Anda di halaman 1dari 1

Konsep Inovasi Pelayanan Publik SLRT B’DESUT adalah pelayanan terpadu satu pintu bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk mendapatkan layanan terbaik kemudian menghubungkan mereka dengan program
dan layanan yang dikelola oleh Dinas Sosial maupun OPD terkait yang memiliki program perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan. Adapun alur layanan SLRT adalah sebagai berikut : 1. adanya berita keluhan permasalahan
masyarakat terkait pelayanan sosial; 2. di data pada Sekretariat SLRT untuk di registrasi, review dan analisis; 3. kemudian
eksekusiuntuk ditindaklanjuti sesuai dengan permasalahannya; 4. tim SLRT dengan segera mendatangi kediaman warga
tersebut untuk diverifkasi; 5. jika layak, akan di urus surat rekomendasi dan dokumen-dokumen pendukung ke OPD
terkait; 6. penanganan keluhan dipantau dan dipastikan selesai dengan tuntas oleh tim SLRT. 1. Pengaduan berada di satu
pintu sekretariat SLRT; 2. Pelayanan Administrasi menjadi selesai dalam 1 hari melalui sistem B’DESUT; 3. Biaya
Transportasi gratis karena adanya pelayanan RAMAH (antar sampai rumah); 4. Biaya rawat inap ditanggulangi melalui
program JPS dan secara otomatis diusulkan sebagai peserta JKN KIS PBI APBD/APBN. Masyarakat saat ini menjadi
gampang untuk melaporkan atau membuat pengaduan kartena berada di satu pintu sekretariat SLRT dan pelayanan
Administrasi menjadi selesai dalam 1 hari melalui sistem B’DESUT serta biaya Transportasi gratis karena adanya pelayanan
RAMAH (antar sampai rumah).
Warga Kota Pontianak yang membutuhkan bantuan dalam layanan sosial kian dipermudah dengan adanya Sistem
Layanan Rujukan Terpadu (SLRT). Melalui sistem ini, warga yang memerlukan bantuan layanan sosial seperti
layanan kesehatan, bedah rumah tidak layak huni, termasuk layanan sosial kaitan dengan masalah pendidikan,
kemiskinan dan lainnya. ekanisme pelayanan SLRT adalah warga yang membutuhkan bantuan pelayanan sosial
melaporkan ke konter atau loket yang ada di Dinsos Kota Pontianak. Petugas akan menindaklanjuti laporan yang
masuk untuk selanjutnya dilakukan verifikasi dan pengecekan di lapangan. Hasilnya nanti akan diteruskan ke
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang menanganinya tim ini melibatkan langsung relawan dari masyarakat
yang ada di 29 kelurahan. Tujuannya agar relawan bisa menjangkau masyarakat langsung dan aktif bergerak. Selain
warga yang datang langsung ke konter SLRT, tim juga ikut membantu mendata bersama Tim Program Keluarga
Harapan (PKH)

Anda mungkin juga menyukai