PENYUSUNAN
KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
NAMA :RUSLI
NIM : 2200 1630 1029
PROGRAM : MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNM 2023
KELAS : KOMUNITAS 2023
MATA KULIAH : PPPPK
DOSEN : Dra, Hj. Halimah Husain, M.Si
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, dengan ini Kurikulum
Operasional Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Sendana Kabupaten Majene Tahun
Ditetapkan di : Majene
Tanggal :
Mengetahui,
Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum Operasional SMA Negeri 1
Sendana telah sesuai dengan ketentuan dan format yang berlaku dan dapat dipergunakan
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, oleh
karena atas segala Rahmat dan Anugerah-Nya jualah sehingga penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini disusun untuk selanjutnya
dikembangkan sebagai pedoman dalam berbagai kegiatan di SMA Negeri 1 Sendana.
Dengan diterbitkannya Kurikulum ini, diharapkan agar warga sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam perencanaan dan pemberian layanan pembelajaran
di SMA Negeri 1 Sendana. Sehingga mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Sendana akan
lebih meningkat bahkan pada akhirnya akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan
secara Nasional. Untuk Tahun Ajaran 2023/2024, SMA Negeri 1 Sendana akan
melaksanakan Implemetasi Kurikulum Merdeka untuk kelas X, XI dan Kelas XII.
Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, Fasilitator Sekolah Penggerak,
Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Perwakilan orang tua, Tokoh masyarakat, Pendidik,
Tenaga Kependidikan, Perwakilan siswa, dan semua pihak yang langsung maupun tidak
langsung membantu penyusunan Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Sendana kami
ucapkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa Kurikulum yang kami susun ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak
berupa kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan Kurikulum
dimasa yang akan datang.
Akhirnya, semoga Allah Yang Maha Kuasa akan selalu memberikan Rahmat dan
Anugerah-Nya kepada kita semua di dalam segala tugas dan pengabdian kita. Aamiin.
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Data Sekolah
B. Kondisi Sekolah
C. Ekstrakurikuler
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Masyarakat, bangsa dan negara. Pada Bab II pasal 3 disebutkan bahwa “pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga indonesia yang demokratisserta bertanggung jawab”. Lebih
lanjut pada Bab IV pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa “setiap warganegara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Pada pasal 11 ayat 1
menegaskan bahwa pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta
menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi. Amanat undang-undang tersebut menunjukkan bahwa satuan pendidikan
wajib mewujudkan pendidikan bermutu melalui pengembangan potensi peserta didik. Hal
ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga indonesia
yang demokratisserta bertanggung jawab.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, maka visi pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui
terciptanya pelajar pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong dan
berkebhinnekaan global. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Kemendikbudristek (2021) meluncurkan program profil pelajar pancasila dirancang untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “ Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa
yang ingin dihasilkan oleh system pendidikan nasional” yaitu mewujudkan pelajar
Indonesia pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi globaldan berperilaku sesuai
nilai-nilai pancasila..
Untuk mewujudkan profil pelajar pancasila di satuan pendidikan maka pemerintah
melalui kemendikbudristek telah meluncurkan program merdeka belajar melalui program
satuan pendidikan penggerak melalui 5 (lima) intervensi yang saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan yaitu (a) penguatan SDM satuan pendidikan mulai dari Kepala Satuan
pendidikan, Pengawas satuan pendidikan dan guru, (b) pembelajaran dengan paradigma
baru yaitu berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai pancasila melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan diluar
kelas, (c) perencanaan berbasis data, hal ini untuk mewujudkan manajemen berbasis satuan
pendidikan mulai dari perencanaan berdasarkan refleksi diri satuan pendidikan, (d)
digitalisasi satuan pendidikan yaitu dengan penggunaan berbagai platform digital bertujuan
untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan
pendekatan yang disesuaikan, dan (e) pendampingan konsultatif dan asimetris (tidak
seragam jenis dukungan pada masing-masing daerah) berupa program kemitraan antara
kemendikbud dan pemerintah daerah.
Untuk Tahun Pelajaran 2023/2024, untuk kelas X, XI dan XII di SMA Negeri 1
Sendana, telah melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka. Pengembangan
kurikulum SMA Negeri 1 Sendana Tahun Pelajaran 2023/2024 mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Sendana;
2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Sendana yang didasarkan pada
hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum
tahun pelajaran sebelumnya, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil satuan pendidikan,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum.
4. Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Sendana disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2023/2024.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Negeri 1 Sendana dan Analisis Kondisi Lingkungan
Satuan pendidikan.
B. TUJUAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). Pemerintah
pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk
pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
Tujuan dari kurikulum operasional satuan pendidikan diperlukan supaya suatu
kegiatan mempunyai arah tertentu dengan apa yang diharapkan, maka tujuan dari
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah:
1. Menyamakan persepsi Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan,
Peserta didik dan Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-
undangan yang mendasari Implementasi Kurikulum Merdeka.
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMA Negeri 1
Sendana,
3. Sebagai panduan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk mempersiapkan
manusia Indonesia
4. Untuk mengetahui kondisi riil di SMAN 1 Sendana secara menyeluruh.
5. Untuk mengembangkan pembelajaran di SMAN 1 Sendana sesuai konteks,
keunggulan lokal dan kebutuhan peserta didik.
6. Untuk memberikan data/ gambaran yang aktual tentang SMAN 1 Sendana.
C. MANFAAT
Tenaga Kependidikan, Peserta didik dan Komite Sekolah dalam memahami berbagai
peraturan dan perundang-undangan yang mendasari Implementasi Kurikulum
Merdeka.
2. Agar pembelajaran di SMA Negeri 1 Sendana ini dapat terlaksana dengan baik dan
kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan.
3. Agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
Sendana
perkembangan dan tahapan belajar, keunggulan lokal serta kepentingan peserta didik
di SMAN 1 Sendana
6. Memberikan informasi / data yang akuntabel dan aktual tentang SMAN 1 Sendana.
BAB I
ANALSIS KARAKTERISTIK SMA 1 SENDANA
A. Data Sekolah
B. Kondisi Sekolah
Kecamapatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Lokasi ini, berada 15
km dari pusat kota Majene dan kurang lebih 400 (dua ratus )meter dari jalan Provinsi,
Ada 1 (satu) Satuan Pendidikan Menengah Atas yakni MA BPII Sendana dan 1 (satu)
Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan yakni SMK 8 Majene, yang letaknya berada di
sekitaran sekolah ini. Letak geografis sekolah ini kurang lebih 500 (lima ratus) meter dari
laut dan sangat dekat dengan daerah pegunungan. Ada beberapa tempat fasilitas umum
yang terletak dekat dengan sekolah ini, antara lain Pasar Sendana, Lapangan Betteng,
Kepolisian Sektor, Kantor Urusan Agama, Danramil, Kantor BKKBN, UPTD, dan
beberapa Sekolah Dasar (SD) dan 1 (satu) Sekolah Menengah Pertama (SMP).
SMA Negeri 1 Sendana memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai berikut.
a. Tenaga Pendidik
ASN 14 16 22 8 26 4
PPPK
GTT 5 14 18 1
Jumlah 19 30 40 9
b. Tenaga Kependidikan
ASN 3 3 4 1 1
PTT 10 14 14 3 7
Jumlah 13 17 18 4 8
3. Alumni
Alumni SMA Negeri 1 Sendana tersebar di dalam maupun di luar provinsi Sulawesi
Barat, sangat banyak yang sukses di berbagai bidang pekerjaan, baik dalam pemerintahan
maupun swasta. Alumni tersebut memiliki perkumpulan dalam bentuk Ikatan Alumni
SMA Negeri 1 Sendana . Para alumni ini memiliki kepedulian yang sangat besar baik
kepada sekolah maupun kepada adik angkatannya yang masih menjadi peserta didik di
sekolah. Berdasarkan data yang ada dibagian Kesiswaan, jumlah Alumni SMA Negeri 1
Sendana sampai pada tahun 2023 sebanyak 2692 orang dengan rincian Jurusan Bahasa 208
orang, Jurusan IPA 1256 orang dan jurusan IPS sebanyak 1228 orang.
SMA Negeri 1 Sendana memiliki siswa-siswi yang sebagian besar orang tuanya
memiliki tingkat ekonomi yang relatif bervariasi (nelayan, petani, guru, pegawai,
pedagang, polisi, TNI, dll) mulai dari tingkat menegah ke bawah sampai menengah ke
atas, dan memiliki kepedulian terhadap pendidikan.
NO JUMLA
URAIAN LUAS M2
. H
1 RUANG GURU 1 127.376 (M2)
RUANG KEPALA
2 1 27.80 (M2)
SEKOLAH
3 RUANG TATA USAHA 1 50.5 (M2)
4 RUANG TAMU - -
5 RUANG BP 1 14.9 (M2)
6 RUANG ARSIP - -
7 GUDANG 1
RUANG KELAS
Tabel 5. Ruang Kelas
NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 KELAS X 7
2 KELAS XI 6
3 KELAS XII 6
LABORATORIUM
Tabel 6. Laboratorium
NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 LAB. IPA 3 360 (M2)
2 LAB. BAHASA 1 120 (M2)
3 LAB. IPS
4 LAB. KOMPUTER 2 240 (M2)
PERPUSTAKAAN
Tabel 7. Perpustakaan
NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 PERPUSTAKAAN 1 140 (M2)
MEUBILAIR
2 12
PERPUSTAKAAN
3 RAK BUKU 10
4 JUMLAH BUKU 15.300
LAPANGAN OLAHRAGA
Tabel 8. Lapangan Olahraga
NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 LAPANGAN VOLLY 1 162 (M2)
2 LAPANGAN BASKET 1 493 (M2)
3 LAPANGAN BOLA
4 LAPANGAN TAKRAW 1 82,045(M2)
5 LAPANGAN TENIS
LAPANGAN TENIS
6 1
MEJA
RUANG EKSTRAKURIKULER
Tabel 9. Ruang ekstrakurikuler
NO
URAIAN JUMLAH LUAS M2
.
