Anda di halaman 1dari 30

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

SIKLUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN SIKLUS


PENGGAJIAN

OLEH:
KELOMPOK 4

Made Danartha Sutawan 2207611016


Putu Dinda Sulistia Putri 2207611017
Angelina Froncieni Mingsu Putri Rosari 2207611018
I Gusti Agung Ajeng Nawang Ratih 2207611019
Putu Rian Mahendra 2207611020

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)/penggajian-human resources
management (HRM)/payroll cycle adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pengolahan
data terkait yang terus-menerus berhubungan dengan mengelola kemampuan pegawai secara
efektif. Tugas-tugas yang lebih penting meliputi sebagai berikut.
1. Merekrut dan memperkerjakan para pegawai baru
2. Pelatihan
3. Penugasan pekerjaan
4. Kompensasi (penggajian)
5. Evaluasi kinerja
6. Mengeluarkan pegawai karena penghentian yang sukarela maupun tidak.
Tugas 1 dan 6 dilakukan hanya sekali pada setiap pegawai, sementara tugas 2 sampai 5
dijalankan berulang-ulang selama seorang pegawai bekerja untuk perusahaan tersebut. Pada
kebanyakan perusahaan, keenam aktivitas ini dibagi ke dalam dua sistem terpisah. Tugas 4,
kompensasi pegawai, merupakan sistem penggajian. Sistem MSDM menjalankan lima tugas
lainnya. Pada banyak perusahaan, kedua sistem itu dikelola secara terpisah. Sistem MSDM
merupakan tanggung jawab dari direktur sumber daya manusia, sementara pengawas
mengelola sistem penggajian. Meski demikian, sistem ERP menggabungkan kedua set
aktivitas tersebut.

A. SISTEM INFORMASI SIKLUS MSDM/PENGGAJIAN


Figur 1 menggambarkan bagian sistem ERP yang mendukung siklus
MSDM/penggajian. Aktivitas-aktivitas terkait MSDM, dan kumpulan informasi mengenai
penggunaan waktu pegawai terjadi setiap hari. Namun, pemrosesan aktual dari penggajian
hanya terjadi secara periodik karena di sebagian besar organisasi para pegawai dibayar secara
mingguan, dua mingguan, atau bulanan bukan setiap hari. Oleh karenanya, penggajian
merupakan suatu aplikasi berkelanjutan yang diproses dengan modus batch.
Tinjauan Proses MSDM dan Kebutuhan Informasi
Keberhasilan sebuah organisasi bergantung kepada kemampuan dan motivasi para
pegawai, dikarenakan pengetahuan dan kemampuan pegawai yang akan memengaruhi
kualitas dari barang serta jasa yang akan diberikan ke pelanggan. Pada organisasi jasa
profesional, seperti Kantor Akuntan Publik (KAP) dan biro hukum, pengetahuan dan
keahlian dari pegawai merupakan komponen utama dari produk perusahaan serta biaya
tenaga kerja menunjukkan biaya utama yang dihasilkan dalam menghasilkan pendapatan.
Pada perusahaan manufaktur, di mana biaya tenaga kerja langsung hanya sebagian dari total
biaya langsung, para pegawai merupakan pemicu biaya utama yang kualitas pekerjaannya
memengaruhi produktivitas secara keseluruhan maupun tingkat cacat produk. Para analis
saham mempercayai bahwa keahlian dan pengetahuan pegawai mungkin berharga beberapa
kali lipat dari nilai aset berwujud seperti persediaan, properti dan peralatan.
Untuk memanfaatkan pegawai perusahaan secara efektif, sistem MSDM/penggajian
harus mengumpulkan dan menyimpan informasi yang dibutuhkan para manajer untuk
menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Berapa banyak pegawai yang diperlukan sebuah organisasi untuk mencapai rencana
strategisnya?
 Pegawai mana yang memiliki keahlian khusus?
 Keahlian mana yang pasokannya sedikit? Keahlian mana yang pasokannya berlebih?
 Seberapa efektif program pelatihan terkini dalam memelihara dan meningkatkan tingkat
keahlian pegawai?
 Apakah keseluruhan kinerja meningkat atau menurun?
 Apakah ada masalah-masalah dengan perputaran, keterlambatan, atau ketidakhadiran?
Database induk MSMD/penggajian pada figur 1 menyediakan beberapa informasi yang
diperlukan untuk menjawab pertanyaan sebelumnya. Meski demikian, database induk
tersebut biasanya hanya memuat informasi deskriptif, seperti pegawai mana yang memiliki
keahlian apa dan siapa yang telah menghadiri berbagai program pelatihan. Meskipun
informasi tersebut memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan terkait penentuan
staf, informasi tersebut tidak membantu memengaruhi pengetahuan dan keahlian tertentu
yang dimiliki para pegawainya.
Untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan pegawai secara efektif, banyak
organisasi berinvestasi pada sistem manajemen pengetahuan. Sistem manajemen pengetahuan
(knowledge management system) tidak hanya berjalan seperti sebuah petunjuk yang
mengidentifikasi area-area keahlian yang dimiliki pegawai individu, tetapi juga menangkap
dan menyimpan pengetahuan tersebut, sehingga dapat dibagikan dan digunakan oleh yang
lainnya. Sistem manajemen pengetahuan dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas.
Sebagai contoh, kantor konsultan profesional sering menyediakan jasa yang serupa ke banyak
klien yang berbeda. Perangkat lunak manajemen pengetahuan memungkinkan para konsultan
untuk menyimpan solusi-solusi mereka terhadap masalah tertentu dalam sebuah database
yang dibagikan, Sering kali, solusi tersebut dapat digunakan sebagai contoh untuk memenuhi
kebutuhan klien-klien lain. Penggunaan ulang atas pengetahuan tersebut menghemat waktu
pada kesepakatan di masa depan. Akses terhadap database yang dibagikan juga
memungkinkan para pegawai untuk belajar dari kolega-kolega yang tersebar secara geografis
yang terlah memiliki pengalaman sebelumnya dalam mengatasi suatu permasalahan tertentu.

