk proses ini. Hal inilah yang menyebabkan kerja insang lebih
efisien dari fungsi paru – paru manusia.
Selain berperan langsung pada proses respirasi sebagai alat pertukaran oksigen dan
karbondioksida seperti halnya fungsi alveolus pada manusia, insang juga memilki
beberapa fungsi lain diantaranya :
a. Mengatur keseimbangan asam basa
b. Mengatur regulasi ion
c. Eksresi nitrogen
d. Menyaring makanan
e. Air yang tercemari oleh polutan lingukngan seperti amonia, logam berat, nitrit,
pestisida atau zat berbahaya lain, hal itu akan mengganggu proses pernapasan
pada ikan bahkan berakibat fatal meracuni tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi
oleh manusia. Insang pada ikan juga dapat terkontaminasi bakteri yang juga
efeknya merugikan bagi manusia.
Beberapa ikan memiliki alat bantu pernapasan diantaranya adalah :
1) Labirin – Labirin adalah salah satu alat bantu pernapasan pada ikan namun tidak
semua ikan memiliki labirin. Labirin adalah perluasan insang pada bagian atas
yang berbentuk lipatan dan membentuk rongga yang tidak beraturan. Beberapa
ikan yang memiliki labirin diantaranya ikan lele (Clarias batrachus) dan gabus
(Channa striata). Labirin berfungsi untuk menyimpan cadangan oksigen yang
nantinya bisa digunakan pada saat ikan berada pada daerah atau lingkungan
dengan kadar oksigen rendah.
2) Beberapa ikan seperti ikan cupang (Betta sp) mampu mengambil oksigen
langsung dari atmosfer dengan menggunakan labirin sehingga labirin pada ikan
berfungsi seperti paru–paru pada manusia.

11
3) Arborescene – Beberapa spesies ikan seperti lele, gurame atau nila juga memiliki
struktur tambahan yang disebut arborescejne. Arborescene adalah struktur
tambahan pada insang yang berwarna merah dan berbentuk seperti bunga karang.
Struktur tersebut membantu ikan untuk bernapas pada lingkungan dengan kadar
oksigen yang rendah.
4) Diverticula – Pada ikan yang hidup didaerah tropis misalnya gabus (Channa
striata) biasanya terdapat struktur tambahan yang disebut dengan diverticula.
Diverticula terletak pada daerah pharynx.
5) Beberapa spesies ikan juga memiliki alat bantu pernapasan yang disebut dengan
gelembung renang terkecuali ikan petualang yang berenang diperairan luas seperti
hiu dan ikan yang hidup di air dengan arus yang deras.
Contoh hewan pisces adalah ikan, udang, cumi, dll.
5. Amphibi
Amphibi bernafas melalui selaput kulit, baik selaput rongga mulut, paru-paru serta
kulit tubuhnya. Karena gerak naik turun dari dasar mulut, udara dapat keluar masuk
rongga mulut. Pada saat melakukan aktifitas katak bernafas menggunakan paru-paru
seperti pada pernapasan mulut udara di keluar masukan oleh dasar mulut tetapi karena
lubang hidung tertutup, udara dipaksa masuk ke paru-paru yang terletak didalam
rongga badan, rongga badan pada katak berbeda dengan mamalia yang tidak memliki
tulang rusuk dan diafragma keluar masuknya udara terjadi karena gerakan dasar
mulut.

Katak mempunyai kulit yang selalu basah karena sekresi kelenjar mukus (lendir).

12
oksigen berdifusi melalui kulit yang tipis itu kedalam pembuluh-pembuluh kapiler.
Jadi kulit itu digunakan sebagai pernapasan pada saat berenang, di permukaan air ia
dapat mengambil udara melalui hidung yang tersembul diatas permukaan air
Contoh hewan amphibi adalah katak, kodok, salamander, sesilia, dll.
6. Serangga
Sistem pernapasan pada hewan serangga di kenal sebagai trakea, memiliki bentuk
yang berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh bagian
tubuh. cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh di sebut
dengan trakeol. Trakea bermuara pada lubang kecil yang di sebut dengan stigma
(spirakel). Spirakel ini berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara pernapasan.
Pada belalang misalnya yang memiliki sepuluh pasang spirakel, dua pasang
spirakel terletak di bagian dada dan delapan pasang lainya terletak di sisi samping
perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan
benda-benda asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel memiliki katup
yang dapat membuka dan menutup.

Contohnya sistem pernapasan pada belalang, saat menarik nafas otot belalang pada
kerangka luar mengendur, tubuhnya mengembang, keadaan ini menyebabkan udara
dari luar masuk melalui spirakel menuju ke dalam trakea.kemudian melalui trakeol
sampai ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang
mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan.
Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi,

13
pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik,
spirakel daerah dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu
detik, spirakel daerah dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu
sekitar satu detik, spirakel daerah perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.
Serangga yang hidup di air mempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea.
Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis
dengan banyak trakeol,dan memiliki permukaan luas. Permnukaan yang luas akan
meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem trakea.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat
oksigen. Oleh karena itu, darah serangga tidak berwarna merah. Setelah masuk ke
dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol, kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh
secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa dan pernapasan, dikeluarkan juga
rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel.
Contoh hewan serangga adalah kupu-kupu, lebah, semut, belalang, dll.

C. Proses Respirasi Pada Tumbuhan


Makhluk hidup memerlukan respirasi untuk mempertahankan hidupnya, begitu pula
pada tumbuhan. Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimiawi
menjadi energi yang diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Pada siang hari, laju
proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan sepuluh kali lebih besar daripda laju
respirasi. Hal itu menyebabkan seluruh karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi akan
digunakan untuk melakukan proses fotosintesis. Respirasi yang dilakukan tumbuhan
menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis, sisanya akan
berdifusi ke udara melalui daun atau stomata. Pada saat respirasi aerob tumbuhan
memerlukan oksigen bebas dari udara sebagai penerima elektron terakhir. Oksigen bebas
ini digunakan untuk pembakaran bahan baku. Sedangkan ada kalanya tumbuhan tidak
memerlukan penerimaan oksigen untuk respirasi itulah yang dinamakan respirasi anaerob.
Reaksi yang terjadi pada proses respirasi ialah sebagai berikut :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O+energi
Reaksi penguraian glukosa sampai menjadi H2O, CO2 dan energi melalui tiga tahap
yang terbagi dalam respirasi aerob, yaitu glikolisis, daur krebs, dan transpor electron.
Penjelasannya sebagai berikut :
1. Glikolisis
Adalah peristiwa yang terjadi di sitoplasma, merupakan perubahan glukosa menjadi

14
2 molekul asam piruvat dengan menghasilkan 2 molekul NADH yang berfungsi
sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan 2 ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Daur Krebs (daur trikarboksilat)
Asetil-KoA yang telah terbentuk akan menjadi bahan baku pada siklus selanjutnya,
yaitu siklus Krebs. Oleh karena itu, Asetil Ko-A disebut senyawa intemediate atau
senyawa antara. Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus
asam trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa
yang mempunyai 3 gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil
koenzim A hasil dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk
bergabung dengan asam oksaloasetat dalam siklus Krebs, membentuk asam sitrat.
Demikian seterusnya, asam sitrat membentuk bermacam-macam zat dan akhirnya

membentuk asam oksaloasetat lagi. Berikut ini adalah gambar tahapan siklus krebs :
Berikut ini tahapan-tahapan dari 1 kali siklus Krebs:
a. Asetil Ko-A (2 atom C) menambahkan atom C pada oksaloasetat (4 atom C)
sehingga dihasilkan asam sitrat (6 atom C).
b. Sitrat menjadi isositrat (6 atom C) dengan melepas H 2O dan me-nerima H2O
kembali.
c. Isositrat melepaskan CO2 sehingga terbentuk - ketoglutarat (5 atom C).
d. a-ketoglutarat melepaskan CO 2 . NAD + sebagai akseptor atau penerima elektron)
untuk membentuk NADH dan menghasilkan suksinil Ko-A (4 atom C).

