Anda di halaman 1dari 173

TUGAS INDIVIDU 4

PENYUSUNAN
KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)

NAMA :RUSLI
NIM : 2200 1630 1029
PROGRAM : MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNM 2023
KELAS : KOMUNITAS 2023
MATA KULIAH : PPPPK
DOSEN : Dra, Hj. Halimah Husain, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
TAHUN PELAJARAN 2023-2024
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
(KOSP)
SMA NEGERI 1 SENDANA

TAHUN PELAJARAN 2023-2024

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SENDANA

Alamat : Jl. Kemakmuran No. 20 Somba, Kec. Sendana, Kabupaten Majene


Tahun Pelajaran 2023-2024
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui oleh

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, dengan ini Kurikulum

Operasional Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Sendana Kabupaten Majene Tahun

Pelajaran 2023 /2024ditetapkan / disahkan untuk diberlakukan.

Ditetapkan di : Majene

Tanggal :

Ketua Komite Kepala Sekolah

Herni Asywad Zubaer, B.Sc Drs. Budiman Idris, M.Pd


NIP. 19650404 198903 2 021

Mengetahui,

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pengawas Satuan Pendidikan


Provinsi Sulawesi Barat SMAN 1 Sendana

Drs. H. M. Natsir, MM Dra. Hj Roswati Karama, M.Si


Pangkat : Pembina Utama Madya Pangkat. Pembina Tk. 1
Nip : 19661231 198603 1 116 NIP. 19651231 198903 2 028
Lembar Validasi Pengawas

Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum Operasional SMA Negeri 1

Sendana telah sesuai dengan ketentuan dan format yang berlaku dan dapat dipergunakan

sebagai acuan pelaksanaan proses Pembelajaran Tahun Pelajaran 2023/2024.

Sendana , Juni 2023

Pengawas SMA Negeri 1 Sendana

Dra. Hj. Roswati Karama, M.Si


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, oleh
karena atas segala Rahmat dan Anugerah-Nya jualah sehingga penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini disusun untuk selanjutnya
dikembangkan sebagai pedoman dalam berbagai kegiatan di SMA Negeri 1 Sendana.
Dengan diterbitkannya Kurikulum ini, diharapkan agar warga sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam perencanaan dan pemberian layanan pembelajaran
di SMA Negeri 1 Sendana. Sehingga mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Sendana akan
lebih meningkat bahkan pada akhirnya akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan
secara Nasional. Untuk Tahun Ajaran 2023/2024, SMA Negeri 1 Sendana akan
melaksanakan Implemetasi Kurikulum Merdeka untuk kelas X, XI dan Kelas XII.
Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, Fasilitator Sekolah Penggerak,
Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Perwakilan orang tua, Tokoh masyarakat, Pendidik,
Tenaga Kependidikan, Perwakilan siswa, dan semua pihak yang langsung maupun tidak
langsung membantu penyusunan Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sendana kami
ucapkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa Kurikulum yang kami susun ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak
berupa kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan Kurikulum
dimasa yang akan datang.
Akhirnya, semoga Allah Yang Maha Kuasa akan selalu memberikan Rahmat dan
Anugerah-Nya kepada kita semua di dalam segala tugas dan pengabdian kita. Aamiin.

Sendana, …………….. 2023


Kepala Sekolah,

Drs. Budiman Idris, M.Pd


NIP. 19650404 198903 2 021
Daftar Isi

Lembar Pengesahan

Lembar Validasi Pengawas

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1. Analisis Karakteristik SMA Negeri 1 Sendana

A. Data Sekolah

B. Kondisi Sekolah

BAB 2. Visi, Misi, dan Tujuan

A. Visi SMA Negeri 1 Sendana

B. Misi SMA Negeri 1 Sendana

C. Tujuan SMA Negeri 1 Sendana

BAB 3. Pengorganisasian Pembelajaran

A. Muatan Kurikulum Intrakurikuler

B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

C. Ekstrakurikuler

BAB 4. Perencanaan Pembelajaran


A. Perencanaan Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan

B. Perencanaan Pembelajaran Tingkat Guru Mata Pelajaran

BAB 5. Pendampingan, Pengembangan Profesional dan Evaluasi

Lampiran 1. Penjelasan Tambahan Kurikulum Operasional

Lampiran 2. Kalender Pendidikan

Lampiran 3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Lampiran 4. Modul Projek

Lampiran 5. Hasil Analisis Konteks


DAFTAR TABEL

Tabel 1: Data Sekolah


Tabel 2:Tenaga Pendidik
Tabel 3:Tenaga Kependidikan
Tabel 4:Ruang guru dan kepala sekolah
Tabel 5:Ruang Kelas
Tabel 6:Laboratorium
Tabel 7:Perpustakaan
Tabel 8:Lapangan Olahraga
Tabel 9:Ruang ekstrakurikuler
Tabel 10:Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas X
Tabel 11:Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XI
Tabel 12:Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XII
Tabel 13:Deskripsi Projek
Tabel 14:Jadwal Kegiatan Projek Dalam Satu Tahun Kegiatan Projek
Tabel 15:Kegiatan Ekstrakurikuler
Tabel 16:Alur Tujuan Pembelajaran
Tabel 17: alur perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tabel 18:Bentuk Pendammpingan, Pengembangan dan Evaluasi
Tabel 19:Waktu Belajar
Tabel 20:Jumlah Minggu Efektif
Tabel 21:Rencana Kegiatan Sekolah Tahun Pelajaran 2023-2024
Tabel.22:Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023 / 2024
Tabel. 23:Rincian HE dan HEB Tahun Pelajaran 2023 / 2024
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Masyarakat, bangsa dan negara. Pada Bab II pasal 3 disebutkan bahwa “pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga indonesia yang demokratisserta bertanggung jawab”. Lebih
lanjut pada Bab IV pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa “setiap warganegara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Pada pasal 11 ayat 1
menegaskan bahwa pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta
menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi. Amanat undang-undang tersebut menunjukkan bahwa satuan pendidikan
wajib mewujudkan pendidikan bermutu melalui pengembangan potensi peserta didik. Hal
ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga indonesia
yang demokratisserta bertanggung jawab.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, maka visi pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui
terciptanya pelajar pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong dan
berkebhinnekaan global. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Kemendikbudristek (2021) meluncurkan program profil pelajar pancasila dirancang untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “ Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa
yang ingin dihasilkan oleh system pendidikan nasional” yaitu mewujudkan pelajar
Indonesia pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi globaldan berperilaku sesuai
nilai-nilai pancasila..
Untuk mewujudkan profil pelajar pancasila di satuan pendidikan maka pemerintah
melalui kemendikbudristek telah meluncurkan program merdeka belajar melalui program
satuan pendidikan penggerak melalui 5 (lima) intervensi yang saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan yaitu (a) penguatan SDM satuan pendidikan mulai dari Kepala Satuan
pendidikan, Pengawas satuan pendidikan dan guru, (b) pembelajaran dengan paradigma
baru yaitu berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai pancasila melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan diluar
kelas, (c) perencanaan berbasis data, hal ini untuk mewujudkan manajemen berbasis satuan
pendidikan mulai dari perencanaan berdasarkan refleksi diri satuan pendidikan, (d)
digitalisasi satuan pendidikan yaitu dengan penggunaan berbagai platform digital bertujuan
untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan
pendekatan yang disesuaikan, dan (e) pendampingan konsultatif dan asimetris (tidak
seragam jenis dukungan pada masing-masing daerah) berupa program kemitraan antara
kemendikbud dan pemerintah daerah.
Untuk Tahun Pelajaran 2023/2024, untuk kelas X, XI dan XII di SMA Negeri 1
Sendana, telah melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka. Pengembangan
kurikulum SMA Negeri 1 Sendana Tahun Pelajaran 2023/2024 mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Sendana;
2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Sendana yang didasarkan pada
hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum
tahun pelajaran sebelumnya, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil satuan pendidikan,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum.
4. Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Sendana disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2023/2024.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Negeri 1 Sendana dan Analisis Kondisi Lingkungan
Satuan pendidikan.

B. TUJUAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). Pemerintah
pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk
pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
Tujuan dari kurikulum operasional satuan pendidikan diperlukan supaya suatu
kegiatan mempunyai arah tertentu dengan apa yang diharapkan, maka tujuan dari
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah:
1. Menyamakan persepsi Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Peserta didik dan Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-
undangan yang mendasari Implementasi Kurikulum Merdeka.
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMA Negeri 1
Sendana,
3. Sebagai panduan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk mempersiapkan
manusia Indonesia
4. Untuk mengetahui kondisi riil di SMAN 1 Sendana secara menyeluruh.
5. Untuk mengembangkan pembelajaran di SMAN 1 Sendana sesuai konteks,
keunggulan lokal dan kebutuhan peserta didik.
6. Untuk memberikan data/ gambaran yang aktual tentang SMAN 1 Sendana.
C. MANFAAT

1. Menyatukan dan menyamakan langkah persepsi Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik,

Tenaga Kependidikan, Peserta didik dan Komite Sekolah dalam memahami berbagai
peraturan dan perundang-undangan yang mendasari Implementasi Kurikulum

Merdeka.

2. Agar pembelajaran di SMA Negeri 1 Sendana ini dapat terlaksana dengan baik dan

efektif sehingga mampu mengantarkan peserta didik menguasai Standar Kompetensi

Lulusan pada jenjang Pendidikan Menengah yang merupakan kriteria minimal

tentang kesatuan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menunjukkan capaian

kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan.

3. Agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

4. Membantu proses berpikir untuk mengembangkan proses pembelajaran di SMAN 1

Sendana

5. Mewujudkan pembelajaran yang memenuhi keragaman potensi, kebutuhan

perkembangan dan tahapan belajar, keunggulan lokal serta kepentingan peserta didik

di SMAN 1 Sendana

6. Memberikan informasi / data yang akuntabel dan aktual tentang SMAN 1 Sendana.
BAB I
ANALSIS KARAKTERISTIK SMA 1 SENDANA

A. Data Sekolah

Tabel 1.1 Data Sekolah

Nama Sekolah SMA Negeri 1 Sendana


Status Negeri
NPSN 40601309
Alamat Sekolah Jalan Pendidikan, Kelurahan
Lalampanua, Kecamatan Sendana,
Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi
Barat
Email/Web site Email : smansa_Sendana@yahoo.com
Web site:
http://www.sman1Sendana.sch.id
Kepala Sekolah Drs, Budiman Idris, M.Pd
Akreditasi A
Nilai Akhir 92
Tahun 2019
No. SK 754/BAN-SM/SK/2019

B. Kondisi Sekolah

1. Letak SMA Negeri 1 Sendana

SMA Negeri 1 Sendana terletak di Jalan Pendidikan Kelurahan Lalampanua,

Kecamapatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Lokasi ini, berada 15

km dari pusat kota Majene dan kurang lebih 400 (dua ratus )meter dari jalan Provinsi,

tepatnya di belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Kecamatan Sendana.

Ada 1 (satu) Satuan Pendidikan Menengah Atas yakni MA BPII Sendana dan 1 (satu)

Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan yakni SMK 8 Majene, yang letaknya berada di

sekitaran sekolah ini. Letak geografis sekolah ini kurang lebih 500 (lima ratus) meter dari

laut dan sangat dekat dengan daerah pegunungan. Ada beberapa tempat fasilitas umum
yang terletak dekat dengan sekolah ini, antara lain Pasar Sendana, Lapangan Betteng,

beberapa tempat ibadah berupa Masjid, PUSKESMAS, Kantor Kecamatan, Kantor

Kepolisian Sektor, Kantor Urusan Agama, Danramil, Kantor BKKBN, UPTD, dan

beberapa Sekolah Dasar (SD) dan 1 (satu) Sekolah Menengah Pertama (SMP).

2. Sumber Daya Manusia

SMA Negeri 1 Sendana memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai berikut.

a. Tenaga Pendidik

Tabel 2. Tenaga Pendidik

Jenis Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan Tersertifikat


Kepegawaian
L P S1 S2 Sudah Belum

ASN 14 16 22 8 26 4

PPPK

GTT 5 14 18 1

Jumlah 19 30 40 9

Prosentase 38,8% 61,2% 81,6% 18,4% 53% 81,6%

b. Tenaga Kependidikan

Tabel 3. Tenaga Kependidikan

Jenis Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan


Kepegawaian
L P SD SMP SMA D3 S1

ASN 3 3 4 1 1
PTT 10 14 14 3 7
Jumlah 13 17 18 4 8

Prosentase 43,3% 56,7% 60% 13,3% 26,7%

3. Alumni

Alumni SMA Negeri 1 Sendana tersebar di dalam maupun di luar provinsi Sulawesi
Barat, sangat banyak yang sukses di berbagai bidang pekerjaan, baik dalam pemerintahan
maupun swasta. Alumni tersebut memiliki perkumpulan dalam bentuk Ikatan Alumni
SMA Negeri 1 Sendana . Para alumni ini memiliki kepedulian yang sangat besar baik
kepada sekolah maupun kepada adik angkatannya yang masih menjadi peserta didik di
sekolah. Berdasarkan data yang ada dibagian Kesiswaan, jumlah Alumni SMA Negeri 1
Sendana sampai pada tahun 2023 sebanyak 2692 orang dengan rincian Jurusan Bahasa 208
orang, Jurusan IPA 1256 orang dan jurusan IPS sebanyak 1228 orang.

4. Orang Tua/Wali Murid

SMA Negeri 1 Sendana memiliki siswa-siswi yang sebagian besar orang tuanya
memiliki tingkat ekonomi yang relatif bervariasi (nelayan, petani, guru, pegawai,
pedagang, polisi, TNI, dll) mulai dari tingkat menegah ke bawah sampai menengah ke
atas, dan memiliki kepedulian terhadap pendidikan.

5. Sarana Dan Prasarana

RUANG GURU DAN KEPALA SEKOLAH


Tabel 4. Ruang guru dan kepala sekolah

NO JUMLA
URAIAN LUAS M2
. H
1 RUANG GURU 1 127.376 (M2)
RUANG KEPALA
2 1 27.80 (M2)
SEKOLAH
3 RUANG TATA USAHA 1 50.5 (M2)
4 RUANG TAMU - -
5 RUANG BP 1 14.9 (M2)
6 RUANG ARSIP - -
7 GUDANG 1
RUANG KELAS
Tabel 5. Ruang Kelas

NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 KELAS X 7
2 KELAS XI 6
3 KELAS XII 6
LABORATORIUM
Tabel 6. Laboratorium

NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 LAB. IPA 3 360 (M2)
2 LAB. BAHASA 1 120 (M2)
3 LAB. IPS
4 LAB. KOMPUTER 2 240 (M2)

PERPUSTAKAAN
Tabel 7. Perpustakaan

NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 PERPUSTAKAAN 1 140 (M2)
MEUBILAIR
2 12
PERPUSTAKAAN
3 RAK BUKU 10
4 JUMLAH BUKU 15.300

LAPANGAN OLAHRAGA
Tabel 8. Lapangan Olahraga

NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 LAPANGAN VOLLY 1 162 (M2)
2 LAPANGAN BASKET 1 493 (M2)
3 LAPANGAN BOLA
4 LAPANGAN TAKRAW 1 82,045(M2)
5 LAPANGAN TENIS
LAPANGAN TENIS
6 1
MEJA

RUANG EKSTRAKURIKULER
Tabel 9. Ruang ekstrakurikuler
NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 UKS 1 31,2(M2)
2 OSIS 1 14,85 (M2)
3 PRAMUKA 1 14,375 (M2)
4 MADING
5 PMR

3. Karakteristik Budaya SMA Negeri 1 Sendana

A. Budaya Berprestasi

Budaya berprestasi di SMA Negeri 1 Sendana dibuktikan dari: Berbagai prestasi


lomba bidang Akademik dan non akademik yang diraih peserta didik dari tingkat kota,
provinsi, hingga nasional. Contoh prestasi tingkat nasional yang pernah diraih adalah
Lomba Seni Kriya, Lomba Menyanyi Solo, Lomba Tari Tunggal, Lomba Festival Film
Pendek, Lomba Nasyid, Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN). Contoh prestasi
tingkat Provinsi yang pernah diraih adalah Lomba OPI, Lomba PCTA, Lomba O2SN,
FL2SN, OSN dan lain-lain. Persaingan belajar yang sehat dari peserta didik untuk
memperoleh hasil belajar yang sangat baik sehingga mampu untuk melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Negeri terbaik.

B. Budaya Literasi

Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana memiliki budaya literasi yang cukup baik.
Kegiatan literasi yang menjadi budaya di SMA Negeri 1 Sendana di antaranya : Kegiatan
Majalah Dinding (MADING) setiap 2 kali 1 bulan dan Taman Baca di halaman sekolah
dapat dijadikan sebagai tempat untuk menambah wawasan siswa di waktu luang mereka.
Di awal kegiatan pembelajaran, siswa dapat melakukan kegiatan literasi selama 15-45
menit untuk membiasakan. Selanjutnya, budaya ini menjadi motivasi peserta didik
sehingga berdampak pada budaya senang membaca di mana saja dan kapan saja.

C. Budaya Peduli Lingkungan

Sesuai dengan Visi Sekolah, Budaya Peduli Lingkungan sudah menjadi Kegiatan
Wajib. Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana memiliki budaya lingkungan yang baik.
Bukti budaya ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler, diantaranya Kegiatan Intrakurikuler, seperti Budaya pembersihan ruang
dan halaman kelas setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai dan Kerja bakti di
lingkungan Sekolah 2 kali setiap bulan. Adapun Kegiatan ekstrakurikuler, seperti Bakti
Sosial yang dilaksanakan setiap hari sabtu sore.

D. Budaya Keagamaan

Kegiatan keagamaan di SMAN 1 Sendana diharapkan menjadi budaya religious

sesuai dengan visi sekolah terwujudnya generasi religious. Salah satu upaya untuk

mewujudkan hal tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan shalat Dhuha secara

berjamaah di setiap bulannya dan kegiatan shalat Dzuhur secara berjamaah pula setiap

hari. Lewat kegiatan religious di atas, diharapkan mampu mewujudkan salah satu dimensi

profil pelajar pancasila yakni Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlaq mulia.

4. Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana

Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana berasal dari Kecamatan Sendana dan

sekitarnya. Dengan adanya Penerimaan Peserta Didik Baru dengan system Zonasi, maka

peserta didik di SMA Negeri 1 Sendana sejak Tiga Tahun Terakhir ini bervariasi dari jarak

paling dekat hingga menyebar. Dengan demikian Kemampuan Peserta didik memiliki nilai

rata-rata yang bervariasi.

Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana memiliki kemandirian berorganisasi. Budaya

kemandirian berarganisasi peserta didik ditnjukkan adanya banyaknya kegiatan OSIS, baik

secara umum maupun kegiatan di setiap bidang sub seksi di OSIS. Pada kegiatan ini

peserta didik mampu mengoganisir dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan

serta pendanaannya. Peserta didik mampu bekerja mandiri dengan bimbingan Guru

pendamping dan Kesiswaan.


BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN SMA NEGERI 1 SENDANA

A. Visi
“TERWUJUDNYA GENERASI RELIGIUS, BERILMU, BERKEBHINNEKAAN
GLOBAL SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN”.

B. Misi
Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 1 Sendana mengembangkan misi sebagai
berikut:
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai ajaran agama yang
dianut oleh seluruh warga sekolah.
2. Membentuk komunitas mata pelajaran berdasarkan potensi dan karakter peserta
didik.
3. Mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
4. Menyediakan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran.
5. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
6. Membina kerukunan dan solidaritas serta menerapkan budaya peduli terhadap
sesama.
7. Meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap seni dan budaya daerah serta
mengembangkan potensi lokal yang memiliki daya saing.
8. Menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang refresentatif dan
ramah lingkungan.
9. Membiasakan warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan
10. Mewujudkan lingkungan sekolah yang indah, asri, nyaman dan ramah lingkungan.

C. Tujuan SMA Negeri 1 Sendana


Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA
Negeri 1 Sendana Kabupaten Majene Propinsi Sulawesi Barat adalah sebagai berikut :
1. Nilai perolehan Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Tercapai.
2. Memiliki Tim yang kuat untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti Olimpiade, Debat,
dll.
3. Menjadi Finalis dalam lomba-lomba Akademik, seni dan olahraga pada tingkat
Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
4. Peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan ibadah seperti
pesantren kilat, peringatan Hari-hari besar Islam dan shalat berjamaah bagi peserta
didik yang beragama Islam.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan bagi seluruh warga sekolah
6. Membiasakan perilaku santun antar sesama warga sekolah dan peduli terhadap
lingkungan.
7. Meningkatkan potensi warga sekolah dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan
hidup serta pencegahan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
8. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sejuk, nyaman, sehat dan menyenangkan
dalam mendukung kegiatan pembelajaran.
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
SMA NEGERI 1 SENDANA

A. Muatan Kurikulum Intrakurikuler

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada


capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan. Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata
pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu
setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran. Satuan pendidikan
menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2) mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau

3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Struktur Kurikulum SMA/MA


Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) Fase yaitu:
A). Fase E untuk kelas X; dan
B) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.
Struktur Kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut.

Tabel 10. Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas X

(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler
Penguatan Per
Per Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per Tahun
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan
72 (2) 36 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
Ilmu Pengetahuan Alam:
216 (6) 108 324
Fisika, Kimia, Biologi
Ilmu Pengetahuan Sosial:
288 (8) 144 432
Sosiologi, Ekonomi, Sejarah,
Geografi
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
72 (2) 36 108
dan Kesehatan
Informatika 72 (2) 36 108
Seni dan Prakarya***:
1. Seni Musik
54 (2) ** 18 72
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler
Penguatan Per
Per Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per Tahun
Tahun
4. Seni Tari
5. Prakarya dan
Kewirausahaa
n
Muatan Lokal 72 (2) - 72***
**** *
Total*****: 1098 (32) 486 1584
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk
memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan Prakarya.
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau
Prakarya dan Kewirausahaan). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya dan Kewirausahaan).
**** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di
kelas X SMA/MA tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih
spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana
muatan pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan melalui
beberapa pendekatan sebagai berikut:
a. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara terintegrasi;

b. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan


Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah; atau
c. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara paralel, dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang
berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang
mengintegrasikan muatan- muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.

Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi
menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu :
a. Kelompok mata pelajaran umum
Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata
pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA.
b. Kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA)
Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata
pelajaran dalam kelompok ini.
c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata
pelajaran dalam kelompok ini.
d. Kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya
Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA.
e. Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya
Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di SMA/MA.

Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah


keolahragaan atau seni, dapat dibuka kelompok mata pelajaran Olahraga
atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Tabel 11. Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XI
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil
(Minggu) Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
1. Pendidikan Agama Islam
72 (2) 36 108
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 (2) 18 72
**
3. Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
4. Matematika 108 (3) 36 144
5. Bahasa Inggris 54 (2) 18 72
**
Pendidikan Jasmani
6. 72 (2) 36 108
Olahraga dan
Kesehatan

7. Sejarah 54 (2) 18 72
**
8. Seni dan Budaya***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 54 (2) 18 72
**
3. Seni Teater
4. Seni Tari

Jumlah JP mata pelajaran 576 (18) 216 792


umum
Kelompok Mata Pelajaran - 720-900
MIPA:
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil
(Minggu) Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
5. Matematika tingkat lanjut
Kelompok Mata Pelajaran IPS:
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
4. Antropologi
Kelompok Mata Pelajaran
Bahasa dan Budaya:
720-900 (20-
1. Bahasa Indonesia
25) ****
tingkat lanjut
2. Bahasa Inggris tingkat
lanjut
3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
7. Bahasa Jerman
8. Bahasa Prancis
Mata Pelajaran Kelompok
Vokasi dan Prakarya:
1. Prakarya dan
Kewirausahaan
(budidaya, kerajinan,
rekayasa, atau
pengolahan) *****
2. Dsb. dikembangkan
sesuai sumber daya yang
tersedia
Muatan lokal 72 (2) ***** - 72
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan
Per
Per Tahun Profil Pelajar
(Minggu) Pancasila Tahun
Per Tahun
Total per tahun******: 1296-1476
216 1.512-1692
(38-43)
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36 (tiga puluh enam)
minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah.
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180
(seratus delapan puluh) JP per tahun.
***** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 12. Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XII


(Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi
Alokasi Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Total JP
Per Tahun Profil Per
(Minggu) Pelajar
Pancasila Tahun
Per Tahun
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
1. Pendidikan Agama Islam
64 (2) 32 96
dan Budi Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64


3. Bahasa Indonesia 96 (3) 32 128
4. Matematika 96 (3) 32 128
5. Bahasa Inggris 48 (2) ** 16 64
6. Seni dan Budaya***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 48 (2) ** 16 64

3. Seni Teater
4. Seni Tari
7. Pendidikan Jasmani
64 (2) 32 96
Olahraga dan Kesehatan
8. Sejarah 48 (2) ** 16 64
Jumlah JP mata pelajaran 512 (18) 192 704
umum
Mata Pelajaran Kelompok MIPA:
1. Biologi
2. Kimia
640 - 800 (20 -
3. Fisika - 640 - 800
25) ****
4. Informatika
5. Matematika tingkat lanjut
Mata Pelajaran Kelompok IPS:
Alokasi
Alokasi Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Total JP
Per Tahun Profil Per
(Minggu) Pelajar
Pancasila Tahun
Per Tahun
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
4. Antropologi
Mata Pelajaran Kelompok
Bahasa dan Budaya:
1. Bahasa Indonesia tingkat
lanjut
2. Bahasa Inggris tingkat lanjut
3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
7. Bahasa Jerman
8. Bahasa Prancis
Mata Pelajaran Kelompok
Vokasi dan Prakarya:
1. Prakarya dan
Kewirausahaan (budidaya,
kerajinan, rekayasa, atau
pengolahan)
*****
2. Dsb. dikembangkan
sesuai dengan sumber
daya yang tersedia
Muatan lokal 64 (2) ***** - 64
Total per tahun******: 1.152-1.312
192 1.344-1.504
(38-43)
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
**Pembelajaran reguler kelas XII tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu, untuk
memenuhi alokasi projek (24 (dua puluh empat) minggu untuk Pendidikan
Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan budaya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni dan budaya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni
Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180 (seratus delapan
puluh) JP per tahun.
***** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per
tahun.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum serta


sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelompok mata pelajaran pilihan.
Setiap peserta didik wajib mengikuti:
a. seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum; dan
b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran dari minimal dua
kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal mata pelajaran pilihan yang diambil
dari 1 (satu) kelompok mata pelajaran pilihan adalah 3 (tiga) mata pelajaran),
disesuaikan dengan minat, bakat, dan aspirasi peserta didik.

B. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler


berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi
dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu
pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari
intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik
oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta
didik. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat
dipilih oleh satuan pendidikan sebagai berikut :

1. Gaya Hidup berkelanjutan


2. Kearifan lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan berteknologi
7. Kewirausahaan

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk mengembangkan 6

dimensi yakni: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, 2)

Berkebinekaan global, 3) Bergotong-royong, 4) Mandiri, 5) Bernalar kritis, 6) Kreatif.

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila disesuaikan dengan prinsip-prinsip

kunci Penguatan Profil Pelajar Pancasila yakni: 1) Holistik, 2) Kontekstual, 3) Berpusat pada

Siswa, 4) Eksploratif.
Untuk Tahun Pelajaran 2023 / 2024, SMA Negeri 1 Sendana akan melaksanakan kegiatan

projek penguatan profil Pelajar pancasila pada 3 tingkatan kelas yaitu kelas X, XI dan kelas XII.

Di kelas X akan melaksanakan 3 tema projek, kelas XI akan melaksanakan 2 tema projek dan

kelas XII akan melaksanakan 2 tema projek.

Tabel 13 Deskripsi Projek

No Tema Kela Dimensi Profil Pelajar Elemen


s Pancasila
1 Suara X • Berkebhinekaan • Berkeadilan Sosial
Demokrasi Global • Refleksi dan tanggung
• Bernala kritis jawab terhadap
pengalaman kebhinekaan
• Komunikasi dan interaksi
antar budaya
• Menganalisis dan
mengevaluasi Penalaran
dan prosedurnya.
• Refleksi pemikiran dan
proses berpikir
2 Kearifan Lokal X • Bernalar kritis • memperoleh dan
• Berkebhinnekaan memproses informasi dan
Global gagasan
• Kreatif • menganalisis dan
mengevaluasi penalaran
dan prosedurnya
• refleksi pemikiran dan
proses berpikir
• mengenal dan menghargai
budaya
• Berkeadilan Sosial
• memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari
alternatif solusi
permasalahan
3 Kewirausahaan X • Mandiri • Pemahaman diri dan
• Kreatif situasi yang
• Gotong Royong dihadapi
• Beriman, bertakwa • Menghasilkan
kepada Tuhan Yang gagasan yang
Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia orisinal
• Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
• Kolaborasi kerja
sama
• Akhlaq pribadi-
integritas
4 Gaya Hidup XI • Beriman, bertakwa • Akhlaq kepada alam
Berkelanjutan kepada Tuhan Yang • Kolaborasi
Maha Esa, dan
• Menghasilkan ide
Berakhlak Mulia
• Gotong Royong dan solusi
• Kreatif
5 Bangunlah Jiwa XI • Beriman, bertakwa • Akhlaq pribadi
raga kepada Tuhan Yang • Akhlaq kepada
Maha Esa, dan
sesame manusia
Berakhlak Mulia
• Gotong Royong • Kolaborasi
• Mandiri • Kepedulian
• Regulasi diri
• Pemahaman diri dan
situasi yang
dihadapi
6 Bhinneka XII • Berkebhinekaan •

Tunggal Ika Global


• Bernalar kritis

7 Berekayasa dan XII • •

berteknologi

1. Muatan dan Tema Proyek

Pembelajaran projek di SMA Negeri 1 Sendana ini memenuhi:

a. Setiap tahun, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 2-3 tema besar, sehingga
setiap tema besar diberikan alokasi waktu 3 – 4 minggu.
b. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
c. Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tema projek yang dapat
diselesaikan dengan cara kolaborasi sampai 5 mata pelajaran.
2. Prosedur Pemilihan Tema Proyek
a) Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas
dan semester tertentu.
b) Setiap mata pelajaran di setiap tim pelaksana proyek tersebut melakukan analisis
kesesuaian yang sesuai dengan tema projek.
c) Jika sebagian besar mata pelajaran memiliki materi pokok yang sesuai maka tema
projek tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan.
d) Mata Pelajaran yang sesuai dapat membentuk tim untuk mengembangkan tema.
e) Setiap tim mengembangkan indikator yang akan dicapai.
f) Setiap tim menentukan hasil yang harus dicapai dan merancang lembar aktivitas siswa.
3. Waktu Pelaksanaan Projek
Projek dilaksanakan dengan setiap tim projek memilih tema yang berbeda.

a. Projek 1: Oktober – November dengan tema “Suara Demokrasi“

b. Projek 2: Februari dengan tema “Kearifan Lokal”

c. Projek 3: Mei dengan tema “Kewirausahaan”

d. Projek 4: Oktober - November dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”

e. Projek 5: Februari dengan tema “Bangun Jiwa Raga”

f. Projek 6: Oktober - November dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika”

g. Projek 7: Februari dengan tema “Berekayasa dan berteknologi”

Tabel 14. Jadwal Kegiatan Projek Dalam Satu Tahun Kegiatan Projek

No Kegiatan Waktu
1 Penentuan Tema Juni 2023
2 Pembentukan Tim Juli 2023
4 Penentuan Mekanisme Juli 2023
Pelaksanaan Projek
5 Sosialisasi Kegiatan Projek Juli 2023
pada Siswa
6 Pelaksanaan Projek 1 Fase E Oktober – November
Pelaksanaan Projek 1 Fase F 2023

Pelaksanaan Projek 3 Fase F


7 Pelaksanaan Projek 2 Fase E Februari 2024
Pelaksanaan Projek 2 Fase F
Pelaksanaan Projek 4 Fase F
8 Pelaksanaan Projek 3 Fase Mei 2024
E
9 Pelaporan Hasil Projek Juni 2024
10 Evaluasi dan Tidak Lanjut Juni 2024
Projek

C. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta di luar jam

kegiatan intrakurikuler atau kegiatan kokurikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan

wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat

dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta

didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler

tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,kerja sama, dan k

emandirian peserta didik secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

Tabel 15. Kegiatan Ekstrakurikuler

No Nama Kegiatan Kompetensi Profil Pelajar Pancasila Keterangan


1 Olahraga o Mandiri
o Bergotong royong
- Sepak Bola o Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
- Bola Basket
- Bola Voli
- Tenis Meja
- Bulutangkis
2 Seni Bela Diri o Mandiri
o Bergotong royong
- Karate o Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
- Silat
3 Seni Musik dan Tari o Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
- Paduan Suara o Mandiri

- Nasyid
- Qosidah

- Tarian Tradisional
- Teater
4. Seni Media o Bernalar kritis
o Kreatif
- Majalah Dinding
o Mandiri
- Video Film Pendek
- Desain Poster
5. Pengembangan Prestasi o Bernalar kritis
o Kreatif
- Debat bahasa Indonesia o Bergotong royong
- Debat bahasa Inggris o Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
- KSN o Mandiri
- O2SN
- FLSN
- PCTA
- LCC
- OPI
- Komputer
6. Krida o Beriman, bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
- Pramuka
o Mandiri
-Palang Merah Remaja (PM o Bernalar kritis
R) o Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
- Latihan Kepemimpinan o Kreatif
o Bergotong royong
- Karya Ilmiah Remaja (KIR)
- Pecinta Alam
-Pusat Informasi Konseling
Remaja (PIKR)
- Kerohanian (Rohis)
- Paskibraka
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan
Perencanaan Pembelajaran Intrakurikuler pada di SMAN 1 Sendana sebagai berikut:
Perencanaan Pembelajaran Tingkat Sekolah
1. Mencermati Struktur Kurikulum: Menghitung jumlah pekan yang dibutuhkan untuk tatap
muka dan projek
2. Mencermati Kalender Akademik: Menemukan Jumlah pekan selama setahun berdasarkan
kalender
3. Menentukan pekan TM dan Projek:
- Menghitung pekan efektif yang tersedia untuk pembelajaran
- Jumlah Tatap Muka semester 1 dan 2
- Jumlah Projek Blok semester 1 dan 2
4. Menyusun jadwal TM dan Projek:
- Jadwal TM dan projek semester 1 dan 2,
- Jadwal projek 1 tahun
Setelah melalui tahapan perencanaan di atas, maka dapat ditentukan distribusi alokasi
waktu untuk kegiatan pembelajaran intrakurikuler (tatap muka) dan kegiatan projek penguatan
Profil Pelajar Pancasila pada semester 1 dan 2 untuk fase E dan F. Kegiatan Intrakurikuler
dilaksanakan sesuai jadwal tiap mata pelajaran yang diatur oleh sekolah. Kegiatan projek
dilaksanakan secara luwes tidak dibuat jadwal khusus sebagaimana kegiatan intrakurikuler.
Pelaksanaan projek secara blok dilaksanakan rata-rata 3 (tiga) pekan untuk setiap tema.
Perencanaan Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan ini untuk merumuskan:
1. Alokasi Waktu Kegiatan Projek dan Tatap Muka
2. Jadwal Kegiatan Projek dan Tatap Muka
3. Analisa Capaian Pembelajaran
4. Alur Tujuan Pembelajaran Tiap Fase
5. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Contoh Dokumen Perencanaan Pembelajaran Lingkup Satuan Pendidikan
(Alur Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika)
Tabel 16. Alur Tujuan Pembelajaran

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA FASE E (KELAS 10 SMA)

1. Tujuan Pembelajaran untuk Domain Bilangan


Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat
bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan
barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga
tunggal dan bunga majemuk.

Materi Tujuan Pembelajaran Domain Bilangan Modul


B.1 Menerapkan operasi pada bilangan berpangkat
1
& menyelesaikan masalah kontekstual yang
Bilangan berkaitan dengan operasi pada bilangan
Berpangkat berpangkat
& B.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi 1
Logaritma pada bentuk akar
B.3 Menggeneralisasi sifat-sifat logaritma 1
B.4 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan & deret
aritmetika serta menyelesaikan masalah kontekstual 2
yang terkait dengan barisan & deret aritmetika
Barisan B.5 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan & deret
2
dan geometri serta menyelesaikan masalah kontekstual
Deret yang terkait dengan barisan & deret geometri

B.6 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait 2


dengan bunga tunggal & majemuk

2. Tujuan Pembelajaran untuk Domain Aljabar dan Fungsi

Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang


berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan
linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial
(berbasis sama) dan fungsi eksponensial.

Materi Tujuan Pembelajaran Domain Aljabar dan Fungsi Modul


A.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear tiga
4
variabel
Sistem A.2 Menyelesaikan masalah dengan memodelkan ke
Persamaan 4
Linear Tiga dalam sistem persamaan linear
Variabel dan A.3 Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan
Sistem 4
linear dua variabel secara grafik
Pertidaksamaan A.4 Menyelesaikan masalah dengan memodelkan ke
Linear Dua 4
Variabel dalam sistem pertidaksamaan linear
A.5 Menganalisis perbedaan sifat dari berbagai
bentuk fungsi kuadrat (bentuk umum, bentuk 5
titik puncak, dan bentuk akar)
A.6 Memodelkan fenomena atau data dengan fungsi
5
kuadrat

3. Tujuan Pembelajaran untuk Domain Geometri


Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan segitiga
siku-siku yang melibatkan perbandingan trigonometri dan aplikasinya.

Materi Tujuan Pembelajaran Domain Geometri Modul


G.1 Menggeneralisasi rasio triginometri untuk sudut-sudut
diberbagai kuasran dan sudut-sudut berelasi
G.2 Menggunakan hubungan antara rasio trigonometri 3

Perbandingan G.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan


Trigonometri dengan rasio trigonomteri (sinus, kosinus, tangen, 3
cosecan, secan dan cotangen) pada segitiga ssiku-siku.

4. Tujuan Pembelajaran untuk Domain Analisis Data dan Peluang


Capaian Pembelajaran Domain: Peserta didik dapat merepresentasikan dan
menginterpretasi data dengan cara menentukan jangkauan kuartil dan interkuartil.
Mereka dapat membuat dan menginterpretasi box plot (box-and- whisker plot) dan
menggunakannya untuk membandingkan himpunan data. Mereka dapat menggunakan
dari box plot, histogram dan dot plot sesuai dengan natur data dan kebutuhan. Mereka
dapat menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan
antara dua variabel numerik (termasuk salah satunya variabel bebas berupa waktu).
Mereka dapat mengevaluasi laporan statistika di media berdasarkan tampilan, statistika
dan representasi data.
Peserta didik dapat menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari
kejadian majemuk. Mereka menyelidiki konsep dari kejadian saling bebas dan saling
lepas, dan menentukan peluangnya.

Materi Tujuan Pembelajaran Domain Analisis Data dan Modul


Peluang
D.1 Merepresentasikan data menggunakan tampilan data
Penyajia kelompok yang sesuai (tabel distribusi frekuensi dan ,
6
n Data histogram) serta menginterpretasikan data berdasarkan
tapilan data
Ukuran D.2 Menentukan ukuran pemusatan dari kumpulan data
Pemusatan (mean, median dan modus) pada data kelompok 6
Ukuran D.3 Menentukan ukuran penempatan dari kumpulan data
Penempatan (kuartil dan persentil) pada data kelompok 6

Ukuran D.4 Menentukan ukuran penyebaran dari kumpulan data 6


Penyebara (jangkauan inter kuartil, varian dan simpangan baku)
pada data kelompok
n
Asosiasi dan D.5 Menganalisis asosiasi dan tren dari data (2 variabel)
tren menggunakan box plot 6
Peluang D.9 Menentukan peluang suatu kejadian
kejadian 7
saling D.11 Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian 7
lepas D.13 Menentukan peluang kejadian majemuk
7

Unit Pembelajaran 10.1: Bilangan berpangkat (eksponen)

Tujuan Unit Unit ini membahas bilangan berpangkat dan juga fungsi
Eksponen, logaritma yang dapat digunakan dalam
dunia nyata.
Domain Bilangan, Aljabar dan Fungsi
Perkiraan JP Unit 12
Kata Kunci Eksponen, bilangan pokok, pangkat, bentuk akar, logaritma, fungsi
eksponen
Penjelasan Singkat (Isi Siswa memahami bilangan berpangkat, bentuk akar,
dan Proses) logaritma beserta sifat-sifatnya
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam mengidentifikasi bentuk ekuivalen dari
bentuk pangkat.
Kreatif dalam memodelkan fenomena dan data menggunakan
fungsi eksponen.
Glosarium eksponen adalah nilai yang menunjukkan derajat
kepangkatan suatu bilangan
bentuk akar adalah akar dari bilangan rasional yang hasilnya
bilangan irasional
fungsi eksponen adalah fungsi berbentuk perpangkatan
dengan variabel bebasnya adalah pangkat dari konstanta
fungsi tersebut
logaritma adalah suatu invers atau kebalikan dari
pemangkatan yang digunakan untuk menentukan besar
pangkat dari suatu bilangan pokok.