Figur 1

Ancaman dan Pengendalian :


Figur 1 menunjukkan bahwa seluruh aktivitas siklus MSDM/penggajian bergantung
pada database terintegrasi yang memuat informasi mengenai pegawai, penggajian, dan
penggunaan waktu oleh pegawai. Oleh karena itu, ancaman umum utama yang dicantumkan
dalam tabel di bawah merupakan data induk yang tidak akurat atau tidak valid. Data induk
pegawai yang tidak akurat dapat mengakibatkan penentuan staf yang berlebih atau kurang.
Hal itu juga dapat menciptakan ketidakefisienan yang berkaitan dengan penugasan pegawai
untuk menjalankan tugas yang tidak sepenuhnya dikuasainya., Ketidakakuratan data induk
penggajian yang mengakibatkan kesalahan pada pembayaran pegawai dapat menciptakan
masalah-masalah kerja yang signifikan.
Tabel Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Penggajian/MSDM

Aktivitas Ancaman Pengendalian

1.1 Pengendalian integritas


pengolahan data
1. Data induk yang
1.2 Pembatasan akses terhadap
tidak akurat atau
data induk
tidak valid
1.3 Pemeriksaan atas seluruh
perubahan terhadap data induk
2. Pengungkapan yang
tidak diotorisasi 2.1 Pengendalian akses
atas informasi 2.2 Enkripsi
sensitif
3. Hilang atau 3.1 Backup dan prosedur
rusaknya data pemulihan bencana
Permasalahan- 4.1 Prosedur perekrutan yang
permasalahan umum baik, termasuk verifikasi surat
di seluruh siklus kepercayaan pelamar
4. Memperkerjakan
MSDM/Penggajian pekerjaan, kemampuan,
pegawai yang
referensi, dan riwayat
ternyata pencuri
pekerjaan
atau yang tidak
4.2 Pengecekan penyelidikan latar
berkualifikasi
belakang kriminal pada
seluruh pelamar kerja untuk
posisi terkait keuangan
5.1 Dokumentasi menyeluruh atas
perekrutan, evaluasi kinerja,
5. Pelanggaran
dan prosedur pemecatan
hukum-hukum
5.2 Pembelajaran berlanjut atas
ketenagakerjaan
perubahan dalam hukum
ketenagakerjaan
6. Perubahan- 6.1 Pemisahan tugas: departemen
Memperbarui data
perubahan yang tak MSDM memperbarui data
induk penggajian
terotorisasi induk, tetapi hanya
terhadap data induk departemen penggajian yang
penggajian menerbitkan dokumen-
dokumen penggajian
6.2 Pengendalian akses
7.1 Pengendalian integritas
7. Pembaruan yang
pengolahan data
tidak akurat atas
7.2 Pemeriksaan teratur atas
data induk
seluruh perubahan terhadap
penggajian
data penggajian induk
8.1 Otomatisasi data sumber
untuk tangkapan data
8.2 Autentikasi bimoteri
8. Data waktu dan
Memvalidasi data 8.3 Pemisahan tugas (rekonsiliasi
kehadiran yang
waktu dan kehadiran kartu jam kerja terhadap kartu
tidak akurat
waktu)
8.4 Pemeriksaan pengawasan
(supervisory)
9.1 Pengendalian integritas
pengolahan data
9.2 Memeriksa pengawasan atas
daftar penggajian dan laporan
lainnya
9. Kesalahan-
9.3 Menerbitkan laporan
Menyiapkan kesalahan dalam
pendapatan kepada para
penggajian memproses
pegawai
penggajian
9.4 Pemeriksaan atas panduan
IRS untuk memastikan
klasifikasi yang layak pada
para pekerja baik pegawai
atau kontraktor independen
10. Pencurian atau 10.1 Pembatasan atas akses fisik
Mengeluarkan
distribusi yang terhadap cek penggajian
penggajian
curang atas slip gaji kosong dan mesin tanda
tangan cek
10.2 Pembatasan akses terhadap
sistem EFT
10.3 Penomoran sebelumnya dan
akuntansi secara periodik
untuk seluruh cek penggajian
dan pemeriksaan seluruh
transaksi setoran langsung
EFT
10.4 Mewajibkan dokumentasi
pendukung yang layak untuk
seluruh cek penggajian
10.5 Penggunaan akun pengecekan
terpisah untuk penggajian,
dikelola sebagai sebuah dana
tetap
10.6 Pemisahan tugas
10.7 Pembatasan akses terhadap
database induk penggajian
10.8 Verifikasi identitas seluruh
pegawai yang menerima cek
penggajian
10.9 Menyetorkan ulang cek
penggajian yang tidak diakui
dan menyelidiki penyebabnya
11.1 Konfigurasi sistem untuk
11. Kegagalan untuk
melakukan pembayaran yang
melakukan
diminta menggunakan
Membayar pajak gaji pembayaran yang
instruksi terkini dari IRS
dan pengurangan diminta
(Publikasi Surat Edaran E)
lain-lain
12. Pembayaran yang
12.1 Sama dengan 11.1
tidak tepat waktu
13. Pembayaran yang 13.1 Pengendalian integritas
tidak tepat pemrosesan
13.2 Memeriksa pengawasan atas
laporan
13.3 Pemeriksaan pegawai atas
laporan pendapatan

B. AKTIVITAS SIKLUS PENGGAJIAN

Diagram konteks sistem penggajian menunjukkan pihak-pihak yang terkait dengan


sistem penggajian serta pertukaran data dan informasi antara sistem penggajian dengan
pihak-pihak terkait. Diagram konteks tersebut menunjukkan ada lima sumber utama input
pada sistem penggajian. Departemen MSDM memberikan informasi mengenai perekrutan,
pemberhentian, dan perubahan tingkat pembayaran (kenaikan gaji dan promosi jabatan). Para
pegawai mengajukan perubahan terkait potongan yang mereka tentukan secara bebas
(misalnya, iuran untuk dana pensiun). Departemen-departemen memberikan data mengenai
jam kerja aktual para pegawai. Para petugas pemerintahan memberikan tingkat pajak dan
instruksi untuk memenuhi ketentuan peraturan. Begitu pula dengan perusahaan asuransi serta
organisasi lain yang memberikan instruksinya agar menghitung dan membayarkan berbagai
potongan gaji untuk pembayaran pajak.
Diagram konteks menunjukan bahwa sejumlah cek (yang mungkin elektronik)
merupakan output utama sistem penggajian. Para pegawai menerima cek gaji individu
sebagai kompensasi atas jasa mereka. Cek penggajian dikirim ke bank dengan tujuan untuk
mentransfer/memindahkan dana dari rekening umum perusahaan ke rekening penggajian
perusahaan. Sejumlah cek juga diberikan badan pemerintah, perusahaan asuransi dan
organisasi lain untuk memenuhi kewajiban perusahaan (seperti pajak, premi asuransi).
Sebagai tambahan, sistem penggajian memberikan berbagai laporan berbagai laporan untuk
pengguna internal dan eksternal.
Diagram arus data siklus penggajian menunjukkan aktivitas-aktivitas yang menjadi
bagian dari sistem penggajian. Sebagaimana ditunjukkan dalam diagram arus data, siklus
penggajian terdiri dari aktivitas-aktivitas berikut:
1. Memperbarui database induk penggajian;
2. Memvalidasi data waktu dan kehadiran;
3. Menyiapkan penggajian;
4. Mengeluarkan penggajian;
5. Menghitung dan mengeluarkan pajak serta potongan lainnya.

