KURIKULUM 2013
MAN 1 MUSI BANYUASIN
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MUBA
Jalan Kolonel Wahid Udin No. 570 Sekayu
MUSI BANYUASIN – SUMSEL
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
No. …………………………….
Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite, maka dengan ini Kurikulum Madrasah Aliyah
Negeri 1 Musi Banyuasin ditetapkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2022/2023 dan
pelaksanaan kurikulum ini akan digunakan sebagai dasar kegiatan pembelajaran serta bahan
penetapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 tahun berikutnya.
Di tetapkan di : Sekayu
Tanggal : Juli 2022
Menyetujui
Ketua Komite Madrasah, Kepala Madrasah,
Mengesahkan
A.n. Kepala Kanwil Kementerian Agama
Prov.Sumatera Selatan
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah,
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat perkenan-Nya
dalam waktu yang relatif singkat, kami dapat menyusun kurikulum MA Negeri (Model)
Sekayu sesuai dengan amanat Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, khususnya mengenai pasal–pasal
yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 dan Manajemen Berbasis Sekolah .
Joharni, S.Ag
NIP 196901172005011004
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan
kecil yang berjumlah sekitar 17.504. Berdasarkan data BPS tahun 2016 penduduk
Indonesia berjumlah 261,1 juta jiwa dengan berbagai keragaman.Keragaman yang
menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain geografis, potensi sumber
daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya,
dan keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman tersebut
selanjutnya melahirkan pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan
yang berbeda antara daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan
kehidupan masyarakat di setiap daerah.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum
sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik di masa kini dan masa mendatang.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang –Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pada Pasal 77A ayat (1) menyebutkan bahwa
Kerangka Dasar Kurikulum berisi Landasan filosofi,sosiologis,psikopedagogis, dan
yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan, dan Pasal 77 ayat (2)
menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum sebagimana yang di maksud pada
ayat (1) digunakan sebagai acuan dalam Pengembangan Struktur Kurikulum pada
tingkat nasional, acuan dalam pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah
dan pedoman dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dari
Amanat Undang-Undang dan peraturan pemerintah tersebut ditegaskan bahwa
kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan penyesuan
program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan ciri khas potensi
yang ada di daerah serta peserta didik dan kurikulum dikembangkan dan
diimplementasikan pada tingkat satuan pendidikan.
Memperhatikan kondidi riil MAN 1 Musi Banyuasin sebagai satuan
pendidikan menengah atas di Lingkungan Kementerian Agama dengan lingkungan
penduduk pedesaan perlu menyusun pengembangan kurikulum yang harus
disesuaikan dengan kondisi tersebut. Melalui Kurikulum MAN 1 Musi Banyuasin ini
diharapkan sesuai dengan karakteristik potensi dan kebutuhan peserta didik. Untuk
itu penyusunannya perlu melibatkan seluruh warga Madrasah (Kepala Sekolah,
Guru, Karyawan dan Peserta Didik). Serta pemangku kepentingan lain (Komite
Sekolah,Lingkungan, Masyarakat dan Lembaga lain).
Pengembangan Kurikulum MAN 1 Musi Banyuasin tahun pelajaran 2022-
2023 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum MAN 1 Musi Banyuasin.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada MAN 1 Musi Banyuasin didasarkan pada
hasil analisis konteks,analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta
didik.
3. Kurikulum MAN 1 Musi Banyuasin dikembangkan berdasarkan hasil revisi
kurikulum terbaru, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama
tenaga pendidik dan sarana prasarana, serta analisis kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan MAN 1 Musi Banyuasin disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2022-2023.
MISI : Untuk mencapai Visi Madrasah, Misi dari Penyelenggaraan Pendidikan dan
pembelajaran di MAN 1 Musi Banyuasin , sebagai berikut :
1) Mengoptimalkan penghayatan terhadap nilai-nilai agama yang dianut
melalui dzikir dan berfikir untuk dijadikan sumber kearifan dalam
bertindak.
2) Mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, agama, budaya dan keterampilan bagi
seluruh civitas akademika.
3) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan sosial budaya dan alam sekitarnya dengan dijiwai
nilai-nilai islami.
4) Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis IMTAK dan IPTEK
5) Menerapkan sistem pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
6) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu lulusan
berkualitas baik secara keilmuan maupun sosial.
7) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan sosial budaya dan alam sekitarnya yang dijiwai
dengan nilai-nilai islami.
8) Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia (SDM)
secara bertahap.
9) Meningkatkan hubungan kerja sama yang harmonis dengan komite
Madrasah, masyarakat, dunia usaha dan stakholder yang terkait lainnya.