Tujuan Pembelajaran Topi JP


k
B.1 Menerapkan operasi pada bilangan berpangkat
6
& menyelesaikan masalah kontekstual yang
● Ekponen
berkaitan dengan operasi pada bilangan
berpangkat
B.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 3
● Bentuk Akar
operasi pada bentuk akar
B.3 Menggeneralisasi sifat-sifat logaritma ● Logaritma 3
TOTAL 12

Unit Pembelajaran 10.2: Barisan dan Deret

Tujuan Unit Unit ini fokus pada pola bilangan, khususnya pola barisan
aritmetika dan geometri, serta termasuk masalah yang
terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.
Domain Bilangan
Perkiran JP Unit 12
Kata Kunci Barisan, deret, aritmetika, geometri
Penjelasan Singkat (Isi Siswa perlu memiliki pembiasaan membuat perangkat analisa
dan Proses) pola, misalnya dengan membuat tabel lalu mengamati
perubahan yang terjadi, sehingga siswa dapat menemukan
generalisasi suku ke-n barisan aritmarika dan Barisan geometri,
jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri
bahkan samapi deret geometri tak hingga namun
juga terampil dalam menggunakan hasil generalisasi ini dalam
pemecahan masalah terkait.
Profil Pelajar Pancasila Bernalar Kritis membedakan situasi yang dapat dimodelkan
dengan barisan/deret aritmetika dan geometri
Kreatif dalam memodelkan masalah kontekstual
menggunakan barisan/deret aritmetika dan geometri
Glosarium barisan bilangan merupakan kumpulan bilangan yang
memiliki urutan dan disusun menurut pola tertentu barisan
aritmetika merupakan suatu barisan dengan selisih antara
dua suku yang berurutan selalu tetap.
barisan geometri merupakan suatu barisan dengan
perbandingan antara dua suku yang berurutan selalu tetap. deret
aritmetika merupakan jumlahan suku – suku barisan aritmatika
deret geometri merupakan jumlahan suku – suku barisan
geometri
deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku
pada barisan geometri yang banyaknya tidak terbatas (tak
hingga)

Tujuan Pembelajaran Topi JP


k
B.4 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan & ● Barisan & Deret
3
deret aritmetika serta menyelesaikan masalah Aritmatika
kontekstual yang terkait dengan barisan & deret
aritmetika

B.5 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan & ● Barisan & Deret 3
deret geometri serta menyelesaikan masalah Geometri
kontekstual yang terkait dengan barisan & deret
geometri
B.6 Menentukan deret geometri tak hinggs serta ● Deret Geometri Tak 3
menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait Hingga
dengan deret geometri tak hingga
B.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang ● Bunga Tunggal & 3
terkait dengan bunga tunggal & majemuk Bunga Majemuk
TOTAL 12

Unit Pembelajaran 10.4: Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Tujuan Unit Unit ini melanjutkan dari SMP pemahaman sistem persamaan
linear dua variabel kepada tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear.
Domain Aljabar dan Fungsi
Perkiraan JP Unit 9
Kata Kunci Sistem persamaan, sistem pertidaksamaan
Penjelasan Singkat (Isi Siswa menyelesaikan masalah kontektual yang terkait dengan
dan Proses) sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel secara grafik maupun
aljabar
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan sistem persamaan yang
sesuai untuk permasalahan kontekstual dan memilih metode
penyelesaian yang efisien.
Kreatif dalam memodelkan situasi kontekstual dalam bentuk
sistem persamaan dan sistem pertidaksamaan linear.
Glosarium Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan
linear yang dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem
Sistem pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan-
pertidaksamaan linear yang dikorelasikan untuk membentuk
suatu sistem

Tujuan Pembelajaran Topi JP


k
A.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear ● Sistem Persamaan Linear
tiga variabel dan memodelkan kedalam Tiga Variabel 3
sisem persamaan linear

A.2 Menentukan solusi dari sistem ● Sistem Pertidaksamaan


pertidaksamaan linear dua variabel secara Linear 3
grafik ● Penyelesaian Grafik

A.3 Menyelesaikan masalah dengan ● Memodelkan dengan


memodelkan ke dalam sistem Sistem Pertidaksamaan 3
pertidaksamaan linear Linear

TOTAL 9
Unit Pembelajaran 10.5: Fungsi Kuadrat

Tujuan Unit Unit ini fokus pada pemodelan fenomena dan data
menggunakan fungsi kuadrat.
Domain Aljabar dan Fungsi
Perkiraan JP Unit 15
Kata Kunci Fungsi kuadrat

Penjelasan Singkat (Isi Siswa menginterpretasi karakteristik utama dari grafik fungsi
dan Proses) kuadrat serta memodelkan fenomena atau data dengan fungsi
Kuadrat
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan bentuk fungsi kuadrat yang
sesuai dalam permasalahan kontekstual dan menyelesaikannya
dengan efisien.
Kreatif dalam memodelkan fenomena dan data menggunakan
fungsi kuadrat.
Glosarium fungsi kuadrat adalah fungsi suku banyak dengan pangkat
tertinggi variabelnya adalah 2

Tujuan Pembelajaran Topi J


k P
A.5 Menganalisis sifat dari berbagai bentuk ● Menyelesaikan
fungsi kuadrat (bentuk umum, bentuk titik persamaan kuadrat 3
puncak, dan bentuk akar) serta
menyelesaikan persamaan kuadrat
A.6 Memanipulasi aljabar dalam perhitungan yang ● Akar-akar persamaan
berkaitan dengan persamaan kuadrat kuadrat 3

A.7 Menyelesaikan Diskriminan & menyusun ● Diskriminan


persamaan kuadrat ● Menyusun Persamaan 3
Kuadrat
A.8 Memahami Fungsi dan sifat-sifatnya ● Fungsi 3
A.8 Menyelesaikan fungsi kuadrat ● Fungsi Kuadrat 3
TOTA 15
L

Unit Pembelajaran 10.3: Perbandingan Trigonometri Segitiga Siku-Siku

Tujuan Unit Unit ini memperkenalkan perbandingan trigonometri di dalam


segitiga siku-siku.
Domain Geometri
Perkiran JP Unit 9
Kata Kunci Perbandingan trigonometri, segitiga siku-siku
Penjelasan Singkat (Isi Siswa memahami konsep perbandingan trigonometri serta
dan Proses) dapat mengaplikasikan dalam menyelesaikan masalah
kontekstual dunia nyata
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam mengaplikasikan trigonometri dalam
menyelesaikan permasalahan kontekstual dunia nyata.
Glosarium Perbandingan trigonometri adalah perbandingan ukuran sisi-
sisi suatu segitiga siku-siku apabila ditinjau dari salah satu
sudut yang terdapat pada segitiga tersebut.
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu besar
sudutnya adalah 90o pada sisi-sisi yang tegak lurus.

Tujuan Pembelajaran Topi JP


k
G.1 Menggeneralisasi rasio triginometri untuk ● Sudut dan Sisi
sudut-sudut diberbagai kuadran dan sudut- dari Segitiga 3
sudut berelasi Siku-Siku
G.2 Menggunakan hubungan antara rasio ● Sinus
trigonometri ● Cosinus 3
● Tangen
G.3 Menyelesaikan masalah kontekstual ● Hubungan Sinus
3
yang berkaitan dengan rasio dan Cosinus
trigonomteri (sinus, kosinus, tangen,
cosecan, secan dan cotangen) pada
segitiga ssiku-siku.
TOTAL 9

Unit Pembelajaran 10.6: Statistika Data Kelompok

Tujuan Unit Unit ini berfokus pada penyajian dan analisis data kelompok
untuk memahami distribusi data.
Domain Analisis Data dan Peluang
Perkiran JP Unit 12
Kata Kunci Data kelompok, ukuran pemusatan, ukuran letak, ukuran
sebaran,
Penjelasan Singkat (Isi Siswa memilih representasi yang sesuai dengan konteks data,
dan Proses) mengubah data dan informasi grafik dan statistik untuk
mencari solusi, dan menggunakan pengetahuan tentang
bagaimana dunia nyata memengaruhi hasil analisis data untuk
membuat interpretasi data.

Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menilai keabsahan tampilan, analisis,
dan interpretasi data.
Kreatif dalam menggunakan data dalam pengambilan
keputusan.
Glosarium Data kelompok merupakan data yang dikelompokkan dalam
kelas-kelas
Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang menunjukkan
pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil
sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil

Ukuran letak data merupakan ukuran untuk melihat dimana


letak salah satu data dari sekumpulan data
Ukuran sebaran data merupakan ukuran yang menunjukkan
seberapa jauh data tersebar dari rata-rata.

Tujuan Pembelajaran Topi JP


k
D.1 Merepresentasikan data menggunakan tampilan ● Tabel distribusi
data kelompok yang sesuai (tabel distribusi ● Histogram
frekuensi dan , histogram) serta 3
menginterpretasikan data berdasarkan tampilan
data
D.2 Menentukan ukuran pemusatan dari kumpulan ● Mean
3
data (mean, median dan modus) pada data ● Median
kelompok ● Modus
D.3 Menentukan ukuran penempatan dari kumpulan ● Kuartil
data (kuartil dan persentil) pada data kelompok ● Persentil 3

D.4 Menentukan ukuran penyebaran dari kumpulan ● Varian


data (jangkauan inter kuartil, varian dan ● Simpangan Baku 3
simpangan baku) pada data kelompok ● Jangkauan Antar Kuartil
TOTA 12
L

Unit Pembelajaran 10.9: Analisis Data Box Plot

Tujuan Unit Unit ini fokus pada menentukan apakah adanya


korelasi/asosiasi dan tren antara variabel.
Domain Analisis Data dan Peluang
Perkiran JP Unit 6
Kata Kunci asosiasi, tren, data kategorikal, tabel frekuensi dua arah
Penjelasan Singkat (Isi Siswa menganalisis asosiasi dan tren dari data (2 variabel)
dan Proses) menggunakan diagram pencar dan menganalisis data
kategorikal untuk dua kategori menggunakan tabel frekuensi
dua arah
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan hubungan antara variabel,
membedakan korelasi dan sebab-akibat.
Glosarium Asosiasi merupakan hubungan antara variabel
Tren data menunjukkan kecenderungan dari hubungan antara
data
Data kategorikal merupakan data dimana variabelnya dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
Tabel frekuensi dua arah adalah tabel yang berisi menganai
hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda

Tujuan Pembelajaran Topi JP


k
D.5 Menganalisis asosiasi dan tren dari data (2 ● Diagram Pencar 3
variabel) menggunakan box plot ● Korelasi dan 3
Asosiasi
TOTAL 6

Unit Pembelajaran 10.7: Peluang

Tujuan Unit Unit ini fokus pada pemahaman mengenai peluang majemuk,
khususnya untuk dua kejadian saling lepas dan saling tidak
lepas.
Domain Analisis Data dan Peluang
Perkiran JP Unit 9
Kata Kunci Kejadian saling lepas, peluang,
Penjelasan Singkat (Isi Siswa melakukan simulasi untuk menentukan ruang sampel
dan Proses) dan membandingkan kejadian saling lepas dan tidak saling
lepas
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan apakah dua kejadian saling
lepas atau tidak saling lepas, serta memprediksi kemungkinan
berdasarkan data yang ada.
Glosarium Kejadian saling lepas adalah kejadian di mana tidak mungkin
untuk terjadi pada hasil yang sama
Peluang adalah kemungkinan yang mungkin terjadi/muncul
dari sebuah peristiwa.

Tujuan Pembelajaran Topi JP


k
D.9 Menentukan peluang suatu kejadian ● Ruang sampel dan kejadian
(aturan perkalian & aturan pencacahan) 3
D.11 Menentukan peluang & frekuensi harapan ● Peluang kejadian
suatu kejadian ● Frekuensi harapan 3

D.13 Menentukan peluang kejadian ● Peluang kejadian majemuk


3
majemuk
TOTAL 9
Sendana, 11 Juli 2022

Mengetahui
Kepala SMAN 1 Sendana Guru Matematika

Dra. Hj. FARHANI, M.M MARHAMAH, S.Pd., Gr


NIP. 196504041989032021 NIP. 198807122022212006

Tabel 17: alur perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Berikut alur perencanaan dan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
CUPLIKAN ALUR KEGIATAN PROJEK
SECARA UMUM TEMA SUARA DEMOKRASI

Modul Projek Fase E Dimensi Profil Pelajar Subelemen yang disasar


Tema: Suara Demokrasi Pancasila: - Memahami peran
Topik: Peran Pemuda Berkebhinekaan Global individu dalam
dalam Demokrasi di Era Bernalar kritis demokrasi
Milenial - Menghilangkan stereotip
Total waktu: 115 JP dan prasangka
- Mempertimbangkan dan
menumbuhkan berbagai
perspektif
- Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikirannya sendiri

Asesmen Diagnostik
(4 JP)
Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai
untuk menentukan kebutuhan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan
projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antar fase
Tahap Pengenalan.
Memahami peran individu dalam demokrasi

Tahap Kontekstualisasi.
Mengkontekstualisasi peran individu dalam demokrasi, mengekspresikan suara kita sebagai proses
demokrasi dan mengenal peran teknologi dalam
System demokrasi.

Tahap Aksi.
Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh murid melalui aksi nyata.

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut.


Menggenapi proses dengan berbagi karya dan refleksi
Asesmen Sumative (3 JP)
Guru memberikan penilaian berdasarkan pemahaman
Peserta didik sejak awal proses belajar hingga tahap Refleksi dan tindak lanjut.

1. Pada fase E dilaksanakan 3 (tiga) projek dan pada fase F (kelas XI dan XII) dilaksanakan 4
(empat) projek.
2. Pelaksanaan projek dilakukan dengan cara kolaborasi semua guru mata pelajaran untuk fase
E dan F.
3. Pemilihan tema projek dan produk ditentukan berdasarkan analisis konten materi, kondisi dan
latar belakang siswa. Dalam menentukan tema, guru berkolaborasi dengan semua guru mata
pelajaran interdisciplinary.

B. Perencanaan Pembelajaran Tingkat Guru Mata Pelajaran


1. Perencanaan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran disusun melalui Komunitas Belajar SMAN 1 Sendana dengan
melakukan tahapan-tahapan berikut: menganalisis CP, menentukan Alur Tujuan Pembelajaran
dan menyusun Modul Ajar. Untuk lebih jelasnya kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat Guru
Mata Pelajaran sebagai berikut:

Perencanaan Pembelajaran Tingkat Guru

A. Mengadakan IHT Guru Fase E dan F: IHT dilaksanakan oleh sekolah dengan
menghadirkan nara sumber dan pelaksanaannya didampingi oleh komite pembelajaran
B. Analisis Capaian Pembelajaran: Dilaksanakan dalam Komunitas Belajar dengan
menentukan konten materi dan kompetensi untuk merumuskan tujuan Pembelajaran
C. Menyusun ATP: Menyusun alur dari tujuan pembelajaran yang sesuai dengan Analisis
CP
D. Menyusun Modul Ajar: Penyusunan sampai pada asesmen pembelajaran

Contoh Modul Ajar:


2. Modul Ajar
KEGIATAN AWAL ( 15 menit)

1. Guru dan peserta didik memberikan salam, menyapa dan berdoa sebelum memulai
kegiatan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas dengan teratur.
3. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan memberikan motivasi
4. Guru mengajukan pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya dan juga
menyampaikan materi yang akan dipelajari
5. Guru menyampaikan capaian dan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.

KEGIATAN INTI ( 110 menit)

Literasi
1. Guru melakukan difereniasi konten dengan memberikan materi tentang Masalah
Kontekstual Bilangan Berpangkat.
2. Guru memberikan materi ajar kepada peserta didik seuai dengan gaya belajar masing-
masing.
Gaya belajar visual : bahan bacaan / Powerpoint
Gaya belajar audia : materi berupa suara
Gaya belajar kinestetik : materi dalam bentuk puzzle

Critical Thinking
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pertanyaan
terkait hal-hal yang belum dipahami.

Collaboration
4. Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan peserta didik (paham
utuh, paham sebagian, tidak paham) dengan membagi kelompok.
5. Peserta didik dengan kategori Paham Utuh atau Paham Sebagian diharapkan mampu
membantu teman yang Belum Paham dalam memahami materi.
6. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok.
7. Peserta didik mencermati informasi tentang materi Masalah Kontekstual Bilangan
Berpangkat, dengan mendiskusikan materi yang ada pada LKPD.

Communication
8. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan
Peserta didik yang lain dapat berargumen.

Creativity
9. Guru bersama peserta didik merangkum semua materi yang telah diperoleh hari ini.

KEGIATAN PENUTUP ( 10 menit)

1. Guru memberikan penghargaan atas perhatian, ketertiban dan usaha dalam mengikuti
proses kegiatan belajar
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi pokok serta hal-hal yang harus di persiapkan pada
pertemuan selanjutnya
4. Guru mengucapkan salam penutup

KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3
KEGIATAN AWAL ( 15 menit)

1. Guru dan peserta didik memberikan salam, menyapa dan berdoa sebelum memulai
kegiatan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas dengan teratur.
3. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan memberikan motivasi
4. Guru mengajukan pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya dan juga
menyampaikan materi yang akan dipelajari
5. Guru menyampaikan capaian dan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.

KEGIATAN INTI ( 110 menit)

Literasi
1. Guru melakukan difereniasi konten dengan memberikan materi tentang Bentuk Akar.
2. Guru memberikan materi ajar kepada peserta didik seuai dengan gaya belajar masing-
masing.
Gaya belajar visual : bahan bacaan / Powerpoint
Gaya belajar audia : materi berupa suara
Gaya belajar kinestetik : materi dalam bentuk puzzle

Critical Thinking
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pertanyaan
terkait hal-hal yang belum dipahami.

Collaboration
4. Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan peserta didik (paham
utuh, paham sebagian, tidak paham) dengan membagi kelompok.
5. Peserta didik dengan kategori Paham Utuh atau Paham Sebagian diharapkan mampu
membantu teman yang Belum Paham dalam memahami materi.
6. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok.
7. Peserta didik mencermati informasi tentang materi Bentuk Akar, dengan mendiskusikan
materi yang ada pada LKPD.

Communication
8. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan
Peserta didik yang lain dapat berargumen.

Creativity
9. Guru bersama peserta didik merangkum semua materi yang telah diperoleh hari ini.

KEGIATAN PENUTUP ( 10 menit)

1. Guru memberikan penghargaan atas perhatian, ketertiban dan usaha dalam mengikuti
proses kegiatan belajar
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi pokok serta hal-hal yang harus di persiapkan pada
pertemuan selanjutnya
4. Guru mengucapkan salam penutup
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 4
KEGIATAN AWAL ( 15 menit)

1. Guru dan peserta didik memberikan salam, menyapa dan berdoa sebelum memulai
kegiatan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas dengan teratur.
3. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan memberikan motivasi
4. Guru mengajukan pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya dan juga
menyampaikan materi yang akan dipelajari
5. Guru menyampaikan capaian dan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.

KEGIATAN INTI ( 110 menit)


Literasi
1. Guru melakukan difereniasi konten dengan memberikan materi tentang Logaritma.
2. Guru memberikan materi ajar kepada peserta didik seuai dengan gaya belajar masing-
masing.
Gaya belajar visual : bahan bacaan / Powerpoint
Gaya belajar audia : materi berupa suara
Gaya belajar kinestetik : materi dalam bentuk puzzle
Critical Thinking
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pertanyaan
terkait hal-hal yang belum dipahami.

Collaboration
4. Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan peserta didik (paham
utuh, paham sebagian, tidak paham) dengan membagi kelompok.
5. Peserta didik dengan kategori Paham Utuh atau Paham Sebagian diharapkan mampu
membantu teman yang Belum Paham dalam memahami materi.
6. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok.
7. Peserta didik mencermati informasi tentang materi Logaritma, dengan mendiskusikan
materi yang ada pada LKPD.
Communication
8. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan
Peserta didik yang lain dapat berargumen.

Creativity
9. Guru bersama peserta didik merangkum semua materi yang telah diperoleh hari ini.
KEGIATAN PENUTUP ( 10 menit)

1. Guru memberikan penghargaan atas perhatian, ketertiban dan usaha dalam mengikuti
proses kegiatan belajar
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi pokok serta hal-hal yang harus di persiapkan pada
pertemuan selanjutnya
4. Guru mengucapkan salam penutup

ASESMEN
Jenis asesmen yang digunakan :
1. Asesmen diagnostik, berupa berupa diagnostik non kognitif dan diagnostik kognitif,
dilaksanakan di awal semester.
- Asesmen Diagnostik non Kognitif, untuk mengetahui latar belakang dan kondisi
sosial ekonomi peserta didik.
- Asesmen Diagnostik Kognitif, untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik
terkait materi.

2. Asesmen formatif, berupa sikap dan performa selama pembelajaran serta LKPD
Rubrik Sikap
PROFIL PANCASILA
NAMA
Beriman Bergoto Bernal Kreat
NO PESERTA Berkebhine Mandi
Kepada ng ar if
DIDIK kaan global ri
TYME royong Kritis
1. Ani

2. Budi

3. Risna

Nilai 4 = Sangat baik


Nilai 3 = Baik
Nilai 2 = Cukup
Nilai 1 = Kurang
Rubrik Aktivitas
Kompone
4 = Baik
n 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
sekali
Penilaian
Penilaian TIM
Pembagian Tugas Tugas Tugas terbagi Tugas tidak
tugas terbagi ke terbagi ke ke semua terbagi ke
semua semua anggota semua
anggota anggota dengan cukup anggota
dengan dengan baik baik
sangat baik
Presentasi Presentasi Presentasi Presentasi Presentasi
hasil kerja sangat mudah cukup mudah tidak
mudah dimengerti dimengerti dimengerti
dimengerti
Materi Materi Materi yang Materi yang Materi yang
Presentasi yang disampaika disampaikan disampaikan
disampaika n tepat cukup tepat kurang tepat
n sangat sasaran sasaran sasaran
tepat
sasaran
Penilaian Individu
Keaktifan Sangat Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif
sebagai aktif ketika ketika ketika ketika bekerja
partisipan bekerja bekerja bekerja dalam tim
dalam tim dalam tim dalam tim

Rubrik Aktivitas Pemahaman


Kompone
4 = Baik
n 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
sekali
Penilaian
Pemahama Siswa Siswa Siswa cukup Siswa kurang
n makna sangat memahami memahami memahami
memahami konsep konsep konsep
konsep materi materi materi
materi
Pemahama Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa tidak
n struktur menyebutka menyebutka menyebutkan mampu
n semua n sebagian sebagian menyebutkan
bagian besar dari kecil dari hal hal penting
penting hal penting penting dengan tepat
dengan dengan dengan tepat
tepat tepat

3. Asesmen Sumatif, Penilaian Sumatif Lingkup Materi dengan Tes tertulis

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan Remedial
Kegiatan pengayaan diberikan kepada Remedial diberikan kepada peserta didik
peserta didik yang sudah menguasai seluruh yang belum menguasai materi pelajaran pada
materi pelajaran pada modul ajar ini, untuk modul ajar ini.
mengembangkan potensinya agar dapat  Peserta didik mengulang
kebih optimal. melaksanakan kegiatan tutor sebaya
Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan yang didampingi oleh temannya yang
cara sebagai berikut : sedang melaksanakan pengayaan
 Belajar kelompok, yaitu sekelompok  Remedial dapat dilakukan dengan
peserta didik yang memiliki minat memberikan tugas atau soal-soal
tertentu diberikan tugas untuk ulangan.
memecahkan permasalahan,
membaca di perpustakaan terkait
dengan materi yang dipelajari pada
jam pelajaran sekolah atau di luar
jam pelajaran sekolah. Selain itu,
secara kelompok peserta didik dapat
diminta untuk menyelesaikan sebuah
proyek atau penelitian ilmiah.

 Belajar mandiri, yaitu secara


mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor bagi teman yang
membutuhkan. Kegiatan pemecahan
masalah nyata, tugas proyek,
ataupun penelitian ilmiah juga dapat
dilakukan oleh peserta didik secara
mandiri jika kegiatan tersebut
diminati secara individu.