Memperbarui Database Induk Penggajian


Aktivitas pertama dalam siklus MSDM/penggajian melibatkan pembaruan database
induk penggajian yang merefleksikan berbagai jenis perubahan yang diajukan secara internal:
perekrutan baru, pemberhentian, perubahan dalam tingkat bayaran, atau perubahan dalam gaji
tertahan yang ditetapkan. Selain itu, secara berkala data induk perlu diperbarui untuk
menunjukkan perubahan-perubahan tarif pajak dan potongan untuk asuransi.
Proses :
Diagram arus data sistem penggajian menunjukkan bahwa departemen MSDM
bertanggungjawab untuk memperbaharui database penggajian untuk perubahan yang diajukan
secara internal terkait ketenagakerjaan, sedangkan departemen penggajian memperbarui
informasi mengenai tarif pajak dan potongan penggajian lainnya ketika menerima
pemberitahuan perubahan dari berbagai unit pemerintahan dan perusahaan asuransi.
Meskipun penggajian diproses dalam batch mode , departemen MSDM memiliki akses online
untuk memperbarui database induk pengajian sehingga seluruh perubahan penggajian
dimasukan secara tepat waktu dan secara tepat pula ditunjukan dalam periode pembayaran
berikutnya. Catatan-catatan atas pegawai yang keluar atau dipecat sebaiknya tidak dihapus
dengan segara karena beberapa laporan pajak akhir tahun, memerlukan data mengenai
seluruh pegawai yang bekerja pada organisasi selama tahun tersebut
Ancaman dan Pengendalian :
Perubahan yang tak terotorisasi atas data induk penggajian dapat mengakibatkan
peningkatan biaya pembayaran kepada pegawai yang tidak dibenarkan. Pemisahan tugas
secara tepat merupakan prosedur pengendalian utama untuk menghadapi ancaman tersebut.
Hanya departemen MSDM yang diperbolehkan memperbarui file induk penggajian untuk
perekrutan, pemecatan, kenaikan gaji, dan promosi. Para pegawai departemen MSDM
sebaiknya tidak secara langsung ikut serta dalam pemrosesan penggajian atau pendistribusian
cek gaji. Pemisahan tugas ini mencegah seseorang yang memiliki akses-akses terhadap cek
gaji untuk menciptakan pegawai fiktif atau mengubah tingkat bayaran dan kemudian
mengambilcek-cek palsu tersebut. Selain itu, seluruh perubahan terhadap file induk
penggajian tersebut harus diperiksa dan disetujui oleh seseorang, yaitu selain pihak yang
merekomendasikan perubahan tersebut.
Pengendalian akses sistem penggajian juga penting. Sistem tersebut seharusnya diatur
untuk membandingkan ID pengguna dan kata sandi dengan sebuah matriks pengendalian
akses yang menjelaskan tindakan apa yang diperbolehkan untuk dijalankan setiap pegawai
dan mengonfirmaskan file apa yang diperbolehkan untuk diakses setiap pegawai.
Ancaman lainnya adalah ketidakakuratan dalam memperbarui data induk penggajian
sehingga dapat menghasilkan kesalahan dalam pembayaran pegawai dan denda karena tidak
membayarkan jumlah yang benar atas pajak penggajian kepada pemerintah. Untuk mengatasi
ancaman ini, pengendalian integritas pemrosesan secara tepat yang didiskusikan dengan
pengecekan validitas pada nomor pelanggan dan uji kelayakan terhadap perubahan yang
sedang dibuat, sebaiknya diterapkan keseluruh transaksi-transaksi perubahan penggajian.
Selain itu, memiliki laporan pemeriksaan manajer departemen atas seluruh perubahan
terhadap pegawai di departemennya memberikan sebuah cara yang tepat waktu untuk
mendeteksi kesalahan.
Memvalidasi Data Waktu dan Kehadiran
Langkah kedua dalam siklus penggajian adalah memvalidasi setiap data waktu dan
kehadiran pegawai.
Proses :
Bagaimana data waktu dan kehadiran pegawai dikumpulkan secara berbeda bergantung
pada status bayaran pegawai. Bagi para pegawai yang dibayar berdasarkan jam, banyak
perusahaan menggunakan kartu waktu (time card) untuk mencatat waktu kedatangan dan
keberangkatan pegawai setiap harinya. Perusahaan manufaktur juga menggunakan kartu jam
kerja untuk mencatat data secara mendetail mengenai bagaimana para pegawai menggunakan
waktu mereka (yaitu pekerjaan apa yang mereka lakukan). Para profesional pada organisasi
jasa seperti KAP, kantor hukum, dan kantor konsultan dengan cara yang sama melacak waktu
yang mereka habiskan untuk melakukan berbagai tugas dan bagi klien yang mana saja,
mereka mencatat data-data tersebut dalam lembar waktu (time sheet). Para pemberi
kerja/atasan menggunakan lembar waktu untuk menentukan biaya dan secara akurat
menagihkan kepada klien atas jasa yang telah diberikan perusahaan.
Staf penjualan biasanya dibayar berdasarkan komisi murni atau gaji ditambah komisi.
Penggunaan intensif, komisi dan bonus memerlukan penautan sistem penggajian dan sistem
informasi atas penjualan dan siklus lainnya guna mengumpulkan data yang digunakan untuk
menghitung bonus. Selain itu, skema bonus/intensif harus secara tepat didesain dengan tujuan
realistis yang dapat dicapai, sehingga secara objektif dapat diukur.
Ancaman Dan Pengendalian :
Ancaman utama terhadap aktivitas penggajian adalah data waktu dan kehadiran yang
tidak akurat. Ketidakakuratan dalam catatan waktu dan kehadiran dapat mengakibatkan biaya
tenaga kerja yang meningkat dan laporan biaya tenaga kerja yang keliru. Selain itu,
ketidakakuratan dapat menurunkan semangat kerja pegawai (jika cek gaji salah/hilang) atau
mengakibatkan gaji jasa tenaga kerja yang tak terbayarkan.
Otomatisasi data sumber dapat mengurangi risiko kesalahan yang tidak diinginkan
dalam pengumpulan data waktu dan kehadiran. Sebagai contoh, alat pembaca tanda pengenal
dapat digunakan untuk mengumpulkan data waktu kerja bagi para pegawai produksi dan
secara otomatis menyimpan data ke sistem pemrosesan data. Menggunakan teknologi untuk
menangkap data waktu dan kehadiran juga dapat meningkatkan produktivitas dan memotong
biaya. Otomatisasi data sumber juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data waktu dan
kehadiran staf jasa profesional.
Teknologi Informasi (TI) juga dapat mengurangi risiko ketidakakuratan yang disengaja
untuk data waktu dan kehadiran. Sebagai contoh, beberapa perusahaan manufaktur saat ini
menggunakan teknik autentifikasi biometri, seperti pemindai tangan, untuk memverifikasi
ientitas pegawai yang masuk dan keluar kerja. Tujuannya adalah untuk mencegah pegawai
meninggalkan pekerjaan lebih dini serta mencegah adanya seorang rekan kerja yang salah
mencatat bahwa orang tersebut ada ditempat kerja. Data kartu waktu yang digunakan untuk
menghitung penggajian, harus direkonsiliasi terhadap data kartu jam kerja yang digunakan
untuk tujuan penentuan biaya dan manajerial, semuanya dilakukan oleh seseorang yang tidak
terlibat dalam pembuatan data tersebut. Selain itu, meminta para supervisor departemen
untuk memeriksa dan menyetujui kartu waktu dan kartu jam kerja memberikan sebuah
pengendalian detektf pada keakuratan data waktu dan kehadiran.

Menyiapkan Penggajian
Data tentang jam kerja dan kehadiran telah disediakan oleh departemen Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM). Pada aktivitas ini semua informasi pada aktivitas
sebelumnya dikumpulkan untuk perhitungan atau menyiapkan gaji masing-masing karyawan.
Pada aktivitas ini terdiri dari tiga dokumen yang akan dipersiapkan dalam penggajian yakni
daftar penggajian (sebuah daftar data penggajian untuk setiap karyawan pada satu periode
penggajian), daftar potongan (laporan yang mencantumkan potongan-potongan sukarela
lainnya setiap karyawan), laporan pendapatan yang mencantumkan jumlah gaji kotor,
potongan, gaji bersih untuk periode terkini serta total year to date setiap kategori. Orang yang
bertanggung jawab untuk menyiapkan pembayaran gaji tidak dapat menambah rekaman baru
pada data ini dikarenakan untuk menghindari adanya kecurangan dalam perhitungan gaji
karyawan.
Pemrosesan penggajian merupakan langkah ketiga dalam siklus penggajian.
Pemrosesan penggajian dapat digambarkan dalam bagan berikut:
Gambar 3 Flowchart Sistem Penggajian (sumber : Romney & Steinbart, 2014:558)

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan pengeditan data


dan pensortiran berdasarkan nomor pegawai. Jika dalam sebuah organisasi terbagi atas
divisi-divisi, perlu dilakukan penggabungan data dahulu terlebih dahulu. Perusahaan
menghitung, dalam langkah pertama ini, jumlah gaji bersih yang diterima pegawai.
Gaji bersih tersebut terdiri dari gaji pokok ditambah insentif-insentif atau bonus dikurangi
semua potongan gaji, seperti pajak, pembayaran asuransi, dan sebagainya.
Perhitungan gaji bersih pegawai ini dilakukan untuk memperbarui master data
penggajian. Seluruh setiap gaji kotor karyawan, potongan gaji dan pembayaran
bersih dimasukkan dalam register penggajian dalam format multi-kolom.
Sebagai data pendukung, apabila diperlukan, perusahaan juga bisa membuat
register potongan gaji yang berisi rincian dari potongan gaji secara sukarela.
Kemudian, perusahaan membuat laporan pendapatan (earning statement) yang berisi
daftar jumlah gaji pokok, potongan gaji dan gaji bersih untuk periode berjalan. Laporan ini
disertakan dalam membuat cek pembayaran gaji karyawan.
Selagi transaksi penggajian diproses, sistem juga senantiasa mengalokasikan biaya gaji
ke akun buku besar terkait dengan cara memberikan tanda check pada kode di catatan job-
time ticket. Sistem ini menjaga semua total alokasi sampai semua catatan gaji
pegawai diproses. Total tersebut kemudian digunakan pada daftar gaji, sebagai
dasar dari jurnal umum yang kemudian diposting ke buku besar setelah semua cek
pembayaran telah dicetak.
Berikutnya, daftar penggajian dan potongan dibuat. Daftar penggajian(payroll register)
atau penggajian mencatukan gaji kotor setiap pegawai, potongan penggajian dan gaji bersih
dalam format multi kolom. Daftar ini juga berlaku sebagai dokumentasi pendukung untuk
mengotorisasi transfer dana ke rekening pengecekan penggajian organisasi. Daftar potongan
(deduction register) memuat potongan-potongan sukarela lainnya bagi setiap pegawai. Figur
15.5 menyajikan contoh dari dua laporan ini.

Ancaman dan pengendalian :


Kerumitan pemrosesan penggajian, terutama berbagai ketentuan hukum pajak,
membuat pemrosesan penggajian rawan akan kesalahan. Tiga jenis pengendalian integritas
pemrosesan yang dapat mengurangi ancaman kesalahan penggajian :
1. Total batch (batch total).

Sistem MSDM/penggajian yang canggih akan terus menggunakan pemrosesan batch


untuk penggajian.
2. Melakukan cross-footing daftar penggajian (cross-footing the payroll register).
Total darikolom gaji bersih harus sama dengan total gaji kotor dikurangi
potongantotal. Jika tidak sama maka sebuah kesalahan terjadi dalam pemrosesan dan
perlu segera diselidiki serta dikoreksi.
3. Akun kliring penggajian (payroll clearing account)
Sebuah akun buku besar umum yang digunakan dalam proses dua langkah
untuk mengecek keakuratan dan kelengkapan dari pencatatan biaya penggajian dan
alokasi lebih lanjutterhadap pusat-pusatbiaya yang sesuai

