Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FISIKA

BIOTANOL

SMA NEGERI 1 GIANYAR

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


Putu Aprillia Putri Dewanthi (44/X 10)
I Gede Dharma Yoga Sedana (08/ X 10)
I Dewa Gede Agung Indranata Banjar (13/ X 10)
I Gusti Made Prema Laksamana (15/ X 10)
I Dewa Gede Justisya Pratama (14/ X 10)

TAHUN AJARAN 2024/2025


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat dan
berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
“BIOTANOL”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu
guru pada bidang Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang apa itu biotanol, kelebihan dan kekurangan dari biotanol, bahan
baku biotanol, serta manfaat biotanol bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu guru selaku guru fisika yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
materi ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Gianyar, 11 Januari 2024

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat penelitian..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Biotanol ................................................................................................. 3
2.2 Bahan baku pembuatan biotanol ………………………………………………… 4
2.3 Kelebihan dan kekurangan penggunaan biotanol………………………………… 4
2.4 Manfaat biotanol…………………………………………………………………….. 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................................................6
3.2 Saran.........................................................................................................................6
3.3 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etanol (C2H5OH)atau Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar nabati

yang keberadaannya saat ini sangat tepat untuk menggantikan minyak bumi.

Minyak bumi pada saat ini harganya semakin meningkat, selain kurang ramah

lingkungan minyak bumi juga termasuk sumber daya yang tidak dapat

diperbaharui. Bioetanol hadir sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah

lingkungan dan sifatnya terbarukan serta memiliki keunggulan karena mampu

menurunkan emisi CO2 hingga 18% (Pusat Litbang Hasil hutan Bogor).Bioetanol

dapat diproduksi dari bahan baku tanaman yang memiliki kadar karbohidrat (pati)

tinggi, seperti tebu, nira, buah mangga, sorgum, ubi kayu, aren, umbi garut,

jagung, ubi jalar, bahan berserat (sampah organik dan jerami padi) dapat

diproduksi menjadi bioetanol. Komoditas pertanian seperti pati garut merupakan

salah satu yang tergolong tinggi dengan kandungan pati 69,97% (Damat, 2008).

Tanaman garut merupakan jenis umbi – umbian dengan kandungan karbohidrat

per 100 gram bahan yaitu 85,20 % (Rukmana, 2000), kandungan tersebut

diketahui lebih tinggi dari beras giling 78,99 % dan tepung terigu77,3 %

(Marsono dkk., 2002). Kandungan karbohidrat yang tinggi pada tanaman garut

tersebut berpotensi untuk dijadikan etanol serta tanaman garut belum banyak

dimanfaatkan oleh masyarakat (Rukmana, 2000).

Tahapan untuk memproduksi bioetanol yaitu dengan cara hidrolisis

menggunakan enzim yang terdiri dari rangkaian gelatinisasi, likuifikasi serta di

ikuti dengan fermentasi untuk menjadi bioethanol (Hamelinck et al., 2004,


Ningsih et al., 2013 dan Kumar et al., 2014). Proses hidrolisis dilakukan dengan

menggunakan zat pembantu (katalisator) berupa enzim atau asam. Hidrolisis

dengan enzim akan rusak pada suhu tinggi dan berlangsung hingga suhu 90°C,

sedangkan hidrolisis dengan asam berlangsung hingga suhu 121°C tetapi produk

gula yang dihasilkan rendah (Suriawiria, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

Persoalan yang akan ditinjau dalam makalah ini adalah :

1.Apakah perbedaan kadar bioetanol yang dihasilkan dari masing – masing perlakuan?

2.Bagaimana pengaruh dual adsorben (SG-KS) terhadap bioetanol?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat memahami tujuan dari penyusunan
makalah ini yaitu:

1. Mengetahui sejarah biotanol

2. Mengatahui bahan baku pembuatan biotanol

3. Mengatahui kelebihan dan kekurangan biotanol

4.Mengetahui manfaat biotanol

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.meningkatkan pemahaman, dan pengetahuan tentang biotanol

2. Meningkatkan pengetahuan untuk pribadi dan untuk umum mengenai biotanol dan
berbagai manfaatnya.
2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Biotanol

Bioetanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan

dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang

berumur 9000 tahun dari China bagian utara menunjukkan bahwa minuman

beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.

Campuran dari bioetanol yang mendekati kemurnian untuk pertama kali

ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang mengembangkan proses distilasi pada masa

Kalifah Abbasid dengan peneliti yang terkenal waktu itu adalah Jabir ibn Hayyan

(Geber), Al-Kindi (Alkindus) dan al-Razi (Rhazes). Catatan yang disusun oleh Jabir

ibn Hayyan (721-815) menyebutkan bahwa uap dari wine yang mendidih mudah

terbakar. Al-Kindi (801-873) dengan tegas menjelaskan tentang proses distilasi wine.

Sedangkan bioetanol absolut didapatkan pada tahun 1796 oleh Johann Tobias Lowitzdengan
menggunakan distilasi saringan arang.
Antoine Lavoisier menggambarkan bahwa Bioetanol adalah senyawa yang

terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Nicolas-Théodore de

Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Limapuluh tahun kemudian (1858),

Archibald Scott Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol

adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya.

Etanol pertama kali dibuat secara sintetis pada tahu 1829 di Inggris oleh Henry

Hennel dan S.G.Serullas di Perancis. Michael Faraday membuat etanol dengan

menggunakan hidrasi katalis asam pada etilen pada tahun 1982 yang digunakan pada

proses produksi etanol sintetis hingga saat ini.

Pada tahun 1840 etanol menjadi bahan bakar lampu di Amerika Serikat, pada

tahun 1880-an Henry Ford membuat mobil quadrycycle dan sejak tahun 1908 mobil

Ford model T telah dapat menggunakan bioetanol sebagai bahan bakarnya.

2.2Bahan baku pembuatan biotanol

Bioetanol dibuat dengan teknik fermentasi biomassa seperti umbi-umbian, jagung atau tebu,
dan dilanjutkan dengan destilasi. Jenis bioetanol ini dapat digunakan secara langsung maupun
tidak langsung sebagai bahan bakar.

2.3 Kelebihan dan kekurangan pemakaian biotanol

Kelebihan pemakaian biotanol adalah :


1) Biotanol aman digunakan sebagai bahan bakar, titik nyala etanol tiga kali lebih tinggi
dibandingkan bensin.

2) Emisi hidrokarbon lebih sedikit. Kekurangan-kekurangan bioetanol dibandingkan bensin:

3)Pada mesin dingin lebih sulit melakukan starter bila menggunakan bioetanol.

4) Bioetanol bereaksi dengan logam seperti magnesium dan aluminium.

Sebagai negara yang luas pertanian dan perkebunannya, Indonesia kaya dengan bahan baku
untuk pembuatan bioethanol. Bahan baku bioetanol dapat diambil dari :

1) Bahan dengan kandungan glukosa tinggi

seperti tebu dan sisa produknya (molase, bagase), gula bit, tapioka, kentang manis, sorgum
manis.

2) Bahan dengan kandungan pati tinggi (starchy materials) diantaranya ubi kayu, jagung,
sorgum biji, sagu, tapioka, maizena, barley, gandum, padi, dan kentang.

3) Bahan lignoselulosa terdapat di berbagai sumber selulosa dan lignoselulosa yakni limbah
seperti serat kayu, sekam padi, jerami, tongkol jagung serta limbah domestik berupa sampah
organik.

Kekurangan biotanol :

1) Jumlah lahan subur yang dibutuhkan untuk bercocok tanam guna menghasilkan bahan
bakar dalam jumlah besar sangatlah besar. Hal ini dapat berdampak besar terhadap
keanekaragaman hayati lingkungan kita karena kita dapat melihat habitat alami dirusak,
termasuk hutan.

2) Ada perdebatan besar mengenai peralihan penggunaan tanaman dari produksi pangan ke
produksi bahan bakar dan kekhawatiran bahwa hal ini akan berdampak pada harga pangan di
seluruh dunia.

3) Terdapat perdebatan mengenai netralitas emisi karbon bioetanol; selama produksi sejumlah
besar karbon dioksida dilepaskan.

4
2.4 Manfaat Biotanol

Bioetanol mempunyai manfaat untuk dikonsumsi manusia sebagaiminuman beralkohol.


Selain itu, bioetanol dapat dimanfaatkan sebagai bahanbakar dengan kandungan minimal 10
% etanol. Biayaproduksi bioetanol tergolong murah karena sumber bahan baku berasal
darilimbah pertanian yang memiliki nilai ekonomis yang rendah.
5

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bioetanol pada dasarnya adalah etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses
fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Bioetanol yang diperoleh dari hasil
fermentasi bisa memilki berbagai macam kadar.Bioetanol dibuat dengan teknik fermentasi
biomassa seperti umbi-umbian, jagung atau tebu, dan dilanjutkan dengan destilasi. Jenis
bioetanol ini dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan bakar.

3.2 Saran

1. Penelitian ini harus dipertimbangkan oleh pemerintah untuk mencegah kenaikan harga
bahan bakar minyak di pasaran dan mengurangi timbulan sampah ampas tebu, karena
bioethanol padat memiliki banyak kelebihan yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

2. Menambah variasi zat pemadat yang lebih besar agar didapatkan waktu lama pembakaran
yang lebih lama, sehingga laju pembakaran pun juga akan lama

3.3 Daftar Pustaka

Albert, dkk, 2016. Pembuatan bioetanol menggunakan Zymomonas mobilis dar limbah
tongkol jagung. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura.
Siti Muslihah, dkk 2013.Produksi bioetanol dari limbah tongkol jagung sebagai energi
alternatif terbarukan, Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS).

Dewi Indriany, 2013. Pemanfaatan limbah tongkol jagung untuk produksi bioetanol
menggunakan sel ragi amobil secara berulang, Jurusan Kimia P, Universitas Tadulako.

Sri Winarsih, dkk, 2016. Pengaruh konsentrasi NaOH dan lama pemaparan microwave
terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin tongkol jagung . Universitas
Muhammadiyah Malang.

Sira

Anda mungkin juga menyukai