REFLEKSI
Refleksi Guru Refleksi Peserta Didik
1) Apakah proses pembelajaran 1) Apakah anda dapat memahami materi ini
menghadapi kendala ? dengan baik ?
2) Bagaimana cara untuk mengatasi 2) Apa kendala anda selama pembelajaran
kendala ini ?
tersebut agar tidak terjadi pada 3) Bagaimana cara anda mengatasi kendala
pembelajaran berikutnya ? tersebut ?
3) Kejadian menarik apa yang terjadi ? 4) Sikap positif apa yang anda dapatkan
4) Apakah anda puas dengan kinerja anda selama pembelajaran ?
dalam pembelajaran ? 5) Apakah anda dapat
5) Apa yang anda lakukan untuk menjelaskan/mempraktekkan kembali
meningkatkan kinerja anda di masa materi yang telah diajarkan ?
yang akan datang ?
LAMPIRAN
 Lembar Kerja Peserta Didik (terlampir)
 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik (terlampir terpisah)
 Glosarium
- Eksponen adalah nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan suatu bilangan
- Bentuk akar adalah akar dari bilangan rasional yang hasilnya bilangan irasional
- Fungsi eksponen adalah fungsi berbentuk perpangkatan dengan variabel bebasnya
adalah pangkat dari konstanta fungsi tersebut.
- Logaritma adalah operasi kebalikan dari eksponen atau perpangkatan.

 Daftar Pustaka
Budhi, W. S. (2010). Matematika 1 Persiapan OSN. Jakarta: CV Zamrud Kemala
Noormandiri, B.K. (2022). Matematika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Sendana, Juli 2022

Mengetahui
Kepala SMAN 1 Sendana Guru Matematika

Dra. Hj. FARHANI, M.M MARHAMAH, S.Pd.,Gr


NIP. 196504041989032021 NIP. 198807122022212006
BAB V
PENDAMPINGAN, PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN, DAN EVALUASI
1. Pendampingan
Tabel18. Bentuk Pendammpingan, Pengembangan dan Evaluasi

Bentuk SDM yang


Strategi Pendampingan Waktu Keterangan
Pendampingan terlibat
(1) Dilakukan secara Secara  Kepala Dikemas
1. Pengembangan periodik dan kontinu. periodik: Sekolah dalam bentuk
Modul (2) Dibentuk tutor dari Bulanan  Pengawas kinerja Guru/
guru-guru yang lebih Sekolah SKP
cepat memahami.  Nara
2. Strategi (3) Tutor akan Sumber
Dan juga
Mengajar didampingi oleh dari luar
dalam bentuk
Kepala Sekolah,
Workshop
3. Pengembangan Wakasek Kurikulum/
berkelanjutan.
Pembelajaran Guru Inti dan/atau
dan Penilaian Pengawas Sekolah-
HOTS Nara Sumber.
Bentuk SDM yang
Strategi Pendampingan Waktu Keterangan
Pendampingan terlibat
1) Tutor akan  Nara
4. Pengembangan mendampingi sumber
Soal Literasi beberapa guru dari guru
terutama satu
mapel.
2) Pendampingan
5. Pengembangan dilakukan minimal
Penilaian satu bulan satu kali.

2. Pengembangan Keprofesionalan

Bentuk Strategi SDM yang


Waktu Keterangan
Pengembangan Pendampingan terlibat
1. Pengembangan (1) IHT tingkat  Awal  Kepala 1 – 2 kali
Kompetensi Sekolah secara Tahun Cabang dalam 1 tahun
Perencanaan berkala Pelajaran Dinas
Pembelajaran (2) Workshop tingkat  Awal  Kepala
2. Pengembangan Sekolah secara Semester Sekolah
Kompetensi berkala. Genap  Pengawas
dalam (3) Penugasan pada Sekolah
Pengajaran kegiatan MGMP  Nara
tingkat Kabupaten Sumber
(4) Penugasan untuk dari luar
3. Pengembangan mengikuti IHT,  Nara
Kompetensi Workshop, atau sumber
dalam yang lain yang dari guru
Penilaian diselenggarakan
Dinas maupun
Swasta
(1) Mengundang Menyesuaikan  Nara Menyesuaikan
Dosen yang sesuai Sumber
Mata Pelajaran dari luar
(2) Penugasan pada
4. Pengembangan kegiatan MGMP
Kompetensi tingkat Kabupaten
Keilmuan (3) Penugasan untuk
Mata pelajaran mengikuti IHT,
Workshop, atau
yang lain yang
diselenggarakan
Dinas maupun
Swasta
3. Evaluasi

Bentuk SDM yang


Strategi Pendampingan Waktu Keterangan
Pengembangan terlibat
1. Evaluasi (1) Validasi modul Tanggal  Pengawas Berkala tiap 3
Perencanaan Ajar oleh 15-20 tiap Sekolah bulan dan
Pembelajaran Pengawas, Kepala 3 bulan  Kepala kontinu
Sekolah, dan Tim Sekolah
Validasi  Wakasek
(2) Guru-guru yang
Modul Ajarnya
sudah kategori
bagus dan sudah
memahami
dikoordinir untuk
menjadi TIM
validasi bagi Modul
guru lain
(3) Validasi
Modul menyeluruh
(4) Guru yang belum
menyelesaiakan
Modul dilakukan
pendampingan
Khusus
2. Evaluasi (1) Validasi Minimal 1  Pengawas Semua guru
Pelaksanaan Kelengkapan-dan kali tiap Sekolah akan
Pembelajaran Pemahaman guru  Kepala dievaluasi
Rencana dalam 1 Sekolah pembelajaran
Pembelajaran semester.  Wakasek nya setiap
(2) Supervisi Mengajar semester
oleh Pengawas
Sekolah/ Kepala
Sekolah/ Wakasek
(3) Pembinaan Kepala
Sekolah
berdasarkan hasil
Supervisi
(4) Tindak lanjut
evaluasi

(5) Evaluasi oleh Juni  Siswa Minimal 1


peserta didik  OSIS kali dalam 1
(6) Evaluasi oleh orang Desember  Orang tua semester
tua
3. Evaluasi (1) Evaluasi Analisis Mei-  Kepala Setiap tahun
Kurikulum Konteks: Juli Sekolah
Operasional Karakteristik SMA setiap  Tenaga
Sekolah Negeri 1 Sendana. tahun Pendidik
(2) Evaluasi  Pengawas
Pengorganisasian Sekolah
Pembelajaran
Bentuk SDM yang
Strategi Pendampingan Waktu Ketengan
Pengembangan terlibat
(3) Evaluasi Kalender  Komite
Pendidikan Sekolah

(4) Evaluasi Visi, Misi, Mei-Juni  Kepala Selama 4-5


dan Tujuan Dalam 4-5 Sekolah tahun atau
Sekolah tahun  Tenaga jika
Pendidik dipandang
 Tenaga diperlukan
Kependidikan
 Pengawas
Sekolah
 Komite
Sekolah
 Praktisi
Pendidikan
PENUTUP

Demikianlah Gambaran Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sendana Tahun


Pelajaran 2023 / 2024 telah selesai sesuai yang direncanakan, dengan harapan segala upaya
yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA
Negeri 1 Sendana dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan
bangsa di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum Operasional SMA
Negeri 1 Sendana ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga
Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apa yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan Ridho-Nya. Aamiin.
LAMPIRAN 1

Penjelasan Tambahan Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sendana

A. Mekanisme Pemilihan Mata Pelajaran

Pemilihan Mata Pelajaran dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Mensosialisasikan tentang Pemilihan Mata Pelajaran pilihan kelas XI dan perencanaan

masa depan.

2. Membagikan angket tentang Pemilihan Mata Pelajaran pilihan kelas XI yang

didasarkan pada Sumber Daya sekolah baik yang berkaitan Sumber daya manusia

maupun sarana prasarana yang dimiliki. Dalam angket tersebut, orang tua menuliskan

harapan kepada pihak sekolah tentang pengembangan potensi dan minat anak mereka.

3. Kuota tiap Rombongan Belajar (rombel) adalah 32 siswa.

4. Siswa memilih 6 mata pelajaran urut prioritas, pilihan 1 berarti prioritas lebih tinggi.

5. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa rombel sesuai dengan 4 mata pelajaran

pilihan mereka.

6. Apabila jumlah siswa dalam satu rombel tidak mencapai 32 akan digenapi dengan

siswa yanag mayoritas pilihannya sama.

7. Apabila hanya beberapa siswa yang pilihan Mata pelajarannya berbeda dengan siswa-

siswa lain akan dipertimbangkan untuk digabungkan dengan rombel lain yang

mayoritas pilihannya sama dengan mempertimbangkan pilihan ke 5 dan ke 6.

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


8. Siswa yang memiliki pemilihan yang jauh berbeda dengan siswa yang lain akan

diberi pendampingan oleh guru BK agar siswa bisa masuk dalam rombel yang paling

mereka minati dengan mempertimbangkan tes potensi akademik dan rencana

kelanjutan studi atau karir mereka.

9. Setelah terbentuk rombel, sekolah membuat surat pemberitahuan untuk orang tua.

10. Orang tua/ wali memberikan persetujuan tentang mata pelajaran yang akan ditempuh

siswa.

B. Kenaikan Kelas dan kelulusan

1. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis (Automatic Promotion) dengan beberapa

ketentuan. Siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran tertentu dikoordinasikan dengan

guru fase selanjutnya dan akan diberi pendampingan dan asesmen awal untuk

mengidentifikasi kesiapan siswa. Beberapa ketentuan kriteria kenaikan kelas adalah:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun

pelajaran yang diikuti

2. Memiliki sikap sekurang-kurangnya Baik sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh

sekolah dan rapat dewan guru.

3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


4. Kehadiran peserta didik di sekolah minimal 80% diperhitungkan banyaknya hari

efektif dalam satu tahun tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau

alasan tertentu dengan didasarkan bukti administrasi yang akurat.

5. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan

pendidik dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah.

6. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas bisa mengikuti seluruh program

pembelajaran dalam dua semester seperti pada tahun pelajaran sebelumnya.

7. Peserta didik yang tidak naik kelas diberi kesempatan untuk mengulang seluruh

pembelajaran di tingkat yang sama tidak boleh lebih dari satu kali.

8. Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :

- Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga

pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.

- Tidak terlibat tindak kriminal

9. Tidak memiliki nilai bermasalah pada 1 (satu) mata pelajaran.

10. Tidak memiliki nilai Mulai Berkembang (MB) pada kegiatan Proyek Profil

pelajar pancasila lebih 50% dari keseluruhan nilai dimensi.

2. Kelulusan

Untuk tahun pelajaran 2023/2024, kelas XII peserta didik dinyatakan lulus dari satuan

pendidikan setelah:

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan

Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai kelas X semester 1 sampai dengan

kelas XII semester 6.

2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

3. Peserta didik menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi

dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait

topik yang dipilih.

C. Asesmen Nasional

Untuk mewujudkan merdeka belajar, Ujian Nasional (UN) dihapus dan diganti dengan

Asesmen Nasional. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi

Minimal (AKM), Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar. AKM Bertujuan untuk

mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Survey Karakter

dirancang untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (Value) sebagai hasil belajar Non

Kognitif untuk mewujudukan Profil Pelajar Pancasila. Survey Lingkungan Belajar mengukur

kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran. Asesmen

Kompetensi Minimal dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

D. Program Bimbingan dan Konseling

1. Konsep
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
Peserta didik kini berada dalam situasi kehidupan yang kompleks, penuh dengan
tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan sehingga memerlukan kompetensi hidup agar
berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan
lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis,
berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk
memfasilitasi peserta didik/konseli mencapai kemandirian sehingga mampu, memahami,
menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara
bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi pembelajaran paradigma baru, BK dilaksanakan oleh
guru bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu
peserta didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses,
sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja
antarguru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah,
staf administrasi, orang tua, dan pihak yang dapat membantu kelancaran proses dan
pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir.

2. Fungsi Layanan BK
Bagi konseli (peserta didik) berfungsi untuk
a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;
b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;
c. Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir;
e. Solusi atas masalah;
f. Perbaikan dan penyembuhan;
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif;
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
h. Pengembangan potensi diri secara optimal.

3. Asas Pelayanan
Asas pelayanan meliputi:
1) Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;
2) Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
3) Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
4) Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
5) Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
6) Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli;
7) Kedinamisan dalam memandang konseli.
8) Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ;
9) Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan norma kehidupan
yang berlaku;
10) Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan profesional ;
11) Alih- tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan;
12) Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik

4. Prinsip BK
1) Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua peserta didik dan tidak diskriminatif.
2) Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta didik memiliki
keunikan masing-masing.
3) Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun pandangan positif pada
diri dan lingkungannya.
4) Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.
5) Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
6) Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
7) Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
8) Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis hasil analisis

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


9) kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangannya.
10) Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar perbaikan
11) proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai.

5. Komponen Program BK
1) Program layanan;
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan dalam bentuk
program tahunan dan program semester meliputi kegiatan:
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan pengalaman
terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas
perkembangan secara alamiah dan normal.
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar sesuai
dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk merencanakan masa
depannya.
c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadap masalah dalam
proses

2) Bidang layanan;
a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan perkembangan, cipta rasa, karsa;
kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab.
b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif, keterampilan
berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam hubungan sosial.
c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap dan
keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, kesiapan mental
menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar yang optimal.
d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorsi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir secara rasional dan realistis.

6. Struktur program
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
Program layanan meliputi program tahunan dan program semesteran dengan
mempertimbangkan komonen program berikut:
1) Rasional
2) Visi dan misi
3) Deskripsi Kebutuhan
4) Tujuan
5) Komponen Program
6) Bidang Layanan
7) Recana Kegiatan
8) Tema/Topik
9) Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
10) Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
11) Rencana Anggaran

7. Bentuk layanan BK dalam kelas


1) Tatap muka terjadwal.
2) Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.
3) Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar, karir ser
ta materi lain yang peserta didik perlukan.
4) Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal (
RPLBK)

8. Bentuk layanan BK di luar kelas meliputi:


1) Konseling individual,
2) Kelompok,
3) Bimbingan kelompok,
4) Bimbingan kelas besar dan lintas kelas,
5) Konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli.
6) Konferensi kasus atau membahas masalah konseli

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


7) Kunjungan rumah,
8) Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami perlakuan yang
tidak mendidik.
9) Kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak.
10) Alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan keahlian
profesional lain.
11) Pengelolaan media,
12) Pengelolaan kontak masalah, dan
13) Manajemen program berbasis komptensi,
14) Penelitian dan pengembangan
15) Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang relevan.

E. Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan Siswa baru dilaksanakan sesuai dengan edaran regulasi yang berlaku

F. Mutasi Siswa

1. Siswa fase F (kelas XI) SMA dapat pindah antar rombel paling lambat 2 minggu

setelah pembelajaran pada semester 1 apabila ada formasi.

2. Perpindahan antar rombel didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester berjalan

dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.

3. Sekolah memfasilitasi adanya siswa yang masuk ke SMA Negeri 1 Sendana,

perpindahan disini dimaksudkan untuk pindah antar sekolah pelaksana Kurikulum

Merdeka, setelah penerimaan rapor semester 1.

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


4. Siswa fase F yang pindah ke SMAN 1 Sendana harus memiliki pilihan mata

pelajaran yang sama dengan formasi dari rombel yang ada di sekolah sebelumnya.

5. Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas Provinsi/Kabupaten/Kota, dikoordinasikan

dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat.

6. Sekolah menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip

manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Persyaratan Umum

1) Ada formasi dalam peminatan yang dituju oleh calon siswa.

2) Siswa berasal dari SMA/MA yang menyelenggarakan Kurikulum Merdeka.

3) Siswa yang akan masuk SMAN 1 Sendana memiliki nilai gabungan minimal sama

dengan nilai gabungan terendah dari siswa yang diterima pada tahun ajaran yang

sama.

4) Menyerahkan surat keterangan pindah sekolah dari sekolah asal.

5) Wajib mengikuti tes wawancara ( Siswa yang bersangkutan dan orang tua/wali ).

6) Sanggup dan bersedia mentaati tata tertib dan segala aturan yang berlaku di SMA

Negeri 1 Sendana dengan menuliskan surat pernyataan bermateri Rp 6000,00

7) Melengkapi seluruh persyaratan administrasi

b. Persyaratan Administrasi

1) Menyerahkan fotokopi ijazah 2 lembar.

2) Menyerahkan raport asli

3) Menyerahkan surat keterangan penilaian projek

4) Menyerahkan surat keterangan baik dari sekolah asal.


Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
5) Menyerahkan surat keterangan bebas Narkoba dari Kepolisian / dokter spesialis.

6) Menyerahkan surat keterangan/rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota

dari sekolah asal

7) Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 5 lembar (setelah dinyatakan diterima)

8) Surat Keterangan Perwalian (bagi siswa baru yang berasal dari luar Provinsi dan

mengikuti wali) yang disahkan oleh Notaris serta fotokopi Kartu Keluarga Wali.

9) Satu lembar fotokopi Kartu Perlindungan Sosial (KPS) bagi yang memiliki.

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


LAMPIRAN 2

Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Sendana

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 3 (tiga)
hari untuk melaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS), yaitu mulai tanggal 10
sampai dengan 12 Juli 2023.
Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari
Senin, tanggal 10 Juli 2023.
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan 6 hari pembelajaran serta waktu pembelajaran
sebagai berikut:
Tabel 19 : Waktu Belajar
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.30 – 14.15
Selasa 07.30 – 14.15
Rabu 07.30 – 14.15
Kamis 07.30 – 14.15
Jum’at 07.30 – 11.30
Sabtu 07.30 – 14.15

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:

Tabel 20 : Jumlah Minggu Efektif


Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Juni 2022 4 2 Kegiatan PPDB 2022
Awal Tahun Pelajaran
Juli 2022 4 2
2023/2024
Agustus 2022 4 4
September 2022 5 5 Ujian Tengah Semester
Oktober 2022 4 4
November 2022 4 4
Ulangan Akhir Semester,
Desember 2022 5 3 Pengisian LHB dan
Libur Akhir Semester
Januari 2023 4 4
Pebruari 2023 4 4 Ujian Tengah Semester
Maret 2023 5 5
April 2023 4 4 Perkiraan Ujian Sekolah
Mei 2023 5 4 Idul Fitri
Ulangan Kenaikan Kelas
Juni 2023 5 4 dan Libur Akhir
Semester
Jumlah 57 50

C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
1. Tahun Baru
2. Idul Fitri dan Cuti Bersama
3. Proklamasi Kemerdekaan RI
4. Hari Raya Idul Adha
5. Tahun Baru Hijriah
6. Maulid Nabi Muhammad saw.
7. Hari Raya Natal
8. Tahun Baru Masehi
9. Tahun baru Imlek
10. Hari Raya Nyepi
11. Wafat Isa Al masih
12. Hari Buruh Nasional
13. Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
14. Kenaikan Isa Al Masih

D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2023-2024 adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut ini.

Tabel 21 : Rencana Kegiatan Sekolah Tahun Pelajaran 2023-2024

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.


1. Penerimaan Peserta didik Baru 14 Juni – 8 Juli
2022
2. Daftar Ulang Peserta Didik Baru 27 Juni – 8 Juli
2022

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


3. Pembuatan jadwal pembelajaran 4 – 8 Juli 2022
4. Rapat Persiapan KBM Semester
27 Juli 2022
Ganjil
5. Hari pertama tahun pelajaran 2022-
11 Juli 2022
2023
6. Masa Pengenalan Lingkungan
11 – 13 Juli 2022
Sekolah(PLS)
7. Pembagian Kelas X 14 Juli 2022
8. Awal Pembelajaran secara serentak
18 Juli 2022
Kelas X, XI dan XII
9. Menyusun program penilaian, Minggu ke 1
remedial, dan pengayaan Agustus 2022
10. Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022 Upacara
11. Remedial/Pengayaan Setiap hari efektif Di luar jam
belajar PBM
12. Assessment Sumatif Tengah Bulan September
Semester Ganjil 2022
13. 28 Nov – 07
Assessment Akhir Semester Ganjil
Desember 2022
14. Rapat Evaluasi Semester Ganjil &
15 Desember 2022
Persiapan Semester Genap
15. Pembagian LHB Semester Ganjil 17 Desember 2022
19– 31 Desember
16. Libur Semester Ganjil
2022
17. Hari pertama semester Genap 03 Januari 2023
Assessment Sumatif Tengah Bulan Februari
18.
Semester Genap 2023
Pembentukan Panitia Assessment
19. 8 Mei 2023
Akhir Semester Genap
Pelaksanaan Assessment Akhir
20. 8 – 17 Juni 2023
Semester Genap
Rapat Kenaikan Kelas dan Evaluasi
21. 21 Juni 2023
TP. 2023 / 2024
22. Pembagian LHB Semester Genap 24 Juni 2023
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
Libur Semester Genap TP. 2023 / 26 Juni – 8 Juli
23.
2024 2023

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


E. Kalender Pendidikan
Tabel. 22. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023 / 2024

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


Tabel. 23. Rincian HE dan HEB Tahun Pelajaran 2023 / 2024

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


LAMPIRAN 3

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 SENDANA


MATA PELAJARAN: FISIKA (MIPA)
FASE : F/11
SEMESTER : 1 (SATU)
TAHUN AJARAN : 2022/2022
NAMA GURU : DEVI ARNITA ARIFIN, S.Pd

CAPAIAN PEMBELAJARAN (FASE F)

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam kinematika dan dinamika gerak, usaha dan
energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip
kalor dan termodinamika , dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip
kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu menganalisis
keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti
dan radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek fisika sesuai
dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan
profil pelajar pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

ELEMEN PEMAHAMAN SAINS (FASE F)

Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor, kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, gejala
gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip kalor dan termodinamika, dengan
berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun
dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan konsep dan prinsip
gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu memahami prinsip-prinsip gerbang logika
dan pemanfaatannya dalam sistem komputer dan perhitungan digital lainnya. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara
berbagai besaran fisis pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.

ELEMEN KETERAMPILAN SAINS (FASE F)

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


Pada akhir kelas XI, peserta didik memiliki kemampuan melakukan percobaan secara mandiri untuk memecahkan masalah kehidupan.
Peserta didik melakukan keterampilan proses secara mandiri melalui tahapan mengamati, mempertanyakan dan memprediksi,
merencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi , mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil.

