1. Saudara sepupu Anda akan melangsungkan pernikahan enam bulan lagi. Dia berkonsultasi
mengenai perjanjian perkawinan. Bolehkan dia membuat perjanjian perkawinan secara dibawah
perjanjian perkawinan? Jelaskan pula pengaturan perjanjian perkawinan menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan! [Jawaban
2. Jelaskan argumentasi hukum Anda terkait apakah Corona Virus Disease (Covid-19) dapat
3. Seseorang kenalan Anda hendak membuat surat wasiat. Sebelum pergi ke Notaris, dia
berkonsultasi dengan Anda sebagai seorang Sarjana Hukum. Dia menjelaskan bahwa dia
menikah dengan istrinya dari tahun 1999 dan dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa, A
dan B. Isi wasiatnya sangat sederhana, dia hanya ingin memberikan seluruh harta peninggalan
kepada istri dan anak sulungnya A. Jelaskan pendapat Anda terkait apakah boleh atau tidak
membuat surat wasiat demikian! Pendapat harus didukung dengan penjelasan hukum yang
didasarkan pada Hukum Waris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata![Jawaban esai
4. Jelaskan pendapat Anda mengenai penyebab maraknya sengketa hukum tanah di Indonesia!
Bagaimana saran Anda untuk mengatasi permasalahan sengketa hukum tanah di Indonesia!
tanpa disaksikan pihak ketiga atau notaris atau pegawai pencatat perkawinan, perjanjian
perkawinan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang sah. Seseorang harus membuat dan
dalam ikatan perkawinan, kedua belah pihak atas persetujuan bersama hanya dapat
mengajukan perjanjian tertulis yang di sahkan notaris atau pegawai pencatat perkawinan.
dan persatuan harta pasangan menikah, kecuali apabila pasangan menikah tersebut
membuat sebuah perjanjian perkawinan yang mengatur mengenai pemisahan harta. Pasal
calon suami dan istri dapat menyimpang dari UU harta bersama asalkan tidak bertentangan
dengan tata tertib hukum atau keasusilaan. Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan
dan kepentingan bisnis, menjamin harta peninggalan keluarga calon suami / istri,
melindungi kondisi finansial apabila perkawinan telah berakhir karena harta bawaan
2 Berdasarkan keputusan presiden nomor 12 tahun 2020 tentang penetapan bencana non
alam penyebaran corona virus disease 2019 dapat dinyatakan sebagai force majuere. Covid
19 dapat dikaitkan pada pasal 1245, pasal 1444 dan pasal 1445 KUHPerdata dengan unsur
peristiwa yang tidak terduga akan terjadi atau tidak dapat diprediksi sebelumnya oleh para
pihak. status pandemi covid 19 sebagai bencana non alam dipertegas dalam keputusan
presiden nomor 12 tahun 2020, unsur yang kedua tidak dapat dipertanggung jawabkan
kepada debitur, terjadinya pandemi merupakan keadaan diluar kendali para pihak , unsur
ketiga tidak ada itikad buruk dari debitur. Terhalangnya debitur untuk mencapai prestasi
bukan merupakan sebuah kesengajaan atau kelalaian melainkan karena keadaan pandemi.
Pandemi covid 19 merupakan keadaan yang tidak didambakan oleh setiap pihak dan unsur
terakhir keadaan tersebut menghalangi debitur berprestasi hal tersebut terjadi karena
adanya unsur kasualitas, namun tidak semua debitur mengalami hal yang serupa contohnya
apabila debitur bergerak di bidang alat kesehatan usahanya semakin berkembang karena
3 Menurut saya, pewaris wajib membagi warisannya untuk seluruh anggota keluarganya
karena kedua anaknya memiliki hak dan kewajiban yang sama dan tidak boleh dibedakan
dengan alasan apapun. Dalam pasal 830 KUHPerdata ahli waris : para keluarga sedarah
(baik syah maupun luar perkawinan, (pasal 852 perdata)), suami atau istri yang hidup
terlama. Dalam kasus diatas, B dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri di posisi
4 tanah sengketa merupakan tanah yang kepemilikannya dipermasalahkan oleh dua pihak,
dimana kedua belah pihak tersebut mengklaim kepemilikan tanah tersebut. hal ini menurut
saya terjadi karena ketidakjelian / kurangnya literasi dan pengetahuan terhadap masyarakat
dalam memahami segala dokumen kepemilikan dan sertifikat. Sebelum nya calon pembeli
harus mengecek asal usul kepemilikan lahan, wajib untuk mengecek keabsahan sertifikat.
Penyelesaian kasus sengketa tanah diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penanganan dan