Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ALAT PERAGA BIOLOGI KELAS XI

P
I ALAT PERNAFASAN SEDERHANA

Disusun :

Nama : RUFINA REDEMTA WONGA, S.Pd

Jabatan : Guru SMAS ST FRANSISKUS XAVERIUS BOAWAE


LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
Lembar Identitas

IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah : SMAS ST FRANSISKUS XAVERIUS


BOAWAE
2. Nama Guru : RUFINA REDEMTA WONGA,S.Pd

6. Mengajar Mata Pelajaran : Biologi


Lembar Pengesahan

LAPORAN PEMBUATAN ALAT PERAGA KELAS XI


ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA

Oleh:
RUFINA REDEMTA WONGA,S.Pd

Penyusun,

Rufina Redemta Wonga,S.Pd


NIP.
SURAT KETERANGAN
Saya Kepala SMAS ST FRANSISKUS XAVERIUS BOAWAE

Nama : Rufina Redemta Wonga, S. Pd.

Benar – benar membuat media pembelajaran berupa alat peraga sederhana Alat Pernafasan
dengan tujuan
1. Untuk memperjelas keabstrakan konsep yang diberikan oleh guru agar siswa mampu
menangkap arti dari konsep abstrak tersebut , hal ini akan lebih mudah
menggunakan alat peraga

2. Media pembelajaran bisa digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi melancarkan
jalannya kegiatan belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik

Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Boawae, 13 Maret 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


LEMBAR IDENTITAS ..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I. BAGIAN PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG .................................................................. 1
B. TUJUAN ....................................................................................... 2

BAB II. BAGIAN ISI


A. PEMBAHASAN .......................................................................... 3
B. PENUTUP..................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia yang

telah dianugerahkan sehingga penulisan Laporan pembuatan alat peraga materi alat pernafasan

pada manusia diri ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik

berupa materi maupun dukungan moral spiritual. Dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bruno Kewo Ule, S.Fil,

selaku Kepala SMAS ST Fransiskus Xaverius Boawae; dan segenap guru dan karyawan

SMAS ST Fransiskus Xaverius Boawae yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

laporan ini.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini, masih terdapat kekhilafan dan

kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan .

Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Boawae

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta

mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat

kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-

alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan

udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk

memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada

manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh

manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan

untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada

paru-parSecara normatif guru berperan sebagai sosok yang sanggup menjadi agen

pembelajaran di sekolah, tanpa memandang dan mempertimbangkan kapasitas sarana dan

prasarana yang memfasilitasinya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional disebutkan, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”. Dengan demikian apa yang diharapkan dalam tujuan pendidikan tersebut

selain kreatif, mandiri, cakap, berilmu, dan sehat yang paling mendasar adalah memiliki

akhlak mulia, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan bertanggung jawab. Harapan ideal

tersebut dapat dicapai bila salah satu faktornya yang harus diperhatikan adalah bila siswa

selalu bersikap disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab di sekolah dengan nilai rata-rata
baik. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. sejak manusia

menghendaki kemajuan dalam kehidupan, sejak itulah timbul gagasan untuk melakukan

pengalihan, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Oleh karena itu

dalam sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam

rangka memajukan kehidupan generasi sejalan dengan tuntutan masyarakat (Arifin, 2006:1).

Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah

laku yang diharapkan segera setelah terjadi proses belajar. Hasil pendidikan yang berupa

perubahan tingkah laku meliputi bentuk kemampuan yang menurut taksonomi Bloom

diklasifikasikan dalam tiga kemampuan (domain) yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.1

Brubacher (1987) mengatakan bahwa pendidikan adalah proses pengembangan potensi,

kemampuan, dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian

disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan baik, didukung dengan alat (media) yang disusun

sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan untuk menolong orang lain atau

dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Burhanudin, 2007: 107).

Dalam dunia pendidikan, ilmu biologi merupakan salah satu kajian ilmu pengetahuan yang

sangat penting untuk dipelajari dan dipahami oleh siswa khususnya. Ilmu biologi telah

dipelajari sejak Madrasah Ibtidaiyah hingga perguruan tinggi. Ilmu biologi itu sendiri

merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk makhluk hidup, dimana materi-

materinya tergolong rumit dan susah untuk dipahami oleh siswa sehingga membutuhkan

keseimbangan komponen pendidikan untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

Komponen pendidikan adalah semua hal yang berkaitan dengan jalannya proses pendidikan.

Komponen pendidikan yang paling penting yang dikemukakan Wiji adalah tujuan, peserta

didik, pendidik, alat (media) dan lingkungan. Jika salah satu komponen tidak ada, maka proses

pendidikan View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by Jurnal Biologi Edukasi Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi

Volume 3, Nomor 2, Desember 2011, hlm 51-55 tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik

(Wiji, 2006: 33)


Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam pembelajaran biologi yaitu tersedianya

sarana dan prasarana berupa ruang laboratorium dan alat praktek (alat peraga) yang sesuai.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga adalah wujud perpaduan konsep

abstrak dengan dunia nyata sehingga nampak korelasi antara apa yang dipelajari siswa dari

teori dan prakteknya,Maka untuk meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran saya

membuat alat peraga pada materi alat pernafasan pada manusia

B. Tujuan

1. Untuk memperjelas keabstrakan konsep yang diberikan oleh guru agar siswa mampu
menangkap arti dari konsep abstrak tersebut , hal ini akan lebih mudah
menggunakan alat peraga
2. Media pembelajaran bisa digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi melancarkan

jalannya kegiatan belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik
BAB II

ALAT BAHAN DAN PROSEDUR PEMBUATAN

A. Alat dan Bahan:

1. Balon dua buah

2. Sedotan 6 buah

3. Solasi

4. Plastik/kresek

5. Plastisin

6. Gunting

7. Cutter

8. Botol

B. Posedur Kerja

1. Belah botol bekas menjadi dua bagian rapikan setiap ujungnya

2. Siapkan tiga sedotan dan satukan dengan solasi dan ujungnya juga di isolasi

3. Setelah sedotan diisolasi jadikan satu sedotan tersebut menjadi satu

4. Gunting ujung sedotan apabila terlalu panjang ,lalu masukan sedotan kedalam balon

dan solasi agar balon tidak terlepas dan udara agar tidak masuk

5. Masukan sedotan kedalam botol yang sudah dibelah tadi,dan rekatkan plastisin pada

tutup atau leher botol,agar udara tidak bisa masuk

6. Kemudian bagi dua plastic/kresek lalu tutupka n pada bawah botol dan agak ditekan

kedalam gunakan karet pada botol agar plastic tidak lepas

7. Solasi plastic tersebut hingga merekat pada botol,dan lepas karet yang tadi

dililitkan,rapikan plastic tersebut


BAB III

PENUTUP

Dengan Adanya Alat Peraga Alat pernafasan pada manusia dalam proses

pembelajaran Biologi kelas XI ini,Alat peraga tersebut diharapkan bisa digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan juga menjadi acuan bagi Guru Mapel untuk

melaksanakan Tugasnya Lebih Profesional lagi serta Tanggung Jawab, sehingga Proses

pembelajaran Tercapai dengan maksimal .

Kami menyadari dalam penyusunan Laporan Alat Peraga ini masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik membangun sangat kami harapkan demi

kesempurnaan Laporan Alat Peraga ini dan program-program kerja yang akan datang.
DOKUMENTASI ALAT PERAGA PERNAPASAN

Anda mungkin juga menyukai