RASIONALISASI ALUR KELAS XI (FASE F)

Peserta didik memahami apa saja yang bisa diukur dan karakteristiknya melalui konsep besaran skalar dan vektor, kemudian
diterapkan dalam meninjau posisi, kecepatan, dan percepatan pada gerak (1 dan 2 dimensi). Peserta didik mampu menganalisis
kondisi gerak benda titik dikaitkan dengan penyebabnya melalui dinamika, dan meninjaunya dari sudut pandang Usaha-Energi, dan
Momentum-Impuls. Peserta didik dapat menganalisis karakteristik gerak dan penyebabnya pada benda tegar (dinamika rotasi), benda
elastis (elastisitas), dan zat alir (fluida). Peserta didik menganalisis karakteristik gerak berulang berupa getaran dan fenomena yang
berkaitan dengan getaran partikel penyusun benda (termodinamika), dan getaran yang merambat (gejala gelombang dan gelombang
bunyi).

ALUR TUJUAN MATERI ALOKASI PROFIL PELAJAR KATA KUNCI SUMBER


Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
PEMBELAJARAN WAKTU PANCASILA BELAJAR

SETIAP FASE

11.1 Menerapkan prinsip Berintegritas dan Operasi vektor  Buku


operasi hitung vektor dan menjaga siswa
Penjumlahan
merancang percobaan keselamatan Fisika
Vektor fisika 10 JP vektor
penjumlahan vektor diri dalam Kelas X
sebidang. keselamatan fisika
kerja; (Intan
Pariwara)
11.2 Menganalisis besaran Gerak Lurus 15 JP Jarak dan
fisis pada gerak lurus perpindahan  Buku IPA
dengan kecepatan tetap Fisika SMA
Memahami Kelajuan dan kelas X
dan percepatan tetap,
keterhubungan Kecepatan ( Erlangga)
serta
ekosistem bumi
mengkomunikasikan data Percepatan
dan menjaga  Modul
gerak dalam bentuk tabel
lingkungan Gerak Lurus Ajar( Webs
atau grafik.
(akhlak mulia Beraturan
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
wujud Beriman (GLB) ite)
dan Bertakwa);
Gerak Lurus
 Buku
Beraturan
Fisika
(GLB)
SBMPTN
Gerak vertikal ( Wangsit
Menetapkan tujuan Education)
dan rencana,
serta
11.3 Menganalisis gerak dua Gerak dengan
mengembangka
dimensi menggunakan analisis
n kendali dan
vektor dan merancang Gerak Parabola 10 JP vektor
disiplin diri
percobaan gerak peluru.
(wujud Operasi gerak
Kemandirian); parabola

11.4 Menganalisis besaran Gerak Melingkar 10 JP Besaran pada


fisis pada gerak melingkar gerak
dengan laju tetap dan melingkar
merancang percobaan
Gerak melingkar
gerak melingkar.
Beraturan

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


Menunjukkan ( GMB)
kolaborasi dan
komunikasi
untuk tujuan
bersama
(wujud Gerak melingkar
Bergotong Beraturan
royong); ( GMBB)

Memperoleh dan
mengolah
11.5 Menganalisis hubungan Hukum Newton 10 JP Hukum Newton I
informasi serta
berbagai gaya, termasuk
menganalisis, Hukum Newton
gaya gesek, dengan massa
mengevaluasi, II
dan gerak benda, serta
merefleksi, dan
melakukan percobaan Hukum Newton
mengevaluasi
terkait hubungan gaya, III
pikirannya
massa, dan
sendiri (wujud Gaya
percepatannya.
Bernalar kritis);
Penerapan
hukum

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


newton

Memiliki
keluwesan
11.6 Menganalisis konsep Usaha
berpikir dalam
hubungan berbagai gaya
mencari Energy
dengan usaha (kerja),
alternatif solusi
usaha (kerja) dengan Hukum
permasalahan
perubahan energi, dan kekekalan
(wujud
hukum kekekalan energi, energi
Kreativitas);
serta mendemonstrasikan
penerapan penyelesaian Usaha dan Energi 10 JP
masalah terkait
perubahan energi kinetik
dan energi potensial Mengenal alasan
dalam kehidupan sehari- dan dampak
hari. dari
pengambilan
kebijakan oleh
11.7 Menerapkan konsep Momentum dan 10 JP orang/negara Momentum
momentum dan impuls, Impuls lain (wujud

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


serta hukum kekekalan Berkebinekaan Impuls
momentum dalam Global)
Hukum
kehidupan sehari-hari
kekekalan
Momentum

11.8 Menerapkan konsep Momen gaya


momen inersia, momen
Momen Inersia
gaya, dan momentum
sudut pada benda tegar Kesetimbangan
dan menyajikan karya benda tegar
yang menunjukkan Dinamika Rotasi 10 JP
fenomena kesetimbangan
dan titik berat benda
tegar.

11.9 Menerapkan prinsip Fluida 12 JP Fluida Statis


hidrostatika, hukum
Fluida Dinamis
Pascal, hukum
Archimedes, Persamaan

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


Kontinuitas, dan Bernoulli

11.10 Menganalisis wujud Suhu


zat, karakteristiknya, dan
Kalor
perilakunya ketika
menerima atau melepas Hukum
Suhu dan kalor 15 JP
kalor. termodinami
ka

11.11 Menganalisis konsep Getaran 20 JP


elastisitas ,Mengklasifikas Gelombang
Elastisitas
ikan jenis-jenis dan
gelombang dan Gelombang Getaran
menguraikan Bunyi
karakteristiknya. Gelombang
Menganalisi bentuk dan
besaran fisis gelombang
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
bunyi Bunyi

GLOSSARIUM FASE F KELAS XI

adiabatik = kondisi tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan

amplitudo = simpangan terjauh

bandul = benda yang terikat tali yang dapat berayun

benda tegar = benda dengan jarak relatif antar partikel penyusunnya yang selalu tetap

besaran skalar = besaran yang memiliki nilai saja

cepat rambat = kemampuan gelombang untuk merambat menempuh jarak tiap satuan waktu

difraksi = perilaku gelombang yang dipancarkan dari sumber melewati celah yang terbatas untuk menyebar ketika merambat

efek Doppler = peristiwa perubahan frekuensi dan panjang gelombang akibat gerak relatif sumber atau pengamatnya

efisiensi = perbandingan daya keluaran dengan daya masuk

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


elastisitas = kecenderungan benda untuk mengalami perubahan ketika diberi gaya dan kembali ke keadaan aslinya setelah gaya
tersebut dihilangkan

energi = kemampuan untuk melakukan usaha

energi kinetik = energi yang dimiliki benda karena keadaan geraknya

energi mekanik = hasil penjumlahan energi kinetik dan energi potensial

energi potensial = energi yang dimiliki benda akibat posisi, kondisi, atau konfigurasinya terhadap sesuatu yang lain

frekuensi = banyaknya peristiwa tiap satuan waktu

gaya = tarikan atau dorongan, sesuatu yang mengubah keadaan atau gerakan suatu benda

gaya apung = gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang melawan berat dari benda yang tercelum dalam fluida

gaya berat = gaya gravitasi pada suatu benda sehubungan dengan massanya

gaya gesek = gaya sentuh yang melawan gerak benda

gaya gravitasi = gaya tarik-menarik antar benda bermassa

gaya konservatif = gaya dengan sifat yang total usaha yang dilakukan untuk memindahkan partikel di antara dua titik tidak

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


bergantung pada lintasan yang dilewati

gaya non-konservatif = gaya dengan sifat yang total usaha yang dilakukan untuk memindahkan partikel di antara dua titik bergantung
pada lintasan yang dilewati

gaya normal = gaya sentuh yang tegak lurus bidang alas

gaya sentripetal = gaya yang mengarah ke pusat lingkaran, mengakibatkan percepatan sentripetal

gaya tegangan tali = gaya yang bekerja pada tali yang tegang

gelombang berjalan = gelombang yang memiliki amplitudo tetap

gelombang elektromagnetik = gelombang hasil perpaduan medan listrik dan medan magnet, tidak membutuhkan medium untuk
merambat

gelombang longitudinal = gelombang yang memiliki arah rambah yang sejajar dengan arah getarnya

gelombang mekanik = gelombang yang membutuhkan medium perambatan

gelombang stasioner = gelombang yang memiliki amplitudo berbeda di tempat berbeda dan tampak tidak berubah di tempat yang
sama

gelombang transversal = gelombang yang memiliki arah rambah yang tegak lurus dengan arah getarnya

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


gerak peluru atau parabola = gerak benda dengan lintasan berbentuk parabola

impuls = gaya yang bekerja pada suatu benda selama waktu tertentu

interferensi = perpaduan gelombang-gelombang yang koheren

isobarik = kondisi tekanan tetap

isokhorik = kondisi volume tetap

isotermik = kondisi suhu tetap

jarak = panjang lintasan yang ditempuh

kalor jenis = kemampuan suatu bahan untuk melepas atau menerima kalor

kapasitas kalor = kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor

kapilaritas = naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler

kecepatan rata-rata = ukuran perubahan posisi tiap waktu ditinjau dari posisi akhir terhadap posisi awalnya

kecepatan sesaat = kecepatan benda pada saat tertentu, diukur pada selang waktu yang sangat singkat

kecepatan sudut = ukuran perubahan posisi sudut tiap satuan waktu

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


kelajuan = ukuran jarak yang ditempuh untuk tiap satuan waktu

kerangka acuan = sudut pandang di mana suatu kejadian diamati

kesetimbangan = kondisi stabil, ketika resultan gaya-gaya bernilai nol

koefisien gesek = bilangan yang menyatakan sifat persentuhan dua permukaan; perbandingan gaya yang membuat benda bergerak
dengan gaya yang menghambatnya

koefisien restitusi = perbandingan kecepatan relatif setelah tumbukan dengan sebelum tumbukan

komponen vektor = proyeksi atau bayangan vektor terhadap sumbu koordinat

konduksi = perpindahan energi melalui medium tanpa perpindahan mediumnya

konstanta pegas = bilangan yang menggambarkan karakteristik pegas untuk mengalami perubahan ukuran ketika diberi gaya

kontinuitas = kekekalan debit suatu fluida

konveksi = perpindahan energi melalui medium disertai perpindahan mediumnya

layangan bunyi = peristiwa pengerasan bunyi dan pelemahan bunyi sebagai dampak dari interferensi gelombang-gelombang bunyi
dengan frekuensi yang hampir sama.

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


Lengan Torsi = Jarak tegak lurus antara garis sepanjang mana gaya itu bekerja dan sumbu rotasi.

mesin kalor = alat yang berfungsi mengubah energi panas menjadi energi mekanik

modulus Young = bilangan yang menyatakan elastisitas suatu benda, merupakan perbandingan tegangan dan regangan pada benda
tersebut

momen gaya = gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda berotasi

momen inersia = ukuran kelembaman untuk gerak rotasi

momentum = keadaan gerak benda yang ditentukan massa dan kecepatannya

muka gelombang = bidang tegak lurus arah rambat gelombang yang memiliki fase seragam

osilasi = gerak bolak-balik secara periodik

panjang gelombang = jarak terdekat antara dua keadaan pada gelombang yang berfase sama

pemuaian = perubahaan ukuran benda akibat perubahan suhu

percepatan = ukuran perubahan kecepatan tiap satuan waktu

percepatan gravitasi = percepatan akibat pengaruh gaya gravitasi

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


percepatan sentripetal = percepatan yang mengarah ke pusat lingkaran dan mengakibatkan benda bergerak melingkar

percepatan sudut = ukuran perubahan kecepatan sudut tiap satuan waktu

perioda = banyaknya waktu untuk satu kejadian utuh

perpindahan = perubahan posisi ditinjau dari posisi akhir terhadap posisi awalnya

persamaan kecepatan = persamaan yang menggambarkan kecepatan sebagai fungsi waktu

persamaan simpangan = persamaan yang menggambarkan posisi simpangan sebagai fungsi waktu

posisi sudut = ukuran posisi benda yang dinyatakan dalam bentuk sudut

radiasi = perpindahan energi tanpa medium

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


Sendana, 11 Juli 2022
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Sendana Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj. FARHANI, M.M DEVI ARNITA ARIFIN, S.Pd


NIP. 19650404 198903 2 021 Nip. 19910204 202221 2 005

Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024


MODUL AJAR BERDIFERENSIASI
FISIKA DINAMIKA
(HUKUM NEWTON TENTANG GERAK )

INFORMASI UMUM

IDENTITAS

a. NAMA : DEVI ARNITA ARIFIN, S.Pd

b. INSTITUSI : SMAN 1 SENDANA

c. TAHUN PELAJARAN : 2023/2024

d. JENJANG : SMA

e. KELAS/SEMESTER : XI / GANJIL

f. ALOKASI WAKTU : 2 X 45 MENIT ( 1 KALI PERTEMUAN )

g. FASE : F

h. JUMLAH SISWA : 24 ORANG

KOMPETENSI AWAL

Peserta didik memiliki pemahaman pada materi sebelumnya yaitu

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak lurus Berubah Beraturan

(GLBB), serta mengenal macam- macam gaya pada benda


PROFIL PELAJAR PANCASILA

a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia:


Pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
menerapkan pemahaman tersebutdalam kehdupan sehari-hari

b. Bernalar kritis: Pelajar akan mengembangkan kemampuan analisis


terhadap permasalahan di sekitar

c. Kolaborasi : Pelajar akan memiliki kemampuan berkolaborasi dengan


sukarela agar kegiatan berjalan lancer.

d. Mandiri: Pelajar akan memiliki prakarsa atas pengembangan diri dan


prestasinya dengan didasari pada pengenalan akan kekuatan maupun
keterbatasan dirinya.

SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan Prasarana : Laptop, Proyektor, Alat Praktikum,

Media Pembelajaran : Video Pembelajaran

TARGET PESERTA DIDIK

Regular ( tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami

materi)

METODE PEMBELAJARAN

Moda Pembelajaran : Tatap Muka (TM)


Pendekatan Pembelajaran : Saintifik dalam pembelajaran Kooperatif
Metode : Diskusi, Eksperimen, Tanya Jawab, pemberian tugas
KOMPETENSI INTI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Menganalisis Hukum 1, II Dan III Newton tentang gerak serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

PEMAHAMAN BERMAKNA

Pada bab ini peserta didik akan memaknai bahwa penerapan hukum newton tentang
gerak banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan peserta didik mampu
menganalisis bunyi dari ketiga hukum newton

PERTANYAAN PEMANTIK

Bagaimana bunyi Hukum I Newton tentang gerak

Bagaimana bunyi Hukum II Newton tentang gerak

Bagaimana bunyi Hukum III Newton tentang gerak

Bagaimana penerapan dari ketiga hukum newton tersebut dalam kehidupan


sehari-hari

INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN ( IKTP)

1. Peserta didik diharapkan mampu untuk menganalisis Hukum 1, II dan III


Newton tentang gerak pada gerak lurus.
2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan contoh penerapan Hukum 1, II dan
III Newton tentang gerak pada gerak lurus dalam kehidupan sehari-hari.
3. Setelah melakukan percobaan, peserta didik diharapkan mampu untuk
mempersentasikan hasil percobaan yang telah meraka raih.

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah yang perlu dilakukan guru sebelum ia Mengajar. Ditulis dalam butir-
butir langkah

1. Mempersiapkan/mempelajari langkah- langka pembelajaran berupa Modul Ajar


2. Menyiapkan bahan ajar, media, dan Lembar Aktivitas yang diperlukan pada
tatap muka yang akan dilakukan
3. Membuat catatan untuk menajemen waktu
4. Perkiraan total waktu persiapan yang dibutuhkan, dengan asumsi guru
menggunakan bahan yang disediakan perangkat ajar ini.
5. Setiap pertemuan perlu waktu setengah jam menyiapkan pembelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal 15’

1. Menyiapkan murid untuk mengikuti proses pembelajaran seperti memberi


salam, berdoa, mengecek kehadiran murid (Beriman, bertakwa kepada
Tuhan yang Maha esa, berakhlak mulia)
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan memberikan motivasi belajar
3. Menjelaskan target dimensi profil pelajar pancasila, dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi, penjelasan uraian
kegiatan dan strategi assesmen.
4. Memberikan Pertanyaan Pemantik
Bagaimana bunyi hukum I, II dan III Newton serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

Kegiatan Inti 55’

1. Guru memberikan penguatan materi (diferensiasi content):

- Siswa yang visual: Materi berupa buku teks dan video menjelaskan tentang
perbedaan bunyi ketiga hukum newton
- Siswa yang audio: Materi penjelasan dari video pembelajaran
- Siswa yang kinestetik: Materi dalam bentuk demonstrasi sederhana untuk
menganalisis ketiga bunyi hukum newton

2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menganalisis kompetensi awal


murid (assessmen awal) untuk memetakan tingkat kesiapan murid (academic
readiness)

3. Collaboration

Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan yang berbeda,


paham utuh, paham sebagian, belum paham dalam melakukan diskusi kelompok.
Murid dibagi kedalam beberapa kelompok kecil. Murid yang memilki kategori
paham utuh akan menjadi narasumber bagi murid yang lain. Masing-masing murid
diberikan peran dalam kelompok yakni: Nara sumber, juru tulis, dan juru bicara.
(Gotong Royong)

- Menyimpulkan bersama kelompok bunyi dari ketiga hukum newton dan


menggabungkan dari hasil analisis masing masing siswa yang sudah dilakukan
pada kegiatan sebelumnya
- Mendiskusikan bunyi hukum tersebut dalam penerapannya dalam kehidupan-
sehari hari
- Masing-masing siswa dalam kelompok membuat pemaparan materi hasil diskusi
serta contoh penerapan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari
(diferensiasi produk)

4. Communication

Murid mempresentasikan hasil kerja kelompok secara klasikal (2 kelompok


perwakilan).

5. Refleksi hasil belajar

Masing-masing kelompok saling memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi


kelompok lain yang lain.

6. Secara klasikal, murid memberi hasil kesimpulan bersama.

Kegiatan Penutup 20’

1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam komunikasi,


kerjasama, berpikir kritis, dan kreatif

2. Refleksi proses pembelajaran.

Murid memberikan umpan balik kepada guru terhadap proses pembelajaran


yang telah berlangsung.

a) Apa yang membuatmu tertarik saat belajar tadi? Mengapa?


b) Apa yang terpenting yang kamu pelajari hari ini? Mengapa itu penting?
c) Apa yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran kali ini?

2. Menyampaikan agenda pertemuan berikutnya

3. Refleksi diri

ASESMEN

1. Asesmen sebelum pembelajaran ( Kognitif dan Non Kognitif ) Terlampir

2. Asesmen selama proses pembelajaran ( Formatif ) berupa penilaian performa


( Presentasi) dan tes tertulis ( Isian ) Terlampir

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan
capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pembelajaran mengulang
LAMPIRAN

ANALISIS ASSESMEN AWAL KOGNITIF

MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI.6

PEMAHAMAN RENCANA
N
NAMA SISWA NILAI A (PAHAM B (PAHAM C ( TIDAK TINDAK
UTUH) SEBAGIAN) PAHAM) LANJUT

Diberikan materi
tambahan untuk
1 ADRIAN 0 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
tambahan untuk
2 AKHYAR 20 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
MUHAMMAD tambahan untuk
3 40 √
FADIL menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
HERI
tambahan untuk
4 GUNAWA 40 √
menjadi bahan
N
pelajaran dirumah
Diberikan materi
tambahan untuk
5 ZULKIFLI 30 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
tambahan untuk
6 FIKRAM 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
tambahan untuk
7 ADLY FAIRUS 20 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
tambahan untuk
8 HANDIKA 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
tambahan untuk

9 SWANDI 40 √ menjadi bahan


pelajaran dirumah

Diberikan materi
1 tambahan untuk
IRWANSYAH 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

1 MUH. ASLAM 10 √ Diberikan materi


tambahan untuk
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Diberikan materi
1 tambahan untuk
HASWIN 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah

Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
AMERULLAH 50 √
diberikan materi
tambahan

Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
NUR IHSAN 50 √
diberikan materi
tambahan

Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
MUH. FAHRUL 60 √
diberikan materi
tambahan

Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
ALFIAN NUR 60 √
diberikan materi
tambahan

1 Pembelajaran akan
SITI MAISARA 80 √
dilanjutkan

1 ZAKINA 80 √ Pembelajaran akan


MAWADD dilanjutkan
AH

1 Pembelajaran akan
M. AMIN 80 √
dilanjutkan

2 Pembelajaran akan
RAHMA 100 √
dilanjutkan

2 Pembelajaran akan
LISDA AULIA 90 √
dilanjutkan

2 Pembelajaran akan
SUKMAWATI 90 √
dilanjutkan

2 LIL ALISYA Pembelajaran akan


80 √
NUR dilanjutkan

2 Pembelajaran akan
NURDIN 80 √
dilanjutkan

2 INTAN TIDAK AKTIF


NURAINI SEKOLAH

Kesimpulan : Setelah melakukan Asesmen Awal Pembelajaran, siswa yang tergolong


Paham ( 32 %), siswa yang paham sebagian (16 %), dan siswa yang tidak paham( 48 %)
Dan Siswa tidak hadir 4 %) .

ANALISIS ASSESMEN NON KOGNITIF

MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI.6

GAYA BELAJAR
N
NAMA SISWA VISUA NILAI NILAI KINESTESI NILAI
AUDIOTORI
L A

1 ADRIAN √ 35% √ 35%


2 AKHYAR √ 37 %

MUHAMMAD 37% 37%


3 √ √
FADIL

HERI 45%
4 √
GUNAWAN

5 ZULKIFLI √ 46%

6 AMERULLAH √ 37% √ 37%

7 FIKRAM √ 36% √ 36%

8 MUH. FAHRUL √ 39%

9 HANDIKA √ 39%

10 SWANDI √ 39%

11 IRWANSYAH √ 34% √ 34%

12 MUH. ASLAM √ 39%

13 HASWIN √ 39%

14 AMIRUDDIN √ 37%

15 NUR IHSAN √ 39% √ 39%

ZAKINA 37% 37%


16 √ √
MAWADDAH

17 M. AMIN √ 39%

18 ALFIAN NUR √ 41%

19 SITI MAISARA √ 42%

20 RAHMA √ 50% √ 45%


21 LISDA AULIA √ 38%

22 SUKMAWATI √ 38%

23 LIL ALISYA NUR √ 38%

24 NURDIN √ 41%

25 ADLY FAIRUZ √ 53%

26 INTAN NURAINI

Kesimpulan : Setelah melakukan Asesmen Awal Pembelajaran, siswa memiliki gaya belajar
visual (54 %), Audiotori (15 %), dan siswa memiliki gaya belajar Kinestetik (58 %) .

Aspek Keterampilan Proses

Rubrik Penilaian Presentasi

Kriteria Penilaian
N Indikator
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Penilaian
(1 poin) (2 poin) (3 poin) (4 poin)

1 Sistematik Materi Materi Materi Materi presentasi


a presentasi presentasi presentasi diajukan secara
Presentasi diajukan diajukan diajukan runtut dan
secara tidak secara kurang secara runtut sistematis
runtut dan runtut dan tetapi kurang
tidak tidak sistematis
sistematis sistematis
2 Penggunaa Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
n bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang bahasa yang baik,
baik, kurang baik, kurang baik, baku, baku dan
baku, dan baku, dan tetapi kurang terstruktur
tidak terstruktur terstruktur
terstruktur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi jelas,
Artikulasi Artikulasi jelas,
menyampa kurang jelas, suara terdengar,
kurang jelas, suara
ikan suara tidak bertele-tele
suara tidak terdengar,
terdengar,
terdengar, tetapi bertele-
tidak bertele-
bertele-tele tele
tele
4 Komunikatif lebih banyak lebih banyak
lebih banyak menatap menatap audiens
Membaca menatap audiens saat saat menjelaskan
catatan catatan saat menjelaskan dari pada catatan,
sepanjang menjelaskan dari pada dan menggunakan
menjelaskan dari pada catatan, tanpa gestur yang
audiens ada gestur membuat audiens
tubuh memperhatikan
5 Kebenaran Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan 3 Menjelaskan
Konsep dari 4 konsep dari 4 konsep dari 4 konsep seluruh konsep
esensial esensial esensial esensial dengan
dengan benar dengan benar dengan benar benar
Rubrik Laporan Praktikum

Deskripsi Skala

3 2 1

Pendahuluan Mencakup keempat Mencakup 2-3 Mencakup satu


kriteria dengan kriteria yang telah kriteria dengan
Mencakup:
lengkap dan disebutkan jelas dan lengkap
● Tujuan Eksperimen jelas dengan jelas dan
● Alat dan Bahan lengkap
● Prosedur
● Teori Pendukung
Data Percobaan Mencakup ketiga Mencakup 1-2 Mencakup satu
kriteria dengan kriteria yang telah kriteria, tetapi
● Jelas
lengkap disebutkan ambigu
● Tanpa rekayasa
● Sesuai dengan lengkap
prosedur
eksperimen

Analisis Data Mencakup Mencakup 2-3 Mencakup satu


keempat kriteria yang kriteria
● Jelas
kriteria telah dengan jelas
● Dapat diterima
secara logika dengan disebutkan dan lengkap
● Memberikan alasan lengkap dengan jelas
yang jelas terhadap dan jelas dan lengkap
analisis yang
diberikan
● Mudah dimengerti

Kesimpulan Mencakup ketiga Mencakup 2-3 Mencakup satu


kriteria dengan kriteria yang telah kriteria, tetapi
● Sesuai dengan
lengkap disebutkan ambigu
analisis data
● Memberikan dengan jelas dan
aplikasi dalam lengkap
kehidupan sehari-
hari,
● Menjawab tujuan
eksperimen

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD)

Kelas XI

LKPD 1

HUKUM 1 NEWTON
1. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui kelembaman dan pengaruh gaya pada benda
2. Teori Dasar
Hukum Newton 1 adalah menunjukkan resultan gaya yang bekerja pada benda
dengan komposisi yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya diam akan
selamanya terus diam. Sedangkan benda awalnya bergerak lurus beraturan, maka
akan selamanya terus bergerak lurus beraturan dalam kecepatan yang tetap. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dalam Hukum Newton 1 percepatan benda berbanding
lurus dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massa atau berat benda itu sendiri. Sifat benda pada Hukum Newton 1
cenderung mempertahankan keadaannya semula dengan sifat kelembaman atau
kadar inersia yang sama. Itulah sebabnya mengapa Hukum Newton 1 disebut juga
dengan istilah Hukum Kelembaman.

3. Alat dan Bahan


 Meja
 Gelas
 Kertas

4. Prosedur
a. Siapkan kertas, gelas, dan meja yang permukaannya dilapisi kaca.
b. Letakkan kertas di atas meja
c. Lalu letakkan gelas di atas kertas seperti gambar
d. Tariklah kertas secara perlahan, Amati apa yang terjadi. Ulangi kegiatan
tersebut dengan menarik kertas secara cepat dengan satu sentakan. Catatlah
hasil pengamatan Anda .
e. Ulangi kegiatan tersebut sebanyak dua atau tiga kali pengulangan dan selalu
amati apa yang terjadi setiap percobaan

5. Pertanyaan :

Perlakuan Pengamatan kejadian yang terjadi

Kertas ditarik secara


perlahan-lahan

Kertas ditarik dengan


cepat
Jelaskan dengan bahasa ananda tentang peristiwa dari percobaan diatas !
..........................................................................................................................................
...............

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD)

Kelas XI
LKPD 2

CONTOH PENERAPAN HUKUM 1 NEWTON

1. Amati sebuah tumpukan buku diatas meja, tuliskan pengamatanmu terhadap kondisi
tersebut !

Jawaban :...................................................
.....................................................
..............
.....................................................
...............

2. Mobil berhenti mendadak


Ketika kamu sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil semula
dalam keadaan diam, kemudian secara tiba-tiba bergerak, kamu akan merasakan
seperti terdorong ke belakang. Jika semula mobil melaju kencang kemudian direm
mendadak, kamu akan terdorong ke depan. Kejadian ini terjadi karena kamu
berusaha mempertahankan keadaan semula.
Pernahkah kamu mengalami hal tersebut ? ceritakan
.......................................................................................................................................
..........
........................................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................................
............
3. Menarik taplak meja dengan cepat
Ketika kamu menarik sebuah taplak yang berada di atas meja kemudian diatasnya
terdapat vas bunga atau piring. Taplak ditarik dengan cepat maka vas bunga atau
piring tetap dalam keadaan diam. Hal ini terjadi karena adanya sifat kelembaman
suatu benda.
BUKTIKAN AYO
LAKUKAN ...................................................................................................

Simpulkanlah semua peristiwa yang kamu lakukan dengan mengaitkan bunyi


Hukum 1 Newton
........................................................................................................................................
..................
.........................................................................................................................................
..................

BAHAN BACAAN GURU

Terlampir

GLOSARIUM
Dinamika : Cabang ilmu fisika yang membahas gerak benda dan penyebab
terjadinya gerak benda tersebut
Gaya : Interaksi apapun baik berupa dorongan atau tarikan yang dapat
menyebabkan sebuah benda mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah,
maupun konstruksi geometris
Hukum I Newton : Jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka benda akan
bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus ( GLB ) atau tetap diam
Hukum II Newton : Percepatan yang ditimbulkan oleh suatu gaya sebanding dengan
besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan massanya
Hukum III Newton : Gaya aksi dan reaksi sama besar, tetapi berlawanan arah dan
bekerja pada dua benda yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

Lasmi, Ketut. 2021. Buku IPA Fisika SMA kelas X. Jakarta: Erlangga,

Pujianto,Dkk. 2016. Buku siswa Fisika SMA kelas X. Klaten: Intan Pariwara

Sendana,
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Sendana Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj. FARHANI, M.M DEVI ARNITA ARIFIN, S.Pd


NIP. 19650404 198903 2 021 Nip. 19910204 202221 2
005
Lampiran 4
Landasan Hukum dan Landasan Operasional

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pandidikan.
3. PP No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah / Madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan pendidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2022 tentang standar Kelulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022
tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2022 Tentang Standar Proses Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
11. Keputusan Menteri LH Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman pelaksanaan upaya
pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
12. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Menengah 2017
13. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Pada Satuan Pendidikan Formal
14. Kepmendikbud RI No 1177/M/2020 Tentang Program Sekolah Penggerak
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah Nomor: 6555/C/Hk.00/2021 Tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pelaksana Program Sekolah Penggerak.
16. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek Nomor : 009 / H / KR / 2022 Tentang Dimensi, Elemen dan Sub
elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
17. Kepmendikbudristek Nomor : 371 /M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak
18. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
19. Kepmendikbudristek Nomor : 56 / M / 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam rangka pemulihan pembelajaran
20. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek Nomor : 033 / H / KR / 2022 Tentang perubahan atas keputusan
kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor :
008/H/KR/2022 tentang capaian pembelajaran

Tujuan Penyusunan Kurikulum Opersional Pendidikan

Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana ini adalah:


1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite sekolah
tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari Implementasi
Kurikulum Merdeka.
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMA Negeri
1Sendana Dengan harapan agar pembelajaran di SMA Negeri 1Sendana ini dapat
terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu mengantarkan peserta didik
menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang mencakup ketiga
ranah yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap.
3. Sebagai panduan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman,produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
Prinsip Pengembangan
Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan
Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk
peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Negeri 1Sendana dilaksanakan juga
program pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan budi
pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang
penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah, dengan anggaran yang
direncanakan di RKAS.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dankemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Negeri 1Sendana disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan
kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Majene memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Negeri 1Sendana memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta
keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1Sendana memperhatikan keseimbangan tuntutan
pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya Mulok Kerajinan dan
lingkungan hidup serta pengelolaan, merupakan kebutuhan dan ciri khas kabupaten
Majene. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan
adanya pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMA Negeri 1Sendana harus memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan
kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok atau PBKL yang terintegrasi dalam mata
pelajaran.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan
kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SMA Negeri 1Sendana dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan
kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan
sekolahsesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMA Negeri 1Sendana dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing
secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa laindengan membekali peserta
didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka
mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri peserta
didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib yang harus
diikuti.
11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMA Negeri 1Sendana dikembangkan mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SMA Negeri 1Sendana dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya
13. Kesetaraan Gender
Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan
dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender
14. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMA Negeri 1Sendana dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,
dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SMA Negeri 1Sendana dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-nilai
karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas
maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.

E. Kurikulum Sekolah Penggerak

SMA Negeri 1Sendana telah ditetapkan sebagai salah satu sekolah penggerak
berdasarkan KeputusanDirektur Jenderal Pendidikan Anak UsiaDini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah Nomor: 6555/C/Hk.00/2021Tentang Penetapan Satuan pendidikan
pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan
Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Profil Pelajar Pancasila yaitu : Beriman dan bertaqwa Kepada tuhan YME
dan Berakhlak mulia, Berkebinekaan global, bergotong royong,kreatif, bernalar kritis dan
mandiri
Secara umum, Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk mendorong prosestransf
ormasisatuanpendidikanagardapatmeningkatkancapaianhasilbelajarpeserta didik secara
holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun non kognitif
(karakter) dalam rangka mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Transformasi yang diharapkan tidakhanya terbatas padasatuan pendidikan, melainkan da
pat memicu terciptanya ekosistem perubahan dan gotong royong di tingkat
daerah dan nasional sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas dan terlembaga.
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubunganpeserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.Kurikulum satuan pendidikan penggerak dikembangkan
dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakansecara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkanmanusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum satuan
pendidikan penggerak dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupa bangsa


masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum satuan
pendidikan penggerak dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun
dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,Kurikulum satuan
pendidikan penggerak mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikankesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yangdiperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada
waktubersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewarisbudaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakatdan bangsa masa
kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurutpandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa lampau adalah sesuatu yang
harus termuat dalam isi kurikulumuntuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu prosesyang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkanpotensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlanganakademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar,dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukanoleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologisserta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuanberpikir rasional
dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum satuan pendidikan penggerak
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkanrasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupanberbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata
pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yanglebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik(experimentalism and social reconstructivism). Dengan
filosofi ini,Kurikulum satuan pendidikan penggerak bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum satuan pendidikan penggerak menggunakan filosofi
sebagaimanadi atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama,seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang
sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
ummat manusia.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”(standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalamanbelajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum menganut: (1)
pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkanRencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

B. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana untuk kelas X dan XI meliputi Capaian
Pembelajaran yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar peserta didik. Muatan lokal dan pengembangan diri termasuk
ke dalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas X dan XI untuk tahun pelajaran 2023/2024
mengacu kepada capaian pembelajaran, sesuai Permendikbud Nomor 033 / H/ KR/
2022
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan intrakurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah apakah berdiri
sebagai mata pelajaran terpisah atau terintegrasi.

3. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan,bakat,minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi satuan
pendidikan.
Khusus di SMA Negeri 1 Sendana, pengembangan diri meliputi 2 kegiatan yaitu :
a. Pembentukan karakter Peserta didik
Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan guna
mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui kegiatan
rutin,kegiatan spontan,kegiatan terprogram, dan kegiatan keteladanan.
b. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri
Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMA Negeri 1 Sendana melalui
bidang seni, Olah Raga, Keterampilan, Kelompok Pencinta Mata Pelajaran dan
karya tulis.

4. Kelompok Mata Pelajaran


Tahun Pelajaran 2023/2024 SMA Negeri 1 Sendana sebagai pelaksana Kurikulum
Merdeka memiliki kewajiban untuk menyusun Kurikulum operasional satuan pendidikan dan
melaksanakannya.Sebagai salah satu SMA pelaksana Kurikulum Merdeka, maka SMA Negeri
1 Sendana memilki struktur kurikulum yang mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum
sekolah penggerak

Tabel 19 Standar Kompetensi Lulusan

No. Domain Kompetensi


Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
1. Sikap
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
2. Pengetahuan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
3. Keterampilan
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
satuan pendidikan secara mandiri.

a. Prinsip Pengembangan di SMA Negeri 1 Sendana


Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana mengacu kepada karakteristik
Kurikulum dan prinsip pengembangan Kurikulum operasional sekolah penggerak sebagai
berikut:
a) Karakteristik Kurikulum:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
2) satuan pendidikan merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di satuan pendidikan ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di satuan pendidikan dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk capaian pembelajaran yang dirinci lebih
lanjut dalam tujuan pembelajaran mata pelajaran;
6) capaian pembelajaran menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)
tujuan pembelajaran, dimana semua tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam capaian
pembelajaran;
7) tujuan pembelajaran dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

b) Prinsip Pengembangan kurikulum;


a. Berpusat pada potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya pada masa kini dan masa yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat dan
berilmu, cakep, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yag demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang
akan dating. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peseerta didik.
b. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana diarahkan kepada proses pengembangan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya dengan
memperhatikan dan mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di SMA
Negeri 1 Sendana dilaksanakan program peduli lingkungan, yang dilaksanakan
melalui kerja sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Badan
Lingkungan Hidup.

c) Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
b. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1 Sendana dilaksanakan sebagai berikut :
a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh kesempatan
untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan menyenangkan melalui
kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri
Tidak Terstruktur (KMTT), kegiatan proyek untuk mewujudkan profil pelasjar
pancasila serta pengembangan diri baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun
kegiatan ekstrakuikuler.
b. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
1) Belajar untuk memahami dan menghayati .
2) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
3) Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
4) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
c. Melalui bimbingan wali kelas bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan
BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki maksimal 25 - 36 orang
peserta didik sebagai peserta bimbingannya.
d. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan
teknologi yang memadai,memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar dan fasilitas internet.
e. Mendayagunakan kondisi alam,sosial budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
f. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikanyang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahamanpeserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan Pengembangan muatan lokal di SMA
Negeri 1 Sendana memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.
1) Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukanberdasarkan pendidikan
berbasis kompetensi, kinerja, dankecakapan hidup.
2) Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
budaya, potensi, dan masalah daerah.
3) Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan
satuanpendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha danindustri.
4) Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk
pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan
dan daerah.
5) Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan
pendidikan
6) Potensi geografis SMA Negeri 1 Sendana yang berada di daerah penyangga
Provinsi Sulawesi Barat akan banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran
3. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi
satuan pendidikan. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
- Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas X, XI dan XII
- Olah Raga, diantaranya : Volley Ball, Sepak Bola, Karate, Pencak Silat dan atletik
- Sanggar Seni
- Karya Ilmiah Remaja (KIR)
- Paskibra
- PMR
- Komputer Mania (Koma)
- Kelompok Pecinta Alam
- Rohis
- Majalah Dinding
4. Kriteria kelompok mata pelajaran pilihan.
a. Waktu pemilihan Kelompok mata pelajaran pilihan untuk Kelas XI kurikulum
Merdeka:
1) Pemetaan dan pendataan mata pelajaran pilihan dilaksanakan pada saat awal
semester genap melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik,
dengan memperhatikan nilai rapor.
2) Pembelajaran di kelas X berlangsung secara umum dan nanti di kelas XI baru
peserta didik akan memiliki mata pelajaran pilihan
3) Pelaksanaan kelompok mata pelajaran pilihan mulai di semester 3 kelas XI.
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-prasarana
yang tersedia di SMA Negeri 1 Sendana, ditentukan kelompok mata pelajaran
yang dilaksanakan kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA), Ilmu-Ilmu Sosial (IPS) dan Bahasa dan Budaya.
c. kelompok mata pelajaran pilihan disediakan dengan masing-masing peserta
didik memilih empat mata pelajaran yang ditawarkan (lihat struktur kurikulum)
melalui angket yang dibagikan pada saat semester genap.
d. Penentuan kelompok mata pelajaran pilihan Kelas XI
1) Pengolahan nilai raport berdasarkan hasil belajar selama duduk di kelas X:
Untuk kelompok mata pelajaran pilihan MIPA yang diutamakan adalah nilai
mata pelajarana Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Informatika, untuk
kelompok mata pelajaran pilihan IPS diutamakan nilai mata pelajaran
Sosiologi, Ekonomi, dan Geograpi. Dan untuk kelompok mata pelajaran
pilihan Bahasa dan Budaya diutamakan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua
3) Rekomendasi dari konselor/ BK dan Bagian kesiswaan

5. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran,
pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria
ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik
menyusun perencanaan pembelajaran baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran
ataupun modul ajar. Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam
memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan
tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan
(deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik
sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, pendidik tidak
disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai
kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan,
maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100,
dan sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan:
- Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria
- Pendekatan 2: menggunakan rubrik
- Pendekatan 3: menggunakan interval nilai
Pelaksanaan Asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informmasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Asesmen bisa
dalam bentuk asesmen formatif maupun asesmen sumatif. Asesmen formatif awal bertujuan
untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan
pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik.Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga,
kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dll dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


1) Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang
keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan
hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis
dengan fokus;
a) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
b) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning), dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
c) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
d) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal
skill, social skill, academic skill, dan vocational skill.
e) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta
didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
f) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
g) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses
belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
2) Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara
lain:
a) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,
kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
b) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan
kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang terjadi.
c) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan
keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan
didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya.
d) Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik
terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
e) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan
kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang
berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan
ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan,
mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan
pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan dirinya dan orang lain.
f) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
g) Pelaksanaa penyusunan karya tulis yang diharapkan menjadi bekal bagi peserta
didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).
7. Pengembangan Capaian Pembelajaran dan Modul Ajar
1. Pengembangan CP di SMA Negeri 1 Sendana tahun pelajaran 2023-2024
merupakan pengembangan yang langsung diterima dari pihak kementerian
pendidikan melalui program sekolah penggerak.
2. CP setiap mata pelajaran disusun berdasarkan kalender Pendidikan satuan
Pendidikan SMA Negeri 1 Sendana.
3. Khusus untuk modul ajar, maka diberikan kewenangan kepada seluruh guru mata
pelajaran untuk membuat dan mmengembangkan modul ajar berdasarkan pada
capaian pemmbelajaran yang ada serta memperhatikan fase E dan F pada setiap
mapel dalam capaian pembelajaran.
4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam ATP, disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran tiap mata pelajaran berdasarkan alokasi waktu yang
tersedia, berdasarkan struktur kurikulum dan kebutuhan SMA Negeri 1 Sendana.
5. Cara Pengembangan Modul Ajar
SMA Negeri 1 Sendanamemfasilitasi para guru dalam mengembangkan modul ajar
melalui:
a. In house Training, bersama pengawas satuan pendidikan dan Pejabat Dinas
Pendidikan;
b. Memberdayakan Komunitas Belajar
c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindaklanjuti dengan pembahasan dalam kelompok
maupun pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Satuan pendidikan;
f. Validasi ke Dinas Pendidikan Provinsi.
6. Langkah-langkah Pengembangan Modul ajar
a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:
1) Karakteristik Mata pelajaran;
2) Tujuan Mata Pelajaran;
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
4) Capaian pembelajaran
5) Modul ajar mata pelajaran.

b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian capaian
pembelajaran, harus memberi pengalaman belajar kepada peserta didik yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar. Pengalaman belajar yang
diberikan dapat melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, dan berpusat
pada peserta didik, serta memuat kecakapan hidup yang perlu dilatihkan pada
peserta didik serta nilai-nilai karakter bangsa.
Merumuskan Tujuan pembelajaran
Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang
harus dipelajari peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini, pendidik mulai
mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah
dikumpulkannya pada tahap sebelumnya, untuk merumuskan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai
peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada
penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam
satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:
1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan oleh peserta didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan
pendidik, antara lain: secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik
tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu
unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain:
hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan
dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan
sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP (misalnya, proses pengolahan
hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di
SMA)
c. Jenis Assessmen
1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau

umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.

a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan

peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran

yang direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif

karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak

untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.

b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses

pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus

pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang

atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir

langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen

formatif.

2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian

keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses

pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan

pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan.

Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan

penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.


LAMPIRAN 4

Modul Projek

DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN

PROFIL PELAJAR PANCASILA

TARGET PENCAPAIAN
DIMENSI ELEMEN SUBELEMEN FASE DI AKHIR
FASE E

BERKEBHIN Berkeadilan Memahami peran Memahami konsep hak dan


EEKAAN Sosial individu dalam kewajiban, serta implikasinya
GLOBAL demokrasi terhadap ekspresi dan
perilakunya. Mulai mencari
solusi untuk dilemma terkait
konsep hak dan kewajibannya

Refleksi dan Menghilangkan Mengkritik dan menolak


tanggung stereotip dan stereotip serta prasangka
jawab prasangka tentang gambaran identitas
terhadap kelompok dan suku bangsa
pengalaman serta berinisiatif mengajak
kebhinekaan orang lain untuk menolak
stereotip dan prasangka

Komunikasi Mempertimbangkan Menyajikan pandangan yang


dan dan menumbuhkan seimbang mengenai
interaksiantar berbagai perspektif permasalahan yang dapat
budaya menimbulkan pertentangan
pendapat. Memperlakukan
orang lain dan budaya yang
berbeda darinya dalam posisi
setara dengan diri dan
budayanya, serta bersedia
memberikan pertolongan
ketika orang lain berada
dalam situasi sulit

BERNALAR Menganalisis Merefleksi dan Menganalisis dan


KRITIS dan mengevaluasi mengevaluasi

mengevaluasi pemikirannya penalaran yang digunakannya

Penalaran dan sendiri dalam menemukan dan


mencari
prosedurnya.
solusi serta mengambil

keputusan.

Refleksi Merefleksi dan Menjelaskan alasan untuk


pemikiran mengevaluasipemik mendukung pemikirannya
dan proses irannyasendiri dan memikirkan pandangan
berpikir yang mungkin berlawanan
dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika
diperlukan.

CUPLIKAN ALUR KEGIATAN PROJEK


SECARA UMUM

Modul Projek Fase E Dimensi Profil Pelajar Subelemen yang disasar


Tema: Suara Demokrasi Pancasila: - Memahami peran
Topik: Peran Pemuda Berkebhinekaan Global individu dalam
dalam Demokrasi di Bernala rkritis demokrasi
Era Milenial - Menghilangkan stereotip
Total waktu: 115 JP dan prasangka
- Mempertimbangkan dan
menumbuhkan berbagai
perspektif
- Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikirannya sendiri

Asesmen Diagnostik
(4 JP)
Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai
untuk menentukan kebutuhan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan
projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antar fase

Tahap Pengenalan.
Memahami peran individu dalam demokrasi

Tahap Kontekstualisasi.
Mengkontekstualisasi peran individu dalam demokrasi, mengekspresikan suara kita sebagai proses
demokrasi dan mengenal peran teknologi dalam
System demokrasi.
Tahap Aksi.
Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh murid melalui aksi nyata.

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut.


Menggenapi proses dengan berbagi karya dan refleksi

Asesmen Sumative (3 JP)


Guru memberikan penilaian berdasarkan pemahaman
Peserta didik sejak awal proses belajar hingga tahap Refleksi dan tindak lanjut.

PERTANYAAN ASSESSMENT AWAL


TEMA : SUARA DEMOKASI

PERAN PEMUDA DALAM DEMOKRASI


TOPIK :
DI ERA MILENIAL

DIMENSI : BERKEBHINEEKAAN GLOBAL

BERNALAR KRITIS

KELAS / FASE : X (SEPULUH) / E

TAHUN PELAJARAN : 2023/2024

A. KOGNITIF
1. Secara umum, pemilihan umum dibagi menjadi berapa bagian ?
a. Satu.
b. Dua.
c. Tiga.
d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : b. Dua
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/
2. Kebijakan apa yang mengatur pemilihan umum di Indonesia ?
a. UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan umum
b. UU No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan
DPRD.
c. UU No. 22 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden.
d. Semua Jawaban Benar
Jawaban : d. Semua Jawaban Benar
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/

3. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 Tentang


Pemilihan Umum pada Bab I Pasal 1 bahwa Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas-
asas Pemilihan Umum. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan asas-asas
tersebut ?
a. Terikat.
b. Jujur.
c. Langsung.
d. Bebas.
Jawaban : a. Terikat
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/

4. Dalam pelaksanaan pesta demokrasi identik dengan “Kampanye”. Berasal


darimanakah istilah tersebut ?
a. Indonesia.
b. USA.
c. Inggris.
d. Lebanon.
Jawaban : c. Inggris
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/

5. Orang yang memberikan suaranya dalam pemilihan umum ada beberapa mmacam,
diantaranya….
a. Tipe Rasional.
b. Tipe Reaktif.
c. Tipe Responsif dan Aktif
d. Semua Jawaban Benar
Jawaban : d. Semua Jawaban Benar
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/

6. Kesempatan mengemukakan pendapat dalam rapat OSIS harus diberikan kepada....


a) Perwakilan Kelas

b) Ketua OSIS

c) Semua Peserta Rapat

d) Pembina OSIS

7. Salah satu contoh penerapan demokrasi Pancasila dilingkungan kelas adalah … .


a) Selalu mengoreksi tata kerja pengurus kelas

b) Adanya struktur organisasi pengurus kelas

c) Menyelesaikan masalah yang dihadapi secara musyawarah

d) Selalu berkonsultasi kepada wali kelas

8. Kebebasan berorganisasi merupakan bagian dari …


a) Kehendak diri

b) Pemikiran filsuf

c) Kehendak para praktisi

d) Prinsip demokrasi

9. Yang dimaksud dengan demokrasi adalah . . .


a) Pemerintahan dari oleh untuk pejabat

b) Pemerintahan dari oleh untuk rakyat

c) Pemerintahan dari raja, oleh dan untuk raja

d) Pemerintahan dari, oleh dan untuk otoritas tertentu

10. Di Indonesia bentuk demokrasi yang dilaksanakan yaitu ...


a) Pancasila

b) Parelementer
c) Kerakyatan

d) Berkeadilan

11. Yang dimaksud dengan demokrasi adalah …


a. Pemerintahan dari, oleh untuk pejabat
b. Pemerintahan dari, oleh untuk rakyat
c. Pemerintahan dari , oleh dan untuk raja
d. Pemerintahan dari, oleh dan untuk otoritas tertentu

12. Dalam riwayat ketatanegaraan Indonesia, semua konstitusi yang sempat berlaku
berpedoman pada prinsip …
a. Sentralisasi
b. Pemaksaan
c. Demokrasi
d. Dictator

13. Peradilan bebas dan tidak memihak adalah …


a. Bagian dari prinsip demokrasi
b. Bagian dari mimpinya demokrasi
c. Bagian dari efek demokrasi
d. Bagian dari visi demokrasi

14. Dibawah ini merupakan contoh-contoh sikap demokrasi, kecuali …


a. Bersikap adil kepada semua orang
b. Selalu menghargai perbedaan pendapat
c. Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia
d. Meremehkan pendapat orang lain

15. Demokrasi pancasila memiliki kandungan beberapa nilai kepribadian yang


mengambil sumber dari …
a. Pancasila
b. Pemerintahan
c. UUD 1945
d. Bhinneka tunggal ika

16. Kata kesetaraan berasal dari kata setara yang bermakna :


a. Sepadan
b. Sederajat
c. Sesuai
d. Cocok

jawaban : b.sederajat
17. Berikut ini yang merupakan contoh kesetaraan sosial adalah sebagai
berikut,kecuali :
a. Hak mendapatkan pendidikan
b. Hukum hak pilih perempuan
c. Hak bagi penyandang disabilitas
d. Kesetaraan ekonomi

jawaban : d.kesetaraan ekonomi

18. Prinsip kesetaraan dijelaskan pada salah satu pasal dalam UUD NRI 1945 yaitu
padapasal :
a. pasal 27 ayat 1
b. pasal 27 ayat 2
c. pasal 1ayat 1
d. d.pasal 27 ayat 3

jawaban : a.pasal 27 ayat 1

19. Ada beberapa jenis kesetaraan dalam dunia demokrasi,kecuali :


a. Kesetaraan dalam keperdulian solidaritas dan cinta
b. Kesetaraan kondisi
c. Kesetaraan dalam sumber daya
d. Kesetaraan dalam pengakuan dan penghargaan

jawaban : a.Kesetaraan dalam keperdulian solidaritas dan cinta

20. Dengan adanya prinsip kesetaraan maka akan dapat menjamin terbentuknya
a. Kesamaan
b. Keadilan
c. Keselarasan
d. Keseimbangan

jawaban : b.Keadilan

21. Mengapa generasi muda acap kali dikategorikan sebagai kelompok rentan dalam
demokrasi ?
a. Belum memiliki pemahaman terkait politik.
b. Pemikirannya yang masih labil.
c. Menjadi sasaran praktik politik uang.
d. Karena sifatnya pemilih pemula.
Jawaban : c. Menjadi sasaran praktik politik uang
Sumber : https://www.jawapos.com/nasional/politik/17/11/2020/bawaslu-anak-muda-
masuk-kelompok-pemilih-rentan/

22. Apa keuntungan jika anak muda berpartisipasi dalam Demokrasi?


a. Kaum muda dapat memberikan kreativitas dalam program kerja yang
dilaksanakan pada kegiatan demokrasi.
b. Mendapat penghasilan tambahan.
c. Mendapat relasi yang banyak.
d. Menjalin silaturahmi.
Jawaban :a. Kaum muda dapat memberikan kreativitas dalam program kerja yang
dilaksanakan pada kegiatan demokrasi.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/51571763

23. Mengapa anak muda berpartisipasi dalam demokrasi ?


a. Agar mendapat ilmu politik.
b. Agar generasi milenial dapat menggali pengetahuan dan wawasan
sehingga terhindar dari budaya-budaya politik yang buruk dan isu-isu
krusial.
c. Agar bisa menyampaikan aspirasi.
d. Sebagai ajang cari panggung.
Jawaban : b. Agar generasi milenial dapat menggali pengetahuan dan wawasan
sehingga terhindar dari budaya-budaya politik yang buruk dan isu-isu krusial.
Sumber: http://bandungkota.bawaslu.go.id/berita-peran-aktif-generasi-muda-dalam-
mengawal-demokrasi.html

24. Apa yang perlu dilakukan agar anak muda dapat berpartisipasi dalam demokrasi,
baik dari anak muda maupun dari pembuat kebijakan publik?
a. Berpartisipasi dalam kegiatan demonstrasi.
b. Gotong royong
c. Bakti sosial
d. Mengadakan seminar politik
Jawaban : d. Mengadakan seminar politik
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/51721565

25. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan contoh peningkatan kepedulian
generasi muda dalam berdemokrasi!
a. Melaksanakan kegiatan webinar politik.
b. Berharap mendapat keuntungan berupa materi.
c. Terlibat dalam kegiatan politik.
d. Diskusi dengan pakar politik
Jawaban : b. Berharap mendapat keuntungan berupa materi
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/51721565
26. Pelaksanaan pemilu di Indonesia dilakukan setiap …
a. 4 tahun sekali
b. 5 tahun sekali
c. 6 tahun sekali
d. 8 tahun sekali

27. Warga Negara indonesia berikut ini berhak sebagai pemilih dalam pemilu, kecuali

a. Telah berumur 17 tahun
b. Cacat jasmani
c. Terlibat G-30-S/PKI
d. Berada diluar negeri

28. Di Indonesia, pemilu pertama diselenggarakan pada tahun …


a. 1955
b. 1971
c. 1977
d. 1982

29. Penyelenggaraan pemilihan Bupati/Wakil Bupati ialah …


a. KPU pusat
b. KPU Provinsi
c. KPU Kabupaten/kota
d. DPRD Kabupaten/Kota

30. Fungsi legislative dalam pemerintahan Indonesia dijalankan oleh …


a. Presiden dan Wapres
b. Mahkamah Agung
c. Badan Pemeriksa Keuangan
d. Dewan Perwakilan Rakyat
MODUL PROYEK
PENYUSUN MODUL : MASRUR UMAR, S.Pd.I

TEMA : SUARA DEMOKASI

PERAN PEMUDA DALAM DEMOKRASI


TOPIK :
DI ERA MILENIAL

DIMENSI : BERKEBHINEEKAAN GLOBAL

BERNALAR KRITIS

Media/alat: White board, materi modul,


LCD, ATK, alat simulasi, Wifi, HP,
loudspeaker, map Portfolio dan social
SARANA PRASARANA : media.

- Lingkungan belajar yang disesuaikan


kebutuhan (dimodifikasi)

TARGET MURID Murid regular / tipikal

RELEVANSI TEMA DAN TOPIK : Pemilihan Tema ‘Suara Demokrasi’ dengan


PROJEK UNTUK SATUAN topic ‘Peran Pemuda Dalam Demokrasi Di
PENDIDIKAN Era Milenial’ dapat dimaknai sebagai
sebuah tanggapan terhadap adanya
kebutuhan untuk menguatkan peran
Pemuda dalam berdemokrasi, utamanya di
era Milenial sebagai generasi pelanjut di
masa depan, khususnya di lingkungan
sekitar satuan pendidikan.

Proyek kali ini merupakan stimulasi yang


dibutuhkan oleh murid dengan cara
pembelajaran yang kontekstual yang akan
menyuburkan keterlibatan murid dalam
lingkungan di sekitar satuan pendidikan
yang diharapkan proses stimulasi akan
memberikan dampak yang optimal pada
peningkatan karakter profil pelajar
pancasila.

DESKRIPSI SINGKAT PROYEK : Proyek ini adalah proyek pertama di kelas


10. Proyek ini diharapkan membangun 2
(dua) dimensi Profil Pelajar Pancasila,
yakni berkebhinekaan global dan bernalar
kritis. Pada proyek ini, siswa belajar
Pentingnya partisipasi individu dalam
proses pengambilan keputusan bersama,
Mengkontekstualisasi peran individu dalam
demokrasi, mengekspresikan suara kita
sebagai proses demokrasi dan mengenal
peran teknologi dalam sistem demokrasi
dan bersama-sama mewujudkan pelajaran
yang mereka dapat melalui aksi nyata.

DIMENSI

BERKEBHINEEKAAN GLOBAL

ELEMEN

Berkeadilan Sosial

SUB-ELEMEN

Memahami peran individu dalam demokrasi

TARGET PENCAPAIAN

Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi

dan perilakunya. Mulai mencari solusi untuk dilemma terkait konsep hak

dan kewajibannya

INDIKATOR
- KOGNISI: Mampu Memahami konsep hak dan kewajiban
- SIKAP: Mampu menunjukkan sikap mulai mencari solusi untuk dilemma
terkait konsep hak dan kewajibannya
- KETERAMPILAN: mampu merefleksikan gambaran hak dan kewajiban, serta
implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya.

MENYUSUN STRATEGI ASESMEN

1. BENTUK ASSESMEN :
1. KOGNISI: Uraian Objektif
2. SIKAP: Penilaian antar teman
3. KETERAMPILAN: membuat presentasi.
2. INSTRUMEN ASESMEN (terlampir):
1. lembar penilaian pengetahuan tertulis
2. Lembar penilaian antar teman
3. Lembar penilaian unjuk kerja

PENGOLAHAN HASIL ASSESMEN

Mengambil hasil assesmen dari masing-masing indicator yang memiliki rentang


nilai 1 -10 yang selanjutnya murid dikategorikan ke dalam Sangat
berkembang (SB), Berkembang sesuai harapan (BSH), Mulai berkembang
(MB) dan Belum Berkembang (BB).

PENYUSUNAN LAPORAN ASSESMEN

Setelah mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian, selanjutnya


menyimpulkan ketercapaian target pencapaian murid dengan memberikan
hasil pengamatan selama proses (assessmen formatif)
PERTANYAAN PEMANTIK

Apa itu demokrasi?

Bagaimana mengetahui peran individu dalam demokrasi?

Untuk apa kita memahami peran individu dalam demokrasi?

KOMPETENSI AWAL

1. Mampu memahami peran individu dalam masyarakat


2. Mampu memahami cara bersikap dalam bermasyarakat
3. Mampu merefleksikan Peran mereka Dalam masyarkat

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

1) Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan konsep demokrasi.


2) Guru mengajak peserta didik menambah wawasan literasi mengenai konsep
demokrasi.
3) Peserta didik menyiapkan alat tulis dan kertas.

KEGIATAN: literasi

Waktu: 180 Menit 4 Jam Pelajaran

Peralatan: Alat tulis dan kertas, kelas

Peran Guru: Narasumber.

DESKRIPSI KEGIATAN

Pada kegiatan ini, Peserta didik diharapkan dapat menambah


wawasan melalui kegiatan literasi mengenal berbagai konsep demokrasi,
di mana terdapat indvidu tertentu yang harus mengenal
peran mereka dalam kehidupannya bermasyarakat.

Kegiatan Awal: 30’

1. Menyiapkan murid untuk mengikuti proses pembelajaran seperti memberi


salam, berdoa, mengecek kehadiran murid;

2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan memberikan motivasi belajar

3. Memotivasi murid secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran;

4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mereviu materi sebelumnya dan


juga tentang materi yang akan dipelajari:

5. Menjelaskan Dimensi, elemen, subelemen, target pencapaian dan indicator


yang akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi, penjelasan uraian
kegiatan, strategi assessment, pengolahan assessment dan penyusunan
laporan hasil assessment.

6. Memberikan Pertanyaan Pemantik

Kegiatan Inti:90’

Eksplorasi Konsep:

1. Kegiatan Literasi

Guru melakukan diferensiasi content berdasarkan gaya belajar :

- Guru memberikan materi ajar dalam bentuk teks yang memuat poin materi
konsep demokrasi untuk murid yang gaya belajar visual.

- Guru juga menyajikan bahan ajar dalam bentuk suara atau membaca keras
tentang konsep konsep demokrasi untuk murid yang gaya belajar audio.

- Guru memberikan tugas kepada murid membaca menunjukkaan kata-katanya


dengan jari tangan dan menunjukkan contoh-contoh tentang konsep konsep
demokrasi murid yang gaya belajar kinestetik.

2. Critical Thinking

Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang


belum dipahami, dimulai dari pertanyaan factual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi.

3. Collaboration

Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan yang berbeda,


paham utuh, paham sebagian, belum paham untuk melakukan diskusi kelompok
dengan mempertimbangkan posisi dalam kelompok yang mereka inginkan (ketua
/ sekertaris / anggota). Murid dibagi kedalam beberapa kelompok kecil. Masing-
masing murid dikelompokkan dengan murid yang memiliki kategori yang
berbeda. Murid diberikan masing-masing peran sesuai dengan tingkat kesiapan
belajar (academic readiness) atau tingkat pemahaman, yaitu paham utuh, paham
sebagian, dan belum paham. Murid yang paham utuh akan menjadi nara sumber
dengan bantuan guru. (Gotong Royong)

- konsep hak dan kewajiban dalam demokrasi


- sikap mencari solusi untuk dilemma terkait konsep hak dan kewajibannya
dalam demokrasi
- gambaran hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya dalam demokrasi

Refleksi Terbimbing:

Murid mengungkapakan pendapat sendiri tentang manfaat mempelajari informasi

- konsep hak dan kewajiban dalam demokrasi


- sikap mencari solusi untuk dilemma terkait konsep hak dan kewajibannya
dalam demokrasi
- gambaran hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya dalam demokrasi

Demonstarsi Kontekstual:

4. Communication

Murid mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal


(Kreatif), mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang:

- konsep hak dan kewajiban dalam demokrasi


- sikap mencari solusi untuk dilemma terkait konsep hak dan kewajibannya
dalam demokrasi
- gambaran hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya dalam demokrasi

Elaborasi Pemahaman

Masing-masing murid saling memberikan umpan balik / masukan terhadap hasil


belajar sebelumnya

Koneksi antar materi

5. Creativity

Secara klasikal, murid memberi hasil kesimpulan tentang:

- konsep hak dan kewajiban dalam demokrasi


- sikap mencari solusi untuk dilemma terkait konsep hak dan kewajibannya
dalam demokrasi
- gambaran hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya dalam demokrasi

Kegiatan Penutup:60’

1. Refleksi pembelajaran.
- Assessmen Formatif Kognisi: Memberikan penilaian berdasarkan pemahaman
murid tentang Konsep demokrasi.
- Murid memberikan umpan balik baik guru maupun murid terhadap proses
pembelajaran yang telah berlangsung
2. Assessmen Formatif Sikap: Penilaian antar teman tentang sikap mulai mencari
solusi untuk dilemma terkait konsep hak dan kewajibannya dalam demokrasi
3. Assessmen Formatif Keterampilan: Pelajaran tambahan dan sumber belajar
tambahan (mini lesson, center, and resources). Memberikan tugas presentasi
tentang gambaran hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya dalam demokrasi
4. Menyampaikan agenda pertemuan berikutnya

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial

1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.

Pengayaan:

1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan materi yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar
jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik
berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik
dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan
pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat
dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati
secara individu.

INSTRUMEN ASESMEN:

A. Kognisi:

B. Sikap:
Petunjuk:
Berilahtanda (X) padapilihan yang paling menggambarkankondisitemansejawatkamudalamkurunwaktu 1 (satu)
mingguterakhir.
Nama Teman yang Dinilai : ……………………..
Kelas : ……………
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selal
u
N Aspek Penilaian 1 7 5 2

1. Siswa memahami masalah


2. Siswa menyusun rencana penyelesaian
3. Siswa menyelesaikan masalah sesuai rencana
4. Siswa mengevaluasi cara penyelesaian
Jumlah
Total Skor
Keterangan:
 TidakPernah (intensitas sikap yang diamati tidak muncul)
 Jarang (intensitasnyasikap yang diamatisebagiankecilmuncul)
 Sering (intensitasnyasikap yang diamatisebagianbesarmuncul)
 Selalu (intensitasnya sikap yang diamati selalu muncul)

C. Keterampilan:

Tabel : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja

Tingkat Kriteria
4 Presentasi menunjukkan penerapan konsep mendasar yang
berhubungandengan tugas ini.Ciri-ciri:
Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan
konsep yang berhubungandengan tugas ini
3 Presentasi menunjukkan penerapan konsep mendasar yang
berhubungandengan tugas ini.Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah. Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima
2 Presentasi menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah
yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban
tidak sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Presentasi hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.
0 Tidak ada Presentasi
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK

Pendidik:

1. Apa tujuan anda mengajar ini?


2. Apa yang akan anda ubah dari cara mengajar
3. Apa yang anda sukai dari mengajar?
4. Bagaimana cara mencintai kelas anda?
5. Apa yang tidak anda sukai saat mengajar?
6. Tindakan apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi masalah
nomor 5?
7. Apa kekuatan anda sebagai seorang guru?
8. Apa yang salah dari diri anda dan perlu diperbaiki?
9. Tindakan apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi masalah
nomor 8?
10.Apa yang akan anda lakukan kali ini untuk hal yang lebih baik di
pembelajaran berikutnya?