1 UKS 1 31,2(M2)
2 OSIS 1 14,85 (M2)
3 PRAMUKA 1 14,375 (M2)
4 MADING
5 PMR
A. Budaya Berprestasi
B. Budaya Literasi
Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana memiliki budaya literasi yang cukup baik.
Kegiatan literasi yang menjadi budaya di SMA Negeri 1 Sendana di antaranya : Kegiatan
Majalah Dinding (MADING) setiap 2 kali 1 bulan dan Taman Baca di halaman sekolah
dapat dijadikan sebagai tempat untuk menambah wawasan siswa di waktu luang mereka.
Di awal kegiatan pembelajaran, siswa dapat melakukan kegiatan literasi selama 15-45
menit untuk membiasakan. Selanjutnya, budaya ini menjadi motivasi peserta didik
sehingga berdampak pada budaya senang membaca di mana saja dan kapan saja.
Sesuai dengan Visi Sekolah, Budaya Peduli Lingkungan sudah menjadi Kegiatan
Wajib. Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana memiliki budaya lingkungan yang baik.
Bukti budaya ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler, diantaranya Kegiatan Intrakurikuler, seperti Budaya pembersihan ruang
dan halaman kelas setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai dan Kerja bakti di
lingkungan Sekolah 2 kali setiap bulan. Adapun Kegiatan ekstrakurikuler, seperti Bakti
Sosial yang dilaksanakan setiap hari sabtu sore.
D. Budaya Keagamaan
sesuai dengan visi sekolah terwujudnya generasi religious. Salah satu upaya untuk
mewujudkan hal tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan shalat Dhuha secara
berjamaah di setiap bulannya dan kegiatan shalat Dzuhur secara berjamaah pula setiap
hari. Lewat kegiatan religious di atas, diharapkan mampu mewujudkan salah satu dimensi
profil pelajar pancasila yakni Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlaq mulia.
Peserta didik SMA Negeri 1 Sendana berasal dari Kecamatan Sendana dan
sekitarnya. Dengan adanya Penerimaan Peserta Didik Baru dengan system Zonasi, maka
peserta didik di SMA Negeri 1 Sendana sejak Tiga Tahun Terakhir ini bervariasi dari jarak
paling dekat hingga menyebar. Dengan demikian Kemampuan Peserta didik memiliki nilai
kemandirian berarganisasi peserta didik ditnjukkan adanya banyaknya kegiatan OSIS, baik
secara umum maupun kegiatan di setiap bidang sub seksi di OSIS. Pada kegiatan ini
peserta didik mampu mengoganisir dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
serta pendanaannya. Peserta didik mampu bekerja mandiri dengan bimbingan Guru
A. Visi
“TERWUJUDNYA GENERASI RELIGIUS, BERILMU, BERKEBHINNEKAAN
GLOBAL SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN”.
B. Misi
Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 1 Sendana mengembangkan misi sebagai
berikut:
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai ajaran agama yang
dianut oleh seluruh warga sekolah.
2. Membentuk komunitas mata pelajaran berdasarkan potensi dan karakter peserta
didik.
3. Mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
4. Menyediakan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran.
5. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
6. Membina kerukunan dan solidaritas serta menerapkan budaya peduli terhadap
sesama.
7. Meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap seni dan budaya daerah serta
mengembangkan potensi lokal yang memiliki daya saing.
8. Menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang refresentatif dan
ramah lingkungan.
9. Membiasakan warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan
10. Mewujudkan lingkungan sekolah yang indah, asri, nyaman dan ramah lingkungan.
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
SMA NEGERI 1 SENDANA
Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler
Penguatan Per
Per Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per Tahun
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan
72 (2) 36 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
Ilmu Pengetahuan Alam:
216 (6) 108 324
Fisika, Kimia, Biologi
Ilmu Pengetahuan Sosial:
288 (8) 144 432
Sosiologi, Ekonomi, Sejarah,
Geografi
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga
72 (2) 36 108
dan Kesehatan
Informatika 72 (2) 36 108
Seni dan Prakarya***:
1. Seni Musik
54 (2) ** 18 72
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler
Penguatan Per
Per Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per Tahun
Tahun
4. Seni Tari
5. Prakarya dan
Kewirausahaa
n
Muatan Lokal 72 (2) - 72***
**** *
Total*****: 1098 (32) 486 1584
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk
memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan Prakarya.
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau
Prakarya dan Kewirausahaan). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya dan Kewirausahaan).
**** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di
kelas X SMA/MA tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih
spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana
muatan pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan melalui
beberapa pendekatan sebagai berikut:
a. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara terintegrasi;
Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi
menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu :
a. Kelompok mata pelajaran umum
Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata
pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA.
b. Kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA)
Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata
pelajaran dalam kelompok ini.
c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata
pelajaran dalam kelompok ini.
d. Kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya
Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA.
e. Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya
Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil
(Minggu) Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
1. Pendidikan Agama Islam
72 (2) 36 108
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 (2) 18 72
**
3. Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
4. Matematika 108 (3) 36 144
5. Bahasa Inggris 54 (2) 18 72
**
Pendidikan Jasmani
6. 72 (2) 36 108
Olahraga dan
Kesehatan
7. Sejarah 54 (2) 18 72
**
8. Seni dan Budaya***:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 54 (2) 18 72
**
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Alokasi
Alokasi Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Total JP
Per Tahun Profil Per
(Minggu) Pelajar
Pancasila Tahun
Per Tahun
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
1. Pendidikan Agama Islam
64 (2) 32 96
dan Budi Pekerti*
3. Seni Teater
4. Seni Tari
7. Pendidikan Jasmani
64 (2) 32 96
Olahraga dan Kesehatan
8. Sejarah 48 (2) ** 16 64
Jumlah JP mata pelajaran 512 (18) 192 704
umum
Mata Pelajaran Kelompok MIPA:
1. Biologi
2. Kimia
640 - 800 (20 -
3. Fisika - 640 - 800
25) ****
4. Informatika
5. Matematika tingkat lanjut
Mata Pelajaran Kelompok IPS:
Alokasi
Alokasi Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Total JP
Per Tahun Profil Per
(Minggu) Pelajar
Pancasila Tahun
Per Tahun
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
4. Antropologi
Mata Pelajaran Kelompok
Bahasa dan Budaya:
1. Bahasa Indonesia tingkat
lanjut
2. Bahasa Inggris tingkat lanjut
3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
7. Bahasa Jerman
8. Bahasa Prancis
Mata Pelajaran Kelompok
Vokasi dan Prakarya:
1. Prakarya dan
Kewirausahaan (budidaya,
kerajinan, rekayasa, atau
pengolahan)
*****
2. Dsb. dikembangkan
sesuai dengan sumber
daya yang tersedia
Muatan lokal 64 (2) ***** - 64
Total per tahun******: 1.152-1.312
192 1.344-1.504
(38-43)
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
**Pembelajaran reguler kelas XII tidak penuh 32 (tiga puluh dua) minggu, untuk
memenuhi alokasi projek (24 (dua puluh empat) minggu untuk Pendidikan
Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah).
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan budaya (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni dan budaya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni
Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180 (seratus delapan
puluh) JP per tahun.
***** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per
tahun.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
dimensi yakni: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, 2)
kunci Penguatan Profil Pelajar Pancasila yakni: 1) Holistik, 2) Kontekstual, 3) Berpusat pada
Siswa, 4) Eksploratif.
Untuk Tahun Pelajaran 2023 / 2024, SMA Negeri 1 Sendana akan melaksanakan kegiatan
projek penguatan profil Pelajar pancasila pada 3 tingkatan kelas yaitu kelas X, XI dan kelas XII.
Di kelas X akan melaksanakan 3 tema projek, kelas XI akan melaksanakan 2 tema projek dan
berteknologi
a. Setiap tahun, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 2-3 tema besar, sehingga
setiap tema besar diberikan alokasi waktu 3 – 4 minggu.
b. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
c. Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tema projek yang dapat
diselesaikan dengan cara kolaborasi sampai 5 mata pelajaran.
2. Prosedur Pemilihan Tema Proyek
a) Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas
dan semester tertentu.
b) Setiap mata pelajaran di setiap tim pelaksana proyek tersebut melakukan analisis
kesesuaian yang sesuai dengan tema projek.
c) Jika sebagian besar mata pelajaran memiliki materi pokok yang sesuai maka tema
projek tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan.
d) Mata Pelajaran yang sesuai dapat membentuk tim untuk mengembangkan tema.
e) Setiap tim mengembangkan indikator yang akan dicapai.
f) Setiap tim menentukan hasil yang harus dicapai dan merancang lembar aktivitas siswa.
3. Waktu Pelaksanaan Projek
Projek dilaksanakan dengan setiap tim projek memilih tema yang berbeda.
Tabel 14. Jadwal Kegiatan Projek Dalam Satu Tahun Kegiatan Projek
No Kegiatan Waktu
1 Penentuan Tema Juni 2023
2 Pembentukan Tim Juli 2023
4 Penentuan Mekanisme Juli 2023
Pelaksanaan Projek
5 Sosialisasi Kegiatan Projek Juli 2023
pada Siswa
6 Pelaksanaan Projek 1 Fase E Oktober – November
Pelaksanaan Projek 1 Fase F 2023
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta di luar jam
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta
tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,kerja sama, dan k
emandirian peserta didik secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
- Nasyid
- Qosidah
- Tarian Tradisional
- Teater
4. Seni Media o Bernalar kritis
o Kreatif
- Majalah Dinding
o Mandiri
- Video Film Pendek
- Desain Poster
5. Pengembangan Prestasi o Bernalar kritis
o Kreatif
- Debat bahasa Indonesia o Bergotong royong
- Debat bahasa Inggris o Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
- KSN o Mandiri
- O2SN
- FLSN
- PCTA
- LCC
- OPI
- Komputer
6. Krida o Beriman, bertaqwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
- Pramuka
o Mandiri
-Palang Merah Remaja (PM o Bernalar kritis
R) o Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
- Latihan Kepemimpinan o Kreatif
o Bergotong royong
- Karya Ilmiah Remaja (KIR)
- Pecinta Alam
-Pusat Informasi Konseling
Remaja (PIKR)
- Kerohanian (Rohis)
- Paskibraka
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan
Perencanaan Pembelajaran Intrakurikuler pada di SMAN 1 Sendana sebagai berikut:
Perencanaan Pembelajaran Tingkat Sekolah
1. Mencermati Struktur Kurikulum: Menghitung jumlah pekan yang dibutuhkan untuk tatap
muka dan projek
2. Mencermati Kalender Akademik: Menemukan Jumlah pekan selama setahun berdasarkan
kalender
3. Menentukan pekan TM dan Projek:
- Menghitung pekan efektif yang tersedia untuk pembelajaran
- Jumlah Tatap Muka semester 1 dan 2
- Jumlah Projek Blok semester 1 dan 2
4. Menyusun jadwal TM dan Projek:
- Jadwal TM dan projek semester 1 dan 2,
- Jadwal projek 1 tahun
Setelah melalui tahapan perencanaan di atas, maka dapat ditentukan distribusi alokasi
waktu untuk kegiatan pembelajaran intrakurikuler (tatap muka) dan kegiatan projek penguatan
Profil Pelajar Pancasila pada semester 1 dan 2 untuk fase E dan F. Kegiatan Intrakurikuler
dilaksanakan sesuai jadwal tiap mata pelajaran yang diatur oleh sekolah. Kegiatan projek
dilaksanakan secara luwes tidak dibuat jadwal khusus sebagaimana kegiatan intrakurikuler.
Pelaksanaan projek secara blok dilaksanakan rata-rata 3 (tiga) pekan untuk setiap tema.
Perencanaan Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan ini untuk merumuskan:
1. Alokasi Waktu Kegiatan Projek dan Tatap Muka
2. Jadwal Kegiatan Projek dan Tatap Muka
3. Analisa Capaian Pembelajaran
4. Alur Tujuan Pembelajaran Tiap Fase
5. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Contoh Dokumen Perencanaan Pembelajaran Lingkup Satuan Pendidikan
(Alur Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika)
Tabel 16. Alur Tujuan Pembelajaran
Tujuan Unit Unit ini membahas bilangan berpangkat dan juga fungsi
Eksponen, logaritma yang dapat digunakan dalam
dunia nyata.
Domain Bilangan, Aljabar dan Fungsi
Perkiraan JP Unit 12
Kata Kunci Eksponen, bilangan pokok, pangkat, bentuk akar, logaritma, fungsi
eksponen
Penjelasan Singkat (Isi Siswa memahami bilangan berpangkat, bentuk akar,
dan Proses) logaritma beserta sifat-sifatnya
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam mengidentifikasi bentuk ekuivalen dari
bentuk pangkat.
Kreatif dalam memodelkan fenomena dan data menggunakan
fungsi eksponen.
Glosarium eksponen adalah nilai yang menunjukkan derajat
kepangkatan suatu bilangan
bentuk akar adalah akar dari bilangan rasional yang hasilnya
bilangan irasional
fungsi eksponen adalah fungsi berbentuk perpangkatan
dengan variabel bebasnya adalah pangkat dari konstanta
fungsi tersebut
logaritma adalah suatu invers atau kebalikan dari
pemangkatan yang digunakan untuk menentukan besar
pangkat dari suatu bilangan pokok.
Tujuan Unit Unit ini fokus pada pola bilangan, khususnya pola barisan
aritmetika dan geometri, serta termasuk masalah yang
terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.
Domain Bilangan
Perkiran JP Unit 12
Kata Kunci Barisan, deret, aritmetika, geometri
Penjelasan Singkat (Isi Siswa perlu memiliki pembiasaan membuat perangkat analisa
dan Proses) pola, misalnya dengan membuat tabel lalu mengamati
perubahan yang terjadi, sehingga siswa dapat menemukan
generalisasi suku ke-n barisan aritmarika dan Barisan geometri,
jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri
bahkan samapi deret geometri tak hingga namun
juga terampil dalam menggunakan hasil generalisasi ini dalam
pemecahan masalah terkait.
Profil Pelajar Pancasila Bernalar Kritis membedakan situasi yang dapat dimodelkan
dengan barisan/deret aritmetika dan geometri
Kreatif dalam memodelkan masalah kontekstual
menggunakan barisan/deret aritmetika dan geometri
Glosarium barisan bilangan merupakan kumpulan bilangan yang
memiliki urutan dan disusun menurut pola tertentu barisan
aritmetika merupakan suatu barisan dengan selisih antara
dua suku yang berurutan selalu tetap.
barisan geometri merupakan suatu barisan dengan
perbandingan antara dua suku yang berurutan selalu tetap. deret
aritmetika merupakan jumlahan suku – suku barisan aritmatika
deret geometri merupakan jumlahan suku – suku barisan
geometri
deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku
pada barisan geometri yang banyaknya tidak terbatas (tak
hingga)
B.5 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan & ● Barisan & Deret 3
deret geometri serta menyelesaikan masalah Geometri
kontekstual yang terkait dengan barisan & deret
geometri
B.6 Menentukan deret geometri tak hinggs serta ● Deret Geometri Tak 3
menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait Hingga
dengan deret geometri tak hingga
B.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang ● Bunga Tunggal & 3
terkait dengan bunga tunggal & majemuk Bunga Majemuk
TOTAL 12
Tujuan Unit Unit ini melanjutkan dari SMP pemahaman sistem persamaan
linear dua variabel kepada tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear.
Domain Aljabar dan Fungsi
Perkiraan JP Unit 9
Kata Kunci Sistem persamaan, sistem pertidaksamaan
Penjelasan Singkat (Isi Siswa menyelesaikan masalah kontektual yang terkait dengan
dan Proses) sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel secara grafik maupun
aljabar
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan sistem persamaan yang
sesuai untuk permasalahan kontekstual dan memilih metode
penyelesaian yang efisien.
Kreatif dalam memodelkan situasi kontekstual dalam bentuk
sistem persamaan dan sistem pertidaksamaan linear.
Glosarium Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan
linear yang dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem
Sistem pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan-
pertidaksamaan linear yang dikorelasikan untuk membentuk
suatu sistem
TOTAL 9
Unit Pembelajaran 10.5: Fungsi Kuadrat
Tujuan Unit Unit ini fokus pada pemodelan fenomena dan data
menggunakan fungsi kuadrat.
Domain Aljabar dan Fungsi
Perkiraan JP Unit 15
Kata Kunci Fungsi kuadrat
Penjelasan Singkat (Isi Siswa menginterpretasi karakteristik utama dari grafik fungsi
dan Proses) kuadrat serta memodelkan fenomena atau data dengan fungsi
Kuadrat
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan bentuk fungsi kuadrat yang
sesuai dalam permasalahan kontekstual dan menyelesaikannya
dengan efisien.
Kreatif dalam memodelkan fenomena dan data menggunakan
fungsi kuadrat.
Glosarium fungsi kuadrat adalah fungsi suku banyak dengan pangkat
tertinggi variabelnya adalah 2
Tujuan Unit Unit ini berfokus pada penyajian dan analisis data kelompok
untuk memahami distribusi data.
Domain Analisis Data dan Peluang
Perkiran JP Unit 12
Kata Kunci Data kelompok, ukuran pemusatan, ukuran letak, ukuran
sebaran,
Penjelasan Singkat (Isi Siswa memilih representasi yang sesuai dengan konteks data,
dan Proses) mengubah data dan informasi grafik dan statistik untuk
mencari solusi, dan menggunakan pengetahuan tentang
bagaimana dunia nyata memengaruhi hasil analisis data untuk
membuat interpretasi data.
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menilai keabsahan tampilan, analisis,
dan interpretasi data.
Kreatif dalam menggunakan data dalam pengambilan
keputusan.
Glosarium Data kelompok merupakan data yang dikelompokkan dalam
kelas-kelas
Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang menunjukkan
pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil
sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil
Tujuan Unit Unit ini fokus pada pemahaman mengenai peluang majemuk,
khususnya untuk dua kejadian saling lepas dan saling tidak
lepas.
Domain Analisis Data dan Peluang
Perkiran JP Unit 9
Kata Kunci Kejadian saling lepas, peluang,
Penjelasan Singkat (Isi Siswa melakukan simulasi untuk menentukan ruang sampel
dan Proses) dan membandingkan kejadian saling lepas dan tidak saling
lepas
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis dalam menentukan apakah dua kejadian saling
lepas atau tidak saling lepas, serta memprediksi kemungkinan
berdasarkan data yang ada.
Glosarium Kejadian saling lepas adalah kejadian di mana tidak mungkin
untuk terjadi pada hasil yang sama
Peluang adalah kemungkinan yang mungkin terjadi/muncul
dari sebuah peristiwa.
Mengetahui
Kepala SMAN 1 Sendana Guru Matematika
Asesmen Diagnostik
(4 JP)
Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai
untuk menentukan kebutuhan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan
projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antar fase
Tahap Pengenalan.
Memahami peran individu dalam demokrasi
Tahap Kontekstualisasi.
Mengkontekstualisasi peran individu dalam demokrasi, mengekspresikan suara kita sebagai proses
demokrasi dan mengenal peran teknologi dalam
System demokrasi.
Tahap Aksi.
Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh murid melalui aksi nyata.
1. Pada fase E dilaksanakan 3 (tiga) projek dan pada fase F (kelas XI dan XII) dilaksanakan 4
(empat) projek.
