Anda di halaman 1dari 3

Lembar Jawaban Ujian Akhir Semester (UAS)

UNIVERSITAS INSAN BUDI UTOMO MALANG


Nama : Achmad Ahdan Sahali Mata Kuliah : Manajemen SDM
NPM : 2211000420008 Tanggal : 27 Januari 2024
Kelas : 21’B Dosen Pengampuh: Deni Nugroho, SE, M.SA

1. Dari perspektif SDM, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap


kebijakan kompensasi. Perusahaan perlu mempertimbangkan elemen-elemen seperti
struktur gaji, tunjangan, dan kebijakan kesejahteraan karyawan. Mungkin diperlukan
penyesuaian atau penambahan fasilitas agar karyawan dapat memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Dari sudut pandang serikat pekerja, kemungkinan mereka akan mendorong dialog
terbuka dengan perusahaan untuk membahas perbaikan kompensasi. Serikat pekerja
biasanya berperan dalam memperjuangkan hak dan kepentingan karyawan, dan
perundingan yang seimbang dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua
belah pihak.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara perusahaan dan serikat pekerja dapat menjadi
kunci untuk menemukan solusi yang adil dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
karyawan. Proses evaluasi dan komunikasi terbuka dapat membantu menciptakan
lingkungan kerja yang lebih memadai secara finansial bagi semua pihak terlibat.

2. Menghadapi dilema memberhentikan sekelompok SDM yang terlibat dalam


kecurangan memerlukan pertimbangan moral dan etika. Dalam pandangan saya,
tindakan tegas perlu diambil untuk menjaga integritas perusahaan. Pemutusan
hubungan kerja dapat menjadi langkah yang diperlukan agar perusahaan tidak terus
merugi. Namun, dalam mengambil keputusan tersebut, perlu mempertimbangkan
pendekatan yang adil terhadap individu yang memiliki latar belakang ekonomi
berbeda. Mungkin perlu diselidiki apakah ada alternatif seperti sanksi atau pelatihan
untuk mereka yang terlibat, sambil tetap mempertimbangkan kepentingan perusahaan.
Sikap yang bijaksana dalam menangani situasi ini dapat melibatkan dialog terbuka
dengan para karyawan terkait. Menjelaskan dampak kecurangan terhadap perusahaan
dan memberikan peluang untuk pembenahan dapat menjadi langkah yang adil.
Keputusan yang diambil harus mencerminkan keseimbangan antara menjaga
integritas perusahaan dan memberikan peluang perbaikan kepada individu yang
terlibat.

3. Penilaian kinerja guru yang paling tepat untuk menentukan kelayakan promosi
sebagai kepala sekolah sebaiknya mencakup beragam aspek. Evaluasi harus
melibatkan observasi kelas secara langsung, kemampuan mengelola kelas, inovasi
dalam metode pengajaran, interaksi dengan siswa dan orang tua, serta kontribusi pada
pengembangan kurikulum. Selain itu, penilaian dapat mencakup pencapaian akademis
siswa di bawah bimbingan guru tersebut, partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler,
dan keterlibatan dalam pengembangan diri profesional. Evaluasi sebaiknya dilakukan
dengan pendekatan holistik untuk memahami kontribusi guru dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang positif.
Penting juga untuk memperhitungkan kemampuan kepemimpinan, koordinasi dengan
rekan kerja, dan keterlibatan dalam inisiatif sekolah. Sebuah penilaian yang seimbang
akan mencakup unsur-unsur kinerja, sikap profesional, dan kontribusi positif terhadap
kemajuan sekolah. Dengan pendekatan yang komprehensif, penilaian kinerja guru
dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat, membantu memastikan
bahwa guru yang dipromosikan sebagai kepala sekolah memiliki kualitas dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk memimpin dengan efektif.

4. Sebagai karyawan, penting untuk mencari dialog terbuka dengan manajemen untuk
menyampaikan kekhawatiran dan mengeksplorasi solusi bersama. Menciptakan
platform komunikasi yang efektif dapat membantu mengatasi ketegangan dan
memfasilitasi pemahaman bersama. Sebagai pengusaha, mendengarkan keluhan
karyawan dengan serius, membuka ruang diskusi, dan mengevaluasi kebijakan
internal adalah langkah-langkah yang krusial. Pemecahan masalah kolaboratif dapat
membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.
Sebagai petugas Serikat Pekerja, perlu berperan sebagai perantara antara karyawan
dan manajemen. Mengadvokasi hak-hak karyawan, memberikan informasi yang jelas,
dan berpartisipasi dalam proses perundingan dapat membantu menemukan solusi
yang adil untuk semua pihak.
Secara keseluruhan, penyelesaian konflik dalam hubungan industrial memerlukan
pendekatan inklusif, komunikasi yang terbuka, dan kemauan untuk mencari solusi
bersama. Kolaborasi antara karyawan, pengusaha, dan serikat pekerja adalah kunci
untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai