Anda di halaman 1dari 13

Ilmu Kesehatan Masyarakat Blok Humaniora

“Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan


menurut Hendrik L. Blum”

Disusun Oleh:
Kelompok 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. Yulian Kanserina Harefa 202383052

2. Valentino Jaia Putra Maibang 202383053

3. Kasih Keren Callista Br Sitompul 202383054

4. Olivia Ruth Tiur Saragih Jawak 202383055

5. Roseyanti Lulu Pardosi 202383056

6. Mia Rumauli Manurung 202383057

7. Yonathan Wijaya 202383058

8. Muhammad Rayhan 202383059

9. Esti Agustina Damayanti 202383060

10. Nova Adiningsih 202383061

11. Isabela Arsenia Aryanto 202383062

12. Anggun Tiara Suci Viandi 202383063

13. Emerense Jenifer Suwo 202383064

14. Gregoriana Chrisanta 202383065

15. Princes Susana Angela Sir 202383066

16. Restu Inayah 202383067

17. Febrianti Thana 202383068

18. Achiles Fevel Khoe 202383208

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan.

Laporan ini memuat hasil dari diskusi kami mengenai “Faktor yang
Memengaruhi Derajat Kesehatan menurut Hendrik L. Blum”. Laporan ini tidak
mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Akhir kata, kami menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan laporan kami selanjutnya.

Ambon, 22 Januari 2024

Kelompok 4

iii
DAFTAR ISI
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK ..................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Derajat Kesehatan ................................................................... 3
2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Derajat Kesehatan ............................... 3
2.3 Indikator yang Berhubungan dengan Derajat Kesehatan Menurut Hendrik
L. Blum ........................................................................................................... 6
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP .......................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 8
3.2 Saran .......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hal penting dalam kaitannya dengan
produktivitas seseorang karena tiap-tiap setiap manusia membutuhkan
kehidupan yang sehat untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 kesehatan
merupakan keadaan sehat, secara fisik, mental, spiritual, dan juga sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif1.

Untuk menciptakan kondisi sehat seperti ini diperlukan suatu


keharmonisan dalam menjaga kesehatan tubuh. Ada empat faktor utama yang
memengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L.Blum. Keempat faktor
tersebut saling berinteraksi yang memengaruhi kesehatan perorangan dan
derajat kesehatan masyarakat. Di zaman yang semakin maju seperti sekarang
ini, cara pandang kita terhadap kesehatan juga mengalami perubahan. Dengan
adanya perubahan tersebut, masyarakat semakin memiliki pandangan bahwa
konsep yang dipakai adalah paradigma (kerangka berpikir) sehat, dimana
upaya kesehatan dipandang sebagai suatu tindakan untuk menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatan individu ataupun masyarakat2. Status
kesehatan akan tercapai bila keempat faktor tersebut berada dalam kondisi
yang optimal. Sedangkan, determinan yang paling besar memengaruhi tinggi
rendahnya status kesehatan adalah faktor lingkungan dan perilaku. Oleh
karenanya, perlu diupayakan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup sehat.
Hendrik L. Blum juga menyebutkan 12 indikator yang berhubungan dengan
status atau derajat kesehatan1.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka didapatkanlah
perumusan masalah yaitu:

1
• Apa yang dimaksud derajat kesehatan?

• Faktor apa saja yang memengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik


L. Blum?

• Sebutkan dan jelaskan apa saja 12 indikator yang berhubungan dengan


status atau derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan laporan hasil diskusi ini adalah untuk mengetahui
lebih lanjut tentang definisi derajat kesehatan, faktor–faktor yang
memengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum, dan bagaimana
penjelasan dari 12 indikator yang berkaitan dengan derajat kesehatan menurut
Hendrik L. Blum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Derajat Kesehatan


Derajat kesehatan masyarakat adalah gambaran tentang kondisi
kesehatan yang terjadi secara umum di masyarakat. Untuk mengukur atau
mengkuantifikasi kondisi kesehatan yang dihadapi suatu daerah, digunakanlah
sejumlah indikator kesehatan. Di Indonesia, derajat kesehatan masyarakat
diukur berdasarkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi, dan morbiditas
(kesakitan)3.