2. Pelaksanaan projek dilakukan dengan cara kolaborasi semua guru mata pelajaran untuk fase
E dan F.
3. Pemilihan tema projek dan produk ditentukan berdasarkan analisis konten materi, kondisi dan
latar belakang siswa. Dalam menentukan tema, guru berkolaborasi dengan semua guru mata
pelajaran interdisciplinary.
A. Mengadakan IHT Guru Fase E dan F: IHT dilaksanakan oleh sekolah dengan
menghadirkan nara sumber dan pelaksanaannya didampingi oleh komite pembelajaran
B. Analisis Capaian Pembelajaran: Dilaksanakan dalam Komunitas Belajar dengan
menentukan konten materi dan kompetensi untuk merumuskan tujuan Pembelajaran
C. Menyusun ATP: Menyusun alur dari tujuan pembelajaran yang sesuai dengan Analisis
CP
D. Menyusun Modul Ajar: Penyusunan sampai pada asesmen pembelajaran
1. Guru dan peserta didik memberikan salam, menyapa dan berdoa sebelum memulai
kegiatan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas dengan teratur.
3. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan memberikan motivasi
4. Guru mengajukan pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya dan juga
menyampaikan materi yang akan dipelajari
5. Guru menyampaikan capaian dan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
Literasi
1. Guru melakukan difereniasi konten dengan memberikan materi tentang Masalah
Kontekstual Bilangan Berpangkat.
2. Guru memberikan materi ajar kepada peserta didik seuai dengan gaya belajar masing-
masing.
Gaya belajar visual : bahan bacaan / Powerpoint
Gaya belajar audia : materi berupa suara
Gaya belajar kinestetik : materi dalam bentuk puzzle
Critical Thinking
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pertanyaan
terkait hal-hal yang belum dipahami.
Collaboration
4. Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan peserta didik (paham
utuh, paham sebagian, tidak paham) dengan membagi kelompok.
5. Peserta didik dengan kategori Paham Utuh atau Paham Sebagian diharapkan mampu
membantu teman yang Belum Paham dalam memahami materi.
6. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok.
7. Peserta didik mencermati informasi tentang materi Masalah Kontekstual Bilangan
Berpangkat, dengan mendiskusikan materi yang ada pada LKPD.
Communication
8. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan
Peserta didik yang lain dapat berargumen.
Creativity
9. Guru bersama peserta didik merangkum semua materi yang telah diperoleh hari ini.
1. Guru memberikan penghargaan atas perhatian, ketertiban dan usaha dalam mengikuti
proses kegiatan belajar
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi pokok serta hal-hal yang harus di persiapkan pada
pertemuan selanjutnya
4. Guru mengucapkan salam penutup
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3
KEGIATAN AWAL ( 15 menit)
1. Guru dan peserta didik memberikan salam, menyapa dan berdoa sebelum memulai
kegiatan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas dengan teratur.
3. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan memberikan motivasi
4. Guru mengajukan pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya dan juga
menyampaikan materi yang akan dipelajari
5. Guru menyampaikan capaian dan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
Literasi
1. Guru melakukan difereniasi konten dengan memberikan materi tentang Bentuk Akar.
2. Guru memberikan materi ajar kepada peserta didik seuai dengan gaya belajar masing-
masing.
Gaya belajar visual : bahan bacaan / Powerpoint
Gaya belajar audia : materi berupa suara
Gaya belajar kinestetik : materi dalam bentuk puzzle
Critical Thinking
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pertanyaan
terkait hal-hal yang belum dipahami.
Collaboration
4. Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan peserta didik (paham
utuh, paham sebagian, tidak paham) dengan membagi kelompok.
5. Peserta didik dengan kategori Paham Utuh atau Paham Sebagian diharapkan mampu
membantu teman yang Belum Paham dalam memahami materi.
6. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok.
7. Peserta didik mencermati informasi tentang materi Bentuk Akar, dengan mendiskusikan
materi yang ada pada LKPD.
Communication
8. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan
Peserta didik yang lain dapat berargumen.
Creativity
9. Guru bersama peserta didik merangkum semua materi yang telah diperoleh hari ini.
1. Guru memberikan penghargaan atas perhatian, ketertiban dan usaha dalam mengikuti
proses kegiatan belajar
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi pokok serta hal-hal yang harus di persiapkan pada
pertemuan selanjutnya
4. Guru mengucapkan salam penutup
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 4
KEGIATAN AWAL ( 15 menit)
1. Guru dan peserta didik memberikan salam, menyapa dan berdoa sebelum memulai
kegiatan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas dengan teratur.
3. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan memberikan motivasi
4. Guru mengajukan pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya dan juga
menyampaikan materi yang akan dipelajari
5. Guru menyampaikan capaian dan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
Collaboration
4. Guru melakukan diferensiasi proses berdasarkan tingkat kesiapan peserta didik (paham
utuh, paham sebagian, tidak paham) dengan membagi kelompok.
5. Peserta didik dengan kategori Paham Utuh atau Paham Sebagian diharapkan mampu
membantu teman yang Belum Paham dalam memahami materi.
6. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok.
7. Peserta didik mencermati informasi tentang materi Logaritma, dengan mendiskusikan
materi yang ada pada LKPD.
Communication
8. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas, dan
Peserta didik yang lain dapat berargumen.
Creativity
9. Guru bersama peserta didik merangkum semua materi yang telah diperoleh hari ini.
KEGIATAN PENUTUP ( 10 menit)
1. Guru memberikan penghargaan atas perhatian, ketertiban dan usaha dalam mengikuti
proses kegiatan belajar
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi pokok serta hal-hal yang harus di persiapkan pada
pertemuan selanjutnya
4. Guru mengucapkan salam penutup
ASESMEN
Jenis asesmen yang digunakan :
1. Asesmen diagnostik, berupa berupa diagnostik non kognitif dan diagnostik kognitif,
dilaksanakan di awal semester.
- Asesmen Diagnostik non Kognitif, untuk mengetahui latar belakang dan kondisi
sosial ekonomi peserta didik.
- Asesmen Diagnostik Kognitif, untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik
terkait materi.
2. Asesmen formatif, berupa sikap dan performa selama pembelajaran serta LKPD
Rubrik Sikap
PROFIL PANCASILA
NAMA
Beriman Bergoto Bernal Kreat
NO PESERTA Berkebhine Mandi
Kepada ng ar if
DIDIK kaan global ri
TYME royong Kritis
1. Ani
2. Budi
3. Risna
REFLEKSI
Refleksi Guru Refleksi Peserta Didik
1) Apakah proses pembelajaran 1) Apakah anda dapat memahami materi ini
menghadapi kendala ? dengan baik ?
2) Bagaimana cara untuk mengatasi 2) Apa kendala anda selama pembelajaran
kendala ini ?
tersebut agar tidak terjadi pada 3) Bagaimana cara anda mengatasi kendala
pembelajaran berikutnya ? tersebut ?
3) Kejadian menarik apa yang terjadi ? 4) Sikap positif apa yang anda dapatkan
4) Apakah anda puas dengan kinerja anda selama pembelajaran ?
dalam pembelajaran ? 5) Apakah anda dapat
5) Apa yang anda lakukan untuk menjelaskan/mempraktekkan kembali
meningkatkan kinerja anda di masa materi yang telah diajarkan ?
yang akan datang ?
LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik (terlampir)
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik (terlampir terpisah)
Glosarium
- Eksponen adalah nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan suatu bilangan
- Bentuk akar adalah akar dari bilangan rasional yang hasilnya bilangan irasional
- Fungsi eksponen adalah fungsi berbentuk perpangkatan dengan variabel bebasnya
adalah pangkat dari konstanta fungsi tersebut.
- Logaritma adalah operasi kebalikan dari eksponen atau perpangkatan.
Daftar Pustaka
Budhi, W. S. (2010). Matematika 1 Persiapan OSN. Jakarta: CV Zamrud Kemala
Noormandiri, B.K. (2022). Matematika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Mengetahui
Kepala SMAN 1 Sendana Guru Matematika
2. Pengembangan Keprofesionalan
masa depan.
didasarkan pada Sumber Daya sekolah baik yang berkaitan Sumber daya manusia
maupun sarana prasarana yang dimiliki. Dalam angket tersebut, orang tua menuliskan
harapan kepada pihak sekolah tentang pengembangan potensi dan minat anak mereka.
4. Siswa memilih 6 mata pelajaran urut prioritas, pilihan 1 berarti prioritas lebih tinggi.
pilihan mereka.
6. Apabila jumlah siswa dalam satu rombel tidak mencapai 32 akan digenapi dengan
7. Apabila hanya beberapa siswa yang pilihan Mata pelajarannya berbeda dengan siswa-
siswa lain akan dipertimbangkan untuk digabungkan dengan rombel lain yang
diberi pendampingan oleh guru BK agar siswa bisa masuk dalam rombel yang paling
9. Setelah terbentuk rombel, sekolah membuat surat pemberitahuan untuk orang tua.
10. Orang tua/ wali memberikan persetujuan tentang mata pelajaran yang akan ditempuh
siswa.
1. Kenaikan Kelas
ketentuan. Siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran tertentu dikoordinasikan dengan
guru fase selanjutnya dan akan diberi pendampingan dan asesmen awal untuk
2. Memiliki sikap sekurang-kurangnya Baik sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh
efektif dalam satu tahun tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau
5. Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan
6. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas bisa mengikuti seluruh program
7. Peserta didik yang tidak naik kelas diberi kesempatan untuk mengulang seluruh
pembelajaran di tingkat yang sama tidak boleh lebih dari satu kali.
