Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 3
Akuntansi Biaya

1. Aliran kos pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut.


 Kos bahan baku (direct materials) yang dibeli akan masuk ke Persediaan
Bahan Baku. Saat digunakan dalam proses produksi, kos bahan baku
akan masuk ke akun Barang Dalam Proses (Work in Process).
 Kos tenaga kerja langsung (direct labor) yang berupa biaya gaji
karyawan produksi akan masuk ke akun Barang dalam Proses selama
proses produksi.
 Kos bahan penolong (indirect materials), kos tenaga kerja tidak
langsung (indirect labor), kos listrik dan air, kos bahan bakar, kos
depresiasi pabrik, dll. akan masuk ke akun Overhead Pabrik Aktual. Dari
akun Overhead Pabrik Aktual, akan dihitung kos overhead yang akan
dibebankan ke Barang dalam Proses, biasanya menggunakan tarif yang
telah ditentukan (predetermined rate).
 Setelah barang dalam proses selesai diproduksi, kos dari Barang dalam
Proses akan masuk ke akun Persediaan Barang Jadi.
 Saat barang sudah terjual, kos akan mengalir dari akun Persediaan
Barang Jadi ke akun Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold).
Sumber:
Narsa, I Made dan Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa. 2020. Akuntansi
Biaya. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Hal 3.5.

2. Hubungan antar laporan kos adalah sebagai berikut. Jenis-jenis laporan kos
yaitu:
 Laporan Pembelian dan Pemakaian Bahan Baku, berisi informasi
mengenai sediaan awal bahan baku, pembelian bahan baku, dan sediaan
akhir bahan baku.
 Laporan Kos Produksi, berisi informasi mengenai sediaan awal barang
dalam proses, total kos produksi periode, dan sediaan akhir barang
dalam proses.

1
 Laporan Kos Barang Terjual, berisi informasi mengenai sediaan awal
barang jadi, ditambah produk jadi di periode ini dan sediaan barang jadi
akhir.
Laporan-laporan tersebut saling berhubungan dan dapat dijadikan menjadi
satu, misalnya untuk pihak eksternal, ketiga laporan itu dapat digabung ke
dalam laporan laba rugi, tetapi hanya ditampilkan nilai akhirnya saja yaitu
Harga Pokok Penjualan.
Ketiga laporan tersebut saling berhubungan dan satu laporan tidak dapat
dibuat bila laporan lainnya belum dibuat. Pemakaian bahan baku pada Laporan
Pembelian dan Pemakaian Bahan Baku akan digunakan dan menjadi bagian
dalam Laporan Kos Produksi, untuk menghitung jumlah kos produksi yang
digunakan di periode. Kos produk di produksi pada Laporan Kos Produksi akan
digunakan dalam Laporan Kos Barang Terjual untuk menghitung kos produk
terjual.
Sumber:
Narsa, I Made dan Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa. 2020. Akuntansi
Biaya. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Hal 3.13-3.15.

3. Proses produksi terputus-putus (intermittent production process) adalah


proses produksi yang bergantung pada pesanan pelanggan. Pesanan ini
biasanya bersifat khusus atau spesifik, tergantung permintaan pelanggan. Jadi,
perusahaan tidak terus menerus melakukan proses produksi. Jika ada pesanan,
baru memproduksi barang. Barang yang diproduksi biasanya jumlah atau
volumenya tidak terlalu banyak, dan produknya bervariasi tergantung pesanan
pelanggan. Contohnya adalah pada usaha percetakan, usaha mebel, kontraktor,
jasa konsultan, dll. Metode akumulasi kos yang digunakan pada proses
produksi terputus-putus adalah metode akumulasi kos pesanan ( job-order
costing).
Sumber:
Narsa, I Made dan Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa. 2020. Akuntansi
Biaya. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Hal 3.18-3.19.

Anda mungkin juga menyukai