Derajat kesehatan merupakan sebuah konsep yang menurut Hendrik L.


Blum dalam Effendy dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: lingkungan, prilaku,
pelayanan kesehatan, dan genetik. Untuk meningkatkan derajat kesehatan,
faktor-faktor tersebut harus dikendalikan dengan baik. Namun, faktor-faktor
tersebut merupakan sebuah konstrak (latent/construct) yang hanya bisa diukur
secara tidak langsung melalui pengamatan pada variabel observasi
(observation/item variable)4.

Derajat kesehatan sangat penting dalam menggambarkan profil


kesehatan masyarakat di suatu daerah. Dalam menilai derajat kesehatan
masyarakat, digunakan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Ibu (AKI). Faktor-faktor yang memengaruhi derajat kesehatan
masyarakat tidak hanya berasal dari sektor kesehatan melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan,
dan faktor lainnya4.

3
2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Derajat Kesehatan
Dalam konsep Hendrik L. Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji,
masing-masing faktor saling keterkaitan, berikut penjelasannya:

1. Perilaku / Tingkah Laku (Life Style)

Perilaku merupakan faktor yang memengaruhi derajat kesehatan


masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan
individu, keluarga, dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku
manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan,
adat istiadat, pendidikan social ekonomi, dan perilaku-perilaku lain
yang melekat pada dirinya.

Contohnya:

• Pada masyarakat tradisional dimana sarana transportasi


masih sangat minim maka masyarakat terbiasa berjalan
kaki dalam beraktivitas, sehingga individu/masyarakat
senantiasa menggerakkan anggota tubuhnya (berolahraga).
Sedangkan, pada masyarakat modern dimana sarana sudah
semakin maju, maka individu/masyarakat terbiasa
beraktivitas dengan menggunakan transportasi seperti
kendaraan bermotor sehingga individu/masyarakat kurang
menggerakkan anggota tubuhnya (berolahraga).

Kondisi ini dapat berisiko mengakibatkan obesitas pada


masyarakat modern karena kurang berolahraga ditambah lagi kebiasaan
masyarakat modern mengonsumsi makanan cepat saji yang kurang
mengandung serat2.

2. Lingkungan

Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau


buatan manusia), dan sosiukultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dll).
Pada lingkungan fisk, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi

4
lingkungan dimana manusia itu berada. Hal ini dikarenakan banyak
penyakit yang bersumber dari buruknya kualitas sanitasi lingkungan,
misalnya; ketersediaan air bersih pada suatu daerah akan
mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan
pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan
kondisi perekonomian suatu masyarakat. Semakin miskin
individu/masyarakat maka akses untuk mendapatkan derajat kesehatan
yang baik maka akan semakin sulit.

Contohnya:

• Manusia membutuhkan makanan dengan gizi seimbang


untuk menjaga kelangsungan hidup, jika
individu/masyarakat berada pada garis kemiskinan maka
akan sulit untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan gizi
seimbang.

• Semakin tinggi tingkat pendidikan individu/masyarakat


mka pengetahuan akan cara hidup akan semakin baik2.

3. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang


memengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas
kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau
atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan,
informasi dan motivasi masyarakat untu mendatangi fasilitas untuk
memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri
apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.

5
Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan
masyrakat. Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah
dibutuhkan. Masyarakat membutuhkan posyandu, puseksmas, rumah
sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam
mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan. Terutama untuk
pelayanan kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan
masyarakat. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang
kesehatan juga mesti ditingkatkan.

Contohnya:

• Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang baik akan


memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan berkualitas.

• Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan


individu/masyarakat untuk mengakses pelayanan
kesehatan2.

4. Genetik/Keturunan

Faktor genetik ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan.


Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik,
seperti leukemia. Faktor hereditas sulit untuk diintervensi karena hal ini
merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi maka harga
yang dibayar sangat mahal.