10. Tidak memiliki nilai Mulai Berkembang (MB) pada kegiatan Proyek Profil
2. Kelulusan
Untuk tahun pelajaran 2023/2024, kelas XII peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan setelah:
Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai kelas X semester 1 sampai dengan
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
3. Peserta didik menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi
C. Asesmen Nasional
Untuk mewujudkan merdeka belajar, Ujian Nasional (UN) dihapus dan diganti dengan
Asesmen Nasional. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi
Minimal (AKM), Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar. AKM Bertujuan untuk
mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Survey Karakter
dirancang untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (Value) sebagai hasil belajar Non
Kognitif untuk mewujudukan Profil Pelajar Pancasila. Survey Lingkungan Belajar mengukur
1. Konsep
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
Peserta didik kini berada dalam situasi kehidupan yang kompleks, penuh dengan
tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan sehingga memerlukan kompetensi hidup agar
berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan
lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis,
berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk
memfasilitasi peserta didik/konseli mencapai kemandirian sehingga mampu, memahami,
menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara
bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi pembelajaran paradigma baru, BK dilaksanakan oleh
guru bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu
peserta didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses,
sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja
antarguru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah,
staf administrasi, orang tua, dan pihak yang dapat membantu kelancaran proses dan
pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir.
2. Fungsi Layanan BK
Bagi konseli (peserta didik) berfungsi untuk
a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;
b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;
c. Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir;
e. Solusi atas masalah;
f. Perbaikan dan penyembuhan;
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif;
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
h. Pengembangan potensi diri secara optimal.
3. Asas Pelayanan
Asas pelayanan meliputi:
1) Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;
2) Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
3) Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
4) Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
5) Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
6) Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli;
7) Kedinamisan dalam memandang konseli.
8) Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ;
9) Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan norma kehidupan
yang berlaku;
10) Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan profesional ;
11) Alih- tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan;
12) Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik
4. Prinsip BK
1) Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua peserta didik dan tidak diskriminatif.
2) Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta didik memiliki
keunikan masing-masing.
3) Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun pandangan positif pada
diri dan lingkungannya.
4) Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.
5) Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
6) Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
7) Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
8) Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis hasil analisis
5. Komponen Program BK
1) Program layanan;
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan dalam bentuk
program tahunan dan program semester meliputi kegiatan:
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan pengalaman
terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas
perkembangan secara alamiah dan normal.
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar sesuai
dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk merencanakan masa
depannya.
c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadap masalah dalam
proses
2) Bidang layanan;
a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan perkembangan, cipta rasa, karsa;
kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab.
b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif, keterampilan
berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam hubungan sosial.
c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap dan
keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, kesiapan mental
menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar yang optimal.
d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorsi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir secara rasional dan realistis.
6. Struktur program
Kurikulum SMAN 1 Sendana 2023/2024
Program layanan meliputi program tahunan dan program semesteran dengan
mempertimbangkan komonen program berikut:
1) Rasional
2) Visi dan misi
3) Deskripsi Kebutuhan
4) Tujuan
5) Komponen Program
6) Bidang Layanan
7) Recana Kegiatan
8) Tema/Topik
9) Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
10) Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
11) Rencana Anggaran
Penerimaan Siswa baru dilaksanakan sesuai dengan edaran regulasi yang berlaku
F. Mutasi Siswa
1. Siswa fase F (kelas XI) SMA dapat pindah antar rombel paling lambat 2 minggu
2. Perpindahan antar rombel didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester berjalan
pelajaran yang sama dengan formasi dari rombel yang ada di sekolah sebelumnya.
a. Persyaratan Umum
3) Siswa yang akan masuk SMAN 1 Sendana memiliki nilai gabungan minimal sama
dengan nilai gabungan terendah dari siswa yang diterima pada tahun ajaran yang
sama.
5) Wajib mengikuti tes wawancara ( Siswa yang bersangkutan dan orang tua/wali ).
6) Sanggup dan bersedia mentaati tata tertib dan segala aturan yang berlaku di SMA
b. Persyaratan Administrasi
8) Surat Keterangan Perwalian (bagi siswa baru yang berasal dari luar Provinsi dan
mengikuti wali) yang disahkan oleh Notaris serta fotokopi Kartu Keluarga Wali.
9) Satu lembar fotokopi Kartu Perlindungan Sosial (KPS) bagi yang memiliki.
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2023-2024 adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut ini.
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam kinematika dan dinamika gerak, usaha dan
energi, fluida, getaran harmonis, gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip
kalor dan termodinamika , dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip
kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi,
menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu menganalisis
keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti
dan radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada aspek fisika sesuai
dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan
profil pelajar pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor, kinematika dan dinamika gerak, usaha dan energi, fluida, gejala
gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip kalor dan termodinamika, dengan
berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun
dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan konsep dan prinsip
gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu memahami prinsip-prinsip gerbang logika
dan pemanfaatannya dalam sistem komputer dan perhitungan digital lainnya. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara
berbagai besaran fisis pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
Peserta didik memahami apa saja yang bisa diukur dan karakteristiknya melalui konsep besaran skalar dan vektor, kemudian
diterapkan dalam meninjau posisi, kecepatan, dan percepatan pada gerak (1 dan 2 dimensi). Peserta didik mampu menganalisis
kondisi gerak benda titik dikaitkan dengan penyebabnya melalui dinamika, dan meninjaunya dari sudut pandang Usaha-Energi, dan
Momentum-Impuls. Peserta didik dapat menganalisis karakteristik gerak dan penyebabnya pada benda tegar (dinamika rotasi), benda
elastis (elastisitas), dan zat alir (fluida). Peserta didik menganalisis karakteristik gerak berulang berupa getaran dan fenomena yang
berkaitan dengan getaran partikel penyusun benda (termodinamika), dan getaran yang merambat (gejala gelombang dan gelombang
bunyi).
SETIAP FASE
Memperoleh dan
mengolah
11.5 Menganalisis hubungan Hukum Newton 10 JP Hukum Newton I
informasi serta
berbagai gaya, termasuk
menganalisis, Hukum Newton
gaya gesek, dengan massa
mengevaluasi, II
dan gerak benda, serta
merefleksi, dan
melakukan percobaan Hukum Newton
mengevaluasi
terkait hubungan gaya, III
pikirannya
massa, dan
sendiri (wujud Gaya
percepatannya.
Bernalar kritis);
Penerapan
hukum
Memiliki
keluwesan
11.6 Menganalisis konsep Usaha
berpikir dalam
hubungan berbagai gaya
mencari Energy
dengan usaha (kerja),
alternatif solusi
usaha (kerja) dengan Hukum
permasalahan
perubahan energi, dan kekekalan
(wujud
hukum kekekalan energi, energi
Kreativitas);
serta mendemonstrasikan
penerapan penyelesaian Usaha dan Energi 10 JP
masalah terkait
perubahan energi kinetik
dan energi potensial Mengenal alasan
dalam kehidupan sehari- dan dampak
hari. dari
pengambilan
kebijakan oleh
11.7 Menerapkan konsep Momentum dan 10 JP orang/negara Momentum
momentum dan impuls, Impuls lain (wujud
adiabatik = kondisi tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan
benda tegar = benda dengan jarak relatif antar partikel penyusunnya yang selalu tetap
cepat rambat = kemampuan gelombang untuk merambat menempuh jarak tiap satuan waktu
difraksi = perilaku gelombang yang dipancarkan dari sumber melewati celah yang terbatas untuk menyebar ketika merambat
efek Doppler = peristiwa perubahan frekuensi dan panjang gelombang akibat gerak relatif sumber atau pengamatnya
energi potensial = energi yang dimiliki benda akibat posisi, kondisi, atau konfigurasinya terhadap sesuatu yang lain
gaya = tarikan atau dorongan, sesuatu yang mengubah keadaan atau gerakan suatu benda
gaya apung = gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang melawan berat dari benda yang tercelum dalam fluida
gaya berat = gaya gravitasi pada suatu benda sehubungan dengan massanya
gaya konservatif = gaya dengan sifat yang total usaha yang dilakukan untuk memindahkan partikel di antara dua titik tidak
gaya non-konservatif = gaya dengan sifat yang total usaha yang dilakukan untuk memindahkan partikel di antara dua titik bergantung
pada lintasan yang dilewati
gaya sentripetal = gaya yang mengarah ke pusat lingkaran, mengakibatkan percepatan sentripetal
gaya tegangan tali = gaya yang bekerja pada tali yang tegang
gelombang elektromagnetik = gelombang hasil perpaduan medan listrik dan medan magnet, tidak membutuhkan medium untuk
merambat
gelombang longitudinal = gelombang yang memiliki arah rambah yang sejajar dengan arah getarnya
gelombang stasioner = gelombang yang memiliki amplitudo berbeda di tempat berbeda dan tampak tidak berubah di tempat yang
sama
gelombang transversal = gelombang yang memiliki arah rambah yang tegak lurus dengan arah getarnya
impuls = gaya yang bekerja pada suatu benda selama waktu tertentu
kalor jenis = kemampuan suatu bahan untuk melepas atau menerima kalor
kapasitas kalor = kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor
kecepatan rata-rata = ukuran perubahan posisi tiap waktu ditinjau dari posisi akhir terhadap posisi awalnya
kecepatan sesaat = kecepatan benda pada saat tertentu, diukur pada selang waktu yang sangat singkat
koefisien gesek = bilangan yang menyatakan sifat persentuhan dua permukaan; perbandingan gaya yang membuat benda bergerak
dengan gaya yang menghambatnya
koefisien restitusi = perbandingan kecepatan relatif setelah tumbukan dengan sebelum tumbukan
konstanta pegas = bilangan yang menggambarkan karakteristik pegas untuk mengalami perubahan ukuran ketika diberi gaya
layangan bunyi = peristiwa pengerasan bunyi dan pelemahan bunyi sebagai dampak dari interferensi gelombang-gelombang bunyi
dengan frekuensi yang hampir sama.