15
e. Terjadi fosforilasi tingkat substrat pada pembentukan GTP (guanosin trifosfat) dan
terbentuk suksinat (4 atom C).
f. Pembentukan fumarat (4 atom C) melalui pelepasan FADH 2 .
g. Fumarat terhidrolisis (mengikat 1 molekul H 2 O) sehingga membentuk malat (4
atom C).
h. Pembentukan oksaloasetat (4 atom C) melalui pelepasan NADH.
Satu siklus Krebs tersebut hanya untuk satu molekul piruvat saja. Sementara itu,
hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1 molekul glukosa). Oleh
karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2 kalinya. Dengan
demikian, diperoleh hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH 2 dan 2ATP (ingat: jumlah ini
untuk katabolisme setiap 1 molekul glukosa).
3. Transpor Elektron
Adalah proses produksi ATP (energi) dari NADH dan FADH 2 yang dihasilkan
dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs. Transfer elektron terjadi di
membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh kelompok-kelompok protein yang
terdapat pada membran tersebut.
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Proses respirasi ini
menghasilakn senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-
senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein, nukleotida untuk asam nukleat
dan karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol,
karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu
lainnya seperti lignin. Sementara itu, energi yang ditangkap dari proses oksidasi dalam
proses respirasi dapat digunakan untuk menyintesis molekul lain yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan.

16
BAB III
KESIMPULAN

Respirasi atau pernapasan adalah proses pertukaran oksigen (O 2) dan karbondioksida


(CO2). Organ pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, faring, laring, tenggorokan
(trakea), bronkus, bronkiolus, alveolus (gelembung paru-paru), dan paru-paru.
Pernapasan pada hewan berbeda-beda tergantung jenis hewan tersebut, pernapasan pada
hewan terbagi menjadi 6 golongan yakni mamalia, pisces, aves, serangga, amphibi dan reptil.
Yang masing-masing dari golongan tersebut memiliki alat pernapasan yang berbeda-beda.
Respirasi yang dilakukan tumbuhan menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan
dari proses fotosintesis, sisanya akan berdifusi ke udara melalui daun atau stomata. Reaksi
yang terjadi pada proses respirasi ialah sebagai berikut :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O+energi
Reaksi penguraian glukosa sampai menjadi H 2O, CO2 dan energi melalui tiga tahap
yang terbagi dalam respirasi aerob, yaitu glikolisis, daur krebs, dan transpor electron.

17
DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, I Gusti Ayu Tri. 2014. Konsep Dasar IPA: Aspek Biologi. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.
Rochmah, Situ Nur, dkk. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT. Pustaka Insan
Madani.
Kristiyanto, Sidan. 2015. Buku Sakti!!! Biologi SMA. Yogyakarta: Laksana
Luqman. 2012. “Proses Respirasi Pada Tumbuhan” (online). Dalam
www.luqmanmaniabgt.blogspot.co.id. Diakses tanggal 24 Februari 2017.
Prasko. 2015. “Macam-macam Alat Pernapasan Pada Hewan” (online). Dalam
www.prasko17.blogspot.co.id. Diakses tanggal 24 Februari 2017.

18
Job Description :

1. Argin Nur Nafeta Devi(320)


Mencari materi alat pernapasan khusus pada hewan.
2. Hanifah Riani Safitri (342)
Mencari materi alat pernapasan khusus pada hewan.
3. Guntari (345)
Mencari materi alat pernapasan pada manusia.
4. Matis Iga Raspati (355)
Mencari materi proses respirasi pada tumbuhan.

19

Anda mungkin juga menyukai