Anda di halaman 1dari 3

Soal : Type D

1. Saudara sepupu Anda akan melangsungkan pernikahan enam bulan lagi. Dia berkonsultasi

mengenai perjanjian perkawinan. Bolehkan dia membuat perjanjian perkawinan secara dibawah

tangan dengan pasangannya? Kapankah seseorang harus membuat dan mendaftarkan

perjanjian perkawinan? Jelaskan pula pengaturan perjanjian perkawinan menurut Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan! [Jawaban

esai minimal 150 kata, maksimal 250 kata]

2. Jelaskan argumentasi hukum Anda terkait apakah Corona Virus Disease (Covid-19) dapat

dikategorikan sebagai force majeure berdasarkan Hukum Perjanjian di Indonesia![Jawaban esai

minimal 150 kata, maksimal 250 kata]

3. Seseorang kenalan Anda hendak membuat surat wasiat. Sebelum pergi ke Notaris, dia

berkonsultasi dengan Anda sebagai seorang Sarjana Hukum. Dia menjelaskan bahwa dia

menikah dengan istrinya dari tahun 1999 dan dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa, A

dan B. Isi wasiatnya sangat sederhana, dia hanya ingin memberikan seluruh harta peninggalan

kepada istri dan anak sulungnya A. Jelaskan pendapat Anda terkait apakah boleh atau tidak

membuat surat wasiat demikian! Pendapat harus didukung dengan penjelasan hukum yang

didasarkan pada Hukum Waris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata![Jawaban esai

minimal 150 kata, maksimal 250 kata]

4. Jelaskan pendapat Anda mengenai penyebab maraknya sengketa hukum tanah di Indonesia!

Bagaimana saran Anda untuk mengatasi permasalahan sengketa hukum tanah di Indonesia!

[Jawaban esai minimal 150 kata, maksimal 250 kata]


1. william Lawrence

1 Pasangan yang membuat perjanjian perkawinan dibawah tangan dengan pasangannya

tanpa disaksikan pihak ketiga atau notaris atau pegawai pencatat perkawinan, perjanjian

perkawinan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang sah. Seseorang harus membuat dan

mendaftarkan perjanjian perkawinan di saat sebelum melangsungkan maupun selama

dalam ikatan perkawinan, kedua belah pihak atas persetujuan bersama hanya dapat

mengajukan perjanjian tertulis yang di sahkan notaris atau pegawai pencatat perkawinan.

Menurut KUHPerdata pasal 119 perkawinan pada hakikatnya menyebabkan percampuran

dan persatuan harta pasangan menikah, kecuali apabila pasangan menikah tersebut

membuat sebuah perjanjian perkawinan yang mengatur mengenai pemisahan harta. Pasal

35 UU no 1 th 1974 tentang perkawinan bahwa dengan pembuatan perjanjian perkawinan

calon suami dan istri dapat menyimpang dari UU harta bersama asalkan tidak bertentangan

dengan tata tertib hukum atau keasusilaan. Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan

dan kepentingan bisnis, menjamin harta peninggalan keluarga calon suami / istri,

melindungi kondisi finansial apabila perkawinan telah berakhir karena harta bawaan

perkawinan merupakan hasil yang diperoleh masing-masing selama perkawinan demikian

pun hutang piutang nya menjadi tanggung jawab masing-masing.

2 Berdasarkan keputusan presiden nomor 12 tahun 2020 tentang penetapan bencana non

alam penyebaran corona virus disease 2019 dapat dinyatakan sebagai force majuere. Covid

19 dapat dikaitkan pada pasal 1245, pasal 1444 dan pasal 1445 KUHPerdata dengan unsur

peristiwa yang tidak terduga akan terjadi atau tidak dapat diprediksi sebelumnya oleh para

pihak. status pandemi covid 19 sebagai bencana non alam dipertegas dalam keputusan

presiden nomor 12 tahun 2020, unsur yang kedua tidak dapat dipertanggung jawabkan

kepada debitur, terjadinya pandemi merupakan keadaan diluar kendali para pihak , unsur
ketiga tidak ada itikad buruk dari debitur. Terhalangnya debitur untuk mencapai prestasi

bukan merupakan sebuah kesengajaan atau kelalaian melainkan karena keadaan pandemi.

Pandemi covid 19 merupakan keadaan yang tidak didambakan oleh setiap pihak dan unsur

terakhir keadaan tersebut menghalangi debitur berprestasi hal tersebut terjadi karena

adanya unsur kasualitas, namun tidak semua debitur mengalami hal yang serupa contohnya

apabila debitur bergerak di bidang alat kesehatan usahanya semakin berkembang karena

tingginya permintaan kebutuhan untuk masyarakat.

3 Menurut saya, pewaris wajib membagi warisannya untuk seluruh anggota keluarganya

karena kedua anaknya memiliki hak dan kewajiban yang sama dan tidak boleh dibedakan

dengan alasan apapun. Dalam pasal 830 KUHPerdata ahli waris : para keluarga sedarah

(baik syah maupun luar perkawinan, (pasal 852 perdata)), suami atau istri yang hidup

terlama. Dalam kasus diatas, B dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri di posisi

sebagai ahli waris yang sah (pasal 830 KUHPerdata)

4 tanah sengketa merupakan tanah yang kepemilikannya dipermasalahkan oleh dua pihak,

dimana kedua belah pihak tersebut mengklaim kepemilikan tanah tersebut. hal ini menurut

saya terjadi karena ketidakjelian / kurangnya literasi dan pengetahuan terhadap masyarakat

dalam memahami segala dokumen kepemilikan dan sertifikat. Sebelum nya calon pembeli

harus mengecek asal usul kepemilikan lahan, wajib untuk mengecek keabsahan sertifikat.

Penyelesaian kasus sengketa tanah diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penanganan dan

Penyelesaian Kasus Pertanahan.

Anda mungkin juga menyukai