mesin kalor = alat yang berfungsi mengubah energi panas menjadi energi mekanik
modulus Young = bilangan yang menyatakan elastisitas suatu benda, merupakan perbandingan tegangan dan regangan pada benda
tersebut
momen gaya = gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda berotasi
muka gelombang = bidang tegak lurus arah rambat gelombang yang memiliki fase seragam
panjang gelombang = jarak terdekat antara dua keadaan pada gelombang yang berfase sama
perpindahan = perubahan posisi ditinjau dari posisi akhir terhadap posisi awalnya
persamaan simpangan = persamaan yang menggambarkan posisi simpangan sebagai fungsi waktu
posisi sudut = ukuran posisi benda yang dinyatakan dalam bentuk sudut
INFORMASI UMUM
IDENTITAS
d. JENJANG : SMA
e. KELAS/SEMESTER : XI / GANJIL
g. FASE : F
KOMPETENSI AWAL
materi)
METODE PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menganalisis Hukum 1, II Dan III Newton tentang gerak serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
PEMAHAMAN BERMAKNA
Pada bab ini peserta didik akan memaknai bahwa penerapan hukum newton tentang
gerak banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan peserta didik mampu
menganalisis bunyi dari ketiga hukum newton
PERTANYAAN PEMANTIK
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah yang perlu dilakukan guru sebelum ia Mengajar. Ditulis dalam butir-
butir langkah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Siswa yang visual: Materi berupa buku teks dan video menjelaskan tentang
perbedaan bunyi ketiga hukum newton
- Siswa yang audio: Materi penjelasan dari video pembelajaran
- Siswa yang kinestetik: Materi dalam bentuk demonstrasi sederhana untuk
menganalisis ketiga bunyi hukum newton
3. Collaboration
4. Communication
3. Refleksi diri
ASESMEN
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan
capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami materi atau pembelajaran mengulang
LAMPIRAN
PEMAHAMAN RENCANA
N
NAMA SISWA NILAI A (PAHAM B (PAHAM C ( TIDAK TINDAK
UTUH) SEBAGIAN) PAHAM) LANJUT
Diberikan materi
tambahan untuk
1 ADRIAN 0 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
tambahan untuk
2 AKHYAR 20 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
MUHAMMAD tambahan untuk
3 40 √
FADIL menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
HERI
tambahan untuk
4 GUNAWA 40 √
menjadi bahan
N
pelajaran dirumah
Diberikan materi
tambahan untuk
5 ZULKIFLI 30 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
tambahan untuk
6 FIKRAM 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
tambahan untuk
7 ADLY FAIRUS 20 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
tambahan untuk
8 HANDIKA 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
tambahan untuk
Diberikan materi
1 tambahan untuk
IRWANSYAH 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Diberikan materi
1 tambahan untuk
HASWIN 40 √
menjadi bahan
pelajaran dirumah
Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
AMERULLAH 50 √
diberikan materi
tambahan
Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
NUR IHSAN 50 √
diberikan materi
tambahan
Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
MUH. FAHRUL 60 √
diberikan materi
tambahan
Pembelajaran akan
1 dilanjutkan, tetapi
ALFIAN NUR 60 √
diberikan materi
tambahan
1 Pembelajaran akan
SITI MAISARA 80 √
dilanjutkan
1 Pembelajaran akan
M. AMIN 80 √
dilanjutkan
2 Pembelajaran akan
RAHMA 100 √
dilanjutkan
2 Pembelajaran akan
LISDA AULIA 90 √
dilanjutkan
2 Pembelajaran akan
SUKMAWATI 90 √
dilanjutkan
2 Pembelajaran akan
NURDIN 80 √
dilanjutkan
GAYA BELAJAR
N
NAMA SISWA VISUA NILAI NILAI KINESTESI NILAI
AUDIOTORI
L A
HERI 45%
4 √
GUNAWAN
5 ZULKIFLI √ 46%
9 HANDIKA √ 39%
10 SWANDI √ 39%
13 HASWIN √ 39%
14 AMIRUDDIN √ 37%
17 M. AMIN √ 39%
22 SUKMAWATI √ 38%
24 NURDIN √ 41%
26 INTAN NURAINI
Kesimpulan : Setelah melakukan Asesmen Awal Pembelajaran, siswa memiliki gaya belajar
visual (54 %), Audiotori (15 %), dan siswa memiliki gaya belajar Kinestetik (58 %) .
Kriteria Penilaian
N Indikator
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Penilaian
(1 poin) (2 poin) (3 poin) (4 poin)
Deskripsi Skala
3 2 1
Kelas XI
LKPD 1
HUKUM 1 NEWTON
1. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui kelembaman dan pengaruh gaya pada benda
2. Teori Dasar
Hukum Newton 1 adalah menunjukkan resultan gaya yang bekerja pada benda
dengan komposisi yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya diam akan
selamanya terus diam. Sedangkan benda awalnya bergerak lurus beraturan, maka
akan selamanya terus bergerak lurus beraturan dalam kecepatan yang tetap. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dalam Hukum Newton 1 percepatan benda berbanding
lurus dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massa atau berat benda itu sendiri. Sifat benda pada Hukum Newton 1
cenderung mempertahankan keadaannya semula dengan sifat kelembaman atau
kadar inersia yang sama. Itulah sebabnya mengapa Hukum Newton 1 disebut juga
dengan istilah Hukum Kelembaman.
4. Prosedur
a. Siapkan kertas, gelas, dan meja yang permukaannya dilapisi kaca.
b. Letakkan kertas di atas meja
c. Lalu letakkan gelas di atas kertas seperti gambar
d. Tariklah kertas secara perlahan, Amati apa yang terjadi. Ulangi kegiatan
tersebut dengan menarik kertas secara cepat dengan satu sentakan. Catatlah
hasil pengamatan Anda .
e. Ulangi kegiatan tersebut sebanyak dua atau tiga kali pengulangan dan selalu
amati apa yang terjadi setiap percobaan
5. Pertanyaan :
Kelas XI
LKPD 2
1. Amati sebuah tumpukan buku diatas meja, tuliskan pengamatanmu terhadap kondisi
tersebut !
Jawaban :...................................................
.....................................................
..............
.....................................................
...............
Terlampir
GLOSARIUM
Dinamika : Cabang ilmu fisika yang membahas gerak benda dan penyebab
terjadinya gerak benda tersebut
Gaya : Interaksi apapun baik berupa dorongan atau tarikan yang dapat
menyebabkan sebuah benda mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah,
maupun konstruksi geometris
Hukum I Newton : Jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka benda akan
bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus ( GLB ) atau tetap diam
Hukum II Newton : Percepatan yang ditimbulkan oleh suatu gaya sebanding dengan
besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan massanya
Hukum III Newton : Gaya aksi dan reaksi sama besar, tetapi berlawanan arah dan
bekerja pada dua benda yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Lasmi, Ketut. 2021. Buku IPA Fisika SMA kelas X. Jakarta: Erlangga,
Pujianto,Dkk. 2016. Buku siswa Fisika SMA kelas X. Klaten: Intan Pariwara
Sendana,
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Sendana Guru Mata Pelajaran
SMA Negeri 1Sendana telah ditetapkan sebagai salah satu sekolah penggerak
berdasarkan KeputusanDirektur Jenderal Pendidikan Anak UsiaDini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah Nomor: 6555/C/Hk.00/2021Tentang Penetapan Satuan pendidikan
pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan
Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Profil Pelajar Pancasila yaitu : Beriman dan bertaqwa Kepada tuhan YME
dan Berakhlak mulia, Berkebinekaan global, bergotong royong,kreatif, bernalar kritis dan
mandiri
Secara umum, Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk mendorong prosestransf
ormasisatuanpendidikanagardapatmeningkatkancapaianhasilbelajarpeserta didik secara
holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun non kognitif
(karakter) dalam rangka mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Transformasi yang diharapkan tidakhanya terbatas padasatuan pendidikan, melainkan da
pat memicu terciptanya ekosistem perubahan dan gotong royong di tingkat
daerah dan nasional sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas dan terlembaga.
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubunganpeserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.Kurikulum satuan pendidikan penggerak dikembangkan
dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakansecara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkanmanusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum satuan
pendidikan penggerak dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
2. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”(standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalamanbelajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum menganut: (1)
pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkanRencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
B. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Sendana untuk kelas X dan XI meliputi Capaian
Pembelajaran yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar peserta didik. Muatan lokal dan pengembangan diri termasuk
ke dalam isi kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas X dan XI untuk tahun pelajaran 2023/2024
mengacu kepada capaian pembelajaran, sesuai Permendikbud Nomor 033 / H/ KR/
2022
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan intrakurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah apakah berdiri
sebagai mata pelajaran terpisah atau terintegrasi.
3. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan,bakat,minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi satuan
pendidikan.
Khusus di SMA Negeri 1 Sendana, pengembangan diri meliputi 2 kegiatan yaitu :
a. Pembentukan karakter Peserta didik
Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan guna
mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui kegiatan
rutin,kegiatan spontan,kegiatan terprogram, dan kegiatan keteladanan.
b. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri
Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMA Negeri 1 Sendana melalui
bidang seni, Olah Raga, Keterampilan, Kelompok Pencinta Mata Pelajaran dan
karya tulis.
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran
untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang
formatif.
pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan
Modul Projek
TARGET PENCAPAIAN
DIMENSI ELEMEN SUBELEMEN FASE DI AKHIR
FASE E
keputusan.
Asesmen Diagnostik
(4 JP)
Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai
untuk menentukan kebutuhan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan
projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antar fase
Tahap Pengenalan.
Memahami peran individu dalam demokrasi
Tahap Kontekstualisasi.
Mengkontekstualisasi peran individu dalam demokrasi, mengekspresikan suara kita sebagai proses
demokrasi dan mengenal peran teknologi dalam
System demokrasi.
Tahap Aksi.
Bersama-sama mewujudkan pelajaran yang didapatkan oleh murid melalui aksi nyata.