Mengeluarkan Penggajian
Kebanyakan pegawai dibayar dengan cek atau transfer langsung ke rekening bank
mereka. Tidak seperti pembayaran dengan kas, kedua metode diatas menyediakan
sarana untuk mendokumentasikan jumlah upah yang dibayarkan.
Proses :
Setelah cek gaji disiapkan, bagian utang memeriksa kembali dan mensetujui
pencatatan penggajian. Slip gaji lalu disiapkan untuk mengotorisasi pentransferan dana dari
rekening perusahaan ke rekening pegawai. Slip gaji dipakai untuk memperbarui
jurnal umum. Setelah memeriksa kembali pencatatan penggajian dan pencairan slip
gaji, bagian kasir menyiapakn dan menandatangani sebuah cek (atau mengajukan
transaksi electronic funds transfer (EFT)) untuk mentransfer dana kepada rekening
bagian penggajian. Apabila perusahaan masih menggunakan cek dalam bentuk kertas maka
kasir memeriksa kembali, menandatangani dan membagikan slip gaji pegawai. Daftar
dari slip gaji yang belum dicairkan akan dikirim ke departemen audit internal untuk
diselidiki lebih lanjut. Transfer langsung adalah salah satu cara untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi biaya dari pemrosesan gaji. Pegawai yang dibayar dengan
transfer langsung umumnya akan mendapat duplikat dari slip gaji yang
mencantumkan berapa jumlah yang ditransfer. Sistem pembayaran harus memiliki
sekumpulan file pentransferan gaji, masing-masing untuk setiap bank yang digunakan untuk
transfer gaji. Setiap catatan memuat nama pegawai, nomor jaminan sosial, nomor rekening
bank, dan jumlah bersih yang dibayarkan. Data-data tersebut dikirim secara
elektronik menggunakan electronic data interchange (EDI) ke masing- masing bank
yang terlibat. Dana kemudian secara elektronik di transfer dari rekening bank
pemberi kerja ke rekening pegawai. Transfer langsung akan mengeliminasi
kebutuhan tanda tangan kasir untuk masing-masing slip gaji. Tetapi kasir tetap
harus mengotorisasi pengeluaran dana dari akun pemeriksaan perusahaan. Transfer langsung
akan membantu perusahaan dalam menghemat dengan cara menghilangkan biaya
pembelian, pemrosesan dan pembagian slip gaji. Hal ini juga mengurangi biaya
bank dan biaya pengiriman. Akibatnya sekarang kebanyakan perusahaan
menawarkan kepada pegawainya pilihan untuk transfer langsung dan mengarahkan
mereka untuk memilih jenis pembayaran ini.
Ancaman dan Pengendalian :
Kontrol yang berhubungan dengan pengajian secara tunai, dapat mengurangi ancaman
adanya pencurian slip gaji atau dikeluarkannya slip gaji untuk pegawai
fiktif, misalnya dengan cara:
a. Akses ke slip gaji kosong dan ke mesin pemeriksa tanda tangan
seharusnya dibatasi. Selain itu, kemampuan untuk mengotorisasi transaksi EFT
harus dibatasi dan dikontrol melalui otentikasi multifaktor yang kuat.
b. Semua slip gaji harus secara diurutkan dengan diberi nomor dan setiap
periode dihitung kembali. Apabila penggajian dilakukan via transfer
langsung, maka semua transaksi EFT harus diperiksa kembali.
c. Kasir hanya menandatangani slip gaji apabila didukung oleh adanya
dokumen yang memadai (pendaftaran gaji dan voucher pencairan gaji).
Sebagai salah satu bentuk kontrol, slip gaji sebaiknya tidak dikeluarkan atas nama
rekening regular perusahaan, tetapi menggunakan rekening penggajian yang terpisah. Hal
ini akan mempermudah dalam melakukan rekonsiliasi gaji dan mendeteksi
pemalsuan slip gaji. Selain itu, pemisahan tugas juga merupakan salah satu kontrol yg
penting. Bagian utang (account payable) memiliki tanggung jawab untuk mencatat
penggajian dan kasir bertugas untuk membagikan slip gaji.

Penggunaan otentikansi multifaktor dan kontrol lainnya untuk membatasi


akses ke database penggajian akan mengurangi resiko dibuatnya slip gaji palsu untuk
pegawai fiktif. Selain itu, pegawai yang bertanggung jawab untuk membagikan slip
gaji harus dapat mengidentifikasi secara pasti orang yang menerima slip gaji sesuai
dengan nama yang tercantum di slip gaji. Slip gaji yang tidak dicairkan harus
dikembalikan ke kantor bendahara agar segera dilakukan pengembalian deposit.
Menghitung dan Mengeluarkan Pajak Penghasilan yang dibayar Pegawai serta
Potongan Pegawai Sukarela
Aktivitas penggajian terakhir adalah menghitung dan membayar pajak gaji dan
penghasilan pegawai kepada pemerintah atau entitas lain.
Proses :
Pemerintah di beberapa negara menghendaki para atasan untuk mengontribusikan
persentase tertentu dari setiap gaji kotor pegawai sampai dengan batas tahunan maksimum,
untuk dana asuransi kompensasi pengangguran pusat dan negara bagian. Para atasan
membayar pajak Social Security sebagai tambahan terhadap jumlah potongan dari cek gaji
pegawai.
Sebagai tambahan terhadap pengeluaran terkait pajak yang wajib, para atasan
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dana lain yang dikurangkan dari cek gaji
pegawai dihitung dengan benar dan dibayarkan secara tepat waktu ke entitas yang sesuai.
Pengurangan tersebut meliputi pembayaran yang diminta pengadilan untuk tunjangan,
tanggungan anak, atau kebangkrutan. Banyak atasan juga mengontribusikan beberapa atau
keseluruhan jumlah dana untuk dibayarkan bagi kesehatan, premi asuransi jiwa pegawainya
serta pembuatan kontribusi yang sesuai untuk dana pensiun.
Banyak atasan juga menawarkan pegawai mereka rencana manfaat fleksibel (flexible
benefit plan), di mana setiap pegawai menerima beberapa perlindungan minimum pada
asuransi medis, dana pensiun, dan kontribusi amal. Rencana manfaat fleksibel menempatkan
peningkatan permintaan pada sistem MSDM/penggajian sebuah perusahaan. Sebagai contoh,
staf MSDM pada sebuah perusahaan besar dengan ribuan pegawai dapat menghabiskan
jumlah waktu yang lumayan lama hanya untuk menangani rencana 401(k). rencana 401 (k)
adalah pengaturan yang memungkinkan seorang karyawan memilih antara mengambil
kompensasi secara tunai atau menunda persentase ke akun 401 (k) berdasarkan rencana
tersebut. Jumlah yang ditangguhkan biasanya tidak dikenakan pajak kepada karyawan sampai
ditarik atau didistribusikan dari rencana. Selain itu, para pegawai menghendaki agar mereka
dapat membuat perubahan dalam keputusan investasinya secara tepat waktu. Organisasi dapat
memenuhi permintaan pegawai atas jasa tersebut tanpa meningkatkan biaya dengan
menyediakan akses terhadap informasi MSDM/ penggajian pada intranet perusahaan.
Pemberi kerja wajib memberikan Formulir 1721 A1 kepada karyawan/pegawai sebelum
akhir periode pelaporan pajak. Formulir 1721 A1 adalah bukti pemotongan pajak yang
digunakan oleh wajib pajak orang pribadi berstatus pegawai/pensiunan dan akan digunakan
untuk pelaporan SPT Tahunan orang pribadi yang menerima penghasilan.
Formulir 1721 A1 atau bukti pemotongan PPh 21 bisa digunakan untuk pegawai baik
yang masih aktif atau sudah pensiun dengan ketentuan tertentu.
Berikut ini ketentuan penggunaan bukti potong PPh pasal 21 formulir 1721 A1:
1. Formulir Bukti Pemotongan PPh pasal 21 formulir 1721 A1 digunakan sebagai bukti
pemotongan PPh pasal 21 bagi pegawai swasta, yakni:
 Penghasilan bagi pegawai tetap.
 Penghasilan bagi penerima pensiun berkala.
 Penghasilan bagi penerima tunjangan hari tua berkala.
 Penghasilan bagi penerima jaminan hari tua berkala.
2. Jumlah Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 formulir 1721 A1 dibuat oleh
pemotong pajak sebanyak 2 lembar untuk:
 Lembar 1: Diberikan kepada pegawai sebagai dasar palporan SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi,
 Lembar 2: Diberikan kepada pemotong pajak
3. Formulir Bukti Pemotongan PPh pasal 21 tidak harus dilaporkan sebagai lampiran SPT
Masa PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26.