Peserta Didik:

1. Apa yang membuatmu tertarik saat belajar tadi? Mengapa?


2. Apa yang terpenting yang kamu pelajari hari ini? Mengapa itu
penting?
3. Apa yang ingin kamu pelajari lebih lanjut? Mengapa?
4. Apa yang membuat kamu penasaran? Mengapa kamu penasaran
dengan hal tersebut?
5. Pada saat melakukan apa kamu merasa paling bagus dalam belajar
tadi? Mengapa?
6. Ide apa yang kamu dapatkan setelah belajar pada hari ini?
7. Apakah kamu puas dengan proses belajarmu hari ini? Mengapa?

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

1. Yang dimaksud dengan demokrasi adalah …


e. Pemerintahan dari, oleh untuk pejabat
f. Pemerintahan dari, oleh untuk rakyat
g. Pemerintahan dari , oleh dan untuk raja
h. Pemerintahan dari, oleh dan untuk otoritas tertentu

2. Dalam riwayat ketatanegaraan Indonesia, semua konstitusi yang sempat berlaku


berpedoman pada prinsip …
e. Sentralisasi
f. Pemaksaan
g. Demokrasi
h. Dictator

3. Peradilan bebas dan tidak memihak adalah …


e. Bagian dari prinsip demokrasi
f. Bagian dari mimpinya demokrasi
g. Bagian dari efek demokrasi
h. Bagian dari visi demokrasi

4. Dibawah ini merupakan contoh-contoh sikap demokrasi, kecuali …


e. Bersikap adil kepada semua orang
f. Selalu menghargai perbedaan pendapat
g. Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia
h. Meremehkan pendapat orang lain

5. Demokrasi pancasila memiliki kandungan beberapa nilai kepribadian yang


mengambil sumber dari …
e. Pancasila
f. Pemerintahan
g. UUD 1945
h. Bhinneka tunggal ika

BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

KONSEP DEMOKRASI

Mulai dari pertengahan abad 5 SM istilah demokrasi telah banyak digunakan


untuk menunjukkan system politik yang ada di beberapa Negara dan kota Yunani,
terutama di Athena.
Demokrasi sendiri merupakan system pemerintahan dari rakyat, untuk
rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal
keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna
rakyat atau khalayak, sementara kratos bermakna pemerintahan. Demokrasi
sebagai system pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan
kepada warga negaranya untuk berpendapat dan turut serta dalam pengambilan
keputusan baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan dan pembuatan hokum di pemerintahan.

A. Ciri-ciri demokrasi

Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum terpenuhi. Pengambilan


kebijakan Negara demokrasi tergantung pada keinginan dan aspirasi rakyat secara
umum.

Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam suatu


Negara demokrasi akan tercipta kepuasan rakyat. Sebuah Negara sendiri dikatakan
telah menerapkan system demokrasi , jika telah memenuhi ciri-ciri berikut:

1. Memilih perwakilan rakyat


Indonesia memiliki lembaga legislative bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR )
yang telah dipilih melalui pemilihan umum. Sehingga urusan Negara, kekuasaan
dan kedaulatan rakyat kemudian mudah diwakilkan melalui anggota DPR ini.
2. Keputusan berlandaskan aspirasi dan kepentingan warga Negara
Seluruh keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah berlandaskan kepada aspirasi
dan kepentingan warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi
atau kelompok belaka. Hal ini sekaligus mencegah praktek korupsi yang
merajalela.
3. Menerapkan ciri konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak , kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal
tersebut juga tercantum dalam penetapan hokum atau undang-undang. Hokum
yang tercipta pun harus diterapkan dengan seadil-adilnya.
4. Menyelenggarakan pemilihan umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau
pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.
5. Terdapat system kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan system demokrasi. Dengan
adanya partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi
menjadi penerus aspirasi, tujuannya tentu saja agar pemerintah dapat
mewujudkan keinginan rakyat.
Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi
penyimpangan, wakil rakyat kemudian dapat mengambil tindakan hukum.

5 buku yang membuatmu lebih paham tentang politik dan demokrasi


1. Throes of Democracy
2. Sejarah hokum Indonesia
3. Komunikasi politik, media dan demokrasi
4. Buku system demorasi pancasila
5. System presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi

B. Tujuan Demokrasi

Secara umum tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang


sejahtera, adil dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran
dan keterbukaan.

Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi


kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Untuk lebih jelasnya, berikut
beberapa tujuan demokrasi secara umum:

1. Kebebasan berpendapat
2. Menciptakan keamanan dan ketertiban
3. Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan
4. Membatasi kekuasaan pemerintahan
5. Mencegah perselisihan

C. Macam-Macam Demokrasi

Kekuasaan tertinggi Negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat
tersebut berasal dan latar belakangnya. Semua warga Negara dianggap sama tanpa
melihat latar belakang da asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu Negara
demokrasi semua warga Negara dianggap memiliki kesetaraan. Berikut ini macam-
macam demokrasi yang perlu diketahui:

1. Demokrasi parlementer
2. Demokrasi langsung
3. Demokrasi tidak langsung
4. Demokrasi pancasila
5. Demokrasi presidensial
6. Demokrasi liberal

D. Contoh-contoh sikap demokrasi

Supaya kamu lebih mudah dalam memahami apa itu demokrasi, maka bisa melihat
beberapa contoh sikap demokrasi yang ada dibawah ini

1. Bersikap adil kepada semua orang


2. Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam pengambilan
keputusan
3. Selalu menghargai perbedaan pendapat
4. Saling menghargai dan menghormati antar sesame manusia
5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong

E. Prinsip-prinsip demokrasi
1. Negara berdasarkan konstitusi
2. Jaminan perlindungan HAM
3. Kebebasan berpendapat dan bersertifikat
4. Pergantian kekuasaan berkala
5. Peradilan bebas dan tak memihak
6. Penegakan hokum dan persamaan kedudukan
7. Jaminan kebebasan Pers

GLOSARIUM

1. Demokrasi system pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat,
dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara
2. Aspirasi harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan dating
3. Legislative badan tertinggi dan menujuk eksekutif
4. Konstitusional seperangkat prinsip-prinsip nilai dan norma dasar yang mengatur
mengenai apa dan bagimana suatu system kekuasaan dilembagan dan dijalankan
untuk mencapai tujuan bersama dalm wadah organisasi
5. Partai sarana atau media untuk melaksanakan system demokrasi.
6. Korupsi perbuatan yang dilakukan dengan maksud memberikan beberapa
keuntungan yang bertentangan dengan tugas dan hak orang lain
7. Presidensial system pemerintahan yang pemegang kekuasaan eksekutifnya tidak
harus bertanggung jawab kepada legislative
8. System parlementer sebuah system pemerintahan yang parlemennya memiliki
peranan penting dalam pemerintahan
9. Demokrasi langsung jenis demokrasi yang melibatkan warga Negara dalam
pengambilan keputusan secara mutlak dalam kebijakan pemerintahan
10. Demokrasi liberal system politik yang menganut kebebasan individu

Sendana, 11 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Koordinator Proyek,

Dra. Hj. FARHANI, M.M SAHARUDDIN, S.Pd., M.M


NIP. 19650404 198903 2 021 NIP. 19800901 200801 1 008
ASSESSMENT SUMATIF
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TEMA SUARA DEMOKRASI
TP 2022 – 2023

TOPIK : PERAN PEMUDA DALAM DEMOKRASI DI ERA MILENIAL


KELAS / FASE : X (SEPULUH) / E
HARI / TANGGAL : 15 Oktober 2022

1. Sebuah Negara sendiri dikatakan telah menerapkan system demokrasi , jika telah
memenuhi ciri-ciri Negara demokrasi. Sebutkan ciri – ciri Negara demokrasi!
2. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
3. Sebutkan 3 (tiga ) contoh kesetaraan social!
4. Mengapa generasi muda acap kali dikategorikan sebagai kelompok rentan dalam
demokrasi?
5. Apa keuntungan jika anak muda berpartisipasi dalam Demokrasi?
6. Meminjam tulisan Muh Isnaini, Eep Saefulloh Fatah megklasifikasikan golput atas
empat golongan. Sebutkan !
7. Penyelenggaraan pemilihan Bupati/Wakil Bupati ialah …
8. Apa saja Tolok ukur Demokrasi dalam bidang Komunikasi?
9. Pemilihan Umum yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Jelaskan!
10. Apakah tantangan terbesar dalam mengekspresikan pendapat, khususnya bagi
anak muda di Indonesia?
LAMPIRAN 5

Hasil Analisis Konteks

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH

No. Tahapan Deskripsi

Analisis Lingkungan Belajar

Orang tua siswa sangat mempercayakan


pendidikan anaknya pada SMAN 1 Sendana,
orang tua dan sekolah sangat membantu
kelancaran proses pendidkan. Orang tua
umumnya berasal dari kalangan yang
memahami dan mendukung keberhasilan
pendidikan sehingga budaya belajar sangat
bisa dikembangkan. Selain itu komunikasi
dengan orang cukup lancar sehingga kadang
terasa sekolah dipantau dan diawasi sehingga
Sumber Daya Alam, masalah dengan pesera didik dapat cepat
1.
Sosial, dan Budaya diselesaikan.
Sumber daya alam di sekolah (Air, Udara,
Tumbuhan dan Tanah).
Persediaan air sangat memadai dan bersih,
udara bebas dari polusi karena jauh daerah
perindustrian dan pusat kota, Tumbuhan
masih kurang (masih dibutuhkan
penghijauan),
Tanah bisa di hiasi dengan berbagai macam
jenis tanaman untuk menghiasi lingkungan
sekolah agar terlihat asri dan nyaman.
Proses pendanaan bersumber Sumbangan
masyarakat, dan bantuan dana Pendidikan
2. Sumber Pendanaan berupa BOS (Biaya Operasional Sekolah).
Adapaun penggunaan dana berdasarkan
RKAS yanbg telah dibuat oleh sekolah.

3. Sistem dan Kebijakan PROFIL DINAS PENDIDIKAN DAN


Daerah KEBUDAYAAN PROVINSI SULAWESI
BARAT

TUJUAN
- Mewujudkan Sumber Daya Manusia
melalui pendidikan Ber-KULIAH (ber-
Kolaborasi unggul, Inovatif terhadap
Akselerasi Mutu Pendidikan yang Hebat)
- Mewujudkan Pemajuan dan Pelestarian
Bahasa dan Kebudayaan Daerah Sulawesi
Barat

SASARAN

- Terpenuhinya Layanan Dasar Pendidikan


pada Jenjang Menengah dan Pendidikan
Khusus (SLB)
- Meningkatnya Mutu Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan
- Meningkatnya Jumlah Objek Pemajuan
Kebudayaan (OPK) yang terdata
dikembangkan dan dilestarikan
- Terlaksananya sistem tata kelola
pendidikan dan kebudayaan yang
partisipatif, transparan, dan Akuntabel
PROGRAM
- Program Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Provinsi
- Program Pengelolaan Pendidikan
- Program Pengembangan Kurikulum
- Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
- Program Pengendalian Perizinan
Pendidikan
- Program Pengembangan Bahasa dan Sastra
- Program Pengembangan Kebudayaan
- Program Pengembangan Kesenian
Tradisional
- Program Pembinaan Sejarah
- Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar
Budaya
- Program Pengelolaan Permuseuman

- komite sekolah
- Puskesmas
4. Kemitraan
- Kemenag
- BKKBN

Analisis Kebutuhan Sekolah

1. Peserta Didik Menunggu hasil survey :


- Survey terhadap peserta didik terkait input
peserta didik
- Survey peserta didik terkait tahap
Perkembangan, Potensi dan Kesiapan Belajar
Peserta Didik
- Survey peserta didik terkait Kondisi sosial dan
dukungan belajar peserta didik

- Guru dan Tenaga Kependidikan


merupakan lulusan minimal S1 dan S2
Guru dan Tenaga
2. sesuai dengan bidang masing-masing
Kependidikan
dengan jumlah yang memadai.

-Sekolah memiliki Ruang Kelas Belajar


dengan fasilitas dalam ruangan yang
memadai, Ruang Kepsek dan Wakasek,
Ruang Guru dan TU, Ruang BK,
Laboratorium Kimia, Biologi, Komputer,
Kantin, Masjid, Lapangan, Sarpras Olahraga,
3. Sarana dan Prasarana
UKS, WC, dll.
Sekolah menjadi lingkungan yang aman dan
sehat (fisik dan mental) bagi warganya
Sekolah memiliki perangkat yang memadai
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang
optimal dan mengelola data

No. Tahapan Deskripsi

“TERWUJUDNYA GENERASI RELIGIUS, BERILMU,


1. Visi BERKEBHINNEKAAN GLOBAL SERTA BERWAWASAN
LINGKUNGAN”.

2. Misi
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai
ajaran agama yang dianut oleh seluruh warga sekolah.
2. Membentuk komunitas mata pelajaran berdasarkan potensi
dan karakter peserta didik.
3. Mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan.
4. Menyediakan sarana dan prasarana dalam proses
pembelajaran.
5. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam
kegiatan ekstrakurikuler
6. Membina kerukunan dan solidaritas serta menerapkan
budaya peduli terhadap sesama.
7. Meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap seni dan
budaya daerah serta mengembangkan potensi lokal yang
memiliki daya saing.
8. Menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang
refresentatif dan ramah lingkungan.
9. Membiasakan warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan
10. Mewujudkan lingkungan sekolah yang indah, asri, nyaman
dan ramah lingkungan

3. Tujuan 1. Nilai perolehan Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran


Tercapai.
2. Memiliki Tim yang kuat untuk mengikuti berbagai kegiatan
seperti Olimpiade, Debat, dll.
3. Menjadi Finalis dalam lomba-lomba Akademik, seni dan
olahraga pada tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
4. Peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan melalui
pengamalan ibadah seperti pesantren kilat, peringatan Hari-hari
besar Islam dan shalat berjamaah bagi peserta didik yang
beragama Islam.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan bagi seluruh warga sekolah
6. Membiasakan perilaku santun antar sesama warga sekolah dan
peduli terhadap lingkungan.
7. Meningkatkan potensi warga sekolah dalam pengelolaan dan
pemanfaatan lingkungan hidup serta pencegahan terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
8. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sejuk, nyaman,
sehat dan menyenangkan dalam mendukung kegiatan
pembelajaran.

Analisis SWOT

Terdapat poin-poin kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan sekolah yang dapat
diidentifikasi dari gambaran umum kondisi dan karakteristik SMA Negeri 1 Sendana
tersebut di atas. Adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:
Kekuatan
A. TENAGA GURU
1. Guru berkualifikasi S-1 = 81,6%
2. Guru berkualifikasi S-2 = 18,4%
3. Produktivitas tinggi
4. Semangat bekerja baik
5. Jumlah tenaga guru cukup
6. Disiplin guru tinggi
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Jumlah cukup memadai
2. Kualifikasi pendidikan baik
3. Produktivitas tinggi
4. Kerja sama baik
5. Motivasi bekerja Tinggi
C. PROSES BELAJAR
1. Rapinya penjadwalan mengajar
2. Siswa memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar
3. Lengkapnya kehadiran guru
4. Waktu mengajar yang cukup
5. Kehadiran siswa yang tinggi
6. Motivasi belajar siswa yang tinggi
7. Siswa memiliki semangat untuk mengembangkan diri sesuai denganbakatnya
D. SARANA PRASARANA
1. Ruang dan peralatan laboratorium cukup memadai
2. Peralatan Teknologi Informasi cukup tersedia
3. Perpustakaan tersedia di setiap ruang belajar.
4. Buku-buku di perpustakaan mencukupi
5. Fasilitas pembelajaran cukup
6. Sarana penunjang lain mencukupi
7. Lahan sekolah yang luas dan dapat dioptimalkan
E. KESISWAAN
1. Adanya tatib yang representative
2. Organisasi Siswa Intra Sekolah yang memiliki program kerja.
3. Pembina OSIS yang solid
4. Ekstrakurikuler yang dpat mewadahi talenta peserta didik
F. LINGKUNGAN SEKOLAH DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
1. Terdapat Persatuan Orang tua Kelas Anak
2. Posisi sekolah yang strategis
3. Dicanangkannya manajemen berbasis sekolah
4. Lingkungan sekolah mendukung pendidikan berbasis lingkungan hidup.
5. Tiga Pilar pendidikan yaitu sekolah, lingkungan dan masyarakat (Tri Pusat
Pendidikan)
6. Adanya otonomi pengelolaan sekolah
Kelemahan
A. TENAGA GURU
1. Integritas dan pemahaman hak dan kewajiban yang masih perlu ditingkatkan.
2. Penguasaan Teknologi Informasi yang masih harus ditingkatkan
3. Belum sepenuhnya paham pembelajaran dengan Konsep pembelajaran abad 21
dan pembelajaran paradigma baru
4. Kurang terampil menggunakan media pembelajaran
5. Metode pembelajaran belum variatif
6. Sebagian Guru belum memiliki motivasi untuk pengembangan diri
7. Guru belum memiliki kemampuan TIK yang baik
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Kurang terampil mengelola sistem administrasi
2. Pemanfaatan waktu yang kurang efektif
3. Pembagian kerja yang tidak jelas
4. Manajemen yang belum sempurna dan memadai
C. PROSES BELAJAR
1. Masih ada guru yang belum bisa mengelola waktu dalam mengajar
2. Konsentrasi guru dan siswa belum optimal
3. Penugasan pada siswa kurang
4. Pemanfaatan lingkungan hidup sebagai media pembelajaran belum optimal.
5. Ketersediaan perangkat administrasi namunnbelum sesuai dengan standar SPMI
6. Proses penilaian dan evaluasi hasil belum dapat menunjukkankompetensi siswa.
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Kurangnya fasilitas lapangan olah raga
2. Ruang kelas belum sesuai SNP
3. Media pembelajaran yang belum variatif
4. Terbatasnya buku pegangan guru
5. Belum optimalnya penggunaan media berbasis Teknologi Informasi
6. Perawatan sarana dan prasarana yang masih kurang.
E. KESISWAAN
1. Belum Optimalnya peran wali kelas
2. Belum tergarapnya sistem administrasi siswa
3. Belum optimalnya penegakan sangsi pelanggaran tata tertib
4. Belum optimalnya koordinasi antar komponen kesiswaan dengan yang lain
F. LINGKUNGAN SEKOLAH DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
1. Kurang pemahaman bersama tentang MBS
2. Semakin padatnya lalu lintas di sekitar sekolah
3. Peran komite yang belum maksimal.
4. Kerjasama dengan masyarakat sekitar masih terbatas.
Peluang
A. TENAGA GURU
1. Adanya sertifikasi untuk tenaga pendidik
2. Dana dari pemerintah tinggi
3. Mengikuti studi lanjut tersedia
4. Mengikuti penataran dan pelatihan terbuka
5. Adanya MGMP tiap mata pelajaran yang aktif berjalan
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Penataran dan Pelatihan tersedia
2. Kerjasama dengan instansi lain
3. Mengikuti studi lanjut terbuka
C. PROSES BELAJAR
1. Adanya lomba tingkat regional, nasional dalam pembelajaran
2. Dukungan orang tua terbuka
3. Banyaknya media belajar
4. Adanya program pembinaan bakat istimewa
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Adanya anggaran memadai
2. Banyaknya sponsorship/ Insritusi dengan CSR yang dapat diajakkerjasama
3. Semakin cepatnya perkembangan teknologi pembelajaran
E. KESISWAAN
1. Ada peluang bekerjasama dengan orang tua
2. Animo masyarakat terhadap sekolah tinggi
3. Kerjasama dengan sekolah lain terjalin baik
4. Pendanaan dari sponsor cukup memadai
5. Tersedia beasiswa untuk peserta didik yang berprestasi
6. Tersedia beasiswa untuk peserta didik yang klurang mampu
7. Lingkungan sekolah dan hubungan masyarakat
8. Kerjasama sekolah dengan instansi terkait sudah terjalin dengan baik.
9. Tersedianya fasilitas untuk dimanfaatkan masyarakat
10. Mantapnya Komite Sekolah dalam memajukan SMAN 1 Sendana
Tantangan
A. TENAGA GURU
1. Dampak negatif teknologi
2. Tergerusnya moral bangsa
3. Kompleksnya persoalan kehidupan
4. Pandangan masyarakat terhadap profesi guru
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Kebutuhan hidup tinggi
2. Lapangan kerja sempit
3. Dampak negatif teknologi informasi
C. PROSES BELAJAR
1. Lingkungan sosial siswa yang kurang mendukung
2. Kompetisi antar sekolah
3. PPDB dengan system Zonasi
4. Perguruan tinggi yang semakin mahal
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Luas lahan sekolah belum dimanfaatkan decara optimal
2. Sumber dana terbatas
3. Harga-harga semakin tinggi
E. KESISWAAN
1. Dampak negatif teknologi informasi
2. Pergaulan remaja yang semakin kompleks
3. Peredaran Narkoba yang semakin luas
4. Longgarnya norma masyarakat
5. Lingkungan sekolah dan hubungan masyarakat
6. Persaingan kurang sehat antar sekolah
7. Rendahnya komitmen masyarakat terhadap dunia pendidikan
8. Penerimaan siswa baru sistem on line
9. Kumuhnya lingkungan sekitar sekolah dengan banyaknya pedagang

Anda mungkin juga menyukai