BERNALAR KRITIS
A. KOGNITIF
1. Secara umum, pemilihan umum dibagi menjadi berapa bagian ?
a. Satu.
b. Dua.
c. Tiga.
d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : b. Dua
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/
2. Kebijakan apa yang mengatur pemilihan umum di Indonesia ?
a. UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan umum
b. UU No. 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan
DPRD.
c. UU No. 22 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden.
d. Semua Jawaban Benar
Jawaban : d. Semua Jawaban Benar
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/
5. Orang yang memberikan suaranya dalam pemilihan umum ada beberapa mmacam,
diantaranya….
a. Tipe Rasional.
b. Tipe Reaktif.
c. Tipe Responsif dan Aktif
d. Semua Jawaban Benar
Jawaban : d. Semua Jawaban Benar
Sumber : https://alkhoziny.ac.id/2019/07/04/pemilihan-umum-sebagai-sarana-
demokrasi/
b) Ketua OSIS
d) Pembina OSIS
b) Pemikiran filsuf
d) Prinsip demokrasi
b) Parelementer
c) Kerakyatan
d) Berkeadilan
12. Dalam riwayat ketatanegaraan Indonesia, semua konstitusi yang sempat berlaku
berpedoman pada prinsip …
a. Sentralisasi
b. Pemaksaan
c. Demokrasi
d. Dictator
jawaban : b.sederajat
17. Berikut ini yang merupakan contoh kesetaraan sosial adalah sebagai
berikut,kecuali :
a. Hak mendapatkan pendidikan
b. Hukum hak pilih perempuan
c. Hak bagi penyandang disabilitas
d. Kesetaraan ekonomi
18. Prinsip kesetaraan dijelaskan pada salah satu pasal dalam UUD NRI 1945 yaitu
padapasal :
a. pasal 27 ayat 1
b. pasal 27 ayat 2
c. pasal 1ayat 1
d. d.pasal 27 ayat 3
20. Dengan adanya prinsip kesetaraan maka akan dapat menjamin terbentuknya
a. Kesamaan
b. Keadilan
c. Keselarasan
d. Keseimbangan
jawaban : b.Keadilan
21. Mengapa generasi muda acap kali dikategorikan sebagai kelompok rentan dalam
demokrasi ?
a. Belum memiliki pemahaman terkait politik.
b. Pemikirannya yang masih labil.
c. Menjadi sasaran praktik politik uang.
d. Karena sifatnya pemilih pemula.
Jawaban : c. Menjadi sasaran praktik politik uang
Sumber : https://www.jawapos.com/nasional/politik/17/11/2020/bawaslu-anak-muda-
masuk-kelompok-pemilih-rentan/
24. Apa yang perlu dilakukan agar anak muda dapat berpartisipasi dalam demokrasi,
baik dari anak muda maupun dari pembuat kebijakan publik?
a. Berpartisipasi dalam kegiatan demonstrasi.
b. Gotong royong
c. Bakti sosial
d. Mengadakan seminar politik
Jawaban : d. Mengadakan seminar politik
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/51721565
25. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan contoh peningkatan kepedulian
generasi muda dalam berdemokrasi!
a. Melaksanakan kegiatan webinar politik.
b. Berharap mendapat keuntungan berupa materi.
c. Terlibat dalam kegiatan politik.
d. Diskusi dengan pakar politik
Jawaban : b. Berharap mendapat keuntungan berupa materi
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/51721565
26. Pelaksanaan pemilu di Indonesia dilakukan setiap …
a. 4 tahun sekali
b. 5 tahun sekali
c. 6 tahun sekali
d. 8 tahun sekali
27. Warga Negara indonesia berikut ini berhak sebagai pemilih dalam pemilu, kecuali
…
a. Telah berumur 17 tahun
b. Cacat jasmani
c. Terlibat G-30-S/PKI
d. Berada diluar negeri
BERNALAR KRITIS
DIMENSI
BERKEBHINEEKAAN GLOBAL
ELEMEN
Berkeadilan Sosial
SUB-ELEMEN
TARGET PENCAPAIAN
dan perilakunya. Mulai mencari solusi untuk dilemma terkait konsep hak
dan kewajibannya
INDIKATOR
- KOGNISI: Mampu Memahami konsep hak dan kewajiban
- SIKAP: Mampu menunjukkan sikap mulai mencari solusi untuk dilemma
terkait konsep hak dan kewajibannya
- KETERAMPILAN: mampu merefleksikan gambaran hak dan kewajiban, serta
implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya.
1. BENTUK ASSESMEN :
1. KOGNISI: Uraian Objektif
2. SIKAP: Penilaian antar teman
3. KETERAMPILAN: membuat presentasi.
2. INSTRUMEN ASESMEN (terlampir):
1. lembar penilaian pengetahuan tertulis
2. Lembar penilaian antar teman
3. Lembar penilaian unjuk kerja
KOMPETENSI AWAL
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN: literasi
DESKRIPSI KEGIATAN
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan memberikan motivasi belajar
Kegiatan Inti:90’
Eksplorasi Konsep:
1. Kegiatan Literasi
- Guru memberikan materi ajar dalam bentuk teks yang memuat poin materi
konsep demokrasi untuk murid yang gaya belajar visual.
- Guru juga menyajikan bahan ajar dalam bentuk suara atau membaca keras
tentang konsep konsep demokrasi untuk murid yang gaya belajar audio.
2. Critical Thinking
3. Collaboration
Refleksi Terbimbing:
Demonstarsi Kontekstual:
4. Communication
Elaborasi Pemahaman
5. Creativity
Kegiatan Penutup:60’
1. Refleksi pembelajaran.
- Assessmen Formatif Kognisi: Memberikan penilaian berdasarkan pemahaman
murid tentang Konsep demokrasi.
- Murid memberikan umpan balik baik guru maupun murid terhadap proses
pembelajaran yang telah berlangsung
2. Assessmen Formatif Sikap: Penilaian antar teman tentang sikap mulai mencari
solusi untuk dilemma terkait konsep hak dan kewajibannya dalam demokrasi
3. Assessmen Formatif Keterampilan: Pelajaran tambahan dan sumber belajar
tambahan (mini lesson, center, and resources). Memberikan tugas presentasi
tentang gambaran hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya dalam demokrasi
4. Menyampaikan agenda pertemuan berikutnya
Remedial
1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
sama.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami
kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
Pengayaan:
1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan materi yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar
jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik
berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik
dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan
pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat
dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati
secara individu.
INSTRUMEN ASESMEN:
A. Kognisi:
B. Sikap:
Petunjuk:
Berilahtanda (X) padapilihan yang paling menggambarkankondisitemansejawatkamudalamkurunwaktu 1 (satu)
mingguterakhir.
Nama Teman yang Dinilai : ……………………..
Kelas : ……………
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selal
u
N Aspek Penilaian 1 7 5 2
C. Keterampilan:
Tingkat Kriteria
4 Presentasi menunjukkan penerapan konsep mendasar yang
berhubungandengan tugas ini.Ciri-ciri:
Semua jawaban benar,sesuai dengan prosedur operasi dan penerapan
konsep yang berhubungandengan tugas ini
3 Presentasi menunjukkan penerapan konsep mendasar yang
berhubungandengan tugas ini.Ciri-ciri:
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah. Sedikitkesalahanperhitungandapatditerima
2 Presentasi menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah
yang berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
Ada jawaban yang benar dan sesuai dengan prosedur, dan ada jawaban
tidak sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.
1 Presentasi hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah ini.
Ciri-ciri:
Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur yangbenar.
0 Tidak ada Presentasi
REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK
Pendidik:
Peserta Didik:
KONSEP DEMOKRASI
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna
rakyat atau khalayak, sementara kratos bermakna pemerintahan. Demokrasi
sebagai system pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan
kepada warga negaranya untuk berpendapat dan turut serta dalam pengambilan
keputusan baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan dan pembuatan hokum di pemerintahan.
A. Ciri-ciri demokrasi
B. Tujuan Demokrasi
1. Kebebasan berpendapat
2. Menciptakan keamanan dan ketertiban
3. Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan
4. Membatasi kekuasaan pemerintahan
5. Mencegah perselisihan
C. Macam-Macam Demokrasi
Kekuasaan tertinggi Negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat
tersebut berasal dan latar belakangnya. Semua warga Negara dianggap sama tanpa
melihat latar belakang da asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu Negara
demokrasi semua warga Negara dianggap memiliki kesetaraan. Berikut ini macam-
macam demokrasi yang perlu diketahui:
1. Demokrasi parlementer
2. Demokrasi langsung
3. Demokrasi tidak langsung
4. Demokrasi pancasila
5. Demokrasi presidensial
6. Demokrasi liberal
Supaya kamu lebih mudah dalam memahami apa itu demokrasi, maka bisa melihat
beberapa contoh sikap demokrasi yang ada dibawah ini
E. Prinsip-prinsip demokrasi
1. Negara berdasarkan konstitusi
2. Jaminan perlindungan HAM
3. Kebebasan berpendapat dan bersertifikat
4. Pergantian kekuasaan berkala
5. Peradilan bebas dan tak memihak
6. Penegakan hokum dan persamaan kedudukan
7. Jaminan kebebasan Pers
GLOSARIUM
1. Demokrasi system pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat,
dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara
2. Aspirasi harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan dating
3. Legislative badan tertinggi dan menujuk eksekutif
4. Konstitusional seperangkat prinsip-prinsip nilai dan norma dasar yang mengatur
mengenai apa dan bagimana suatu system kekuasaan dilembagan dan dijalankan
untuk mencapai tujuan bersama dalm wadah organisasi
5. Partai sarana atau media untuk melaksanakan system demokrasi.
6. Korupsi perbuatan yang dilakukan dengan maksud memberikan beberapa
keuntungan yang bertentangan dengan tugas dan hak orang lain
7. Presidensial system pemerintahan yang pemegang kekuasaan eksekutifnya tidak
harus bertanggung jawab kepada legislative
8. System parlementer sebuah system pemerintahan yang parlemennya memiliki
peranan penting dalam pemerintahan
9. Demokrasi langsung jenis demokrasi yang melibatkan warga Negara dalam
pengambilan keputusan secara mutlak dalam kebijakan pemerintahan
10. Demokrasi liberal system politik yang menganut kebebasan individu
1. Sebuah Negara sendiri dikatakan telah menerapkan system demokrasi , jika telah
memenuhi ciri-ciri Negara demokrasi. Sebutkan ciri – ciri Negara demokrasi!
2. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
3. Sebutkan 3 (tiga ) contoh kesetaraan social!
4. Mengapa generasi muda acap kali dikategorikan sebagai kelompok rentan dalam
demokrasi?
5. Apa keuntungan jika anak muda berpartisipasi dalam Demokrasi?
6. Meminjam tulisan Muh Isnaini, Eep Saefulloh Fatah megklasifikasikan golput atas
empat golongan. Sebutkan !
7. Penyelenggaraan pemilihan Bupati/Wakil Bupati ialah …
8. Apa saja Tolok ukur Demokrasi dalam bidang Komunikasi?
9. Pemilihan Umum yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Jelaskan!
10. Apakah tantangan terbesar dalam mengekspresikan pendapat, khususnya bagi
anak muda di Indonesia?
LAMPIRAN 5
TUJUAN
- Mewujudkan Sumber Daya Manusia
melalui pendidikan Ber-KULIAH (ber-
Kolaborasi unggul, Inovatif terhadap
Akselerasi Mutu Pendidikan yang Hebat)
- Mewujudkan Pemajuan dan Pelestarian
Bahasa dan Kebudayaan Daerah Sulawesi
Barat
SASARAN
- komite sekolah
- Puskesmas
4. Kemitraan
- Kemenag
- BKKBN
2. Misi
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai
ajaran agama yang dianut oleh seluruh warga sekolah.
2. Membentuk komunitas mata pelajaran berdasarkan potensi
dan karakter peserta didik.
3. Mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan.
4. Menyediakan sarana dan prasarana dalam proses
pembelajaran.
5. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam
kegiatan ekstrakurikuler
6. Membina kerukunan dan solidaritas serta menerapkan
budaya peduli terhadap sesama.
7. Meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap seni dan
budaya daerah serta mengembangkan potensi lokal yang
memiliki daya saing.
8. Menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang
refresentatif dan ramah lingkungan.
9. Membiasakan warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan
10. Mewujudkan lingkungan sekolah yang indah, asri, nyaman
dan ramah lingkungan
Analisis SWOT
Terdapat poin-poin kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan sekolah yang dapat
diidentifikasi dari gambaran umum kondisi dan karakteristik SMA Negeri 1 Sendana
tersebut di atas. Adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:
Kekuatan
A. TENAGA GURU
1. Guru berkualifikasi S-1 = 81,6%
2. Guru berkualifikasi S-2 = 18,4%
3. Produktivitas tinggi
4. Semangat bekerja baik
5. Jumlah tenaga guru cukup
6. Disiplin guru tinggi
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Jumlah cukup memadai
2. Kualifikasi pendidikan baik
3. Produktivitas tinggi
4. Kerja sama baik
5. Motivasi bekerja Tinggi
C. PROSES BELAJAR
1. Rapinya penjadwalan mengajar
2. Siswa memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar
3. Lengkapnya kehadiran guru
4. Waktu mengajar yang cukup
5. Kehadiran siswa yang tinggi
6. Motivasi belajar siswa yang tinggi
7. Siswa memiliki semangat untuk mengembangkan diri sesuai denganbakatnya
D. SARANA PRASARANA
1. Ruang dan peralatan laboratorium cukup memadai
2. Peralatan Teknologi Informasi cukup tersedia
3. Perpustakaan tersedia di setiap ruang belajar.
4. Buku-buku di perpustakaan mencukupi
5. Fasilitas pembelajaran cukup
6. Sarana penunjang lain mencukupi
7. Lahan sekolah yang luas dan dapat dioptimalkan
E. KESISWAAN
1. Adanya tatib yang representative
2. Organisasi Siswa Intra Sekolah yang memiliki program kerja.
3. Pembina OSIS yang solid
4. Ekstrakurikuler yang dpat mewadahi talenta peserta didik
F. LINGKUNGAN SEKOLAH DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
1. Terdapat Persatuan Orang tua Kelas Anak
2. Posisi sekolah yang strategis
3. Dicanangkannya manajemen berbasis sekolah
4. Lingkungan sekolah mendukung pendidikan berbasis lingkungan hidup.
5. Tiga Pilar pendidikan yaitu sekolah, lingkungan dan masyarakat (Tri Pusat
Pendidikan)
6. Adanya otonomi pengelolaan sekolah
Kelemahan
A. TENAGA GURU
1. Integritas dan pemahaman hak dan kewajiban yang masih perlu ditingkatkan.
2. Penguasaan Teknologi Informasi yang masih harus ditingkatkan
3. Belum sepenuhnya paham pembelajaran dengan Konsep pembelajaran abad 21
dan pembelajaran paradigma baru
4. Kurang terampil menggunakan media pembelajaran
5. Metode pembelajaran belum variatif
6. Sebagian Guru belum memiliki motivasi untuk pengembangan diri
7. Guru belum memiliki kemampuan TIK yang baik
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Kurang terampil mengelola sistem administrasi
2. Pemanfaatan waktu yang kurang efektif
3. Pembagian kerja yang tidak jelas
4. Manajemen yang belum sempurna dan memadai
C. PROSES BELAJAR
1. Masih ada guru yang belum bisa mengelola waktu dalam mengajar
2. Konsentrasi guru dan siswa belum optimal
3. Penugasan pada siswa kurang
4. Pemanfaatan lingkungan hidup sebagai media pembelajaran belum optimal.
5. Ketersediaan perangkat administrasi namunnbelum sesuai dengan standar SPMI
6. Proses penilaian dan evaluasi hasil belum dapat menunjukkankompetensi siswa.
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Kurangnya fasilitas lapangan olah raga
2. Ruang kelas belum sesuai SNP
3. Media pembelajaran yang belum variatif
4. Terbatasnya buku pegangan guru
5. Belum optimalnya penggunaan media berbasis Teknologi Informasi
6. Perawatan sarana dan prasarana yang masih kurang.
E. KESISWAAN
1. Belum Optimalnya peran wali kelas
2. Belum tergarapnya sistem administrasi siswa
3. Belum optimalnya penegakan sangsi pelanggaran tata tertib
4. Belum optimalnya koordinasi antar komponen kesiswaan dengan yang lain
F. LINGKUNGAN SEKOLAH DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
1. Kurang pemahaman bersama tentang MBS
2. Semakin padatnya lalu lintas di sekitar sekolah
3. Peran komite yang belum maksimal.
4. Kerjasama dengan masyarakat sekitar masih terbatas.
Peluang
A. TENAGA GURU
1. Adanya sertifikasi untuk tenaga pendidik
2. Dana dari pemerintah tinggi
3. Mengikuti studi lanjut tersedia
4. Mengikuti penataran dan pelatihan terbuka
5. Adanya MGMP tiap mata pelajaran yang aktif berjalan
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Penataran dan Pelatihan tersedia
2. Kerjasama dengan instansi lain
3. Mengikuti studi lanjut terbuka
C. PROSES BELAJAR
1. Adanya lomba tingkat regional, nasional dalam pembelajaran
2. Dukungan orang tua terbuka
3. Banyaknya media belajar
4. Adanya program pembinaan bakat istimewa
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Adanya anggaran memadai
2. Banyaknya sponsorship/ Insritusi dengan CSR yang dapat diajakkerjasama
3. Semakin cepatnya perkembangan teknologi pembelajaran
E. KESISWAAN
1. Ada peluang bekerjasama dengan orang tua
2. Animo masyarakat terhadap sekolah tinggi
3. Kerjasama dengan sekolah lain terjalin baik
4. Pendanaan dari sponsor cukup memadai
5. Tersedia beasiswa untuk peserta didik yang berprestasi
6. Tersedia beasiswa untuk peserta didik yang klurang mampu
7. Lingkungan sekolah dan hubungan masyarakat
8. Kerjasama sekolah dengan instansi terkait sudah terjalin dengan baik.
9. Tersedianya fasilitas untuk dimanfaatkan masyarakat
10. Mantapnya Komite Sekolah dalam memajukan SMAN 1 Sendana
Tantangan
A. TENAGA GURU
1. Dampak negatif teknologi
2. Tergerusnya moral bangsa
3. Kompleksnya persoalan kehidupan
4. Pandangan masyarakat terhadap profesi guru
B. TENAGA ADMINISTRASI
1. Kebutuhan hidup tinggi
2. Lapangan kerja sempit
3. Dampak negatif teknologi informasi
C. PROSES BELAJAR
1. Lingkungan sosial siswa yang kurang mendukung
2. Kompetisi antar sekolah
3. PPDB dengan system Zonasi
4. Perguruan tinggi yang semakin mahal
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Luas lahan sekolah belum dimanfaatkan decara optimal
2. Sumber dana terbatas
3. Harga-harga semakin tinggi
E. KESISWAAN
1. Dampak negatif teknologi informasi
2. Pergaulan remaja yang semakin kompleks
3. Peredaran Narkoba yang semakin luas
4. Longgarnya norma masyarakat
5. Lingkungan sekolah dan hubungan masyarakat
6. Persaingan kurang sehat antar sekolah
7. Rendahnya komitmen masyarakat terhadap dunia pendidikan
8. Penerimaan siswa baru sistem on line
9. Kumuhnya lingkungan sekitar sekolah dengan banyaknya pedagang