Contohnya:

• Perkawinan antar golongan darah tertentu akan


mengakibatkan leukemia.

• Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetik.


barang milik orang lain, juga diakui sebagai bentuk agresi2.

6
2.3 Indikator yang Berhubungan dengan Derajat Kesehatan Menurut
Hendrik L. Blum
HL. Blum juga menyebutkan 12 indikator yang berhubungan dengan
status atau derajat kesehatan yaitu4;

1. Lamanya usia harapan untuk hidup masyarakat.

2. Keadaan sakit atau cacat secara anatomis dan fisiologis.

3. Keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan fisik, sosial dan


juga kejiwaan pada dirinya.

4. Ketidakmampuan seseorang untuk bersosialisasi dan melakukan


pekerjaan dikarenakan sakit.

5. Kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi


menjaga dirinya agar selalu dalam keadaan sehat.

6. Perilaku individu secara langsung berkaitan dengan masalah


kesehatan.

7. Perilaku masyarakat terhadap lingkungan dan ekosistem.

8. Perilaku individu atau masyarakat terhadap sesamanya, keluarga


dan komunitasnya.

9. Kualitas komunikasi antar anggota masyarakat.

10. Daya tahan individu atau masyarakat terhadap penyakit.

11. Kepuasan masyarakat terhadap lingkungan sosialnya yang terdiri


dari rumah, pekerjaan, sekolah, rekreasi, transportasi, dan lain-lain.

12. Kepuasan individu atau masyarakat terhadap seluruh aspek


kehidupan dirinya sendiri.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai suatu kondisi kesehatan yang baik maka diperlukan
keharmonisan dalam menjaga kesehatan tubuh. Menurut Hendrik L. Blum,
terdapat empat faktor yang memengaruhi derajat kesehatan seseorang, yaitu
lingkungan, perilaku, faktor genetik, dan juga pelayanan kesehatan. Faktor
genetik dan perilaku masyarakat adalah faktor yang berasal dari dalam diri
setiap individu, sedangkan lingkungan dan pelayanan kesehatan adalah faktor
yang mempengaruhi dari luar diri individu. Oleh sebab itu, untuk mencapai
derajat kesehatan maka keempat faktor tersebut harus berjalan beriringan agar
tercipta kondisi yang baik dan optimal. Namun tidak hanya berdasarkan
keempat faktor itu saja, ada beberapa indikator yang perlu kita perhatikan
sebagai acuan untuk menunjang derajat kesehatan kita.

3.2 Saran
Ketika ingin meningkatkan derajat kesehatan yang dimiliki maka
sebaiknya kita mulai memperhatikan keempat faktor yang telah disampaikan
oleh Hendrik L. Blum, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor
pelayanan kesehatan, dan juga faktor genetik. Keempat faktor tersebut haruslah
kita mulai dari dalam diri kita masing–masing sebelum melangkah ke
masyarakat. Bukan hanya itu, kita juga perlu memperhatikan setiap indikator
yang ada dan berhubungan dengan derajat Kesehatan, demi terciptanya derajat
kesehatan yang berkualitas baik dan optimal.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. Sulistiarini RH. Hubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Status Kesehatan
Masyarakat Kelurahan Ujung Relationship Between Healthy Behavior and
Health Status in Kelurahan Ujung. Promkes. 2018;6:14–5.

2. Nurfaika. Materi HL Blum Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan dan


Contohnya. 2022;(70200121099):1–6.

3. Tanjung FR, Efendi R, Coastera FF. Pengelompokan Dan Pemetaan Derajat


Kesehatan Kota Bengkulu Dengan Metode K-Means Clustering. J Inform
[Internet]. 2019;7(1):91–7. Available from:
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/article/view/7097/4003

4. PURNAMA NINGSIH PN, JAYANEGARA K, KENCANA IPEN. Analisis


Derajat Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali Dengan Menggunakan Metode
Generalized Structured Component Analysis (Gsca). E-Jurnal Mat.
2013;2(2):54.

Anda mungkin juga menyukai