Ketentuan Proses Pembuatan Formulir 1721 A1


1. Formulir 1721 A1 hanya diberikan untuk pegawai tetap saja, sedangkan untuk pegawai
tidak tetap dan bukan pegawai tidak dibuatkan.
2. Formulir 1721 A1 merupakan bukti pemotongan PPh pasal 21 untuk 1 tahun pajak atau
selama pegawai tetap bekerja pada pemberi pajak selama tahun pajak.
3. Formulir 1721 A1 akan digunakan oleh pegawai tetap dalam melaporkan SPT Tahunan
PPh orang pribadi.
4. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER – 16/PJ/2016 tentang
Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan
Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan Orang Pribadi, pemberi kerja membuat bukti potong formulir 1721 A1 paling
lama 1 bulan setelah tahun kalender berakhir.

Ancaman dan Pengendalian :


Ancaman utama dalam aktivitas ini adalah kegagalan untuk memenuhi pembayaran
yang diperlukan, pembayaran yang tidak tepat waktu, atau kesalahan dalam pembayaran
tersebut. Ancaman ini dapat menimbulkan denda dari petugas pemerintah dan pegawai juga
dapat mengeluh apabila kesalahan tersebut secara negatif memengaruhi manfaat pensiun atau
manfaat lainnya.
Surat Edaran E, Employer's Tax Guide, yang dipublikasikan oleh IRS, menyediakan
instruksi-instruksi mendetail mengenai kewajiban seorang atasan untuk memotong dan
membayarkan pajak gaji serta untuk membuat berbagai laporan. Guna mengatasi ancaman
atas pembayaran yang diabaikan atau tidak tepat waktu ini, informasi dalam Surat Edaran E
harus digunakan untuk mengatur sistem penggajian agar secara otomatis mengeluarkan dana
ketika penggajian diproses. Pengendalian integritas pemrosesan seperti pengecekan cross-
footing dan total batch, meminimalkan risiko ketidakakuratan. Tinjauan pengawas secara
teratur atas laporan penggajian memberikan sebuah pengendalian detektif. Selain itu,
pemberian laporan pendapatan kepada para pegawai memungkinkan mereka untuk
mendeteksi dan melaporkan segala masalah secara tepat waktu.

C. OPSI OUTSOURCHING : BIRO JASA PENGGANJIAN DAN ORGANISASI


PENGUSAHA PROFESIONAL
Pengertian Outsourcing
Pada dasarnya, outsourcing adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan ketika
mereka menyerahkan beberapa aktivitas mereka kepada pihak luar (outside provider).
Pengalihan ini, beserta hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing pihak,
biasanya terekam dalam sebuah kontrak kerjasama.
Baik untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan, maupun mendukung tujuan
dan sasaran kegiatan bisnis, perusahaan kerap beralih ke outsourcing. Dalam artian ini, pihak
outside provider maupun perusahaan memiliki kedudukan yang setara—bukan sebagai atasan
dan bawahan.
Kelebihan Outsourcing
1. Perusahaan bisa fokus kepada aktivitas bisnis utama (key activity).
2. Perusahaan tidak perlu repot menyediakan fasilitas, tunjangan makan, bahkan
asuransi kesehatan/BPJS Kesehatan.
3. Kompetensi perusahaan alih daya biasanya lebih bagus di bidangnya, karena itu
adalah core business-nya.
4. Mengurangi risiko terhadap ketidakpastian bisnis di masa mendatang, dengan cara
membatasi jumlah karyawan perusahaan.
Kekurangan Outsourcing
1. Jika kontrak kerja jangka pendek, butuh waktu lagi untuk rekrut pegawai.
2. Membutuhkan sistem keamanan yang ketat jika ingin data terjaga dengan baik.
3. Rahasia perusahaan rentan bocor apabila menempatkan tenaga outsourcing di bagian
pekerjaan yang bersifat rahasia.
4. Kurang efektif jika hanya merekrut outsorcing dalam jangka pendek, karena perlu
masa transisi untuk penyesuaian kembali dan peralihan tugas.
Jenis-Jenis Pekerjaan Outsourcing
Awalnya, perusahaan outsourcing menyediakan jenis pekerjaan yang tidak
berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan dan tidak memedulikan jenjang karier.
Beberapa pekerjaan ini, antara lain operator telepon atau call center, petugas satpam dan
tenaga pembersih atau cleaning service.
Namun saat ini, penggunaan outsourcing semakin meluas ke berbagai lini kegiatan
perusahaan. Tidak jarang perusahaan beralih ke perusahaan alih daya untuk membantunya
dalam bidang desain, marketing dan finansial.
Dalam undang-undang, hal ini sebetulnya diatur. Pasal 65 ayat (2) Undang-undang No
13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) menyebutkan beberapa
poin jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh pekerja outsourcing, yaitu:
1. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;
2. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan;
3. Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan; dan
4. Tidak menghambat proses produksi secara langsung.
Sistem Kerja Outsourcing
Menurut Pasal 64 UU Ketenagakerjaan, sebuah perusahaan dapat menyerahkan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan
pekerjaan atau penyedia jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis. Perjanjian kerja
karyawan outsourcing ini adalah menggunakan sistem kontrak yang menurut Undang-undang
Ketenagakerjaan Pasal 56 dibagi menjadi 2, yaitu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu atau
PKWT dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu atau PKWTT. Berikut bunyi pasal 56 UU
Ketenagakerjaan:
1. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan
atas: Jangka waktu; atau Selesainya suatu pekerjaan tertentu.

Manfaat Outsourcing dalam Dunia Bisnis


Dalam dunia bisnis, outsourcing bermanfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan fokus perusahaan
Saat ini, persaingan bisnis lebih terbuka dan lebih ketat. Untuk itu diperlukan
pertimbangan untuk dilakukannya outsourcing dari berbagai macam kebutuhan
perusahaan. Saat ini banyak perusahaan yang cenderung melimpahkan beberapa
kebutuhan perusahaannya pada pihak ketiga dengan alasan kalau semua hal dikerjakan
sendiri oleh perusahaan maka perhatian atau fokus energi perusahaan akan lebih banyak
tercurahkan pada hal-hal yang bukan core businessnya.

2. Mempercepat proses adaptasi perubahan bisnis


Dengan dilakukannya outsourcing maka perusahaan dapat meningkatkan kecepatannya
dalam melakukan perubahan. Hal ini dikarenakan pihak eksternal yang direkrut
merupakan para ahli yang berkecimpung dalam bidang yang sama dan di industry yan
sama sehingga kecepatan dalam melakukan perubahan pun dapat dicapai dengan adanya
outsourcing.

3. Membantu memecahkan masalah yang sulit dikendalikan


Alasan perusahaan untuk mengimplementasikan outsourcing menjadi salah satu alasan
karena bisnis dalam perusahaannya tidak lagi efisien seperti sebelumnya lantaran rentang
bitokrasi yang sangat berbelit. Rentang birokrasi ini tidak hanya membuat mekanisme
control menjadi sulit melainkan juga membuat pekerjaan menjadi lebih tidka efektif.
Namun, dengan adanya outsourcing maka masalah tersebut dapat diatasi dengan baik.

4. Sumber daya manusia yang ada digunakan untuk kebutuhan yang lebih strategis
Perusahaan yang segala sesuatunya tertata dengan baik, termasuk jumlah sumber daya
manusianya maka keputusan untuk melakukan rekrutmen baru biasanya tidak semudah
yang dibayangkan. Disisi lainnya, pemanfaatan tenaga kerja yang ada untuk menangani
pekerjaan tambahan juga dapat menimbulkan masalah seperti pekerja yang menjadi tidak
fokus pada pekerjaan atau tugas pokoknya. Hal ini dapat diatasi melalui outsourcing
karena cara ini tidak mengganggu sumber daya alam yang sudah ada.

5. Penghematan dana kapital


Melalui outsourcing maka perusahaan dapat memberikan financial flexibility yang lebih.
Sebagai contoh ada perusahaan yang ingin melakukan riset di bidang industrinya, maka
dapat dilakukan outsourcing tentang riset dan pengembangan yang pada akhirnya
perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya. Biaya dengan term payment tergantung
dari hasil yang telah ditemukan oleh penyedia outsourcing tersebut.

6. Memperoleh sumber daya manusia yang lebih profesional


Keuntungan yang didapatkan dari outsourcing adalah mampu menyediakan personel yang
memiliki kompetensi diatas rata-rata dan kemampuannya yang memenuhi klasifikasi
yang diharapkan perusahaan dan memberikan kontribusinya sesuai dengan strategi yang
ada dalam perusahaan. Penyedia outsourcing yang berpengalaman akan melakukan tugas-
tugasnya secara berulang-ulang sehingga dengan begitu akan lebih mudah bagi mereka
untuk mengetahui lebih detail masalah yang sedang dihadapi.
KUIS
1. Biasanya, para akuntan paling terlibat dengan bagian siklus MSDM/penggajian yang
mana?
a. Perekrutan
b. Penggajian
c. Pelatihan
d. Evaluasi Kinerja

2. Manakah dari pernyataan-pernyataan berikut yang benar?


a. Laporan keuangan melaporkan nilai dari pengetahuan dan kemampuan pegawai
b. Perputaran pegawai dan ketidakhadiran itu merugikan
c. Seluruh pegawai harus mengisi kartu waktu
d. Pengaturan dasar dari paket ERP biasanya menyediakan pemisahan tugas yang baik

3. Dokumen manakah yang mencantumkan jumlah terkini dan total year to date gaji kotor,
potongan, dan gaji bersih bagi seorang pegawai?
a. Daftar penggajian
b. Kartu waktu
c. Cek gaji
d. Laporan pendapatan

4. Pemrosesan secara online paling berguna untuk tugas mana?


a. Menyiapkan cek penggajian
b. Merekonsiliasi kartu jam kerja dan kartu waktu
c. Membayar obligasi pajak gaji
d. Membuat perubahan dalam pilihan manfaat pegawai

5. Penggunaan biro jasa penggajian dan PEO memberikan manfaat apa?


a. Lebih sedikit staff yang diperlukan untuk memproses penggajian
b. Biaya pemrosesan penggajian yang lebih rendah
c. Lebih sedikit kebutuhan untuk mengembangkan dan mengelola keahlian pajak
penggajian
d. Semuanya
6. Prosedur pengendalian manakah yang akan paling efektif guna mendeteksi kesalahan
dalam menyiapkan sebuah cek penggajian untuk seorang pegawai baru sebelum cek
tersebut didistribusikan?
a. Pengecekan validitas pada nomor pegawai pada masing-masing kartu waktu
b. Mencatat hitungan kartu waktu yang dikirim dan kartu waktu yang diproses
c. Pengecekan saldo nol
d. Penggunaan rekening bank penggajian terpisah

7. Departemen mana yang seharusnya memiliki tanggung jawab untuk mengotorisasi


perubahan tingkat pembayaran
a. Pengawasan waktu
b. Penggajian
c. MSDM
d. Akuntansi

8. Untuk memaksimalkan efektivitas pengendalian internal terhadap penggajian, manakah


dari orang berikut yang seharusnya bertanggung jawab untuk mendistribusikan cek gaji
pegawai?
a. Sekretaris departemen
b. Petugas penggajian
c. Kontrolic
d. Supervisor departemen

9. Ke manakah seharusnya cek gaji yang tidak diakui atau diklaim dikembalikan
a. Departemen MSDM
b. Kasir
c. Departemen penggajian
d. Supervisor pegawai yang absen

10. Manakah dari berikut ini yang merupakan dokumen pendukung penting untuk
mengotorisasi transfer dana ke rekening bank penggajian?
a. Laporan pendapatan
b. Artu waktu
c. Daftar penggajian
d. Formular W-2
KUNCI JAWABAN

1. Biasanya, para akuntan paling terlibat dengan bagian siklus MSDM/penggajian yang
mana?
a. Perekrutan (Salah. Bagian ini biasanya ditangani oleh departemen SDM)
b. Penggajian (Benar.Sistem penggajian biasanya menjadi bagian dari system
MSDM/penggajian yang digunakan oleh para akuntan)
c. Pelatihan (Salah. Bagian ini biasanya ditangani oleh departemen SDM)
d. Evaluasi Kinerja (Salah. Bagian ini biasanya ditangani oleh supervisor)

2. Manakah dari pernyataan-pernyataan berikut yang benar?


a. Laporan keuangan melaporkan nilai dari pengetahuan dan kemampuan pegawai
(Salah. Biaya-biaya terkait dengan pemerolehan penggunaan kemampuan dan
pengetahuan pegawai biasanya di klaim sebagai biaya dalam laporan laba)
b. Perputaran pegawai dan ketidakhadiran itu merugikan (Benar. Perputaran
pegawai memakan biaya 1,5 kali dari gaji pegawai yang keluar dan
ketidakhadiran meningkatkan biaya lembur dan perekrutan jangka pendek)
c. Seluruh pegawai harus mengisi kartu waktu (Salah. Para pegawai yang bekerja
berdasarkan jam biasanya mengisi lartu waktu untuk mencatat jam kerja. Namun, para
professional yang digaji tidak karena bayaran periodic mereka adalah pecahan set dari
gaji tahunan mereka. Meski demikian, para pegawai tetap di perusahaan jasa
professional, memang mencatat waktu yang dihabiskan dalam melakukan berbagai
aktivitas unutk klien yang berbeda pada lembar waktu sehingga atasan mereka dapat
dengan tepat menentukan biaya dan menagihkan kepada klien atas jasa yang
diberikan)
d. Pengaturan dasar dari paket ERP biasanya menyediakan pemisahan tugas yang baik
(Salah. Pengaturan dasar ERP biasanya menyediakan pengguna dengan otoritas yang
terlalu banyak)