B A B II
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PERMINGGU
KELAS X KELAS XI KELAS XII
KELOMPOK A (WAJIB)
1. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Al Qur’an Hadist 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (WAJIB)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Kelompok A dan B per minggu 33 31 31
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan Ilmu- ilmu Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah Peminatan 3 4 4
3. Sosiologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
Pilihan Lintas Minat
1. Biologi
2. Fisika 6 4 4
3. Kimia
Jumlah Alokasi Waktu per minggu 51 51 51
1. Mata Pelajaran
Sesuai dengan kurikulum 2013, seluruh kelas XI dan XI terbagi menjadi 3 bagian
yaitu : Kelompok A (wajib), Kelompok B (wajib) dan Kelompok C (peminatan).
Secara keseluruhan jenis mata pelajaran dan alokasi waktu perminggu pada
struktur kurikulum MA Negeri (Model) Sekayu, sebanyak 51 jam perminggu.
Tabel Alokasi Waktu Jam Belajar :
Ja
Jam Selasa, Jam Jam
m Senin Jumat Sabtu
ke rabu,kamis ke ke
ke
8 13.00-13.45 8 13.00-13.45
9 13.45-14.30 9 13.45-14.30
10 14.30-15.15
2. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat dan minat setiap peserta didik. Kegiatan pengembangan diri di MAN 1 Musi
Banyuasin diwujudkan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler difasilitasi oleh
pembimbing ekstrakurikuler dan konselor. Khusus kelas X untuk tahun pelajaran
2022-2023 ini memiliki 2 ekstrakulikuler wajib, yaitu Pramuka dan Rumah Tahfiz.
Adapun Bentuk kegiatan ekstrakulikuler lainnya di MAN 1 Musi Banyuasin terdiri
atas : Paskibra, Olahraga (futsal, Volly), Seni Kreasi (Band, Marching Band),
Taekwondo, Silat, Wushu,Rabbana dan Jurnalistik. Selain Eksktrakulikuler juga ada
bimbingan bagi siswa yang berprestasi untuk dibina guna persiapan mengikuti ajang
Kompetisi Sains Madrasah yang selalu diadakan setiap tahunnya.
Pelajaran tambahan ini dikhususkan untuk siswa kelas 12 MIA dan IIS.sebagai
persiapan siswa untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Adapun mata pelajaran untuk jurusan IPA meliputi kelas Matematika, Fisika, Kimia,
Biologi, Skolastik, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dan jurusan IPS meliputi
Matemattika, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Dari masing – masing kelas diberi waktu 1 jam pelajaran selama 90 menit setiap
bidang study. Disamping itupun khusus kelas 12 diadakan TRY OUT persiapan
Berbasis Komputer.
MAN 1 Musi Banyuasin, melaksanakan pembelajaran menggunakan system
paket yang berarti bahwa semua peserta didik wajib mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang telah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku di MAN 1 Musi Banyuasin.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui system tatap muka,
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Kegiatan tatap muka
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik
dengan guru. Penugasan terstruktur adalah keiatan pendalaman materi
pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi dan
waktu penyelesaian tugasnya ditentukan oleh guru. Kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi dan waktu penyelesaian
tugasnya diatur sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar tatap muka setiap jam pembelajaran adalah 45 menit. Waktu
untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 60 %
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Jumlah jam pembelajaran tatap muka di kelas XI dan XII yaitu 51 jam pembelajaran
per minggu
3. Kehadiran Peserta Didik
Persentasi kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada
setiap mata pelajaran minimal 90% dari jumlah tatap muka, syarat kehadiran
tersebut di atas tidak diperhitungkan bagi peserta didik yang ketidak hadirannya
disebabkan karena sakit, mengikuti kegiatan mewakili sekolah, yang dibuktikan
surat izin dari orang tua/dokter atau surat tugas paling lambat 3 hari
Persyaratan tidak hadir tanpa keterangan (alpa) peserta didik dalam 1 (satu) tahun
di MAN 1 Musi Banyuasin untuk naik kelas maksimal 20 hari. Tidak diperhitungkan
bagi peserta didik yang ketidakhadirannya karena sakit.
4. Ketentuan Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik, adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, yang dilakukan untuk memantau proses,kemajuan belajar dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan yang dilakukan
dalam bentuk ulangan,pengamatan,penugasan perseorangan / kelompok dan
atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dilakukan dalam bentuk Ujian
Sekolah dan Ujian Madrasah (tertulis dan praktek) yang bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran dan
digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah, dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional
yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu.
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian
lain yang relevan dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktek, produk, proyek, portofolio dan
atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Penilaian untuk sikap oleh pendidik dalam bentuk predikat dan deskripsi, hasil
penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan
dalam bentuk angka dan atau deskripsi.
Laporan hasil penilaian peserta didik pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dan
hasil penilaian oleh satuan pendidikan.
Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh pendidik digunakan untuk
menentukan kenaikan kelas peserta didik.
5. Waktu dan Teknis Penilaian
a. Penilaian Harian, dilakukan oleh pendidik dalam bentuk penilaian harian melalui
tes tertulis, tes lisan maupun penugasan.Cakupan penilaian harian meliputi
seluruh indikator dari satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih sedangkan
cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik KD. Waktu dan alokasi
waktu pelaksanaan penilaian harian ditentukan oleh masing-masing guru mata
pelajaran.Peserta didik yang belum mencapai batas minimal ketuntasan (KKM)
harus mengikuti pembelajaran Remedial.
b. Penilaian Akhir Semester, dilakukan oleh satuan pendidikan, cakupan penilaian
akhir semester meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan semua KD
pada semester ganjil. Penilaian Akhir Semester berupa tes tertulis dalam bentuk
pilihan ganda.
c. Penilaian Akhir Tahun, dilakukan untuk semua mata pelajaran yang diselesaikan
dalam satu semester genap.oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh
mata pelajaran diakhir semester dengan cakupan seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada semester genap. Berupa tes tertulis
berbentuk pilihan ganda dan hasil penilaian diinformasikan kepada peserta didik.
d. Ujian Sekolah dan Ujian Akhir Madrasah dilaksanakan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan MAN 1 Musi Banyuasin
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari MAN 1 Musi Banyuasin, yang terdiri atas ujian tertulis
dan ujian praktek yang mengikuti ketentuan yang berlaku mengikuti juknis yang
ditentukan berdasarkan peraturan menteri berdasarkan usulan BSNP.
e. Ujian Nasional dilaksanakn bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu yang diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Menteri.
6. Remedial dan Pengayaan
Pelaksanaan remedial hanya dilakukan terhadap peserta didik yang dalam penilaian
proses hasil belajar yang diperoleh belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir penilaian
harian.
Pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal
yang ditentukan kurikulum dan tidak dilakukan oleh semua peserta didik. Bentuk
pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi,tutor sebaya,membaca dan
lain-lain yang menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di
dalamnya. Penilaian nya dilakukan dalam bentuk portofolio dan dihargai sebagai
nilai tambah dari peserta didik yang normal.
7. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi
sikap,pengetahuan dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi
dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik,karakter mata pelajaran dan kondisi
satuan pendidikan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti
pembelajaran remedi. Ketuntasan belajar minimal untuk aspek sikap (KD pada KI-1
dan KD-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dan huruf, yakni 0-100, untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A
sanpai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Nilai ketuntasan pengetahuan dan
keterampilan
Rentang Angka Predikat
90 – 100 A
80 – 89 B
76 – 79 C
0 - 75 D
Ketuntasan belajar minimal (KKM) untuk pengetahuan ditetapkan dengan nilai
rerata 76 dan untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 76.
KKM seluruh mata pelajaran MAN 1 Musi Banyuasin dapat dilihat dalam tabel
berikut:
(terlampir)
8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 10 ayat 1 (e), maka Keputusan
kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan
melalui rapat dewan pendidik.
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
b. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 20 hari.
c. Deskripsi sikap ditetapkan sekurang-kurangnya B (Baik) yaitu memenuhi
indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan
d. Deskripsi kegiatan ekstrakulikuler pendidikan kepramukaan minimal Baik
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
e. Paling banyak 2 (dua) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan
keterampilan belum tuntas (dibawah KKM).
f. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada
semester ganjil atau genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan
genap pada pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.
Bagi peserta didik yang telah 2 kali tidak naik kelas berturut-turut di jenjang
kelas yang sama, secara otomatis tidak bisa melanjutkan di MAN 1 Musi
Banyuasin dan dihimbau untuk mencari sekolah lain untuk penyegaran.
. b. Kelulusan
. Penentuan kelulusan kelulusan berdasarkan Permendikbud Nomor 57 tahun
2015 Pasal 24. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah ;
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai sikap baik / perilaku minimal baik
3. Lulus ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kejuruan
9. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan
tahun pelajaran, tim penyusun program di madrasah menyusun Kalender Pendidikan
untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran dalam satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Pengaturan waktu belajar di madrasah mengacu pada Standar isi disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahunnya dan berakhir
pada bulan juni tahun berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajara sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
local, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adlah waktu yang ditetepkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari–hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
Madrasah – madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur kegamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapna hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dnegan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
Kalender Pendidikan MA Negeri (Model) Sekayu mengacu kepada Kalender
Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Musi
Banyuasin dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kegiatan
khusus MA Negeri (Model) Sekayu, namun tetap memperhatikan kalender
pendidikan yang terdapat pada Standar Isi (Kalender Pendidikan Terlampir)
10. SILABUS
Silabus merupakan penjabaran dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
setiap mata pelajaran. Silabus untuk setiap mata pelajaran dikembangkan oleh guru
– guru mata pelajaran sejenis di MAN 1 Musi Banyuasin yang berisi Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran, Indikator Pencapaian, Penilaian, Alokasi waktu dan Sumber belajar.
(Silabus kurikulum 2013 sudah dilengkapi langsung dari pusat).
Joharni, S.Ag
NIP 196901172005011004