3. Dokumen manakah yang mencantumkan jumlah terkini dan total year to date gaji kotor,
potongan, dan gaji bersih bagi seorang pegawai
a. Daftar penggajian (Salah.Daftar penggajian mencantumkan informasi ini untuk
seluruh pegawai)
b. Kartu waktu (Salah. Kartu waktu mengumpulkan data mengenai waktu kerja selama
satu periode bayaran tertentu)
c. Cek gaji (Salah. Cek gaji adalah sarana pentransferan dana)
d. Laporan pendapatan (Benar. Laporan pendapatan yang dilampirkan pada
setiap cek gaji menyediakan informasi yang dicantumkan)

4. Pemrosesan secara online paling berguna untuk tugas mana?


a. Menyiapkan cek penggajian (Salah. Karena cek gaji hanya diterbitkan secara periodic,
pemrosesan batch-lah yang sesuai)
b. Merekonsiliasi kartu jam kerja dan kartu waktu (Salah. Karena tugas ini terjadi hanya
ketika penggajian dihitung , pemrosesan batch-lah yang sesuai)
c. Membayar obligasi pajak gaji (Salah. Pembayaran bersifat periodik, pemrosesan
batch-lah yang sesuai)
d. Membuat perubahan dalam pilihan manfaat pegawai (Benar. Para pegawai
ingin dapat memperoleh akses terhadap informasi tersebut dan membuat
perubahan kapan pun diinginkan)

5. Penggunaan biro jasa penggajian dan PEO memberikan manfaat apa?


a. Lebih sedikit staff yang diperlukan untuk memproses penggajian (Salah.
Pengalihdayaan tidak hanya secara khusus mengurangi kebutuhan staf, tetapi juga
menurunkan biaya (jawaban b) dan mengurangi kebutuhan akan keahlian in-house
(jawaban c))
b. Biaya pemrosesan penggajian yang lebih rendah (Salah. Pengalihdayaan biasanya
tidak hanya secara khusus mengurangi kebutuhan staf, tetapi juga menurunkan biaya
(jawaban a) dan mengurangi kebutuhan akan keahlian in-house (jawaban c))
c. Lebih sedikit kebutuhan untuk mengembangkan dan mengelola keahlian pajak
penggajian (Salah. Pengalihdayaan memang mengurangi kebutuhan untuk
memelihara keahlian pajak in-house , tetapi juga memberikan manfaat yang
dicantumkan dalam jawaban a dab b)
d. Semuanya (Benar)

6. Prosedur pengendalian manakah yang akan paling efektif guna mendeteksi kesalahan
dalam menyiapkan sebuah cek penggajian untuk seorang pegawai baru sebelum cek
tersebut didistribusikan?
a. Pengecekan validitas pada nomor pegawai pada masing-masing kartu waktu (Salah.
Pengendalian ini di desain untuk memastikan bahwa hanya para pegawai yang valid
yang dbayar)
b. Mencatat hitungan kartu waktu yang dikirim dan kartu waktu yang diproses
(Benar. Total batch, seperti hitungan catatan akan mengidentifikasi kegagalan
dalam memproses seluruh catatan transaksi)
c. Pengecekan saldo nol (Salah. Pengendalian ini di desain untuk memverifikasi
keakuratan atas pengeluaran penggajian)
d. Penggunaan rekening bank penggajian terpisah (Salah. Pengendalian ini di desain
untuk membatasi jumlah kas yang dapat hilang karena cek gaji yang dipalsukan atau
diubah)

7. Departemen mana yang seharusnya memiliki tanggung jawab untuk mengotorisasi


perubahan tingkat pembayaran
a. Pengawasan waktu (Salah. Pengawas waktu adalah fungsi pencatatan)
b. Penggajian (Salah. Penggajian menghitung bayaran untuk periode terkini dan tidak
seharusnya mengotorisasi perubahan)
c. MSDM (Benar. MSDM memiliki peran dalam proses penggajian)
d. Akuntansi (Salah. Akuntansi mengelola catatan tekait penggajian dan seharusnya
tidak mengotorisasi perubahan dalam tingkat bayaran)

8. Untuk memaksimalkan efektivitas pengendalian internal terhadap penggajian, manakah


dari orang berikut yang seharusnya bertanggung jawab untuk mendistribusikan cek gaji
pegawai?
a. Sekretaris departemen (Benar. Sekretaris tidak memiliki tugas penggajian lain
sehingga tidak dapat menyamarkan pencurian cek gaji)
b. Petugas penggajian (Salah. Pegawai penggajian menyiapkan dan mencatat cek
sehingga dapat membuat cek atas pegawai fiktif dan menguangkannya)
c. Kontrolir (Salah. Kontrolir bertugas atas fungsi pencatatan dan seharusnya tidak
memiliki penahanan cek)
d. Supervisor departemen (Salah. Supervisor mengotorisasi pembayaran dengan
meninjau kartu waktu dan tidak seharusnya melakukan penahan atas asset)

9. Ke manakah seharusnya cek gaji yang tidak diakui atau diklaim dikembalikan
a. Departemen MSDM (Salah. Cek gaji yang tidak diklaim seharusnya dikembalikan ke
kasir untuk disetorkan kembali)
b. Kasir (Benar. Kasir di izinkan untuk segera melakukan setoran ulang atas dana
tersebut)
c. Departemen penggajian (Salah. Cek gaji yang tidak di klaim seharusnya dikembalikan
ke kasir untuk disetorkan kembali)
d. Supervisor pegawai yang absen (Salah. Cek gaji yang tidak di klaim seharusnya
dikembalikan ke kasir untuk disetorkan kembali)

10. Manakah dari berikut ini yang merupakan dokumen pendukung penting untuk
mengotorisasi transfer dana ke rekening bank penggajian?
a. Laporan pendapatan (Salah. Laporan pendapatan adalah lembar yang dilampirkan
pada setiap cek gaji, memberikan [egawai informasi year to date mengenai bayaran
atau gaji dan berbagai potongan)
b. Artu waktu (Salah. Dokumen ini mencatat waktu kerja)
c. Daftar penggajian (Benar. Dokumen ini merangkum jumlah bayaran untuk
setiap pegawai dan dikirimkan ke departemen utang untuk digunakan dalam
penyiapan sebagai voucher pencairan untuk mengotorisasi transfer dana ke
rekening penggajian)
d. Formular W-2 (Salah. Formular ini adalah laporan akhir tahun yang diberikan ke
setiap pegawai yang memuat gaji bersih, potongan pajak dan potongan lainnya)
DAFTAR PUSTAKA

M.B. Romney dan P.J. Steinbart (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13
Salemba Empat:Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Modul Chartered Accountant. Sistem Informasi dan
Pengendalian Internal. Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai